SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
A. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DAN PEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
  Penduduk suatu Negara adalah orang atau warga yang mendiami
  suatu tempat/wilayah. Warga Negara adalah orang-orang bangsa
  Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
  undang-undang sebagai warganya.
   1. Dasar Hukum Kewarganegaraan
      a. UUD 1945 Pasal 26
          1) Yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia
             asli dan orang bangsa lain yang diahkan dengan undang-undang
             sebagai warga Negara
          2) Warga Negara Indonesia adalah orang-orang asing yang bertempat
             tinggal di Indonesia
          3) Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan
             undang-undang
b. Undang-undang Nomor 3 tahun 1946
    Penduduk Indonesia adalah yang berdomisili diwilayah Indonesia selama satu
    tahun berturut-turut,

c. Hasil Persetujuan Konferensi Meja Bundar
    1) Penduduk asli Indonesia adalah mereka yang dahulu termasuk golongan
       bumi putera yang berkedudukan di wilayah RI
    2) Orang Indonesia yang bertempat tinggal di Suriname atau antillen memiliki
       kewarganegaraan Belanda.
    3) Orang Cina dan Arab yang lahir diindonesia atau sedikit-dikitnya
       berdomisili 6 bulan di wilayah RI dan dalam waktu 2 tahun sesudah 27
       Desember 1949 tidak menolak warga Negara Indonesia
    4) Orang-orang belanda yang lahir diwilayah RI atau sedikit-dikitnya
       berdomisili 6 bulan di wilayah RI dan dalam waktu 2 tahun sesudah 27
       Desember 1949 memilih menjadi WNI (hak opsi)
    5) Orang asing yang lahir di Indonesia, jika dalam waktu 2 tahun sesudah
       tangal 27 Desember 1949 tidak menolak kewarganegaraan Indonesia
d. Undang-undang No. 62 Tahun 1958
   Syarat-syarat menjadi warga Negara Indonesia menurut pasal ini
   yaitu :
   1) Pada waktu lahirnya mempunyai hubungan kekeluargaan
      dengan seseorang WNI (misalnya ayahnya WNI)
   2) Lahir dalam waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia
      adalah WNI
   3) Lahir diwilayah Negara RI selama orangtuanya tidak diketahui
   4) Memperoleh kewarganegaraan Indonesia menurut undang-
      undang No. 62 Tahun 1958 diantaranya adalah
       a. Anak orang asing yang berumur 5 tahun yang diambil oleh
          seorang WNI, jika pengangkatan tersebut dipisahkan oleh
          pengadilan negeri
       b. Anak di luar perkawinan dengan seorang ibu WNI
       c. Menjadi warga Negara karena naturalisasi dan sebagainya
e. Undang-undang No. 3 Tahun 1976
   Menurut Undang-undang No. 3 Tahun 1976 menegaskan
   bahwa :
   1) Seorang yang kehilangan kewarganegaraan RI dapat
      memperoleh kewarganegaraan RI kembali, jika ia
      berdomisili di Indonesia berdasarkan kartu izin masuk
      dan menyatakan keterangan untuk itu.
   2) Seorang yang berdomisili diluar negeri yang telah
      kehilangan kewarganegaraan RI karena sebab-sebab
      diluar kesalahannya
   3) Seorang yang telah menyatakan keterangan sesuai
      dengan ketentuan ayat 2, memperoleh kembali
      kewarganegaraan RI dalam waktu 1 tahun setelah
      melaporkan diri.
f. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2006
   Presiden republik Indonesia Drs. H. Susilo bambang
   Yudhoyono pada tanggal 1 Agustus 2006 serta
   diundangkan pada lembara Negara Republik Indonesia
   Nomor 63 tahun 2006. UU baru ini sekaligus mencabut
   UU nomor 26 tahun 1958, karena dianggap sudah tidak
   sesuai lagi dengan perkembangan ketatanegaraan
   Indonesia.

   Mulai dari UU nomor 62 tahun 1958 yang telah
   mengalami perubahan melalui UU nomor 10 tahun 1910
   (10 februari 1910) tentang peraturan (stb 1910 : 296 jo
   27 – 458)
Yang dimaksud dengan kewarganegaraan Indonesia menurut
Undang-undang Kewarganegaraan ini adalah sebagai berikut :
   1.Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-
     perundang RI dengan Negara lain sebalum UU ini berlaku
     sudah menjadi WNI
   2.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
     dan ibu WNI
   3.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
     dan WNI dan Ibu WNA
   4.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah
     WNA dan WNI
   5.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu
     WNI, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau
     hukum     Negara    asal   ayahnya    tidak    memberikan
     kewarganegaraan kepada anak tersebut.
2. Penegasan status seseorang menjadi WNI
 Pada undang-undang Nomor 62 tahun 1958 seorang isteri
 berkewarganegaraan Indonesia dan suami WNA, maka otomatis
 isteri ikut warga Negara suaminya. Berdasarkan undang-undang
 ini paradigm tersebut telah diubah, yaitu baik isteri WNI yang
 bersuami WNA maupun isteri WNA yang bersuami WNI
 memiliki kesempatan untuk menjadi WNI asalkan tidak
 berkewarganegaraan ganda.
B. ASAS KEWARGANEGARAAN DAN PEWARGANEGARAAN
1. Asal Kewarganegaraan
    Sesuai undang-undang No. 12 tahun 2006 bahwa untuk memenuhi tuntutan
    masyarakat dan melaksanakan amanat undang-undang dasar 1945 maka asas-
    asa kewarganegaraan meliputi asa kewarganegaraa umum atau universal, yaitu
    asas-asas yang dianut dalam undang-undang No. 12 tahun 2006 adalah sebagai
    berikut:
    a. Asas Ius Soli (Law of The Soli)
       Adalah asas yang menetukan tempat kelahiran. Bagi Negara Indonesia
       penentuan yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan
       ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini
    b. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood)
       Adalah penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan/pertalian darah.
    c. Asas Kewarganegaraan Tunggal
       Adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang
    d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
       Adalah asas menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai
       dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
e.   Asas Kewarganegaraan Lainnya, dibagi mejadi :
     1) Asas kepentingan nasional, adalah asas yang menentukan bahwa
        peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional
     2) Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukan bahwa
        pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga
        Negara Indonesia dalam keadaan apapun
     3) Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang
        menentukan bahwa setiap warga Negara Indonesia mendapatkan
        perlakuan yang sama didalam hukum dan pemerintah
     4) Asas kebenaran substansif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang
        tidak hanya bersifat administrative, tetapi juga substansi dan syarat-
        syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
     5) Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakukan
        dalam segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga Negara atas
        dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender
2. Pewarganegaraan (naturalisasi)
   a. Naturalisasi biasa
       a)Telah berusia 18 tahun atau udah kawin
       b)Pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat
         tinggal diwilayah Negara sedikitnya 5 tahun berturut-
         turut atau 10 tahun tidak berturut-turut
       c)Sehat jasmani dan rohani
       d)Dapat berbasa Indonesia serta mengakui dasar Negara
         pancasila dan UUD 1945
       e)Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindak pidana yang
         diancam saksi penjara 1 tahun atau lebih
       f)Tidak menjadi berkewarganegaraan gadna
       g)Mempunyai pekerjaan dan atau berpenghasilan tetap
       h)Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara sebesar
         ketentuan peraturan pemerintah.
b. Naturalisasi Istimewa (Luar Biasa)
Naturalisasi istimewa di Negara RI dapat diberikan kepada warga
Negara asing yang status kewarganegaraannya dalam kondisi sebagai
berikut :
    1) Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum
       berusia 18 tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh
       ayahnya yang berkewarganegaraan asing
    2) Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun telah secara
       sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan
       pengadilan, tetap sebagai WNI
    3) Perkawinan WNI dengan WNA, baik sah maupun tidak sah
       dan diakui orang tuanya yang WNI
    4) Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara
       tertulis dan disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan
       dokumen sebagaimana ditentukan dalam undang-undang
5) Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu
   paling lambat 3 setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin

6) Warga asing yang telah berjasa kepada Negara RI dengan pernyataan sendiri
   untuk menjadi warga Negara Negara RI.

7) Kehilangan kewarganegaraan RI bagi seorang ibu tidak dengan sendirinya
   berlaku terhadap anaknya yang tidak mempunyai hubungan hukum dengan
   ayahnya sampai anak itu berusia 18 tahun atau sudah kawin

8) Kehilangan kewarganegaran RI bagi seorang ayah tidak dengan sendirinya
   berlaku terhadap anaknya yang mempunyai hukum dengan anaknya sampai
   anak itu berusia 18 tahun atau sudah kawin

9) Kehilangan kewarganegaraan RI karena memperoleh kewarganegaraan lain
   bagi seorang ibu yang putus perkawinannya, tidak dengan sendirinya berlaku
   terhadap anaknya sampai anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah kawin
c. Sanksi pidana atas pelanggaran pewarganegaraan
     1) Pasal 36 ayat 1
          Pejabat yang karena kelalaiannya melaksanakan tugas dengan kewajiban
          sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini sehingga mengakibatkan
          seorang kehilangan hak untuk memperoleh kembali dan / atau kehilangan
          kewarganegaraan republik Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling lama
          1 tahun
     2) Pasal 36 ayat 2
          Dalam hal ini tidank pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan karena
          kesengajaan, dipidana dengan penjara paling lama 3 tahun
     3) Pasal 37 ayat 1
          Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan palsu, termasuk
          keterangan diatas sumpah, membuat surta atau dokumen palsu, memalsukan surat
          atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyeluruh memakai
          keerangan atau surat atau dokumen yang dipalsukan untuk memperoleh
          kewarganegaan republik Indonesia atau memperoleh kembali kewarganegaraan
          republik indonesia dipidana paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun dan
          denda RP. 1.000.000.000,-
4) Pasal 37 ayat 2
   Setiap orang yang dengan sengajar menggunakan keterangan
   palsu, termasuk keterangan diatas sumah, membuat surat atau dokumen
   palsu, memalsukan surat atau dokumen sebagaimana yang dimaksud pada
   ayat 1 dipadana dengan pidana paling singkat 1 tahun dan paling lambat 4
   tahun
5) Pasal 38 ayat 1
   Dalam hal pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 dilakukan
   korporasi, pengenaan pidanan dijatuhkan kepada korporasi dan atau
   pengurus yang bertindak untuk dan atas nama korporasi
6) Pasal 38 ayat 2
   Korporasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipidana dengan pidana
   denda paling sedikit RP. 1.000.000.000,- dan paling banyak Rp.
   5.000.000.000,- dan dicabut izin usahanya
7) Pasal 38 ayat 2
   Pengurus korporasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipidana dengan
   penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan denda paling
   sedikut Rp. 1.000.000.000,- dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,-
C. PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA
 1. Bidang Politik
     Terciptanya stabilitas politik suatu Negara atau terlepas dari kondisi
     kehidupan        memperketat       atau       warga     Negara       yang
     kondusif, tentram, tenang, sejahtera, tertib dan saling toleransi. Kondisi
     tersebut harus tercipta dikota maupun daerah.

     Dengan demikian pertisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk hal-hal
     berikut :
     a. Kewajiban bela Negara terhadap keberadaan dan kelangsungan NKRI
     b. Pengembangan system politik nasional yang demokratis, termasuk
        penyelenggaraan pemilu berkualitas
     c. Meningkatkan partai politik yang mandiri dengan pendidikan kaderisasi
        yang intensif dan komprehensif
     d. Mempereratkan dan menetapkan prinsip persamaan dan antidiskriminasi
        dalam kehidupan masyarakat bangsa dan Negara
2. Bidang Ekonomi
   Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan dalam
   lapangan kerja atau perbaikan taraf hidup ekonomi dan
   menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai
   kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada
   masyarakat, bangsa dan Negara
   Persamaan kedudukan dibidang ekonomi untuk menciptakan
   system ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan bersaing sehat
   efisien, produktif, berdaya saing serta mengembangkan
   kehidupan yang layak anggota masyarakat

3. Bidang Hukum
   Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa
   Negara menjamin warga negaranya tanpa membedakan ras,
   agama, gender, golongan, budaya dan suku.
4. Bidang Sosial Budaya
   Persamaan kedudukan di bidang sosial budaya diantaranya
   memperoleh       pelayanan      kesehatan,     kebebasan
   mengembangkan diri memperoleh pendidikan bermutu dan
   dan memilahara tatanan sosial. Misalnya meningkatkan
   keimanan dan ketakwaan memulai kualitas pendidikan
   agama, perluas dan pemerataan pendidikan, meningkat untuk
   pelayanan dan kelembagaan.
D. MENGHARGAAI EPRSAMAAN KEDUDUKAN WARGA
NEGARA
 Pada kehidupan bangsa dan Negara yang kwalitas sikap saling
 menghargai antarsesama warga Negara sangatlah diperlukan.
 Perbedaan etnis dan budaya, agama, ras, gender atau golongan
 bukan suatu kendala bagi jalannya system kehidupan
 berbangsa dan bernegara. Akan tetapi dalam masyarakat yang
 pluralis    harus    lebih    mengutamakan       kepentingan
 umum, persatuan dan kesatuan bangsa, kerja sama, kerukunan
 serta keimanan dan ketakwaan. Semakin bertambahnya gejala
 pluralism dimasyarakat, bahaya pertentangan antar kelompok /
 etnis pun semakin bertambah.

 Pluralisme tidak membutuhkan persetujuan tetapi, pengakuan
 dan kemempuan untuk menyikapi.
Pluralisme bangsa Indonesia terbagi menjadi dua
kriteria, yaitu sebagai berikut :
  1. Secara horizontal, perbedaan pada masyarakat Indonesia
     yang terdiri dari bermacam-macm suku bangsa, agama
     kebudayaan dan kedaerahaan
  2. Secara vertical, perbedaan pada masyarakat Indonesia
     yang terdiri dari lapisan masyarakat bawah dan lapisan
     masyarakat atas.

Perbedaan lapisan ini menimbulkan masyarakat desa-
kota, masyarakat tradisional modern.
Berikut upaya-upaya menghargai persamaan kedudukan
warga Negara :

                       
 1. Setiap kebijakan pemerintah hendaknya bertumpu
    pada persamaan dan menghargai pluralitas
 2. Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang
    kepada masyarakat berperan serta dalam
    pembangunan nasional tanpa membedakan sara,
    gender dan budaya
 3. Produk hukum atau peraturan perundang-undangan
    harus menjamin persamaan kedudukan warga
    Negara
 4. Partisipasi masyarakat dalam politik harus
    memperhatikan kesetaraan sara dan gender.
SISTEM POLITIK INDONESIA
A. Definisi Sistem Politik

 Sistem adalah suatu kesatuan yang mengandung unsur-unsur
 atau elemen-elemen atau bagian-bagian yang terikat dan
 saling    bergantungan       dan    terorganisir,  suatu
 himpunan/perpaduan hak-hak atau bagian-bagian sehingga
 membetuk kebulatan yang utuh.

 Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu
 politik bernegara yang menyangkut proses penentukan
 tujuan-tujuan dari system itu dan melaksanakan tujuan-
 tujuan tersebut.
B. Struktur Politik
  Menurut Immanuel Kant, sturktur politik merupakan keadaan dan
  hubungan bagian-bagian dari suatu organisasi politik yang
  membentuk diri dari suatu organisasi politik yang membentuk diri
  menurut suatu tujuan yang sama secara keseluruhan. Struktur politik
  terdiri dari supra struktur dan infrastruktur
1. Suprastruktur
    Suprastruktur politik pemerintahan merupakan bentuk kompleks
    dari hal-hal yang bersangkutan paut dengan kehidupan lembaga-
    lembaga Negara yang ada.
2. Infrastruktur
    Infrastruktur atau organisasi sosial politik, merupakan kompleksitas
    dari hal-hal yang bersangkutan paut dengan pengelompokkan warga
    Negara atau anggota masyarakat kedalam berbagai macam golongan
    yang biasanya disebut sebagai kekuatan sosial politik dalam
    masyarakat.
Komponen-komponen infrastruktur menjalankan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
    a. Partai politik
      Yaitu partai politik yang secara formal diakui oleh
      pemerintah dan diakui serta menjadi kontestan dalam
      pemilihan umum
    b. Kelompok kepentingan
      Kelompok ini secara formal tidak ikut serta menjadi
      kontestan dalam pemilihan umum, tetapi sedikit banyak
      mempengaruhi hasil-hasil pemili.
    c. Kelompok penekan
      Intinya hampir sama dengan kelompok kepentingan.
      Namun kelompok ini sama sekali tidak berkeinginan
      untuk mengisi jabatan politik
d. Alat komunikasi politik
     Yaitu media massa yang dapat dijadikan sebagai
     penyalur sekaligus sebagai pembawa suara rakyat
     dalam aktivitas politik maupun penciptaan opini
     publik yang bertema politik dalam arti luas

e. Tokoh politik
     Tokoh politik merupakan tokoh-tokoh masyarakat
     yang memperoleh penunjukan langsung dari presiden
     / pemerintah untuk duduk dalam lembaga-lembaga
     tertinggi dan tinggi Negara atau Kabinet.
C. Sistem Politik di Dunia

 Menurut Carter dan Hez, sistem politik dibedakan menjadi dua
 macam, yaitu :
  1. Apabila pihak yang memerintah dan ruang lingkung
     jangkauan kewenangan beberapa orang atau kelompok
     kecil orang, maka sistem politik ini disebut pemerintah
     “dari atas”. Atau lebih tegas lagi ologarki, otoriter, atau
     aristokrasi
  2. Apabila pihak pemerintah terdiri atas banyak orang, maka
     sistem politik ini disebut demokrasi. Selain itu, jika
     kewenangan pemerintah pada prinsipnya mencakup segala
     sesuatu yang ada dalam masyarakat, maka rezim ini
     disebut totaliter.
Menurut Almond dan Powell, dikategorikan menjadi tiga
macam sistem politik :

 1. Sistem primitif yang intermittent, yaitu bekerjanya
    sebenar-bentar sehingga sistem politik ini kecil
    kemungkinannya untuk mengubah peranan kegiatan
    politik menjadi spesialisasi atau lebih otonom.
 2. Sistem tradisional, yaitu struktur politiknya bersifat
    pemerintahan politik yang berbeda-beda merupakan
    suatu kebudayaan subjek
 3. Sistem modern, yaitu struktur politik seperti partai
    politik, kelompok-kelompok kepentingan dan media
    massa berbeda berkembang dan mencerminkan kegiatan
    budaya politik partisipan.
Beberapa sistem politik pada negara-negara berkembang :

1. Sistem Politik Otokrasi
    a. Kebijakan bersama
        Faktor pemahaman dua hal yaitu persamaan dan kebebasan politik individu
    b. Identitas bersama
        Faktor yang mempersatuan masyarakat dalam sistem politik
    c. Hubungan kekuasaan
        Kekuasaan dalam sistem ini cenderung bersifat pribadi, negatif dan sebagai
      kecil bersifat konsensus
    d. Legitimasi kewenangan
        Kewenangan otokrat bersumber dan berdasarkan tradisi
    e. Hubungan ekonomi dan politik
      Dalam hal hubungan ekonomi dan politik, selain terdapat jurang politik yang
      lebar antara penguasa dan masyarakat dipedesaan juga terdapat jurang yang
      lebar pula antara otokrat dan kelompok kecil dan elit pengausa sebagai
      pemegang kekayaan dengan petani miskin.
2. Sistem politik Totaliter (Dictator)
   Sistem politik ini menekankan pada konsensus total dalam
   masyarakat baik konflik dengan musuhnya didalam maupun diluar
   negeri.
   Menurut carl J. friedriech dan Zbiegniew Brzezinski, ciri-ciri
   pemerintah diktator modern adalah :
   a. Negara memiliki sebuah ideologi resmi yang mencakup semua
       aspek keberadaan manusia baik kehidupan fisik maupun rohani
   b. Negara hanya memiliki satu partai massa tunggal dengan satu
       orang pemimpin sekaligus penafsiran tunggal ideologi
   c. Pemerintah mengawasi seluruh kegiatan penduduk dan
       menjalankan sistem teror melalui sistem pengawasan polisi rahasia
       berteknologi modern
   d. Menopoli semua media massa oleh penguasa dan partai penguasa
   e. Kontrol yang ketat melalui kekuatan militer
   f. Pengendalian terpusat melalui jajaran birokasi
3. Sistem politik demokrat
   Secara struktural sistem politik demokrasi secara ideal adalah
   sistem politik yang memilihara keseimbangan antara konflik
   dan konsensus. Maksudnya demokrasi memungkinkan
   perbedaan pendpat, persaingan dan pertentangan antara
   individu dengan individu, individu dengan pemerintah, atau
   individu dengan kelompok.

4. Sitem politik di negara berkembang
   Pada negara yang sedang melaksanakan pembangunan nasional
   khususnya dibidang politik, adanya partisipasi politik dari
   masyarakatnya sangat diperlukan. Secara umum, sistem politik
   yang diterapkan trial end eror mencari sistem yang sesuai.
   Bentuk partisipasi politik dapat dibedapan menjadi dua
   macam, yaitu partisipasi konvensional dan partisipasi
D. Sistem politik demokrasi di Indonesia
  Dari segi struktural, sistem politik demokrasi ideal adalah
  sistem politik yang memelihara keseimbangan antara konflik
  dan konsensus. Artinya demokrasi memungkinkan adanya
  perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan
  antarindividu, antarkelompok, individu dengan kelompok,
  individu dengan pemerintah, kelompok dan pemerintah,
  bahkan antara lembaga-lembaga pemerintah.

  Perkembangan sejarah, demokrasi          Indonesia   dapat
  dibedakan dalam beberapa masa.
    1. Masa demokrasi konstitusional
    2. Masa demokrasi terpimpin dan
    3. Masa demokrasi pancasila
E. Peran Serta Masyarakat Indonesia dalam Sistem Politik

   1. Peran serta masyarakat secara umum
       Bentuk   perwujudan   hak   dan     wewenang   warga
   Indonesia dalam demokrasi Pancasila, antara lain
      a. Menjadi anggota pengurus ormas atau oprol sesuai
         dengan pasal 28 UUD 1945
      b. Memperoleh pendidikan dan ikut menangani serta
         mengembangkan pendidikan sesuai dengan pasal 31
         UD 1945
      c. Ikut aktif dalam kegiatan koperasi dan kegiatan
         ekonomi sesuai dengan pasal 33 UUD 1945
2. Peran serta peserta didik


   Peserta didik adalah mereka yang berusaha
   mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan
   dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan
   perguruan tinggi.


   Peran dan fungsi peserta didik sebagai oposisi,
   harus dijaga kenetralannya dari pengaruh-pengaruh
   politik atau pesan sponsor dari parti politik atau
   pesan sponsor dari partai politik tertentu.
a. Peserta didik sebagai pengkritik setia
     Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peserta didik
     dalam perannya sebagai pengkritik setia :
       1. Apa yang disampaikan merupakan murni hasil kajian
         atau opini publik yang dapat dipertanggungjawabkan
         secara akademis, moral, politik, sosial dan hukum
       2. Mampu menjaga jarak dengan semua partai politik dan
         bebas    dari   unsur-unsur    politik   yang     sedang
         diperjuangkan oleh partai politik tertentu
       3. Mampu menempatkan kepentingan umum, bangsa dan
         negara diatas kepentingan pribadi atau golongan
b. Peserta didik sebagai kelompok kepentingan
     Peserta didik dapat bergabung dalam kelomok
     kepentingan, karena kelompok ini tidak berusaha untuk
     menempatkan wakil-wakilnya dalam parlemen, melainkan
     sekedar mempengaruhi satu atau bebebrapa partai di
     dalamnya, menteri-menteri atau pejabat instansi pemerintah
     yang berwenang.

c. Peserta didik sebagai kontrol sosial
     Peserta didik sebagai kontrol sosial berarti adanya kegiatan
     pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara
     insidental, periodik maupun terus-menerus untuk
     memantau sekaligus mempengaruhi kebijakan-kebijakan
     pemerintah.
Dalam melakukan perannya sebagai kontrol sosial, hal-hal yang
dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
 1. Memantau secara kritis dan proposional terhadap kebijakan-
    kebijakan pemerintah disegala bidang
 2. Mengkaji dan menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintah
    yang dianggap berpotensi merugikan masyarakat dengan
    cara-cara konstitusional
 3. Membentuk opini publik dan membantu mensosialisasikan
    apabila terdapat kebijakan-kebijakan pemerintah yang
    berpotensi positif dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
*Terima
 kasih

More Related Content

What's hot

Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Persamaan Kedudukan  Warga Negara dalam Berbagai Aspek  KehidupanPersamaan Kedudukan  Warga Negara dalam Berbagai Aspek  Kehidupan
Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Berbagai Aspek KehidupanMy own home
 
Persamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas x
Persamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas xPersamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas x
Persamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas xapotek agam farma
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanRizki Noprian
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Tiara Azarine
 
Kedudukan wn & penduduk indonesia
Kedudukan wn & penduduk indonesiaKedudukan wn & penduduk indonesia
Kedudukan wn & penduduk indonesianovi noi
 
Persamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga NegaraPersamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga NegaraTeuku Ichsan
 
Persamaan kedudukan warga negara dalam segala kehidupan
Persamaan kedudukan warga negara  dalam segala kehidupanPersamaan kedudukan warga negara  dalam segala kehidupan
Persamaan kedudukan warga negara dalam segala kehidupanYeni Sujarnoko
 
Kewarganegaraan ppt by hilmi
Kewarganegaraan ppt by hilmiKewarganegaraan ppt by hilmi
Kewarganegaraan ppt by hilmiHilmiSalam
 
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaKedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaMuhammadAmarRahman
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraandionteguhpratomo
 
Warga Negara Indonesia
Warga Negara IndonesiaWarga Negara Indonesia
Warga Negara Indonesianova147
 
Power Point PKN Bab Persamaan warga negara
Power Point PKN Bab Persamaan warga negaraPower Point PKN Bab Persamaan warga negara
Power Point PKN Bab Persamaan warga negaraNafisatul Layli
 
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD BandungPresentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD BandungAchmad Doank
 
PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)Eko Budi
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"Dedi Saputra
 
kedudukan wn dan penduduk indonesia
kedudukan wn dan penduduk indonesiakedudukan wn dan penduduk indonesia
kedudukan wn dan penduduk indonesiaabd_
 
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"Syifa Sahaliya
 

What's hot (20)

Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Berbagai Aspek Kehidupan
Persamaan Kedudukan  Warga Negara dalam Berbagai Aspek  KehidupanPersamaan Kedudukan  Warga Negara dalam Berbagai Aspek  Kehidupan
Persamaan Kedudukan Warga Negara dalam Berbagai Aspek Kehidupan
 
Persamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas x
Persamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas xPersamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas x
Persamaan kedudukan warga negara bab 5 kelas x
 
Warga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan KewarganegaraanWarga Negara dan Kewarganegaraan
Warga Negara dan Kewarganegaraan
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5Rangkuman PKN kelas X BAB 5
Rangkuman PKN kelas X BAB 5
 
Kedudukan wn & penduduk indonesia
Kedudukan wn & penduduk indonesiaKedudukan wn & penduduk indonesia
Kedudukan wn & penduduk indonesia
 
Persamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga NegaraPersamaan Kedudukan Warga Negara
Persamaan Kedudukan Warga Negara
 
Persamaan kedudukan warga negara dalam segala kehidupan
Persamaan kedudukan warga negara  dalam segala kehidupanPersamaan kedudukan warga negara  dalam segala kehidupan
Persamaan kedudukan warga negara dalam segala kehidupan
 
Kewarganegaraan ppt by hilmi
Kewarganegaraan ppt by hilmiKewarganegaraan ppt by hilmi
Kewarganegaraan ppt by hilmi
 
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan IndonesiaKedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
Kedudukan Warga Negara Dan Pendudukan Indonesia
 
Warga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan PewarganegaraanWarga Negara dan Pewarganegaraan
Warga Negara dan Pewarganegaraan
 
Warga Negara Indonesia
Warga Negara IndonesiaWarga Negara Indonesia
Warga Negara Indonesia
 
Power Point PKN Bab Persamaan warga negara
Power Point PKN Bab Persamaan warga negaraPower Point PKN Bab Persamaan warga negara
Power Point PKN Bab Persamaan warga negara
 
1
11
1
 
Hal3
Hal3Hal3
Hal3
 
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD BandungPresentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
Presentasi pkn elektro 1A UIN SGD Bandung
 
Uu no.12 tahun 2006
Uu no.12 tahun 2006Uu no.12 tahun 2006
Uu no.12 tahun 2006
 
PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)PPKN (Hak & Kewajiban)
PPKN (Hak & Kewajiban)
 
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
Pendidikan Kewarganegaraan "Asas kewarganegaraan"
 
kedudukan wn dan penduduk indonesia
kedudukan wn dan penduduk indonesiakedudukan wn dan penduduk indonesia
kedudukan wn dan penduduk indonesia
 
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
PKN "Persamaan Kedudukan Warga Negara"
 

Viewers also liked

Negara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga NegaraNegara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga NegaramarwahmoniCha
 
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanMateri ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanAhmad Dahlan University
 
Hubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPT
Hubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPTHubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPT
Hubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPTAndhika Pratama
 
Warga negara dan negara
Warga negara dan negaraWarga negara dan negara
Warga negara dan negaraeganrad
 
Persentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negara
Persentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negaraPersentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negara
Persentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negaraMila Santika
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat SemestaSistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semestapjj_kemenkes
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaDini Audi
 
Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1
Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1
Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1newskiem
 

Viewers also liked (12)

Negara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga NegaraNegara, Agama, dan Warga Negara
Negara, Agama, dan Warga Negara
 
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraanMateri ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
Materi ke 8 warga negara dan kewarganegaraan
 
Hubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPT
Hubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPTHubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPT
Hubungan Warga Negara dan Pemerintahan PPT
 
Warga negara dan negara
Warga negara dan negaraWarga negara dan negara
Warga negara dan negara
 
Hubungan agama dan negara
Hubungan agama dan negaraHubungan agama dan negara
Hubungan agama dan negara
 
Persentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negara
Persentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negaraPersentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negara
Persentasi bab 5 pkn (persamaan kedudukan warga negara
 
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi NasionalTugas PKN V Politik & Strategi Nasional
Tugas PKN V Politik & Strategi Nasional
 
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan NasionalTugas PKN IV Ketahanan Nasional
Tugas PKN IV Ketahanan Nasional
 
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negaraMakalah pkn persamaan kedudukan warga negara
Makalah pkn persamaan kedudukan warga negara
 
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat SemestaSistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
 
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara IndonesiaMakalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
 
Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1
Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1
Power point-pendidikan-kewarganegaraan-copy1
 

Similar to Tentang Warga negara / kewarganegaraan

Warga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfWarga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfkakayeuis
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraSiti Hardiyanti
 
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk IndonesiaKedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesiaafifahdhaniyah
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanAna Fitrotunnisa
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanAna Fitrotunnisa
 
UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang KewarganegaraanUU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang KewarganegaraanAskar Metta
 
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanUndang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanFathur Marah
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1roys7
 
uu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdf
uu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdfuu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdf
uu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdfjufryramelli
 
Bab 5 kedudukan warga negara baru
Bab 5 kedudukan warga negara baruBab 5 kedudukan warga negara baru
Bab 5 kedudukan warga negara baruDyah Wistorini
 
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).pptfikrizar1
 
Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Fathur Marah
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanAdhy Djr
 
Warga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanWarga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanFathur Marah
 
Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia Rama Putra
 

Similar to Tentang Warga negara / kewarganegaraan (20)

KEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptxKEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptx
 
KEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptxKEWARGANEGARAAN.pptx
KEWARGANEGARAAN.pptx
 
Warga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdfWarga Negara dan Penduduk.pdf
Warga Negara dan Penduduk.pdf
 
Hubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga NegaraHubungan Negara dan Warga Negara
Hubungan Negara dan Warga Negara
 
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk IndonesiaKedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
Kedudukan Warga Negara dan Penduduk Indonesia
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status Kewarganegaraan
 
Penegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status KewarganegaraanPenegasan Status Kewarganegaraan
Penegasan Status Kewarganegaraan
 
Warga negara
Warga negaraWarga negara
Warga negara
 
UU NOMOR 12 YAHUN 1996
UU NOMOR 12 YAHUN 1996UU NOMOR 12 YAHUN 1996
UU NOMOR 12 YAHUN 1996
 
UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang KewarganegaraanUU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
UU No 12 th 2006 tentang Kewarganegaraan
 
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanUndang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
uu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdf
uu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdfuu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdf
uu_12_2006-kewarganegaraan_republik_indonesia.pdf
 
Bab 5 kedudukan warga negara baru
Bab 5 kedudukan warga negara baruBab 5 kedudukan warga negara baru
Bab 5 kedudukan warga negara baru
 
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
4. HAK-DAN-KEWAJIBAN-WARGA-NEGARA (Wahyudi).ppt
 
Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958
 
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanHukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaan
 
Warga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanWarga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraan
 
Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia Bab 2 tentang warga indonesia
Bab 2 tentang warga indonesia
 

More from DIANTO IRAWAN

Spss statistics brief guide 17.0
 Spss statistics brief guide 17.0 Spss statistics brief guide 17.0
Spss statistics brief guide 17.0DIANTO IRAWAN
 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerjaDIANTO IRAWAN
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05DIANTO IRAWAN
 
Table durbin watson tables
Table durbin watson tablesTable durbin watson tables
Table durbin watson tablesDIANTO IRAWAN
 
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismePemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismeDIANTO IRAWAN
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...DIANTO IRAWAN
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...DIANTO IRAWAN
 
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanTeknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesiaDIANTO IRAWAN
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanDIANTO IRAWAN
 
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...DIANTO IRAWAN
 
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 DIANTO IRAWAN
 
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSKode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSDIANTO IRAWAN
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaDIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN DIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...DIANTO IRAWAN
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANDIANTO IRAWAN
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanDIANTO IRAWAN
 

More from DIANTO IRAWAN (20)

Spss statistics brief guide 17.0
 Spss statistics brief guide 17.0 Spss statistics brief guide 17.0
Spss statistics brief guide 17.0
 
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
kuesioner motivasi disiplin dan komitmen kinerja
 
Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05Distribution tabel nilai f 0,05
Distribution tabel nilai f 0,05
 
Table durbin watson tables
Table durbin watson tablesTable durbin watson tables
Table durbin watson tables
 
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfismePemetaan sifat sifat homomorfisme
Pemetaan sifat sifat homomorfisme
 
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawanMakalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
Makalah struktur aljabar grupoida by dianto irawan
 
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
Makalah perencanaan pembangunan tentang partisipasi masyarakat dalam perencan...
 
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
Makalah aliran filsafat idealisme materialisme pluralisme dualisme monisme ek...
 
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawanTeknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
Teknik dasar konseling tahap 1 by dianto irawan
 
makalah perekonomian indonesia
 makalah perekonomian indonesia makalah perekonomian indonesia
makalah perekonomian indonesia
 
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikanmakalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
makalah mengevaluasi kinerja kebijakan pendidikan
 
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
HardwarePengenalan Perangkat Keras (Hardware) Pada Sistem Unit Komputer dian...
 
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2 LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL WINDOWS XP SP 2
 
Free sex
Free sexFree sex
Free sex
 
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSKode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
 
Makalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoidaMakalah struktur aljabar grupoida
Makalah struktur aljabar grupoida
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN
 
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN  Tugas drama seni...
SATU RASA BEDA BAHASA Tugas drama seni budaya DIANTO IRAWAN Tugas drama seni...
 
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWANTERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
TERMOKIMIA by DIANTO IRAWAN
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawan
 

Tentang Warga negara / kewarganegaraan

  • 1. A. KEDUDUKAN WARGA NEGARA DAN PEWARGANEGARAAN DI INDONESIA Penduduk suatu Negara adalah orang atau warga yang mendiami suatu tempat/wilayah. Warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warganya. 1. Dasar Hukum Kewarganegaraan a. UUD 1945 Pasal 26 1) Yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang bangsa lain yang diahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara 2) Warga Negara Indonesia adalah orang-orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia 3) Hal-hal mengenai warga Negara dan penduduk diatur dengan undang-undang
  • 2. b. Undang-undang Nomor 3 tahun 1946 Penduduk Indonesia adalah yang berdomisili diwilayah Indonesia selama satu tahun berturut-turut, c. Hasil Persetujuan Konferensi Meja Bundar 1) Penduduk asli Indonesia adalah mereka yang dahulu termasuk golongan bumi putera yang berkedudukan di wilayah RI 2) Orang Indonesia yang bertempat tinggal di Suriname atau antillen memiliki kewarganegaraan Belanda. 3) Orang Cina dan Arab yang lahir diindonesia atau sedikit-dikitnya berdomisili 6 bulan di wilayah RI dan dalam waktu 2 tahun sesudah 27 Desember 1949 tidak menolak warga Negara Indonesia 4) Orang-orang belanda yang lahir diwilayah RI atau sedikit-dikitnya berdomisili 6 bulan di wilayah RI dan dalam waktu 2 tahun sesudah 27 Desember 1949 memilih menjadi WNI (hak opsi) 5) Orang asing yang lahir di Indonesia, jika dalam waktu 2 tahun sesudah tangal 27 Desember 1949 tidak menolak kewarganegaraan Indonesia
  • 3. d. Undang-undang No. 62 Tahun 1958 Syarat-syarat menjadi warga Negara Indonesia menurut pasal ini yaitu : 1) Pada waktu lahirnya mempunyai hubungan kekeluargaan dengan seseorang WNI (misalnya ayahnya WNI) 2) Lahir dalam waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia adalah WNI 3) Lahir diwilayah Negara RI selama orangtuanya tidak diketahui 4) Memperoleh kewarganegaraan Indonesia menurut undang- undang No. 62 Tahun 1958 diantaranya adalah a. Anak orang asing yang berumur 5 tahun yang diambil oleh seorang WNI, jika pengangkatan tersebut dipisahkan oleh pengadilan negeri b. Anak di luar perkawinan dengan seorang ibu WNI c. Menjadi warga Negara karena naturalisasi dan sebagainya
  • 4. e. Undang-undang No. 3 Tahun 1976 Menurut Undang-undang No. 3 Tahun 1976 menegaskan bahwa : 1) Seorang yang kehilangan kewarganegaraan RI dapat memperoleh kewarganegaraan RI kembali, jika ia berdomisili di Indonesia berdasarkan kartu izin masuk dan menyatakan keterangan untuk itu. 2) Seorang yang berdomisili diluar negeri yang telah kehilangan kewarganegaraan RI karena sebab-sebab diluar kesalahannya 3) Seorang yang telah menyatakan keterangan sesuai dengan ketentuan ayat 2, memperoleh kembali kewarganegaraan RI dalam waktu 1 tahun setelah melaporkan diri.
  • 5. f. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2006 Presiden republik Indonesia Drs. H. Susilo bambang Yudhoyono pada tanggal 1 Agustus 2006 serta diundangkan pada lembara Negara Republik Indonesia Nomor 63 tahun 2006. UU baru ini sekaligus mencabut UU nomor 26 tahun 1958, karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan ketatanegaraan Indonesia. Mulai dari UU nomor 62 tahun 1958 yang telah mengalami perubahan melalui UU nomor 10 tahun 1910 (10 februari 1910) tentang peraturan (stb 1910 : 296 jo 27 – 458)
  • 6. Yang dimaksud dengan kewarganegaraan Indonesia menurut Undang-undang Kewarganegaraan ini adalah sebagai berikut : 1.Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang- perundang RI dengan Negara lain sebalum UU ini berlaku sudah menjadi WNI 2.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu WNI 3.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan WNI dan Ibu WNA 4.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNA dan WNI 5.Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum Negara asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
  • 7. 2. Penegasan status seseorang menjadi WNI Pada undang-undang Nomor 62 tahun 1958 seorang isteri berkewarganegaraan Indonesia dan suami WNA, maka otomatis isteri ikut warga Negara suaminya. Berdasarkan undang-undang ini paradigm tersebut telah diubah, yaitu baik isteri WNI yang bersuami WNA maupun isteri WNA yang bersuami WNI memiliki kesempatan untuk menjadi WNI asalkan tidak berkewarganegaraan ganda.
  • 8. B. ASAS KEWARGANEGARAAN DAN PEWARGANEGARAAN 1. Asal Kewarganegaraan Sesuai undang-undang No. 12 tahun 2006 bahwa untuk memenuhi tuntutan masyarakat dan melaksanakan amanat undang-undang dasar 1945 maka asas- asa kewarganegaraan meliputi asa kewarganegaraa umum atau universal, yaitu asas-asas yang dianut dalam undang-undang No. 12 tahun 2006 adalah sebagai berikut: a. Asas Ius Soli (Law of The Soli) Adalah asas yang menetukan tempat kelahiran. Bagi Negara Indonesia penentuan yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini b. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood) Adalah penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan/pertalian darah. c. Asas Kewarganegaraan Tunggal Adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas Adalah asas menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.
  • 9. e. Asas Kewarganegaraan Lainnya, dibagi mejadi : 1) Asas kepentingan nasional, adalah asas yang menentukan bahwa peraturan kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional 2) Asas perlindungan maksimum adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib memberikan perlindungan penuh kepada setiap warga Negara Indonesia dalam keadaan apapun 3) Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan adalah asas yang menentukan bahwa setiap warga Negara Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama didalam hukum dan pemerintah 4) Asas kebenaran substansif adalah prosedur pewarganegaraan seseorang tidak hanya bersifat administrative, tetapi juga substansi dan syarat- syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya 5) Asas nondiskriminatif adalah asas yang tidak membedakan perlakukan dalam segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga Negara atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin dan gender
  • 10. 2. Pewarganegaraan (naturalisasi) a. Naturalisasi biasa a)Telah berusia 18 tahun atau udah kawin b)Pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat tinggal diwilayah Negara sedikitnya 5 tahun berturut- turut atau 10 tahun tidak berturut-turut c)Sehat jasmani dan rohani d)Dapat berbasa Indonesia serta mengakui dasar Negara pancasila dan UUD 1945 e)Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindak pidana yang diancam saksi penjara 1 tahun atau lebih f)Tidak menjadi berkewarganegaraan gadna g)Mempunyai pekerjaan dan atau berpenghasilan tetap h)Membayar uang pewarganegaraan ke kas Negara sebesar ketentuan peraturan pemerintah.
  • 11. b. Naturalisasi Istimewa (Luar Biasa) Naturalisasi istimewa di Negara RI dapat diberikan kepada warga Negara asing yang status kewarganegaraannya dalam kondisi sebagai berikut : 1) Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun atau belum kawin diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing 2) Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun telah secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI 3) Perkawinan WNI dengan WNA, baik sah maupun tidak sah dan diakui orang tuanya yang WNI 4) Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat dengan melampirkan dokumen sebagaimana ditentukan dalam undang-undang
  • 12. 5) Pernyataan untuk memilih kewarganegaraan disampaikan dalam waktu paling lambat 3 setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin 6) Warga asing yang telah berjasa kepada Negara RI dengan pernyataan sendiri untuk menjadi warga Negara Negara RI. 7) Kehilangan kewarganegaraan RI bagi seorang ibu tidak dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya yang tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayahnya sampai anak itu berusia 18 tahun atau sudah kawin 8) Kehilangan kewarganegaran RI bagi seorang ayah tidak dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya yang mempunyai hukum dengan anaknya sampai anak itu berusia 18 tahun atau sudah kawin 9) Kehilangan kewarganegaraan RI karena memperoleh kewarganegaraan lain bagi seorang ibu yang putus perkawinannya, tidak dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya sampai anak tersebut berusia 18 tahun atau sudah kawin
  • 13. c. Sanksi pidana atas pelanggaran pewarganegaraan 1) Pasal 36 ayat 1 Pejabat yang karena kelalaiannya melaksanakan tugas dengan kewajiban sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini sehingga mengakibatkan seorang kehilangan hak untuk memperoleh kembali dan / atau kehilangan kewarganegaraan republik Indonesia dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 tahun 2) Pasal 36 ayat 2 Dalam hal ini tidank pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan karena kesengajaan, dipidana dengan penjara paling lama 3 tahun 3) Pasal 37 ayat 1 Setiap orang yang dengan sengaja memberikan keterangan palsu, termasuk keterangan diatas sumpah, membuat surta atau dokumen palsu, memalsukan surat atau dokumen dengan maksud untuk memakai atau menyeluruh memakai keerangan atau surat atau dokumen yang dipalsukan untuk memperoleh kewarganegaan republik Indonesia atau memperoleh kembali kewarganegaraan republik indonesia dipidana paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun dan denda RP. 1.000.000.000,-
  • 14. 4) Pasal 37 ayat 2 Setiap orang yang dengan sengajar menggunakan keterangan palsu, termasuk keterangan diatas sumah, membuat surat atau dokumen palsu, memalsukan surat atau dokumen sebagaimana yang dimaksud pada ayat 1 dipadana dengan pidana paling singkat 1 tahun dan paling lambat 4 tahun 5) Pasal 38 ayat 1 Dalam hal pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 dilakukan korporasi, pengenaan pidanan dijatuhkan kepada korporasi dan atau pengurus yang bertindak untuk dan atas nama korporasi 6) Pasal 38 ayat 2 Korporasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipidana dengan pidana denda paling sedikit RP. 1.000.000.000,- dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,- dan dicabut izin usahanya 7) Pasal 38 ayat 2 Pengurus korporasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipidana dengan penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan denda paling sedikut Rp. 1.000.000.000,- dan paling banyak Rp. 5.000.000.000,-
  • 15. C. PERSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA 1. Bidang Politik Terciptanya stabilitas politik suatu Negara atau terlepas dari kondisi kehidupan memperketat atau warga Negara yang kondusif, tentram, tenang, sejahtera, tertib dan saling toleransi. Kondisi tersebut harus tercipta dikota maupun daerah. Dengan demikian pertisipasi masyarakat dapat diarahkan untuk hal-hal berikut : a. Kewajiban bela Negara terhadap keberadaan dan kelangsungan NKRI b. Pengembangan system politik nasional yang demokratis, termasuk penyelenggaraan pemilu berkualitas c. Meningkatkan partai politik yang mandiri dengan pendidikan kaderisasi yang intensif dan komprehensif d. Mempereratkan dan menetapkan prinsip persamaan dan antidiskriminasi dalam kehidupan masyarakat bangsa dan Negara
  • 16. 2. Bidang Ekonomi Setiap warga Negara berhak memperoleh kesempatan dalam lapangan kerja atau perbaikan taraf hidup ekonomi dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada masyarakat, bangsa dan Negara Persamaan kedudukan dibidang ekonomi untuk menciptakan system ekonomi kerakyatan yang berkeadilan dan bersaing sehat efisien, produktif, berdaya saing serta mengembangkan kehidupan yang layak anggota masyarakat 3. Bidang Hukum Dalam pasal 27 UUD 1945 secara jelas disebutkan bahwa Negara menjamin warga negaranya tanpa membedakan ras, agama, gender, golongan, budaya dan suku.
  • 17. 4. Bidang Sosial Budaya Persamaan kedudukan di bidang sosial budaya diantaranya memperoleh pelayanan kesehatan, kebebasan mengembangkan diri memperoleh pendidikan bermutu dan dan memilahara tatanan sosial. Misalnya meningkatkan keimanan dan ketakwaan memulai kualitas pendidikan agama, perluas dan pemerataan pendidikan, meningkat untuk pelayanan dan kelembagaan.
  • 18. D. MENGHARGAAI EPRSAMAAN KEDUDUKAN WARGA NEGARA Pada kehidupan bangsa dan Negara yang kwalitas sikap saling menghargai antarsesama warga Negara sangatlah diperlukan. Perbedaan etnis dan budaya, agama, ras, gender atau golongan bukan suatu kendala bagi jalannya system kehidupan berbangsa dan bernegara. Akan tetapi dalam masyarakat yang pluralis harus lebih mengutamakan kepentingan umum, persatuan dan kesatuan bangsa, kerja sama, kerukunan serta keimanan dan ketakwaan. Semakin bertambahnya gejala pluralism dimasyarakat, bahaya pertentangan antar kelompok / etnis pun semakin bertambah. Pluralisme tidak membutuhkan persetujuan tetapi, pengakuan dan kemempuan untuk menyikapi.
  • 19. Pluralisme bangsa Indonesia terbagi menjadi dua kriteria, yaitu sebagai berikut : 1. Secara horizontal, perbedaan pada masyarakat Indonesia yang terdiri dari bermacam-macm suku bangsa, agama kebudayaan dan kedaerahaan 2. Secara vertical, perbedaan pada masyarakat Indonesia yang terdiri dari lapisan masyarakat bawah dan lapisan masyarakat atas. Perbedaan lapisan ini menimbulkan masyarakat desa- kota, masyarakat tradisional modern.
  • 20. Berikut upaya-upaya menghargai persamaan kedudukan warga Negara :  1. Setiap kebijakan pemerintah hendaknya bertumpu pada persamaan dan menghargai pluralitas 2. Pemerintah harus terbuka dan membuka ruang kepada masyarakat berperan serta dalam pembangunan nasional tanpa membedakan sara, gender dan budaya 3. Produk hukum atau peraturan perundang-undangan harus menjamin persamaan kedudukan warga Negara 4. Partisipasi masyarakat dalam politik harus memperhatikan kesetaraan sara dan gender.
  • 21. SISTEM POLITIK INDONESIA A. Definisi Sistem Politik Sistem adalah suatu kesatuan yang mengandung unsur-unsur atau elemen-elemen atau bagian-bagian yang terikat dan saling bergantungan dan terorganisir, suatu himpunan/perpaduan hak-hak atau bagian-bagian sehingga membetuk kebulatan yang utuh. Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu politik bernegara yang menyangkut proses penentukan tujuan-tujuan dari system itu dan melaksanakan tujuan- tujuan tersebut.
  • 22. B. Struktur Politik Menurut Immanuel Kant, sturktur politik merupakan keadaan dan hubungan bagian-bagian dari suatu organisasi politik yang membentuk diri dari suatu organisasi politik yang membentuk diri menurut suatu tujuan yang sama secara keseluruhan. Struktur politik terdiri dari supra struktur dan infrastruktur 1. Suprastruktur Suprastruktur politik pemerintahan merupakan bentuk kompleks dari hal-hal yang bersangkutan paut dengan kehidupan lembaga- lembaga Negara yang ada. 2. Infrastruktur Infrastruktur atau organisasi sosial politik, merupakan kompleksitas dari hal-hal yang bersangkutan paut dengan pengelompokkan warga Negara atau anggota masyarakat kedalam berbagai macam golongan yang biasanya disebut sebagai kekuatan sosial politik dalam masyarakat.
  • 23. Komponen-komponen infrastruktur menjalankan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Partai politik Yaitu partai politik yang secara formal diakui oleh pemerintah dan diakui serta menjadi kontestan dalam pemilihan umum b. Kelompok kepentingan Kelompok ini secara formal tidak ikut serta menjadi kontestan dalam pemilihan umum, tetapi sedikit banyak mempengaruhi hasil-hasil pemili. c. Kelompok penekan Intinya hampir sama dengan kelompok kepentingan. Namun kelompok ini sama sekali tidak berkeinginan untuk mengisi jabatan politik
  • 24. d. Alat komunikasi politik Yaitu media massa yang dapat dijadikan sebagai penyalur sekaligus sebagai pembawa suara rakyat dalam aktivitas politik maupun penciptaan opini publik yang bertema politik dalam arti luas e. Tokoh politik Tokoh politik merupakan tokoh-tokoh masyarakat yang memperoleh penunjukan langsung dari presiden / pemerintah untuk duduk dalam lembaga-lembaga tertinggi dan tinggi Negara atau Kabinet.
  • 25. C. Sistem Politik di Dunia Menurut Carter dan Hez, sistem politik dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Apabila pihak yang memerintah dan ruang lingkung jangkauan kewenangan beberapa orang atau kelompok kecil orang, maka sistem politik ini disebut pemerintah “dari atas”. Atau lebih tegas lagi ologarki, otoriter, atau aristokrasi 2. Apabila pihak pemerintah terdiri atas banyak orang, maka sistem politik ini disebut demokrasi. Selain itu, jika kewenangan pemerintah pada prinsipnya mencakup segala sesuatu yang ada dalam masyarakat, maka rezim ini disebut totaliter.
  • 26. Menurut Almond dan Powell, dikategorikan menjadi tiga macam sistem politik : 1. Sistem primitif yang intermittent, yaitu bekerjanya sebenar-bentar sehingga sistem politik ini kecil kemungkinannya untuk mengubah peranan kegiatan politik menjadi spesialisasi atau lebih otonom. 2. Sistem tradisional, yaitu struktur politiknya bersifat pemerintahan politik yang berbeda-beda merupakan suatu kebudayaan subjek 3. Sistem modern, yaitu struktur politik seperti partai politik, kelompok-kelompok kepentingan dan media massa berbeda berkembang dan mencerminkan kegiatan budaya politik partisipan.
  • 27. Beberapa sistem politik pada negara-negara berkembang : 1. Sistem Politik Otokrasi a. Kebijakan bersama Faktor pemahaman dua hal yaitu persamaan dan kebebasan politik individu b. Identitas bersama Faktor yang mempersatuan masyarakat dalam sistem politik c. Hubungan kekuasaan Kekuasaan dalam sistem ini cenderung bersifat pribadi, negatif dan sebagai kecil bersifat konsensus d. Legitimasi kewenangan Kewenangan otokrat bersumber dan berdasarkan tradisi e. Hubungan ekonomi dan politik Dalam hal hubungan ekonomi dan politik, selain terdapat jurang politik yang lebar antara penguasa dan masyarakat dipedesaan juga terdapat jurang yang lebar pula antara otokrat dan kelompok kecil dan elit pengausa sebagai pemegang kekayaan dengan petani miskin.
  • 28. 2. Sistem politik Totaliter (Dictator) Sistem politik ini menekankan pada konsensus total dalam masyarakat baik konflik dengan musuhnya didalam maupun diluar negeri. Menurut carl J. friedriech dan Zbiegniew Brzezinski, ciri-ciri pemerintah diktator modern adalah : a. Negara memiliki sebuah ideologi resmi yang mencakup semua aspek keberadaan manusia baik kehidupan fisik maupun rohani b. Negara hanya memiliki satu partai massa tunggal dengan satu orang pemimpin sekaligus penafsiran tunggal ideologi c. Pemerintah mengawasi seluruh kegiatan penduduk dan menjalankan sistem teror melalui sistem pengawasan polisi rahasia berteknologi modern d. Menopoli semua media massa oleh penguasa dan partai penguasa e. Kontrol yang ketat melalui kekuatan militer f. Pengendalian terpusat melalui jajaran birokasi
  • 29. 3. Sistem politik demokrat Secara struktural sistem politik demokrasi secara ideal adalah sistem politik yang memilihara keseimbangan antara konflik dan konsensus. Maksudnya demokrasi memungkinkan perbedaan pendpat, persaingan dan pertentangan antara individu dengan individu, individu dengan pemerintah, atau individu dengan kelompok. 4. Sitem politik di negara berkembang Pada negara yang sedang melaksanakan pembangunan nasional khususnya dibidang politik, adanya partisipasi politik dari masyarakatnya sangat diperlukan. Secara umum, sistem politik yang diterapkan trial end eror mencari sistem yang sesuai. Bentuk partisipasi politik dapat dibedapan menjadi dua macam, yaitu partisipasi konvensional dan partisipasi
  • 30. D. Sistem politik demokrasi di Indonesia Dari segi struktural, sistem politik demokrasi ideal adalah sistem politik yang memelihara keseimbangan antara konflik dan konsensus. Artinya demokrasi memungkinkan adanya perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan antarindividu, antarkelompok, individu dengan kelompok, individu dengan pemerintah, kelompok dan pemerintah, bahkan antara lembaga-lembaga pemerintah. Perkembangan sejarah, demokrasi Indonesia dapat dibedakan dalam beberapa masa. 1. Masa demokrasi konstitusional 2. Masa demokrasi terpimpin dan 3. Masa demokrasi pancasila
  • 31. E. Peran Serta Masyarakat Indonesia dalam Sistem Politik 1. Peran serta masyarakat secara umum Bentuk perwujudan hak dan wewenang warga Indonesia dalam demokrasi Pancasila, antara lain a. Menjadi anggota pengurus ormas atau oprol sesuai dengan pasal 28 UUD 1945 b. Memperoleh pendidikan dan ikut menangani serta mengembangkan pendidikan sesuai dengan pasal 31 UD 1945 c. Ikut aktif dalam kegiatan koperasi dan kegiatan ekonomi sesuai dengan pasal 33 UUD 1945
  • 32. 2. Peran serta peserta didik Peserta didik adalah mereka yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Peran dan fungsi peserta didik sebagai oposisi, harus dijaga kenetralannya dari pengaruh-pengaruh politik atau pesan sponsor dari parti politik atau pesan sponsor dari partai politik tertentu.
  • 33. a. Peserta didik sebagai pengkritik setia Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh peserta didik dalam perannya sebagai pengkritik setia : 1. Apa yang disampaikan merupakan murni hasil kajian atau opini publik yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, moral, politik, sosial dan hukum 2. Mampu menjaga jarak dengan semua partai politik dan bebas dari unsur-unsur politik yang sedang diperjuangkan oleh partai politik tertentu 3. Mampu menempatkan kepentingan umum, bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi atau golongan
  • 34. b. Peserta didik sebagai kelompok kepentingan Peserta didik dapat bergabung dalam kelomok kepentingan, karena kelompok ini tidak berusaha untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam parlemen, melainkan sekedar mempengaruhi satu atau bebebrapa partai di dalamnya, menteri-menteri atau pejabat instansi pemerintah yang berwenang. c. Peserta didik sebagai kontrol sosial Peserta didik sebagai kontrol sosial berarti adanya kegiatan pengawasan dan pengendalian yang dilakukan secara insidental, periodik maupun terus-menerus untuk memantau sekaligus mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah.
  • 35. Dalam melakukan perannya sebagai kontrol sosial, hal-hal yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut : 1. Memantau secara kritis dan proposional terhadap kebijakan- kebijakan pemerintah disegala bidang 2. Mengkaji dan menganalisis kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap berpotensi merugikan masyarakat dengan cara-cara konstitusional 3. Membentuk opini publik dan membantu mensosialisasikan apabila terdapat kebijakan-kebijakan pemerintah yang berpotensi positif dan menyangkut hajat hidup orang banyak.

Editor's Notes

  1. DIANTO IRAWAN