2. Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-ruas, berukuku dan
bersegmen. Istilah Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari dua kata yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki.
Arthropoda merupakan hewan tripoblastik selomata dan bilateral
simetris. Tubuh Arthropoda terdiri dari kepala, dada, dan abdomen yang
keseluruhan dibungkus oleh zat kitin dan kerangka luar (eksoskeleton).
Umumnya diantara ruas-ruas terdapat bagian yang tidak memiliki zat
kitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan. Di waktu
tertentu kulit dan tubuh Arthropoda mengalami pergantian kulit
(eksdisis).
3. A.Ciri-ciri Arthropoda
1.Memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) yang keras, dan ekor.
2. Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari protein dan
kitin.
3. Esoskleten bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian pada kurun
waktu tertentu yang disebut eksidisis.
4. Ukuran tubuh bervariasi.
5. Bentuk tubuh simetris bilateral.
6. Sifat hidup: parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
7. Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
9. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
10. Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
11. Hidup di darat, air tawar dan laut.
12. Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.
4. B.Klasifikasi Arthropoda
Klasifikasi arthropoda dibagi menjadi 4 :
1. Crustacea (udang-udangan)
– Ciri-ciri:
a. Memiliki dua pasang antena.
b. Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
c. Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
d. Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
e. Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
f. Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
g Sebagian respirasinya menggunakan insang.
h. Pertukaran udara terjadi secara difusi.
– Contoh: Penaeus (udang windu), Cambarus virilis (udang air
tawar), Portunus s-exdentalus (kepiting), dan Neptunus
pelagicus (rajungan).
5. 2. Myriapoda (Hewan berkaki banyak)
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
b. Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat
peraba besar, dan peraba kecil yang beruas-ruas.
c. Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua
pasang kaki.
d. Sistem respirasinya menggunakan trakea.
e. Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri
dari cephalon (ruas-ruas kepala).
– Diklasifikasikan lagi menjadi dua,
yaitu Chilopoda (Scolopendra subspinipes (lipan))
dan Diplopoda (Julus teristris (luwing)), Myriapoda
memiliki peran dalam penguraian sampah organik.
6. 3. Arachnoidea
Ciri-ciri:
a. Tubuh terdiri dari Andomen dan sefalotoraks.
b. Memiliki enam pasan anggota gerak.
c. Hidup di darat maupun di dalam air.
d. Jumlah matanya bervariasi
e. Bernafas dengan paru-paru buku atau trakea
atau dengan keduanya
– Arachnoidea diklasifikasikan menjadi 3,
yaitu Scorpionida (Kalajengking), Arachnida (la
ba-laba), dan Acaringa (caplak, tungau).
7. 4. Insecta
– Ciri-ciri:
1. Tubuh tersusun atas kepala,
dada, dan perut.
2. Mulut bertipe penggigit,
penghisap dan penelan.
3. Memiliki 3 pasang kaki.
4. Sebagian besar hidup di
darat.
8. C.Struktur tubuh
1.Crustacea
– Kepala-dada (sefalotoraks)
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian pokok, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan badan belakang atau perut (abdomen). Setiap ruas tubuhnya terdiri
atas sepasang kaki. Pada bagian perut (abdomen) terdapat 5 pasang kaki renang. Pada
kepala-dada bagian depan terdapat sepasang antena (sungut), sepasang rahang atas
(maksila), dan sepasang rahang bawah (mandibula). Di bagian kepalad ada juga ada 5
pasang kaki yang terdiri atas 1 pasang kaki capit (keliped/cheliped) dan 4 pasang kaki
jalan.
– Bagian kepala-dada dilindungi oleh kulit keras seperti tameng yang disebut karapas.
Pada udang, ujung karapas memiliki tonjolan runcing bergerigi. Sedangkan pada
kepiting, karapas tidak memiliki tonjolan seperti itu. Di bagian anterior terdapat
sepasang mata majemuk yang bertangkai. Mata majemuk ini dapat digerak-gerakkan.
Badan Belakang (abdomen)
– Badan belakang (abdomen) pada udang melengkung, diakhiri dengan ekor. Di setiap
ruas badan belakang terdapat sepasang kaki renang. Pada kepiting, badan belakang
terlipat di bawah kepala-dada. Selain untuk berenang, pada udang betina kaki-kaki ini
juga digunakan untuk menyimpan telur-telurnya.
9. 2.Myriapoda
Tubuh Myriapoda terdiri atas kepala (capuk) dan
badan belakang atau perut (abdomen) dan panjang.
Myriapoda tidak memiliki dada. Pada setiap ruas
keluwing (siberkaki berjuta) terdapat dua pasang kaki,
sedangkan pada kelabang terdapat sepasang kaki.
Respirasi dalam sistem trakea.
Trakea adalah saluran-saluran udara, yang berguna
untuk mengedarkan oksigen keseluruh tubuh. Saluran-
saluran udara itu bermuara pada sepasang lubang
disetiap ruas tubuhnya. Lubang tersebut disebut
spirakel. Melalui spirakel inilah udara keluar masuk.
10. 3.Arachnoidea
ubuh Arachnida dibagi menjadi dua
bagian anterior dan posterior.
Bagian anterior, disebutsefalotoraks, berisi organ-
organ indera, mulut, dan anggota
badan berpasangan. Pasangan pertama anggota
badan disebut chelicerae dapat
membentuk penjepit atau taring racun, danpasanga
n–kedua pedipalpus–dapat berfungsi
sebagai penjepit, peraba, atau kaki. Pasangan
anggota tubuh
lainnya, umumnya empat, digunakan untuk
berjalan. Bagian
posterior tubuh,perut, terdapat pembukaan genital
dan struktur lainnya. Hal ini biasanya dilengkapi
dengan gillsyang telah dimodifikasi disebut paru-
paru buku. Kebanyakan Arachnida adalah soliter kec
ualipada saat kawin, ketika berbagai pola perilaku
yang kompleks dapat
diamati. Betina dapatmenjaga telur atau anak.
11. 4.insecta
-Kepala
Pada kepala terdapat sepasang antena yang
berfungsi sebagai indera pembau dan peraba.
Antena serangga yang hidup disiang hari. Pada
mata tunggal terdapat satu lensa dan retina
sebagai penerima rangsang. Mata falet tersusun
atas banyak mata tunggal (anatidium) yang masing
masing permukaannya berbentuk segi enam.
- Dada (thorax)
Dada insekta terdiri atas tiga sekmen, yaitu sekmen
depan (prothorax), tengah (mesothorax), dan
belakang (metathorax). Masing-masing sekmen
memiliki kaki jalan. Pada sekmen prothorax dan
mesothorax terdapat sayap.
-Perut (Abdomen)
Perut dibentuk oleh 11 sekmen. Sekmen ke 9 dan
ke 10 membentuk alat reproduksi. Pada serangga
betina, kedua sekmen ini membentuk alat pelekat
telur. Bentuknya memanjang dan runcing.
Ovipositor ini digunakan untuk menembus tanah
atau buah-buahan.
12. D.Manfaat arthropoda
– Peranan Arthropoda yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
– Sumber makanan yang mengandung protein tinggi, contohnya udang windu
(Penaeus monodon), Panulirus homarus (lobster), kepiting (Scylla serrata),
rajungan (Portunus), laron, dan gangsir.
– Menghasilkan madu, contohnya lebah madu (Apis mellifera).
– Bahan pakaian sutera, contohnya kepompong ulat sutra (Bombyx mori).
– Membantu penyerbukan tanaman.
– Serangga predator sebagai pemberantas hama tanaman secara biologi.
13. E.Sistem transportasi arthropoda
– Sistem transportasi pada Arthropoda tergolong sistem peredaran darah terbuka.
Organ yang dimiliki berupa jantung yang disebut dengan Jantung Pembuluh dan
darah dan cairan tubuh serangga yang disebut dengan hemolimfa.
– Arah aliran darah:
Bila jantung pembuluh berdenyut maka hemolimfe mengalir melalui arteri kerongga
tubuh “jaringan tubuh tanpa melali kapiler” “jantung pembuluh melalui ostium”.
Fungsi hemolimfa adalah mengedarkan zat makanan ke sel-sel. Hemolimfe tidak
mengandung hemoglobin sehingga tidak mengikat oksigen dan darah tidak
berwarna merah. O2 dan CO2 di edarkan melalui sistem trakea.
Contoh: Belalang
14. F.Sistem pencernaan arthropoda
Sistem Pencernaan Arthropoda merupakan sistem pencernaan sempurna yang terdiri
dari mulut, esofagus, lambung, usus dan anus. Mulutnya dilengkapi dengan berbagai
alat tambahan yang dapat mempermudah pencernaan makanan. Contonya adalah
rahang yang dimiliki belalang.
G.Sistem pernapasan
Sistem pernapasan pada arthropoda bervariasi tergantung kepada jenisnya, ada yang
bernapas menggunakan insang, paru-paru, trakea, atau melalui pori-pori di permukaan
tubuhnya.
H.Sistem ekresi
Organ eksresi utama pada arthropoda adalah kelenjar hijau yang sering disebut dengan
tubula malpighi. Kelenjar ini merupakan tempat dikeluarkannya sisa metabolisme
tubuh.
15. I.Sistem reproduksi
Reproduksi arthropoda dapat berlangsung secara seksual maupun aseksual. Secara
seksual melalui proses paedogenesis, yaitu reproduksi dengan pembuahan oleh
hewan jantan dan biasanya terjadi pada individu muda. Sedangkan reproduksi
aseksual melalui proses partenogenesis yaitu reproduksi tanpa pembuahan oleh
hewan jantan.
J.Sistem saraf
Sistem saraf arthropoda adalah sistem saraf tangga tali berjumlah sepasang yang
terletak pada sisi ventral tubuhnya. Arthropoda memiliki alat peraba berupa
antena pada tubuhnya.
16. Insecta
a. Apterygota, berasal dari bahasa Yunani, yaitu
dari kata a dan pteron. a berarti tidak,
dan pteron berarti sayap. Apterygota adalah
kelompok serangga yang tidak memiliki sayap,
sedikit atau tidak mengalami metamorfosis,
memiliki appendage di bagian ventral abdomen,
dan umumnya memiliki ukuran yang kurang dari
5 mm. Appendage adalah bagian tubuh yang
menonjol, dapat digerakkan, dan berfungsi
sebagai alat gerak, alat indra, untuk makan, atau
keperluan lainnya. Apterygota hidup di tempat
lembab yang mengandung humus atau sampah
organik, dan ada pula yang memakan buku atau
pakaian. Serangga termasuk Apterygota, antara
lain ordo Thysanura (Lepisma saccharina -kutu
buku) dan Archaeognatha (Petrobius martimus)
Ciri-Ciri Apterygota
– Tidak bersayap
– Tipe mulutnya mengigit
– Tidak mengalami metamorfosis (ametabola)
– Anetanya panjang tidak beruas-beruas
– Batas antara kepala, dada, dan perut tidak
jelas
– Contoh spesiesnya yaitu kutu buku (Lepisma
sachariana)
– Kutu buku dapat dapat merusak buku karna
dapat mengeluarkan selulase
18. b. Pterygota merupakan kelompok serangga yang memiliki sayap atau bersayap, dan mengalami
metamorfosis. Serangga yang tidak bersayap contohnya semut dan anai-anai.
Ciri-Ciri Apterygota
– Memiliki sayap
– Mengalami metamorfosis
– Tipe mulut yang bervariasi
Pterygota dibedakan dalam dua kelompok antara lain sebagai berikut..Exopterygota, memiliki
sayap yang berkembang di luar yang tumbuh di tonjolan luar dinding tubuh yang melebar.
Exopterygota mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contohnya
ordo Ephemeroptera (Ephemeroptera sp. - lalat hidup sehari), Odonata (Pantala sp. - capung
kuning), Orthoptera (Gryllus so.- jangkrik), Isoptera (Reticulitermes -
rayap), Plecoptera (Taeniopteryx sp.), Hemiptera (Aphis pomo- kutu daun),
dan Thysanoptera (Thrips palmi).
– Endopterygota, memiliki sayap yang berkembang di bawah kutikula dalam bentuk lipatan.
Perumbuhan sayap dimulai dari fase pupa (kepompong) hingga tumbuh dengan sempurna
pada fae imago (dewasa). Endopterygota mengalami metamorfosis sempurna. Contohnya
ordo Megaloptera (Sialis sp.). Hymenoptera (Oecophylla saragilla - semut
rangrang), Siphonaptera (Pulex irritans), Trichoptera (Phryganea sp. - lalat
kadis), Lepidoptera (Apatura iris), Raphiidioptera (Turcoraphidia acerba), Mecoptera (Panorpa
communis - lalat kalajengking), Diptera (Musca domestica - lalat rumah).
19. Dalam perkembangannya menuju dewasa, pterygota
mengalami metamorfosis. Metamorfosis pada Pterygota dapat
dibedakan menjadi dua yaitu hemimetabola dan holometabola.
– Hemimetabola, yaitu serangga yang mengalami
metamorfosis tidak sempurna. Tahapan metamorfosis ini
adalah telur, nimfa, imago. Contohnya kecoa, belalang,
belalang sangit.
– Holometabola, yaitu seangga yang mengalami
metamorfosis sempurna. Tahapannya adalah telur, larva,
pupa dan imago. Contohnya nyamuk, lalat dan kupu-kupu.
20. Klasifikasi hemimatabola
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo,
antara lain:
– Archyptera atau Isoptera
– Orthoptera
– Odonata
– Hemiptera
– Homoptera
Ordo Archyptera atau Isoptera
– Ciri-ciri ordo Archyptera antara lain:
– Metamorfosis tidak sempurna.
– Mempunyai satu pasang sayap yang hampir
sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti
jaringan.
– Tipe mulut menggigit.
– Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap)
Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
– Ciri-ciri ordo Orthoptera:
– Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih
tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap
belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan
sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah
meloncat dengan tungkai belakangnya yang
lebih kuat dan besar.
– Hewan jantan mengerik dengan menggunakan
tungkai belakangnya pada ujung sayap depan,
untuk menarik betina atau mengusir
saingannya.
– Hewan betinanya mempunyai ovipositor
pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan
telur.
– Tipe mulutnya menggigit.
Contoh : Belalang (Dissostura sp), Belalang ranting
(Bactrocoderma aculiferum), Belalang sembah
(Stagmomantis sp), Kecoak (Blatta orientalis),
Gangsir tanah (Gryllotalpa sp), Jangkrik (Gryllus sp)
21. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:
– Mempunyai dua pasang sayap
– Tipe mulut mengunyah
– Metamorfosis tidak sempurna
– Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
– Antenanya pendek
– Larva hidup di air
– Bersifat karnivora
– Contohnya : Capung (Aeshna sp), Capung besar
(Epiophlebia)
Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
– Ciri-ciri Hemiptera :
– Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal
dan sepasang lagi seperti selaput.
– Tipe mulut menusuk dan mengisap
– Metamorfosis tidak sempurna.
-Contohnya : Walang sangit (Leptocorixa acuta),
Kumbang coklat (Podops vermiculata), Kutu busuk
(Eimex lectularius), Kepinding air (Lethoverus sp).
Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
– Tipe mulut mengisap
– Mempunyai dua pasang sayap
– Sayap depan dan belakang sama, bentuk
transparan.
– Metamorfosis tidak sempurna.
– Contohnya : Tonggeret (Dundubia manifera),
Wereng hijau (Nephotetix apicalis), Wereng
coklat (Nilapervata lugens), Kutu kepala
(Pediculushumanus capitis), Kutu daun (Aphid
sp)