Ce diaporama a bien été signalé.
Le téléchargement de votre SlideShare est en cours. ×

Syariah Islam SS.pdf

Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Prochain SlideShare
PKD Ke-Aswaja-an 1-1.pptx
PKD Ke-Aswaja-an 1-1.pptx
Chargement dans…3
×

Consultez-les par la suite

1 sur 12 Publicité

Plus De Contenu Connexe

Similaire à Syariah Islam SS.pdf (20)

Publicité

Plus récents (20)

Syariah Islam SS.pdf

  1. 1. Oleh Hafidz Abdurrahman Mengapa SYARIAH ISLAM?
  2. 2. َ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ٍ ‫ة‬َ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ َ ‫َل‬َ ‫و‬ ٍ ‫ن‬ِ ‫م‬ْ ‫ؤ‬ُ ‫م‬ِ‫ل‬ َ ‫ن‬‫ا‬َ ‫ك‬‫ا‬َ ‫م‬َ ‫و‬ َ‫أ‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬‫و‬ُ ‫س‬َ ‫ر‬َ ‫و‬ ُ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ‫ى‬َ ‫ض‬ َ ‫ن‬‫و‬ُ ‫ك‬َ‫ي‬ ْ ‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً ‫ر‬ْ ‫م‬ َ‫ي‬ ْ ‫ن‬َ ‫م‬َ ‫و‬ ْ ‫م‬ِ ‫ه‬ِ ‫ر‬ْ ‫َم‬‫أ‬ ْ ‫ن‬ِ ‫م‬ ُ‫ة‬َ ‫ر‬َ‫ي‬ِْ ‫اْل‬ ُ ‫م‬َُ ‫َل‬ َ‫ف‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬‫و‬ُ ‫س‬َ ‫ر‬َ ‫و‬ َ‫ه‬ ‫اَّلل‬ ِ ‫ص‬ْ‫ع‬ ً ‫َل‬ َ ‫َل‬َ ‫ض‬ ‫ه‬ ‫ل‬َ ‫ض‬ ْ ‫د‬َ ‫ق‬ ‫ا‬ً‫ين‬ِ‫ب‬ُ ‫م‬
  3. 3. Makna Syariah menurut Bahasa:  Ibn al-Manzhur, Lisân al’Arab, menyatakan: masyra’ah al-mâ’ (sumber air). Hanya saja sumber air tidak mereka sebut syarî’ah kecuali sumber itu airnya sangat melimpah dan tidak pernah kering.  Ar-Razi, dalam Mukhtâr-us Shihah, menyatakan: Syara’a = nahaja (menempuh), awdhaha (menjelaskan) dan bayyan-al masâlik (menunjukkan jalan).  Syara’a lahum – yasyra’u – syar’an, artinya adalah sanna (menetapkan).  Al-Jurjani, syarî’ah bisa juga berarti mazhab dan tharîqah mustaqîmah (jalan yang lurus).
  4. 4. Menurut Istilah Fuqaha’:  Imam al-Qurthubi menyatakan, bahwa syarî’ah artinya adalah agama yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk hamba-hamba-Nya yang terdiri dari berbagai hukum dan ketentuan.  Mahmud Syaltut: Ketentuan dan hukum yang ditetapkan oleh Allah atas hamba-hamba-Nya yang diturunkan melalui Rasul-Nya, Muhammad saw., untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, dengan dirinya sendiri, dan dengan sesamanya.
  5. 5. Beda Syariah dan Fikih:  Fikih adalah pengetahuan tentang sejumlah hukum syariat yang digali dari dalil-dalil yang bersifat rinci.  Sedangkan syariah adalah hukum Allah yang berlaku pada benda dan perbuatan manusia.  Fikih dan syariat sama-sama harus digali dari dalil-dalil syar’i: al-Quran, Sunnah, Ijma Sahabat dan Qiyas.  Jadi, fikih bagian dari syariah. Di dalam fikih ada yang qath’i dan dzanni. Demikian juga di dalam syariah, hukum juga ada yang qath’i dan dzanni.
  6. 6. Ruang Lingkup Syariah 1: Allah SWT Manusia Sesama Manusia: Mu’amalah Diri Sendiri: Akidah Ibadah: 1- Shalat 2- Puasa 3- Zakat 4- Haji 5- Jihad 1- Sistem Pemerintahan 2- Sistem Ekonomi 3- Sistem Sosial 4- Sistem Pendidikan 5- Sistem Sanksi Hukum 6- Politik Luar Negeri 1- Hukum-hukum Akhlak 2- Hukum Pakaian 3- Hukum Makanan 4- Hukum Minuman
  7. 7. ISLAM Spiritualisme View of Life (Ideologi) Pahala-Dosa Moral Ritual (Ibadah) Sosial-Budaya Hukum, dll. Politik-Ekonomi KUFUR Spiritualisme View of Life (Ideologi) Hindu, Budha, dll Yahudi-Nasrani Kapitalisme Sosialisme Ruang Lingkup Syariah 2:
  8. 8. Menerapkan Islam Mempertahankan Islam Mengemban Islam ISLAM: View of Life Ide (Thought-Fikrah) Metode (Method-Thariqah) Akidah Islam Problem Solving Iman kepada Allah Iman kpd Malaikat Iman kepada Kitab Iman kpd Rasul Iman kpd Hari Akhir Juga Qadha’ - Qadar Hukum Ibadah Sistem Politik Sistem Ekonomi Sistem Sosial Sistem Pendidikan Hukum Akhlak Khilafah Sanksi Hukum dan Khilafah Dakwah, Jihad dan Khilafah Ruang Lingkup Syariah 3:
  9. 9. Mengapa Manusia Butuh Syariah? Manusia Alam Kehidupan Allah SWT Hari Kiamat Penciptaan Syariah Kebangkitan Hisab dan Pertanggungjawaban
  10. 10.  Individu: Ada hukum-hukum syariah yang bisa dikerjakan oleh individu, tanpa ada atau tidaknya kelompok atau negara. Seperti kewajiban shalat, zakat, puasa, dan sebagainya.  Kelompok: Ada hukum yang baru bisa dikerjakan jika ada kelompok, seperti hukum membentuk jamaah dakwah, bergabung dengan jamaah, dan mentaati amir jamaah.  Negara: Hukum yang hanya bisa dijalankan, ketika ada negara, seperti potong tangan, rajam, jihad ofensif.. Pelaksana Syariah:
  11. 11. Obyek Penerapan Syariah:  Muslim: Seluruh hukum syariah wajib diterapkan oleh kaum Muslim, baik yang berkaitan dengan ibadah, mu’amalah, munakahat, makanan, minuman, berpakaian dan sanksi hukum.  Non-Muslim: Seluruh syariah wajib diterapkan oleh non-Muslim, kecuali dalam urusan ibadah, munakahat, makanan, minuman dan berpakaian, sementara dalam urusan mu’amalah dan sanksi hukum sama dengan orang Islam.
  12. 12. ‫دعوانا‬‫وأخير‬ ‫العاملين‬ ‫ب‬‫ر‬‫هلل‬ ‫الحمد‬‫أن‬

×