1. DAMPAK PERUBAHAN TEKNOLOGI TERHADAP
“BAHASA INDONESIA”
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHIAHASA TUGAS
BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH
Ihsyal Maulana
SMPN 2 CIAMIS
SEKOLAH MODEL ADIWIYATA MANDIRI TINGKAT NASIONAL
Website: htttp://www.smpn2cms.sch.id
E-Learning:gemilang.smpn2cms.sch.id
E-Mail:nedacis@smpn2cms.sch.id
SMS Schooling: 08 5353 222 999
2. LEMBAR PERSETUJUAN
Makalah yang berjudul “KALIMAT EFEKTIF” ini diajukan sebagai syarat
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia Tahun pelajaran
2013/2014 di SMP Negeri 2 Ciamis dan dinyatakan telah mendapat persetujuan.
Guru Mata Pelajaran
Ciamis, 18 Desember 2013
Penulis
Yoyo Karwayo, S.Pd.
Ihsyal Maulana
3. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
kami diberikan kesehatan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah yang membahas tentang paragraf ini berulang kali mengalami
penyempurnaan hingga baru kemudian dapat kami selesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan
makalah ini semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.
4. DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………….…....i
Daftar Isi………………………………………………………………………..ii
BAB I Pendahuluan……………………………………………………….…....1
BAB II Pembahasan………………………………………………………….....3
BAB III Penutup…………………………………………………………….….11
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…12
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kita sebagai mahasiswa/i yang mempelajari Bahasa Indonesia diharuskan menguasai materi-materi
yang dipelajari salah satu materi yang harus kita kuasai adalah paragraf
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Syarat dalam paragraf
yaitu kesatuan gagasan dan kepaduan antar kalimat paragraf terdiri dari paragraf pembuka, paragraf
isi , dan paragraf penutup.
Paragraf pembuka yang baik akan menjadi tolak ukur pengembangan tulisan berikutnya. Paragraf
pembuka adalah paragraf yang mengawali dari mana seorang penulis akan mengembangkan
gagasannya.
Jenis-jenis paragraf terbagi atas 3 jenis : Paragraf deduktif, Paragraf Induktif, dan Paragraf campuran
(variatif). Tehnik pengembangan paragraf yaitu :Kausalitas, analogi, perbandingan-pertentangan,
deduktif-induktif, klimaks-antiklimaks, sudut pandang, proses, dan generelasi
1.2 Identifikasi masalah/ruang lingkup
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf
2. Beberapa syarat dalam paragraf
3. Jenis-jenis paragraf beserta klasifikasinya
4. Pengembangan paragraf
6. 1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh bapak Dadan Suwarna ,SS .Serta untuk mempelajari lebih dalam tentang paragraf. Mempelajari
bahasan paragraf ini juga dapat membuat kita mengerti bagaimana cara membuat karangan atau
karya tulis yang baik dan benar
7. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran
atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.
2.2 Struktur Paragraf
Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat
diklasifikasikan atas dua macam, yaitu :
1. Kalimat topik atau kalimat pokok. Berisi ide pokok atau ide utama paragraf.
2. Kalimat penjelas atau pendukung. Kalimat yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide
utama paragraf
Ciri kalimat topik :
1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut ;
2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;
4. Dapat dibentuk tanpaa bantuan kata sambung atau penghubung(transisi).
2.3 Persyaratan Paragraf
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu :
8. 1. Kesatuan Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan dikatakan mempunyai kesatuan jika hanya membicarakan satu pokok
pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antarkalimat diikat oleh satu topic pembicaraan yang sama,
bukan topic masalah yang berlainan.
2. Kepaduan Paragraf
Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus saling berkaitan, tidak ada satu
kalimat pun yang hubungannyatidak logis. Cara mengaitkan hubungan antarkalimat dapat dilakukan
dengan melihat hubungan antarsubjek atau antarpredikat.
Selain dengan repetisi dan kata ganti, pertalian antarkalimat dapat dijalin dengan kata atau frasa
penghubung. Dalam peranannya sebagai penghubung, ada beberapa macam kata atau frasa yang
dapat dipakai untuk maksud yang berbeda. Tabel berikut ini memuat contoh kata dan frasa
penghubung lengkap dengan fungsinya masing-masing.
9. Fungsi
Contoh Kata dan Frasa
Menyatakan hubungan:
-Akibat/hasil
-Pertambahan
-Perbandingan
-Pertentangan
-Tempat
-Tujuan
-Waktu
-Singkatan
Akibatnya, karena itu, maka, oleh sebab itu, dengan demikian, jadi
Berikutnya, demikian juga, kemudian, selain itu, lagi pula, lalu, selanjutnya, tambahan lagi
Dalam hal yang sama, lain halnya dengan, sebaliknya, lebih baik dari itu, berbeda dengan itu
Akan tetapi, bagaimanapun, meskipun begitu, namun, sebaliknya, walaupun demikian
Berdekatan dengan itu, di sini, di seberang sana, tak jauh dari sana, di bawah, persis, di depan … di
sepanjang…
Agar, untuk/guna, untuk maksud itu
Baru-baru ini, beberapa saat kemudian, mulai sebelum, segera, sesudah, sejak, ketika
Singkatnya, ringkasnya, akhirnya, sebagai simpulan, pendek kata
10. 2.4.1 Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :
a. Paragraf Deduktif (umum)
Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada awal paragraf. Ciri
paragraf deduktif dikenali dari gagasan utamanya yang diletakkan di awa tersebut.
b. Paragraf Induktif (khusus)
Paragra induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada akhir paragraf. Ciri
paragraf induktif dikenali dari gagasan utama yang diletakkan pada akhir bagian.
c. Paragraf Deduktif-Induktif (umum khusus)
Paragraf Deduktif –induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal dan akhir
paragraf. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulang gagasan utama pada awal yang ditegaskan kembali
di bagian akhir.
d. Paragraf Penuh Kalimat Topik
Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu
dan yang lainnya sama-sama penting.
2.4.2 Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan fungsi di dalam karangan, paragraf dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berisi persoalan dasar yang berkaitan dengan masalah yang akan kita tulis.
Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
11. menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Karena sikapnya
pengenalan masalah, paragraf tersebut bersifat menginformasikan akan apa yang akan kita tuliskan.
b. Paragraf Isi (Pengembangan)
Paragraf Isi adalah paragraf yang berisi kelanjutan gagasan. Paragraf ini menggembangkan pokok
pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembangan mengemukakan inti
persoalan yang akan dikemukakan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir dari suatu
kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa kesimpulan
semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.
2.4.3 Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
a. Paragraf Persuatif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi
pembaca.
b. Paragraf Argumentatif, jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan
yang mendukung.
c. Paragraf Naratif, jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.
d. Pragraf Deskriptif, jika isi paragraf mlukiskan atau menggambarkan suatu dengan bahasa.
e. Paragraf Ekspositoris, jika isi paragraf memaparkan sesuatu fajta atau kejadian tertentu.
2.4.4 Pengembangan Paragraf
12. Pengembangan paragraf berkaitan erat dengan posisi kalimat topik mengingat kalimat topiklah yang
mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Selain menyangkut posisi kalimat topik,
pengembangan paragraf sudah pasti berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan
dikembangkan, fungsi itu akan turut mempengaruhi pemilihan metode pengembangan yang akan
dipakai.
2.5 Metode Metode dalam Paragraf
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pad asifat informasi yang akan disampaikan :
persuatif, argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti metode yang diterapkan
untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan berbeda dengan paragraf naratif.
Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi,
disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan
karangan. Metode yang dimaksud :
1. Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah
tertentu. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau
istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2. Metode Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
Sebuah paragraf dikatakan memakai proses apabila isi paragraf menguraikan suatu proses. Proses
merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu.
Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus
menyusunnya secara beruntut (kronologi).
13. 3. Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih
yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf. Metode contoh
menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.
4. Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya,
faktor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran
manusia pada umumnya.
5. Metode Umum-Khusus
Motede umum-khusus tergolong cara yang paling paling banyak dipakai untuk mengembangkan
gagasan paragraf agar tampak teratur.
6. Metode Klasifikasi
Untuk mengelompokkan entah benda atau non benda yang memiliki persamaan sifat, situasi, dan
lain-lain, cara yang paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok
kalimat atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan perbedaannya.
2.6 Teknik Pengembangan Paragraf
Paragraf sesuai metode-metode pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
1. Klimaks dan anti klimaks
2. Sudut pandang → menurutku, menurut saya
3. Perbandingan dan pertentangan → batuk, pilek
14. 4. Analogi → perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa sebagai fiksi
5. Proses → menjelaskan dari A- Z
6. Sebab-akibat → mengapa ?
7. Umum-khusus → seperti piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
8. Klasifikasi → pengelompokkan beberapa pokok kalimat
15. BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan. Namun dari
pembahasan yang telah kami buat dapat disimpulkan bahwa paragraf tidak hanya diikat oleh satu
kesatuan gagasan, tetapi dapat berupa dua gagasan atau lebih dengan memenuhi syarat yaitu
kesatuan dan kepaduan paragraf.
16. Daftar Pustaka
1. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.
2. Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV
Yrama Widya.
3. Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.
4. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga
5. Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.
6. Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato. Jakarta : PT Grasindo.
7. Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
8. Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha
Media.
9. Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.
10. Budiharso, Teguh. 2009. Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Angkasa.
11. Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.
12. Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung Bona
Jaya.
13. Muda, Ahmad A.K. 2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia Idx Ed.terbaru. Tititk Terang.
14. http://fusliyanto.wordpress.com/kumpulan-materi-bahasa-indonesia-3/
15. http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html