2. SISTEMATI
KA
● LATAR BELAKANG PROFIL PELAJAR PANCASILA?
● PROFIL PELAJAR PANCASILA?
● ELEMEN KUNCI NILAI-NILAI PROFIL PELAJAR
PANCASILA?
● CONTOH ALUR PERKEMBANGAN NILAI-NILAI
PROFIL PELAJAR PANCASILA?
4. • Sebagai kementerian yang mengemban amanat mengendalikan
pembangunan SDM melalui ikhtiar bersama semua anak bangsa untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan memajukan kebudayaan,
Kemendikbud dalam menentukan visi kementerian berdasarkan pada
capaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN
Tahun 2020-2024, serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi Kemendikbud
2020-2024 adalah:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi
Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis,
kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global
LATAR
BELAKANG
Kementerian Pendidikan dan
5. • Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung
terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan
yang dimiliki secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan
mengedepankan profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan
kebijakan dan pelaksanaan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan
akan mengedepankan inovasi guna mencapai kemajuan dan kemandirian
Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang berlandaskan gotong
royong, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan dan
kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan
sesuai dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.
• Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud sesuai
dengan tugas dan kewenangannya, juga berkomitmen untuk menciptakan
Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama:
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif
Kementerian Pendidikan dan
7. “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang
memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila.”
• Pelajar Indonesia adalah pelajar yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Keimanan dan ketakwaannya termanifestasi dalam akhlak yang mulia terhadap diri sendiri,
sesama manusia, alam, dan negaranya. Ia berpikir dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai
ketuhanan sebagai panduan untuk memilah dan memilih yang baik dan benar, serta menjaga
integritas dan keadilan.
• Pelajar Indonesia senantiasa berpikir dan bersikap terbuka terhadap kemajemukan dan
perbedaan, serta secara aktif berkontribusi pada peningkatan kualitas kehidupan manusia
sebagai bagian dari warga Indonesia dan dunia. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia,
Pelajar Indonesia memiliki identitas diri selaku representasi budaya luhur bangsa,
menghargai dan melestarikan budayanya, sambil berinteraksi dengan berbagai budaya
lainnya. Ia peduli pada lingkungannya dan menjadikan kemajemukan yang ada sebagai
Kementerian Pendidikan dan
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
8. • Pelajar Indonesia merupakan pelajar yang mandiri. Ia berinisiatif dan siap
mempelajari hal-hal baru, serta gigih dalam mencapai tujuannya. Pelajar
Indonesia gemar dan mampu bernalar secara kritis dan kreatif. Ia
menganalisis masalah menggunakan kaidah berpikir saintifik dan
mengaplikasikan alternatif solusi secara inovatif. Ia aktif mencari cara untuk
senantiasa meningkatkan kapasitas diri dan bersikap reflektif agar dapat
terus mengembangkan diri dan berkontribusi kepada bangsa, negara, dan
dunia.
• Ada enam elemen dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif.
Keenam elemen ini dilihat sebagai satu kesatuan yang saling mendukung dan
berkesinambungan satu sama lain.
Kementerian Pendidikan dan
10. Sumber daya manusia (SDM) yang unggul merupakan pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai nilai
Pancasila.
Kementerian Pendidikan dan
“
12. Berakhlak Mulia
Akhlak
beragam
a
Akhla
k
priba
di
Akhla
k
kepada
manusi
a
Akhla
k
kepad
a
alam
Akhlak
bernegar
a
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak
dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami
ajaran agama dan pemahaman tersebut
dalam
kepercayaannya serta
menerapkan
kehidupannya sehari-hari.
Elemen Kunci Berakhlak Mulia:
▪ Akhlak beragama: Mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati
bahwa inti
dari sifat-sifat-Nya adalah kasih dan sayang
▪ Akhlak pribadi: Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri
penting dilakukan bersamaan dengan menjaga dan merawat
orang lain dan lingkungan sekitarnya
▪ Akhlak kepada manusia: Mengutamakan persamaan dan
kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan
yang ada dengan orang lain
▪ Akhlak kepada alam: Menyadari pentingnya merawat lingkungan
sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau menyalahgunakan
lingkungan alam, agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh
makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang
▪ Akhlak bernegara: Memahami serta menunaikan hak dan
kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari
perannya sebagai warga negara
Kementerian Pendidikan dan
13. Berkebinekaan
Global
Kemampuan
komunikasi
interkultural
dalam
berinteraksi
dengan sesama
Refleksi dan
tanggung
jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
Mengenal
dan
mengharg
ai budaya
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan
identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan
budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan
kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak
bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen Kunci Berkebinekaan
Global: Mengenal dan
Menghargai
Budaya:
mengenali, mengidentifikasi,
dan
mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara
komunikasi, dan budayanya, serta mendeskripsikan pembentukan
identitas dirinya dan kelompok, juga menganalisis bagaimana menjadi
anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global.
Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan
sesama: memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan
menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai sebuah kekayaan
perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap
sesama.
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan:
secara reflektif memanfaatkan kesadaran dan pengalaman
kebhinekaannya agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap
budaya yang berbeda, sehingga dapat menyelaraskan perbedaan
budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar sesama; dan
kemudian secara aktif-partisipatif membangun masyarakat yang damai
dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan
yang berkelanjutan.
Kementerian Pendidikan dan
14. Gotong Royong
Kepeduli
an
Berba
gi
Kolabora
si
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong-royong, yaitu
kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama
dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
lancar, mudah dan ringan.
Elemen Kunci Gotong Royong:
Kolaborasi: bekerja bersama dengan orang lain disertai
perasaan
senang ketika berada bersama dengan orang lain dan
menunjukkan sikap positif terhadap orang lain.
Kepedulian: memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap
kondisi
atau keadaan di lingkungan fisik sosial.
Berbagi:memberi dan menerima segala hal yang penting
bagi
kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu
menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan
penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di
masyarakat secara sehat.
Kementerian Pendidikan dan
15. Mandiri
Regulasi
diri
Kesadaran
akan diri
dan
situasi
yang
dihadapi
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar
yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen Kunci
Mandiri:
Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi :
Melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi
yang dihadapi dimulai dari memahami emosi dirinya dan
kelebihan serta keterbatasan dirinya, sehingga ia akan
mampu mengenali dan menyadari kebutuhan
pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan
dan perkembangan yang terjadi.
Regulasi diri: mampu mengatur pikiran,
perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai
tujuan belajarnya.
Kementerian Pendidikan dan
16. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses
informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan
antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan
menyimpulkannya.
Elemen Kunci Bernalar Kritis:
Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan: memiliki rasa
keingintahuan, mengajukan pertanyaan yang relevan, mengidentifikasi
dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta
mengolah informasi tersebut.
Menganalisis dan mengevaluasi penalaran: dalam pengambilan
keputusan, menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan
logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan dengan melakukan
analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan.
Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: melakukan refleksi
terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai
bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada
suatu simpulan.
Mengambil keputusan: mengambil keputusan dengan tepat
berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan
data yang mendukung.
Menganalisi
s dan
mengevalua
si
penalaran
Merefleksi
pemikiran
dan proses
berpikir
Mengamb
il
keputusa
n
Memperoleh
dan
memproses
informasi dan
gagasan
Kementerian Pendidikan dan
17. Kreatif
Menghasilk
an gagasan
yang
orisinal
Menghasilk
an karya
dan
tindakan
yang
orisinal
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Elemen Kunci
Kreatif:
Menghasilkan gagasan yang orisinal: menghasilkan
gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana,
seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan, sampai
dengan gagasan yang kompleks untuk kemudian
mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya
guna mengatasi persoalan dan memunculkan berbagai
alternatif penyelesaian.
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal:
menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan
kesukaannya pada suatu
ia rasakan,
sampai
denga
n dampaknya terhadap
lingkungan
hal, emosi
yang
mempertimbangkan
sekitarnya.
Kementerian Pendidikan dan
18. • Keenam karakteristik ini terwujud melalui penumbuhkembangan nilainilai
budaya Indonesia dan Pancasila, yang adalah fondasi bagi segala arahan
pembangunan nasional. Dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai
Pancasila yang berakar dalam, masyarakat Indonesia ke depan akan
menjadi masyarakat terbuka yang berkewargaan global - dapat menerima
dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai-nilai dari
beragam budaya yang ada di dunia, namun sekaligus tidak kehilangan ciri
dan identitas khasnya.
Kementerian Pendidikan dan
20. Contoh Alur Perkembangan
✔ Setiap elemen memiliki alur perkembangan.
✔ Capaian Pembelajaran tidak harus merujuk pada alur
perkembangan ini
Kementerian Pendidikan dan
21. Alur Perkembangan Profil
Mandiri
Dimensi Sub-dimensi
Di Akhir Fase A (Usia
6-9 tahun),
pelajar
Di Akhir Fase B (Usia
10-12 tahun),
pelajar
Di Akhir Fase C (Usia
13-15 tahun),
pelajar
Di Akhir Fase D (Usia
16- 18 tahun)
pelajar
Kesadaran Diri Mengenali
Emosi dan
pengaruhnya
Mengidentifikasi
berbagai emosi yang
dialami dan
menggambarkan situasi
yang mungkin
membangkitkan emosi
ini
Menggambarkan
pengaruh orang lain,
situasi, dan peristiwa
yang terjadi terhadap
emosi yang dirasakannya
serta menggambarkan
perbedaan emosi yang
dirasakan pada situasi
yang berbeda
Memahami bahwa
emosi yang dirasakan
berpengaruh pada
perilakunya dan
menggambarkan
konsekuensi emosi
terhadap perilakunya
dalam konteks
pembelajaran, sosial,
dan pekerjaan
Menjelaskan sebab-
akibat dan
merefleksikan secara
kritis dari emosi yang
dirasakannya, serta
mengidentifikasi respon
emosi yang tepat untuk
menunjang performa
dirinya pada berbagai
konteks pembelajaran,
sosial, dan pekerjaan
Mengenali
kualitas dan
minat dirinya
serta
tantangan
yang
dihadapi
Mengidentifikasi dan
menggambarkan
kemampuan,
prestasi, dan
ketertarikannya
secara subjektif
Menggambarkan
kekuatan diri, tantangan
yang dihadapi, dan
pengaruh kualitas
dirinya terhadap
pelaksanaan dan hasil
belajar untuk
mengidentifikasi
keahlian yang ingin
dikembangkan
Mengidentifikasi gaya
belajar dan kebiasaan
kerja yang disukai, serta
memilih berbagai
strategi pembelajaran
yang sesuai dengan
tugas tertentu
Mengevaluasi
efektivitas strategi
pembelajaran dan
latihan yang biasanya
digunakan, serta
mengembangkan
strategi dan rencana
pengembangan diri
pada konteks
pembelajaran, sosial,
dan pekerjaan di masa
depan
Kementerian Pendidikan dan
22. Alur Perkembangan Profil
Mandiri
Dimensi Sub-dimensi
Di Akhir Fase A
(Usia 6- 9 tahun),
pelajar
Di Akhir Fase B (Usia
10-12 tahun),
pelajar
Di Akhir Fase C (Usia
13-15 tahun),
pelajar
Di Akhir Fase D (Usia
16- 18 tahun)
pelajar
Kesadara
n Diri
Mengembangk
an refleksi diri
Melakukan
refleksi terhadap
apa yang telah
dipelajari tentang
dirinya sendiri
berdasarkan
pengalaman di
rumah dan di
sekolah
Melakukan refleksi
terhadap kekuatan,
kelemahan, dan
prestasi dirinya, serta
mengidentifikasi faktor-
faktor yang dapat
membantunya dalam
mengembangkan diri
dan mengatasi
kekurangannya
berdasarkan umpan
balik dari para guru
Memonitor
kemajuan belajar
yang dicapai serta
memprediksi
tantangan pribadi
dan akademik yang
akan muncul
berlandaskan pada
pengalamannya
untuk
mempertimbangkan
strategi belajar yang
sesuai
Melakukan refleksi
terhadap umpan
balik dari teman,
guru, dan orang
dewasa lainnya,
serta informasi-
informasi karier
yang akan
dipilihnya untuk
menganalisis
karakteristik dan
keterampilan yang
dibutuhkan dalam
menunjang atau
menghambat
kehidupan dan
kariernya di masa
depan
Kementerian Pendidikan dan
23. Alur Perkembangan Profil
Mandiri
Dimensi Sub-dimensi
Fase A
(6-8
tahun)
Fase B
(9-11 tahun)
Fase C
12-14
tahun
Fase D
15-18
tahun
Regulasi Diri Regulasi Emosi Mengenali emosi- Mengidentifikasi dan Memprediksi konsekuensi
dari ekspresi emosi yang
tidak tepat dan menyusun
langkah-langkah untuk
mengatur perilaku di
berbagai situasi agar
mendapatkan penilaian
yang diinginkan dari
orang lain
Mengendalikan dan
emosi yang menggambarkan menyesuaikan emosi
dialaminya dan strategi untuk yang dialaminya secara
mengekspresikan mengelola dan tepat ketika menghadapi
emosinya saat menyesuaikan emosi situasi yang menantang
berinteraksi pada situasi baru dan menekan pada
dengan orang lain baginya konteks belajar, relasi,
dan pekerjaan
Penetapan tujuan Menetapkan Menilai faktor-faktor Merencanakan dan Menetapkan tujuan
pengembangan diri
secara spesifik dan
merancang strategi
yang sesuai untuk
menghadapi tantangan-
tantangan yang akan
dihadapi pada konteks
pembelajaran, sosial
dan pekerjaan yang
akan dipilihnya di masa
depan
dan rencana tujuan dan (kekuatan dan merancang strategi yang
strategis rencana belajar kelemahan) yang
ada
dapat menunjang
pengembangan berdasarkan pada dirinya dalam pencapaian tujuan belajar,
diri arahan dari orang upaya mencapai pengelolaan dan
dewasa tujuan belajar dan pengembangan diri
dengan
pengembangan mempertimbangkan
dirinya kekuatan dan kelemahan
dirinya serta tantangan-
tantangan yang dihadapi
Kementerian Pendidikan dan
24. Alur Perkembangan Profil
Mandiri
Dimensi Sub-dimensi
Fase A
(6-8
tahun)
Fase B
(9-11 tahun)
Fase C
12-14
tahun
Fase D
15-18
tahun
Regulasi Diri Menunjukkan
inisiatif dan
bekerja
secara
mandiri
Mengerjakan
tugas belajar
yang sudah
menjadi rutinitas
secara mandiri
dan mencoba
berstrategi
mengerjakan
tugas serta
mengidentifikasi
sumber bantuan
jika diperlukan
Mempertimbangkan,
memilih dan
mengadopsi
berbagai strategi
serta berinisiatif
menjalankannya
untuk mendapatkan
hasil belajar yang
diinginkan
Mengkritisi efektivitas
dirinya dalam bekerja
secara mandiri dengan
mengidentifikasi hal-hal
yang menunjang
maupun menghambat
dalam mencapai
tujuan
Menentukan prioritas
pribadi, berinisiatif
mencari dan
mengembangkan
pengetahuan dan
keterampilan yang
spesifik sesuai tujuan
di masa depan
Mengembangka
n pengendalian
dan disiplin diri
Melaksanakan
aktivitas belajar
di kelas dan
menyelesaikan
tugas-tugas
dalam waktu
yang telah
disepakati.
Menjalankan
aktivitas belajar rutin
yang telah dibuat
secara mandiri dan
mulai menerapkan
strategi belajar untuk
mendapat hasil
belajar yang
Memonitor, memilih
dan menggunakan
strategi belajar yang
efektif untuk mencapai
tujuan
Menganalisis
efektivitas strategi
belajar secara kritis
dan mengarahkan
aktivitas belajar
secara spesifik untuk
mencapai tujuan di
masa depan
25. Alur Perkembangan Profil
Mandiri
Dimensi Sub-dimensi
Fase A
(6-8
tahun)
Fase B
(9-11 tahun)
Fase C
12-14
tahun
Fase D
15-18
tahun
Regulasi Diri Menjadi individu
yang percaya
diri, resilien,
dan adaptif
Menghadapi
situasi baru
dengan percaya
diri dan tetap
bertahan
mengerjakan
tugas-tugas-
tugas rutin di
bawah
bimbingan
orang dewasa
Tetap bertahan
mengerjakan
tugas ketika
dihadapkan
dengan tantangan,
menyusun strategi
dan menyesuaikan
cara kerjanya
ketika upaya
pertama yang
dilakukannya tidak
berhasil
Menilai, mengadaptasi
dan memodifikasi
strategi yang sudah
dibuat, dan membuat
rencana baru serta
menjalankan kembali
tugasnya dengan
keyakinan baru
Menyesuaikan
rencana dan strategi
pengembangan dirinya
dengan
mempertimbangkan
minat dan tuntutan
pada konteks belajar
maupun pekerjaan
yang akan dijalaninya
dimasa depan
Kementerian Pendidikan dan
26. ▪ Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden, Kemendikbud berkomitmen untuk
menciptakan Pelajar Pancasila. Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat
yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
▪ Enam karakteristik dalam Profil Pelajar Pancasila, yaitu: berakhlak mulia, berkebinekaan
global,
mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Masing-masing nilai tersebut
memiliki elemen kunci.
▪ Elemen kunci berakhlak mulia adalah akhlak beragama; akhlak pribadi; akhlak kepada
manusia;
akhlak kepada alam; dan akhlak bernegara.
▪ Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya,
kemampuan berkomunikasi interkulturan dalam berinteraksi dengan sesame; dan relfeksi
dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
▪ Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi; kepedulian; dan berbagi.
▪ Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi
diri.
▪ Elemen kunci bernalar kritis adakah memperoleh dan memproses informasi dan
gagasan; menganalisis dan mengevaluasi penalaran; mengambil keputusan; dan
merefleksi pemikiran dan proses berpikir.
▪ Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal serta
menghasilkan
Kementerian Pendidikan dan