SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Kebijakan Fiskal
Dalam Ekonomi
Syariah
KELOMPOK 3
NEXT
ELMA ZULIANITA
11160860000058
AUDREY RAVINDRA K
11190860000022
HILMATUL FUADIYAH
11190860000025
MEMBER
KELOMPOK 3
AYU WIDANINGSIH
11190860000028
FRIDA AYUNISSA
11190860000029
FARAH HAMIDAH N
11190860000090
MEMBER
KELOMPOK 3
Konsep Dasar
Kebijakan Fiskal
KELOMPOK 3
section 1
kebijakan yang dibuat dan dilakukan
oleh pemerintah untuk mendapatkan
dana yang dapat digunakan untuk
melaksanakan pembangunan.
Dengan kata lain, Kebijakan Fiskal
adalah kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan penerimaan atau
pengeluaran negara
KELOMPOK 3 Pengertian
Kebijakan Fiskal adalah langkah
pemerintah untuk membuat
perubahan dalam system pajak atau
dalam pembelanjaannya untuk
mengatasi masalah ekonomi yang
dihadapi
Kebijakan Fiskal diartikan sebagai
tindakan pemerintah dalam bidang
anggaran belanja neggara untuk
mempengaruhi jalannya
perekonomian.
Menurut
KELOMPOK 3
Sadono
Sukirno
Soediyono
Reksopra
yitno
Tujuan
Kebijakan
Fiskal
Meningkatkan
laju investasi
Mendorong
investasi optimal
secara sosial
Meningkatkan
kesempatan kerja
Meningkatkan dan
mendistribusikan
pendapatan nasional
Meningkatkan
stabilitas ekonomi di
tengah ketidakstabilan
internasional
Menanggulangi
inflasi
Peranan Kebijakan Fiskal dalam perekonomian
dalam kenyataannya menunjukkan bahwa
volume transaksi yang diadakan oleh
pemerintah di sebagian besar negara dari
tahun ke tahun cenderung meningkat lebih
cepat daripada meningkatnya pendapatan
nasional. Hal ini berarti bahwa peran tindakan
fiskal pemerintah dalam menentukan
pendapatan nasional semakin besar
KELOMPOK 3
Peranan
Kebijakan
Fiskal dalam
Perekonomian
Bentuk
Kebijakan Fiskal
KELOMPOK 3
section 2
Kebijakan
Fiskal
Penstabil
Otomatis
(Automatic
Stability)
KELOMPOK 3
Kebijakan
Fiskal
Diskresioner
(Discresionary
Fiscal Policy)
Kebijakan
Fiskal
Progresif
dan Pajak
Proporsional
1 2 3
Kebijakan Fiskal
Penstabil Otomatis
(Automatic Stability)
Kebijakan ini disebut kebijakan pasif
yatu kebijakan tanpa kelambanan yang
dirancang untuk mengatasi
kelambanan yang terkait dengan
kebijakan stabilisasi. Dimana kebijakan
ini mendorong perekonomian ketika
diperlukan tanpa melakukan perubahan
kebijakan yang disengaja.
Sistem perpajakan
proporsional dan progresif
KELOMPOK 3
Asuransi pengangguran atau
asuransi jaminan sosial
merupakan salah satu jenis
penstabil otomatis
Kebijakan Harga Minimum
A
B
C
Instrumen di dalam kebijakan ini:
Kebijakan Fiskal
Diskresioner (Discresionary
Fiscal Policy)
Biasa disebut kebijakan aktif
yaitu tindakan yang diambil
pemerintah dalam bidang
pengeluaran pemerintah atau
penerimaan pajak yang secara
khusus dapat mengubah
system yang ada
Kebijakan Fiskal
Mengembang
KELOMPOK 3
Kebijakan Fiskal Kontraksi
A
B
Kebijakan ini dapat dibedakan
menjadi 2 bentuk :
Kebijakan Fiskal
Mengembang
Dilakukan untuk menambah
pengeluaran negara sehingga
memperbesar kegiatan ekonomi dan
meningkatkan pendapatan nasional
KELOMPOK 3
Kebijakan Fiskal
Kontraksi
Dengan tujuan meningkatkan
penerimaan dari sector pajak sehingga
kegiatan ekonomi dan pendapatan
nasional berkurang
Kebijakan Fiskal Progresif
dan Pajak Proporsional
Pajak progresif dan pajak proporsional
digunakan dalam memungut pajak
pendapatan individu yang dipraktikkan
oleh hampir semua negara. Pada
pendapatan yang sangat rendah,
seseorang tidak perlu membayar pajak.
Akan tetapi, semakin tinggi pendapatan
maka semakin besar pajak dikenakan ke
atas tambahan pendapatan yang diperoleh
KELOMPOK 3
Kebijakan anggaran
pembiayaan fungsional
Kebijakan pengelolaan
anggaran
Kebijakan stabilisasi
anggaran otomatis
A
B
C
Jika ditinjau dari sisi teori, ada 3
macam kebijakan anggaran :
Jika dilihat dari
perbandingan jumlah
penerimaan dengan
jumlah pengeluaran,
dapat dibedakan
menjadi 4 jenis :
Kebijakan Anggaran
Seimbang
KELOMPOK 3
Kebijakan Anggaran
Defisit
Kebijakan Anggaran
Surplus
Kebijakan Anggaran
Dinamis
Efektivitas
Kebijakan Fiskal
KELOMPOK 3
section 3
Kebijakan ini dapat menggerakkan
perekonomian karena peningkatan
pengeluaran pemerintah atau pemotongan
pajak melalui efek multiplier dengan cara
menstimulasi tambahan permintaan untuk
barang konsumsi rumah tangga. Demikian juga
halnya apabila pemerintah melakukan
pemotongan pajak sebagai stimulus
perekonomian. Pemotongan pajak akan
meningkatkan disposable income dan akhirnya
memengaruhi permintaan
KELOMPOK 3
Kebijakan Fiskal
Dalam Islam
KELOMPOK 3
section 4
Merupakan salah satu perangkat
untuk mencapai tujuan syariah
(maqashid syariah) yitu
meningkatkan kesejahteraan dan
tetap menjaga keimanan,
kehidupan, intelektualitas,
kekayaan dan kepemilikan
KELOMPOK 3
Makna Esensi Kebijakan
Fiskal dalam Islam
KELOMPOK 3
Substansi
Kebijakan
Fiskal Dalam
Islam
Islam menentukan sector penerimaan
pemerintah melalui zakat, ghanimah, fai,
jizyah, kharaj, sedekah daln lain-lain. Khaf
(1999) menyebutkan ada 3 prosedur yang
harus dilakukan pemerintah Islam modern
dalam kebijakan pendapatan fiskalnya dengan
asumsi bahwa pemerintah sepakat dengan
adanya kebijakan pungutan pajak
KELOMPOK 3
Kaidah Kebijakan Pendapatan dalam
ekonomi Islam
Adapun kaidah-kaidah itu :
KELOMPOK 3
Kaidah Syariah
yang berkaitan
dengan
Kebijakan
Pungutan Pajak
Kaidah Syariah
yang berkaitan
dengan Hasil
Pendapatan yang
berasal dari Aset
Pemerintah
Kaidah Syariah
yang berkaitan
dengan
Kebijakan Pajak
KELOMPOK 3
Efisiensi dan efektivitas
merupakan landasan pokok
dalam pengeluaran pemerintah
yang dalan ajaran Islam dipandu
oleh landasan syariah dan skala
prioritas
Belanja pemerintah harus mengikuti
kaidah mashalah
Menghindari masyaqah kesulitan dan
mudarat harus didahulukan daripada
melakukan pembenahan
Mudharat individu dapat dijadikan
alasan demi menghindari mudharat
dalam skala umum
Kepentingan individu dapat
dikorbankan demi menghindari
kerugian bersama
1
2
3
4
Kaidah Al-giurmubilgunni
Kaidah Ma la yatimmu al-
wajibuillabihifahuawajib
4
4
Adapun kaidah-kaida tersebut adalah :
Kebijakan Belanja
dalam Ekonomi Islam
KELOMPOK 3
Tujuan Kebijakan
Fiskal dalam Islam
Kebijakan Fiskal dalam Islam
bertujuan menciptakan
masyarakat yang didasarkan
pada keseimbangan distribusi
kekayaan dengan menempatkan
nilai-nilai material dan spiritual
secara seimbang
Meningkatkan tingkat kesetaraan ekonomi dan demokrasi
yang lebih tinggi dengan prinsip bahwa “kekayaan tidak
boleh hanya beredar di antara orang-orang kaya”
Melarang pembayaran bunga dalam bentuk pinjaman
Ekonomi Islam mempunyai komitmen untuk membantu
ekonomi masyarakat yang kurang dan menyebarkan
pesan dan ajaran Islam seluas mungkin
A
B
C
Menurut Metwally (1995)
ada 3 tujuan yangh hendak dicapai :
KELOMPOK 3
Pembagian
Kebijakan Fiskal
dalam Islam
KELOMPOK 3
Kebijakan Pemasukan dari Kaum Muslimin
KELOMPOK 3
ZAKAT
USHR
WAKAF
AMWAL
FADHLA
NAWAIB
KHUMUS
KAFARAT
Kebijakan Pemasukan dari Kaum
Non-Muslim
KELOMPOK 3
JIZYAH
KHARAJ
'USHR
Kebijakan Pengeluaran
KELOMPOK 3
Kebijakan pengeluaran
pendapatan negara
didistribusikan langsung kepada
orang-orang yang berhak
menerimanya berdasarkan kriteria
langsung dari Allah SWT dalam
Q.S At-Taubah ayat 60
Instrumen
Kebijakan Fiskal
KELOMPOK 3
A
B
C
Kebijakan Pendapatan
Kebijakan Belanja
Pemerintah
Kebijakan Sumber Penerimaan dan
Pengeluaran Negara
Kebijakan Fiskal pada masa
Nabi Muhammad SAW
Ada 4 langkah yang dilakukan yaitu :
KELOMPOK 3
Kebijakan Fiskal pada
masa Khulafaur Rasyidin
Seiring dengan perluasan kekuasaan
pemerintahan Islam, pemasukan ghanimah,
fai, dan lainnya semakin meningkat. Kemudian
penetapan pos pemasukan “kharaj” terhadap
tanah Irak dengan bersandar pada apa yang
telah dilakukan Rasulullah SAW terhadap
Khaibar dan atas keputusan ijma sahabat. Hal
itu terjadi pada masa pemerintahan Umar bin
Khattab
• Peningkatan pendapatan rasional
dan tingkat partisipasi kerja
• Kebijakan pajak
• Anggaran
• Kebijakan Fiskal Khusus
Kebijakan Pendapatan
Kebijakan Belanja Pemerintah
Belanja
kebutuhan
operasional
pemerintah
yang rutin
Belanja umum
yang dapat
dilakukan
pemerintah
apabila sumber
dananya
tersedia
Belanja umum
yang berkaitan
dengan proyek
yang disepakati
oleh masyarakat
berikut system
pendanaannya
KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
Secara lebih terperici,
pembelanjaan negara harus
didasarkan pada hal-hal
berikut :
Kebijakan belanja rutin harus
sesuai dengan asas maslahat
umum
Efisiensi dalam belanja rutin
Tidak berpihak pada kelompok
kaya
Komitmen dengan aturan syariah
1
2
3
4
Komitmen dengan skala prioritas
syariah
5
KELOMPOK 3
Sumber
Penerimaan
Negara
Pengeluaran
Negara
Utang
Negara
1 2 3
Kebijakan Sumber Penerimaan
dan Pengeluaran Negara
Sumber Penerimaan Negara
ZAKAT
PAJAK (PEMBAYARAN) BERCORAK
KHUSUS YANG DIPUNGUT DARI HARTA
BERSIH SESEORANG YANG DIKUMPULKAN
OLEH NEGARA DAN DIGUNAKAN UNTUK
TUJUAN KHUSUS
KELOMPOK 3
KHARAJ
DISEBUT PAJAK BUMI YAITU JENIS PAJAK
YANG DIKENAKAN PADA TANAH
GHANIMAH
JENIS BARANG BERGERAK YANG BIAS
DIPINDAHKAN, DIPEROLEH DALAM
PEPERANGAN MELAWAN MUSUH
JIZYAH
PAJAK YANG DIKENAKAN PADA
KALANGAN NON MUSLIM SEBAGAI
JAMINAN YANG DIBERIKAN
NEGARA ISLAM UNTUK
MELINDUNGI KEHIDUPANNYA
FAI'
PENERIMAAN BAGI NEGARA
ISLAM DAN SUMBER
PEMBIAYAAN NEGARA
Bea cukai dan Pungutan
menurut Mannan
Pengeluaran Negara
KELOMPOK 3
Yaitu berupa zakat (pajak uang
diberikan kaum Muslim)
dimaksudkan untuk kaum (fukara)
Muslim untuk merebut hati mereka,
membebaskan budak dan tawanan
perang, membantu mereka yang
terjerat utang, mereka yang di jalan
Allah dan Allah Maha Mengetahui
KELOMPOK 3
Kepentingan pertama diarahkan
pada biaya pertahanan negara
dan menjaga perdamaian
negara, sedangkan kepentingan
kedua dikeluarkan untuk pokok
pengeluaran lain seperti yang
dijelaskan oleh Ibn Taimiyah
adalah sebagai berikut :
Pengeluaran untuk para
gubernur, menteri dan pejabat
pemerintah lain dibiayai dari
anggaran pemerintah fai’
Memelihara keadilan
Biaya pendidikan warga negara,
baik siswa maupun guru
Utilitas umum, infrastuktur dan
gugus tugas ekonomi harus
ditanggung negara
1
2
3
4
Utang Negara
KELOMPOK 3
Utang negara berasal dari utang
dalam negeri maupun luar negeri.
Dalam Islam, semua pinjaman
harus bebas bunga. Pinjaman ini
dapat diperoleh dengan cara
langsung dari public atau secara
tidak langsung dalam bentuk
pinjaman yang diperoleh dari bank
sentral
KELOMPOK 3
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Eka Widia
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
msahuleka
 

What's hot (20)

Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islamKebijakan moneter dalam perspektif islam
Kebijakan moneter dalam perspektif islam
 
Perekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia pptPerekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia ppt
 
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islamteori konsumsi Dalam Perspektif islam
teori konsumsi Dalam Perspektif islam
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Fungsi konsumsi makro eko islam
Fungsi konsumsi makro eko islamFungsi konsumsi makro eko islam
Fungsi konsumsi makro eko islam
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Teori permintaan islami
Teori permintaan islamiTeori permintaan islami
Teori permintaan islami
 
Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
Perbandingan sistem ekonomi islam, kapitalis dan sosialis.
 
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umumPerbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi umum
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensionalPerbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
Perbedaan ekonomi syariah dan ekonomi konvensional
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
PPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islamPPT Ekonomi islam
PPT Ekonomi islam
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 
keseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LMkeseimbangan IS-LM
keseimbangan IS-LM
 

Similar to Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah

Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptxPertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
zahari15
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
turah11
 

Similar to Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah (20)

Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptxPertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
Pertemuan 6 -substansi kebijakan fiskal dalam islam.pptx
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
Kebijakan fiskal_ sistem ekonomi Indonesia
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 
(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah(15hal) kebijakan pemerintah
(15hal) kebijakan pemerintah
 
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskalPresentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
Presentasi ekonomi kebijakan anggaran dan fiskal
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam PrekonomianKebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
Kebijakan Pemerintah Dalam Prekonomian
 
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.pptPIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
PIE-Pertemuan 12 dan 13.ppt
 
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
06 PERANAN PEMERINTAH rev.pdf
 
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
Bab 5 kebijakan moneter dan kebijakan fiskal(2)
 
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 20192019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
2019-03-28 APBN dan Arah Kebijakan fiskal Indonesia 2019
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdfKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.pdf
 
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docxKebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
Kebijakan Fiskal dan Keseimbangan Pendapatan Nasional.docx
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 
Kebijakan Fiskal di Indonesia
Kebijakan Fiskal di IndonesiaKebijakan Fiskal di Indonesia
Kebijakan Fiskal di Indonesia
 
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskalKebijakan fiskal
Kebijakan fiskal
 

More from Asikin Aja

More from Asikin Aja (9)

Permasalahan dan pola kegiatan perekonomian kelompok 5
Permasalahan dan pola kegiatan perekonomian kelompok 5Permasalahan dan pola kegiatan perekonomian kelompok 5
Permasalahan dan pola kegiatan perekonomian kelompok 5
 
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro SyariahProduk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
Produk Perbankan Syariah Dalam Perspektf Ekonomi Makro Syariah
 
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi SyariahKebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Syariah
 
Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
 Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
Inflasi Dalam Persfektif Ekonomi Syariah
 
Dinar Dirham dalam Perspektif Islam
Dinar Dirham dalam Perspektif IslamDinar Dirham dalam Perspektif Islam
Dinar Dirham dalam Perspektif Islam
 
Uang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Uang Dalam Perspektif Ekonomi SyariahUang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
Uang Dalam Perspektif Ekonomi Syariah
 
Kebijakan Makroekonomi
Kebijakan MakroekonomiKebijakan Makroekonomi
Kebijakan Makroekonomi
 
Pengantar Ekonomi Makro Dalam Perspektif Syariah
Pengantar Ekonomi Makro Dalam Perspektif SyariahPengantar Ekonomi Makro Dalam Perspektif Syariah
Pengantar Ekonomi Makro Dalam Perspektif Syariah
 
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi IslamIslam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
Islam Sebagai Konsep Ekonomi Islam
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Kebijakan fiskal dalam ekonomi syariah

  • 2. ELMA ZULIANITA 11160860000058 AUDREY RAVINDRA K 11190860000022 HILMATUL FUADIYAH 11190860000025 MEMBER KELOMPOK 3
  • 3. AYU WIDANINGSIH 11190860000028 FRIDA AYUNISSA 11190860000029 FARAH HAMIDAH N 11190860000090 MEMBER KELOMPOK 3
  • 5. kebijakan yang dibuat dan dilakukan oleh pemerintah untuk mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk melaksanakan pembangunan. Dengan kata lain, Kebijakan Fiskal adalah kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran negara KELOMPOK 3 Pengertian
  • 6. Kebijakan Fiskal adalah langkah pemerintah untuk membuat perubahan dalam system pajak atau dalam pembelanjaannya untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi Kebijakan Fiskal diartikan sebagai tindakan pemerintah dalam bidang anggaran belanja neggara untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Menurut KELOMPOK 3 Sadono Sukirno Soediyono Reksopra yitno
  • 7. Tujuan Kebijakan Fiskal Meningkatkan laju investasi Mendorong investasi optimal secara sosial Meningkatkan kesempatan kerja Meningkatkan dan mendistribusikan pendapatan nasional Meningkatkan stabilitas ekonomi di tengah ketidakstabilan internasional Menanggulangi inflasi
  • 8. Peranan Kebijakan Fiskal dalam perekonomian dalam kenyataannya menunjukkan bahwa volume transaksi yang diadakan oleh pemerintah di sebagian besar negara dari tahun ke tahun cenderung meningkat lebih cepat daripada meningkatnya pendapatan nasional. Hal ini berarti bahwa peran tindakan fiskal pemerintah dalam menentukan pendapatan nasional semakin besar KELOMPOK 3 Peranan Kebijakan Fiskal dalam Perekonomian
  • 11. Kebijakan Fiskal Penstabil Otomatis (Automatic Stability) Kebijakan ini disebut kebijakan pasif yatu kebijakan tanpa kelambanan yang dirancang untuk mengatasi kelambanan yang terkait dengan kebijakan stabilisasi. Dimana kebijakan ini mendorong perekonomian ketika diperlukan tanpa melakukan perubahan kebijakan yang disengaja. Sistem perpajakan proporsional dan progresif KELOMPOK 3 Asuransi pengangguran atau asuransi jaminan sosial merupakan salah satu jenis penstabil otomatis Kebijakan Harga Minimum A B C Instrumen di dalam kebijakan ini:
  • 12. Kebijakan Fiskal Diskresioner (Discresionary Fiscal Policy) Biasa disebut kebijakan aktif yaitu tindakan yang diambil pemerintah dalam bidang pengeluaran pemerintah atau penerimaan pajak yang secara khusus dapat mengubah system yang ada Kebijakan Fiskal Mengembang KELOMPOK 3 Kebijakan Fiskal Kontraksi A B Kebijakan ini dapat dibedakan menjadi 2 bentuk :
  • 13. Kebijakan Fiskal Mengembang Dilakukan untuk menambah pengeluaran negara sehingga memperbesar kegiatan ekonomi dan meningkatkan pendapatan nasional KELOMPOK 3 Kebijakan Fiskal Kontraksi Dengan tujuan meningkatkan penerimaan dari sector pajak sehingga kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional berkurang
  • 14. Kebijakan Fiskal Progresif dan Pajak Proporsional Pajak progresif dan pajak proporsional digunakan dalam memungut pajak pendapatan individu yang dipraktikkan oleh hampir semua negara. Pada pendapatan yang sangat rendah, seseorang tidak perlu membayar pajak. Akan tetapi, semakin tinggi pendapatan maka semakin besar pajak dikenakan ke atas tambahan pendapatan yang diperoleh KELOMPOK 3 Kebijakan anggaran pembiayaan fungsional Kebijakan pengelolaan anggaran Kebijakan stabilisasi anggaran otomatis A B C Jika ditinjau dari sisi teori, ada 3 macam kebijakan anggaran :
  • 15. Jika dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah pengeluaran, dapat dibedakan menjadi 4 jenis : Kebijakan Anggaran Seimbang KELOMPOK 3 Kebijakan Anggaran Defisit Kebijakan Anggaran Surplus Kebijakan Anggaran Dinamis
  • 17. Kebijakan ini dapat menggerakkan perekonomian karena peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak melalui efek multiplier dengan cara menstimulasi tambahan permintaan untuk barang konsumsi rumah tangga. Demikian juga halnya apabila pemerintah melakukan pemotongan pajak sebagai stimulus perekonomian. Pemotongan pajak akan meningkatkan disposable income dan akhirnya memengaruhi permintaan KELOMPOK 3
  • 19. Merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah (maqashid syariah) yitu meningkatkan kesejahteraan dan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan dan kepemilikan KELOMPOK 3 Makna Esensi Kebijakan Fiskal dalam Islam
  • 21. Islam menentukan sector penerimaan pemerintah melalui zakat, ghanimah, fai, jizyah, kharaj, sedekah daln lain-lain. Khaf (1999) menyebutkan ada 3 prosedur yang harus dilakukan pemerintah Islam modern dalam kebijakan pendapatan fiskalnya dengan asumsi bahwa pemerintah sepakat dengan adanya kebijakan pungutan pajak KELOMPOK 3 Kaidah Kebijakan Pendapatan dalam ekonomi Islam
  • 22. Adapun kaidah-kaidah itu : KELOMPOK 3 Kaidah Syariah yang berkaitan dengan Kebijakan Pungutan Pajak Kaidah Syariah yang berkaitan dengan Hasil Pendapatan yang berasal dari Aset Pemerintah Kaidah Syariah yang berkaitan dengan Kebijakan Pajak
  • 23. KELOMPOK 3 Efisiensi dan efektivitas merupakan landasan pokok dalam pengeluaran pemerintah yang dalan ajaran Islam dipandu oleh landasan syariah dan skala prioritas Belanja pemerintah harus mengikuti kaidah mashalah Menghindari masyaqah kesulitan dan mudarat harus didahulukan daripada melakukan pembenahan Mudharat individu dapat dijadikan alasan demi menghindari mudharat dalam skala umum Kepentingan individu dapat dikorbankan demi menghindari kerugian bersama 1 2 3 4 Kaidah Al-giurmubilgunni Kaidah Ma la yatimmu al- wajibuillabihifahuawajib 4 4 Adapun kaidah-kaida tersebut adalah : Kebijakan Belanja dalam Ekonomi Islam
  • 24. KELOMPOK 3 Tujuan Kebijakan Fiskal dalam Islam Kebijakan Fiskal dalam Islam bertujuan menciptakan masyarakat yang didasarkan pada keseimbangan distribusi kekayaan dengan menempatkan nilai-nilai material dan spiritual secara seimbang
  • 25. Meningkatkan tingkat kesetaraan ekonomi dan demokrasi yang lebih tinggi dengan prinsip bahwa “kekayaan tidak boleh hanya beredar di antara orang-orang kaya” Melarang pembayaran bunga dalam bentuk pinjaman Ekonomi Islam mempunyai komitmen untuk membantu ekonomi masyarakat yang kurang dan menyebarkan pesan dan ajaran Islam seluas mungkin A B C Menurut Metwally (1995) ada 3 tujuan yangh hendak dicapai : KELOMPOK 3
  • 27. Kebijakan Pemasukan dari Kaum Muslimin KELOMPOK 3 ZAKAT USHR WAKAF AMWAL FADHLA NAWAIB KHUMUS KAFARAT
  • 28. Kebijakan Pemasukan dari Kaum Non-Muslim KELOMPOK 3 JIZYAH KHARAJ 'USHR
  • 29. Kebijakan Pengeluaran KELOMPOK 3 Kebijakan pengeluaran pendapatan negara didistribusikan langsung kepada orang-orang yang berhak menerimanya berdasarkan kriteria langsung dari Allah SWT dalam Q.S At-Taubah ayat 60
  • 30. Instrumen Kebijakan Fiskal KELOMPOK 3 A B C Kebijakan Pendapatan Kebijakan Belanja Pemerintah Kebijakan Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Negara
  • 31. Kebijakan Fiskal pada masa Nabi Muhammad SAW Ada 4 langkah yang dilakukan yaitu : KELOMPOK 3 Kebijakan Fiskal pada masa Khulafaur Rasyidin Seiring dengan perluasan kekuasaan pemerintahan Islam, pemasukan ghanimah, fai, dan lainnya semakin meningkat. Kemudian penetapan pos pemasukan “kharaj” terhadap tanah Irak dengan bersandar pada apa yang telah dilakukan Rasulullah SAW terhadap Khaibar dan atas keputusan ijma sahabat. Hal itu terjadi pada masa pemerintahan Umar bin Khattab • Peningkatan pendapatan rasional dan tingkat partisipasi kerja • Kebijakan pajak • Anggaran • Kebijakan Fiskal Khusus Kebijakan Pendapatan
  • 32. Kebijakan Belanja Pemerintah Belanja kebutuhan operasional pemerintah yang rutin Belanja umum yang dapat dilakukan pemerintah apabila sumber dananya tersedia Belanja umum yang berkaitan dengan proyek yang disepakati oleh masyarakat berikut system pendanaannya KELOMPOK 3
  • 33. KELOMPOK 3 Secara lebih terperici, pembelanjaan negara harus didasarkan pada hal-hal berikut : Kebijakan belanja rutin harus sesuai dengan asas maslahat umum Efisiensi dalam belanja rutin Tidak berpihak pada kelompok kaya Komitmen dengan aturan syariah 1 2 3 4 Komitmen dengan skala prioritas syariah 5
  • 34. KELOMPOK 3 Sumber Penerimaan Negara Pengeluaran Negara Utang Negara 1 2 3 Kebijakan Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Negara
  • 35. Sumber Penerimaan Negara ZAKAT PAJAK (PEMBAYARAN) BERCORAK KHUSUS YANG DIPUNGUT DARI HARTA BERSIH SESEORANG YANG DIKUMPULKAN OLEH NEGARA DAN DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN KHUSUS KELOMPOK 3 KHARAJ DISEBUT PAJAK BUMI YAITU JENIS PAJAK YANG DIKENAKAN PADA TANAH GHANIMAH JENIS BARANG BERGERAK YANG BIAS DIPINDAHKAN, DIPEROLEH DALAM PEPERANGAN MELAWAN MUSUH JIZYAH PAJAK YANG DIKENAKAN PADA KALANGAN NON MUSLIM SEBAGAI JAMINAN YANG DIBERIKAN NEGARA ISLAM UNTUK MELINDUNGI KEHIDUPANNYA FAI' PENERIMAAN BAGI NEGARA ISLAM DAN SUMBER PEMBIAYAAN NEGARA Bea cukai dan Pungutan menurut Mannan
  • 36. Pengeluaran Negara KELOMPOK 3 Yaitu berupa zakat (pajak uang diberikan kaum Muslim) dimaksudkan untuk kaum (fukara) Muslim untuk merebut hati mereka, membebaskan budak dan tawanan perang, membantu mereka yang terjerat utang, mereka yang di jalan Allah dan Allah Maha Mengetahui
  • 37. KELOMPOK 3 Kepentingan pertama diarahkan pada biaya pertahanan negara dan menjaga perdamaian negara, sedangkan kepentingan kedua dikeluarkan untuk pokok pengeluaran lain seperti yang dijelaskan oleh Ibn Taimiyah adalah sebagai berikut : Pengeluaran untuk para gubernur, menteri dan pejabat pemerintah lain dibiayai dari anggaran pemerintah fai’ Memelihara keadilan Biaya pendidikan warga negara, baik siswa maupun guru Utilitas umum, infrastuktur dan gugus tugas ekonomi harus ditanggung negara 1 2 3 4
  • 38. Utang Negara KELOMPOK 3 Utang negara berasal dari utang dalam negeri maupun luar negeri. Dalam Islam, semua pinjaman harus bebas bunga. Pinjaman ini dapat diperoleh dengan cara langsung dari public atau secara tidak langsung dalam bentuk pinjaman yang diperoleh dari bank sentral