1. Sistem
Reproduksi
Di Susun oleh :
Dewi Agus Setyowati
Fathul Mujib
Imalatus Sa’adah
M. Waridun Ni’am
Nur Hidayah
Sa’diyah
Siti Maftukhah
2. A.Pengertian Sistem
Reproduksi
Reproduksi adalah upaya makhluk
hidup untuk mempertahankan kelestarian
jenisnya.
sistem reproduksi adalah suatu
rangkaian dan interaksi organ dan zat
dalam organisme yang dipergunakan
untuk berkembang biak.
sistem reproduksi pada suatu
manusia berbeda antara pria dan wanita.
Pria akan menghasilkan sperma dan
wanita akan menghasilkan ovum.
3. B. Fungsi dan Struktur Organ
Reproduksi Manusia
i. Fungsi Sistem Reproduksi
untuk menghasilkan sel-sel
reproduksi,gamet dan
mempersiapkan gamet untuk
pemupukan.
Agar terciptanya kehamilan.
Agar memiliki keturunan / untuk
berkembang biak.
Untuk memastikan bahwa spesies
manusia bertahan.
4. ii. Struktur Organ Reproduksi Manusia
Organ Reproduksi Pria
a. Organ Reproduksi Luar
Penis
terdiri dari jaringan-jaringan otot,jaringan
spons yang lembut, pembuluh-pembuluh
darah, dan jaringan saraf.
Penis berfungsi untuk memasukkan sperma
kedalam alat kelamin wanita melalui
pertemuan keduanya (kopulasi).
Skrotum (Kantong Pelir/Buah Zakar)
Terdiri dari kantung zakar yang didalamnya
terdapat sepasang testis dan bagian-bagian
lainnya. Kulit luar tersebut disebut skrotum.
Buah zakar berfungsi sebagai pelindung
testis dan pengatur suhu yang sesuai bagi
spermatozoa.
6. b. Organ Reproduksi Dalam
Testis
Memproduksi spermatozoa dan
hormon testosteron.
Mengandung saluran penghasil
sperma (Tubulus seminiferus)
Skrotum mengembang jika suhu
tinggi, dan mengerut jika suhu
rendah. Suhu yang rendah dari
suhu tubuh berguna untuk
memproduksi sperma.
7.
8. Di Jaringan epitelium terdapat :
1) Sel induk sperma calon sperma.
2) Sel sertoli memberi
makan sperma
3) Sel leydig menghasil hormon
testosteron
9. Saluran Reproduksi
1) Epididimis, saluran yang keluar dari
testis yang mempunyai bentuk
berbelok-belok dan membentuk
bangunan seperti topi. Epididimis
mempunyai fungsi sebagai tempat
pematangan dan penyimpanan
sementara sperma.
2) Vas Diferens (saluran sperma)
yaitu saluran lanjutan epididimis yang
mengarah ke atas menuju rongga
perut. Vas Diferens berfungsi
sebagai jalan sperma dari epididimis
menuju kantong sperma (Vesikula
10.
11. 3) Saluran ejakulasi (Duktus
Ejakulatorius)
saluran lanjutan pendek yang
menghubungkan vesikula seminalis
dengan uretra.
4) Uretra
terdapat di dalam penis yang
berfungsi sebagai saluran untuk
mengeluarkan semen dari kantong
mani dan sebagai saluran untuk
mengeluarkan urine.
12. Kelenjar kelamin
1) Vesikula Seminalis
menghasilkan cairan kekuningan yang
bersifat basa yang berfungsi memberi makan
sperma, menormalkan keasaman pH dan
menampung spermatozoa dari testis sebelum
dikeluarkan.
2) Kelenjar Prostat
menghasilkan getah yang bersifat encer,
mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang
berperan untuk kelangsungan hidup spermatozoa
dan melindungi sperma dari gangguan luar.
3) Kelenjar Prostat
menghasilkan cairan kental yang berfungsi
melicinkan (lubrikasi) dalam pergerakan sel
sperma
sperma + kelenjar kelamin semen.
semen berfungsi media bagi sperma untuk
pergerakannya disaluran vagina, menetralkan
cairan asam vagina yang dapat membunuh
bakteri.
14. a. Organ Reproduksi Luar
vulva
terdiri dari sepasang bibir kemaluan,
yaitu bibir luar (labia mayor) dan bibir
dalam (labia minor).
Klitoris (kelentit)
Orificium urethrae (lubang saluran
kencing)
Lubang saluran vagina
Selaput dara (himen)
Kelenjar bartholin
15.
16. b. Organ reproduksi dalam
ovarium atau Indung telur
berfungsi untuk pembentukan sel
telur dan menghasilkan hormon
estrogen dan progesteron.
Pembentukan sel telur melalui
pembentukan folikel.
Fimbriae
silia lembut yang terdapat di pangkal
ovarium dan berfungsi menangkap
ovum dari ovarium.
Infundibulum Tuba
bagian ujung oviduk yang berbentuk
corong berfungsi menangkap ovum
yang ditangkap oleh fimbriae.
17.
18. Uterus (rahim)
Tempat berkembangnya embrio menjadi janin
Rahim tersusun atas 3 lapisan, yaitu perimetium,
miometrium, dan endometrium (lapisan paling dalam
rahim).
19. Tuba Fallopi(oviduk /saluran telur)
Oviduk berfungsi sebagai tempat
terjadinya fertilisasi.
Vagina
Dinding mengandung kelenjar
bartholi untuk mempermudah
melahirkan.
berfungsi sebagai tempat
masuknya sperma kedalam
tubuh betina dan lubang
keluarnya anak dari rahim.
20. C. Proses-Proses yang
Berlangsung dalam Organ
Reproduksi1. Gametogenesis (pembentukan sel
kelamin)
a. Proses Pembentukan Sperma
(spermatogenesis)
spermatogenesis terjadi di tubulus
seminiferus testis.
Perubahan spermatid menjadi
sperma disebut spermiogenesis. Sel
sperma akan sampai di uretra
dibantu oleh kelenjar prostat dan
kelenjar cowper. Sperma bersama
cairan tersebut disebut semen atau
air mani.
21.
22. struktur sperma
Terdiri dari tiga bagian :
1) Kepala,
mengandung inti sel
dan akrosom.
Akrosom
menghasilkan enzim
hialuronidase dan
proteinase yang
berfungsi untuk
menembus sel telur.
2) Bagian tengah,
terdapat mitokondri
sebagai tempat
oksidasi.
3) Ekor, alat gerak
sperma agar
mencapai ovum.
23. Hormon yang mempengaruhi spermatogenesis
a) Hormon Gonadotropin
Dihasilkan oleh hipotalamus yang
merangsang kelenjar hipofisis bagian depan
agar mengeluarkan hormon FSH dan LH.
b) FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Berfungsi mempengaruhi dan merangsang
perkembangan tubulus seminiferus dan sel
setroli untuk menghasilkan ABP yang memacu
pembentukan sperma.
c) LH (Luteinzing Hormone)
Berfungsi untuk merangsang sel-sel leydig
agar mensekresi hormon testosteron.
d) Hormon Testosteron
Dihasilkan oleh testis, yang berfungsi
merangsang perkembangan organ seks primer
pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi
lat perkembanagan reproduksi dan ciri kelamin
sekunder.
26. Oogenesis terjadi di ovarium.
Oogonium dan oosit terdapat di
dalam folikel telur. Folikel tumbuh
dari folikel primer, sekunder,
sampai tersier.
Hormon yang mempengaruhi
Oogenesis hampir sama dengan
spermatogenesis
31. setelah terjadi implantasi pada hari ke-12
embrioblas membentuk dua lapisan yaitu
ektodermis dan endodermis. Lapisan permukaan
ektodermis melakukan pelekukan dan membentuk
mesodermis . Proses ini disebut gastrulasi.
Selanjutnya tiga lapisan tersebut membetuk
jaringan, organ, dan sistem organ. Fase ini disebut
fase organogenesis.Lapisan dasar Organ-organ yang dibentuk
ektodermis Susunan saraf, hidung, mata,
epidermis, kelenjar-kelenjar kulit
Mesodermis Jar. Tulang, otot, jantung, pembuluh
darah dan getah bening, ginjal,
kelenjar kelamin dan limpa.
endodermis Kel. Gondok dan anak gondok, hati,
pankreas, epitelium yang membatasi
uretra, kendung kemih, sal.
Pencernaan, sal. pernafasan
33. Tahapan perkembangan embrio menjadi
janin dibagi menjadi 3 tahap, yaitu
perkembangan pada triwulan I (terpusat pada
perkembangan organ), triwulan II(terpusat
pada pertumbuhan anggota tubuh), dan
triwulan III(pembentukan sebagian organ telah
lengkap).
34. Membran (selaput) Embrio
Terdapat 4 membran embrio
1.Kantong kuning telur.
2.Amnion, mengandung
cairan amnion untuk
melindungi janin dari
tekanan dan benturan.
3.Alantois, mengalami
rudimentasi menjadi tali
pusat.
4.Korion, terdiri dari trofoblas
dan mesodermis yang
menyelimuti embrio dan
kantong lain.
plasenta dibentuk dari
jaringan ibu yang memiliki
peran dalam pertukaran
35. F. Melahirkan
Proses kehamilan terjadi selama 266 hari atau
38 minggu. Korpus luteum akan mengerut pada
usia kehamilan sepuluh minggu dan plasenta
menggantikannya dengan memproduksi hormon
progesteron dan estrogen. Semakin tua usia
kehamilan maka jumlah estrogen akan semakin
banyak sedangkan jumlah progesteron akan
berkurang. Hal ini berkaitan dengan sifat estrogen
yang membantu kontraksi uterus. Hormon yang
membantu dalam proses persalinan adalah
hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis. Pada saat hamil, progesteron
merangsang pertumbuhan kelenjar air susu,
namun setelah lahir hormon prolaktin yang
merangsang pertumbuhan kelenjar air susu.
36. Hal-hal yang harus diperhatikan seorang
ibu setelah melahirkan :
Memakan makana yang mengandung
banyak zat besi.
Menjaga kebersihan diri.
Melakukan pemeriksaan pasca
persalinan kepada dokter atau bidan.
Hal-hal yang harus diketahui ibu
dalam merawat bayinya :-
• Segera menyusui setelah melahirkan.
• Memberikan imunisasi kepada bayi.
• Memberikan ASI eksklusif paling tidak 4
bulan (dianjurkan selama 6 bulan).
38. 1. Sifilis
Disebabkan oleh bakteri
Triponema pallidum.
Ciri-ciri penderita : timbul benjolan
disekitar alat kelamin, kadang
disertai pusing dan nyeri tulang,
ada bercak kemerahan pada
tubuh sekitar 6-12 minggu setelah
terinfeksi,
Penyakit ini dapat menyererang
susunan otak, pembuluh darah,
dan jantung setelah 5-10 tahun
penyakit ini.
40. 2. Hipertropik prostat, terjadi pada pria
diatas 50 tahun dengan ditandai
perbesaran kelenjar prostat.
3. Endometriosis, terdapatnya jaringan
endometrium diluar rahim akibat
pengaliran balik darah menstruasi
melalui tuba falopi sewaktu
menstruasi.
41. 4. Klamidia
Disebabkan oleh bakteri chlamydia
trachomatis.
Penyakit menular yang memiliki
gejala timbul peradangan pada alat
reproduksi pria dan wanita,
5. Herpes Genital
Disebabkan oleh virus Herpes
simplex.
Gejalanya adalah bintil-bintil berair
yg sangat nyeri pada sekitar alat
kelamin, bintil pecah yg
meninggalkan luka namun akan
kering sendiri.
42. Bakteri Neisseria
6. Gonoroe
• Disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
• Tanda-tanda penyakitnya adalah nteri, merah, bengkak, dan
beernanah pada alat kelamin.
• Penyakit turunan ini dapat mengakibatkan kemandulan
43. 7. AIDS (Acquired Immunodeficiency
Disease Syndrom)
Penyebabnya adalah virus
HIV(Human Immunodeficiency
Virus).
Penyakit yg merupakan penyakit
menular ini menyerang sistem
kekebalan.
46. 8. Kutil Kelamin, penyebabnya HPV
(Human Papiloma Virus) dg gejala
timbul kutil pada alat kelamin.
9. Kandidiasis Vagina, disebabkan
jamur Candida albicans.
47. I. Teknologi Reproduksi
Bayi Tabung (fertilisasi in vitro)
pembuahan sel telur oleh sperma
yang dilakukan di dalam ruangan.
Setelah terjadi fertilisasi, zigot akan
dikembalikan ke rahim wanita.
Pencitraan ultrasound (pindai bunyi
ultra)
teknologi untuk memperlihatkan
kondisi bayi yang berada di dalam
kandungan ibu.
48. Kontrasepsi
adalah mencegahan pembuahan sel
telur oleh sel spermatozoa, sehingga
tidak terjadi pembuahan. Kontrasepsi
dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Kontrasepsi permanen,
kemampuan hamil sulit bahkan
tidak mungkin. Kontrasepsi ini
dapat berupa tubektomi
(pemotongan tuba fallopi) dan
vasektomi (pemotongan vas
diferensia)
51. b. Kontrasepsi nonpermanen
kemampuan kehamilan masih dapat
dikembalikan. Metode yang dilakukan
yaitu menggunakan alat/tanpa alat.
Tanpa menggunakan alat bantu,
dilakukan dengan cara :
1. Memperpanjang masa menyusui
2. Tidak melakukan hubungan intim pada
waktu masa subur wanita
3. Mengeluarkan speerma diluar tubuh.
Dengan menggunaka alat bantu, yang
menghalangi ovulasi (pil KB, susuk,
suntikan), dan yang menghalangi
fertilisasi sperma dan ovum (IUD, jeli,
tablet busa, dan spons, diafragma,
kondom).