SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  18
Kebijakan danKebijakan dan
Perencanaan SosialPerencanaan Sosial
Alue Penyareng, 11 September 2015Alue Penyareng, 11 September 2015
Meulaboh – Aceh BaratMeulaboh – Aceh Barat
Kebijakan?Kebijakan?
 Menurut Miftah Thoha[1], terdapat dua aspek utama dariMenurut Miftah Thoha[1], terdapat dua aspek utama dari
kebijakan publik;kebijakan publik;
 PertamaPertama, kebijakan publik bukanlah suatu kegiatan yang, kebijakan publik bukanlah suatu kegiatan yang
berdiri sendiri melainkan sebagai bagian dari dinamikaberdiri sendiri melainkan sebagai bagian dari dinamika
sosial. Artinya, kebijakan publik sebagai produk maupunsosial. Artinya, kebijakan publik sebagai produk maupun
kegiatan pemerintahan berangkat dari perkembangan yangkegiatan pemerintahan berangkat dari perkembangan yang
terjadi di masyarakat. Perkembangan yang dialami olehterjadi di masyarakat. Perkembangan yang dialami oleh
masyarakat berdampak pada meningkatnya kebutuhanmasyarakat berdampak pada meningkatnya kebutuhan
maupun permasalahan yang dihadapinya. Kebutuhanmaupun permasalahan yang dihadapinya. Kebutuhan
maupun masalah-masalah sosial yang terjadi kemudianmaupun masalah-masalah sosial yang terjadi kemudian
berkembang menjadi isu yang pada prosesnya dapatberkembang menjadi isu yang pada prosesnya dapat
mendorong lahirnya suatu produk kebijakan.mendorong lahirnya suatu produk kebijakan.
[1] Miftah Thoha,[1] Miftah Thoha, Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi NegaraDimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara, PT Raja Gragfindo, PT Raja Gragfindo
Persada, cetakan V, Jakarta, 1992.Persada, cetakan V, Jakarta, 1992.
 KeduaKedua, kebijakan publik adalah kegiatan yang lahir sebagai upaya, kebijakan publik adalah kegiatan yang lahir sebagai upaya
untuk menengahi konflik kepentingan yang terjadi di masyarakatuntuk menengahi konflik kepentingan yang terjadi di masyarakat
ataupun untuk memberikan insentif bagi kelompok-kelompokataupun untuk memberikan insentif bagi kelompok-kelompok
masyarakat yang telah bersama-sama terlibat dalam merumuskanmasyarakat yang telah bersama-sama terlibat dalam merumuskan
tujuan bersama namun dalam perjalanannya mendapat perlakuantujuan bersama namun dalam perjalanannya mendapat perlakuan
yang timpang atau tidak terpenuhinya kepentingan dariyang timpang atau tidak terpenuhinya kepentingan dari
kelompok tersebut.kelompok tersebut.
 Kebijakan yang dilahirkan ditujukan untuk menyeimbangkanKebijakan yang dilahirkan ditujukan untuk menyeimbangkan
ketimpangan yang terjadi serta memberikan dorongan bagiketimpangan yang terjadi serta memberikan dorongan bagi
kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat dalamkelompok-kelompok masyarakat yang terlibat dalam
merumuskan tujuan bersama untuk tetap bekerja sama dalammerumuskan tujuan bersama untuk tetap bekerja sama dalam
mencapai tujuan tersebut.mencapai tujuan tersebut.
 Berkaitan dengan hal tersebut, David EastonBerkaitan dengan hal tersebut, David Easton
menekankan bahwa kebijakan publik merupakanmenekankan bahwa kebijakan publik merupakan
pengalokasian nilai-nilai yang otoritatif kepadapengalokasian nilai-nilai yang otoritatif kepada
masyarakat.masyarakat.
 Lebih jelasnya, pendefinisian Easton tersebut adalah[1]:Lebih jelasnya, pendefinisian Easton tersebut adalah[1]:
““the authoritative allocation of value for the whole society but itthe authoritative allocation of value for the whole society but it
turns out that only government can authoritatively act on theturns out that only government can authoritatively act on the
‘whole’ society and everything the government choosed to do or not‘whole’ society and everything the government choosed to do or not
to do results in the ‘allocation of values’”.to do results in the ‘allocation of values’”.
[1][1] Ibid.Ibid.
 Berkaitan dengan penjelasan Easton mengenai pilihanBerkaitan dengan penjelasan Easton mengenai pilihan
pemerintah untuk melakukan ataupun tidak melakukanpemerintah untuk melakukan ataupun tidak melakukan
sesuatu,sesuatu,
 Thomas R. Dye menjelaskan definisinya mengenaiThomas R. Dye menjelaskan definisinya mengenai
kebijakan publik sebagaikebijakan publik sebagai “…what government do, why they“…what government do, why they
do it and what difference it makes”do it and what difference it makes”[1][1]..
 Menurut Dye, kebijakan tidak hanya dilihat sebatasMenurut Dye, kebijakan tidak hanya dilihat sebatas
rumusan normatif yang termaktub dalam peraturanrumusan normatif yang termaktub dalam peraturan
perundangan maupun program, tetapi harus menyentuhperundangan maupun program, tetapi harus menyentuh
aspek perumusan, implementasi, dan dampaknya, baikaspek perumusan, implementasi, dan dampaknya, baik
yang diterima oleh pemerintah maupun rakyat.yang diterima oleh pemerintah maupun rakyat.
 [1] Wayne Parson,[1] Wayne Parson, Public Policy: An Introduction to the Theory and Practise of PolicyPublic Policy: An Introduction to the Theory and Practise of Policy
Analysis,Analysis, Edward Elgar Publishing Limited, Aldershot, UK, 1995.Edward Elgar Publishing Limited, Aldershot, UK, 1995.
 25 James P. Lester dan Joseph Stewart, JR,25 James P. Lester dan Joseph Stewart, JR, Public Policy: An Evolutionary ApproachPublic Policy: An Evolutionary Approach,,
Wadsworth/Thomas Learning, Belmont, USA, 2000.Wadsworth/Thomas Learning, Belmont, USA, 2000.
 Dengan berpatokan pada berbagai pendefinisian di atas,Dengan berpatokan pada berbagai pendefinisian di atas,
pada dasarnya kebijakan publik dapat dilihat sebagai suatupada dasarnya kebijakan publik dapat dilihat sebagai suatu
proses atau serangkaian aktivitas, program atau suatuproses atau serangkaian aktivitas, program atau suatu
keputusan yang dirancang untuk mengatasi masalah-keputusan yang dirancang untuk mengatasi masalah-
masalah publik, baik yang sedang terjadi maupun yangmasalah publik, baik yang sedang terjadi maupun yang
akan datang[1].akan datang[1].
 Lahirnya suatu produk kebijakan merupakan serangkaianLahirnya suatu produk kebijakan merupakan serangkaian
kegiatan yang didalamnya memuat pengidentifikasian isukegiatan yang didalamnya memuat pengidentifikasian isu
yang berangkat dari masalah publik, perumusan alternatifyang berangkat dari masalah publik, perumusan alternatif
solusi kebijakan, perumusan dan penetapan kebijakan,solusi kebijakan, perumusan dan penetapan kebijakan,
implementasi kebijakan tersebut, kegiatan evaluasi,implementasi kebijakan tersebut, kegiatan evaluasi,
perubahan yang dimungkinkan serta penghentianperubahan yang dimungkinkan serta penghentian
pelaksanaan kebijakan tersebut.pelaksanaan kebijakan tersebut.
 Proses ini disebut dengan siklus kebijakan (Proses ini disebut dengan siklus kebijakan (policy cycle).policy cycle).
PerencanaanPerencanaan
 Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukanPerencanaan adalah suatu proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaiantindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian
pilihan-pilihan .pilihan-pilihan .
 Menentukan : Menemukan (mengungkapkan danMenentukan : Menemukan (mengungkapkan dan
meyakinkan).meyakinkan).
 Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalanTindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan
pelaksanaanpelaksanaan
 Tepat : Dikaitkan dengan tindakanTepat : Dikaitkan dengan tindakan
 Pilihan-pilihan :Pilihan-pilihan :
 Pemilihan tujuan dan kriteriaPemilihan tujuan dan kriteria
 Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsiIdentifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi
dengan pemilihan alternatif yang memungkinkandengan pemilihan alternatif yang memungkinkan
 Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukanArahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
Pengertian tentangPengertian tentang
Perencanaan lainnyaPerencanaan lainnya
 Planning is the application of Scientific Method to Policy MakingPlanning is the application of Scientific Method to Policy Making
 Planning is a set of Procedures.Planning is a set of Procedures.
 Planning is a Process for determining appropriate future action through aPlanning is a Process for determining appropriate future action through a
sequence of choices.sequence of choices.
 Public Planning is the systematic interaction of knowledge and human valuesPublic Planning is the systematic interaction of knowledge and human values
to determine the range of social choice coupled with a technical process forto determine the range of social choice coupled with a technical process for
the formulation of social action.the formulation of social action.
 Planning is the art of making social decisions rationally.Planning is the art of making social decisions rationally.
 Suatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan awal, dan proyeksi ke depanSuatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan awal, dan proyeksi ke depan
dan mencakup beberapa periode waktu (C. Brobowski, 1994).dan mencakup beberapa periode waktu (C. Brobowski, 1994).
 Usaha sadar, terorganisasi dan terus menerus guna memilih alternatif yangUsaha sadar, terorganisasi dan terus menerus guna memilih alternatif yang
terbaik untuk mencapai tujuan tertentu (Waterston 1965).terbaik untuk mencapai tujuan tertentu (Waterston 1965).
 Proses kontinu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untukProses kontinu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk
menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu (D.menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu (D.
Conyers dan Hills 1984).Conyers dan Hills 1984).
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
Mengapa perluMengapa perlu
Perencanaan?Perencanaan?
 Adanya dorongan alami yang dipelajari dalamAdanya dorongan alami yang dipelajari dalam
masyarakat untuk pemenuhan kebutuhannya melandasimasyarakat untuk pemenuhan kebutuhannya melandasi
kelangsungan hidup masyarakatkelangsungan hidup masyarakat
 Adanya interaksi dan kekuatan-kekuatan ekonomi,Adanya interaksi dan kekuatan-kekuatan ekonomi,
sosial dan politik yang seringkali menimbulkan keadaansosial dan politik yang seringkali menimbulkan keadaan
yang tidak terkontrolyang tidak terkontrol
 Adanya ketidakmerataan persoalan distribusi sumberAdanya ketidakmerataan persoalan distribusi sumber
daya (pendapatan, penduduk, alam) sehinggadaya (pendapatan, penduduk, alam) sehingga
mengakibatkan terjadi disparitas (kesenjangan)mengakibatkan terjadi disparitas (kesenjangan)
pemanfaatan sumber daya.pemanfaatan sumber daya.
www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
Elemen-elemen PentingElemen-elemen Penting
dalam Perencanaandalam Perencanaan
 Memilih alternatifMemilih alternatif
 Alokasi sumber dayaAlokasi sumber daya
 Pencapaian TujuanPencapaian Tujuan
 Berorientasi ke masa depanBerorientasi ke masa depan
 Elemen PerencanaanElemen Perencanaan
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
Mengapa Negara PerluMengapa Negara Perlu
Perencanaan?Perencanaan?
 Perencanaan Negara Mobilisasi dan AlokasiPerencanaan Negara Mobilisasi dan Alokasi
Sumber Daya Dampak Psikologis Bantuan LuarSumber Daya Dampak Psikologis Bantuan Luar
Negeri Kegagalan PasarNegeri Kegagalan Pasar
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
Ciri / Karakteristik PerencanaanCiri / Karakteristik Perencanaan
 Perencanaan diharapkan menjadi pedoman bagi pelaksanaanPerencanaan diharapkan menjadi pedoman bagi pelaksanaan
kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.
 Perencanaan membuat proses pencapaian tujuan lebih terarah.Perencanaan membuat proses pencapaian tujuan lebih terarah.
 Perencanaan dapat memperkirakan ( forecast ) terhadap hal – halPerencanaan dapat memperkirakan ( forecast ) terhadap hal – hal
yang akan dilalui.yang akan dilalui.
 Perencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagaiPerencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagai
alternatif tentang cara terbaik untuk memilih kombinasi caraalternatif tentang cara terbaik untuk memilih kombinasi cara
terbaik.terbaik.
 Perencanaan dilakukan berdasarkan skala priorotas (tujuan,Perencanaan dilakukan berdasarkan skala priorotas (tujuan,
sasaran, maupun tindakan).sasaran, maupun tindakan).
 Dengan Perencanaan maka akan ada suatu alat ukur untukDengan Perencanaan maka akan ada suatu alat ukur untuk
melakukan evaluasi.melakukan evaluasi.
Fungsi PerencananFungsi Perencanan
 Ruang Lingkup Substantif:Ruang Lingkup Substantif:
 Perencanaan SosialPerencanaan Sosial
 Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasiPerencanaan yang berorientasi dan bermotivasi
kepada segi – segi kehidupan bermasyarakat.kepada segi – segi kehidupan bermasyarakat.
 Perencanaan EkonomiPerencanaan Ekonomi
 Perencanaan pembangunan yang berorientasi danPerencanaan pembangunan yang berorientasi dan
bermotivasi ke pembangunan ekonomi.bermotivasi ke pembangunan ekonomi.
 Perencanaan FisikPerencanaan Fisik
 Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasi padaPerencanaan yang berorientasi dan bermotivasi pada
aspek fisik.aspek fisik.
Jenis – Jenis PerencanaanJenis – Jenis Perencanaan
 Ruang Lingkup TeritorialRuang Lingkup Teritorial
 Beberapa terminologi mengenai teritorial:Beberapa terminologi mengenai teritorial:
 WilayahWilayah
 Suatu bagian dari permukaan bumi yang teritorialnyaSuatu bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya
ditentukan atas dasar pengertian, batasan dan geografis.ditentukan atas dasar pengertian, batasan dan geografis.
 DaerahDaerah
 Wilayah yang diartikan sebagai suatu teritorial yangWilayah yang diartikan sebagai suatu teritorial yang
pengertian, batasan, dan perwatakannya didasarkan padapengertian, batasan, dan perwatakannya didasarkan pada
wewenang administratif yang ditentukan dengan peraturanwewenang administratif yang ditentukan dengan peraturan
perundangan tertentu.perundangan tertentu.
 KawasanKawasan
 Wilayah yang teritorialnya didasarkan kepada pengertianWilayah yang teritorialnya didasarkan kepada pengertian
dan batasan fungsional.dan batasan fungsional.
Tipe PerencanaanTipe Perencanaan
 Perencanaan Fisik (Physical Planning), adalah perencanaanPerencanaan Fisik (Physical Planning), adalah perencanaan
struktur fisik daerah (tata guna tanah, komunikasi, utilitas, dll).struktur fisik daerah (tata guna tanah, komunikasi, utilitas, dll).
 Perencanaan Ekonomi (Economic Planning), adalahPerencanaan Ekonomi (Economic Planning), adalah
perencanaan struktur ekonomi suatu daerah dan tingkatperencanaan struktur ekonomi suatu daerah dan tingkat
kemakmurannya yang biasanya bertumpu pada mekanisme pasar.kemakmurannya yang biasanya bertumpu pada mekanisme pasar.
 Perencanaan alokatif , adalah perencanaan yang berkenaanPerencanaan alokatif , adalah perencanaan yang berkenaan
dengan koordinasi, penyelarasan hal-hal yang bertentangan, agardengan koordinasi, penyelarasan hal-hal yang bertentangan, agar
terdapat terjamin bahwa sistem yang bersangkutan tercakupterdapat terjamin bahwa sistem yang bersangkutan tercakup
secara effisien sepanjang waktu sesuai dengan kebijaksanaan-secara effisien sepanjang waktu sesuai dengan kebijaksanaan-
kebijaksanaan yang ditempuh, perencanaan ini biasanya jugakebijaksanaan yang ditempuh, perencanaan ini biasanya juga
regulatory planningregulatory planning
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
Pendekatan PerencanaanPendekatan Perencanaan
 Pendekatan Perencanaan Rasional MenyeluruhPendekatan Perencanaan Rasional Menyeluruh
 Dilandasi suatu kebijaksanaan umum yang merumuskanDilandasi suatu kebijaksanaan umum yang merumuskan
tujuan yang ingin dicapai sebagai suatu kesatuan.tujuan yang ingin dicapai sebagai suatu kesatuan.
 Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan yang lengkapDidasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan yang lengkap
menyeluruh dan terpadu.menyeluruh dan terpadu.
 Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh sistem informasi.Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh sistem informasi.
 Peramalan yang diarahkan pada tujuan jangka panjang.Peramalan yang diarahkan pada tujuan jangka panjang.
 (Banfield, Meyerson)(Banfield, Meyerson)
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
LanjutanLanjutan
 Permasalahan yang dihadapi oleh produk perencanaanPermasalahan yang dihadapi oleh produk perencanaan
rasional menyeluruh:rasional menyeluruh:
 Produk dirasakan kurang memberikan informasi dan arahanProduk dirasakan kurang memberikan informasi dan arahan
yang relevan bagi pembuat.yang relevan bagi pembuat.
 Usaha penyelesaian masalah yang mencakup berbagai unsurUsaha penyelesaian masalah yang mencakup berbagai unsur
dinilai sulit untuk direalisasikan.dinilai sulit untuk direalisasikan.
 Diperlukan sistem informasi yang lengkap dan rinci, namunDiperlukan sistem informasi yang lengkap dan rinci, namun
dana yang dibutuhkan besar.dana yang dibutuhkan besar.
 Lemahnya koordinasi antar lembaga.Lemahnya koordinasi antar lembaga.
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
LanjutanLanjutan
 Pendekatan Perencanaan TerpilahPendekatan Perencanaan Terpilah
 Rencana terpilah tidak perlu ditunjang olehRencana terpilah tidak perlu ditunjang oleh
penelaahan serta evaluasi alternatif rencanapenelaahan serta evaluasi alternatif rencana
secara menyeluruh.secara menyeluruh.
 Hanya mempertimbangkan bagian – bagianHanya mempertimbangkan bagian – bagian
kebijaksanaan umum yang berkaitan langsungkebijaksanaan umum yang berkaitan langsung
dengan unsur atau subsistem yang diprioritaskan.dengan unsur atau subsistem yang diprioritaskan.
 Pelaksanaan yang lebih mudah dan realistisPelaksanaan yang lebih mudah dan realistis
 www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com

Contenu connexe

Tendances

Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanZakiah dr
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosialPertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosialUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
 
komunikasi sosial pembangunan - sejarah
komunikasi sosial pembangunan - sejarahkomunikasi sosial pembangunan - sejarah
komunikasi sosial pembangunan - sejarahReni Kurniati
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiti Sahati
 
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaModul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaSafa'at Muhtar
 
Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Ary Ajo
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikunitpublikasi
 
Teori modernisasi fd
Teori modernisasi fdTeori modernisasi fd
Teori modernisasi fdFrans Dione
 
Teknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakanTeknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakanvirmannsyah
 
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaPembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaRusman R. Manik
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik yuniariarsela
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialsuher lambang
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik09417144006
 

Tendances (20)

Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosialPertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
Pertemuan ke 4 - masalah sosial dan isu kebijakan sosial
 
komunikasi sosial pembangunan - sejarah
komunikasi sosial pembangunan - sejarahkomunikasi sosial pembangunan - sejarah
komunikasi sosial pembangunan - sejarah
 
Siklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publikSiklus & lingkungan kebijakan publik
Siklus & lingkungan kebijakan publik
 
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desaModul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
Modul 5 2 strategi pemberdayaan masyarakat desa
 
Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1Analisis kebijakan-publik1
Analisis kebijakan-publik1
 
Evaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publikEvaluasi kebijakan publik
Evaluasi kebijakan publik
 
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publikModul 1 konsep dan studi kebijakan publik
Modul 1 konsep dan studi kebijakan publik
 
Teori modernisasi fd
Teori modernisasi fdTeori modernisasi fd
Teori modernisasi fd
 
Kesejahteraan sosial dasar
Kesejahteraan sosial dasarKesejahteraan sosial dasar
Kesejahteraan sosial dasar
 
Teknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakanTeknis formulasi kebijakan
Teknis formulasi kebijakan
 
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di IndonesiaPembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Sosial di Indonesia
 
Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik Desain kebijakan publik
Desain kebijakan publik
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosialPertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
Pertemuan ke 8 - paradigma & teori kebijakan sosial
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
Model dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publikModel dalam kebijakan publik
Model dalam kebijakan publik
 

Similaire à kebijakan dan perencanaan sosial

Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktklailashare
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publiksiskamto
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraKasmiah Ali
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Yudiwid
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1hoyin rizmu
 
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakanimplementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakanAnggit T A W
 
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011walfie
 
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptxPERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptxNopriawanMahriadi
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikAfif Alfianto
 
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdfPPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdfAisha88976
 

Similaire à kebijakan dan perencanaan sosial (20)

Perumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktkPerumusan kebijakanpubliktk
Perumusan kebijakanpubliktk
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Kebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaranKebijakan pemekaran
Kebijakan pemekaran
 
Artikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publikArtikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publik
 
Artikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publikArtikel kebijakan publik
Artikel kebijakan publik
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Definisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan PublikDefinisi Kebijakan Publik
Definisi Kebijakan Publik
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
Paparan knowledge sharing kebijakan publik 12 juni 2019
 
Kebijakan publik1
Kebijakan publik1Kebijakan publik1
Kebijakan publik1
 
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakanimplementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
implementasi kebijakan program penanggulangan kebijakan
 
Mengentas kemiskinan
Mengentas kemiskinanMengentas kemiskinan
Mengentas kemiskinan
 
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
 
Kebijakan pablik
Kebijakan pablikKebijakan pablik
Kebijakan pablik
 
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptxPERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
PERTEMUAN 10 KEBIJAKAN PUBLIK.pptx
 
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publikanalisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
analisi kebijakan pendidikan: teori proses kebijakan publik
 
Analisa kebijakan
Analisa kebijakanAnalisa kebijakan
Analisa kebijakan
 
Analisa kebijakan
Analisa kebijakanAnalisa kebijakan
Analisa kebijakan
 
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdfPPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
PPT KELOMPOK 1 Teori Kebijakan Publik.pdf
 

Dernier

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfAnggaaBaraat
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...YulfiaFia
 

Dernier (20)

AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdfTidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
Tidak ada abstraksi dalam memori sistem operasi .pdf
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
 

kebijakan dan perencanaan sosial

  • 1. Kebijakan danKebijakan dan Perencanaan SosialPerencanaan Sosial Alue Penyareng, 11 September 2015Alue Penyareng, 11 September 2015 Meulaboh – Aceh BaratMeulaboh – Aceh Barat
  • 2. Kebijakan?Kebijakan?  Menurut Miftah Thoha[1], terdapat dua aspek utama dariMenurut Miftah Thoha[1], terdapat dua aspek utama dari kebijakan publik;kebijakan publik;  PertamaPertama, kebijakan publik bukanlah suatu kegiatan yang, kebijakan publik bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri melainkan sebagai bagian dari dinamikaberdiri sendiri melainkan sebagai bagian dari dinamika sosial. Artinya, kebijakan publik sebagai produk maupunsosial. Artinya, kebijakan publik sebagai produk maupun kegiatan pemerintahan berangkat dari perkembangan yangkegiatan pemerintahan berangkat dari perkembangan yang terjadi di masyarakat. Perkembangan yang dialami olehterjadi di masyarakat. Perkembangan yang dialami oleh masyarakat berdampak pada meningkatnya kebutuhanmasyarakat berdampak pada meningkatnya kebutuhan maupun permasalahan yang dihadapinya. Kebutuhanmaupun permasalahan yang dihadapinya. Kebutuhan maupun masalah-masalah sosial yang terjadi kemudianmaupun masalah-masalah sosial yang terjadi kemudian berkembang menjadi isu yang pada prosesnya dapatberkembang menjadi isu yang pada prosesnya dapat mendorong lahirnya suatu produk kebijakan.mendorong lahirnya suatu produk kebijakan. [1] Miftah Thoha,[1] Miftah Thoha, Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi NegaraDimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara, PT Raja Gragfindo, PT Raja Gragfindo Persada, cetakan V, Jakarta, 1992.Persada, cetakan V, Jakarta, 1992.
  • 3.  KeduaKedua, kebijakan publik adalah kegiatan yang lahir sebagai upaya, kebijakan publik adalah kegiatan yang lahir sebagai upaya untuk menengahi konflik kepentingan yang terjadi di masyarakatuntuk menengahi konflik kepentingan yang terjadi di masyarakat ataupun untuk memberikan insentif bagi kelompok-kelompokataupun untuk memberikan insentif bagi kelompok-kelompok masyarakat yang telah bersama-sama terlibat dalam merumuskanmasyarakat yang telah bersama-sama terlibat dalam merumuskan tujuan bersama namun dalam perjalanannya mendapat perlakuantujuan bersama namun dalam perjalanannya mendapat perlakuan yang timpang atau tidak terpenuhinya kepentingan dariyang timpang atau tidak terpenuhinya kepentingan dari kelompok tersebut.kelompok tersebut.  Kebijakan yang dilahirkan ditujukan untuk menyeimbangkanKebijakan yang dilahirkan ditujukan untuk menyeimbangkan ketimpangan yang terjadi serta memberikan dorongan bagiketimpangan yang terjadi serta memberikan dorongan bagi kelompok-kelompok masyarakat yang terlibat dalamkelompok-kelompok masyarakat yang terlibat dalam merumuskan tujuan bersama untuk tetap bekerja sama dalammerumuskan tujuan bersama untuk tetap bekerja sama dalam mencapai tujuan tersebut.mencapai tujuan tersebut.
  • 4.  Berkaitan dengan hal tersebut, David EastonBerkaitan dengan hal tersebut, David Easton menekankan bahwa kebijakan publik merupakanmenekankan bahwa kebijakan publik merupakan pengalokasian nilai-nilai yang otoritatif kepadapengalokasian nilai-nilai yang otoritatif kepada masyarakat.masyarakat.  Lebih jelasnya, pendefinisian Easton tersebut adalah[1]:Lebih jelasnya, pendefinisian Easton tersebut adalah[1]: ““the authoritative allocation of value for the whole society but itthe authoritative allocation of value for the whole society but it turns out that only government can authoritatively act on theturns out that only government can authoritatively act on the ‘whole’ society and everything the government choosed to do or not‘whole’ society and everything the government choosed to do or not to do results in the ‘allocation of values’”.to do results in the ‘allocation of values’”. [1][1] Ibid.Ibid.
  • 5.  Berkaitan dengan penjelasan Easton mengenai pilihanBerkaitan dengan penjelasan Easton mengenai pilihan pemerintah untuk melakukan ataupun tidak melakukanpemerintah untuk melakukan ataupun tidak melakukan sesuatu,sesuatu,  Thomas R. Dye menjelaskan definisinya mengenaiThomas R. Dye menjelaskan definisinya mengenai kebijakan publik sebagaikebijakan publik sebagai “…what government do, why they“…what government do, why they do it and what difference it makes”do it and what difference it makes”[1][1]..  Menurut Dye, kebijakan tidak hanya dilihat sebatasMenurut Dye, kebijakan tidak hanya dilihat sebatas rumusan normatif yang termaktub dalam peraturanrumusan normatif yang termaktub dalam peraturan perundangan maupun program, tetapi harus menyentuhperundangan maupun program, tetapi harus menyentuh aspek perumusan, implementasi, dan dampaknya, baikaspek perumusan, implementasi, dan dampaknya, baik yang diterima oleh pemerintah maupun rakyat.yang diterima oleh pemerintah maupun rakyat.  [1] Wayne Parson,[1] Wayne Parson, Public Policy: An Introduction to the Theory and Practise of PolicyPublic Policy: An Introduction to the Theory and Practise of Policy Analysis,Analysis, Edward Elgar Publishing Limited, Aldershot, UK, 1995.Edward Elgar Publishing Limited, Aldershot, UK, 1995.  25 James P. Lester dan Joseph Stewart, JR,25 James P. Lester dan Joseph Stewart, JR, Public Policy: An Evolutionary ApproachPublic Policy: An Evolutionary Approach,, Wadsworth/Thomas Learning, Belmont, USA, 2000.Wadsworth/Thomas Learning, Belmont, USA, 2000.
  • 6.  Dengan berpatokan pada berbagai pendefinisian di atas,Dengan berpatokan pada berbagai pendefinisian di atas, pada dasarnya kebijakan publik dapat dilihat sebagai suatupada dasarnya kebijakan publik dapat dilihat sebagai suatu proses atau serangkaian aktivitas, program atau suatuproses atau serangkaian aktivitas, program atau suatu keputusan yang dirancang untuk mengatasi masalah-keputusan yang dirancang untuk mengatasi masalah- masalah publik, baik yang sedang terjadi maupun yangmasalah publik, baik yang sedang terjadi maupun yang akan datang[1].akan datang[1].  Lahirnya suatu produk kebijakan merupakan serangkaianLahirnya suatu produk kebijakan merupakan serangkaian kegiatan yang didalamnya memuat pengidentifikasian isukegiatan yang didalamnya memuat pengidentifikasian isu yang berangkat dari masalah publik, perumusan alternatifyang berangkat dari masalah publik, perumusan alternatif solusi kebijakan, perumusan dan penetapan kebijakan,solusi kebijakan, perumusan dan penetapan kebijakan, implementasi kebijakan tersebut, kegiatan evaluasi,implementasi kebijakan tersebut, kegiatan evaluasi, perubahan yang dimungkinkan serta penghentianperubahan yang dimungkinkan serta penghentian pelaksanaan kebijakan tersebut.pelaksanaan kebijakan tersebut.  Proses ini disebut dengan siklus kebijakan (Proses ini disebut dengan siklus kebijakan (policy cycle).policy cycle).
  • 7. PerencanaanPerencanaan  Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukanPerencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui serangkaiantindakan masa depan yang tepat melalui serangkaian pilihan-pilihan .pilihan-pilihan .  Menentukan : Menemukan (mengungkapkan danMenentukan : Menemukan (mengungkapkan dan meyakinkan).meyakinkan).  Tindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalanTindakan : Spesifik dan berkaitan dengan persoalan pelaksanaanpelaksanaan  Tepat : Dikaitkan dengan tindakanTepat : Dikaitkan dengan tindakan  Pilihan-pilihan :Pilihan-pilihan :  Pemilihan tujuan dan kriteriaPemilihan tujuan dan kriteria  Identifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsiIdentifikasi seperangkat alternatif yang konsisten dengan preskripsi dengan pemilihan alternatif yang memungkinkandengan pemilihan alternatif yang memungkinkan  Arahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukanArahan tindakan mengenai tujuan yang telah ditentukan  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 8. Pengertian tentangPengertian tentang Perencanaan lainnyaPerencanaan lainnya  Planning is the application of Scientific Method to Policy MakingPlanning is the application of Scientific Method to Policy Making  Planning is a set of Procedures.Planning is a set of Procedures.  Planning is a Process for determining appropriate future action through aPlanning is a Process for determining appropriate future action through a sequence of choices.sequence of choices.  Public Planning is the systematic interaction of knowledge and human valuesPublic Planning is the systematic interaction of knowledge and human values to determine the range of social choice coupled with a technical process forto determine the range of social choice coupled with a technical process for the formulation of social action.the formulation of social action.  Planning is the art of making social decisions rationally.Planning is the art of making social decisions rationally.  Suatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan awal, dan proyeksi ke depanSuatu himpunan dari keputusan akhir, keputusan awal, dan proyeksi ke depan dan mencakup beberapa periode waktu (C. Brobowski, 1994).dan mencakup beberapa periode waktu (C. Brobowski, 1994).  Usaha sadar, terorganisasi dan terus menerus guna memilih alternatif yangUsaha sadar, terorganisasi dan terus menerus guna memilih alternatif yang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu (Waterston 1965).terbaik untuk mencapai tujuan tertentu (Waterston 1965).  Proses kontinu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untukProses kontinu, terdiri dari keputusan atau pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu (D.menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu (D. Conyers dan Hills 1984).Conyers dan Hills 1984).  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 9. Mengapa perluMengapa perlu Perencanaan?Perencanaan?  Adanya dorongan alami yang dipelajari dalamAdanya dorongan alami yang dipelajari dalam masyarakat untuk pemenuhan kebutuhannya melandasimasyarakat untuk pemenuhan kebutuhannya melandasi kelangsungan hidup masyarakatkelangsungan hidup masyarakat  Adanya interaksi dan kekuatan-kekuatan ekonomi,Adanya interaksi dan kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial dan politik yang seringkali menimbulkan keadaansosial dan politik yang seringkali menimbulkan keadaan yang tidak terkontrolyang tidak terkontrol  Adanya ketidakmerataan persoalan distribusi sumberAdanya ketidakmerataan persoalan distribusi sumber daya (pendapatan, penduduk, alam) sehinggadaya (pendapatan, penduduk, alam) sehingga mengakibatkan terjadi disparitas (kesenjangan)mengakibatkan terjadi disparitas (kesenjangan) pemanfaatan sumber daya.pemanfaatan sumber daya. www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 10. Elemen-elemen PentingElemen-elemen Penting dalam Perencanaandalam Perencanaan  Memilih alternatifMemilih alternatif  Alokasi sumber dayaAlokasi sumber daya  Pencapaian TujuanPencapaian Tujuan  Berorientasi ke masa depanBerorientasi ke masa depan  Elemen PerencanaanElemen Perencanaan  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 11. Mengapa Negara PerluMengapa Negara Perlu Perencanaan?Perencanaan?  Perencanaan Negara Mobilisasi dan AlokasiPerencanaan Negara Mobilisasi dan Alokasi Sumber Daya Dampak Psikologis Bantuan LuarSumber Daya Dampak Psikologis Bantuan Luar Negeri Kegagalan PasarNegeri Kegagalan Pasar  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 12. Ciri / Karakteristik PerencanaanCiri / Karakteristik Perencanaan  Perencanaan diharapkan menjadi pedoman bagi pelaksanaanPerencanaan diharapkan menjadi pedoman bagi pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.kegiatan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.  Perencanaan membuat proses pencapaian tujuan lebih terarah.Perencanaan membuat proses pencapaian tujuan lebih terarah.  Perencanaan dapat memperkirakan ( forecast ) terhadap hal – halPerencanaan dapat memperkirakan ( forecast ) terhadap hal – hal yang akan dilalui.yang akan dilalui.  Perencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagaiPerencanaan memberi kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara terbaik untuk memilih kombinasi caraalternatif tentang cara terbaik untuk memilih kombinasi cara terbaik.terbaik.  Perencanaan dilakukan berdasarkan skala priorotas (tujuan,Perencanaan dilakukan berdasarkan skala priorotas (tujuan, sasaran, maupun tindakan).sasaran, maupun tindakan).  Dengan Perencanaan maka akan ada suatu alat ukur untukDengan Perencanaan maka akan ada suatu alat ukur untuk melakukan evaluasi.melakukan evaluasi.
  • 13. Fungsi PerencananFungsi Perencanan  Ruang Lingkup Substantif:Ruang Lingkup Substantif:  Perencanaan SosialPerencanaan Sosial  Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasiPerencanaan yang berorientasi dan bermotivasi kepada segi – segi kehidupan bermasyarakat.kepada segi – segi kehidupan bermasyarakat.  Perencanaan EkonomiPerencanaan Ekonomi  Perencanaan pembangunan yang berorientasi danPerencanaan pembangunan yang berorientasi dan bermotivasi ke pembangunan ekonomi.bermotivasi ke pembangunan ekonomi.  Perencanaan FisikPerencanaan Fisik  Perencanaan yang berorientasi dan bermotivasi padaPerencanaan yang berorientasi dan bermotivasi pada aspek fisik.aspek fisik.
  • 14. Jenis – Jenis PerencanaanJenis – Jenis Perencanaan  Ruang Lingkup TeritorialRuang Lingkup Teritorial  Beberapa terminologi mengenai teritorial:Beberapa terminologi mengenai teritorial:  WilayahWilayah  Suatu bagian dari permukaan bumi yang teritorialnyaSuatu bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan atas dasar pengertian, batasan dan geografis.ditentukan atas dasar pengertian, batasan dan geografis.  DaerahDaerah  Wilayah yang diartikan sebagai suatu teritorial yangWilayah yang diartikan sebagai suatu teritorial yang pengertian, batasan, dan perwatakannya didasarkan padapengertian, batasan, dan perwatakannya didasarkan pada wewenang administratif yang ditentukan dengan peraturanwewenang administratif yang ditentukan dengan peraturan perundangan tertentu.perundangan tertentu.  KawasanKawasan  Wilayah yang teritorialnya didasarkan kepada pengertianWilayah yang teritorialnya didasarkan kepada pengertian dan batasan fungsional.dan batasan fungsional.
  • 15. Tipe PerencanaanTipe Perencanaan  Perencanaan Fisik (Physical Planning), adalah perencanaanPerencanaan Fisik (Physical Planning), adalah perencanaan struktur fisik daerah (tata guna tanah, komunikasi, utilitas, dll).struktur fisik daerah (tata guna tanah, komunikasi, utilitas, dll).  Perencanaan Ekonomi (Economic Planning), adalahPerencanaan Ekonomi (Economic Planning), adalah perencanaan struktur ekonomi suatu daerah dan tingkatperencanaan struktur ekonomi suatu daerah dan tingkat kemakmurannya yang biasanya bertumpu pada mekanisme pasar.kemakmurannya yang biasanya bertumpu pada mekanisme pasar.  Perencanaan alokatif , adalah perencanaan yang berkenaanPerencanaan alokatif , adalah perencanaan yang berkenaan dengan koordinasi, penyelarasan hal-hal yang bertentangan, agardengan koordinasi, penyelarasan hal-hal yang bertentangan, agar terdapat terjamin bahwa sistem yang bersangkutan tercakupterdapat terjamin bahwa sistem yang bersangkutan tercakup secara effisien sepanjang waktu sesuai dengan kebijaksanaan-secara effisien sepanjang waktu sesuai dengan kebijaksanaan- kebijaksanaan yang ditempuh, perencanaan ini biasanya jugakebijaksanaan yang ditempuh, perencanaan ini biasanya juga regulatory planningregulatory planning  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 16. Pendekatan PerencanaanPendekatan Perencanaan  Pendekatan Perencanaan Rasional MenyeluruhPendekatan Perencanaan Rasional Menyeluruh  Dilandasi suatu kebijaksanaan umum yang merumuskanDilandasi suatu kebijaksanaan umum yang merumuskan tujuan yang ingin dicapai sebagai suatu kesatuan.tujuan yang ingin dicapai sebagai suatu kesatuan.  Didasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan yang lengkapDidasari oleh seperangkat spesifikasi tujuan yang lengkap menyeluruh dan terpadu.menyeluruh dan terpadu.  Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh sistem informasi.Peramalan yang tepat serta ditunjang oleh sistem informasi.  Peramalan yang diarahkan pada tujuan jangka panjang.Peramalan yang diarahkan pada tujuan jangka panjang.  (Banfield, Meyerson)(Banfield, Meyerson)  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 17. LanjutanLanjutan  Permasalahan yang dihadapi oleh produk perencanaanPermasalahan yang dihadapi oleh produk perencanaan rasional menyeluruh:rasional menyeluruh:  Produk dirasakan kurang memberikan informasi dan arahanProduk dirasakan kurang memberikan informasi dan arahan yang relevan bagi pembuat.yang relevan bagi pembuat.  Usaha penyelesaian masalah yang mencakup berbagai unsurUsaha penyelesaian masalah yang mencakup berbagai unsur dinilai sulit untuk direalisasikan.dinilai sulit untuk direalisasikan.  Diperlukan sistem informasi yang lengkap dan rinci, namunDiperlukan sistem informasi yang lengkap dan rinci, namun dana yang dibutuhkan besar.dana yang dibutuhkan besar.  Lemahnya koordinasi antar lembaga.Lemahnya koordinasi antar lembaga.  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com
  • 18. LanjutanLanjutan  Pendekatan Perencanaan TerpilahPendekatan Perencanaan Terpilah  Rencana terpilah tidak perlu ditunjang olehRencana terpilah tidak perlu ditunjang oleh penelaahan serta evaluasi alternatif rencanapenelaahan serta evaluasi alternatif rencana secara menyeluruh.secara menyeluruh.  Hanya mempertimbangkan bagian – bagianHanya mempertimbangkan bagian – bagian kebijaksanaan umum yang berkaitan langsungkebijaksanaan umum yang berkaitan langsung dengan unsur atau subsistem yang diprioritaskan.dengan unsur atau subsistem yang diprioritaskan.  Pelaksanaan yang lebih mudah dan realistisPelaksanaan yang lebih mudah dan realistis  www.dadangsolihin.comwww.dadangsolihin.com