SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  30
Télécharger pour lire hors ligne
اَل رِّضَى Kerelaan
اَل رِّضَى (A 8) 
بِّنَا عَالََ الْغَيْبِّ اَلْقَضَاء وَالْقَدَ ر لاَ ي سْأَ ل عَمَّا يَ فْعَ ل اَلِّْْكْمَة 
اَل رِّضَى – مَا أَ رَا لل اَلإِّيْ ا 
بِّالْكَوْ عَالََ التَّجْرِّبَة سنَّة للِّ فِِّ الْكَوْ اَلْبَحْ ث الاِّنْتِّفَاع 
مِّنَّا عَالََ الشَّهَا ةََِّ اَلتَّ قْدِّيْ ر اَلشَّرْعِّ ي وَ همْ ي سْأَل وْ الاِّسْتِّجَابَة
RIDHO ( (اَل رِّضَى 
 Kalau cintanya sangat tinggi kepada Allah (2:165), 
tentu dia akan RIDHO kepada Allah 
 Apapun yang dikehendaki oleh yang dicintai tentu ia 
ridho menerimanya (76:30) 
وَمَا تَشَاء و إِّلَّا أَ يَشَاءَ اللَّّ 
Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali 
bila dikehendaki Allah. 
 Tiada seorang pun yang mampu memberi hidayah 
kepada dirinya dan tiada pula mampu memasukkan 
iman kedalam hatinya serta tiada yang mampu 
mendatangkan manfaat bagi dirinya kecuali bila 
dikehendaki Allah  kita harus menyesuaikan 
dengan kehendak Allah dan MENERIMAN APA YANG 
DIKEHENDAKI ALLAH = RIDHO
Yang Dikehendaki Allah 
 Yang dikehendaki Allah ada 3 macam 
1. Yang dikehendaki Allah TERHADAP DIRI 
KITA ( (مَا أَرَا لل بِّنَا 
2. Yang dikehendaki Allah TERHADAP ALAM 
SEMESTA ( (مَا أَرَا لل بِّالْكَوْ 
3. Yang dikehendaki Allah DARI DIRI KITA ( مَا 
(أَرَا لل مِّنَّا
YANG DIKEHENDAKI ALLAH TERHADAP 
DIRI KITA ( (مَا أَرَا لل بِّنَا 
 Misalnya Allah menghendaki diri kita besok 
mendapatkan ini dan itu  kita harus ridho 
menerimanya 
 Sesungguhnya, apa yang dikehendaki Allah 
terhadap diri kita sudah ditetapkan sejak umur 
kita 40 hari di dalam kandungan 
ثَُّ ي رْسَ ل إِّلَيْهِّ الْمَلَ ك فَ يَ نْ ف خ فِّيهِّ ال روحَ وَي ؤْمَ ر بِّأَرْبَعِّ كَلِّمَاتٍ رِّزْقِّهِّ وَأَجَلِّهِّ 
وَعَمَلِّهِّ وَشَقِّيٌّ أَمْ سَعِّي د 
Kemudian Allah mengutus malaikat, lalu meniupkan 
ruh dan ditetapkan empat ketetapan: rizkinya, 
ajalnya, amalnya, dan sengsera atau bahagia 
(HR. Ahmad) 
 Realisasi ketetapan tentu mudah bagi Allah
Tidak Kita Ketahui ( (عَالََ الْغَيْبِّ 
 Apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita, kita 
sendiri tidak tahu 
 Ini termasuk alam ghaib ( (عَالََ الْغَيْبِّ 
 Besok kita kena musibah atau tidak, kita tidak tahu 
 Bahkan besok kita masih ada atau tidak, kita pun tidak 
tahu 
 Semuanya hanya Allah yang tahu 
 Pengetahuan Allah memang meliputi segala sesuatu 
(6:101) 
 31:34 
 Allah mengetahui apa yang ada dalam rahim 
 Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan 
pasti) apa yang akan diusahakannya besok. 
 Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi 
mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha 
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Qadha dan Takdir ( (اَلْقَضَاء وَالْقَدَ ر 
 Semua hal yang ghaib itu tertuang di dalam 
QADHA dan TAKDIR Allah SWT 
 Para ulama berbeda pendapat dalam 
mengartikan qadha dan takdir, ada yang 
bertukaran antara satu ulama dan ulama lainnya 
 QADHA: ketentuan Allah sejak zaman azali (alam 
belum ada) 
 TAKDIR: realisasi dari qadha 
 Misalnya: menuruk qadha Allah besok kita 
mendapatkan rizki yang banyak; pas rizki itu 
datang  itulah takdir 
 Qadha dan takdir ada 2: baik (ni’mat) dan buruk 
(bencana) 21:35  sebagai UJIAN
Syukur dan Sabar 
 Apapun takdir yang menimpa kita  harus ridho 
 Realisasi ridho menerima takdir 
 Takdir baik  syukur 
 Takdir buruk  sabar 
 Keduanya adalah sifat mu’min yang mengagumkan 
عَجَبًا لَِِّمْرِّ الْ مؤْمِّنِّ إِّ أَمْرَ كلَّه خَيْ ر وَلَ يسَ ذَاكَ لَِِّحَدٍ إِّلَّا لِّلْ مؤْمِّنِّ إِّ أَصَاب تْه 
سَرَّاء شَكَرَ فَكَا خَيْ رًا لَه وَإِّ أَصَابَ تْه ضَ راء صَبَ رَ فَكَا خَيْ رًا لَه 
Menakjubkan perkara orang beriman sebab segala 
keadaannya baik dan tidak mungkin terjadi yang 
demikian melainkan bagi seorang mu’min: apabila 
mendapatkan kemudahan bersyukur maka itu baik 
baginya, dan apabila ditimpa kesusahan bersabar 
maka itu baik baginya (HR. Muslim)
Allah Tidak Ditanya 
 Terhadap qadha dan takdir ini, kita dilarang keras 
mempertanyakan kehendak Allah ini (protes) 
 Kenapa Allah tega berbuat begitu kepadaku? 
 Kenapa musibah ini bertubi-tubi menimpaku? 
 Bahkan ada yang menuduh Allah kejam terhadap 
dirinya 
 Padahal Allah berbuat sesuai dengan 
kehendaknya (85:16) 
فَ عَّا ل لِّمَا ي رِّي د 
Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya 
 Dan Allah tidak ditanya apa yang Dialakukan 
( لَا ي سْأَ ل عَمَّا يَ فْعَ ل :( 21:23
Mengambil Hikmah ( (اَلِّْْكْمَة 
 Sikap menerima qadha dan takdir Allah itulah 
sikap mu’min tulen  tidak mempertanyakan 
perbuatan Allah, tidak menuduh Allah yang 
macam-macam, tidak berburuk sangka terhadap 
Allah (48:6) 
 Sikap berikutnya adalah mengambil hikmah dari 
segala yang menimpa dirinya 
 Allah telah memberitahu apa rahasia di balik 
semua musibah (baik atau buruk) yang terjadi di 
bumi dan di dalam diri kita (57:22-23): 
 Bahwa semuanya sudah tertulis di LAUH 
MAHFUZH 
 Realisasi yang tertulis bagi Allah itu mudah 
 Tujuan di balik musibah: agar tidak putus asa 
terhadap apa yang hilang dan tidak sombong
Semua Itu Milik Allah 
 Kesadaran yang perlu dimiliki oleh kita agar 
kita mampu menerima ketentuan Allah: 
semua itu miliki Allah  terserah Allah mau 
diberi atau ditarik kembali 
 Ucapan yang keluar adalah (2:156): 
إِّنَّا لِّلَِّّّ وَإِّنَّا إِّلَيْهِّ رَاجِّع و  Mendapatkan keberkahan yang sempurna 
 Mendapatkan rahmat Allah 
 Mendapatkan petunjuk
Doa Musibah 
 Abu Salamah pernah diajari oleh Rasulullah 
suatu doa, kemudian ia ajarkan kembali kepada 
istrinya 
 Doa itu adalah ia mengucapkan istirja’ ( إِّنَّا لِّلَِّّّ وَإِّ نَّا إِّلَيْهِّ 
رَاجِّع و ) kemudian berdoa 
اللَّ همَّ أْ جرْنِِّ فِِّ مصِّيبَتِِّ وَاخْل فْ لِِّ خَيْ رًا مِّنْ هَا 
Ya Allah, berilah pahala dalam musibah yang 
menimpaku dan gantilah untukku dengan yang 
lebih baik darinya (HR. Muslim) 
 Ketika Abu Salamah syahid, maka Ummu 
Salamah mengucapkan istirja’ dan doa di atas; 
kalau pahala jelas, tapi siapa yang lebih baik dari 
Abu Salamah? Ternyata kemudian ia diperistri 
oleh Rasulullah SAW
Maha Lembut SkenarioNya 
 Ingat kisah Yusuf AS, kisah yang sangat indah 
( (أَحْسَنَ الْقَصَصِّ 12:3 
 Berbagai musibah yang menimpa Nabi Yusuf AS 
 Diusulkan untuk dibunuh, tapi ditolak abangnya 
yang lain 
 Dibuang di sumur yang dangkal 
 Diasuh di tempat yang jauh (tempat dan orang 
tuanya) 
 Digoda oleh ibu angkatnya 
 Dipenjara sekitar 9 tahun 
 Akhirnya keluar dari penjara dengan kemuliaan 
dan diangkat menjadi penguasa harta kekayaan 
Mesir 
 Komentar beliau AS ( إِّ رَ بّ لَطِّي ف لِّمَا يَشَ اء :( 12:100 Allah 
Mahalembut (rahasia) skenarioNya
Manisnya Iman 
 Keridhoan akan musibah yang menimpa kita 
merupakan jalan untuk merasakan manisnya iman 
 Kita tidak menyandarkan musibah pada kesalahan kita 
 Kesalahan kita pun tidak berakibat musibah 
 Rasulullah SAW bersabda 
لاَ يََِّ د عَبْ د حَلاَوَةَ الإِّيَْا حَتىَّ يَ عْلَمَ أَ مَا أَصَابَه لََْ يَ كنْ لِّي خْطِّ ئَه ، وَأَ مَا أَخْطَأَ لََْ يَ كنْ لِّي صِّيْبَه 
“Tidaklah seorang hamba merasakan manisnya 
keimanan sehingga dia menyadari bahwa apa yang 
akan menimpanya bukan karena kesalahannya dan 
apa kesalahannya tidak menyebabkan ia tertimpa 
(musibah).” 
(HR Ibnu Abi Ashim, hadits sahih dengan sanad yang 
baik, termaktub dalam silisilah hadits sahih karya 
Imam Albani)
Doa dan Takdir 
 Sering ada pertanyaan: apa perlunya kita berdoa 
sementara qadha-qadar sudah tertulis? 
 Hal yang mendasar: DOA adalah ibadah, bahkan 
otaknya ibadah ( اَل دعَاء م خ الْعِّبَا ةََِّ ), karena 
diperintahkan oleh Allah (40:60) 
 Kedua: doa dan usaha tidak pernah berpisah! 
Sedangkan hasil, itu hak Allah, kita diperintahkan 
untuk TAWAKKAL kepada Allah saja 
 Adapun tentang doa dan pengabulannya, 
perhatikan uraian selanjutnya
Doa 
1. Ada yang langsung dikabulkan (CASH) 
 Misalnya minta lulus, ternyata lulus 
2. Ada yang ditangguhkan beberapa lama 
 Hikmah: saat dikabulkan, ni’matnya lebih terasa atau 
tepat pada waktunya 
3. Ada yang diganti dengan menghindarkan dari 
bencana 
 Minta rizki, lalu dikabulkan dapat Rp 1 juta; tapi dapat 
musibah yang biayanya 1 juta juga 
 Mana yang dipilih? Terhindar dari musibah itu atau 
dapat rizki tapi dapat musibah? 
 Kita tidak tahu mana yang baik buat kita, tapi Allah 
lebih tahu (2:216) 
4. Dibayar di akhirat
Berorientasi Pahala 
 Hendaklah kita berorientasi pahala: sakit dipandang 
sebagai penghapus dosa 
مَا يَ زَا ل الْبَلَاء بِّالْ مؤْمِّنِّ وَالْ مؤْمِّنَةِّ فِِّ نَ فْسِّهِّ وَوَلَدِّ وَمَالِّهِّ حَتَّى يَ لْقَى اللََّّ وَمَا عَلَيْهِّ خَ طِّ يئَة 
"Tidak henti-hentinya bencana - bala' - itu mengenai 
seseorang mu'min, lelaki atau perempuan, baik dalam 
dirinya sendiri, anaknya ataupun hartanya, sehingga ia 
menemui Allah Ta'ala dan di atasnya tidak ada lagi 
sesuatu kesalahanpun." (HR. Tirmidzi) 
مَا ي صِّي ب الْ مسْلِّمَ مِّنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَ م ولَا حزْ وَلَا أَذًى وَلَا غَ م حَتَّى 
الشَّوْكَةِّ ي شَا كهَا إِّلَّا كَفَّرَ اللَّّ بَِِّا مِّنْ خَط ايَا "Tidak suatupun yang mengenai seseorang muslim - sebagai 
mushibah - baik dari kelelahan, tidak pula sesuatu yang 
mengenainya yang berupa kesakitan, juga kesedihan yang 
akan datang ataupun yang lampau, tidak pula yang berupa 
hal yang menyakiti – yakni sesuatu yang tidak mencocoki 
kehendak hatinya, ataupun kesedihan - segala macam 
dan segala waktunya, sampaipun sebuah duri yang masuk 
dalam anggota tubuhnya, melainkan Allah menutupi 
kesalahan-kesalahannya dengan sebab apa-apa yang
YANG DIKEHENDAKI ALLAH TERHADAP 
ALAM SEMESTA ( (مَا أَرَا لل بِّالْكَوْ 
 Apa yang dikehendaki Allah terhadap alam 
terlihat pada fenomena alam 
 Terjadinya malam dan siang 
 Pergerakan benda-benda langit 
 Keberadaan binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan 
 Juga terjadinya bencana alam: letusan 
gunung berapi, gempa bumi, hujan meteor, 
gerhana matahari dan gerhana bulan 
 Peristiwa hujan, adanya sungai-sungai di 
bumi, udara, lapisan-lapisan di atmosfir
Alam Pengalaman ( (عَالََ التَّجْرِّبَة 
 Semua fenomena alam itu dapat dipalajari, bukan 
hal yang rahasia (ghaib) 
 Jadi, apa yang dikehendaki Allah tidak langsung 
kita ketahui secara jelas (alam syahadah) 
 Di sinilah kita diperintahkan oleh Allah untuk 
 Berpikir 
 Melakukan percobaan (eksperimen) 
 Menganalisis 
 Menyimpulkan 
 3:190-191 ULUL ALBAB: dzikir dan pikir
Hukum Alam ( ( سنَّة للِّ فِِّ الْكَوْ 
 Hasil penelitian-penelitian yang terus-menerus 
akhirnya dapat menangkap apa yang dikehendaki 
Allah di alam semesta ini  ternyata semua itu 
ada hukum-hukum yang mengatur alam ( سنَّة للِّ فِِّ 
(الْكَوْ  Adanya hukum gravitasi bumi 
 Hukum termodinamika 
 Hukum-hukum kimia 
 Aliran listrik karena aliran elektron yang bermuatan 
negatif dan proton yang bermuatan positif 
 dll
Pengkajian ( (اَلْبَحْ ث 
 Semua ketentuan-ketentuan Allah di alam 
semesta ini dapat kita ketahui karena kita 
mengkajinya 
 Awal mula perkembangan ilmu pengetahuan dari 
pemikiran-pemikiran filsafat (Yunani), belum ada 
eksperimen 
 Umat Islam sudah terbiasa memahami sesuatu 
dengan pembuktian, sehingga kemudian 
berkembanglah penelitian-penelitian ilmiah di 
dunia Islam 
 Semua dilakukan dalam rangka beribadah 
kepada Allah, karena semua itu perintah Allah 
SWT (55:33, 88:17-20) 
 Tersebutlah ilmuwan-ilmuwan Muslim, para 
pelopor iptek: Ibnu Sina (Avecina), Ibnu Rusyd
Pemanfaatan ( (الاِّنْتِّفَاع 
 Hasil-hasil penelitian berupa berbagai cara 
pemanfaatan alam semesta 
 Berkembanglah teknologi-teknologi yang berguna 
bagi manusia 
 Akan tetapi, umat Islam kemudian mengalami 
kemunduran akibat jauh dari Islam  iptek 
berpindah ke Barat setelah mereka 
mempelajarinya dari universitas-universitas Islam 
 Barat penuh dengan nafsu durjana dan angkara 
murka, sehingga iptek kemudian dikembangkan 
ke arah yang merugikan manusia, di samping 
yang bermanfaat bagi manusia  bom atom, 
nuklir, bom hidrogen, bom kimia
YANG DIKEHENDAKI ALLAH DARI DIRI KITA 
(مَا أَرَا لل مِّنَّا) 
 Kebanyakan kita sibuk memikirkan apa yang 
dikehendaki Allah TERHADAP KITA (bina), 
kurang memikirkan apa yang dikehendaki Allah 
TERHADAP ALAM, dan sangat kurang 
memikirkan apa yang dikehendaki Allah DARI 
KITA 
 Padahal yang “BINA” itu perkara yang ghaib, kita 
tidak mengetahuinya 
 Ghaib-nya yang “bina” itu sebenarnya juga 
merupakan rahmat Allah SWT 
 Bayangkan kalau kita tahu umur kita tinggal 3 bulan 
lagi? 
 Pasti kita tidak enak makan, tidak enak tidur, stress, 
tidak mau ngapa-ngapain
Sangat Jelas 
 Apa yang dikehendaki Allah dari kita sangat jelas 
 alam nyata ( (عَالََ الشَّهَا ةََِّ 
 Tentu ini bagi orang beriman; bagi orang kafir 
tentu gelap 
 Orang-orang kafir tidak mampu menjawab 
pertanyaan-pertanyaan mendasar ini 
 Dari mana kita datang ( ?(مِّنْ أَيْنَ جِّئِّنَا 
 Untuk apa kita datang di dunia ini ( ?(لِّمَاذَا جِّئْ نَا 
 Kemana setelah ini ( ?(إ لََِِّ أَيْنَ 
 Darwin salah menjawab pertanyaan pertama: 
Dari kera!? 
 Ada yang berpendapat: Hidup ini adalah 
bayangan (tak nyata)
Ketentuan Syari’at ( (اَلتَّ قْدِّيْ ر اَلشَّ رْعِّ ي 
 Berbahagialah umat Islam karena masalah 
kehendak Allah dari kita sangatlah jelas, karena 
semuanya tertuang dalam ketentuan-ketentuan 
syari’at 
 5:48 Allah telah memberikan kepada setiap umat 
dua hal: syari’at dan minhaj (jalan menegakkan 
syari’at) 
 Ulama pun mampu mengkodifikasi keinginan-keinginan 
Allah yang berkaitan dengan hukum-hukum 
amal praktis, yakni FIQH 
 Ulama pun merumuskan dasar-dasar AKIDAH 
dan AKHLAK 
 Semuanya berdasarkan Al-Qur’an dan As-
Pelaksanaan Syari’at 
 Jadi Allah menghendaki dari kita untuk melaksanakan 
syari’at-syari’at-Nya (5:49) dan menegakkan 
agamaNya (42:13) 
 Rasulullah SAW menegaskan bahwa yang halal itu 
jelas dan yang haram pun jelas; di antara keduanya 
ada perkara yang samar-samar (mutasyabihat)  
mesti berhati-hati 
 Islam yang ditinggalkan Rasul adalah Islam yang 
terang: 
قَدْ تَ رَكْت كمْ عَلَى الْبَ يْضَاءِّ لَيْ ل هَ ا كَنَ هَارِّهَا 
Sungguh aku telah meninggalkan untuk kalian 
pelita yang terang (Islam), malamnya seperti 
siangnya
Ditanya 
 Terhadap pelaksanaan syari’at inilah kita akan 
ditanya oleh Allah SWT di dalam kubur kita dan di 
akhirat nanti 
 21:23 Dia tidak ditanya tentang apa yang 
diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai 
 Ya, وَهُمْ يُسْأَلُونَ  kitalah yang akan ditanya oleh 
Allah 
 ثَُّ لَت سْأَل نَّ يَ وْمَئِّذٍ عَنِّ النَّعِّيمِّ 102:8 kemudian kamu pasti akan 
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang 
kamu megah-megahkan di dunia itu) 
 Padahal ni’mat Allah yang diberikan kepada kita 
sangatlah banyak, tidak bisa dihitung (14:34, 
16:18), bagaimana menjawabnya?
5 Pertanyaan 
 Di antara pertanyaan yang akan diajukan kepada 
semua manusia ada 5 pertanyaan: 
لاَ تَ زوْ ل قَدَمَا ابْنِّ آ مَََ يَ وْمَ الْقِّيَامَةِّ حَتَّى ي سْأَلَ عَنْ خََْسٍ : عَنْ ع مْرِّكَ 
فِّيْمَا أَفْ نَ يْتَ ، وَعَنْ شَبَابِّكَ فِّيْمَا أَبْ ل يْتَ ، وَعَنْ مَالِّكَ مِّنْ أَيْنَ كَسَ بْتَه 
وَفِّيْمَا أَنْ فَقْتَه ، وَمَا عَمِّلْتَ فِّيْمَا عَلِّمْ تَ 
Tidak beranjak kedua telapak Bani Adam pada hari 
kiamat sehingga ditanya lima hal: tentang 
umurmu untuk apa engkau habiskan, tentang 
masa mudamu untuk apa engkau habiskan, 
tentang hartamu dari mana engkau dapatkan dan 
untuk apa engkau belanjakan, serta apa yang 
kauamalkan terhadap yang kaupelajari 
(HR. Abu Ya’la)
Menyambutnya ( (الاِّسْتِّجَابَة 
 Jadi sikap kita terhadap kehendak Allah dari kita 
dalah menyambutnya, menerimanya, dan tunduk 
padanya 
 Karena sesungguhnya, itu semua untuk kebaikan 
diri kita juga (8:24), bukan untuk kebaikan Allah 
 Allah tidak memerlukan apapun dari makhlukNya, 
tetapi kitalah yang memerlukanNya (35:15) 
 Sikap Nabi Ibrahim ketika mendapatkan perintah-perintah 
Allah (2:124) adalah فَأَتَََّ هنَّ 
 FA: Langsung menjawab, tidak ada jeda 
 ATAMMA: sempurna 
 HUNNA: semuanya
IMAN 
 Kalau semua yang dikehendaki Allah kita terima 
dengan ridho, maka berarti kita telah menjadi 
MU’MIN TULEN 
 Keadaannya bisa timbal-balik: mu’min sejati tentu 
akan ridho terhadap segala kehendak Allah 
 Sudah selayaknya mu’min yang telah 
bersyahadat menghiasi dirinya dengan sikap 
RIDHO 
ذَاقَ طَعْمَ الإِّيَْا مَنْ رَضِّيَ بِّاللَِّّّ رَبًّا وبِّالإِّسْلاَمِّ يَِّنًا وَبِِّ حَمَّدٍ رَ س ولا “Telah merasakan lezatnya iman seseorang yang 
ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai 
dinnya dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (HR. 
Muslim)

Contenu connexe

Tendances

Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiErwin Wahyu
 
Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Aziz Abdul
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allahrahmah eL
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTAnas Wibowo
 
2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatain2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatainIsalzone Faisal
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISaswajanu
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungErwin Wahyu
 
Power point hadits menuntut ilmu
Power point hadits menuntut ilmuPower point hadits menuntut ilmu
Power point hadits menuntut ilmunisahanan86
 
2.1 ahammiyyatusy syahadatain
2.1 ahammiyyatusy syahadatain2.1 ahammiyyatusy syahadatain
2.1 ahammiyyatusy syahadatainIsalzone Faisal
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiErwin Wahyu
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuJannah Zakaria
 
Presentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'anPresentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'anAliMZebua
 

Tendances (20)

Tetap istiqamah
Tetap istiqamahTetap istiqamah
Tetap istiqamah
 
Menjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejatiMenjadi SuperMuslim sejati
Menjadi SuperMuslim sejati
 
Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2Motivasi dakwah 2
Motivasi dakwah 2
 
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 PDF Hijrah, saaatnya berubah PDF Hijrah, saaatnya berubah
PDF Hijrah, saaatnya berubah
 
Power point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada AllahPower point Iman kepada Allah
Power point Iman kepada Allah
 
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPTMenutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
Menutup Aurat yang Benar - Sesuai Syariah .PPT
 
Thariqul iman
Thariqul imanThariqul iman
Thariqul iman
 
2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatain2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 1 tahqiqu ma'nasy syahadatain
 
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum SyariatMateri IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
Materi IBC 23 Metode Penarikan Hukum Syariat
 
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
 
Menjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang BeruntungMenjadi Orang Beruntung
Menjadi Orang Beruntung
 
Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1)
Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1) Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1)
Alur Bab 07 Hukum Syara (Bagian 1)
 
Power point hadits menuntut ilmu
Power point hadits menuntut ilmuPower point hadits menuntut ilmu
Power point hadits menuntut ilmu
 
Hijab Syar'i By Felix Siauw
Hijab Syar'i By Felix SiauwHijab Syar'i By Felix Siauw
Hijab Syar'i By Felix Siauw
 
2.1 ahammiyyatusy syahadatain
2.1 ahammiyyatusy syahadatain2.1 ahammiyyatusy syahadatain
2.1 ahammiyyatusy syahadatain
 
Jalan dakwah
Jalan dakwahJalan dakwah
Jalan dakwah
 
Pentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan NgajiPentingnya Niat dan Ngaji
Pentingnya Niat dan Ngaji
 
Keutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmuKeutamaan menuntut ilmu
Keutamaan menuntut ilmu
 
Presentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'anPresentasi tahfidz qur'an
Presentasi tahfidz qur'an
 
05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia05 - Potensi Akal Manusia
05 - Potensi Akal Manusia
 

En vedette

Materi Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XIIMateri Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XIINurrokhmah Ayu
 
power point sikap ridha
power point sikap ridhapower point sikap ridha
power point sikap ridhaIsna Nina Bobo
 
2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatain2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatainIsalzone Faisal
 
4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasul4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasulIsalzone Faisal
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaLBB Primagama
 
Menghentikan Hegemoni Amerika Serikat
Menghentikan Hegemoni Amerika SerikatMenghentikan Hegemoni Amerika Serikat
Menghentikan Hegemoni Amerika SerikatErwin Wahyu
 
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya MenggugurkannyaDosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya MenggugurkannyaErwin Wahyu
 
Materi Forsiip
Materi ForsiipMateri Forsiip
Materi Forsiipmelsom
 
Keutamaan Shodaqah
Keutamaan ShodaqahKeutamaan Shodaqah
Keutamaan ShodaqahErwin Wahyu
 
Presentasi sikap dan prilaku
Presentasi sikap dan prilakuPresentasi sikap dan prilaku
Presentasi sikap dan prilakuSumatera2
 
Urgensi menjadi murabbi
Urgensi menjadi murabbiUrgensi menjadi murabbi
Urgensi menjadi murabbiDela Aristi
 
Iman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadarIman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadarNurul Wulandari
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2Diana Amelia Bagti
 

En vedette (20)

Materi Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XIIMateri Ridho - Agama XII
Materi Ridho - Agama XII
 
power point sikap ridha
power point sikap ridhapower point sikap ridha
power point sikap ridha
 
B.i ridho
B.i ridhoB.i ridho
B.i ridho
 
Ridho
RidhoRidho
Ridho
 
2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatain2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatain
2.9 2 tahqiqu ma'nasy syahadatain
 
Ridho PPT 1
Ridho PPT 1Ridho PPT 1
Ridho PPT 1
 
4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasul4.8 nataiju ittiba'ir rasul
4.8 nataiju ittiba'ir rasul
 
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya SurgaDahsyatnya Neraka Indahnya Surga
Dahsyatnya Neraka Indahnya Surga
 
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
Ppt materi 3 (ngaku mukmin)
 
Menghentikan Hegemoni Amerika Serikat
Menghentikan Hegemoni Amerika SerikatMenghentikan Hegemoni Amerika Serikat
Menghentikan Hegemoni Amerika Serikat
 
Sedekah dalam dakwah
Sedekah dalam dakwahSedekah dalam dakwah
Sedekah dalam dakwah
 
Tanda kiamat kubro
Tanda kiamat kubroTanda kiamat kubro
Tanda kiamat kubro
 
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya MenggugurkannyaDosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
Dosa-dosa Besar Saat ini dan Upaya Menggugurkannya
 
Materi Forsiip
Materi ForsiipMateri Forsiip
Materi Forsiip
 
Keutamaan Shodaqah
Keutamaan ShodaqahKeutamaan Shodaqah
Keutamaan Shodaqah
 
Presentasi sikap dan prilaku
Presentasi sikap dan prilakuPresentasi sikap dan prilaku
Presentasi sikap dan prilaku
 
Urgensi menjadi murabbi
Urgensi menjadi murabbiUrgensi menjadi murabbi
Urgensi menjadi murabbi
 
Sekolah murobbi
Sekolah murobbiSekolah murobbi
Sekolah murobbi
 
Iman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadarIman kepada qadha dan qadar
Iman kepada qadha dan qadar
 
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
PSIKOLOGI SOSIAL - Psikologi Sosial 2
 

Similaire à 2.8 ar ridho

Tugas agama (qada dan qadar)
Tugas agama (qada dan qadar) Tugas agama (qada dan qadar)
Tugas agama (qada dan qadar) Anis Riyanto
 
Komitment Spiritual Dan Produktivitas
Komitment Spiritual Dan ProduktivitasKomitment Spiritual Dan Produktivitas
Komitment Spiritual Dan ProduktivitasRisman BizNet
 
MATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdf
MATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdfMATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdf
MATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdfAnanDaros
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarnajikha
 
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptxBAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptxMuhammadDamsir2
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarsalamahumi16
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarUsmawatidewi
 
04. PPT PAI XII.pptx
04. PPT PAI XII.pptx04. PPT PAI XII.pptx
04. PPT PAI XII.pptxdianarifyati
 
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HMateri khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HIwan Sumantri
 
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatainIsalzone Faisal
 
Bab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaBab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaIsmail Zain
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahIdrus Abidin
 
Bab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaBab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnafaizcol
 

Similaire à 2.8 ar ridho (20)

Tugas agama (qada dan qadar)
Tugas agama (qada dan qadar) Tugas agama (qada dan qadar)
Tugas agama (qada dan qadar)
 
Komitment Spiritual Dan Produktivitas
Komitment Spiritual Dan ProduktivitasKomitment Spiritual Dan Produktivitas
Komitment Spiritual Dan Produktivitas
 
MATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdf
MATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdfMATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdf
MATERI PPAI KELAS 9 SEMESTER 1.pdf
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptxBAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
BAB 4 Iman kepada Qada dan Qadr.pptx
 
Pengertian qadha
Pengertian qadhaPengertian qadha
Pengertian qadha
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadarCiri beriman kepada qadha dan qadar
Ciri beriman kepada qadha dan qadar
 
04. PPT PAI XII.pptx
04. PPT PAI XII.pptx04. PPT PAI XII.pptx
04. PPT PAI XII.pptx
 
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 HMateri khotbah Ied Fitri 1441 H
Materi khotbah Ied Fitri 1441 H
 
redha.pdf
redha.pdfredha.pdf
redha.pdf
 
Qadar
QadarQadar
Qadar
 
Qadha dan qadr
Qadha dan qadrQadha dan qadr
Qadha dan qadr
 
Bab 3 iman kepada allah
Bab 3 iman kepada allahBab 3 iman kepada allah
Bab 3 iman kepada allah
 
Qada dan qadar
Qada dan qadarQada dan qadar
Qada dan qadar
 
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
2.7 syuruthu qabuulisy syahadatain
 
Bab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaBab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husna
 
Sakitmu Menyelamatkanmu
Sakitmu MenyelamatkanmuSakitmu Menyelamatkanmu
Sakitmu Menyelamatkanmu
 
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan SunnahSemangat Mengamalkan Amalan Sunnah
Semangat Mengamalkan Amalan Sunnah
 
Bab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husnaBab 3 asmaul husna
Bab 3 asmaul husna
 

Plus de Isalzone Faisal (20)

Ahammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyahAhammiyyatut tarbiyyah
Ahammiyyatut tarbiyyah
 
Problematika umat
Problematika umatProblematika umat
Problematika umat
 
Hizbusy syaithan
Hizbusy syaithanHizbusy syaithan
Hizbusy syaithan
 
Ghazwul fikri
Ghazwul fikriGhazwul fikri
Ghazwul fikri
 
6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah6.13 binaul izzah
6.13 binaul izzah
 
6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan6.12 risalatul insan
6.12 risalatul insan
 
6.11 tawazun
6.11 tawazun6.11 tawazun
6.11 tawazun
 
6.10 nataijut taqwa
6.10 nataijut taqwa6.10 nataijut taqwa
6.10 nataijut taqwa
 
6.9 nata'ijul ibadah
6.9 nata'ijul ibadah6.9 nata'ijul ibadah
6.9 nata'ijul ibadah
 
6.8 qabulul ibadah
6.8 qabulul ibadah6.8 qabulul ibadah
6.8 qabulul ibadah
 
6.7 syumuliyyatul ibadah
6.7 syumuliyyatul ibadah6.7 syumuliyyatul ibadah
6.7 syumuliyyatul ibadah
 
6.6 haqiqatul ibadah
6.6 haqiqatul ibadah6.6 haqiqatul ibadah
6.6 haqiqatul ibadah
 
6.4 nafsul insan
6.4 nafsul insan6.4 nafsul insan
6.4 nafsul insan
 
6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia6.3 potensi manusia
6.3 potensi manusia
 
6.1 ta'riful insan
6.1 ta'riful insan6.1 ta'riful insan
6.1 ta'riful insan
 
6.2 hakikat manusia
6.2 hakikat manusia6.2 hakikat manusia
6.2 hakikat manusia
 
1.5 syuruthul intifa' bil qur'an
1.5 syuruthul intifa' bil qur'an1.5 syuruthul intifa' bil qur'an
1.5 syuruthul intifa' bil qur'an
 
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an1.4 akhtharu nisyanil qur'an
1.4 akhtharu nisyanil qur'an
 
1.3 muqtadhal iman bil qur'an
1.3 muqtadhal iman bil qur'an1.3 muqtadhal iman bil qur'an
1.3 muqtadhal iman bil qur'an
 
1.2 asma'ul qur'an
1.2 asma'ul qur'an1.2 asma'ul qur'an
1.2 asma'ul qur'an
 

2.8 ar ridho

  • 2. اَل رِّضَى (A 8) بِّنَا عَالََ الْغَيْبِّ اَلْقَضَاء وَالْقَدَ ر لاَ ي سْأَ ل عَمَّا يَ فْعَ ل اَلِّْْكْمَة اَل رِّضَى – مَا أَ رَا لل اَلإِّيْ ا بِّالْكَوْ عَالََ التَّجْرِّبَة سنَّة للِّ فِِّ الْكَوْ اَلْبَحْ ث الاِّنْتِّفَاع مِّنَّا عَالََ الشَّهَا ةََِّ اَلتَّ قْدِّيْ ر اَلشَّرْعِّ ي وَ همْ ي سْأَل وْ الاِّسْتِّجَابَة
  • 3. RIDHO ( (اَل رِّضَى  Kalau cintanya sangat tinggi kepada Allah (2:165), tentu dia akan RIDHO kepada Allah  Apapun yang dikehendaki oleh yang dicintai tentu ia ridho menerimanya (76:30) وَمَا تَشَاء و إِّلَّا أَ يَشَاءَ اللَّّ Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah.  Tiada seorang pun yang mampu memberi hidayah kepada dirinya dan tiada pula mampu memasukkan iman kedalam hatinya serta tiada yang mampu mendatangkan manfaat bagi dirinya kecuali bila dikehendaki Allah  kita harus menyesuaikan dengan kehendak Allah dan MENERIMAN APA YANG DIKEHENDAKI ALLAH = RIDHO
  • 4. Yang Dikehendaki Allah  Yang dikehendaki Allah ada 3 macam 1. Yang dikehendaki Allah TERHADAP DIRI KITA ( (مَا أَرَا لل بِّنَا 2. Yang dikehendaki Allah TERHADAP ALAM SEMESTA ( (مَا أَرَا لل بِّالْكَوْ 3. Yang dikehendaki Allah DARI DIRI KITA ( مَا (أَرَا لل مِّنَّا
  • 5. YANG DIKEHENDAKI ALLAH TERHADAP DIRI KITA ( (مَا أَرَا لل بِّنَا  Misalnya Allah menghendaki diri kita besok mendapatkan ini dan itu  kita harus ridho menerimanya  Sesungguhnya, apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita sudah ditetapkan sejak umur kita 40 hari di dalam kandungan ثَُّ ي رْسَ ل إِّلَيْهِّ الْمَلَ ك فَ يَ نْ ف خ فِّيهِّ ال روحَ وَي ؤْمَ ر بِّأَرْبَعِّ كَلِّمَاتٍ رِّزْقِّهِّ وَأَجَلِّهِّ وَعَمَلِّهِّ وَشَقِّيٌّ أَمْ سَعِّي د Kemudian Allah mengutus malaikat, lalu meniupkan ruh dan ditetapkan empat ketetapan: rizkinya, ajalnya, amalnya, dan sengsera atau bahagia (HR. Ahmad)  Realisasi ketetapan tentu mudah bagi Allah
  • 6. Tidak Kita Ketahui ( (عَالََ الْغَيْبِّ  Apa yang dikehendaki Allah terhadap diri kita, kita sendiri tidak tahu  Ini termasuk alam ghaib ( (عَالََ الْغَيْبِّ  Besok kita kena musibah atau tidak, kita tidak tahu  Bahkan besok kita masih ada atau tidak, kita pun tidak tahu  Semuanya hanya Allah yang tahu  Pengetahuan Allah memang meliputi segala sesuatu (6:101)  31:34  Allah mengetahui apa yang ada dalam rahim  Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok.  Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
  • 7. Qadha dan Takdir ( (اَلْقَضَاء وَالْقَدَ ر  Semua hal yang ghaib itu tertuang di dalam QADHA dan TAKDIR Allah SWT  Para ulama berbeda pendapat dalam mengartikan qadha dan takdir, ada yang bertukaran antara satu ulama dan ulama lainnya  QADHA: ketentuan Allah sejak zaman azali (alam belum ada)  TAKDIR: realisasi dari qadha  Misalnya: menuruk qadha Allah besok kita mendapatkan rizki yang banyak; pas rizki itu datang  itulah takdir  Qadha dan takdir ada 2: baik (ni’mat) dan buruk (bencana) 21:35  sebagai UJIAN
  • 8. Syukur dan Sabar  Apapun takdir yang menimpa kita  harus ridho  Realisasi ridho menerima takdir  Takdir baik  syukur  Takdir buruk  sabar  Keduanya adalah sifat mu’min yang mengagumkan عَجَبًا لَِِّمْرِّ الْ مؤْمِّنِّ إِّ أَمْرَ كلَّه خَيْ ر وَلَ يسَ ذَاكَ لَِِّحَدٍ إِّلَّا لِّلْ مؤْمِّنِّ إِّ أَصَاب تْه سَرَّاء شَكَرَ فَكَا خَيْ رًا لَه وَإِّ أَصَابَ تْه ضَ راء صَبَ رَ فَكَا خَيْ رًا لَه Menakjubkan perkara orang beriman sebab segala keadaannya baik dan tidak mungkin terjadi yang demikian melainkan bagi seorang mu’min: apabila mendapatkan kemudahan bersyukur maka itu baik baginya, dan apabila ditimpa kesusahan bersabar maka itu baik baginya (HR. Muslim)
  • 9. Allah Tidak Ditanya  Terhadap qadha dan takdir ini, kita dilarang keras mempertanyakan kehendak Allah ini (protes)  Kenapa Allah tega berbuat begitu kepadaku?  Kenapa musibah ini bertubi-tubi menimpaku?  Bahkan ada yang menuduh Allah kejam terhadap dirinya  Padahal Allah berbuat sesuai dengan kehendaknya (85:16) فَ عَّا ل لِّمَا ي رِّي د Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya  Dan Allah tidak ditanya apa yang Dialakukan ( لَا ي سْأَ ل عَمَّا يَ فْعَ ل :( 21:23
  • 10. Mengambil Hikmah ( (اَلِّْْكْمَة  Sikap menerima qadha dan takdir Allah itulah sikap mu’min tulen  tidak mempertanyakan perbuatan Allah, tidak menuduh Allah yang macam-macam, tidak berburuk sangka terhadap Allah (48:6)  Sikap berikutnya adalah mengambil hikmah dari segala yang menimpa dirinya  Allah telah memberitahu apa rahasia di balik semua musibah (baik atau buruk) yang terjadi di bumi dan di dalam diri kita (57:22-23):  Bahwa semuanya sudah tertulis di LAUH MAHFUZH  Realisasi yang tertulis bagi Allah itu mudah  Tujuan di balik musibah: agar tidak putus asa terhadap apa yang hilang dan tidak sombong
  • 11. Semua Itu Milik Allah  Kesadaran yang perlu dimiliki oleh kita agar kita mampu menerima ketentuan Allah: semua itu miliki Allah  terserah Allah mau diberi atau ditarik kembali  Ucapan yang keluar adalah (2:156): إِّنَّا لِّلَِّّّ وَإِّنَّا إِّلَيْهِّ رَاجِّع و  Mendapatkan keberkahan yang sempurna  Mendapatkan rahmat Allah  Mendapatkan petunjuk
  • 12. Doa Musibah  Abu Salamah pernah diajari oleh Rasulullah suatu doa, kemudian ia ajarkan kembali kepada istrinya  Doa itu adalah ia mengucapkan istirja’ ( إِّنَّا لِّلَِّّّ وَإِّ نَّا إِّلَيْهِّ رَاجِّع و ) kemudian berdoa اللَّ همَّ أْ جرْنِِّ فِِّ مصِّيبَتِِّ وَاخْل فْ لِِّ خَيْ رًا مِّنْ هَا Ya Allah, berilah pahala dalam musibah yang menimpaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya (HR. Muslim)  Ketika Abu Salamah syahid, maka Ummu Salamah mengucapkan istirja’ dan doa di atas; kalau pahala jelas, tapi siapa yang lebih baik dari Abu Salamah? Ternyata kemudian ia diperistri oleh Rasulullah SAW
  • 13. Maha Lembut SkenarioNya  Ingat kisah Yusuf AS, kisah yang sangat indah ( (أَحْسَنَ الْقَصَصِّ 12:3  Berbagai musibah yang menimpa Nabi Yusuf AS  Diusulkan untuk dibunuh, tapi ditolak abangnya yang lain  Dibuang di sumur yang dangkal  Diasuh di tempat yang jauh (tempat dan orang tuanya)  Digoda oleh ibu angkatnya  Dipenjara sekitar 9 tahun  Akhirnya keluar dari penjara dengan kemuliaan dan diangkat menjadi penguasa harta kekayaan Mesir  Komentar beliau AS ( إِّ رَ بّ لَطِّي ف لِّمَا يَشَ اء :( 12:100 Allah Mahalembut (rahasia) skenarioNya
  • 14. Manisnya Iman  Keridhoan akan musibah yang menimpa kita merupakan jalan untuk merasakan manisnya iman  Kita tidak menyandarkan musibah pada kesalahan kita  Kesalahan kita pun tidak berakibat musibah  Rasulullah SAW bersabda لاَ يََِّ د عَبْ د حَلاَوَةَ الإِّيَْا حَتىَّ يَ عْلَمَ أَ مَا أَصَابَه لََْ يَ كنْ لِّي خْطِّ ئَه ، وَأَ مَا أَخْطَأَ لََْ يَ كنْ لِّي صِّيْبَه “Tidaklah seorang hamba merasakan manisnya keimanan sehingga dia menyadari bahwa apa yang akan menimpanya bukan karena kesalahannya dan apa kesalahannya tidak menyebabkan ia tertimpa (musibah).” (HR Ibnu Abi Ashim, hadits sahih dengan sanad yang baik, termaktub dalam silisilah hadits sahih karya Imam Albani)
  • 15. Doa dan Takdir  Sering ada pertanyaan: apa perlunya kita berdoa sementara qadha-qadar sudah tertulis?  Hal yang mendasar: DOA adalah ibadah, bahkan otaknya ibadah ( اَل دعَاء م خ الْعِّبَا ةََِّ ), karena diperintahkan oleh Allah (40:60)  Kedua: doa dan usaha tidak pernah berpisah! Sedangkan hasil, itu hak Allah, kita diperintahkan untuk TAWAKKAL kepada Allah saja  Adapun tentang doa dan pengabulannya, perhatikan uraian selanjutnya
  • 16. Doa 1. Ada yang langsung dikabulkan (CASH)  Misalnya minta lulus, ternyata lulus 2. Ada yang ditangguhkan beberapa lama  Hikmah: saat dikabulkan, ni’matnya lebih terasa atau tepat pada waktunya 3. Ada yang diganti dengan menghindarkan dari bencana  Minta rizki, lalu dikabulkan dapat Rp 1 juta; tapi dapat musibah yang biayanya 1 juta juga  Mana yang dipilih? Terhindar dari musibah itu atau dapat rizki tapi dapat musibah?  Kita tidak tahu mana yang baik buat kita, tapi Allah lebih tahu (2:216) 4. Dibayar di akhirat
  • 17. Berorientasi Pahala  Hendaklah kita berorientasi pahala: sakit dipandang sebagai penghapus dosa مَا يَ زَا ل الْبَلَاء بِّالْ مؤْمِّنِّ وَالْ مؤْمِّنَةِّ فِِّ نَ فْسِّهِّ وَوَلَدِّ وَمَالِّهِّ حَتَّى يَ لْقَى اللََّّ وَمَا عَلَيْهِّ خَ طِّ يئَة "Tidak henti-hentinya bencana - bala' - itu mengenai seseorang mu'min, lelaki atau perempuan, baik dalam dirinya sendiri, anaknya ataupun hartanya, sehingga ia menemui Allah Ta'ala dan di atasnya tidak ada lagi sesuatu kesalahanpun." (HR. Tirmidzi) مَا ي صِّي ب الْ مسْلِّمَ مِّنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَ م ولَا حزْ وَلَا أَذًى وَلَا غَ م حَتَّى الشَّوْكَةِّ ي شَا كهَا إِّلَّا كَفَّرَ اللَّّ بَِِّا مِّنْ خَط ايَا "Tidak suatupun yang mengenai seseorang muslim - sebagai mushibah - baik dari kelelahan, tidak pula sesuatu yang mengenainya yang berupa kesakitan, juga kesedihan yang akan datang ataupun yang lampau, tidak pula yang berupa hal yang menyakiti – yakni sesuatu yang tidak mencocoki kehendak hatinya, ataupun kesedihan - segala macam dan segala waktunya, sampaipun sebuah duri yang masuk dalam anggota tubuhnya, melainkan Allah menutupi kesalahan-kesalahannya dengan sebab apa-apa yang
  • 18. YANG DIKEHENDAKI ALLAH TERHADAP ALAM SEMESTA ( (مَا أَرَا لل بِّالْكَوْ  Apa yang dikehendaki Allah terhadap alam terlihat pada fenomena alam  Terjadinya malam dan siang  Pergerakan benda-benda langit  Keberadaan binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan  Juga terjadinya bencana alam: letusan gunung berapi, gempa bumi, hujan meteor, gerhana matahari dan gerhana bulan  Peristiwa hujan, adanya sungai-sungai di bumi, udara, lapisan-lapisan di atmosfir
  • 19. Alam Pengalaman ( (عَالََ التَّجْرِّبَة  Semua fenomena alam itu dapat dipalajari, bukan hal yang rahasia (ghaib)  Jadi, apa yang dikehendaki Allah tidak langsung kita ketahui secara jelas (alam syahadah)  Di sinilah kita diperintahkan oleh Allah untuk  Berpikir  Melakukan percobaan (eksperimen)  Menganalisis  Menyimpulkan  3:190-191 ULUL ALBAB: dzikir dan pikir
  • 20. Hukum Alam ( ( سنَّة للِّ فِِّ الْكَوْ  Hasil penelitian-penelitian yang terus-menerus akhirnya dapat menangkap apa yang dikehendaki Allah di alam semesta ini  ternyata semua itu ada hukum-hukum yang mengatur alam ( سنَّة للِّ فِِّ (الْكَوْ  Adanya hukum gravitasi bumi  Hukum termodinamika  Hukum-hukum kimia  Aliran listrik karena aliran elektron yang bermuatan negatif dan proton yang bermuatan positif  dll
  • 21. Pengkajian ( (اَلْبَحْ ث  Semua ketentuan-ketentuan Allah di alam semesta ini dapat kita ketahui karena kita mengkajinya  Awal mula perkembangan ilmu pengetahuan dari pemikiran-pemikiran filsafat (Yunani), belum ada eksperimen  Umat Islam sudah terbiasa memahami sesuatu dengan pembuktian, sehingga kemudian berkembanglah penelitian-penelitian ilmiah di dunia Islam  Semua dilakukan dalam rangka beribadah kepada Allah, karena semua itu perintah Allah SWT (55:33, 88:17-20)  Tersebutlah ilmuwan-ilmuwan Muslim, para pelopor iptek: Ibnu Sina (Avecina), Ibnu Rusyd
  • 22. Pemanfaatan ( (الاِّنْتِّفَاع  Hasil-hasil penelitian berupa berbagai cara pemanfaatan alam semesta  Berkembanglah teknologi-teknologi yang berguna bagi manusia  Akan tetapi, umat Islam kemudian mengalami kemunduran akibat jauh dari Islam  iptek berpindah ke Barat setelah mereka mempelajarinya dari universitas-universitas Islam  Barat penuh dengan nafsu durjana dan angkara murka, sehingga iptek kemudian dikembangkan ke arah yang merugikan manusia, di samping yang bermanfaat bagi manusia  bom atom, nuklir, bom hidrogen, bom kimia
  • 23. YANG DIKEHENDAKI ALLAH DARI DIRI KITA (مَا أَرَا لل مِّنَّا)  Kebanyakan kita sibuk memikirkan apa yang dikehendaki Allah TERHADAP KITA (bina), kurang memikirkan apa yang dikehendaki Allah TERHADAP ALAM, dan sangat kurang memikirkan apa yang dikehendaki Allah DARI KITA  Padahal yang “BINA” itu perkara yang ghaib, kita tidak mengetahuinya  Ghaib-nya yang “bina” itu sebenarnya juga merupakan rahmat Allah SWT  Bayangkan kalau kita tahu umur kita tinggal 3 bulan lagi?  Pasti kita tidak enak makan, tidak enak tidur, stress, tidak mau ngapa-ngapain
  • 24. Sangat Jelas  Apa yang dikehendaki Allah dari kita sangat jelas  alam nyata ( (عَالََ الشَّهَا ةََِّ  Tentu ini bagi orang beriman; bagi orang kafir tentu gelap  Orang-orang kafir tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar ini  Dari mana kita datang ( ?(مِّنْ أَيْنَ جِّئِّنَا  Untuk apa kita datang di dunia ini ( ?(لِّمَاذَا جِّئْ نَا  Kemana setelah ini ( ?(إ لََِِّ أَيْنَ  Darwin salah menjawab pertanyaan pertama: Dari kera!?  Ada yang berpendapat: Hidup ini adalah bayangan (tak nyata)
  • 25. Ketentuan Syari’at ( (اَلتَّ قْدِّيْ ر اَلشَّ رْعِّ ي  Berbahagialah umat Islam karena masalah kehendak Allah dari kita sangatlah jelas, karena semuanya tertuang dalam ketentuan-ketentuan syari’at  5:48 Allah telah memberikan kepada setiap umat dua hal: syari’at dan minhaj (jalan menegakkan syari’at)  Ulama pun mampu mengkodifikasi keinginan-keinginan Allah yang berkaitan dengan hukum-hukum amal praktis, yakni FIQH  Ulama pun merumuskan dasar-dasar AKIDAH dan AKHLAK  Semuanya berdasarkan Al-Qur’an dan As-
  • 26. Pelaksanaan Syari’at  Jadi Allah menghendaki dari kita untuk melaksanakan syari’at-syari’at-Nya (5:49) dan menegakkan agamaNya (42:13)  Rasulullah SAW menegaskan bahwa yang halal itu jelas dan yang haram pun jelas; di antara keduanya ada perkara yang samar-samar (mutasyabihat)  mesti berhati-hati  Islam yang ditinggalkan Rasul adalah Islam yang terang: قَدْ تَ رَكْت كمْ عَلَى الْبَ يْضَاءِّ لَيْ ل هَ ا كَنَ هَارِّهَا Sungguh aku telah meninggalkan untuk kalian pelita yang terang (Islam), malamnya seperti siangnya
  • 27. Ditanya  Terhadap pelaksanaan syari’at inilah kita akan ditanya oleh Allah SWT di dalam kubur kita dan di akhirat nanti  21:23 Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai  Ya, وَهُمْ يُسْأَلُونَ  kitalah yang akan ditanya oleh Allah  ثَُّ لَت سْأَل نَّ يَ وْمَئِّذٍ عَنِّ النَّعِّيمِّ 102:8 kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu)  Padahal ni’mat Allah yang diberikan kepada kita sangatlah banyak, tidak bisa dihitung (14:34, 16:18), bagaimana menjawabnya?
  • 28. 5 Pertanyaan  Di antara pertanyaan yang akan diajukan kepada semua manusia ada 5 pertanyaan: لاَ تَ زوْ ل قَدَمَا ابْنِّ آ مَََ يَ وْمَ الْقِّيَامَةِّ حَتَّى ي سْأَلَ عَنْ خََْسٍ : عَنْ ع مْرِّكَ فِّيْمَا أَفْ نَ يْتَ ، وَعَنْ شَبَابِّكَ فِّيْمَا أَبْ ل يْتَ ، وَعَنْ مَالِّكَ مِّنْ أَيْنَ كَسَ بْتَه وَفِّيْمَا أَنْ فَقْتَه ، وَمَا عَمِّلْتَ فِّيْمَا عَلِّمْ تَ Tidak beranjak kedua telapak Bani Adam pada hari kiamat sehingga ditanya lima hal: tentang umurmu untuk apa engkau habiskan, tentang masa mudamu untuk apa engkau habiskan, tentang hartamu dari mana engkau dapatkan dan untuk apa engkau belanjakan, serta apa yang kauamalkan terhadap yang kaupelajari (HR. Abu Ya’la)
  • 29. Menyambutnya ( (الاِّسْتِّجَابَة  Jadi sikap kita terhadap kehendak Allah dari kita dalah menyambutnya, menerimanya, dan tunduk padanya  Karena sesungguhnya, itu semua untuk kebaikan diri kita juga (8:24), bukan untuk kebaikan Allah  Allah tidak memerlukan apapun dari makhlukNya, tetapi kitalah yang memerlukanNya (35:15)  Sikap Nabi Ibrahim ketika mendapatkan perintah-perintah Allah (2:124) adalah فَأَتَََّ هنَّ  FA: Langsung menjawab, tidak ada jeda  ATAMMA: sempurna  HUNNA: semuanya
  • 30. IMAN  Kalau semua yang dikehendaki Allah kita terima dengan ridho, maka berarti kita telah menjadi MU’MIN TULEN  Keadaannya bisa timbal-balik: mu’min sejati tentu akan ridho terhadap segala kehendak Allah  Sudah selayaknya mu’min yang telah bersyahadat menghiasi dirinya dengan sikap RIDHO ذَاقَ طَعْمَ الإِّيَْا مَنْ رَضِّيَ بِّاللَِّّّ رَبًّا وبِّالإِّسْلاَمِّ يَِّنًا وَبِِّ حَمَّدٍ رَ س ولا “Telah merasakan lezatnya iman seseorang yang ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai dinnya dan Muhammad sebagai Rasulnya.” (HR. Muslim)