SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  11
Télécharger pour lire hors ligne
QURBAN DAN AKIKAH


A. Ibadah Kurban / Qurban


        Ibadah kurban adalah suatu aktifitas penyembelihan / menyembelih
hewan ternak yang dilakukan pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah atau
disebut juga hari tasyrik / hari raya haji / lebaran haji / lebaran
kurban / Idul Adha dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT.


        Hukum ibadah kurban / qurban adalah sunat muakkad atau sunah yang
penting untuk dikerjakan. Waktu pelaksanaan acara qurban adalah dari
mulai matahari sejarak tombak setelah sholat idul adha tanggal 10 bulan
haji sampai dengan matahari terbenam pada tanggal 13 bulan haji.

          Hewan ternak yang boleh dijadikan hewan qurban / kurban :
- Kambing biasa dengan umur lebih dari dua tahun
- Biri-biri atau domba dengan umur lebih dari satu tahun atau pernah ganti gigi.
- Kerbau / Kebo / Sapi dengan umur lebih dari dua tahun
- Unta dengan umur lebih dari lima tahun

         Syarat-syarat sah pemilihan hewan kurban yang boleh menjadi qurban :
- Badannya tidak kurus kering
- Tidak sedang hamil atau habis melahirkan anak
- Kaki sehat tidak pincang
- Mata sehat tidak buta / pice / cacat lainnya
- Berbadan sehat walafiat
- Kuping / daun telinga tidak terpotong

B. Ibadah Aqiqah / Akikah

          Akikah adalah suatu kegiatan penyembelihan / menyembelih hewan ternak
sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT karena mendapatkan anak
laki-laki maupun perempuan (habis lahiran). Hukum pelaksanaan acara
aqiqah adalah sunah / sunat bagi orang tua atau wali anak bayi yang baru
lahir tersebut. Akikah dilakukan pada hari ke-tujuh setelah kelahiran
anak. Apabila belum mampu di hari ketujuh, di hari setelahnya juga
tidak apa-apa.

          Jumlah hewan ternak untuk akikah berjumlah dua ekor kambing untuk
anak laki-laki / pria dan satu ekor kambing untuk anak perempuan /
wanita. Apabila hanya mampu menyembelih satu ekor kambing untuk anak
laki-laki tidak apa-apa yang penting ikhlas dan untuk mendapatkan ridho
dari Allah SWT. Hewan yang dijadikan akikah adalah sama dengan hewan
untuk kurban dalam hal persyaratannya.

        aqiqah memiliki tujuan untuk meningkatkan jiwa sosial dan
tolong-menolong sesama tetangga di lingkungan sekitar, menanamkan jiwa
keagamaaan pada anak, sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT atas
segala nikmat dan rejeki yang diberikan kepada kita selama ini.
PENGERTIAN UMRAH
I. PENGERTIAN UMRAH / DEFINISI UMRAH
      Umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan Thawaf, Sa‟i dan Tahallul
dalam waktu yang tidak ditentukan, untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Umrah diwajibkan pada kaum muslimin – muslimat sekali seumur hidup bagi yang sudah
mampu, sebagaimana Haji.

II. SYARAT, RUKUN DAN WAJIB UMRAH

a. Syarat Umrah

1. Islam
2. Baligh
3. Berakal Sehat
4. Merdeka
5. Mampu

b. Rukun Umrah

1. Ihram
2. Thawaf
3. Sa‟i
4. Tahallul
5. Tertib

c. Wajib Umrah

Wajib Umrah hanya satu yaitu Ihram dari Miqat.



Hal-hal yang dilarang ketika ihram
Ada beberapa hal yang dilarang ketika sedang Ihram, antara lain :

1.    Bagi setiap laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang ada jahitannya.

2. Bagi setiap laki – laki tidak boleh memakai sepatu yang sampai menutupi mata
kakinya.

3.    Bagi setiap laki-laki tidak boleh menutupi kepala baik sebagian ataupun seluruhnya.

4.    Bagi setiap wanita tidak boleh menutup wajahnya.

5.    Bagi setiap wanita tidak boleh memakai kaos tangan.
6.    Bagi setiap wanita tidak boleh membuka tutup kepala baik sebagian atau seluruhnya.
7.    Memakai wewangian
8.    Memotong kuku dan rambut / bulu badan.

9.    Membunuh atau memburu binatang darat.

10.    Memotong atau mencabut tanaman di tanah Haram.
11.    Nikah atau menikahkan.

12.    Bercumbu rayu dan bersetubuh.
13.    Mencaci-maki atau mengucapkan kata-kata kotor.
SUNNAH HAJI DAN UMRAH
I.    Sunnah Haji dan Umrah Secara Umum :

     1. Melaksanakan Haji Ifrad
     2. Memperbanyak membaca Talbiyah
     3. Thawaf Qudum (bagi yang melak-sanakan Haji Ifrad )
     4. Shalat sunnah Thawaf
     5. Mandi : ada berapa macam, diantaranya : mandi Ihram, mandi masuk tanah haram
        (Makkah dan Madinah), mandi Wukuf, serta mandi Mabit di Muzdalifah.
     6. Berpakaian Ihram dengan kain putih
     7. Minum air Zamzam



II    Sunnah Haji dan Umrah Secara Rinci :

a. Perkara yang disunnahkan saat Ihram

     1.   Bersuci ( mandi dan wudlu )
     2.   Memakai wangi – wangian
     3.   Shalat sunnah Ihram dan berdo‟a
     4.   Menghadap Kiblat ketika akan memulai Ihram
     5.   Mengucapkan Niat dengan lisan serta berdo‟a setelahnya
     6.   Memperbanyak bacaan Talbiyah dan Shalawat

b. Perkara yang disunnahkan saat Thawaf

     1. Thawaf dengan berjalan kaki
     2. Memulai Thawaf dengan posisi menghadap Kiblat
     3. Mengusap Hajar Aswad, atau kalau tidak memungkinkan cukup isyarat dengan
         melambaikan tangan lalu dikecup
     4. Membaca do‟a – do‟a ma‟tsur
     5. Berlari – lari kecil pada tiga putaran pertama
     6. Mengusap Rukun Yamani / isyarah tanpa dikecup
     7. Berdo‟a di Multazam
     8. Shalat sunnah Thawaf di belakang Maqam Ibrahim
     9. Shalat sunnah Mutlaq di Hijir Ismail
     10. Minum air Zamzam
     11. Muwalah ( nuli – nuli )

c. Perkara yang disunnahkan saat Sa’i

     1.   Suci dari hadats
     2.   Masuk dari pintu Shafa (Babus Shafa)
     3.   Naik sampai bukit Shafa dan Marwah (bagi jama‟ah laki – laki)
     4.   Menghadap Ka‟bah setiap memulai perjalanan
     5.   Berlari-lari kecil antara dua Pilar Hijau
     6.   Berdo‟a dengan do‟a – do‟a ma‟tsur
     7.   Muwalah ( nuli – nuli )

d. Perkara yang disunnahkan saat Wuquf

     1. Suci dari najis dan hadats (mandi dan wudlu)
     2. Mendengarkan Khutbah
     3. Menghadap Kiblat (Ka‟bah)
     4. Melaksanakan Wuquf sampai setelah matahari terbenam
     5. Memperbanyak amalan – amalan sunnah, seperti Dzikir, membaca Al – Qur‟an,
        membaca Shalawat, berdo‟a, bertaubat dan lain – lainnya.
     6. Khusyu‟ hatinya.
     7. Menjaga lisan untuk tidak mengucapkan hal – hal yang tidak berguna apalagi berkata
        kotor.
e. Perkara yang disunnahkan saat Mabit di Muzdalifah

     1.   Shalat jamak ta‟khir (Maghrib & Isya‟)
     2.   Mengambil batu kerikil untuk melempar Jumrah.
     3.   Membaca Takbir dan Talbiyah.
     4.   Berdo‟a di Masy‟aril Haram.

f. Perkara yang disunnahkan saat melempar Jumrah

     1. Melempar Jumrah Aqobah setelah terbit matahari tanggal 10 Dzul Hijjah.
     2. Melempar Jumrah pada tanggal 11 Dzul Hijjah setelah Zawal (setelah matahari condong
        ke barat).
     3. Bagi laki – laki yang melempar Jumrah sunnah mengangkat tangan kanan sampai
        kelihatan ketiaknya.
     4. Batu yang digunakan melempar Jumrah berukuran sedang (Hashal Qodfi ).
     5. Pada tanggal 10 Dzul Hijjah melakukan hal – hal sebagai berikut :
            o Melontar Jumrah Aqobah.
            o Menyembelih qurban dan dam
            o Memotong rambut (Tahallul Awal).
            o Melakukan Thawaf Ifadloh.
            o Mandi setiap akan melempar Jumrah.
            o Membaca takbir ketika akan melempar Jumrah .
            o Berdo‟a setiap selesai 7 kali lemparan pada Jumrah Ula dan Wustho.




                               PENGERTIAN HAJI
        Pengertian haji banyak ditulis di buku-buku fiqih. Ada beberapa perbedaan di kalangan
ulama mengenai pengertian haji ini, namun perbedaan-perbedaan tersebut bukan suatu yang
prinsip, melainkan sebatas pada tataran redaksional saja.

       Pengertian haji, secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa “Haji adalah berkunjung
ke Baitullah, untuk melakukan Thawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah dan melakukan amalan –
amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 syawal sampai 13 Dzul Hijjah) untuk
mendapatkan keridhaan Allah SWT”.

Haji diwajibkan atas kaum muslimin-muslimat yang sudah mampu satu kali seumur hidup.

II. MACAM - MACAM HAJI

a. Haji Ifrad yaitu : mendahulukan Haji daripada Umrah.
b. Haji Tamattu‟ yaitu : mendahulukan Umrah baru kemudian Haji.
c. Haji Qiran yaitu : melaksanakan Haji sekaligus Umrah.
 III. SYARAT RUKUN DAN WAJIB HAJI

a. Syarat Haji

1.   Islam
2.   Baligh
3.   Berakal sehat
4.   Merdeka
5.   Mampu
b. Rukun Haji

1.   Ihram
2.   Wukuf di Arafah
3.   Thawaf Ifadlah
4.    Sa‟i
5.    Memotong rambut / Tahallul
6.    Tertib

 Catatan : Rukun haji harus dilaksanakan bila ada salah satu atau lebih tidak dilaksanakan, maka
tidak dapat diganti dengan dam (denda), dan hajinya batal (tidak sah).
c. Wajib Haji

1.    Ihram dari Miqat
2.    Mabit di Muzdalifah
3.    Mabit di Mina
4.    Melempar Jumrah
5.    Thawaf Wada‟




Perbedaan haji dan umrah
Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Waktu Pelaksanaan

        Haji dan umrah adalah ibadah yang, menurut kaca mata orang awam Indonesia, sama;
“pergi ke Mekkah”. Namun, sejatinya keduanya memiliki perbedaan penting. Haji, sering
disebut sebagai haji besar, hanya sah bila bila dilaksanakan pada musim haji/bulan haji).
Sedangkan umrah, kapanpun anda ingin pergi beribadah umrah maka itu bisa dan sah
dilaksanakan. Artinya, Ibadah umrah dapat ditunaikan setiap waktu.


Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Tata Cara Pelaksanaan (Manasik)

       Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah
melakukan praktek umrah. Karena umrah „hanya‟ terdiri: niat, thawaf dan sa‟i, memotong
rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua tata cara umrah ditambah dengan (dan inilah
perbedaan mendasarnya) wuquf di „Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta
melempar jumroh.

Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Hukum

       Status “WAJIB” telah menjadi ketetapan hukum haji. Di kalangan ulama‟ tidak ada
perbedaan dan perselisihan dalam hal wajibnya menuaikan ibadah haji bagi orang yang mampu.
Sedangkan mengenai wajibnya umrah (bagi yang mampu melaksanakannya), para ulama
berbeda pendapat; sebagian mengatakan wajib, dan sebagian yang lain mengatakan tidak wajib.

                              SHOLAT JENAZAH
          Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim
     jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia.

         Hukum melakukan shalat jenazah ini adalah fardhu kifayah. Adapun syarat-syarat shalat
     jenazah adalah sebagai berikut:

     1. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari
        hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
     2. Mayit sudah dimandikan dan dikafani.
     3. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di
        atas kubur atau shalat gaib.

A. Rukun dan Cara Mengerjakan Shalat Jenazah

         Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan adzan dan iqmat.
     Setelah berdiri sebagaimana mestinya, maka:
1. Niat melakukan shalat mayit dengan 4 kali takbir.
     Niatnya: (untuk mayit laki-laki)

     Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi
     ta’alaa.

      Niat (untuk mayit perempuan)

     Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi
     ta’aalaa.

   2. Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan
      tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut (sidakep), kemudian membaca Al-Fatihah,
      setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar”
   3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat:
              Allahumma shalli ‘alaa Muhammad

                  Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad”

       Lebih sempurna lagi jika membaca shalawat sebagai berikut:

               Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa
       shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa
       aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina
       innaka hamiidummajid.

       Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya,
sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan
limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah
memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah
yang terpuji Yang Maha Mulia.”

 4 Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:

       Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.”

              Lebih sempurna lagi jika membaca doa:




     Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa
  akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal-
  baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad-
  danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa)
  wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa
  ‘adabin nar

   (HR. Muslim 2/663)
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan
kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia
dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang
bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang
dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang
dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.”
Keterangan:

    Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.
    Jika mayit anak-anak doanya adalah:
     Allahummaj’alhu faratahn li abawaihi wa salafan wa dzukhran wa’izhatan wa’tibaaran
     wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaaziinahumma wafrighish-shabra ‘alaa quluubihimmaa
     wa laa taftinhumaa ba’dahu wa laa tahrimna ajrahu.

      Artinya: “Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan
  sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa‟at bagi
  orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran
  dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya
  sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orangtuanya.”

 5. Selesai takbir keempat, lalu membaca:

       Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu.

       Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah
    Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah
    sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

 6. Kemudian setelah salam membaca:

       As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.Artinya: “Keselamatan dan rahmat
Allah semoga tetap pada kamu sekalian.”

                          Keutamaan dilakukannya Shalat Jenazah

  Rasulullah saw. bersabda:

        „‟Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia mendapatkan satu
qirath. Dan barang siapa menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan
dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan
dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah)

  Bahwa Rasulullah saw. bersabda:

      “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika ia menghadiri
  penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.”
  (HR Tsauban


                                       ZAKAT
        Zakat (Bahasa Arab:      ; transliterasi: Zakah) adalah jumlah harta tertentu yang wajib
dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh
syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam.

       Zakat Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda
ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa

Bagian dari serial dalam keyakinan Islam: Aqidah

Mosque02.svg Rukun Islam (Sunni)

       Syahādah - Pernyataan keyakinan Ṣ alāt - Sembahyang Zakāh - Membayar sedekah wajib
Ṣ aum - Berpuasa selama bulan Ramadan Haji - Melakukan serangkaian ibadah di Mekkah
Rukun Iman (Sunni).
Allāh - Tawhīd Malaikat - Keberadaan dan tugasnya Kitab Allāh - Shuhuf dan kitab Nabi
dan Rasul - Syariat agama Hari Akhir - Hari Pembalasan Qada dan Qadar - Ketentuan dan takdir
Lainnya

Eskatologi Islam. Kotak ini: lihat • bicara • sunting

        Zakat (Bahasa Arab:    ; transliterasi: Zakah) adalah jumlah harta tertentu yang wajib
dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh
syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam.

Sejarah zakat
        Setiap muslim diwajibkan memberikan sedekah dari rezeki yang dikaruniakan Allah.
Kewajiban ini tertulis di dalam Alquran. Pada awalnya, Alquran hanya memerintahkan untuk
memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari,
umat Is lam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun
662 M. Nabi Muhammad melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat
bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini,
zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada
pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut.

       Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan didistribusikan kepada
kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang miskin, janda, budak yang ingin
membeli kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayar. Syari'ah
mengatur dengan lebih detail mengenai zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan.
Kejatuhan para khalifah dan negara-negara Islam menyebabkan zakat tidak dapat
diselenggarakan dengan berdasarkan hukum lagi.

Hukum zakat
        Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim
yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti salat,
haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat juga
merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan ummat manusia dimana pun.

Jenis zakat
Zakat terbagi atas dua jenis yakni:

       Zakat fitrah


    Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadan. Besar zakat
ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.

       Zakat maal (harta)


   Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan,
emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.

Yang berhak menerima
Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, yakni:

   1. Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
      kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
     dasar untuk hidup.
  3. Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
  4. Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk
     menyesuaikan diri dengan keadaan barunya
  5. Hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya
  6. Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
     memenuhinya
  7. Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb)
  8. Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.

Yang tidak berhak menerima zakat
     Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang
     yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari).
     Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya.
     Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul
     bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim).
     Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.
     Orang kafir.

Beberapa Faedah Zakat
Faedah Diniyah (segi agama)

  1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang
     mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.
  2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya,
     akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam
     ketaatan.
  3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana
     firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS:
     Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu 'alaihi
     wa Sallam" juga menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan
     kembangkan oleh Allah berlipat ganda.
  4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan Rasulullah
     Muhammad SAW.

Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)

  1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar
     zakat.
  2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada
     saudaranya yang tidak punya.
  3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta
     maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa. Sebab
     sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat
     pengorbanannya.
  4. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.

Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)

  1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin
     yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia.
  2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi
     mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin
     fi sabilillah.
  3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam
     dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas
     ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa
     tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu
dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan
      cinta kasih antara si kaya dan si miskin.
   4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan
      melimpah.
   5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta
      dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil
      manfaat.

Hikmah Zakat
Hikmah dari zakat antara lain:

   1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin.
   2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang berjuang
      dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.
   3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk
   4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
   5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
   6. Untuk pengembangan potensi ummat
   7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
   8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.

Zakat dalam Al Qur'an
       QS (2:43) ("Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
       yang ruku'".)
       QS (9:35) (Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar
       dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:
       "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah
       sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.")
       QS (6: 141) (Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
       berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan
       delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari
       buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari
       memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu
       berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan
KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 KOTA BENGKULU
        Jalan.Bandara Fatmawati Kota Bengkulu




                    TUGAS Makalah FIQIH




                          Nama:

             ……………………………………….......

                       KELAS: X.D




                   GURU BIDANG STUDI:

                   EMI SUSWITA,S.Pd

Contenu connexe

Tendances (19)

Manasik haji
Manasik hajiManasik haji
Manasik haji
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
BAB II MATERI HAJI DAN UMRAH
BAB II MATERI HAJI DAN UMRAHBAB II MATERI HAJI DAN UMRAH
BAB II MATERI HAJI DAN UMRAH
 
Pp haji dan umrah
Pp haji dan umrahPp haji dan umrah
Pp haji dan umrah
 
Materi haji dan umrah
Materi haji dan umrahMateri haji dan umrah
Materi haji dan umrah
 
HAJI DAN UMRAH
HAJI DAN UMRAHHAJI DAN UMRAH
HAJI DAN UMRAH
 
Fiqih
FiqihFiqih
Fiqih
 
PELAKSANAAN HAJI
PELAKSANAAN HAJIPELAKSANAAN HAJI
PELAKSANAAN HAJI
 
Manasik haji 1
Manasik haji 1Manasik haji 1
Manasik haji 1
 
PPT BAB III PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB III PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAHPPT BAB III PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB III PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
 
Bimbingan Manasik Haji
Bimbingan Manasik HajiBimbingan Manasik Haji
Bimbingan Manasik Haji
 
Amali haji
Amali hajiAmali haji
Amali haji
 
Haji dan umrah (malay)
Haji dan umrah (malay)Haji dan umrah (malay)
Haji dan umrah (malay)
 
Ibadat Haji & Umrah 32
Ibadat Haji & Umrah 32Ibadat Haji & Umrah 32
Ibadat Haji & Umrah 32
 
Ibadat Haji & Umrah Jenis Haji & Umrah
Ibadat Haji & Umrah Jenis Haji & UmrahIbadat Haji & Umrah Jenis Haji & Umrah
Ibadat Haji & Umrah Jenis Haji & Umrah
 
Tugas agama ibadah haji dan umrah
Tugas agama ibadah haji dan umrahTugas agama ibadah haji dan umrah
Tugas agama ibadah haji dan umrah
 
Bahan makalah haji
Bahan makalah hajiBahan makalah haji
Bahan makalah haji
 
Materi bab 4
Materi bab 4Materi bab 4
Materi bab 4
 
Materi bab 4
Materi bab 4Materi bab 4
Materi bab 4
 

En vedette

71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandela71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandelarahayueny
 
Hakikat biologi : X SMA
Hakikat biologi : X SMA Hakikat biologi : X SMA
Hakikat biologi : X SMA Vika Anjani
 
Inteligencia de Negocios 4
Inteligencia de Negocios 4Inteligencia de Negocios 4
Inteligencia de Negocios 4anghun
 
kalimat tunggal
kalimat tunggalkalimat tunggal
kalimat tunggalOla Merlyn
 
Konfirmasi bank 2013
Konfirmasi bank 2013Konfirmasi bank 2013
Konfirmasi bank 2013JinFreaks87
 
Abiog X Biog
Abiog X BiogAbiog X Biog
Abiog X BiogGraciane1
 

En vedette (9)

71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandela71.ristha ingrid mandela
71.ristha ingrid mandela
 
Hakikat biologi : X SMA
Hakikat biologi : X SMA Hakikat biologi : X SMA
Hakikat biologi : X SMA
 
Bab ii amami
Bab ii amamiBab ii amami
Bab ii amami
 
Akromegali
AkromegaliAkromegali
Akromegali
 
Inteligencia de Negocios 4
Inteligencia de Negocios 4Inteligencia de Negocios 4
Inteligencia de Negocios 4
 
kalimat tunggal
kalimat tunggalkalimat tunggal
kalimat tunggal
 
Konfirmasi bank 2013
Konfirmasi bank 2013Konfirmasi bank 2013
Konfirmasi bank 2013
 
15 ekonomi ok
15 ekonomi ok15 ekonomi ok
15 ekonomi ok
 
Abiog X Biog
Abiog X BiogAbiog X Biog
Abiog X Biog
 

Similaire à Akikah dan kurban

Hajidanumroh 161207053953
Hajidanumroh 161207053953Hajidanumroh 161207053953
Hajidanumroh 161207053953amirulmuminin9
 
Haji dan umroh
Haji dan umrohHaji dan umroh
Haji dan umrohMamaz-AJi
 
Power point
Power pointPower point
Power pointnajikha
 
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAHPPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAHEvaariva
 
Manasik umrah hasanah
Manasik umrah hasanahManasik umrah hasanah
Manasik umrah hasanahdrwidodo8899
 
MANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptx
MANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptxMANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptx
MANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptxrakhmatnawawi1
 
FIQIH HAJI MWC NU 2023.ppt
FIQIH HAJI MWC NU 2023.pptFIQIH HAJI MWC NU 2023.ppt
FIQIH HAJI MWC NU 2023.pptUstadzSamsul
 
MATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdf
MATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdfMATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdf
MATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdfssuser2aa6d6
 
manasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahui
manasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahuimanasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahui
manasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahuiAgillaksamanaLaksama
 
Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.
Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.
Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.Hasaniahmadsaid
 
9106-haji-dan-umrah.ppt
9106-haji-dan-umrah.ppt9106-haji-dan-umrah.ppt
9106-haji-dan-umrah.pptAhmadiAdi6
 
bimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerang
bimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerangbimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerang
bimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerangsulaimanjazuli2
 
Haji dan umroh
Haji dan umrohHaji dan umroh
Haji dan umrohParanody
 
HAJI DAN UMRAH
HAJI DAN UMRAHHAJI DAN UMRAH
HAJI DAN UMRAHAndyArkoun
 
PowerPoint Manasik Haji 2019.pptx
PowerPoint Manasik Haji 2019.pptxPowerPoint Manasik Haji 2019.pptx
PowerPoint Manasik Haji 2019.pptxAhmadMaulanaYusuf8
 
Materi binsik kh mutashim billah 2019
Materi binsik kh mutashim billah 2019Materi binsik kh mutashim billah 2019
Materi binsik kh mutashim billah 2019Abdul Aziz Siswanto
 

Similaire à Akikah dan kurban (20)

Hajidanumroh 161207053953
Hajidanumroh 161207053953Hajidanumroh 161207053953
Hajidanumroh 161207053953
 
Haji dan umroh
Haji dan umrohHaji dan umroh
Haji dan umroh
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAHPPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
PPT BAB II PELAKSANAAN HAJI DAN UMRAH
 
Manasik umrah hasanah
Manasik umrah hasanahManasik umrah hasanah
Manasik umrah hasanah
 
MANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptx
MANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptxMANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptx
MANASIK HAJI DAN PROBLIMATIKA PELAKSANAANNYA.pptx
 
Haji dan Umroh.pdf
Haji dan Umroh.pdfHaji dan Umroh.pdf
Haji dan Umroh.pdf
 
Haji dan Umroh.docx
Haji dan Umroh.docxHaji dan Umroh.docx
Haji dan Umroh.docx
 
FIQIH HAJI MWC NU 2023.ppt
FIQIH HAJI MWC NU 2023.pptFIQIH HAJI MWC NU 2023.ppt
FIQIH HAJI MWC NU 2023.ppt
 
MATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdf
MATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdfMATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdf
MATERI-MANASIK-HAJI-KBIH-MU.pdf
 
manasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahui
manasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahuimanasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahui
manasik hajji anak-anak yang perlu anda ketahui
 
K.lang
K.langK.lang
K.lang
 
Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.
Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.
Manasik Umroh & Haji Th 2018 - Ust. DR. H. Hasani Ahmad Said, M.A.
 
9106-haji-dan-umrah.ppt
9106-haji-dan-umrah.ppt9106-haji-dan-umrah.ppt
9106-haji-dan-umrah.ppt
 
bimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerang
bimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerangbimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerang
bimbingan ibadah haji KBIH nurul iman kab. tangerang
 
Haji dan umroh
Haji dan umrohHaji dan umroh
Haji dan umroh
 
HAJI DAN UMRAH
HAJI DAN UMRAHHAJI DAN UMRAH
HAJI DAN UMRAH
 
PowerPoint Manasik Haji 2019.pptx
PowerPoint Manasik Haji 2019.pptxPowerPoint Manasik Haji 2019.pptx
PowerPoint Manasik Haji 2019.pptx
 
Materi binsik kh mutashim billah 2019
Materi binsik kh mutashim billah 2019Materi binsik kh mutashim billah 2019
Materi binsik kh mutashim billah 2019
 

Plus de Fathur Marah

Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganFungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganFathur Marah
 
Surat kuasa pengambilan uang makan
Surat kuasa pengambilan uang makanSurat kuasa pengambilan uang makan
Surat kuasa pengambilan uang makanFathur Marah
 
Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Fathur Marah
 
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanUndang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanFathur Marah
 
Tata cara memperoleh
Tata cara memperolehTata cara memperoleh
Tata cara memperolehFathur Marah
 
Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007
Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007
Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007Fathur Marah
 
Materi pers dan kewarganegaraan indonesia
Materi pers dan kewarganegaraan indonesiaMateri pers dan kewarganegaraan indonesia
Materi pers dan kewarganegaraan indonesiaFathur Marah
 
Bab 5 hak dan kewajiban warga negara
Bab 5   hak dan kewajiban warga negaraBab 5   hak dan kewajiban warga negara
Bab 5 hak dan kewajiban warga negaraFathur Marah
 
Warga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanWarga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanFathur Marah
 
Menghidupkan orang mati
Menghidupkan orang matiMenghidupkan orang mati
Menghidupkan orang matiFathur Marah
 
Identitas peserta didik
Identitas peserta didikIdentitas peserta didik
Identitas peserta didikFathur Marah
 

Plus de Fathur Marah (20)

Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuanganFungsi dan tujuan manajemen keuangan
Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Antroposfer
AntroposferAntroposfer
Antroposfer
 
Surat kuasa pengambilan uang makan
Surat kuasa pengambilan uang makanSurat kuasa pengambilan uang makan
Surat kuasa pengambilan uang makan
 
Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958Undang undang no-62_tahun_1958
Undang undang no-62_tahun_1958
 
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraanUndang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
Undang undang no 62 tahun 1958 tentang kewarganegaraan
 
Tata cara memperoleh
Tata cara memperolehTata cara memperoleh
Tata cara memperoleh
 
Pewarganegaraan
PewarganegaraanPewarganegaraan
Pewarganegaraan
 
Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007
Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007
Peraturan pemerintah no. 2 tahun 2007
 
Melani wuwungan
Melani wuwunganMelani wuwungan
Melani wuwungan
 
Materi pers dan kewarganegaraan indonesia
Materi pers dan kewarganegaraan indonesiaMateri pers dan kewarganegaraan indonesia
Materi pers dan kewarganegaraan indonesia
 
Makalah 10
Makalah 10Makalah 10
Makalah 10
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
Kewarganegaraa1
Kewarganegaraa1Kewarganegaraa1
Kewarganegaraa1
 
Bab 5 hak dan kewajiban warga negara
Bab 5   hak dan kewajiban warga negaraBab 5   hak dan kewajiban warga negara
Bab 5 hak dan kewajiban warga negara
 
151095766
151095766151095766
151095766
 
Warga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraanWarga negara dan pewarganegaraan
Warga negara dan pewarganegaraan
 
Menghidupkan orang mati
Menghidupkan orang matiMenghidupkan orang mati
Menghidupkan orang mati
 
Identitas peserta didik
Identitas peserta didikIdentitas peserta didik
Identitas peserta didik
 

Akikah dan kurban

  • 1. QURBAN DAN AKIKAH A. Ibadah Kurban / Qurban Ibadah kurban adalah suatu aktifitas penyembelihan / menyembelih hewan ternak yang dilakukan pada tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah atau disebut juga hari tasyrik / hari raya haji / lebaran haji / lebaran kurban / Idul Adha dengan niat untuk beribadah kepada Allah SWT. Hukum ibadah kurban / qurban adalah sunat muakkad atau sunah yang penting untuk dikerjakan. Waktu pelaksanaan acara qurban adalah dari mulai matahari sejarak tombak setelah sholat idul adha tanggal 10 bulan haji sampai dengan matahari terbenam pada tanggal 13 bulan haji. Hewan ternak yang boleh dijadikan hewan qurban / kurban : - Kambing biasa dengan umur lebih dari dua tahun - Biri-biri atau domba dengan umur lebih dari satu tahun atau pernah ganti gigi. - Kerbau / Kebo / Sapi dengan umur lebih dari dua tahun - Unta dengan umur lebih dari lima tahun Syarat-syarat sah pemilihan hewan kurban yang boleh menjadi qurban : - Badannya tidak kurus kering - Tidak sedang hamil atau habis melahirkan anak - Kaki sehat tidak pincang - Mata sehat tidak buta / pice / cacat lainnya - Berbadan sehat walafiat - Kuping / daun telinga tidak terpotong B. Ibadah Aqiqah / Akikah Akikah adalah suatu kegiatan penyembelihan / menyembelih hewan ternak sebagai tanda rasa syukur kepada Allah SWT karena mendapatkan anak laki-laki maupun perempuan (habis lahiran). Hukum pelaksanaan acara aqiqah adalah sunah / sunat bagi orang tua atau wali anak bayi yang baru lahir tersebut. Akikah dilakukan pada hari ke-tujuh setelah kelahiran anak. Apabila belum mampu di hari ketujuh, di hari setelahnya juga tidak apa-apa. Jumlah hewan ternak untuk akikah berjumlah dua ekor kambing untuk anak laki-laki / pria dan satu ekor kambing untuk anak perempuan / wanita. Apabila hanya mampu menyembelih satu ekor kambing untuk anak laki-laki tidak apa-apa yang penting ikhlas dan untuk mendapatkan ridho dari Allah SWT. Hewan yang dijadikan akikah adalah sama dengan hewan untuk kurban dalam hal persyaratannya. aqiqah memiliki tujuan untuk meningkatkan jiwa sosial dan tolong-menolong sesama tetangga di lingkungan sekitar, menanamkan jiwa keagamaaan pada anak, sebagai tanda syukur kita kepada Allah SWT atas segala nikmat dan rejeki yang diberikan kepada kita selama ini.
  • 2. PENGERTIAN UMRAH I. PENGERTIAN UMRAH / DEFINISI UMRAH Umrah adalah berkunjung ke Baitullah untuk melaksanakan Thawaf, Sa‟i dan Tahallul dalam waktu yang tidak ditentukan, untuk mencari keridhaan Allah SWT. Umrah diwajibkan pada kaum muslimin – muslimat sekali seumur hidup bagi yang sudah mampu, sebagaimana Haji. II. SYARAT, RUKUN DAN WAJIB UMRAH a. Syarat Umrah 1. Islam 2. Baligh 3. Berakal Sehat 4. Merdeka 5. Mampu b. Rukun Umrah 1. Ihram 2. Thawaf 3. Sa‟i 4. Tahallul 5. Tertib c. Wajib Umrah Wajib Umrah hanya satu yaitu Ihram dari Miqat. Hal-hal yang dilarang ketika ihram Ada beberapa hal yang dilarang ketika sedang Ihram, antara lain : 1. Bagi setiap laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang ada jahitannya. 2. Bagi setiap laki – laki tidak boleh memakai sepatu yang sampai menutupi mata kakinya. 3. Bagi setiap laki-laki tidak boleh menutupi kepala baik sebagian ataupun seluruhnya. 4. Bagi setiap wanita tidak boleh menutup wajahnya. 5. Bagi setiap wanita tidak boleh memakai kaos tangan. 6. Bagi setiap wanita tidak boleh membuka tutup kepala baik sebagian atau seluruhnya. 7. Memakai wewangian 8. Memotong kuku dan rambut / bulu badan. 9. Membunuh atau memburu binatang darat. 10. Memotong atau mencabut tanaman di tanah Haram. 11. Nikah atau menikahkan. 12. Bercumbu rayu dan bersetubuh. 13. Mencaci-maki atau mengucapkan kata-kata kotor.
  • 3. SUNNAH HAJI DAN UMRAH I. Sunnah Haji dan Umrah Secara Umum : 1. Melaksanakan Haji Ifrad 2. Memperbanyak membaca Talbiyah 3. Thawaf Qudum (bagi yang melak-sanakan Haji Ifrad ) 4. Shalat sunnah Thawaf 5. Mandi : ada berapa macam, diantaranya : mandi Ihram, mandi masuk tanah haram (Makkah dan Madinah), mandi Wukuf, serta mandi Mabit di Muzdalifah. 6. Berpakaian Ihram dengan kain putih 7. Minum air Zamzam II Sunnah Haji dan Umrah Secara Rinci : a. Perkara yang disunnahkan saat Ihram 1. Bersuci ( mandi dan wudlu ) 2. Memakai wangi – wangian 3. Shalat sunnah Ihram dan berdo‟a 4. Menghadap Kiblat ketika akan memulai Ihram 5. Mengucapkan Niat dengan lisan serta berdo‟a setelahnya 6. Memperbanyak bacaan Talbiyah dan Shalawat b. Perkara yang disunnahkan saat Thawaf 1. Thawaf dengan berjalan kaki 2. Memulai Thawaf dengan posisi menghadap Kiblat 3. Mengusap Hajar Aswad, atau kalau tidak memungkinkan cukup isyarat dengan melambaikan tangan lalu dikecup 4. Membaca do‟a – do‟a ma‟tsur 5. Berlari – lari kecil pada tiga putaran pertama 6. Mengusap Rukun Yamani / isyarah tanpa dikecup 7. Berdo‟a di Multazam 8. Shalat sunnah Thawaf di belakang Maqam Ibrahim 9. Shalat sunnah Mutlaq di Hijir Ismail 10. Minum air Zamzam 11. Muwalah ( nuli – nuli ) c. Perkara yang disunnahkan saat Sa’i 1. Suci dari hadats 2. Masuk dari pintu Shafa (Babus Shafa) 3. Naik sampai bukit Shafa dan Marwah (bagi jama‟ah laki – laki) 4. Menghadap Ka‟bah setiap memulai perjalanan 5. Berlari-lari kecil antara dua Pilar Hijau 6. Berdo‟a dengan do‟a – do‟a ma‟tsur 7. Muwalah ( nuli – nuli ) d. Perkara yang disunnahkan saat Wuquf 1. Suci dari najis dan hadats (mandi dan wudlu) 2. Mendengarkan Khutbah 3. Menghadap Kiblat (Ka‟bah) 4. Melaksanakan Wuquf sampai setelah matahari terbenam 5. Memperbanyak amalan – amalan sunnah, seperti Dzikir, membaca Al – Qur‟an, membaca Shalawat, berdo‟a, bertaubat dan lain – lainnya. 6. Khusyu‟ hatinya. 7. Menjaga lisan untuk tidak mengucapkan hal – hal yang tidak berguna apalagi berkata kotor.
  • 4. e. Perkara yang disunnahkan saat Mabit di Muzdalifah 1. Shalat jamak ta‟khir (Maghrib & Isya‟) 2. Mengambil batu kerikil untuk melempar Jumrah. 3. Membaca Takbir dan Talbiyah. 4. Berdo‟a di Masy‟aril Haram. f. Perkara yang disunnahkan saat melempar Jumrah 1. Melempar Jumrah Aqobah setelah terbit matahari tanggal 10 Dzul Hijjah. 2. Melempar Jumrah pada tanggal 11 Dzul Hijjah setelah Zawal (setelah matahari condong ke barat). 3. Bagi laki – laki yang melempar Jumrah sunnah mengangkat tangan kanan sampai kelihatan ketiaknya. 4. Batu yang digunakan melempar Jumrah berukuran sedang (Hashal Qodfi ). 5. Pada tanggal 10 Dzul Hijjah melakukan hal – hal sebagai berikut : o Melontar Jumrah Aqobah. o Menyembelih qurban dan dam o Memotong rambut (Tahallul Awal). o Melakukan Thawaf Ifadloh. o Mandi setiap akan melempar Jumrah. o Membaca takbir ketika akan melempar Jumrah . o Berdo‟a setiap selesai 7 kali lemparan pada Jumrah Ula dan Wustho. PENGERTIAN HAJI Pengertian haji banyak ditulis di buku-buku fiqih. Ada beberapa perbedaan di kalangan ulama mengenai pengertian haji ini, namun perbedaan-perbedaan tersebut bukan suatu yang prinsip, melainkan sebatas pada tataran redaksional saja. Pengertian haji, secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa “Haji adalah berkunjung ke Baitullah, untuk melakukan Thawaf, Sa’i, Wukuf di Arafah dan melakukan amalan – amalan yang lain dalam waktu tertentu (antara 1 syawal sampai 13 Dzul Hijjah) untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT”. Haji diwajibkan atas kaum muslimin-muslimat yang sudah mampu satu kali seumur hidup. II. MACAM - MACAM HAJI a. Haji Ifrad yaitu : mendahulukan Haji daripada Umrah. b. Haji Tamattu‟ yaitu : mendahulukan Umrah baru kemudian Haji. c. Haji Qiran yaitu : melaksanakan Haji sekaligus Umrah. III. SYARAT RUKUN DAN WAJIB HAJI a. Syarat Haji 1. Islam 2. Baligh 3. Berakal sehat 4. Merdeka 5. Mampu b. Rukun Haji 1. Ihram 2. Wukuf di Arafah 3. Thawaf Ifadlah
  • 5. 4. Sa‟i 5. Memotong rambut / Tahallul 6. Tertib Catatan : Rukun haji harus dilaksanakan bila ada salah satu atau lebih tidak dilaksanakan, maka tidak dapat diganti dengan dam (denda), dan hajinya batal (tidak sah). c. Wajib Haji 1. Ihram dari Miqat 2. Mabit di Muzdalifah 3. Mabit di Mina 4. Melempar Jumrah 5. Thawaf Wada‟ Perbedaan haji dan umrah Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Waktu Pelaksanaan Haji dan umrah adalah ibadah yang, menurut kaca mata orang awam Indonesia, sama; “pergi ke Mekkah”. Namun, sejatinya keduanya memiliki perbedaan penting. Haji, sering disebut sebagai haji besar, hanya sah bila bila dilaksanakan pada musim haji/bulan haji). Sedangkan umrah, kapanpun anda ingin pergi beribadah umrah maka itu bisa dan sah dilaksanakan. Artinya, Ibadah umrah dapat ditunaikan setiap waktu. Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Tata Cara Pelaksanaan (Manasik) Dalam prakteknya, orang yang menjalankan urutan-urutan ibadah haji berarti ia sudah melakukan praktek umrah. Karena umrah „hanya‟ terdiri: niat, thawaf dan sa‟i, memotong rambut/tahallul. Sedangkan haji, meliputi semua tata cara umrah ditambah dengan (dan inilah perbedaan mendasarnya) wuquf di „Arafah, menginap di Muzdalifah dan di Mina, serta melempar jumroh. Perbedaan Ibadah Haji dan Umrah dari Segi Hukum Status “WAJIB” telah menjadi ketetapan hukum haji. Di kalangan ulama‟ tidak ada perbedaan dan perselisihan dalam hal wajibnya menuaikan ibadah haji bagi orang yang mampu. Sedangkan mengenai wajibnya umrah (bagi yang mampu melaksanakannya), para ulama berbeda pendapat; sebagian mengatakan wajib, dan sebagian yang lain mengatakan tidak wajib. SHOLAT JENAZAH Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan umat Muslim jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan shalat jenazah ini adalah fardhu kifayah. Adapun syarat-syarat shalat jenazah adalah sebagai berikut: 1. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat. 2. Mayit sudah dimandikan dan dikafani. 3. Letak mayit sebelah kiblat orang yang menyalatinya, kecuali kalau shalat dilakukan di atas kubur atau shalat gaib. A. Rukun dan Cara Mengerjakan Shalat Jenazah Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan adzan dan iqmat. Setelah berdiri sebagaimana mestinya, maka:
  • 6. 1. Niat melakukan shalat mayit dengan 4 kali takbir.  Niatnya: (untuk mayit laki-laki) Ushallii alaa hadzal mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’alaa.  Niat (untuk mayit perempuan) Ushallii alaa haadzihil mayyiti arba’a takbiiraatin fardhal kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa. 2. Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas perut (sidakep), kemudian membaca Al-Fatihah, setelah membaca Al-Fatihah lalu takbir “Allahu akbar” 3. Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat: Allahumma shalli ‘alaa Muhammad Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad” Lebih sempurna lagi jika membaca shalawat sebagai berikut: Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa’alaa aali Muhammadin. Kamaa shallaita ‘alaa Ibrahim wa ‘allaa aali Ibrahim. Wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aalii Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibrahim wa ‘alaa aali Ibrahim fil-‘aalamiina innaka hamiidummajid. Artinya: “Ya Allah, berilah shalawat atas Nabi Muhammad dan atas keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberi rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas Nabi Muhammad dan para keluarganya, sebagaimana Tuhan pernah memberikan berkah kepada Nabi Ibrahim dan para keluarganya. DI seluruh ala mini Tuhanlah yang terpuji Yang Maha Mulia.” 4 Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa: Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu. Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, berilah rahmat dab sejahtera, maafkanlah dia.” Lebih sempurna lagi jika membaca doa: Allahummaghfir lahu (lahaa) warhamhu (haa) wa’aafihii (haa) wa’fu ‘anhu (haa) wa akrim nuzulahu (haa) wawassa’madkhalahu (haa) waghsilhu (haa) bil-maa’I watstsalji wal- baradi wanaqqihi (haa) minal-khathaayaa kamaa yu-naqqatats-tsaubul-abyadhu minad- danasi waabdilhu (haa) daaran khairan min daarihi (haa) wa ahlan khairan min ahlihi (haa) wa zaujan khairan min zaujihi (haa) wa adkhilhul jannata wa a’iduhu min ‘adabil qabri wa ‘adabin nar (HR. Muslim 2/663) Artinya: “Ya Allah, ampunilah dia, dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.”
  • 7. Keterangan:  Jika mayit perempuan kata lahu menjadi lahaa.  Jika mayit anak-anak doanya adalah: Allahummaj’alhu faratahn li abawaihi wa salafan wa dzukhran wa’izhatan wa’tibaaran wa syafii’an wa tsaqqil bihii mawaaziinahumma wafrighish-shabra ‘alaa quluubihimmaa wa laa taftinhumaa ba’dahu wa laa tahrimna ajrahu. Artinya: “Ya Allah, jadikanlah ia sebagai simpanan pendahuluan bagi ayah bundanya dan sebagai titipan, kebajikan yang didahulukan, dan menjadi pengajaran ibarat serta syafa‟at bagi orangtuanya. Dan beratkanlah timbangan ibu-bapaknya karenanya, serta berilah kesabaran dalam hati kedua ibu bapaknya. Dan janganlah menjadikan fitnah bagi ayah bundanya sepeninggalnya, dan janganlah Tuhan menghalangi pahala kepada dua orangtuanya.” 5. Selesai takbir keempat, lalu membaca: Allahumma laa tahrimnaa ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfir lanaa wa lahu. Artinya: “Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau member kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.” 6. Kemudian setelah salam membaca: As-sallamu ‘alaikum warahmatullahi wa barakaatuh.Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.” Keutamaan dilakukannya Shalat Jenazah Rasulullah saw. bersabda: „‟Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia mendapatkan satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya sampai jenazah itu dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu Hurairah) Bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Barang siapa menyalati jenazah, maka ia mendapatkan satu qirath. Jika ia menghadiri penguburannya, maka ia mendapatkan dua qirath. Satu qirath sama dengan gunung Uhud.” (HR Tsauban ZAKAT Zakat (Bahasa Arab: ; transliterasi: Zakah) adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam. Zakat Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Bagian dari serial dalam keyakinan Islam: Aqidah Mosque02.svg Rukun Islam (Sunni) Syahādah - Pernyataan keyakinan Ṣ alāt - Sembahyang Zakāh - Membayar sedekah wajib Ṣ aum - Berpuasa selama bulan Ramadan Haji - Melakukan serangkaian ibadah di Mekkah Rukun Iman (Sunni).
  • 8. Allāh - Tawhīd Malaikat - Keberadaan dan tugasnya Kitab Allāh - Shuhuf dan kitab Nabi dan Rasul - Syariat agama Hari Akhir - Hari Pembalasan Qada dan Qadar - Ketentuan dan takdir Lainnya Eskatologi Islam. Kotak ini: lihat • bicara • sunting Zakat (Bahasa Arab: ; transliterasi: Zakah) adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam. Sejarah zakat Setiap muslim diwajibkan memberikan sedekah dari rezeki yang dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Alquran. Pada awalnya, Alquran hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari, umat Is lam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi Muhammad melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut. Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan didistribusikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang miskin, janda, budak yang ingin membeli kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayar. Syari'ah mengatur dengan lebih detail mengenai zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Kejatuhan para khalifah dan negara-negara Islam menyebabkan zakat tidak dapat diselenggarakan dengan berdasarkan hukum lagi. Hukum zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti salat, haji, dan puasa yang telah diatur secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia dimana pun. Jenis zakat Zakat terbagi atas dua jenis yakni: Zakat fitrah Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan. Zakat maal (harta) Mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri. Yang berhak menerima Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, yakni: 1. Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
  • 9. 2. Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup. 3. Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya 5. Hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya 6. Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya 7. Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah (misal: dakwah, perang dsb) 8. Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan. Yang tidak berhak menerima zakat Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah (zakat) bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." (HR Bukhari). Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari tuannya. Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal bagi kami (ahlul bait) mengambil sedekah (zakat)." (HR Muslim). Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri. Orang kafir. Beberapa Faedah Zakat Faedah Diniyah (segi agama) 1. Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. 2. Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Rabb-nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan. 3. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda, sebagaimana firman Allah, yang artinya: "Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah" (QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang muttafaq "alaih Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam" juga menjelaskan bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh Allah berlipat ganda. 4. Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan Rasulullah Muhammad SAW. Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak) 1. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan dada kepada pribadi pembayar zakat. 2. Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut kepada saudaranya yang tidak punya. 3. Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat baik berupa harta maupun raga bagi kaum Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa. Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya. 4. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak. Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan) 1. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar negara di dunia. 2. Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan mengangkat eksistensi mereka. Ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya adalah mujahidin fi sabilillah. 3. Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa dongkol yang ada dalam dada fakir miskin. Karena masyarakat bawah biasanya jika melihat mereka yang berkelas ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak bermanfaaat bisa tersulut rasa benci dan permusuhan mereka. Jikalau harta yang demikian melimpah itu
  • 10. dimanfaatkan untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta kasih antara si kaya dan si miskin. 4. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas berkahnya akan melimpah. 5. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat. Hikmah Zakat Hikmah dari zakat antara lain: 1. Mengurangi kesenjangan sosial antara mereka yang berada dengan mereka yang miskin. 2. Pilar amal jama'i antara mereka yang berada dengan para mujahid dan da'i yang berjuang dan berda'wah dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT. 3. Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk 4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat. 5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan 6. Untuk pengembangan potensi ummat 7. Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam 8. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat. Zakat dalam Al Qur'an QS (2:43) ("Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'".) QS (9:35) (Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.") QS (6: 141) (Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan
  • 11. KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 KOTA BENGKULU Jalan.Bandara Fatmawati Kota Bengkulu TUGAS Makalah FIQIH Nama: ………………………………………....... KELAS: X.D GURU BIDANG STUDI: EMI SUSWITA,S.Pd