SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
1
KUMPULAN ARTIKEL
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR –
FAKTOR PENYEBABNYA
3. TEORI – TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI – TEORI TENTANG INTERAKSI
SOSIAL
4. HIREARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN
KEMUNCULAN BUDAYA
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS,
GEMEINSCHAFT-GESSEELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN)
Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial
Budaya Dasar (ISBD)
Dosen Pengampu :
Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Disusun Oleh:
Nama : Fatya Kamila Putri
NIM : K1A020020
Prodi/Kelas : Farmasi/A
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
2
Daftar Isi
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ................ 3
A. Pengertian dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar................................................................. 3
B. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar........................................................................................... 6
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN SERTA FAKTOR – FAKTOR
PENYEBABNYA............................................................................................................................... 8
A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya ............................................................................... 8
B. Faktor – Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya............................................................ 10
3. TEORI – TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI – TEORI TENTANG INTERAKSI SOSIAL
14
A. Teori – Teori Kebudayaan..................................................................................................... 14
B. Teori – Teori Tentang Interaksi Sosial.................................................................................. 16
4. HIREARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEMUNCULAN
BUDAYA.......................................................................................................................................... 18
A. Hirearkhi Kebutuhan Manusia .............................................................................................. 18
B. Kaitan Hirearki dengan Kemunculan Budaya....................................................................... 21
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS – ORGANIS, GEMEINSCHAFT –
GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN – PATEMBAYAN)................................................................. 23
Daftar Isi............................................................................................................................................ 30
3
1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL
BUDAYA DASAR
A. Pengertian dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengertian dari budaya atau kebudayaan sudah banyak sekali dikemukakan
oleh menurut pandangan dari beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian dari
budaya atau kebudayaan yang sudah dikemukakan oleh beberapa ahli :
a. Seperti yang telah dikemukakan oleh E.B. Tylor bahwa budaya ialah
suatu dari keseluruhan kompleks yang di mana meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan juga
kemampuan yang lainnya, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
b. Selain E.B Tylor, pendapat lain juga telah dikemukakan oleh R. Linton
yang di mana tercantum di dalam bukunya yang berjudul “The Cultural
Background Of Personality”. Dalam buku tersebut, R. Linton mengatakan
bahwa kebudayaan ialah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan juga
hasil laku manusia, yang unsur – unsur dari pembentuknya serta
diteruskan oleh masyarakat tertentu.
c. Pendapat yang lainnya sudah dikemukakan oleh Koentjaraningrat yang di
mana beliau mengemukakan bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan
dari system gagasan, milik dari manusia dengan belajar.
d. Selo Soemarjan dan juga Soelaman Soemardi telah mengemukakan
pendapatnya mengenai pengertian dari kebudayaan. Mereka berdua
mengungkapkan bahwa kebudayaan adalah system dari hasil karya, rasa
dan juga cipta masyarakat.
e. Herkovits mengungkapkan bahwa kebudayaan ialah bagian dari
lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
f. Takdir Alisyahbana mengungkapkan bahwa kebudayaan ialah manifestasi
cara dalam berfikir.
Dalam melakukan pemahaman mengenai apa pengertian dari ISBD atau ilmu
social budaya, maka terlebih dahulu pentingnya untuk memahami
4
pengelompokan dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Yang dimana telah
dikemukakan oleh Prof. Dr. Harsja bahwa secara garis besarnya, ilmu dan juga
pengetahuan terbagi atau dikelompokkan menjadi tiga macam yang diantaranya
yaitu Ilmu alamiah atau natural sciences, Ilmu social atau social sciences dan juga
yang terakhir ilmu pengetahuan budaya atau the humanities. Pada kelompok ilmu
alamiah akan lebih memfokuskan tentang ilmu – ilmu yang berkaitan dengan
alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah untuk mengkaji hal – hal
tersebut. Yang kedua yaitu Ilmu Sosial yang dimana pada kelompok ilmu ini akan
memfokuskan terhadap pemahaman mengenai keteraturan yang ada dalam
hubungan antar manusia dengan mengkajinya menggunakan metode ilmiah
sebagai pinjaman ilmu alamiah. Namun, hasil dari kajian atau penelitian tersebut
tidak akan mungkin mendapatkan hasil serratus persen benar, kajian tersebut
hanya mendekati kebenaran dan buka 100% karena keteraturan yang ada pada
hubungan antar manusia dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktunya.
Sebagai contoh ilmu ekomoni, politik, psikologi dan lain sebagainya. Lalu untuk
kelompok pengetahuan budaya akan mengkaji tentang bagaimana memahami dan
mencari arti dari kenyataan yang bersifat manusia. Dalam mengkaji hal tersebut
akan digunakan metode pengungkapan peristiwa dan juga pernyataan yang
bersifat unik kemudian akan diberi arti. Hasil dari kajian tersebut umumnya
terdapat dalam sebuah tulisan – tulisan. Contohnya yaitu seni, sejarah, filsafat,
dan lain – lain. Berdasarkan dari pengelompokan ketiga ilmu tersebut, maka
ISBD di satu sisinya termasuk kedalam kelompok ilmu social dan untuk sisi
lainnya termasuk kedalam kelompok pengetahuan budaya.
Ilmu Sosial Budaya ialah pengetahuan dasar mengenai ilmu – ilmu social dan
juga ilmu – ilmu budaya yang dimana kedua ilmu tersebut diajarkan untuk
memperluas wawasan, pengetahuan dan juga dapat mengembangkan kepribadian
dari mahasiswa menjadi lebih beradab. Dalam ilmu social budaya dasar nantinya
akan mempelajari pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-
konsep hubungan antar manusia atau bisa disebut sebagai hubungan social dan
budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kemanusiaan,
5
sosial, dan juga budaya. Ilmu Social Budaya Dasar atau ISBD juga merupakan
pengganti dari istilah basic social sciences yang sangat identic dengan Basic
Humanities atau pendidikan humaniora. Yang dimana kata dari “humanities”
sendiri berasal dari kata latin “human” yang berarti manusiawi, bersifat berbudaya
dan berbudi yang halus sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang
mempelajari Basic Humanities tidaklah sama dengan seseorang yang hanya
mempelajari the humanities atau pengetahuan budaya, yang dimana menyangkut
keahlian filsafat dan juga seni pahat tari dan lain – lain. Sehingga agar seorang
manusia menjadi humanus atau manusia yang berbudaya dan berbudi maka
mereka harus mempelajari the humanities tanpa meninggalkan tanggung
jawabnya sebagai manusia itu sendiri.
Untuk definisi ilmu social secara umum ialah ilmu yang akan mempelajari
mengenai pengetahuan dasar dan juga pengertian umum mengenai konsep dari
hubungan yang ada antar masyarakat atau manusia social serta budaya yang
dikembangkan untuk mengkaji sangatlah dibutuhkan untuk para mahasiswa agar
para mahasiswa mampu mengkaji mengenai kemanusiaan, social dan juga
budaya. Hal tersebut bermanfaat ketika para mahasiswa menemukan masalah di
masyarakat, mereka akan mampu untuk mencari solusi memecahkan masalah
atau persoalan tersebut.
Manusia yang dimana sebagai makhluk social tidak luput dari interaksi
dengan makhluk sesamanya ialah kodrati yang memiliki arti sebagai individu
yang tidak akan mampu hidup sendiri dan juga berkembang sempurna apabila
tidak hidup bersama dengan individu manusia yang lainnya. Manusia yang
dimana sebagai makhluk budaya sejak lahir sudah menjadi makhluk yang paling
sempurna diantara makhluk lainnya karena manusia telah dibekali oleh Sang
pencipta dengan akal, perasaan, kehendak dalam melakukan perbuatan baik,
mempunyai jiwa dan juga perasaan.
Masalah pokok yang akan menentukan ruang lingkup dari Ilmu Budaya Dasar
yaitu mencakup aspek kehidupan yang dimana seluruhnya merupakan ungkapan
dari masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
6
budaya, baik dari segi masing – masing keahlian atau disiplin di dalam
pengetahuan budaya, maupun juga secara gabungan atau antar bidang berbagai
disiplin dalam pengetahuan budaya. Masalah pokok yang kedua yaitu mengenai
hakekat manusia yang satu atau universal. Namun, di dunia yang luas ini banyak
terdapat perbedaan – perbedaan di antara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya. Keanekaragaman tersebut dapat terbentuk karena diakibatkan dari
adanya perbedaan ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan social budaya,
lingkungan alam, yang dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti
pengungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku serta hasil dari kelakuan
manusia itu sendiri.
Dari masalah – masalah poko tersebut nampak dilihat dengan jelas bahwa
manusia menempati posisi yang sentral dalam pengkajian. Yang dimana manusia
itu sendiri tidak sebagai subyek akan tetapi manusia sebagai obyek pengkajian.
Pengkajian tersebut akan meliputi bagaimana hubungan manusia dengan alam,
bagaimana hubungan manusia dengan sesama manusia dan bagaimana pula
hubungan dari manusia dengan tuhan. Hal – hal tersebut akan dibahas dalam Ilmu
Sosial Budaya Dasar.
B. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar
Ilmu Sosial Budaya Dasar atau ISBD mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia karena diharapkan dapat menjadikan manusia sebagai
manusia – manusia yang sebagaimana makhluk social dan berbudaya yang baik
dalam kehidupan bermasyarakat bernegara. Secara umum, Ilmu Sosial Budaya
Dasar memiliki beberapa tujuan. Tujuan umum dari Ilmu Sosial Budaya Dasar
yakni :
a. Pengembangan dari kepribadian seoraing manusia sebagai makhluk social
dan budaya
b. Kemampuan dalam menanggapi secara kritis dan juga memiliki wawasan
yang luas mengenai masalah – masalah dari social budaya dan juga
masalah lingkungan social budaya tersebut.
7
c. Kemampuan dalam menyelesaikan secara kritis, analitis, responsive arif
dan juga manusiawi terhadap masalah – masalah tersebut.
Selain dari tujuan umum tersebut, Ilmu Sosial Budaya Dasar juga memiliki
beberapa tujuan secara khusus. Tujuan – tujuan khusus dari Ilmu Sosial Budaya
Dasar diantaranya yakni :
a. Mempertajam kepekaan yang dimiliki terhadap social budaya dan
lingkungan dari social budaya terutama dalam kepentingan profesi.
b. Memperluas pandangan seseorang mengenai masalah social budaya dan
juga masalah kemanusiaan serta akan mengembangkan kemampuan dari
daya kritis terhadap kedua masalah tersebut.
c. Menghasilkan calon – calon dari pemimpin bangsa dan negara yang
memiliki sifat tidak kedaerahan dan tidak terkotak – kotak atau bersifat
primordialisme oleh disiplin ilmu yang ketat dalam menanggapi dan juga
menangani masalah dan nilai – nilai dalam lingkungan social budaya.
d. Membina kemampuan dalam berfikir dan juga bertindak secara obyektif
untuk menangkal pengaruh negative yang dapat merusak lingkungan
social budaya
e. Meningkatkan kesadaran yang dimiliki terhadap nilai – nilai manusia dan
kehidupan manusiawi.
Setiap manusia yang berada di muka bumi ini pastilah memiliki masalahnya
masing – masing. Yang membedakan manusia dan masalahnya setiap dari
individu mereka masing – masing yakni berada pada volume dan juga jenis dari
masalahnya. Manusia dapat dikatakan sebagai seseorang yang dewasa jika
manusia tersebut mampu meyikapi masalah – masalah yang dihadapinya.
Manusia dapat mengalami atau mendapat suatu masalah di dalam hidupnya dapat
berasal dari perkembangan budaya yang terjadi. Yang dimana perkembangan
budaya mempunyai pengertian yaitu perkembangan dari akal, moral, kesopanan,
tata karma dalam perbuatan jasmani agar dapat menciptakan, merasakan,
membuat sebuah kaya yang mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.
8
2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN
SERTA FAKTOR – FAKTOR PENYEBABNYA
A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan social dan budaya dapat diartikan sebagai perubahan dalam hal
struktur, fungsi dan cara hidup dalam kehidupan masyarakat dari pola lama ke
pola yang baru. Pada dasarnya terdapat perbedaan antara perubahan social dengan
perubahan budaya. Yang dimana perubahan social ini akan meliputi perubahan
dalam perbedaan usia yang ada, tingkat dari kelahiran, dan penurunan dari rasa
kekeluargaan antara anggota masyarakat. Hal – hal tersebut diakibatkan karena
terjadinya arus urbanisasi dan juga modernisasi. Lalu perubahan budaya atau
kebudayaan sendiri jauh lebih luas dibandingkan dengan perubahan social.
Perubahan budaya ini akan meliputi banyak aspek di dalam kehidupan seperti
contohnya, kesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, aturan hidup dalam
berorganisasi dan filsafat. Perubahan social dan perubahan budaya tersebut akan
saling berkaitan. Perubahan dari social budaya juga merupakan suatu gejala
berubahnya struktur social dan juga pola budaya dalam suatu masyarakat.
Perubahan social budaya ini adalah suatu gejala umum yang dimana akan terjadi
sepanjang masa dalam setiap kehidupan masyarakat. Perubahan – perubahan
tersebut akan terjadi sesuai dengan hakikat dan juga sifat dasar manusia yang
dimana selalu ingin melakukan perbahan.
Setiap manusia yang ada di muka bumi, selama masa hidupnya pasti pernah
mengalami saat dimana perubahan – perubahan terjadi, Perubahan – perubahan
tersebut dapat berupa perubahan yang tidak mencolok. Selain itu juga ada pula
perbuhan – perubahan yang mempunyai pengaruh terbatas maupun pengaruh
yang luas, serta ada pula perubahan – perubahan yang akan lambat sekali dan ada
juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan – perubahan ini dapat dilihat dari
manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Diantaranya yaitu seperti :
1. Manusia sangat membutuhkan perlengkapan dan juga peralatan hidup,
yang dimana mencakup hal – hal seperti pakaian, rumah, alat rumah
tangga, transportasi dan perlengkapan untuk melakukan aktivitasnya.
9
Seperti yang dapat diambil contoh pada masa lampau manusia belum
mengenal mobil dan pesawat seperti saat ini yang dimana pada masa
lampau masih menggunakan kendaraan yang lebih sederhana. Sebagai
contoh lainnya yaitu pada zaman dahulu manusia akan memasak
makanannya dengan cara yang lebih alami seperti membakar
menggunakan kayu yang kering. Namun, karena sudah berubahnya zaman
menjadi zaman yang lebih modern, manusia lebih memilih memasak
makanan dengan cara yang lebih praktis seperti menggunakan kompor
listrik, oven ataupun penanak nasi.
2. Dalam bidang ilmu pengetahuan yang sangat berhubungan erat dengan
teknologi. Pada saat zaman dahulu manusia akan berpedoman pada hal
yang terjadi di alam atau peristiwa alam. Namun, sekarang manusia lebih
cenderung menggunakan alat – alat yang lebih modern, dengan seiringnya
perkembangan zaman pengetahuan dan teknologi juga akan semakin
berubah menjadi lebih maju.
Perubahan social dapat diartikan juga sebagainya semua perubahan yang
terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu lingkup masyarakat, yang
dimana akan mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai sikap
dan juga pola perilaku di antara kelompok – kelompok masyarakat. Beberapa
pendapat dari tokoh mengenai ruang lingkup perubahan social meliputi :
1. Menurut William F. Ogburn bahwa ruang lingkup dari perubahan social
akan meliputi unsur – unsur kebudayaan baik yang material maupun yang
immaterial, yang akan ditekankan adalah pengaruh dari besar unsur –
unsur material terhadap unsur immaterial.
2. Pendapat lain muncul dari Kingsley Davis. Beliau mengatakan bahwa
perubahan social sebagai perubahan yang terjadi dalam suatu struktur dan
fungsi masyarakat.
10
3. Maclver juga berpendapat bahwa perubahan social itu ialah sebagai
perubahan dalam hubungan social atau perubahan terhadap keseimbangan
hubungan social.
4. Gillin dan gillin juga mengeluarkan pendapat bahwa perubahan social itu
sebagai suatu variasi dari cara hidup yang sudah diterima, baik karena
perubahan akibat dari kondisi geografis, komposisi penduduk,
kebudayaan material, ideology maupun difusi atau penemuan baru yang
ada dalam maasyarakat.
5. Selo soemardjan berpendapat bahwa perubahan social itu ialah perubahan
yang ada pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang akan mempengaruhi system sosialnya, termasuk di
dalamnya nilai – nilai, sikap dan juga pola perilaku di antara kelompok –
kelompok dalam masyarakat.
Adapun beberapa pengertian dari perubahan social budaya yang dimana
sudah dikemukakan oleh beberapa beberapa tokoh sebagai berikut :
1. Salah seorang tokoh bernama Max Weber telah berpendapat bahwa
perubahan dari social budaya memiliki pengertian yakni perubahan situasi
dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya ketidaksesuaian dengan
unsur – unsur. Pernyataan tersebut dinyatakan dalam buku Sociological
Writings.
2. Pendapat kedua muncul dari W. Komblum yang dimana beliau
berpendapat bahwa perubahan dari social budaya ialah perubahan dari
suatu budaya masyarakat secara bertahap dapam jangka waktu yang lama.
Pernyataan ini telah dikemukakan beliau dalam buku Sociology in
Changing World.
B. Faktor – Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya
Penyebab dari perubahan social budaya dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Menurut dari pendapat Murdock yang dikutip dari Manan, factor – factor
penyebab perubahan social yaitu sebagai berikut :
11
1. Factor penyebab yang pertama yaitu pertambahan atau akibat dari
pengurangan jumlah penduduk
2. Perubahan lingkungan geografis juga akan menyebabkan terjadinya
perubahan social budaya
3. Perpindahan masyarakat ke lingkungan yang baru dapat mempengaruhi
perubahan social budaya
4. Terjadinya kontak dengan yang memiliki kebudayaan yang berlainan
5. Factor dari bencana alam dan social seperti banjir, gempa, tsunami, krisis
moneter dan perang.
6. Inovasi dan perkembangan teknologi
7. Pemberontakan yang terjadi atau revolusi, seperti revolusi kemerdekaan
Indonesia.
Secara umum factor – factor yang akan meyebabkan terjadinya perubahan
social budaya dapat dikarenakan sebagai berikut :
1. Perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri. Yang dimana terbagi
menjadi lima bagian yakni :
a. Perubahan penduduk, perubahan penduduk yang dimaksudkan disini
ialan perubahan yang dikarenakan oleh berkurang atau bertambahnya
jumlah dari penduduk. Karena hal tersebut akan mengakibatkan
perubahan yang terjadi pada area tempat tinggal. Contohnya seperti
pada perubahan penduduk yang disebabkan oleh transmigrasi dan
juga urbanisasi.
b. Pemberontakan atau revolusi yang terjadi, seperti contohnya yaitu
permberontakan G 30 S/PKI yang mana terjadi pada tahun 1965 daoat
membawa perubahan terutama dalam system politik Indonesia
sehingga dilarangnya ajaran komunis di Indonesia. Karena ajaran
komunis tersebut tidak sesuai dengan nilai – nilai yang tertuang pada
Pancasila yang dimana dijadikan sebagai dasar dalam hidup
12
bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara bagi masyarakat
bangsa Indonesia.
c. Peranan nilai yang ada di masyarakat diubah, perubahan dari social
budaya juga dapat disebabkan karena berubahnya peranan nilai di
masyarakat seperti misalnya sosialisasi program keluarga berencana
yang akan mampu untuk menghambat pertambahan dari jumlah
penduduk. Contohnya yaitu pada saat sebelum adanya program
keluarga berencana ini masyarakat lebih cenderung memiliki
keturunan atau anak yang lebih banyak daripada saat program
keluarga berencana sudah disosialisasikan dalam kehidupan
masyarakat.
d. Peranan dari adanya tokoh yang kharismatik, karena tokoh yang
kharismatik adaalah tokoh yang akan dihormati, disegani dan
diteladani oleh masyarakat. Sehingga peranan dari adanya tokoh
kharismatik ini akan membawa perubahan dalam kehidupan
masyarakat
e. Adanya penemuan yang baru. Seperti pada bidang ilmu pengetahuan
maupun teknologi yang akan mempengaruhi perubahan dalam
kehidupan masyarakat. Contoh sederhananya dapat dilihat dari telpon
genggam atau smartphone yang sudah digunakan oleh masyarakat
luas untuk digunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh sehingga
membedakan dengan pada saat zaman dahulu yang masih
menggunakan surat kertas.
2. Perubahan social budaya dari luar masyarakat juga akan menjadi factor
yang menyebabkan terjadinya perubahan social budaya di dalam
masyarakat. Unsur – unsur dari luar masyarakat sebagai contoh yaitu
factor geografis, kebudayaan dan juga politik. Hal dapat dilihat seperti
pengaruh dari lingkungan alam, kebudayaan yang ada pada masyarakat
yang lain, serta peperangan yang terjadi.
13
Selain dari factor pendukung, perubahan social budaya juga dapat dihampat
karena adanya sikap masyarakat yang masih sangat tradisional sehingga sulit
dalam menerima perubahan akibat dari modernisasi, adanya kepentingan
yang telah tertanam kuat, kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain.
14
3. TEORI – TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI – TEORI
TENTANG INTERAKSI SOSIAL
A. Teori – Teori Kebudayaan
Teori kebudayaan ini dapat digunakan untuk membantu dan memperlancar
pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoritis mengenai kebudayaan
ialah dapat mengembangkan sikap yang bijaksana dalam menghadapi serta
menilai kebudayaan – kebudayaan yang lainnya dan pola perliaku dengan
bersumber pada kebudayaan tersebut.
Secara garis besarnya, hal – hal yang akab dibahas di dalam teori kebudayaan
ialah dengan memandang kebudayaan sebagai :
a. System adaptasi terhadap lingkungan
b. System tanda
c. Teks baik memahami pola perilaku budaya secara analogis dengan
wacana tekstual maupun dengan mengkaji hasil proses interpretasi teks
sebagai produk kebudayaan.
d. Fenomena yang memiliki struktur dan fungsi
e. Dipandang dari sudut filsafat
Wilhelm Dilthley dan juga Heinrich Rickert telah mengungkapkan bahwa
ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua bagian yang dimana bagian pertama yaitu
Naturwissenschaften atau ilmu pengetahuan alam yang menurutnya dalam proses
dari penelitian berupaya untuk menemukan hal yang terkait dengan hukum –
hukum alam sebagai sumber dari fenomena alam. Jika hukum alam tersebut
ditemukan, maka ia dianggap berlaku secara universal untuk fenomena dan
gejala yang berkaitan tentang fenomena itu tanpa kecuali.
Bagian lainnya yaitu Geisteswissenschaften atau ilmu pengetahuan batin yang
dimana Rickert menyebutnya sebagai Kulturwissenschaften atau ilmu
pengetahuan. Pada tipe pengetahuan tersebut akan lebih menekankan tentang
upaya dalam mencari tahu yang ada dalam diri manusia baik manusia sebagai
mahkluk social maupun manusia sebagai makhluk individu. Upaya dalam
15
memperoleh pengetahuan akan berlangsung melalui empati dan simpati guna
untuk memperoleh pemahaman atau verstehen suatu fenomena dengan
menggunakan ideografis. Teori kebudayaan ialah usaha dalam
mengonseptualkan kebermaknaan agar dapat memahami pertalian antara data
dengan manusia dan juga kelompok manusia yang mewujudkan data tersebut.
Keragaman dari teori kebudayan dapat ditinjau dari dua perspektif yang berbeda.
Yang dimana kedua perspektif yang berbeda itu yaitu :
a. Perspektif dari perkembangan sejarah yang melihat bahwa keragaman
tersebut muncul dikarenakan aspek tertentu dari kebudayaan yang
dianggap belum cukup memperoleh elaborasi.
b. Perspektif secara konseptual yang melihat bahwa keragaman akan muncul
dikarenakan pemecahan permasalahan konseptual yang terjadi menurut
pandangan yang berbeda – beda.
Kajian dari seni budaya dalam antropologi terdiri dari dua bentuk yaitu karya
etnografi atau deskripsi dan interpretasi kebudayaan, dan etnologi atau
perbandingan dua atau beberapa budaya. Etnografi dan etnologi ini telah
melahirkan teori mendasar atau grounded theories tentang fungsi seni dan
maknanya dalam konteks social politik yang lebih luas.
Victor W. Tuner seorang antropolog yang berasal dari Amerika Serikat
mengembangkan Anthropology of Performance (1987) yang dimana beliau
berfokus pada drama social dengan menggunakan terminology seni teater untuk
menerangkan hubungan seni pertunjukan dengan kegiatan simbolik religious,
tradisi, siklus hidup manusia dan juga konflik social yang ada pada masyarakat.
Sementara itu, ada teori antropologi yang menghubungkan keagamaan dan
turisme, perubahan social budaya akibat dari kunjungan wisata, globalisasi dan
budaya, komoditas budaya untuk turisme dan interaksi pelancong dengan
masyarakat local di tujuan wisata.
Kajian mengenai Urban anthropology di sekitar perubahan dari social budaya
dan difusi kebudayaan yang terjadi di wilayah perkotaan, akan meliputi beberapa
16
factor, yakni seperti system pengetahuan, system kepercayaan, system kesenian,
system hukum dan juga moral serta kemajuan dari teknologi kelompok suku yang
bermigrasi.
B. Teori – Teori Tentang Interaksi Sosial
Manusia adalah makhluk social yang kehidupan dan aktivitas manusia tidak
akan pernah terlepas dari adanya interaksi social. Manusia akan selalu bergantung
dan membutuhkan individu lain ataupun makhluk lainnya. Pembahasan mengenai
interaksi social telah dijelaskan oleh beberapa ahli sosiologi pada era abad ke-19
dan pada awal 20.
Di antara ahli sosiologi tersebut ialah George Herbert Mead dan Erving
Goffman. Kedua ahli sosiologi ini sudah menjelaskan interaksi social sebagai
suatu bentuk dari aktivitas individu yang dapat menjadi factor dalam membentuk
kepribadian setiap orang. Mereka berdua juga sudah merumuskan teori tentang
interaksi social yaitu :
1. Teori Interaksionisme Simbolik
George Herbert Mead sudah mengemukakan mengenai teori
Interaksionisme Simbolik ini. Menurut pendapatnya, interaksi social ini
terjadi dikarenakan penggunaan symbol – symbol yang memiliki makna.
Symbol tersebut akan menciptakan makna yang dimana dapat memicu
adanya interaksi social antar individu.
Contoh dari interaksionisme simbolik dalam kehidupan sehari – hari
yaitu ketika saat sedang melakukan aktivitas berbelanja di suatu swalayan
dimana akan terdapat pelayan yang sedang menawarkan produk. Hal
tersebut akan menempatkan seseorang sebagai seorang konsumen. Dari
contoh tersebut dapat dilihat bahwa interaksionisme simbolik akan
memberikan makna atas suatu peran dan juga aktivitas pada setiap
individu.
2. Teori Dramaturgi
Untuk teori dramaturgi ini telah dikonsepkan oleh Erving Goffman.
Interaksi social menurut Erving Goffman seperti suatu pertunjukkan seni.
17
Karena menurut Goffman, dalam setiap interaksi social akan ada dua jenis
kehidupan, yaitu belakang panggung (backstage) dan juga depan
panggung (frontstage). Teori Dramaturgi ini menggambarkan kehidupan
manusia yang mempunyai perbedaan pola dari interaksi yang tergantung
pada situasi dan kondisi. Sebagai contohnya dalam kehidupan sehari –
hari dapat dilihat dari sesosok ayah yang dimisalkan menjadi seorang
atasan di kantor akan lebih bersikap tegas kepada bawahan atau
karyawannya di tempat kerja. Sebaliknya, saat ayah tersebut pulang dan
berada di rumah, dirinya akan menjadi figure ayah yang dimana mungkin
akan lebih bersikap ramah dan bersahabat dengan anak – anaknya yang
berada di rumah.
18
4. HIREARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA
DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA
A. Hirearkhi Kebutuhan Manusia
Abraham Maslow, seorang tokoh dunia psikologi aliran humanistic telah
mengajukan pemikirannya mengenai Teori Hierarki kebutuhan pada tahun 1943
dalam karyanya A Theory of Human Motivation. Abraham Maslow menyatakan
bahwa pada dasarnya dalam diri seseorang terdapat berbagai macam kebutuhan
yang dapat dilihat secara berjenjang (hierarchical). Yang dimana kebutuhan
tersebut dibagi oleh Maslow secara hirearki menjadi lima bentuk kebutuhan,
yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs)
Kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling mendasar dan
yang paling mendominasi kebutuhan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan
ini lebih kepada bersifat biologis, contohnya seperti oksigen, makanan, air,
dan juga sebagainya. Secara garis besar kebutuhan fisiologis ini mencakup
sandang, pangan dan papan. Maslow juga menganggap kebutuhan fisiologis
ini lebih utama melebihi kebutuhan apapun. Setiap individu manusia akan
mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan
fisiologisnya terpenuhi dan terpuaskan terlebih dahulu.
2. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety needs)
Jika kebutuhan fisiologis seorang individu sudah terpenuhi maka
individu tersebut akan lebih cenderung mencari rasa aman, dapat berupa
kebutuhan akan perlindungan, kebebasan dari kekacauan dan juga rasa takut.
Pada dasarnya kebutuhan akan rasa aman ini lebih mengarah pada kebutuhan
keamanan jiwa dan keamanan harta. Kebutuhan ini sendiri bertujuan untuk
mengembangkan hidup seorang manusia agar menjadi lebih baik. Namun,
kebutuhan akan rasa aman ini tidak bisa terpenuhi secara total. Karena
manusia tidak pernah dapat melindungi diri sepenuhnya dari ancaman –
ancaman seperti meteor, kebakaran, banjir, bencana alam lainnya ataupun
perilaku berbahaya yang disebabkan oleh orang lain.
19
3. Kebutuhan Akan Kepemilikan dan Cinta Kasih Sayang (The Belongingness
and Love Needs/ Social Needs)
Setelah kebutuhan fisiologis dan juga kebutuhan akan rasa aman
terpenuhi maka akan muncul kebutuhan yang ketiga yaitu Social Needs.
Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta kasih saying ini ialah kebutuhan yang
mencakup perasaan seseorang seperti termilikinya cinta, sayang keluarga
yang bahagia. Karena manusia termasuk kedalam makhluk yang tidak lepas
dari interaksi social atau manusia merupakan makhluk social. Maslow juga
menegaskan bahwa kebutuhan akan seks justru lebih dikategorikan sebagai
kebutuhan fisiologis. Hal tersebut karena social needs lebih mengarah pada
manusia yang cenderung mencari cinta dari orang lain agar dapat dimengerti
dan dipahami oleh orang lain.
4. Kebutuhan Untuk Dihargai (The Esteem Needs)
Setelah ketiga kebutuhan diatas telah terpenui maka dalam diri
seorang manusia akan muncul esteem needs yang lebih mengarah kepada
kebutuhan untuk mengejar egonya atas keinginan untuk berprestasi dan
memiliki prestise. Esteem Needs ialah kebutuhan yang dimana mencakup
pada keinginan dalam memperoleh harga diri ataupun respek diri. Hal tersebut
akan bergantung pada keinginan akan kekuatan, kompetensi, kebebasan dan
juga kemandirian.
Maslow mengungkapkan bahwa setiap individu memiliki dua kategori
mengenai kebutuhan ini. Dua kategori tersebut yaitu kebutuhan yang lebih
rendah dan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan yang lebih rendah ini
adalah hal yang mencakup kebutuhan untuk menghormati orang lain,
ketenaran, kebutuhan akan status diri, pengakaun, perhatian, kemuliaan,
reputasi, apresiasi, martabat ataupun dominasi. Kebutuhan yang lebih tinggi
akan lebih mencakup kepada kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan,
keyakinan, prestasi, penguasaan, kompetensi, penguasaan, kemandirian dan
juga kebebasan. Tingkatan kebutuhan ini akan memiliki dampak secara
20
psikologis seseorang berupa rasa percaya diri, bernilai, kuat, dan juga
sebagainya.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization)
Setelah kebutuhan dari penghargaan diri dirasa seseorang sudah
terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan aktualisasi diri dan kebutuhan
aktualisasi diri ialah tingkatan akhir dari kebutuhan dasar menurut Maslow.
Aktualisasi ini sendiri dimaknai sebagai kebutuhan untuk memaksimalkan
potensi dalam dirinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktualisasi itu
sendiri yaitu hasrat yang akan muncul ketika satu keahlian telah dikuasai. Self
actualization needs adalah suatu kebutuhan yang tidak melibatkan
keseimbangan. Namun, melibatkan keinginan yang terus menerus dalam
upaya untuk memenuhi potensi diri.
Pencapaian dari aktualisasi diri tentu saja akan berdampak pada
kondisi psikologi seseorang yang lebih meninggi seperti perubahan persepsi
dan juga motivasi untuk selalu tumbuh dan berkembang. Kondisi dari
perwujudan aktualisasi diri akan teraplikasi dalam bentuk suatu pekerjaan
yang sudah lebih jauh dari hanya sekedar rutinitas individu tersebut,
perwujudan tersebut akan jauh lebih menantang dan penuh dengan kreatifitas
tingkat tinggi. Lalu akan menghasilkan karya – karya yang luar biasa sehingga
individu tersebut merasa sangat patut untuk dihargai oleh orang lain. Namun,
Maslow juga menggarisbawahi bahwa seseorang yang ingin mencapai
kebutuhan aktualisasi diri akan selalu termotivasi untuk menjadi dirinya
sendiri tanpa adanya pengaruh dan juga tendensi apapun.
Kecendrungan tersebut akan diwujudkan dengan adanya keinginan
untuk menjadi apa saja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Untuk
itu bentuk dari aktualisasi diri ini bisa saja akan berbeda pada seriap orangnya,
hal ini juga karena disebabkan oleh adanya perbedaan individual setiap
manusia. Sehingga standar dari aktualisasi diri tidak dapat disamakan untuk
setiap individu.
21
Dengan adanya kelima hierarki kebutuhan yang telah dijabarkan oleh Maslow
maka hal tersebut dijadikan sebagai kunci dalam menjelaskan manusia. Menurut
Maslow kebutuhan tersebut juga bersifat psikologis bukan hanya untuk
memenuhi fisiologis saja. Sebab, kelima tingkatan kebutuhan tersebut yang akan
menjadi inti dari kodrat mansuia.
B. Kaitan Hirearki dengan Kemunculan Budaya
Sebagai suatu hirearki, maka agar dapat mencapai tingakatan yang tertinggi
dari kebutuhan yang berada dibawahnya haruslah terpenuhi terlebih dahulu.
Sebagai contohnya yaitu manusia jika kebutuhan dasarnya seperti sandang dan
pangan belum terpenuhi, maka manusia tersebut tidak akan merasa terlalu
membutuhkan suatu rasa aman, karena manusia tersebut akan berpikir bahwa jika
dirinya tidak mampu memenuhi kebutuhan sandangnya saja apakah dia masih
mampu untuk bertahan hidup. Sehingga kebutuhan ini akan membentuk piramida
atau bersifat hirearkis. Piramida kebutuhan ini tentu saja akan memunculkan
budaya atau kebiasaan yang timbul dalam kehidupan di masyarakat.
Kebutuhan biologis akan menjadi kebutuhan yang paling mendasar sehingga
akan menuntut porsi yang lebih besar. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari –
hari jika seseorang memiliki uang lebih, lalu saat itu seseorang tersebut sedang
dalam kondisi lapar. Maka seseorang tersebut akan mendahulukan dirinya untuk
membeli makanan agar dapat menghilangkan rasa laparnya sebelum seseorang
tersebut melakukan aktivitas lain dalam menggunakan uang tersebut. Maka dari
itu, pemenuhan dari kebutuhan fisiologis ini akan sangat mempengaruhi aktivitas
dari seseorang. Sehingga konsep dari Maslow tentang kebutuhan fisiologis ini
sekaligus adalah jawaban dari pandangan Behaviorisme yang dimana menyatakan
bahwa satu – satunya motivasi dari tingkah laku manusia yaitu kebutuhan
fisiologisnya. Pendapat ini dibenarkan oleh Maslow jika kebutuhan dari fisiologis
tersebut belum dapat terpenuhi.
Berhubungan dengan tingkat kebutuhan pada kebutuhan akan rasa aman dapat
dicontohkan dengan orang tua yang misalnya memperlakukan anaknya selalu
dengan sikap yang tak acuh dan permisif akan dapat memungkinkan anak tersebut
22
tidak dapat memperoleh rasa yang aman. Bahkan akan lebih baik lagi bagi
seorang anak jika kebebasannya dibatasi dibandingkan dengan kebebasan seorang
anak yang tidak dibatasi. Karena menurut Maslow sendiri, kebebasan yang ada
batasnya sangat diperlukan demi perkembangan anak tersebut ke arah
penyesuaian yang baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang tua.
Seorang anak akan memperoleh rasa aman apabila seorang anak tersebut berada
dalam ikatan keluarganya jika tidak maka anak tersebut akan merasakan perasaan
yang kurang aman, selalu cemas dan kurang percaya diri. Maka dari itu
perkembangan dari tumbuh kembang anak semenjak dirinya masih dalam masa
kanak – kanak sangat perlu diperhatikan karena hal tersebut dapat berdampak
langsung dengan kepribadian yang akan dimiliki oleh anak ketika dirinya sudah
beranjak dewasa. Anak yang tinggal pada kondisi lingkungan yang kacau dan
tanpa pengawasan orang tua akan memungkinkan anak tersebut mengikuti arus
yang sama dengan lingkungannya tersebut.
23
5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS –
ORGANIS, GEMEINSCHAFT – GESSELSCHAFT,
PAGUYUBAN – PATEMBAYAN)
Konsep dari solidaritas social yang dikemukakan oleh Emil Durkheim. Emil
Durkheim sendiri lahir di Perancis dan merupakan anak dari seorang laki – laki yang
berasal dari keluarga Yahudi. Durkheim mahir dalam ilmu hukum filsafat positif.
Dirinya terakhir mengajar di tingkat universitas dengan memberikan khusus sosiologi
pertama kali di Perancis pada tahun 1986. Emil Durkheim semasa hidupnya dididik
dalam tradisi pencerahan dan Durkheim memberikan reaksi terhadap revolusi politik
social yang terjadi pada masanya. Lalu kemudian dirinya menghubungkan dengan
pemikiran “The General Will” atau kehendak bersama dan solidaritas social.
Akibatnya, dia mengkonseptualisasikan masyarakat kedalam hal yang berkaitan
dengan norma – norma atau jenis integrase social yaitu cara suatu individu secara
sosiologis berhubungan dengan struktur social melalui faktra – faktra social. Salah
satu dari kajian utama Durkheim adalah semacam sifat – sifat solidaritas sosial dari
masyarakat tertentu yaitu solidaritas social yang terciptas karena adanya persamaan
nilai, persamaan tantangan dan juga kesempatan yang setara. Dimana hal tersebut
karena didasari oleh harapan dan juga kepercayaan.
Pengertian yang terakhir mengenai solidaritas social ialah yaitu suatu
solidaritas karena didasari oleh kemampuan untuk bekerjasama dalam suatu entitas
atau wujud yang akan menghasilkan solidaritas social. Solidaritas ini akan
menekankan pada keadaan dari hubungan antar individu dan juga kelompok dengan
mendasari keterikatan bersama – sama dalam kehidupan dengan didukung oleh nilai
– nilai moral dan juga kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud yang nyata
dari hubungan bersama akan melahirkan suatu pengalaman emosional, sehingga hal
tersebut akan memperkuat hubungan yang ada antar mereka.
Menurut Emil Durkheim sendiri, solidaritas dapat dibedakan antara
solidaritas positif dan juga solidaritas negative. Solidaritas negative tidak akan
menghasilkan integrase apapun dan dengan demikian tidak akan memiliki
kekhususan, sedangkan solidaritas positif memiliki sifat yang sebaliknya dari
24
solidaritas negative. Dalam tesisnya yang berjudul “The Devision of Labor in
Siciety”, Emil Durkheim menegaskan bahwa pembagian kerja yang dimana
merupakan bentuk dari solidaritas di dalam kelompok masyarakat ini dibagi menjadi
dua yaitu solidaritas mekanik dan juga solidaritas organic. Solidaritas mekanik
tersebut mengarah pada masalah dari transisi tradisional ke modern.
Durkheim mencirikan bahwa ‘solidaritas mekanik’ kelompok masyarakat
tradisional sebagai solidaritas yang bergantuung pada suatu keseragaman dari
anggota – anggotanya, yang dimana dalam kehidupan bersamanya diciptakan bagi
keyakinan dan nilai – nilai bersama antar masyarakatnya. Manusia akan hidup
bersama dan saling berinteraksi dalam masyarakat, sehingga akan timbul rasa
mendasar tentang adanya rasa kebersamaan diantara mereka. Rasa kebersamaan dari
diri mereka ini milik masyarakat yang secara sadar akan menimbulkan perasaan
kolektif. Selanjutnya perasaan kolektif yang dimiliki mereka ini merupakan akibat
dari kebersamaan, merupakan hasil aksi dan juga reaksi diantara kesadaran secara
individual. Jika setiap kesadaran secara individual itu menggemakan perasaan
kolektif, hal itu ialah bersumber dari golongan khusus yang berasal dari perasaan
kolektif tersebut. Pada saat solidaritas mekanik ini memainkan peranannya,
kepribadian tiap individunya dapat dikatakan lenyap, dikarenakan dirinya bukanlah
diri individu lagi melainkan hanya sekedar makhluk kolektif.
Sedangkan solidaritas organic memiliki pengertian yaitu solidaritas yang
dimana terbangun dan beroperasi di dalam masyarakar yang kompleks dimana berasal
dari sekadar ketergantungan dari kesaman bagiannya. Perbedaan – perbedaan yang
membentuk kesatuan yang baru ini tentunya akan bersifat saling melengkapi dan
tidak saling bertentangan, karena setiap peran dari yang terspesialisasi penampilannya
tergantung pada kegitatan – kegiatan orang atau kelompok dari organisasi yang saling
berhubungan di dalam suatu kegiatan dan juga aktivitas tak satupun berdiri lepas satu
sama lain, solidaritas organic ini dengan demikian ialan suatu kesatuan dari sebuah
keseluruhan bagian – bagiannya yang berbeda – beda namun berhubungan dengan
cara sedemikian rupa sehingga masing - masing membantu mencapai tujuan –
tujuannya secara keseluruhan. Dengan kata lain, solidaritas organic ini akan tercipta
25
karena adanya rasa bergantung pada orang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari jika
suatu individu tersebut memiliki kepentingannya sendiri.
Durkheim sendiri sangat tertarik pada acara yang menghasilkan solidaritas
sosial. Karena cara yang berubah yang mempersatukan masyarakat dan juga
bagaimana para anggotanya melihat dirinya sebagai bagian dari suatu keseluruhan.
Untuk menengkap perbedaan tersebut, Durkheim akan mengacu kepada dua tipe
solidaritas mekanik dan organic. Suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas
mekanik akan bersatu karena semua orang adalah generalis bagi mereka. Ikatan di
antara orang – orang tersebut ialah karena mereka semua terlibat di dalam suatu
kegiatan – kegiatan yang mirip dan mempunyai tanggung jawab – tanggung jawab
yang mirip juga. Sedangkan, jika sebaliknya suatu masyarakat yang dicirikan oleh
solidaritas organic akan dipersatukan karena perbedaan – perbedaan di antara orang
– orang, oleh fakta bahwa semuanya memiliki tugas – tugas dan juga tanggung jawab
yang berbeda. Durkheim sendiri melihat bahwa solidaritas sosial ini sebagai suatu
gejala moral. Hal tersebut terutama dapat dilihat dari ikatan yang ada di kelompok di
pedesaan. Adanya tertib sosial yang lebih sedikit pada wilayah perkotaan
dibandingkan dengan gangguan ketertiban di pedesaan. Menurut Durkheim hal
tersebut disebabkan oleh beberapa factor pengikat di desa yang ditingkatkan menjadi
moralitas masyarakat. Factor tersebut terutama ialah :
a. Kontrol sosial yang disebabkan oleh masyarakat yang ada di desa
b. Stabilitas pada keluarga
c. Adanya sifat heterogenitas lebih kecil daripada sifat kolektivitas
Kelompok sosial ini merupakan kesatuan sosial yang dimana akan terdiri dari
beberapa individu yang hidup bersama – sama dengan memiliki hubungan timbal
balik yang intensif dan juga teratur. Kelompok sosial tersebut dibedakan menjadi
beberapa kriteria. Seorang sosiolog Jerman Ferdinand Tonnies dalam Gameinschaft
und Gasellschaft atau Community and Society telah membedakan tipe kelompok
sosial menjadi dua yaitu Gemeinschact dan Gassellshacft. Kedua konsep tersebut
digunakan untuk dapat membedakan antara kehidupan perkotaan dengan kehidupan
26
spedesaan atau kehidupan komunitas dan kehidupan dalam masyarakat massa.
Gemeinschaft ini dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang disebut
dengan Paguyuban.
Gemeinschaft atau paguyuban ialah asosiasi sosial yang dimana setiap
individu cenderung akan ke arah komunitas sosial dibandingkan keinginan dan
kebutuhan individu mereka. Paguyuban ini ialah bentuk dari kehidupan bersama,
anggotanya diikat oleh batin yang murni, memiliki sifat yang alami dan kekal. Dasar
dari hubungan tersebut adalah rasa cinta dan juga persatuan yang dimiliki dan telah
dikodratkan. Biasanya paguyuban ini lahir dari dalam diri seorang individu ditandai
dengan rasa solidaritas dan juga identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan
tersebut didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan juga tindakan. Kesamaan
dari seorang individu tersebut merupakan suatu factor untuk penguat hubungan sosial
yang dimana kemudian akan diperkuat dengan hubungan secara emosional serta
interaksi antar individunya.
Pada daerah pedesaan atau di pedesaan, masyarakat tani yang melambangkan
Gameinschaft, hubungan pribadi yang didefinisikan dan diatur berdasarkan dari
aturan sosial tradisional. Orang – orang yang memiliki hubungan tatap muka yang
sederhana dan langsung satu sama lain ini ditentukan oleh Wesenwille atau kehendak
alami, sebagai suatu emosi alami dan spontan serta ekspresi sentiment. Seperti yang
sudah dijelaskan oleh Nicholas Abercrombie bahwa masyarakat yang ditandai
dengan suatu hubungan paguyuban ini akan memiliki sifat homogen. Karena
sebagian besar terikat kekerabatan dan hubungan organic dan juga memiliko kohesi
moral yang didasarkan dari sentiment keagamaan yang lebih umum. Horace Miner
telah menggambarkan Gemeinschaft di dalam encyclopaedia of the social sciences
vol. 3 bahwa untuk merujuk pada suatu komunitas perasaan, semacam kesatuan ide
dan juga emosi, yang dimana berasal dari suatu persamaan dan dari pengalaman hidup
bersama. Suatu kelompok yang sering berinteraksi antara individu satu sama lain
akan lebih cenderung membangun hubungan yang dalam dan memiliki jangka yang
lebih panjang. Kontrol sosial yang ada dalam Gemeinschaft dapat dipertahankan
27
melalui cara – cara yang informal seperti persuasi moral, gossip dan juga gerak tubuh
(gestur). Seperti yang dikutip dari Dasar – Dasar Sosiologi (2009) Karya dari Syahrial
Syarbaini Rusdianti bahwa Gemeinschaft atau kelompok masyarakat paguyuban ini
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Gemeinschaft by Blood yang dimana hal ini berarti masyarakat
paguyuban akan muncul karena adanya keturunan dari darah seperti dari
orang tua ataupun keluarga yang berkaitan dengan hubungan darah. Atau
dapat dikatakan bahwa karena adanya suatu ikatan kekerabatan. Sehingga
individu tersebut memiliki perasaan yang dekat satu sama lain.
b. Gemeinschaft by Place yang dimana hal ini berarti masyarakat paguyuban
tersebut akan muncul dikarenakan dari tempatnya berada. Sehingga hal
tersebut akan memunculkan rasa persatuan di antara orang – orang yang
mempunyai tempat tinggal di daerah atau suatu tempat yang sama. Dapat
juga dikatakan karena berlandaskan dari letak tempat individu tersebut
tinggal serta tempat dirinya kerja yang akan mendorong suatu kelompok
dapat berhubungan secara dekat satu sama lain dan juga hal ini mengacu
pada kehidupan yang ada di daerah pedesaan.
c. Gemeinschaft of Mind yang dimana ini berarti bahwa masyarakat
paguyuban ini dapat disebabkan oleh pola pikir yang sudah dibawa oleh
individu tersebut. Dapat juga dikatakan karena adanya hubungan
persahabatan yang disebabkan oleh persamaan dari keahlian yang dimiliki
atau pekerjaan serta pandangan yang dimana akan mendorong untuk
saling berhubungan secara teratur.
Sementara itu Gesellschaft dalam Bahasa inggrisnya memiliki arti
associational society atau dalam Bahasa indonesianya ialah masyarakat asosiasi dan
disebut juga sebagai patembayan. Gasellschaft ini memiliki pengertian bahwa
masyarakat sipil dimana kebutuhan individunya lebih mendapatkan prioritas yang
penting daripada asosiasi sosial. Patembayan ini yaitu merupakan suatu konsep yang
dimana merujuk pada suatu hubungan anggota masyarakat yang mempunyai ikatan
28
yang lemah. Terkadang setiap individunya tidak saling mengenal satu sama lain, nilai,
norma dan juga sikap menjadi kurang berperan dengan baik di kehidupan masyarakat
kelompok tersebut.
Patembayan ini ialah merupakan suatu bentuk kehidupan bersama di mana
anggota – anggotanya memiliki hubungan yang sifatnya lebih kea rah sifat yang
sementara dan disatukan oleh pemikiran yang sama. Gesselschaft ini ditentukan oleh
adanya Kurwille atau kehendak yang rasional berbeda dengan paguyuban yang
didasari oleh kehendak alami. Masyarakat patembayan ini juga dapat dilambangkan
oleh masyarakat cosmopolitan modern dengan birokrasi pemerintah dan juga
organisasi industry yang besar. Dalam Gesellschaft ini, suatu kepentingan pribadi
yang rasional dan juga tindakan yang dimana penghitungan melemahkan ikatan
tradisional keluarga, kekerabatan dan juga agama. Dengan kata lain, gameinschaft ini
ialah menembus struktur gesselschaft.
Pada masyarakat patembayan, hubungan antara manusianya lebih bersifat
impersonal dan juga tidak langsung, dengan dibangun secara rasional untuk
kepentingan efisiensi atau pertimbangan dari segi ekonomi dan politik lainnya.
Gesellschaft ialah karakteristik dengan tipe ideal bagi kehidupan perkotaan modern.
Seringkali konsep dari masyarakat patembayan ini dikonseptualisasikan sebagai
masyarakat korporat atau massa masyarakat yang dimana didasarkan pada hubungan
atau peran dan juga terdiri dari kelompok asosiasi.
Gesellschaft ini ditandai dengan adanya rasa individualisme, mobilitas,
impersonalitas, pengerjaan kepentingan dari diri sendiri dan adanya penekanan pada
kemajuan daripada tradisi yang ada. Nilai – nilai bersama dan juga keterlibatan
pribadi secara total menjadi prioritas yang sekunder karena masyarakat ini lebih
mementingkan atau memprioritaskan urusan pribadinya. Dengan singkatnya,
gesellschaft ini yaitu suatu logika pasar yang di mana hubungannya bersifat
kontraktual, impersonal dan juga sementara atau temporer dan tidak bersifat
selamanya. Ada sedikit kesamaan dan juga hubungan sosial yang sering tumbuh dari
tugas – tugas segera seperti membeli produk. Kebanyakan masyarakat patembayan
29
ini berasal dari hasil industrialisasi, urbanisasi, revolusi teknologi, pembagian tenaga
kerja dan juga pertumbuhan populasi. Masyarakat Gesellschaft ini telah
menggantikan masyarakat tradisi dengan masyarakat kontrak. Karena di dalam
masyarakat, keterikatan secara pribadi maupun hak dan juga kewajiban secara
tradisional tidak penting. Hubungan antara laki – laki dintentukan dengan tawar –
menawar dan juga didefinisikan dalan perjanjian tertulis.
30
Daftar Isi
Azzulfa, M. I. (2021, Februari 11). Sosial Budaya. Retrieved from https://tirto.id/:
https://tirto.id/jenis-jenis-interaksi-sosial-teorinya-menurut-para-ahli-sosiologi-f8SZ
Baharuddin. (n.d.). Bentuk - Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan. 180-205.
Hati, S. T. (n.d.). Perubahan Sosial Budaya. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
Hendriana, A. (n.d.). Retrieved from http://mustazab81.blogspot.com/:
http://mustazab81.blogspot.com/2013/06/teori-teori-kebudayaan.html
Huda, F. A. (2016, Desember 15). Fatkhan.web.id. Retrieved from Fatkhan.web.id:
https://fatkhan.web.id/ilmu-sosial-budaya-dasar-isbd/
Iwardany. (2015, Agustus 22). Retrieved from iwardany.wordpress.com:
https://iwardany.wordpress.com/2015/08/22/enam-teori-kebudayaan-menurut-
duranti/
Keesing, R. M. (n.d.). Teori - Teori Tentang Budaya. Antropologi.
Kumalasari, L. D. (2017). Makna Solidaritas Sosial Dalam Tradisi 'Sedekah Desa' (Studi
pada Masyarakat Desa Ngogri Megaluh Jombang). SenasPro, 1110-1123.
Matondang, S. A., & Setiawan, Y. (2015). Teori Kebudayaan Interaksi Lokal dengan
Wisata Regional dan Global. Medan: Penerbit Perdana Mitra Handalan.
Mulyono. (2018). Buku AJar Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar .
Nova. (2011, Maret 16). Retrieved from http://nova32bhsaindo2c.blogspot.com/:
http://nova32bhsaindo2c.blogspot.com/2011/03/pengertian-tujuan-fungsi-ilmu-
sosial.html#:~:text=Memberikan%20pengetahuan%20dasar%20dan%20pengertian,
mahasiswa%20kepada%20lingkungan%20lebih%20besar.
Putra, B. S. (n.d.). Solidaritas Kehidupan Penambang Belerang Tradisional Di Kawah Ijen.
Jurnal Sosial dan Politik.
31
Putri, A. S. (2019, 12 23). Skola. Retrieved from Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/pengertian-dan-
perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=all
Saidang, & Suparman. (2019). Pola Pembentukan Solidaritas Sosial Dalam Kelompok
Sosial Antara Pelajar. Jurnal Pendidikan, 121-126.
Sihotang, A. P. (2008). Ilmu Sosial Budaya Dasa (ISBD). Semarang: Semarang University
Press.
Subaidi, S. M. (2019). Kebutuhan Manusia Dalam Pemikiran Abraham Maslow. Al-
Mazahib, 17-33.
Umanailo, M. C. (2015). Buku Ajar Ilmu Sosial Budaya Dasar . Namlea.
Wibowo, A. (2008). Retrieved from https://staff.blog.ui.ac.id/:
https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu-
pengetahuan-budaya/amp/
Yuristia, A. (2017). Keterkaitan Pendidikan, Perubahan Sosial Budaya, Modernisasi dan
Pembangunan. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 1-17.
Retrieved from http://repository.ut.ac.id/.

More Related Content

What's hot

Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya DasarPengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasarpjj_kemenkes
 
Hakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasarHakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasarmudiantari
 
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarSekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarFajar Fuzhu
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Pptabu hanafie
 
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABiLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABAmphie Yuurisman
 
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sosHidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sosHidayatulAzizah3
 
Ithnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos
Ithnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.SosIthnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos
Ithnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.SosIthnan
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaRianRinaldi3
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budayaabu hanafie
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya
 
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)DIP IPDN Angkatan 3
 
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologiPengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologiAdy Setiawan
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnurfirdayanti8
 
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosDesy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosDesy Aryanti Pardilla Vitri
 
Materi 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosialMateri 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosialStarren Screamo
 

What's hot (20)

Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya DasarPengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
Pengantar dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar
 
Hakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasarHakikat ilmu budaya dasar
Hakikat ilmu budaya dasar
 
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasarSekilas tentang ilmu budaya dasar
Sekilas tentang ilmu budaya dasar
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
 
Power point isbd
Power point isbdPower point isbd
Power point isbd
 
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABiLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
iLMU BUDAYA DASAR : MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
 
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sosHidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
Hidayatul azizah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i.,m.sos
 
Wawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial BudayaWawasan Sosial Budaya
Wawasan Sosial Budaya
 
Wawasan sosial budaya
Wawasan sosial budayaWawasan sosial budaya
Wawasan sosial budaya
 
Ithnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos
Ithnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.SosIthnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos
Ithnan Baqi Putra Erlangga, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. I., M.Sos
 
Makalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budayaMakalah wawasan sosial budaya
Makalah wawasan sosial budaya
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
 
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosGina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Gina Hanindya Rini, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
Teori ilmu sosial s3 6-15 (prof nyoman)
 
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologiPengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
Pengertian dan ciri ciri sosiologi antropologi
 
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. HasnurWawasan Sosial Budaya. Hasnur
Wawasan Sosial Budaya. Hasnur
 
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuanSosiologi sebagai ilmu pengetahuan
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan
 
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.SosDesy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
Desy Aryanti Pardilla Vitri, ISBD, Farmasi, Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos
 
Materi 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosialMateri 1 mengenal ilmu sosial
Materi 1 mengenal ilmu sosial
 
Ilmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasarIlmu sosial budaya dasar
Ilmu sosial budaya dasar
 

Similar to Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos

Ilmu sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
Ilmu sosial dan Budaya Dasar        (ISBD)Ilmu sosial dan Budaya Dasar        (ISBD)
Ilmu sosial dan Budaya Dasar (ISBD)RadiologiStikesPerta
 
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosBaiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosBaiqAluh
 
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.pptar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.pptFajarSubekti7
 
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...Annisa Rizka Nirmala
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarKusugaKun
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarErvina Cranberry's
 
0. Visi Misi ISBD.ppt
0. Visi Misi ISBD.ppt0. Visi Misi ISBD.ppt
0. Visi Misi ISBD.ppterwinjurnal
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologisuher lambang
 
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanYadhi Muqsith
 
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptxRuang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptxssuser22c71b
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibdnewskiem
 
Ppt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologiPpt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologiar_
 
Pengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptx
Pengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptxPengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptx
Pengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptxRhiswandhaDwika1
 
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDUIlmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDUMuhammadFajar123
 

Similar to Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos (20)

Ilmu sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
Ilmu sosial dan Budaya Dasar        (ISBD)Ilmu sosial dan Budaya Dasar        (ISBD)
Ilmu sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
 
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sosBaiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
Baiq aluh nurfatimah, isbd, farmasi, dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos
 
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.pptar__sos_bud_007_lengkap.ppt
ar__sos_bud_007_lengkap.ppt
 
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...
Kumpulan Artikel Ilmu Sosial Budaya Dasar - Annisa Rizka Nirmala, ISBD, Farma...
 
Ilmu budaya dasar
Ilmu budaya dasarIlmu budaya dasar
Ilmu budaya dasar
 
Ilmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya DasarIlmu Budaya Dasar
Ilmu Budaya Dasar
 
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasarMakalah ilmu sosial dan budaya dasar
Makalah ilmu sosial dan budaya dasar
 
Pbk
PbkPbk
Pbk
 
0. Visi Misi ISBD.ppt
0. Visi Misi ISBD.ppt0. Visi Misi ISBD.ppt
0. Visi Misi ISBD.ppt
 
Manusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
 
Manusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosialManusia makhluk sosial
Manusia makhluk sosial
 
Bab 5 KEBUDAYAAN
Bab 5 KEBUDAYAANBab 5 KEBUDAYAAN
Bab 5 KEBUDAYAAN
 
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 ruang lingkup dan perkembangan sosiologi ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
ruang lingkup dan perkembangan sosiologi
 
Makalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaanMakalah sosiontropologi kebudayaan
Makalah sosiontropologi kebudayaan
 
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptxRuang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar.pptx
 
Makalah ibd
Makalah ibdMakalah ibd
Makalah ibd
 
Ppt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologiPpt.ilmu ekologi
Ppt.ilmu ekologi
 
Pengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptx
Pengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptxPengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptx
Pengantar Ilmu Budaya_TM 1.pptx
 
Budaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikanBudaya konteks pendidikan
Budaya konteks pendidikan
 
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDUIlmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
Ilmu Sosial Dasar Sebagai MKDU
 

Recently uploaded

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 

Recently uploaded (20)

Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 

Fatya kamila putri isbd farmasi_dr. taufiq ramdani, s.th.i., m.sos

  • 1. 1 KUMPULAN ARTIKEL 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR 2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA: PENGERTIAN SERTA FAKTOR – FAKTOR PENYEBABNYA 3. TEORI – TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI – TEORI TENTANG INTERAKSI SOSIAL 4. HIREARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA 5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS-ORGANIS, GEMEINSCHAFT-GESSEELSCHAFT, PAGUYUBAN-PATEMBAYAN) Disusun sebagai tugas terstruktur Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) Dosen Pengampu : Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M.Sos Disusun Oleh: Nama : Fatya Kamila Putri NIM : K1A020020 Prodi/Kelas : Farmasi/A PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM 2021
  • 2. 2 Daftar Isi 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR ................ 3 A. Pengertian dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar................................................................. 3 B. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar........................................................................................... 6 2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN SERTA FAKTOR – FAKTOR PENYEBABNYA............................................................................................................................... 8 A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya ............................................................................... 8 B. Faktor – Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya............................................................ 10 3. TEORI – TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI – TEORI TENTANG INTERAKSI SOSIAL 14 A. Teori – Teori Kebudayaan..................................................................................................... 14 B. Teori – Teori Tentang Interaksi Sosial.................................................................................. 16 4. HIREARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA.......................................................................................................................................... 18 A. Hirearkhi Kebutuhan Manusia .............................................................................................. 18 B. Kaitan Hirearki dengan Kemunculan Budaya....................................................................... 21 5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS – ORGANIS, GEMEINSCHAFT – GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN – PATEMBAYAN)................................................................. 23 Daftar Isi............................................................................................................................................ 30
  • 3. 3 1. PENGERTIAN, KONSEP, SERTA TUJUAN ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR A. Pengertian dan Konsep Ilmu Sosial Budaya Dasar Pengertian dari budaya atau kebudayaan sudah banyak sekali dikemukakan oleh menurut pandangan dari beberapa ahli. Berikut ini adalah pengertian dari budaya atau kebudayaan yang sudah dikemukakan oleh beberapa ahli : a. Seperti yang telah dikemukakan oleh E.B. Tylor bahwa budaya ialah suatu dari keseluruhan kompleks yang di mana meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan juga kemampuan yang lainnya, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. b. Selain E.B Tylor, pendapat lain juga telah dikemukakan oleh R. Linton yang di mana tercantum di dalam bukunya yang berjudul “The Cultural Background Of Personality”. Dalam buku tersebut, R. Linton mengatakan bahwa kebudayaan ialah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan juga hasil laku manusia, yang unsur – unsur dari pembentuknya serta diteruskan oleh masyarakat tertentu. c. Pendapat yang lainnya sudah dikemukakan oleh Koentjaraningrat yang di mana beliau mengemukakan bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan dari system gagasan, milik dari manusia dengan belajar. d. Selo Soemarjan dan juga Soelaman Soemardi telah mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian dari kebudayaan. Mereka berdua mengungkapkan bahwa kebudayaan adalah system dari hasil karya, rasa dan juga cipta masyarakat. e. Herkovits mengungkapkan bahwa kebudayaan ialah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia. f. Takdir Alisyahbana mengungkapkan bahwa kebudayaan ialah manifestasi cara dalam berfikir. Dalam melakukan pemahaman mengenai apa pengertian dari ISBD atau ilmu social budaya, maka terlebih dahulu pentingnya untuk memahami
  • 4. 4 pengelompokan dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Yang dimana telah dikemukakan oleh Prof. Dr. Harsja bahwa secara garis besarnya, ilmu dan juga pengetahuan terbagi atau dikelompokkan menjadi tiga macam yang diantaranya yaitu Ilmu alamiah atau natural sciences, Ilmu social atau social sciences dan juga yang terakhir ilmu pengetahuan budaya atau the humanities. Pada kelompok ilmu alamiah akan lebih memfokuskan tentang ilmu – ilmu yang berkaitan dengan alam semesta dengan menggunakan metode ilmiah untuk mengkaji hal – hal tersebut. Yang kedua yaitu Ilmu Sosial yang dimana pada kelompok ilmu ini akan memfokuskan terhadap pemahaman mengenai keteraturan yang ada dalam hubungan antar manusia dengan mengkajinya menggunakan metode ilmiah sebagai pinjaman ilmu alamiah. Namun, hasil dari kajian atau penelitian tersebut tidak akan mungkin mendapatkan hasil serratus persen benar, kajian tersebut hanya mendekati kebenaran dan buka 100% karena keteraturan yang ada pada hubungan antar manusia dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktunya. Sebagai contoh ilmu ekomoni, politik, psikologi dan lain sebagainya. Lalu untuk kelompok pengetahuan budaya akan mengkaji tentang bagaimana memahami dan mencari arti dari kenyataan yang bersifat manusia. Dalam mengkaji hal tersebut akan digunakan metode pengungkapan peristiwa dan juga pernyataan yang bersifat unik kemudian akan diberi arti. Hasil dari kajian tersebut umumnya terdapat dalam sebuah tulisan – tulisan. Contohnya yaitu seni, sejarah, filsafat, dan lain – lain. Berdasarkan dari pengelompokan ketiga ilmu tersebut, maka ISBD di satu sisinya termasuk kedalam kelompok ilmu social dan untuk sisi lainnya termasuk kedalam kelompok pengetahuan budaya. Ilmu Sosial Budaya ialah pengetahuan dasar mengenai ilmu – ilmu social dan juga ilmu – ilmu budaya yang dimana kedua ilmu tersebut diajarkan untuk memperluas wawasan, pengetahuan dan juga dapat mengembangkan kepribadian dari mahasiswa menjadi lebih beradab. Dalam ilmu social budaya dasar nantinya akan mempelajari pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep- konsep hubungan antar manusia atau bisa disebut sebagai hubungan social dan budaya yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kemanusiaan,
  • 5. 5 sosial, dan juga budaya. Ilmu Social Budaya Dasar atau ISBD juga merupakan pengganti dari istilah basic social sciences yang sangat identic dengan Basic Humanities atau pendidikan humaniora. Yang dimana kata dari “humanities” sendiri berasal dari kata latin “human” yang berarti manusiawi, bersifat berbudaya dan berbudi yang halus sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang yang mempelajari Basic Humanities tidaklah sama dengan seseorang yang hanya mempelajari the humanities atau pengetahuan budaya, yang dimana menyangkut keahlian filsafat dan juga seni pahat tari dan lain – lain. Sehingga agar seorang manusia menjadi humanus atau manusia yang berbudaya dan berbudi maka mereka harus mempelajari the humanities tanpa meninggalkan tanggung jawabnya sebagai manusia itu sendiri. Untuk definisi ilmu social secara umum ialah ilmu yang akan mempelajari mengenai pengetahuan dasar dan juga pengertian umum mengenai konsep dari hubungan yang ada antar masyarakat atau manusia social serta budaya yang dikembangkan untuk mengkaji sangatlah dibutuhkan untuk para mahasiswa agar para mahasiswa mampu mengkaji mengenai kemanusiaan, social dan juga budaya. Hal tersebut bermanfaat ketika para mahasiswa menemukan masalah di masyarakat, mereka akan mampu untuk mencari solusi memecahkan masalah atau persoalan tersebut. Manusia yang dimana sebagai makhluk social tidak luput dari interaksi dengan makhluk sesamanya ialah kodrati yang memiliki arti sebagai individu yang tidak akan mampu hidup sendiri dan juga berkembang sempurna apabila tidak hidup bersama dengan individu manusia yang lainnya. Manusia yang dimana sebagai makhluk budaya sejak lahir sudah menjadi makhluk yang paling sempurna diantara makhluk lainnya karena manusia telah dibekali oleh Sang pencipta dengan akal, perasaan, kehendak dalam melakukan perbuatan baik, mempunyai jiwa dan juga perasaan. Masalah pokok yang akan menentukan ruang lingkup dari Ilmu Budaya Dasar yaitu mencakup aspek kehidupan yang dimana seluruhnya merupakan ungkapan dari masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
  • 6. 6 budaya, baik dari segi masing – masing keahlian atau disiplin di dalam pengetahuan budaya, maupun juga secara gabungan atau antar bidang berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya. Masalah pokok yang kedua yaitu mengenai hakekat manusia yang satu atau universal. Namun, di dunia yang luas ini banyak terdapat perbedaan – perbedaan di antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Keanekaragaman tersebut dapat terbentuk karena diakibatkan dari adanya perbedaan ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan social budaya, lingkungan alam, yang dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti pengungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku serta hasil dari kelakuan manusia itu sendiri. Dari masalah – masalah poko tersebut nampak dilihat dengan jelas bahwa manusia menempati posisi yang sentral dalam pengkajian. Yang dimana manusia itu sendiri tidak sebagai subyek akan tetapi manusia sebagai obyek pengkajian. Pengkajian tersebut akan meliputi bagaimana hubungan manusia dengan alam, bagaimana hubungan manusia dengan sesama manusia dan bagaimana pula hubungan dari manusia dengan tuhan. Hal – hal tersebut akan dibahas dalam Ilmu Sosial Budaya Dasar. B. Tujuan Ilmu Sosial Budaya Dasar Ilmu Sosial Budaya Dasar atau ISBD mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia karena diharapkan dapat menjadikan manusia sebagai manusia – manusia yang sebagaimana makhluk social dan berbudaya yang baik dalam kehidupan bermasyarakat bernegara. Secara umum, Ilmu Sosial Budaya Dasar memiliki beberapa tujuan. Tujuan umum dari Ilmu Sosial Budaya Dasar yakni : a. Pengembangan dari kepribadian seoraing manusia sebagai makhluk social dan budaya b. Kemampuan dalam menanggapi secara kritis dan juga memiliki wawasan yang luas mengenai masalah – masalah dari social budaya dan juga masalah lingkungan social budaya tersebut.
  • 7. 7 c. Kemampuan dalam menyelesaikan secara kritis, analitis, responsive arif dan juga manusiawi terhadap masalah – masalah tersebut. Selain dari tujuan umum tersebut, Ilmu Sosial Budaya Dasar juga memiliki beberapa tujuan secara khusus. Tujuan – tujuan khusus dari Ilmu Sosial Budaya Dasar diantaranya yakni : a. Mempertajam kepekaan yang dimiliki terhadap social budaya dan lingkungan dari social budaya terutama dalam kepentingan profesi. b. Memperluas pandangan seseorang mengenai masalah social budaya dan juga masalah kemanusiaan serta akan mengembangkan kemampuan dari daya kritis terhadap kedua masalah tersebut. c. Menghasilkan calon – calon dari pemimpin bangsa dan negara yang memiliki sifat tidak kedaerahan dan tidak terkotak – kotak atau bersifat primordialisme oleh disiplin ilmu yang ketat dalam menanggapi dan juga menangani masalah dan nilai – nilai dalam lingkungan social budaya. d. Membina kemampuan dalam berfikir dan juga bertindak secara obyektif untuk menangkal pengaruh negative yang dapat merusak lingkungan social budaya e. Meningkatkan kesadaran yang dimiliki terhadap nilai – nilai manusia dan kehidupan manusiawi. Setiap manusia yang berada di muka bumi ini pastilah memiliki masalahnya masing – masing. Yang membedakan manusia dan masalahnya setiap dari individu mereka masing – masing yakni berada pada volume dan juga jenis dari masalahnya. Manusia dapat dikatakan sebagai seseorang yang dewasa jika manusia tersebut mampu meyikapi masalah – masalah yang dihadapinya. Manusia dapat mengalami atau mendapat suatu masalah di dalam hidupnya dapat berasal dari perkembangan budaya yang terjadi. Yang dimana perkembangan budaya mempunyai pengertian yaitu perkembangan dari akal, moral, kesopanan, tata karma dalam perbuatan jasmani agar dapat menciptakan, merasakan, membuat sebuah kaya yang mampu digunakan oleh manusia itu sendiri.
  • 8. 8 2. PERUBAHAN SOSIAL DAN BUDAYA : PENGERTIAN SERTA FAKTOR – FAKTOR PENYEBABNYA A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya Perubahan social dan budaya dapat diartikan sebagai perubahan dalam hal struktur, fungsi dan cara hidup dalam kehidupan masyarakat dari pola lama ke pola yang baru. Pada dasarnya terdapat perbedaan antara perubahan social dengan perubahan budaya. Yang dimana perubahan social ini akan meliputi perubahan dalam perbedaan usia yang ada, tingkat dari kelahiran, dan penurunan dari rasa kekeluargaan antara anggota masyarakat. Hal – hal tersebut diakibatkan karena terjadinya arus urbanisasi dan juga modernisasi. Lalu perubahan budaya atau kebudayaan sendiri jauh lebih luas dibandingkan dengan perubahan social. Perubahan budaya ini akan meliputi banyak aspek di dalam kehidupan seperti contohnya, kesenian, teknologi, ilmu pengetahuan, aturan hidup dalam berorganisasi dan filsafat. Perubahan social dan perubahan budaya tersebut akan saling berkaitan. Perubahan dari social budaya juga merupakan suatu gejala berubahnya struktur social dan juga pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan social budaya ini adalah suatu gejala umum yang dimana akan terjadi sepanjang masa dalam setiap kehidupan masyarakat. Perubahan – perubahan tersebut akan terjadi sesuai dengan hakikat dan juga sifat dasar manusia yang dimana selalu ingin melakukan perbahan. Setiap manusia yang ada di muka bumi, selama masa hidupnya pasti pernah mengalami saat dimana perubahan – perubahan terjadi, Perubahan – perubahan tersebut dapat berupa perubahan yang tidak mencolok. Selain itu juga ada pula perbuhan – perubahan yang mempunyai pengaruh terbatas maupun pengaruh yang luas, serta ada pula perubahan – perubahan yang akan lambat sekali dan ada juga yang berjalan dengan cepat. Perubahan – perubahan ini dapat dilihat dari manusia memiliki kebutuhan yang tidak terbatas. Diantaranya yaitu seperti : 1. Manusia sangat membutuhkan perlengkapan dan juga peralatan hidup, yang dimana mencakup hal – hal seperti pakaian, rumah, alat rumah tangga, transportasi dan perlengkapan untuk melakukan aktivitasnya.
  • 9. 9 Seperti yang dapat diambil contoh pada masa lampau manusia belum mengenal mobil dan pesawat seperti saat ini yang dimana pada masa lampau masih menggunakan kendaraan yang lebih sederhana. Sebagai contoh lainnya yaitu pada zaman dahulu manusia akan memasak makanannya dengan cara yang lebih alami seperti membakar menggunakan kayu yang kering. Namun, karena sudah berubahnya zaman menjadi zaman yang lebih modern, manusia lebih memilih memasak makanan dengan cara yang lebih praktis seperti menggunakan kompor listrik, oven ataupun penanak nasi. 2. Dalam bidang ilmu pengetahuan yang sangat berhubungan erat dengan teknologi. Pada saat zaman dahulu manusia akan berpedoman pada hal yang terjadi di alam atau peristiwa alam. Namun, sekarang manusia lebih cenderung menggunakan alat – alat yang lebih modern, dengan seiringnya perkembangan zaman pengetahuan dan teknologi juga akan semakin berubah menjadi lebih maju. Perubahan social dapat diartikan juga sebagainya semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu lingkup masyarakat, yang dimana akan mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai sikap dan juga pola perilaku di antara kelompok – kelompok masyarakat. Beberapa pendapat dari tokoh mengenai ruang lingkup perubahan social meliputi : 1. Menurut William F. Ogburn bahwa ruang lingkup dari perubahan social akan meliputi unsur – unsur kebudayaan baik yang material maupun yang immaterial, yang akan ditekankan adalah pengaruh dari besar unsur – unsur material terhadap unsur immaterial. 2. Pendapat lain muncul dari Kingsley Davis. Beliau mengatakan bahwa perubahan social sebagai perubahan yang terjadi dalam suatu struktur dan fungsi masyarakat.
  • 10. 10 3. Maclver juga berpendapat bahwa perubahan social itu ialah sebagai perubahan dalam hubungan social atau perubahan terhadap keseimbangan hubungan social. 4. Gillin dan gillin juga mengeluarkan pendapat bahwa perubahan social itu sebagai suatu variasi dari cara hidup yang sudah diterima, baik karena perubahan akibat dari kondisi geografis, komposisi penduduk, kebudayaan material, ideology maupun difusi atau penemuan baru yang ada dalam maasyarakat. 5. Selo soemardjan berpendapat bahwa perubahan social itu ialah perubahan yang ada pada lembaga – lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang akan mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai – nilai, sikap dan juga pola perilaku di antara kelompok – kelompok dalam masyarakat. Adapun beberapa pengertian dari perubahan social budaya yang dimana sudah dikemukakan oleh beberapa beberapa tokoh sebagai berikut : 1. Salah seorang tokoh bernama Max Weber telah berpendapat bahwa perubahan dari social budaya memiliki pengertian yakni perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya ketidaksesuaian dengan unsur – unsur. Pernyataan tersebut dinyatakan dalam buku Sociological Writings. 2. Pendapat kedua muncul dari W. Komblum yang dimana beliau berpendapat bahwa perubahan dari social budaya ialah perubahan dari suatu budaya masyarakat secara bertahap dapam jangka waktu yang lama. Pernyataan ini telah dikemukakan beliau dalam buku Sociology in Changing World. B. Faktor – Faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya Penyebab dari perubahan social budaya dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut dari pendapat Murdock yang dikutip dari Manan, factor – factor penyebab perubahan social yaitu sebagai berikut :
  • 11. 11 1. Factor penyebab yang pertama yaitu pertambahan atau akibat dari pengurangan jumlah penduduk 2. Perubahan lingkungan geografis juga akan menyebabkan terjadinya perubahan social budaya 3. Perpindahan masyarakat ke lingkungan yang baru dapat mempengaruhi perubahan social budaya 4. Terjadinya kontak dengan yang memiliki kebudayaan yang berlainan 5. Factor dari bencana alam dan social seperti banjir, gempa, tsunami, krisis moneter dan perang. 6. Inovasi dan perkembangan teknologi 7. Pemberontakan yang terjadi atau revolusi, seperti revolusi kemerdekaan Indonesia. Secara umum factor – factor yang akan meyebabkan terjadinya perubahan social budaya dapat dikarenakan sebagai berikut : 1. Perubahan dari dalam masyarakat itu sendiri. Yang dimana terbagi menjadi lima bagian yakni : a. Perubahan penduduk, perubahan penduduk yang dimaksudkan disini ialan perubahan yang dikarenakan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah dari penduduk. Karena hal tersebut akan mengakibatkan perubahan yang terjadi pada area tempat tinggal. Contohnya seperti pada perubahan penduduk yang disebabkan oleh transmigrasi dan juga urbanisasi. b. Pemberontakan atau revolusi yang terjadi, seperti contohnya yaitu permberontakan G 30 S/PKI yang mana terjadi pada tahun 1965 daoat membawa perubahan terutama dalam system politik Indonesia sehingga dilarangnya ajaran komunis di Indonesia. Karena ajaran komunis tersebut tidak sesuai dengan nilai – nilai yang tertuang pada Pancasila yang dimana dijadikan sebagai dasar dalam hidup
  • 12. 12 bermasyarakat, berbangsa dan juga bernegara bagi masyarakat bangsa Indonesia. c. Peranan nilai yang ada di masyarakat diubah, perubahan dari social budaya juga dapat disebabkan karena berubahnya peranan nilai di masyarakat seperti misalnya sosialisasi program keluarga berencana yang akan mampu untuk menghambat pertambahan dari jumlah penduduk. Contohnya yaitu pada saat sebelum adanya program keluarga berencana ini masyarakat lebih cenderung memiliki keturunan atau anak yang lebih banyak daripada saat program keluarga berencana sudah disosialisasikan dalam kehidupan masyarakat. d. Peranan dari adanya tokoh yang kharismatik, karena tokoh yang kharismatik adaalah tokoh yang akan dihormati, disegani dan diteladani oleh masyarakat. Sehingga peranan dari adanya tokoh kharismatik ini akan membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat e. Adanya penemuan yang baru. Seperti pada bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi yang akan mempengaruhi perubahan dalam kehidupan masyarakat. Contoh sederhananya dapat dilihat dari telpon genggam atau smartphone yang sudah digunakan oleh masyarakat luas untuk digunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh sehingga membedakan dengan pada saat zaman dahulu yang masih menggunakan surat kertas. 2. Perubahan social budaya dari luar masyarakat juga akan menjadi factor yang menyebabkan terjadinya perubahan social budaya di dalam masyarakat. Unsur – unsur dari luar masyarakat sebagai contoh yaitu factor geografis, kebudayaan dan juga politik. Hal dapat dilihat seperti pengaruh dari lingkungan alam, kebudayaan yang ada pada masyarakat yang lain, serta peperangan yang terjadi.
  • 13. 13 Selain dari factor pendukung, perubahan social budaya juga dapat dihampat karena adanya sikap masyarakat yang masih sangat tradisional sehingga sulit dalam menerima perubahan akibat dari modernisasi, adanya kepentingan yang telah tertanam kuat, kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain.
  • 14. 14 3. TEORI – TEORI KEBUDAYAAN DAN TEORI – TEORI TENTANG INTERAKSI SOSIAL A. Teori – Teori Kebudayaan Teori kebudayaan ini dapat digunakan untuk membantu dan memperlancar pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoritis mengenai kebudayaan ialah dapat mengembangkan sikap yang bijaksana dalam menghadapi serta menilai kebudayaan – kebudayaan yang lainnya dan pola perliaku dengan bersumber pada kebudayaan tersebut. Secara garis besarnya, hal – hal yang akab dibahas di dalam teori kebudayaan ialah dengan memandang kebudayaan sebagai : a. System adaptasi terhadap lingkungan b. System tanda c. Teks baik memahami pola perilaku budaya secara analogis dengan wacana tekstual maupun dengan mengkaji hasil proses interpretasi teks sebagai produk kebudayaan. d. Fenomena yang memiliki struktur dan fungsi e. Dipandang dari sudut filsafat Wilhelm Dilthley dan juga Heinrich Rickert telah mengungkapkan bahwa ilmu pengetahuan terbagi menjadi dua bagian yang dimana bagian pertama yaitu Naturwissenschaften atau ilmu pengetahuan alam yang menurutnya dalam proses dari penelitian berupaya untuk menemukan hal yang terkait dengan hukum – hukum alam sebagai sumber dari fenomena alam. Jika hukum alam tersebut ditemukan, maka ia dianggap berlaku secara universal untuk fenomena dan gejala yang berkaitan tentang fenomena itu tanpa kecuali. Bagian lainnya yaitu Geisteswissenschaften atau ilmu pengetahuan batin yang dimana Rickert menyebutnya sebagai Kulturwissenschaften atau ilmu pengetahuan. Pada tipe pengetahuan tersebut akan lebih menekankan tentang upaya dalam mencari tahu yang ada dalam diri manusia baik manusia sebagai mahkluk social maupun manusia sebagai makhluk individu. Upaya dalam
  • 15. 15 memperoleh pengetahuan akan berlangsung melalui empati dan simpati guna untuk memperoleh pemahaman atau verstehen suatu fenomena dengan menggunakan ideografis. Teori kebudayaan ialah usaha dalam mengonseptualkan kebermaknaan agar dapat memahami pertalian antara data dengan manusia dan juga kelompok manusia yang mewujudkan data tersebut. Keragaman dari teori kebudayan dapat ditinjau dari dua perspektif yang berbeda. Yang dimana kedua perspektif yang berbeda itu yaitu : a. Perspektif dari perkembangan sejarah yang melihat bahwa keragaman tersebut muncul dikarenakan aspek tertentu dari kebudayaan yang dianggap belum cukup memperoleh elaborasi. b. Perspektif secara konseptual yang melihat bahwa keragaman akan muncul dikarenakan pemecahan permasalahan konseptual yang terjadi menurut pandangan yang berbeda – beda. Kajian dari seni budaya dalam antropologi terdiri dari dua bentuk yaitu karya etnografi atau deskripsi dan interpretasi kebudayaan, dan etnologi atau perbandingan dua atau beberapa budaya. Etnografi dan etnologi ini telah melahirkan teori mendasar atau grounded theories tentang fungsi seni dan maknanya dalam konteks social politik yang lebih luas. Victor W. Tuner seorang antropolog yang berasal dari Amerika Serikat mengembangkan Anthropology of Performance (1987) yang dimana beliau berfokus pada drama social dengan menggunakan terminology seni teater untuk menerangkan hubungan seni pertunjukan dengan kegiatan simbolik religious, tradisi, siklus hidup manusia dan juga konflik social yang ada pada masyarakat. Sementara itu, ada teori antropologi yang menghubungkan keagamaan dan turisme, perubahan social budaya akibat dari kunjungan wisata, globalisasi dan budaya, komoditas budaya untuk turisme dan interaksi pelancong dengan masyarakat local di tujuan wisata. Kajian mengenai Urban anthropology di sekitar perubahan dari social budaya dan difusi kebudayaan yang terjadi di wilayah perkotaan, akan meliputi beberapa
  • 16. 16 factor, yakni seperti system pengetahuan, system kepercayaan, system kesenian, system hukum dan juga moral serta kemajuan dari teknologi kelompok suku yang bermigrasi. B. Teori – Teori Tentang Interaksi Sosial Manusia adalah makhluk social yang kehidupan dan aktivitas manusia tidak akan pernah terlepas dari adanya interaksi social. Manusia akan selalu bergantung dan membutuhkan individu lain ataupun makhluk lainnya. Pembahasan mengenai interaksi social telah dijelaskan oleh beberapa ahli sosiologi pada era abad ke-19 dan pada awal 20. Di antara ahli sosiologi tersebut ialah George Herbert Mead dan Erving Goffman. Kedua ahli sosiologi ini sudah menjelaskan interaksi social sebagai suatu bentuk dari aktivitas individu yang dapat menjadi factor dalam membentuk kepribadian setiap orang. Mereka berdua juga sudah merumuskan teori tentang interaksi social yaitu : 1. Teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead sudah mengemukakan mengenai teori Interaksionisme Simbolik ini. Menurut pendapatnya, interaksi social ini terjadi dikarenakan penggunaan symbol – symbol yang memiliki makna. Symbol tersebut akan menciptakan makna yang dimana dapat memicu adanya interaksi social antar individu. Contoh dari interaksionisme simbolik dalam kehidupan sehari – hari yaitu ketika saat sedang melakukan aktivitas berbelanja di suatu swalayan dimana akan terdapat pelayan yang sedang menawarkan produk. Hal tersebut akan menempatkan seseorang sebagai seorang konsumen. Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa interaksionisme simbolik akan memberikan makna atas suatu peran dan juga aktivitas pada setiap individu. 2. Teori Dramaturgi Untuk teori dramaturgi ini telah dikonsepkan oleh Erving Goffman. Interaksi social menurut Erving Goffman seperti suatu pertunjukkan seni.
  • 17. 17 Karena menurut Goffman, dalam setiap interaksi social akan ada dua jenis kehidupan, yaitu belakang panggung (backstage) dan juga depan panggung (frontstage). Teori Dramaturgi ini menggambarkan kehidupan manusia yang mempunyai perbedaan pola dari interaksi yang tergantung pada situasi dan kondisi. Sebagai contohnya dalam kehidupan sehari – hari dapat dilihat dari sesosok ayah yang dimisalkan menjadi seorang atasan di kantor akan lebih bersikap tegas kepada bawahan atau karyawannya di tempat kerja. Sebaliknya, saat ayah tersebut pulang dan berada di rumah, dirinya akan menjadi figure ayah yang dimana mungkin akan lebih bersikap ramah dan bersahabat dengan anak – anaknya yang berada di rumah.
  • 18. 18 4. HIREARKHI KEBUTUHAN MANUSIA DAN KAITANNYA DENGAN KEMUNCULAN BUDAYA A. Hirearkhi Kebutuhan Manusia Abraham Maslow, seorang tokoh dunia psikologi aliran humanistic telah mengajukan pemikirannya mengenai Teori Hierarki kebutuhan pada tahun 1943 dalam karyanya A Theory of Human Motivation. Abraham Maslow menyatakan bahwa pada dasarnya dalam diri seseorang terdapat berbagai macam kebutuhan yang dapat dilihat secara berjenjang (hierarchical). Yang dimana kebutuhan tersebut dibagi oleh Maslow secara hirearki menjadi lima bentuk kebutuhan, yaitu: 1. Kebutuhan Fisiologis (physiological needs) Kebutuhan fisiologis ini adalah kebutuhan yang paling mendasar dan yang paling mendominasi kebutuhan dalam kehidupan manusia. Kebutuhan ini lebih kepada bersifat biologis, contohnya seperti oksigen, makanan, air, dan juga sebagainya. Secara garis besar kebutuhan fisiologis ini mencakup sandang, pangan dan papan. Maslow juga menganggap kebutuhan fisiologis ini lebih utama melebihi kebutuhan apapun. Setiap individu manusia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya terpenuhi dan terpuaskan terlebih dahulu. 2. Kebutuhan Akan Rasa Aman (Safety needs) Jika kebutuhan fisiologis seorang individu sudah terpenuhi maka individu tersebut akan lebih cenderung mencari rasa aman, dapat berupa kebutuhan akan perlindungan, kebebasan dari kekacauan dan juga rasa takut. Pada dasarnya kebutuhan akan rasa aman ini lebih mengarah pada kebutuhan keamanan jiwa dan keamanan harta. Kebutuhan ini sendiri bertujuan untuk mengembangkan hidup seorang manusia agar menjadi lebih baik. Namun, kebutuhan akan rasa aman ini tidak bisa terpenuhi secara total. Karena manusia tidak pernah dapat melindungi diri sepenuhnya dari ancaman – ancaman seperti meteor, kebakaran, banjir, bencana alam lainnya ataupun perilaku berbahaya yang disebabkan oleh orang lain.
  • 19. 19 3. Kebutuhan Akan Kepemilikan dan Cinta Kasih Sayang (The Belongingness and Love Needs/ Social Needs) Setelah kebutuhan fisiologis dan juga kebutuhan akan rasa aman terpenuhi maka akan muncul kebutuhan yang ketiga yaitu Social Needs. Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta kasih saying ini ialah kebutuhan yang mencakup perasaan seseorang seperti termilikinya cinta, sayang keluarga yang bahagia. Karena manusia termasuk kedalam makhluk yang tidak lepas dari interaksi social atau manusia merupakan makhluk social. Maslow juga menegaskan bahwa kebutuhan akan seks justru lebih dikategorikan sebagai kebutuhan fisiologis. Hal tersebut karena social needs lebih mengarah pada manusia yang cenderung mencari cinta dari orang lain agar dapat dimengerti dan dipahami oleh orang lain. 4. Kebutuhan Untuk Dihargai (The Esteem Needs) Setelah ketiga kebutuhan diatas telah terpenui maka dalam diri seorang manusia akan muncul esteem needs yang lebih mengarah kepada kebutuhan untuk mengejar egonya atas keinginan untuk berprestasi dan memiliki prestise. Esteem Needs ialah kebutuhan yang dimana mencakup pada keinginan dalam memperoleh harga diri ataupun respek diri. Hal tersebut akan bergantung pada keinginan akan kekuatan, kompetensi, kebebasan dan juga kemandirian. Maslow mengungkapkan bahwa setiap individu memiliki dua kategori mengenai kebutuhan ini. Dua kategori tersebut yaitu kebutuhan yang lebih rendah dan kebutuhan yang lebih tinggi. Kebutuhan yang lebih rendah ini adalah hal yang mencakup kebutuhan untuk menghormati orang lain, ketenaran, kebutuhan akan status diri, pengakaun, perhatian, kemuliaan, reputasi, apresiasi, martabat ataupun dominasi. Kebutuhan yang lebih tinggi akan lebih mencakup kepada kebutuhan akan harga diri termasuk perasaan, keyakinan, prestasi, penguasaan, kompetensi, penguasaan, kemandirian dan juga kebebasan. Tingkatan kebutuhan ini akan memiliki dampak secara
  • 20. 20 psikologis seseorang berupa rasa percaya diri, bernilai, kuat, dan juga sebagainya. 5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self Actualization) Setelah kebutuhan dari penghargaan diri dirasa seseorang sudah terpenuhi, maka akan muncul kebutuhan aktualisasi diri dan kebutuhan aktualisasi diri ialah tingkatan akhir dari kebutuhan dasar menurut Maslow. Aktualisasi ini sendiri dimaknai sebagai kebutuhan untuk memaksimalkan potensi dalam dirinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktualisasi itu sendiri yaitu hasrat yang akan muncul ketika satu keahlian telah dikuasai. Self actualization needs adalah suatu kebutuhan yang tidak melibatkan keseimbangan. Namun, melibatkan keinginan yang terus menerus dalam upaya untuk memenuhi potensi diri. Pencapaian dari aktualisasi diri tentu saja akan berdampak pada kondisi psikologi seseorang yang lebih meninggi seperti perubahan persepsi dan juga motivasi untuk selalu tumbuh dan berkembang. Kondisi dari perwujudan aktualisasi diri akan teraplikasi dalam bentuk suatu pekerjaan yang sudah lebih jauh dari hanya sekedar rutinitas individu tersebut, perwujudan tersebut akan jauh lebih menantang dan penuh dengan kreatifitas tingkat tinggi. Lalu akan menghasilkan karya – karya yang luar biasa sehingga individu tersebut merasa sangat patut untuk dihargai oleh orang lain. Namun, Maslow juga menggarisbawahi bahwa seseorang yang ingin mencapai kebutuhan aktualisasi diri akan selalu termotivasi untuk menjadi dirinya sendiri tanpa adanya pengaruh dan juga tendensi apapun. Kecendrungan tersebut akan diwujudkan dengan adanya keinginan untuk menjadi apa saja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Untuk itu bentuk dari aktualisasi diri ini bisa saja akan berbeda pada seriap orangnya, hal ini juga karena disebabkan oleh adanya perbedaan individual setiap manusia. Sehingga standar dari aktualisasi diri tidak dapat disamakan untuk setiap individu.
  • 21. 21 Dengan adanya kelima hierarki kebutuhan yang telah dijabarkan oleh Maslow maka hal tersebut dijadikan sebagai kunci dalam menjelaskan manusia. Menurut Maslow kebutuhan tersebut juga bersifat psikologis bukan hanya untuk memenuhi fisiologis saja. Sebab, kelima tingkatan kebutuhan tersebut yang akan menjadi inti dari kodrat mansuia. B. Kaitan Hirearki dengan Kemunculan Budaya Sebagai suatu hirearki, maka agar dapat mencapai tingakatan yang tertinggi dari kebutuhan yang berada dibawahnya haruslah terpenuhi terlebih dahulu. Sebagai contohnya yaitu manusia jika kebutuhan dasarnya seperti sandang dan pangan belum terpenuhi, maka manusia tersebut tidak akan merasa terlalu membutuhkan suatu rasa aman, karena manusia tersebut akan berpikir bahwa jika dirinya tidak mampu memenuhi kebutuhan sandangnya saja apakah dia masih mampu untuk bertahan hidup. Sehingga kebutuhan ini akan membentuk piramida atau bersifat hirearkis. Piramida kebutuhan ini tentu saja akan memunculkan budaya atau kebiasaan yang timbul dalam kehidupan di masyarakat. Kebutuhan biologis akan menjadi kebutuhan yang paling mendasar sehingga akan menuntut porsi yang lebih besar. Sebagai contoh dalam kehidupan sehari – hari jika seseorang memiliki uang lebih, lalu saat itu seseorang tersebut sedang dalam kondisi lapar. Maka seseorang tersebut akan mendahulukan dirinya untuk membeli makanan agar dapat menghilangkan rasa laparnya sebelum seseorang tersebut melakukan aktivitas lain dalam menggunakan uang tersebut. Maka dari itu, pemenuhan dari kebutuhan fisiologis ini akan sangat mempengaruhi aktivitas dari seseorang. Sehingga konsep dari Maslow tentang kebutuhan fisiologis ini sekaligus adalah jawaban dari pandangan Behaviorisme yang dimana menyatakan bahwa satu – satunya motivasi dari tingkah laku manusia yaitu kebutuhan fisiologisnya. Pendapat ini dibenarkan oleh Maslow jika kebutuhan dari fisiologis tersebut belum dapat terpenuhi. Berhubungan dengan tingkat kebutuhan pada kebutuhan akan rasa aman dapat dicontohkan dengan orang tua yang misalnya memperlakukan anaknya selalu dengan sikap yang tak acuh dan permisif akan dapat memungkinkan anak tersebut
  • 22. 22 tidak dapat memperoleh rasa yang aman. Bahkan akan lebih baik lagi bagi seorang anak jika kebebasannya dibatasi dibandingkan dengan kebebasan seorang anak yang tidak dibatasi. Karena menurut Maslow sendiri, kebebasan yang ada batasnya sangat diperlukan demi perkembangan anak tersebut ke arah penyesuaian yang baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh orang tua. Seorang anak akan memperoleh rasa aman apabila seorang anak tersebut berada dalam ikatan keluarganya jika tidak maka anak tersebut akan merasakan perasaan yang kurang aman, selalu cemas dan kurang percaya diri. Maka dari itu perkembangan dari tumbuh kembang anak semenjak dirinya masih dalam masa kanak – kanak sangat perlu diperhatikan karena hal tersebut dapat berdampak langsung dengan kepribadian yang akan dimiliki oleh anak ketika dirinya sudah beranjak dewasa. Anak yang tinggal pada kondisi lingkungan yang kacau dan tanpa pengawasan orang tua akan memungkinkan anak tersebut mengikuti arus yang sama dengan lingkungannya tersebut.
  • 23. 23 5. SOLIDARITAS SOSIAL KOTA DAN DESA (MEKANIS – ORGANIS, GEMEINSCHAFT – GESSELSCHAFT, PAGUYUBAN – PATEMBAYAN) Konsep dari solidaritas social yang dikemukakan oleh Emil Durkheim. Emil Durkheim sendiri lahir di Perancis dan merupakan anak dari seorang laki – laki yang berasal dari keluarga Yahudi. Durkheim mahir dalam ilmu hukum filsafat positif. Dirinya terakhir mengajar di tingkat universitas dengan memberikan khusus sosiologi pertama kali di Perancis pada tahun 1986. Emil Durkheim semasa hidupnya dididik dalam tradisi pencerahan dan Durkheim memberikan reaksi terhadap revolusi politik social yang terjadi pada masanya. Lalu kemudian dirinya menghubungkan dengan pemikiran “The General Will” atau kehendak bersama dan solidaritas social. Akibatnya, dia mengkonseptualisasikan masyarakat kedalam hal yang berkaitan dengan norma – norma atau jenis integrase social yaitu cara suatu individu secara sosiologis berhubungan dengan struktur social melalui faktra – faktra social. Salah satu dari kajian utama Durkheim adalah semacam sifat – sifat solidaritas sosial dari masyarakat tertentu yaitu solidaritas social yang terciptas karena adanya persamaan nilai, persamaan tantangan dan juga kesempatan yang setara. Dimana hal tersebut karena didasari oleh harapan dan juga kepercayaan. Pengertian yang terakhir mengenai solidaritas social ialah yaitu suatu solidaritas karena didasari oleh kemampuan untuk bekerjasama dalam suatu entitas atau wujud yang akan menghasilkan solidaritas social. Solidaritas ini akan menekankan pada keadaan dari hubungan antar individu dan juga kelompok dengan mendasari keterikatan bersama – sama dalam kehidupan dengan didukung oleh nilai – nilai moral dan juga kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud yang nyata dari hubungan bersama akan melahirkan suatu pengalaman emosional, sehingga hal tersebut akan memperkuat hubungan yang ada antar mereka. Menurut Emil Durkheim sendiri, solidaritas dapat dibedakan antara solidaritas positif dan juga solidaritas negative. Solidaritas negative tidak akan menghasilkan integrase apapun dan dengan demikian tidak akan memiliki kekhususan, sedangkan solidaritas positif memiliki sifat yang sebaliknya dari
  • 24. 24 solidaritas negative. Dalam tesisnya yang berjudul “The Devision of Labor in Siciety”, Emil Durkheim menegaskan bahwa pembagian kerja yang dimana merupakan bentuk dari solidaritas di dalam kelompok masyarakat ini dibagi menjadi dua yaitu solidaritas mekanik dan juga solidaritas organic. Solidaritas mekanik tersebut mengarah pada masalah dari transisi tradisional ke modern. Durkheim mencirikan bahwa ‘solidaritas mekanik’ kelompok masyarakat tradisional sebagai solidaritas yang bergantuung pada suatu keseragaman dari anggota – anggotanya, yang dimana dalam kehidupan bersamanya diciptakan bagi keyakinan dan nilai – nilai bersama antar masyarakatnya. Manusia akan hidup bersama dan saling berinteraksi dalam masyarakat, sehingga akan timbul rasa mendasar tentang adanya rasa kebersamaan diantara mereka. Rasa kebersamaan dari diri mereka ini milik masyarakat yang secara sadar akan menimbulkan perasaan kolektif. Selanjutnya perasaan kolektif yang dimiliki mereka ini merupakan akibat dari kebersamaan, merupakan hasil aksi dan juga reaksi diantara kesadaran secara individual. Jika setiap kesadaran secara individual itu menggemakan perasaan kolektif, hal itu ialah bersumber dari golongan khusus yang berasal dari perasaan kolektif tersebut. Pada saat solidaritas mekanik ini memainkan peranannya, kepribadian tiap individunya dapat dikatakan lenyap, dikarenakan dirinya bukanlah diri individu lagi melainkan hanya sekedar makhluk kolektif. Sedangkan solidaritas organic memiliki pengertian yaitu solidaritas yang dimana terbangun dan beroperasi di dalam masyarakar yang kompleks dimana berasal dari sekadar ketergantungan dari kesaman bagiannya. Perbedaan – perbedaan yang membentuk kesatuan yang baru ini tentunya akan bersifat saling melengkapi dan tidak saling bertentangan, karena setiap peran dari yang terspesialisasi penampilannya tergantung pada kegitatan – kegiatan orang atau kelompok dari organisasi yang saling berhubungan di dalam suatu kegiatan dan juga aktivitas tak satupun berdiri lepas satu sama lain, solidaritas organic ini dengan demikian ialan suatu kesatuan dari sebuah keseluruhan bagian – bagiannya yang berbeda – beda namun berhubungan dengan cara sedemikian rupa sehingga masing - masing membantu mencapai tujuan – tujuannya secara keseluruhan. Dengan kata lain, solidaritas organic ini akan tercipta
  • 25. 25 karena adanya rasa bergantung pada orang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari jika suatu individu tersebut memiliki kepentingannya sendiri. Durkheim sendiri sangat tertarik pada acara yang menghasilkan solidaritas sosial. Karena cara yang berubah yang mempersatukan masyarakat dan juga bagaimana para anggotanya melihat dirinya sebagai bagian dari suatu keseluruhan. Untuk menengkap perbedaan tersebut, Durkheim akan mengacu kepada dua tipe solidaritas mekanik dan organic. Suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas mekanik akan bersatu karena semua orang adalah generalis bagi mereka. Ikatan di antara orang – orang tersebut ialah karena mereka semua terlibat di dalam suatu kegiatan – kegiatan yang mirip dan mempunyai tanggung jawab – tanggung jawab yang mirip juga. Sedangkan, jika sebaliknya suatu masyarakat yang dicirikan oleh solidaritas organic akan dipersatukan karena perbedaan – perbedaan di antara orang – orang, oleh fakta bahwa semuanya memiliki tugas – tugas dan juga tanggung jawab yang berbeda. Durkheim sendiri melihat bahwa solidaritas sosial ini sebagai suatu gejala moral. Hal tersebut terutama dapat dilihat dari ikatan yang ada di kelompok di pedesaan. Adanya tertib sosial yang lebih sedikit pada wilayah perkotaan dibandingkan dengan gangguan ketertiban di pedesaan. Menurut Durkheim hal tersebut disebabkan oleh beberapa factor pengikat di desa yang ditingkatkan menjadi moralitas masyarakat. Factor tersebut terutama ialah : a. Kontrol sosial yang disebabkan oleh masyarakat yang ada di desa b. Stabilitas pada keluarga c. Adanya sifat heterogenitas lebih kecil daripada sifat kolektivitas Kelompok sosial ini merupakan kesatuan sosial yang dimana akan terdiri dari beberapa individu yang hidup bersama – sama dengan memiliki hubungan timbal balik yang intensif dan juga teratur. Kelompok sosial tersebut dibedakan menjadi beberapa kriteria. Seorang sosiolog Jerman Ferdinand Tonnies dalam Gameinschaft und Gasellschaft atau Community and Society telah membedakan tipe kelompok sosial menjadi dua yaitu Gemeinschact dan Gassellshacft. Kedua konsep tersebut digunakan untuk dapat membedakan antara kehidupan perkotaan dengan kehidupan
  • 26. 26 spedesaan atau kehidupan komunitas dan kehidupan dalam masyarakat massa. Gemeinschaft ini dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yang disebut dengan Paguyuban. Gemeinschaft atau paguyuban ialah asosiasi sosial yang dimana setiap individu cenderung akan ke arah komunitas sosial dibandingkan keinginan dan kebutuhan individu mereka. Paguyuban ini ialah bentuk dari kehidupan bersama, anggotanya diikat oleh batin yang murni, memiliki sifat yang alami dan kekal. Dasar dari hubungan tersebut adalah rasa cinta dan juga persatuan yang dimiliki dan telah dikodratkan. Biasanya paguyuban ini lahir dari dalam diri seorang individu ditandai dengan rasa solidaritas dan juga identitas yang sama. Keinginan untuk berhubungan tersebut didasarkan atas kesamaan dalam keinginan dan juga tindakan. Kesamaan dari seorang individu tersebut merupakan suatu factor untuk penguat hubungan sosial yang dimana kemudian akan diperkuat dengan hubungan secara emosional serta interaksi antar individunya. Pada daerah pedesaan atau di pedesaan, masyarakat tani yang melambangkan Gameinschaft, hubungan pribadi yang didefinisikan dan diatur berdasarkan dari aturan sosial tradisional. Orang – orang yang memiliki hubungan tatap muka yang sederhana dan langsung satu sama lain ini ditentukan oleh Wesenwille atau kehendak alami, sebagai suatu emosi alami dan spontan serta ekspresi sentiment. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Nicholas Abercrombie bahwa masyarakat yang ditandai dengan suatu hubungan paguyuban ini akan memiliki sifat homogen. Karena sebagian besar terikat kekerabatan dan hubungan organic dan juga memiliko kohesi moral yang didasarkan dari sentiment keagamaan yang lebih umum. Horace Miner telah menggambarkan Gemeinschaft di dalam encyclopaedia of the social sciences vol. 3 bahwa untuk merujuk pada suatu komunitas perasaan, semacam kesatuan ide dan juga emosi, yang dimana berasal dari suatu persamaan dan dari pengalaman hidup bersama. Suatu kelompok yang sering berinteraksi antara individu satu sama lain akan lebih cenderung membangun hubungan yang dalam dan memiliki jangka yang lebih panjang. Kontrol sosial yang ada dalam Gemeinschaft dapat dipertahankan
  • 27. 27 melalui cara – cara yang informal seperti persuasi moral, gossip dan juga gerak tubuh (gestur). Seperti yang dikutip dari Dasar – Dasar Sosiologi (2009) Karya dari Syahrial Syarbaini Rusdianti bahwa Gemeinschaft atau kelompok masyarakat paguyuban ini dapat dibedakan menjadi tiga yaitu : a. Gemeinschaft by Blood yang dimana hal ini berarti masyarakat paguyuban akan muncul karena adanya keturunan dari darah seperti dari orang tua ataupun keluarga yang berkaitan dengan hubungan darah. Atau dapat dikatakan bahwa karena adanya suatu ikatan kekerabatan. Sehingga individu tersebut memiliki perasaan yang dekat satu sama lain. b. Gemeinschaft by Place yang dimana hal ini berarti masyarakat paguyuban tersebut akan muncul dikarenakan dari tempatnya berada. Sehingga hal tersebut akan memunculkan rasa persatuan di antara orang – orang yang mempunyai tempat tinggal di daerah atau suatu tempat yang sama. Dapat juga dikatakan karena berlandaskan dari letak tempat individu tersebut tinggal serta tempat dirinya kerja yang akan mendorong suatu kelompok dapat berhubungan secara dekat satu sama lain dan juga hal ini mengacu pada kehidupan yang ada di daerah pedesaan. c. Gemeinschaft of Mind yang dimana ini berarti bahwa masyarakat paguyuban ini dapat disebabkan oleh pola pikir yang sudah dibawa oleh individu tersebut. Dapat juga dikatakan karena adanya hubungan persahabatan yang disebabkan oleh persamaan dari keahlian yang dimiliki atau pekerjaan serta pandangan yang dimana akan mendorong untuk saling berhubungan secara teratur. Sementara itu Gesellschaft dalam Bahasa inggrisnya memiliki arti associational society atau dalam Bahasa indonesianya ialah masyarakat asosiasi dan disebut juga sebagai patembayan. Gasellschaft ini memiliki pengertian bahwa masyarakat sipil dimana kebutuhan individunya lebih mendapatkan prioritas yang penting daripada asosiasi sosial. Patembayan ini yaitu merupakan suatu konsep yang dimana merujuk pada suatu hubungan anggota masyarakat yang mempunyai ikatan
  • 28. 28 yang lemah. Terkadang setiap individunya tidak saling mengenal satu sama lain, nilai, norma dan juga sikap menjadi kurang berperan dengan baik di kehidupan masyarakat kelompok tersebut. Patembayan ini ialah merupakan suatu bentuk kehidupan bersama di mana anggota – anggotanya memiliki hubungan yang sifatnya lebih kea rah sifat yang sementara dan disatukan oleh pemikiran yang sama. Gesselschaft ini ditentukan oleh adanya Kurwille atau kehendak yang rasional berbeda dengan paguyuban yang didasari oleh kehendak alami. Masyarakat patembayan ini juga dapat dilambangkan oleh masyarakat cosmopolitan modern dengan birokrasi pemerintah dan juga organisasi industry yang besar. Dalam Gesellschaft ini, suatu kepentingan pribadi yang rasional dan juga tindakan yang dimana penghitungan melemahkan ikatan tradisional keluarga, kekerabatan dan juga agama. Dengan kata lain, gameinschaft ini ialah menembus struktur gesselschaft. Pada masyarakat patembayan, hubungan antara manusianya lebih bersifat impersonal dan juga tidak langsung, dengan dibangun secara rasional untuk kepentingan efisiensi atau pertimbangan dari segi ekonomi dan politik lainnya. Gesellschaft ialah karakteristik dengan tipe ideal bagi kehidupan perkotaan modern. Seringkali konsep dari masyarakat patembayan ini dikonseptualisasikan sebagai masyarakat korporat atau massa masyarakat yang dimana didasarkan pada hubungan atau peran dan juga terdiri dari kelompok asosiasi. Gesellschaft ini ditandai dengan adanya rasa individualisme, mobilitas, impersonalitas, pengerjaan kepentingan dari diri sendiri dan adanya penekanan pada kemajuan daripada tradisi yang ada. Nilai – nilai bersama dan juga keterlibatan pribadi secara total menjadi prioritas yang sekunder karena masyarakat ini lebih mementingkan atau memprioritaskan urusan pribadinya. Dengan singkatnya, gesellschaft ini yaitu suatu logika pasar yang di mana hubungannya bersifat kontraktual, impersonal dan juga sementara atau temporer dan tidak bersifat selamanya. Ada sedikit kesamaan dan juga hubungan sosial yang sering tumbuh dari tugas – tugas segera seperti membeli produk. Kebanyakan masyarakat patembayan
  • 29. 29 ini berasal dari hasil industrialisasi, urbanisasi, revolusi teknologi, pembagian tenaga kerja dan juga pertumbuhan populasi. Masyarakat Gesellschaft ini telah menggantikan masyarakat tradisi dengan masyarakat kontrak. Karena di dalam masyarakat, keterikatan secara pribadi maupun hak dan juga kewajiban secara tradisional tidak penting. Hubungan antara laki – laki dintentukan dengan tawar – menawar dan juga didefinisikan dalan perjanjian tertulis.
  • 30. 30 Daftar Isi Azzulfa, M. I. (2021, Februari 11). Sosial Budaya. Retrieved from https://tirto.id/: https://tirto.id/jenis-jenis-interaksi-sosial-teorinya-menurut-para-ahli-sosiologi-f8SZ Baharuddin. (n.d.). Bentuk - Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan. 180-205. Hati, S. T. (n.d.). Perubahan Sosial Budaya. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Hendriana, A. (n.d.). Retrieved from http://mustazab81.blogspot.com/: http://mustazab81.blogspot.com/2013/06/teori-teori-kebudayaan.html Huda, F. A. (2016, Desember 15). Fatkhan.web.id. Retrieved from Fatkhan.web.id: https://fatkhan.web.id/ilmu-sosial-budaya-dasar-isbd/ Iwardany. (2015, Agustus 22). Retrieved from iwardany.wordpress.com: https://iwardany.wordpress.com/2015/08/22/enam-teori-kebudayaan-menurut- duranti/ Keesing, R. M. (n.d.). Teori - Teori Tentang Budaya. Antropologi. Kumalasari, L. D. (2017). Makna Solidaritas Sosial Dalam Tradisi 'Sedekah Desa' (Studi pada Masyarakat Desa Ngogri Megaluh Jombang). SenasPro, 1110-1123. Matondang, S. A., & Setiawan, Y. (2015). Teori Kebudayaan Interaksi Lokal dengan Wisata Regional dan Global. Medan: Penerbit Perdana Mitra Handalan. Mulyono. (2018). Buku AJar Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar . Nova. (2011, Maret 16). Retrieved from http://nova32bhsaindo2c.blogspot.com/: http://nova32bhsaindo2c.blogspot.com/2011/03/pengertian-tujuan-fungsi-ilmu- sosial.html#:~:text=Memberikan%20pengetahuan%20dasar%20dan%20pengertian, mahasiswa%20kepada%20lingkungan%20lebih%20besar. Putra, B. S. (n.d.). Solidaritas Kehidupan Penambang Belerang Tradisional Di Kawah Ijen. Jurnal Sosial dan Politik.
  • 31. 31 Putri, A. S. (2019, 12 23). Skola. Retrieved from Kompas.com: https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/23/200000469/pengertian-dan- perbedaan-gemeinschaft-dan-gesellschaft?page=all Saidang, & Suparman. (2019). Pola Pembentukan Solidaritas Sosial Dalam Kelompok Sosial Antara Pelajar. Jurnal Pendidikan, 121-126. Sihotang, A. P. (2008). Ilmu Sosial Budaya Dasa (ISBD). Semarang: Semarang University Press. Subaidi, S. M. (2019). Kebutuhan Manusia Dalam Pemikiran Abraham Maslow. Al- Mazahib, 17-33. Umanailo, M. C. (2015). Buku Ajar Ilmu Sosial Budaya Dasar . Namlea. Wibowo, A. (2008). Retrieved from https://staff.blog.ui.ac.id/: https://staff.blog.ui.ac.id/arif51/2008/11/11/teori-kebudayaan-dan-ilmu- pengetahuan-budaya/amp/ Yuristia, A. (2017). Keterkaitan Pendidikan, Perubahan Sosial Budaya, Modernisasi dan Pembangunan. Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 1-17. Retrieved from http://repository.ut.ac.id/.