AMDAL merangkum 3 hal penting: (1) AMDAL adalah kajian dampak lingkungan untuk proyek pembangunan, (2) tujuan AMDAL adalah memastikan proyek berjalan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan, (3) proses AMDAL meliputi identifikasi dampak, analisis dampak, dan merumuskan rencana pengelolaan lingkungan.
1. ANALISIS MENGENAI
DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL)
Pengelolaan Limbah Indutri Metalurgi
Oleh :
Dr. Ir Ismi Handayani, MT.
Prodi Magister Teknik Metalurgi
1
2. DEFINISI
AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang
direncanalan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan suatu usaha dan/atau
kegiatan
AMDAL merupakan proses pengkajian terpadu yang
mempertimbangkan aspek ekologi, sosio-ekonomi, dan
sosial budaya sebagai pelengkap kelayakan teknis dan
ekonomi dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
PLM-Ismi Handayani
3. DASAR HUKUM
PELAKSANAAN AMDAL
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997
tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
PLM-Ismi Handayani 3
4. TUJUAN DAN SASARAN
Tujauan dan sasaran AMDAL adalah untuk
menjamin suatu usaha dan/atau kegiatan
pembangunan dapat berjalan secara
berkesinambungan tanpa merusak lingkungan
hidup.
Melalui studi AMDAL diharapkan usaha
dan/atau kegiatan pembangunan dapat
memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam
secara efisien, meminimalkan dampak negatif dan
memaksimalkan dampak positif terhadap
lingkungan hidup
PLM-Ismi Handayani 4
5. KEGIATAN WAJIB AMDAL
Studi AMDAL diperlukan bagi kegiatan-
kegiatan yang menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan yang pada umumnya
terdapat pada rencana-rencana kegiatan
berskala besar, kompleks serta berlokasi di
daerah yang memiliki lingkungan sensitif.
Menurut PP Nomor 27 Tahun 1999 ijin
melakukan usaha dan/atau kegiatan baru akan
diberikan bila hasil studi AMDAL menyatakan
bahwa rencana usaha dan/atau kegiatan
tersebut layak lingkungan
PLM-Ismi Handayani 5
6. KEGIATAN WAJIB AMDAL
Jenis-jenis usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan AMDAL tertuang
dalam Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001
tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan
Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL
----- NO 11 tahun 2006
PLM-Ismi Handayani 6
7. Keegiatan yang wajib dilengkapi
dengan AMDAL
A. Bidang Pertahanan
B. Bidang Pertanian
C. Bidang Perikanan
D. Bidang kehitanan
E. Bidang perhubungan
F. Bidang Teknologi satelit
G. Bidang Perindustrian
H. Bidang Pekerjaan Umum
I. Bidang Sumber Daya Energi dan Mineral
J. Bidang Pariwisata
PLM-Ismi Handayani 7
8. PROSEDUR PENYUSUNAN AMDAL
Secara garis besar proses AMDAL
mencakup langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Mengidentifikasi dampak dari rencana
usaha dan/atau kegiatan
2. Menguraikan rona lingkungan awal
3. Memprediksi dampak besar dan
penting
4. Mengevaluasi dampak besar dan
penting dan merumuskan arahan
rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan PLM-Ismi Handayani 8
9. Usaha /kegiatan yang menimbulkan
dampak besar dan penting
a. perubahan bentuk dan bentang alam
b. Eksploitasi sumber daya alam baik yg terbaharui /tidak
c. Secara potensial dpt menimbulkan pemborosan, pencemaran
dan krusakan lingkungan hidup
d. Kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi lingkungan :alam,
buatan serta sosekbud
e. Hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi
sumber daya / perlindungan cagar budaya
f. Introduksi jenis tumbuhan,jenis hewan dan jasad renik
g. Pembuatan bahan hayati dan non hayati
h. Penerapan teknologi yang berpotensi utk mempengaruhi
lingkungan hidup
i. Kegiatan yangmempunyai resiko tinggi atau pertahanan
negara
PLM-Ismi Handayani 9
10. Kriteria dampak besar dan penting
a. Jumlah manusia yang akan terkena dampak
b. Luas wilayah persebaran dampak
c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang
terkena dampak
e. Sifatnya kumulatif dampak
f. Berbalik(reversible) atau tidak (irreversible)n
dampak
PLM-Ismi Handayani 10
11. Komisi penilai AMDAL
Komisi penilai menilai Kerangka Acuan, ANDAL RPL
dan RKL
Pusat :Mrnteri LH ( KLH)+ tim teknis terdiri dari
unsur2:
Dept Dalam negri, bid kesehatan, pertahanan,
penanaman modal, pertanian, bidanhh eptek
lembaga non dept. yang membidangi usaha/ dept
terkait, wakil propinsi DT tk I ybs,wakil kabupaten
/DT tk II, ahli bidang lingkungan yang dikaji, wakil
masyarakat terkena dampak dan lain yang dianggap
perlu
PLM-Ismi Handayani 11
12. Komisi penilai AMDAL
Komisi Daerah: Gubernur (BPLHD)+tim teknis yang
terdiri dari :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah TK I,
instansi yang mengendalikan dampak
lingkungan tk I, ditugasi penanaman modal
daearah, pertanahan di daerah, pertahanan
dan keamanan, kesehatan, wakil instansi pusat
dan daerah yang membidangi kegiatan terkait
ybs. ,Wakil propinsi, ahli bid, lingkungankodup,
organisasi LH, warga masyarakat dll
PLM-Ismi Handayani 12
13. Kriteria kegiatan yang dinilai oleh komisi
pusat:
a. Kegiatan strategis yang menyangkut
ketahanan dan keamanan negara
b. Lokasi kegiatan meliputi lebih dari satu
wilayah propinsi daerah TkI
c. Lolasi pada wilayah sengketa negara lain
d. Lokasi diwilayah ruang lautan
e. Lokasi di lintas batas negara Indonesia
dengan negara lain
PLM-Ismi Handayani 13
14. Kerangka Acuan :
KA ANDAL adalah ruang lingkup studi
analisis dampak lingkungan hidup yang
merupakan hasil pelingkupan yang
disepakati oleh pemrakarsa /penyusun
AMDAL dan komisi penilai AMDAL
PLM-Ismi Handayani 14
15. Tujuan dan Fungsi KA-ANDAL
Tujuan :
a. merumuskan lingkup dan kedalaman studi ANDAL
b. Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan efektif dan
efisien.
Fungsi :
a. Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa dan penyusun
studi tentang lingkup dan kedalaman studi yang akan
dilakukan
b. Sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai
dokumen ANDAL untuk mengevaluasi hasil studi
PLM-Ismi Handayani 15
16. Komponen lingkungan hidup :
Komponen LH yang ingin dipertahankan dan dijaga dan dilestarikan
fungsinya:
a. Hutan lindung, hutan konservasi dan Cagar Biosfer
b. Sumber Daya air
c. Keanekaragaman hayati
d. Kualitas Udara
e. Warisan alam dan warisan budaya
f. Kenyamanan lingkungan hidup
g. Nilai- budaya yang berorientasi selaras dengan LH
Komponen LH yang akan berubah secara mendasar :
a. Fungsi ekosistem
b. Pemilikan dan penguasaan lahan
c. Kesempatan kerja
d. Taraf hidup masyarakat
e. Kesehatan masyrakat
PLM-Ismi Handayani 16
17. Proses Pelingkupan:
Merupakan proses awal untuk menentukan lingkup
permsalahan dan menidentifikasi dampak penting
(hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan
Hasil proses ini sbb:
a. Dampak penting hipotetik yanh dipandang relevan
untuk ditelaah
b. Lingkup wilayah studi: batas proyek, batas
ekologisbatas sosial dan batas administratif
c. Batas waktu kajian :rentang waktu yang akan
digunakan sbg dasar dalam melakukan prakiraan
perubahan kualitas
d. Kedalaman studi ANDAL mencakup metode yg
digunakan , jumlah sampel yang diukur dan tenaga ahli
yang dibutuhkaan sesuai dengan sumber daya yg
tersedia(dana dan waktu)
PLM-Ismi Handayani 17
18. Pelingkupan dampak penting:
1. Identifikasi dampak potensial: inventarisasi
dampak potensial yang mungkin timbul.
Diperoleh dari hasil konsultasi dengan para
pakar, instansi yg bertanggung jawab,
masyarakat yg berkepentingan, hasil
pengamatan lapangan atau cara lain spt:
Penelaahan pustaka, Analisis isi (content
analysis), Interaksi kelompok (rapat ,
lokakarya, braistormning), Metode adhoc,
Daftar uji (sederhana, kuesioner deskriptif),
matriks, bagan alir, pelapisan
PLM-Ismi Handayani 18
19. Pelingkupan dampak penting:
2. Evaluasi Dampak potensial:bertujuan untuk
menghilangkan dampak potensial yang relevan
tidak penting, sehingga didapatkan dampak
penting hipoyesis yang dipandang perlu dan
relevan untuk ditelaah dalam studi ANDAL
3. Klasifikasi dan prioritas dampak penting
berdasarkan prioritas sbb:
a. Kebijakan yang menjadi dasar untuk arahan
kajianAMDAL selanjutnya , spt standard baku
mutu dll
b. Konsep saintifik dari kajian yg akan dilakukan
PLM-Ismi Handayani 19
20. Pelingkupan wilayah studi:
a. Berdasarkan batas ruang:
1. Batas proyek: ruang dimana rencana kegiatan akan
melakukan kegiatan pra konstruksi , konstruksi dan
operasi
2. Batas ekologis: ruang penyebaran dampak dari suatu
kegiatan menurut media transportasi limbah (air, udara)
dimana proses alami berlangsung di dalam ruang tsb.
3. Batas sosial: ruang disekitar rencana kegiatan yg
merupaka tempat berlangsungnya berbagai interaksi
sosial nilai tertentu yg sudah mapan
4. Batas administratif: ruang dimana masyarakat dapat
secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan
sosial budaya swsuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku didalam ruang tsb.Biasanya
berupa batas administrasi pemerintahan atau batas
konsesi pengelolaan sumber daya oleh suatu kegiatan
PLM-Ismi Handayani 20
21. Pelingkupan wilayah studi:
5. Batasan ruang lingkup wilayah studi: merupakan kesatuan
dari keempat wilaayah diatsa tetapi penentuannya
disesuaikan dengan kemampuan pelaksanaanyang
biasannya mempunyai keterbatasan sumber data, karena
waktu, dana, tenaga,teknik daan metode penelaahan.
b. Lingkup batasan waktu kajian ANDAL :
> ditetapkan berdasarkan pertimbangan batasan
waktu pelaksanaan rencana kegiatan
>adalah batasan waktu kajian yg akan
dipergunakan dalam melakukan prskiraan dan
evaluasi dampak .
PLM-Ismi Handayani 21
22. Komponen lingkungan:
•Fisik
•Kimia
•Biologi (flora dan fauna)
•Sosekbud dan kesmasy.
Komponen kegiatan:
•Pra konstruksi
•Konstruksi
•Pasca konstruksi/operasi
•Proses pelingkupan dan Penyusunan KA-ANDAL:
•Dampak penting hipotetik
•Penetapan batas wilayah
•Penetapan tenaga ahli
•Penetapan metode pengumpulan data
•dan analisi data yg akan digunakan
•Penetapan lokasi pengambilan sampel
•Penetaapan metode prakiraan dan evaluasi
•dampak yg akan digunakan dalam penyusunan
• ANDAL
Penusunan ANDAL:
•Survey lapangan
•Analisis data
•Prakiraan Dampak Penting
•Evaluasi Dampak Penting
Penyusunan RKL Dan RPL:
•Penyusunan Upaya Penygelolaan dan pemantauan
Lingkungan
•Penetapan pihak-pihaK yG terlibat dalam pengelolaan
•an Pemantauan Lingkungan
KELAYAKAN LINGKUNGAN
PENYUSUNAN AMDAL
PLM-Ismi Handayani 22
23. Identifikasi Dampak Potensial:
•Langkah 1: Identifikasi Rencana Kegiatan Proyek
•Langkah 2:Identifikasi tipe Proyek
•Langkah 3: Identifikasi Komponen Lingkungan
•Langkah 4: Identifikasi fungsi ekosistem
•lLangkah 5: Matriks Identifikasi Dampak
•Langkah 6: Identifikasi Dampak potensial
Evaluasi Dampak Potensial:
•Langkah7: Evaluasi Dampak Penting
•Langkah 8:Dampak Penting yang ditelaah ANDAL
Pemusatan Dampak Penting:
•Langkah 9: Pengelompokan Isu-isu Lingkungan
•Langkah 10: Pengurutan Isu-isu Lingkungan
Pelingkupan Dampak Penting Pelingkupan Wilayah Studi
Langkah 1: Penetapan Batas Proyek
Langkah 2: Penetapan batas ekologi
Langkah 3; Penetapan Batas Sosial
Langkag 4: Penetapan batas Administrasi
Langkah Penetapan Wilayah Studi ANDAL
Lingkup kedalaman studi ANDAL
*Rencana Kegiatan Proyek yang *Isu pokok/Dampak Penting lingkungan yang
Perlu ditelaah Mendalam perlu ditelaah medalam
PLM-Ismi Handayani
23