Ce diaporama a bien été signalé.
Le téléchargement de votre SlideShare est en cours. ×

Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf

Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Pengaruh Social Media terhadap Gaya Hidup Mahasiswa di Kota Yogyakarta
Mata Kuliah: Metode Penelitian Kualitatif
Desvieta ...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat....
besar dalam kehidupan masyarakat terkhususnya seseorang remaja. Bagi masyarakat
khususnya kalangan remaja, media sosial su...
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Prochain SlideShare
Metode penelitiantahap1
Metode penelitiantahap1
Chargement dans…3
×

Consultez-les par la suite

1 sur 50 Publicité

Plus De Contenu Connexe

Similaire à Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf (20)

Plus récents (20)

Publicité

Desvieta Andina M._21413244047_MP. Kualitatif.pdf

  1. 1. Pengaruh Social Media terhadap Gaya Hidup Mahasiswa di Kota Yogyakarta Mata Kuliah: Metode Penelitian Kualitatif Desvieta Andina Mauizah 21413244047 Jurusan Pendidikan sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta 2022
  2. 2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemanfaatan internet akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Internet merupakan produk teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebagai produk teknologi, maka internet dapat memunculkan jenis interaksi sosial baru yang berbeda dengan interaksi sosial sebelumnya. Media internet tidak lagi hanya sekedar menjadi media komunikasi semata, tetapi juga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari dunia bisnis, industri, pendidikan, dan pergaulan sosial. Penggunaan fasilitas komunikasi yang semakin canggih memberikan peluang bagi setiap individu untuk mengakses informasi sesuai keinginan serta dapat berkomunikasi dengan mudah tanpa memikirkan waktu. Khususnya pada media sosial yang pertumbuhannya sangat meningkat. Pada kalangan anak remaja merupakan kalangan yang sering menggunakan media sosial sebagai sarana untuk mencari informasi, berinteraksi, bersosialisasi, sebagai hiburan maupun berkomunikasi dengan teman. Melalui media sosial, remaja dapat terhubung atau bertemu dengan siapa pun terlepas dari lokasi geografisnya, latar belakang budaya, sosial dan agama yang beragam sehingga memungkinkan mereka untuk lebih sadar dan berpengetahuan tentang dunia luar. Penggunaan media sosial saat ini lebih banyak digunakan untuk menunjukkan eksistensi diri yang berlebihan hingga terkadang tidak ada batas antara kehidupan nyata dan kehidupan di dunia maya. Media sosial yang marak belakangan ini seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan Whatsapp yang merupakan produk teknologi media baru yang sedang digemari banyak kalangan. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap media sosial mempunyai dampak yang
  3. 3. besar dalam kehidupan masyarakat terkhususnya seseorang remaja. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. Kalangan remaja yang mempunyai media sosial biasanya memposting tentang kegiatan pribadinya, curhatannya, serta foto- foto bersama teman, pacar, keluarga. Dilihat dari era modern sekarang ini media sosial bukan hanya sekedar media komunikasi namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia khususnya golongan muda atau pelajar dan mahasiswa. Dalam setiap kehidupan kita sudah mengenal apa yang namanya gaya hidup, gaya hidup adalah sesuatu yang selalu ada dan dipraktekan oleh manusia disekelilingnya. Gaya hidup juga sudah menjadi panutan bagi orang-orang yang mengenalnya, karena dengan seperti itu akan nampak cara hidup yang mereka inginkan, sesuai kebutuhan mereka tanpa harus memikirkan orang lain, asiknya gaya hidup juga bisa dirasakan oleh beberapa mahasiswa yang masih melihat trend-trend gaya hidup sekarang ataupun masa depan, yang lebih dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang mana usaha seseorang untuk membuat dirinya eksis dengan cara tertentu. Kebanyakan remaja-remaja sekarang khususnya mahasiswa sudah memiliki sosial media, mereka akan menggunakan sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun jika pengunaan media sosial tanpa di pantau oleh orang tua maka hal itu akan berakibat fatal. Hal ini kadang membuat anak semakin salah arah untuk berinteraksi, serta berkomunikasi dalam sosial media. Berpikir secara rasional tentang perkembangan media sosial yang ada, tidak memilih serta merta akan kepuasan tapi kebutuhan. Tidak tergoda akan pengaruh yang berkembang diluar sana karena tetap fokus pada masa perkuliahannya. Masuknya perilaku konsumtif tersebut membawa
  4. 4. perubahan pada gaya hidup mahasiswa yang lama kelamaan mulai berubah menjadi kebiasaan yang menjadikan sebuah gaya hidup. Dampak yang terjadi ialah mahasiswa terbawa ke dalam tindakan yang lebih mementingkan penampilan luar, harga diri dan bagaimana mereka bisa setara atau mengikuti perkembangan trend yang ada di sekitar mereka. Hal ini dapat mengakibatkan mereka sulit untuk bersikap secara rasional yang mana semestinya seorang mahasiswa diharuskan dapat bersikap secara rasional dalam menyikapi trend dan perkembangan yang ada. Perkembangan globalisasi berkembang sangat pesat mulai dari teknologi, mode pakaian, restaurant, fashion dan masih banyak lagi. Media sosial menjadi salah satu contoh perkembangan teknologi yang digemari oleh anak muda zaman sekarang. Indonesia menjadi salah satu Negara pengguna media sosial terbanyak dengan total jumlah 56% dari total populasi penduduk Indonesia yaitu 150 juta jiwa data dari websindo. Sampai saat ini media sosial masih menjadi yang terfavorit di setiap kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa dan bahkan orang tua. Hana Nur et al. (2019) menyatakan bahwa media sosial menjadi kebutuhan primer yang tidak terbatas oleh waktu, ruang, usia bahkan pekerjaan. Kebanyakan dari pengguna media sosial adalah awalnya hanya melihat-lihat profile user pengguna lain atau story yang diunggah dapat bedampak kecenderungan rasa iri dan berkeinginan untuk mengejar rasa kepuasan dalam diri. Media sosial telah mendorong seseorang untuk berperilaku konsumtif sehingga media sosial menjadi ajang pamer bagi kebanyakan orang. Konsumtif sendiri memiliki arti yaitu perilaku seseorang membeli brang yang didasari pada rasio dan keinginan yang kurang diperlukan sehingga menjadi berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Berbeda dengan zaman dulu, orang
  5. 5. akan membeli barang untuk kebutuhan primer dan sekunder, tetapi sekarang membeli barang untuk menyenangkan diri sendiri, memuaskan keinginan, serta lebih mementingkan faktor keinginan ketimbang kebutuhan yang didasari oleh faktor internal maupun eksternal. Masa remaja adalah masa dimana mereka sedang mencari jati diri, maka mereka rela mengeluarkan uang yang banyak demi membeli barang yang mahal untuk kepuasan pribadi. Pemacu dari sikap perilaku konsumtif seseorang adalah intensitas perbincangan yang dilakukan di media sosial. Semakin tinggi intensitas perbincangan di media sosial maka semakin tinggi pula perilaku konsumtif. Perbincangan yang dimaksud ini adalah tukar menukar informasi, atau menanyakan perihal pendapat pengguna lain di media sosial. Media sosial memberikan kontribusi yang cukup besar untuk mempengaruhi seseorang termasuk mahasiswa dengan cara menampilkan apa yang sedang trend pada saat itu sehingga remaja termasuk mahasiswa lain yang melihat secara tidak sadar akan mengikuti gaya hidup tersebut. Perilaku konsumtif paling dipengaruhi oleh faktor internal yaitu untuk mendapatkan penghargaan diri dan validasi dari orang-orang disekitarnya. Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan, kampus atau universitas yang semestinya mejadi tempat untuk memperoleh ilmu, bertukar pikiran dan pendapat, bersosialisasi, dan lain sebagainya kini menjadi ajang untuk pamer tentang gaya hidup maupun penampilan mahasiswa. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa yang terdoktrin atau fomo dalam menerapkan gaya hidup yang cenderung konsumtif. Sehingga sebagian mahasiswa kini hanya mementingkan penampilan, gengsi, dan mengikuti lingkungan sekitar. Mahasiswa akan dianggap trendy jika ia telah memakai, membeli barang-barang bermerek atau ke suatu tempat yang terkenal, bukan dianggap trendy melalui prestasi
  6. 6. lagi. Terkait dengan gaya hidup mahasiswa sebagai pelaku ekonomi hal yang tepat adalah mengutamakan kebutuhan yang prioritas bukan pada eksistensi di lingkungan perkuliahan. Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat judul “pengaruh social media terhadap gaya hidup mahasiswa di kota Yogyakarta” Pertayaan yang peneliti ajukan adalah apa motivasi seorang mahasiswa menggunakan social media? bagaimana dampak penggunaan media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa? dan bagaimana upaya mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa? Alasan penulis memilih penelitian di lokasi ini karena dilihatnya banyak dari kalangan remaja khususnya mahasiswa yang menggunakan media sosial sebagai gaya hidup dan terdapat banyak perbedaan pada gaya hidup dari setiap pengguna media sosial lainnya. B. Identifikasi Masalah Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagi masyarakat khususnya kalangan remaja, media sosial sudah menjadi candu yang membuat penggunanya tiada hari tanpa membuka media sosial. 2. Pengguna media sosial tanpa di pantau oleh orang tua akan berakibat fatal yang membuat anak semakin salah arah untuk berinteraksi, serta berkomunikasi dalam sosial media. 3. Adanya perilaku konsumtif membawa perubahan pada gaya hidup mahasiswa yang lama kelamaan mulai berubah menjadi kebiasaan yang menjadikan sebuah gaya hidup.
  7. 7. 4. Gaya hidup yang konsumtif dapat mengakibatkan mereka sulit untuk bersikap secara rasional yang mana semestinya seorang mahasiswa diharuskan dapat bersikap secara rasional dalam menyikapi trend dan perkembangan. C. Batasan Masalah Gaya hidup yang dipengaruhi oleh sosial media merupakan dapat menyebabkan dampak yang buruk jika tidak dalam pengawasan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dalam batasan narasumber nya hanya pada mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang menggunakan social media dan khususnya berdomilisi di kota Yogyakarta. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi fokus pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah: 1. Apa motivasi seorang remaja menggunakan media social? 2. Bagaimana dampak penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja? 3. Bagaimana upaya mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja? E. Tujuan Masalah Berdasarkan fokus penelitian yang ada, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apa motivasi seorang remaja menggunakan media social. 2. Untuk mengetahui bagaimana dampak penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja.
  8. 8. 3. Untuk mengetahui bagaimana upaya mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja. F. Manfaat Penelitian Dengan mengadakan penelitian mengenai dampak penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja. Diharapkan akan memberikan maanfaat antara lain: 1. Manfaat praktis A. Bagi Remaja Manfaat penelitian bagi remaja dapat memberikan perubahan serta memperbaiki penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja. B. Bagi Pendidik Dapat memberikan perubahan terhadap penerapan penggunaan media sosial serta mampu memperbaiki dampak dalam menggunakan media sosial. C. Bagi Masyarakat Untuk memberikan wawasan dan informasi kepada masyarakat sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan bahan studi sosial khususnya tentang dampak penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja. 2. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam hal dampak penggunaan media sosial terhadap gaya hidup remaja. Serta hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai refrensi peneliti selanjutnya.
  9. 9. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Media Sosial a. Pengertian Media Social Media social terdiri dari dua kata, yaitu media dan sosial. Media merupakan alat, sarana komunikasi, perantara, atau penghubung. Sosial artinya berkenaan dengan masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dsb). Media social adalah bentuk komunikasi elektronik dimana pengguna dapat berinteraksi dengan individu atau sekelompok orang untuk berbagi atau membuat informasi, pengetahuan, ide, dan pandangan tentang subjek yang berbeda serta berbagai jenis konten (seperti audio, video, dll). Beberapa contoh media social adalah Facebook, Twitter, Instagram, Myspace, Snapchat, LinkedIn, Pinterest, YouTube, Google+, Tumblr, Vine, dan Reddit dll. Berikut beberapa pengertian media sosial menurut beberapa ahli: Media sosial adalah media yang digunakan oleh person agar menjadi sosial, atau menjadi sosial secara daring dengan cara berbagi isi, berita, informasi, foto dan lain-lain dengan orang lain, Varinder Taprial dan Priya Kanwar (2012). Media sosial adalah seperangkat alat komunikasi dan kolaborasi baru yang memungkinkan terjadinya berbagai jenis interaksi yang sebelumnya tidak tersedia bagi orang awam, Menurut Chris Brogan (2010). Media sosial adalah media yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi teks, gambar, suara, dan video informasi baik dengan orang lain maupun perusahaan dan vice versa, Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2016).
  10. 10. Menurut Mandibergh media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang mengasilkan konten. Sedangakn menurut Shirky media sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi, bekerja sama diantara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka instusional maupun organisasi. Lalu menurut Boyd media sosial dijelaskan sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Kemudian menurut Van Dijk media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Mike dan Young juga mengartikan media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di antara individu dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu. Dari pengertian yang ada, dapat disimpulkan bahwa media social adala sebuah wadah atau media yang digunakan untuk saling melakukan sebuah aktivitas sosial secara tidak langsung melalui jaringan internet tanpa dibatasi oleh ruang, waktu dan jarak. Banyaknya pengguna social media ini dikalangan mahasiswa atau remaja semakin membludak. Ada anggapan yang muncul tentang semakin aktif bermain social media maka mereka semakin dianggap keren dan gaul (menunjukkan eksistensi diri). Namun kalangan remaja yang tidak mempunyai media sosial biasanya dianggap kuno, ketinggalan jaman, dan kurang bergaul. Tidak jarang mahasiswa–mahasiswa yang menggunakan media sosial ini menjadi dramatis dan terus membuat pencitraan atas dirinya.
  11. 11. b. Karakteristik Media Sosial Adapun cirri khusus dari media sosial yang perlu diketahui ialah ciri khusus ini hanya dimiliki oleh media sosial dibanding media lainnya. SEbagai contohnya adalah media sosial beranjak dari pemahaman bagaimana media tersebut digunakan sebagai sarana sosial di dunia virtual. Berikut adalah karakteristik dari media sosial. • Network (Jaringan) Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk jaringan di antara penggunanya. • Informasi Informasi adalah poin penting dalam sosial media. Pada media sosial, informasi menjadi komoditas yang dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas ini diproduksi dan didistribusikan anta rpengguna itu sendiri. Sehingga dari kegiatan konsumsi ini pengguna dan pengguna lainnya membentuk sebuah jaringan yang pada akhirnya secara sadar atau tidak bermuara pada isntitusi masyarakat berjejaring (network society). • Arsip Arsip merupakan fitur yang menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa menjadi akses kapan pun dan melalui perangkat apapun. Informasi akan terus tersimpan dan bahkan dengan mudahnya dapat diakses • Simulasi Sosial Sebagai media yang berlangsungnya masyarakat di dalam dunia maya atau virtual, Penggunanya dapat dikatakan sebagai warga Negara digital. Hal ini
  12. 12. menyebabkan bahwa media sosial juga memepunyai aturan, etika serta batasan yang mengikat penggunanya layaknya sebuah Negara. • Interaksi Interaksi sederhana di media sosial ini dapat berupa saling mengomentari atau memberikan tanggapan singkat pada pengguna lain. • Konten Pengguna Konten oleh pengguna ini meupakan penanda bahwa di media sosial tidak hanya memproduksi konten, tetapi juga mengonsumsi konten yang dibuat oleh orang lain. Konnten merupakan budaya interaksi di media sosial. • Penyebaran Penyebaran atau sharing adalah ciri khas dari media sosial yang menunjukkan bahwa pengguna aktif menyebarkan konten mengembangkannya sekaligus. Penyebaran ini juga dapat memicu interaksi antar pengguna dan juga dapat didistribusikan melalui orang lain. c. Macam Aplikasi Media Sosial a. Instagram Aplikasi ini muncul pada Oktober 2010 yang mempunyai fungsi layanan berbagi foto yang memungkinkan pengguna untuk berfoto dan memberi filter lalu menyebarluaskannya atau mengupdate video-video pendek untuk di sebarluaskan. Dan biasanya Instagram menjadi salah satu tempat untuk menemukan berbagai macam informasi, hiburan, promosi produk, hingga kegiatan sehari-hari orang lain. Aplikasi ini menjadi aplikasi yang banyak
  13. 13. sekali penggunanya oleh sebab itu aplikasi ini sering dijadikan sebagai tempat untuk menunjukkan eksistensi diri penggunanya. b. Facebook Fcebook diluncurkan pada 4 Februari 2004 yang didirikan oleh Mark Zurkerberg. Aplikasi ini sangat terkenal di dunia maya, jarang orang yang tidak mengetahui aplikasi ini. Pada awalnya Facebook ini ialah sebagai situs khusus untuk mahasiswa Universitas Harvard. Namun pada bulan September 2006, situs tersebut membuka dirinya untuk setiap pengguna dengan alamat email terdaftar. Saat ini, ia memiliki lebih dari 1,86 miliar pengguna aktif bulanan, menjadikannya situs media sosial terbesar di dunia. c. WhatsApp Whatsapp didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton pada tahun 2009 yang telah menghabiskan waktu 20 tahun di yahoo. Aplikasi ini mempunyai fitur utama yaitu sebagai alternatif untuk SMS, mengirim dan menerima berbagai macam media: teks, foto, video, dokumen, lokasi, dan juga panggilan suara. Pada saat ini fitur yang ada di WhatsApp sudah berkembang menjadi lebih baik dan bagus. Aplikasi ini juga sangat banyak pengguna nya dari kalangan remaja sampai orng dewasa. d. Youtube Youtube ini pertama kali diciptakan oleh 3 orang mantan karyawan paypal (website online komersial) yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim pada Februari 2005. Kemunculan Youtube memudahkan miliaran orang untuk menemukan, menonton, dan membagikan beragam video. Youtube
  14. 14. menyediakan forum bagi orang-orang untuk saling berhubungan, memberikan informasi, dan menginspirasi orang lain di seluruh dunia, serta bertindak sebagai platform distribusi bagi pembuat konten asli dan pengiklan, baik yang besar maupun kecil. Pada 2016, situs ini menampung lebih dari satu miliar pengguna di 88 negara berbeda di seluruh dunia yang mencakup 95% dari total populasi internet. e. Twitter Aplikasi ini berdiri pada Maret 2006 yang didirikan oleh Jack Dorsey, Evan williams dan Biz Stone dan aplikasi ini masuk ke dalam kategori mikroblogging. Fitur yang ada di Twitter ini adalah pengguna dapat mengirimkan pesan yang kemudian disebarkan ke pengguna lain. Saat ini Twitter mengalami perkembangan yang baik menjadi layanan jejaring sosial yang fitur nya dpat menerbitkan postingan singkat atau status serupa dengan SMS yang bisa diakses di Internet. Tak hanya itu, semenjak saat ini Twitter telah dimiliki oleh Elon Musk banyak sekali perkembangan yang terjadi. 2. Gaya Hidup a. Pengertian Gaya Hidup Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia dalam masyarakat. Gaya hidup berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uang. Jadi, gaya hidup adalah suatu pola atau cara individu mengekspresikan atau mengaktualisasikan, cita-cita, kebiasaan atau hobi, opini, dan sebagainya dengan lingkungannya melalui cara yang unik, yang
  15. 15. menyimbolkan status dan peranan individu bagi lingkungannya. Gaya hidup menjadi upaya untuk membuat diri menjadi eksis dengan cara tertentu dan berbeda dari kelompok lain. Setiap individu berhak dan bebas memilih gaya hidup mana yang dijalaninya, baik itu gaya hidup mewah, gaya hidup hedonis atau gaya hidup untuk mencari kesengan saja, gaya hidup sehat, gaya hidup sederhana dan sebagainya. b. Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Hidup Menurut pendapatnya Amstrong gaya hidup sesorang bisa dilihat dari perilaku yang dilakukan nya seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa. Amstrong juga menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup sesorang ada dua faktor yaitu faktor internal, dan eksternal. • Faktor internal yaitu terdiri dari sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi. • Faktor Eksternal yaitu terdiri dari: 1. Kelompok referensi Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. 2. Kelas sosial Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama.
  16. 16. 3. Kebudayaan Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat 4. Keluarga Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu. Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya. c. Aspek Gaya hidup Mahasiswa dilihat dari Sosial Rasionalitas dan Gengsi Sosial Gaya hidup sekarang sudah tidak lagi memandang usia dan golongan, tak terkecuali mahasiswa. Gaya hidup mahasiswa sangat menarik untuk dibahas, dilihat dari perspektif pendidikan, sosial, ekonomi, dan agama. Dimensi dari keseharian manusia yang melekat dalam pola gaya hidup yaitu bisa meliputi health, fashion, food, transport, mobile phone, living, vocation. Bagaimanapun gaya hidup sudah menjadi ikon dari modernitas dan merupakan pilihan bagi semua orang untuk dapat menyeleksi dan memilih apa yang menjadi kebutuhan terutama bagi mahasiswa agar tidak terjerumus dalam arus zaman. Gengsi merupakan sifat takut akan jatuhnya harga diri yang dimana selalu mementingkan dan membanggakan kehormatan diri (prestise). Para mahasiswa akan update informasi terkini tentang gaya hidup yang modern agar tidak ketinggalan zaman. Cara hidup yang diambil mahasiswa berubah mulai dari berpakaian, bersosialisasi, dan berbagai kegiatan lainnya yang dapat
  17. 17. mempengaruhi tingkat kehidupan yang dianggap modern, gaul, dan keren. Sehingga rasa percaya diri muncul disaat berinteraksi dengan lingkungannya. Menempatkan gaya hidup di urutan pertama, dikhawatirkan dapat merusak kepribadian seoarang mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang seharusnya mampu bersikap kritis dalm menyikapi berbagai hal. Sifat gengsi yang ditonjolkan akan menghambat perkembangan mental positif dalam mengembangkan bakat maupun keahlian yang dimiliki. Salah satu hal yang paling dekat dengan gengsi adalah gaya hidup yang konsumtif. Konsumtif berkaitan dengan jumlah pengeluaran untuk membeli berbagai jenis barang dan jasa dalam tingkat pendapatan yang tinggi. Namun, mahasiswa dari kalangan ekonomi kelas bawah yang merupakan korban dari gengsi seakan tidak peduli akan hal itu. Demi menutupi kekurangan karena rasa gengsi mahasiswa tidak berpikir panjang dan lebih memntingkan egonya untuk mode yang kekinian. Sebelum terjadi globalisasi dan modernisasi masih banyak mahasiswa yang berorientasi ke masa depan. Berbeda dengan sekarang, mahasiswa berubah dalam hal pakaian, pergaulan, pemakaian uang dan kebutuhan lain yang menjadi berlebihan, tidak sesuai kebutuhan. B. Landasan Teori Menurut teori Baudrillard, logika konsumsi masyarakat bukan lagi berdasarkan use value atau exchange value melainkan hadir nilai baru yang disebut “symbolic value”. Yang dimaksud adalah orang tidak lagi mengkonsumsi objek berdasarkan nilai tukar atau nilai guna, melainkan karena nilai tanda atau simbolis yang sifatnya abstrak dan terkonstruksi. Hal ini disebabkan karena beberapa bagian dari tawaran iklan justru
  18. 18. menyangkal kebutuhan konsumen akan keunggulan produk, melainkan dengan menyerang rasa sombong tersembunyi dalam diri manusia, produk ditawarkan sebagai simbol prestise dan gaya hidup mewah yang menumbuhkan rasa bangga dalam diri pemakainya. Jean Baudrillard merupakan seorang teoritisi postmodernis dan sosiologi asal Perancis, Baudrillard menjelaskan konsep dasar tentang konsumsi dengan menghubungkannya dengan kapitalisme global dan media massa yang berperan dalam menyebarkan tanda-tanda untuk dikonsumsi oleh masyarakat konsumen. Menurut analisisnya, globalisasi telah menyebabkan masyarakat perkotaan menjadi berperilaku “seragam”. Keseragaman ini disebabkan karena pengaruh media yang berperan dalam menyebarkan tanda-tanda dalam setiap kehidupan. Hal tersebut berakibat pada pergeseran pola pikir dan logika konsumsi masyarakat. Baudrillard menyimpulkan bahwa keadaan yang terjadi dalam masyarakat konsumer terkait pada kondisi terkendali yang diatur oleh para pemilik modal. Sistem kendali yang digunakan adalah dengan kampanye besar-besaran menyangkut gaya hidup. Pengkondisian masyarakat dunia dalam keadaan seperti ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memasarkan produk seluas-luasnya ke seluruh dunia, sehingga mereka mampu membuat banyak orang bekerja keras demi membeli barang-barang tak masuk akal, namun memberi simbol status sosial yang memiliki makna tersendiri bagi kehidupan subjek yang bersangkutan. Kini tanpa sadar masyarakat telah menganut ideologi baru, sebuah ideologi yang mengarahkan masyarakat untuk berlomba-lomba mengonsumsi kehampaan.
  19. 19. C. Penelitian yang Relevan Adapun hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Skripsi yang ditulis oleh Sumiyati Benga Ola (2020) Universitas Islam Indonesia yang berjudul “Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Remaja-Remaja Kost Di Umbulmartani Ngemplak Sleman” dengan hasil dari penelitian ini adalah remaja kost tidak semua mengalami dampak buruk dari sosial media. Dan dampak tersebut ditanggapi secara menyeluruh dan diatasi. Kemudian dampak dari gaya hidup nya juga tidak semua mengalami nya dari segi cara berpakaian, keuangan dan waktu (banyak membuang waktu untuk menggunakan sosial media). Adapun perbedaan penelitian yang diampuh oleh penulis ialah disini penulis meneliti tentang apa latar belakang remaja menggunakan social media dan apa dampak nya bagi mereka dilihat dari pandangan atau prespektif dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Skripsi yang ditulis oleh Dewi Oktaviani (2019) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro 1439 H/ 2018 M dengan judul “Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa IAIN Metro” dan dengan hasil penelitiannya adalah media sosial memberikan dampak yang positif dan negative bagi mahasiswa IAIN, dan juga jika dilihat dari aspek perilaku mahasiswa IAIN Metro termasuk ke dalam pembelian impulsif. Yang dimana dalam pandangan Islam, gaya hidup memberikan aturan kepada setiap individu dalam berperilaku konsumtif. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diampuh adalah penulis meneliti tentang apa latar belakang remaja menggunakan social media dan apa
  20. 20. dampak nya bagi mereka dilihat dari pandangan atau prespektif dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Jurnal yang ditulis oleh Aditya Yusak Tewal, Norma. N. Mewengkang, dan J.W Londa (2018) dengan judul “Pengaruh Media sosial Terhadap Gaya Hidup Remaja di Desa Raanan Baru Kecamatan Motoling Barat Kabupaten Minahasa Selatan” yang menghasilkan bahwa media sosial memiliki hubungan atau korelasi yang kuat dengan gaya hidup remaja di desa raanan baru. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diampuh adalah penulis meneliti tentang apa latar belakang remaja menggunakan social media dan apa dampak nya bagi mereka dilihat dari pandangan atau prespektif dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Jurnal internasional yang ditulis oleh Piyali Dutta, Chirashri De, Dr. Chandan Adhikary (2017) dengan judul “Impact of social media on student life: A blessings or curse” dengan hasil terbukti bahwa media sosial memberikan efek baik dan buruk bagi kehidupan siswa hanya saja perlu peran keluarga untuk mengatasi dampak negative dari media sosial. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan diampuh adalah penulis meneliti tentang apa latar belakang remaja menggunakan social media dan apa dampak nya bagi mereka dilihat dari pandangan atau prespektif dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. D. Kerangka Berfikir Latar belakang dari pengguna sosial media sangat berpengaruh dengan gaya hidup atau lifestyle. Para pengguna biasanya menggunakan social media untuk meluangkan waktu senggang atau juga menjadi tempat untuk menghilangkan penat. Ada juga yang
  21. 21. pengguna yang menyimpang seperti dijadikan tempat unruk ajang pamer dan lain sebagainya. Hal ini menimbulkan beberapa dampak mulai dari sifat konsumtif atau dampak lainnya yang terjadi. Maka dari itu sangat diperlukan juga peran serta orang tua dalam mengawasi penggunaan media sosial. Upaya yang dapat dilakukan juga tidak hanya dari orang tua saja, tetapi dalam internal diri kita sendiri juga harus ikut serta dalam menahan penggunaan social media agar tidak kehilangan arah. Dalam penjelasan diatas, hal ini dapat digambarkan dalam tabel tersebut: Latar Belakang Pengguna Social Media Gaya Hidup Dampak Upaya
  22. 22. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research dengan menggunakan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Dapat diartikan bahwa penelitian dan pendapat penulis diungkapkan tentang keadaan yang terjadi di lapangan secara alamiah yang kemudian dilampirkan semua di dalam laporan penelitian. Penelitian kualitatif ini ialah penelitian riset yang sifatnya deskriptif dan menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif ialah menggambarkan sifat sesuatu yang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab suatu gejala. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan langsung di lapangan dengan tujuan untuk mempelajari secara intens motivasi dan interaksi lingkungan yang terjadi di suatu keadaan sosial, dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di Kota Yogyakarta lebih tepat nya pada Universitas Negeri Yogyakarta. Dan dapat disimpulkan bahwa deskriptif kualitatif merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengamati suatu objek penelitian yang kemudian peneliti menjelaskan situasi atau peristiwa yang terjadi berdasarkan fakta riset di lapangan dengan cara mendeskripsikannya dalam bentuk kata-kata atau bahasa yang mudah dipahami. Serta tidak lupa untuk menyajikan data seteliti mungkin. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Yogyakarta dan targetnya adalahh mahasiswa dari Universitas Negeri Yogyakarta yang terletak di Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok,
  23. 23. Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena peneliti melihat bahwa adanya potensi berupa banyak nya mahasiswa yang menggunakan media sosial sebagai gaya hidupnya dan juga terdapat banyak perbedaan pada gaya hidup dari setiap pengguna media sosial lainnya. b. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 bulan dari bulan November sampai bulan Desember. 3. Sampel Data Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:57). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Universitas Negeri Yogyakarta yang menggunakan media sosial. Penarikan sampel yang akan digunakan adalah teknik simple random sampling atau teknik acak sederhana yang diamksud adalah teknik pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak (sugiyono:2014). 4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian juga membutuhkan teknik mengumpulan data yang tepat agar data yang akan diperoleh objektif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan 2 teknik yaitu wawancara dan dokumentasi. Berikut adalah penjelasan dari kedua teknik tersebut:
  24. 24. a. Wawancara Wawancara adalah cara berkomunikasi secara langsung dengan responden. Dengan wawancara peneliti bisa melihat perilaku responden tentang pendapat dan keyakinan mereka pada apa yang mereka kemukaan. Karena dengan wawancara ini akan menyangkut pada hasil penelitian ini mengenai dampak dari penggunaan media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa oleh responden tersebut. Wawancara ini akan dilakukan menggunakan beberapa pertanyaan terkait topik pembahasan yang akan dibuat oleh peneliti. b. Dokumentasi Dokumentasi ini adalah pengambilan data secara tidak langsung. Dokumentasi yang kan dilakukan untuk penelitian ini adalah pengambilan gambar dari beberapa responden. Penggunaan dari dokumentasi ini diperlukan karena untuk menunjang kevaliditasan serta kefeksitasan pengambilan data. 5. Sumber Data Sumber data merupakan subjek dari mana data itu diperoleh. Sumber data pada penelitian ini menggunakan 2 sumber data yang mana berkaitan dengan pokok permasalahan. Adapun sumber data yang akan digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Berikut adalah penjelasannya: a. Sumber Data Primer Sumber data perimer ini adalah data yang diambil dari pengamatan langsung di lapangan dan juga data hasil dari wawancara dengan narasumber. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sumber data primer dari Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Data yang akan dicari adalah sebuah opini
  25. 25. atau pernyataan terkait topik permasalahan dari responden yang telah diwawancarai. Adapun kriteria responden untuk menunjang penelitian ini adalah responden yang memiliki media sosial serta yang aktif menggunakan media sosial. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder ini diperoleh dari sumber kedua. Artinya sumber data sekunder ini menjadi bahan pendukung dari hasil penelitian yang sudah ada atau juga bisa disebut diperoleh dari sumber-sumber data lain yang sudah ada. Menurut S. Nasution “sumber data sekunder adalah sumber bahan bacaan, berupa surat-surat pribadi, dokumen-dokumen resmi, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya”. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data sekunder yang merujuk pada literatur yang berkaitan dengan topik permasalahan. 6. Validitas dan Reliabiltas Data Dalam penelitian kevaliditasan dan kebenaran data harus di pastikan dan memang adanya benar tidak di manipulasi. Dalam penelitian kualitatif, teknik untuk pemeriksaan menggunakan metode triangulasi sebagai pembanding dalam sebuah penelitian. Triangulasi memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidikan dan teori. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber seperti yang sering digunakan pada penelitian kualitatif umumnya. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.
  26. 26. 7. Teknik Analisa Data Analisis data ialah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2017). Analisia data ini merupakan proses penyederhanaan data agar lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Penelitian ini menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman yang mana model ini terdiri dari empat proses yaitu: 1. Pengumpulan Data Sebelum melaksanakan penelitian yang harus dilakukan adalah pengumpulan data sebagai objek dari penelitian. Pengumpulan data untuk penelitian ini ialah dengan menggunakan 2 metode yaitu wawancara dan dokumentasi. 2. Reduksi Data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil. Dalam pengambilan data yang banyak di lapangan maka reduksi data ini diperlukan dalam penelitian. Hasil dari reduksi data ini nantinya kan difokuskan pada tema penelitian ini mengenai pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa.
  27. 27. 3. Penyajian Data Setelah di reduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Funngsi dari menyajikan data ini ialah untuk memudahkan dalam memahami apa yang telah difokuskan dan apa yang telah dipahami tersebut. Seperti pada penelitian ini maka data yang disajikan adalah pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa yang telah difokuskan sebelumnya. Bentuk dari penyajian data kualitatif dapat berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan. 4. Menyimpulkan Data Penarikan kesimpulan ini ialah menjadi salah satu teknik dari analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman yang nanti nya digunakan sebagai pedoman untuk mengambil tindakan. Dengan teknik ini eneliti diharapkan dapat menjawab semua rumusan masalah yang sejak awal di rumuskan yang berkaitan dengan topik yaitu pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa.
  28. 28. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Deskripsi Tempat Universitas Negeri Yogyakarta atau kerap yang biasa disebut UNY merupakan Universitas yang berada di Kota Yogyakarta terletak di Jl. Colombo Yogyakarta No.1, Karang Malang, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Deskripsi Informan Informan yang diwawancarai memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang tentunya memiliki perbedaan jawaban juga. Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai kriteria tersendiri untuk mencari informan nya. Kriteria tersebut meliputi antara lain: • Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta • Aktif dalam menggunakan social media • Tidak ada batasan usia • Terlihat memiliki gaya hidup yang konsumtif • Bersifat unisex B. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Pengaruh dan Dampak dari Media Sosial Bagi Gaya Hidup Mahasiswa Media adalah alat, sarana komunikasi, perantara, atau penghubung. Sosial artinya berkenaan dengan masyarakat atau suka memperhatikan kepentingan umum. Jadi, media sosial adalah media yang memungkinkan penggunanya untuk saling melakukan aktivitas sosial melalui jaringan internet tanpa dibatasi jarak, ruang, dan
  29. 29. waktu. Media sosial sudah menjadi sesuatu yang penting di kalangan mahasiswa. Tetapi dalam penggunannya masih banyak mahasiswa yang tidak bisa mempergunakan media sosial pada tempatnya, sehingga berdampak negatif dalam kehidupannya. Semakin berkembangnya media sosial sangat mempengaruhi gaya hidup seseorang. Dilihat dari era modern sekarang ini media sosial bukan hanya sekedar media komunikasi namun sudah menjadi bagian dari gaya hidup manusia khususnya golongan muda salah satunya ialah mahasiswa. Gaya hidup adalah bentuk identitas kolektif yang berkembang seiring waktu yang pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uang. Peneliti melakukan penelitian pada mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta sebagai subyek penelitian untuk mengetahui motivasi remaja menggunakan media sosial. Dalam hasil wawancara penulis menyimpulkan bahwa motivasi remaja dalam menggunakan media sosial adalah untuk mencari informasi, menghabiskan waktu luang, mencari konten hiburan, berkomunikasi dan bersosialisasi dengan orang lain, serta menambah pengetahuan dalam proses upgrade diri. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dimana penulis menemukan adanya pengaruh dari penggunaan media sosial terhadap gaya hidup para siswa. Disini penulis membagi dua pengaruh media sosial terhadap gaya hidup, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Dibawah ini penulis akan menjabarkan pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa. a. Pengaruh positif Perubahan gaya hidup juga merupakan termasuk dalam perubahan sosial dimana perubahan yang terjadi pada masyarakat, namun disini penulis
  30. 30. merangkum lebih kecil perubahan yang terjadi yaitu hanya pada mahasiswa saja. Didalam kehidupan, masyarakat senantiasa mengalami perubahan- perubahan, hal ini terjadi dikarenakan setiap manusia memiliki sesuatu perilaku atau tindakan yang tidak terbatas. Mengambil dari pendapat Gillin dan Gillin (Soekanto, 2009:263), perubahan sosial sebagai suatu variai dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, materil, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan- penemuan baru di masyarakat. Beberapa gambaran kehidupan mahasiswa yang menjadi informan, merupakan suatu realita bahwa media sosial sudah menjadi bagian dari perubahan gaya hidup mereka, tentunya hal ini dirasa penulis juga pastinya berlaku pada mahasiswa lain yang tidak hanya bersekolah di Universitas Negeri Yogyakarta. Penggunaan Sosial media memang sudah tidak bisa di tolak lagi bagi para manusia modern sekarang ini. Teknologi, merupakan faktor tidak diragukan lagi peran sertanya dalam perubahan gaya hidup ataupun perubahan sosial yang terjadi dimasyarakat. Perkembangan teknologi dalam beberapa waktu terakhir ini terjadi dalam hitungan detik saja, hapir diseluruh dunia perkembangan teknologinya berkembang begitu pesat. Faktor ini merupakan faktor yang lebih bersifat non materil namun keberadaanya dapat mempengaruhi perkembangan berbagai hal yang bersifat materil.
  31. 31. Berdasarkan teori dari Weber (Martono, 2018), menjelaskan perkembangan teknologi tidak dapat ditolak karena manusia memerlukannya sebagai sarana pembelajaran dan mengubah pola hidup masyarakat feodal (tradisional) menjadi masyarakat modern . Artinya para mahasiswa ini adalah menerima perkembangan teknologi sehingga mereka tidak bisa terhindar dari penggunaan teknologi dalam kehidupannya. Setelah melakukan wawancara dengan narasumber atau informan, penulis mencoba menganalisa berdasarkan data- data yang didapat melalui wawancara dengan beberapa orang narasumber atau informan tentang sejauh mana pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa. dari penggunaan media sosial terhadap gaya hidup ialah memudahkan pengguna dalam mencari sesuatu atau preferensi untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder, dapat memilih harga terbaik dari suatu barang di e-commerce sebelum melakukan pembayaran, informasi lebih mudah didapatkan termasuk mengenai gaya hidup yang berguna untuk memotivasi dalam melakukan sesuatu hal. b. Pengaruh Negatif Seperti yang telah diuraikan penulis sebelumnya, para mahasiswa telah mengakui bahwa mereka mengalami perubahan gaya hidup setelah mengenal media sosial. Tentunya tidak hanya pengaruh positif yang didapat dari pengaruh media sosial ini, tetapi juga pengaruh negatif.
  32. 32. Dari wawancara yang dilakukan dengan para mahasiswa, penulis menyimpulkan beberapa pengaruh negatif media sosial terhadap gaya hidup siswa yaitu : 1) Terjadinya Konflik Sosial Sekarang ini dalam pemecahan masalah banyak di temui para mahasiswa yang lebih memilih berselisih melalui sosial media dibanding bertemu langsung untuk sekaligus menyelesaikan masalah, ada pula yang lebih memilih mecurahkan segala masalah nya kepada banyak orang melalui media sosial. Jika kita ambil contoh konflik sosial pada lingkup mahasiswa berdasarkan hasil wawancara adalah konflik antar pertemanan dari salah satu responden, dia mengakui kadang merasakan adanya sindiran dari orang lain terhadap dia, sehingga itu dapat memicu konflik atau perkelahian antar mereka. Hal ini tentunya sangat tidak baik, karna bahkan ada yang sampai melanjutkannya di dunia nyata. Akan tetapi, tidak semua yang merespon sindiran-sindiran tersebut, adapula yang merasa tidak peduli atau masa bodoh dengan hal-hal sepele seperti itu. Namun konflik sosial yang dialami para mahasiswa tidak menimbulkan efek yang besar pada kehidupan mereka. 2) Mengurangi Sifat Sosial Sifat sosial yang dimaksud disini adalah pola interaksi atau komunikasi, perubahan yang terjadi pada pola interaksi ataupun komunikasi antar individu, jika kita ambil beberapa contoh perubahan pola interaksi pada mahasiswa berdasarkan hasil wawancara beberapa diantara mereka merasa
  33. 33. sering bermalasan malasan sehingga kurang berinteraksi langsung dengan orang lain. 3) Konsumtif terhadap smartphone Terdapat perkembangan atau perubahan baru dalam sistem komunikasi didalam masyarakat Indonesia, terutama kaitannya dengan penggunaan Hand Phone (HP) atau yang sekarang ini lebih sering digunakan dan disebut dengan Smartphone. Komunikasi melalui Hand Phone adalah bentuk revolusi komunikasi yang sedang melanda Indonesia. Bahkan, para remaja dan anak muda lain saat ini banyak yang menggunakan Hand Phone. Ini artinya, Hand Phone telah menjadi fenomena baru dalam sistem komunikasi di Indonesia. Weber (Martono, 2018 : 203) mendefiniskan teknologi sebagai ide atau pikiran manusia yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia itu sendiri. Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia yang pada akhirnya digunakan manusia untuk mewujudkan berbagai tujuan hidupnya, teknologi menjadi sebuah instrumen untuk mencapai tujuan. Dimana teori modernisasi teknologi ini mengacu pada perubahan gaya hidup yang diakibatkan oleh kecanggihan teknologi di era sekarang ini, tentunya Dimana teori modernisasi teknologi ini mengacu pada perubahan gaya hidup yang diakibatkan oleh kecanggihan teknologi di era sekarang ini, tentunya berkaitan pula dengan penggunaan Smartphone untuk mengakses media sosial yang sudah terbukti membawa perubahan gaya hidup dari para mahasiswa.
  34. 34. Jika kita ambil beberapa contoh perilaku konsumtif terhadap smartphone berdasarkan hasil wawancara beberapa diantara mereka merasa menjadi bermalas-malasan ketika sudah nyaman bermain aplikasi di handphone sehingga terkadang banyak waktu yang terbuang hanya untuk bermain media sosial. Dari keseluruhan penelitian yang mencangkup pengaruh negatif, bahwa bermain media sosial dapat membuat kita seperti mempunyai dunia sendiri atau memiliki kesenangan tersendiri pada saat menggunakannya sehingga hubungan kekerabatan antar manusia akan hilang keintimannya. Upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir pengaruh negatif dari media sosial terhadap gaya hidup pada mahasiswa berdasarkan hasil wawancara ialah dari pribadinya sendiri seperti sering membatasi diri dari media sosial, tidak semuanya yang ada di sosial media harus diikuti, gaya hidup bisa terkendali dan berjalan dengan baik dengan menerapkan hidup hemat, membeli barang sesuai kebutuhan bukan karena keinginan ataupun hanya ikut-ikutan trend, memilah-milah informasi yang didapatkan dan memiliki prinsip bersosialisasi secara langsung lebih penting dari bersosialisasi dalam media sosial, serta memperbanyak mencari kegiatan lain yang lebih banyak bertemu dengan orang.
  35. 35. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dilapangan, maka dapat disimpulkan secara umum mengenai bagaimana motivasi serta penyebab perubahan gaya hidup yan dipengaruhi oleh media sosial. Baik dalam berinteraksi, fashion, hingga konsumtifnya mahasiswa terhadap alat pengakses media sosial yaitu Smartphone. Dimana media sosial sekarang ini begitu diminati oleh para mahasiswa, sehingga menimbulkan dua pengaruh yaitu positif dan negatif. Pengaruh positif yang paling utama diakui oleh para mahasiswa adalah dimana lebih banyak menemukan pengetahuan tentang dunia luar serta menambah wawasan. Sehingga hal ini juga memungkinkan para mahasiswa untuk mendapatkan informasi-informasi yang juga bermutu, seperti misalnya informasi tentang perlombaan ataupun tentang beasiswa ataupun berita terkini yang terjadi disekitar mereka. Sedangkan pengaruh negatif adalah seperti perubahan pola interaksi atau komunikasi antar individu, diakui para mahasiswa mereka lebih cenderung komsumtifnya mahasiswa terhadap penggunaan smartphone sebagai alat pengakses media sosial. Serta mereka yang harus mengalokasikan waktu antara belajar dan bermain media sosial dirumah diakui sangat sulit, banyak diantara mahasiswa lebih menghabiskan waktu untuk bermain media sosial dan juga harus membagi pengeluaran untuk membeli kuota internet dan kebutuhan lainnya. Hal-hal inilah juga termasuk didalam perubahan gaya hidup tentunya ini sangat berbeda dengan gaya hidup mereka sebelum mengenal media sosial. hal ini berdasarkan pengamatan penulis terhadap para mahasiswa/informan.
  36. 36. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir pengaruh negatif dari media sosial terhadap gaya hidup berdasarkan hasil wawancara ialah dari pribadinya sendiri seperti sering membatasi diri dari media sosial, tidak semuanya yang ada di sosial media harus diikuti, gaya hidup bisa terkendali dan berjalan dengan baik dengan menerapkan hidup hemat, membeli barang sesuai kebutuhan bukan karena keinginan ataupun hanya ikut-ikutan trend, memilah-milah informasi yang didapatkan dan memiliki prinsip bersosialisasi secara langsung lebih penting dari bersosialisasi dalam media sosial, serta memperbanyak mencari kegiatan lain yang lebih banyak bertemu dengan orang. B. Saran 1. Bagi para mahasiswa diharapkan untuk tidak terlalu konsumtif terhadap smartphone karena dapat menimbulkan dampak yang buruk ataupun membuat kita menjadi malas. 2. Bagi para mahasiswa diharapkan dapat mengantisipasi perubahan gaya hidup yang dipengaruhi oleh media sosial agar tidak salah langkah, karena seperti yang kita ketahui perubahan gaya hidup pelajar di Indonesia sangat rawan sekali. 3. Serta diharapkan agar para mahasiswa lebih meningkatkan minat untuk membaca buku juga daripada hanya mengandalkan sesuatu yang instan seperti Google.
  37. 37. Daftar Pustaka Ola, S. B. (2020). Dampak Penggunaan Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Remaja- Remaja Kost Di Umbulmartani Ngemplak Sleman. Universitas Islam Indonesia. Tewal, A. Y. dkk. (2018). Pengaruh Media sosial Terhadap Gaya Hidup Remaja di Desa Raanan Baru Kecamatan Motoling Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Oktaviani, Dewi. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa IAIN Metro. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro 1439 H/ 2018 M. Dutta, Piyali. dkk. (2017). Impact of social media on student life: A blessings or curse. Jurnal Internasional Penelitian dan Pengembangan Multidisiplin. ilid 4; Edisi 7; Juli 2017; Halaman No. 479-486 Martono, N. (2018). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Rajawali Pers. Soekanto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
  38. 38. Lampiran 1 Pedoman Wawancara Pedoman Wawancara Ditujukan untuk Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta A. Waktu Wawancara Hari/tanggal: Pukul: B. Identitas Responden a. Nama: b. Usia: c. Jenis Kelamin: d. Semester: e. Progam Studi: C. Daftar Pertanyaan 1. Aplikasi media sosial apa sajakah yang anda miliki? 2. Seberapa sering anda menggunakan media sosial? 3. Apa yang memotivasi anda dalam menggunakan media sosial tersebut? 4. Apakah anda sering membeli suatu produk di media sosial? 5. Apakah anda membeli suatu barang di media sosial karena memang kebutuhan, atau karena potongan harga, atau hanya sekedar gengsi karena ikut-ikutan (fomo)? 6. Menurut anda apakah dengan adanya media sosial dapat memudahkan diri anda untuk mencari suatu kebutuhan mengenai gaya hidup anda? 7. Apakah anda mengalami fomo jika tidak mengikuti trend yang sedang berlangsung di media sosial? 8. Masalah apa saja yang muncul selama anda menggunakan media sosial? 9. Menurut anda bagaimana upaya yang tepat dalam mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial khususnya dalam konteks gaya hidup seorang mahasiswa? 10. Menurut anda bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik bagi mahasiswa khususnya dalam konteks gaya hidup? Apakah mengikuti trend merupakan penggunaan media sosial yang baik atau tidak?
  39. 39. D. Jawaban Pertanyaan Responden 1 Waktu • Hari/tanggal: 24 November 2022 • Pukul: 20:35 Identitas Responden • Nama: Syifa Aura • Usia: 19 tahun • Jenis Kelamin: Perempuan • Semester: 3 • Progam Studi: Pendidikan Bahasa Inggris Jawaban Responden 1. Aplikasi media sosialapasajakah yang andamiliki? Jawab: Instagram, Line, Tiktok, Whatsapp, Discord 2. Seberapa sering anda menggunakan media sosial? Jawab: Sangat sering, perhari bisa menghabiskan 3 sampai 5 jam main media sosial, terutama Tiktok, Instagram, dan Line 3. Apa yang memotivasi anda dalam menggunakan media sosial tersebut? Jawab: Mencari informasi, menghabiskan waktu luang, mencari konten hiburan dan juga komunikasi dengan orang lain 4. Apakah anda sering membeli suatu produk di media sosial? Jawab: Sering 5. Apakah anda membeli suatu barang di media sosial karena memang kebutuhan, atau karena potongan harga, atau hanya sekedar gengsi karena ikut-ikutan (fomo)?
  40. 40. Jawab: Beli barang karena kebutuhan, tetapi nggak jarang beli barang karena potongan harganya dan ikut-ikutan teman juga sih 6. Menurut anda apakah dengan adanya media sosial dapat memudahkan diri anda untuk mencari suatu kebutuhan mengenai gaya hidup anda? Jawab: Iya, mencari mengenai sesuatu apalagi gaya hidup atau preferensi masing- masing menjadi lebih mudah 7. Apakah anda mengalami fomo jika tidak mengikuti trend yang sedang berlangsung di media sosial? Jawab: Beberapa kali pernah ngerasa fomo sih, cuma ngga semua trend bikin aku ngerasa fomo 8. Masalah apa saja yang muncul selama anda menggunakan media sosial? Jawab: jadi lebih suka membanding-bandingkan kehidupan personal aku dengan kehidupan orang lain, walaupun aku tau pasti semua orang maunya nunjukkin yang bagus-bagus aja di media sosialnya. 9. Menurut anda bagaimana upaya yang tepat dalam mengatasi dampak negative dari penggunaan media sosial khususnya dalam konteks gaya hidup seorang mahasiswa? Jawab: menurut aku itu dari pribadinya sendiri aja sih, soalnya kan memang sosial media banyak digunakan untuk kegiatan marketing dan komunikasi juga yah jadi bisa mempengaruhi gaya hidup banget sih, cuma menurutku ngga semuanya yang di sosial media harus diikuti jadi aku sering-sering membatasi diri aja 10. Menurut anda bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik bagi mahasiswa khususnya dalam konteks gaya hidup? Apakah mengikuti trend merupakan penggunaan media sosial yang baik atau tidak? Jawab: menurut ku mengikuti trend sih sebenernya nggamasalah ya, cuma ngga semua trend harus diikuti juga. Pilih-pilih mana yang baik dan bijaksana untuk dilakukan
  41. 41. Responden 2 Waktu • Hari/tanggal: 24 November 2022 • Pukul: 12:53 Identitas Responden • Nama: Ayunda • Usia: 19 tahun • Jenis Kelamin: Perempuan • Semester: 3 • Progam Studi: Pendidikan Sosiologi Jawaban Responden 1. Aplikasi media sosial apa sajakah yang anda miliki? Jawab: Aplikasi media sosial yang saya miliki seperti Instagram, Youtube, Google Meet, Spotify, WhatsApp, Shoppe, Tiktok, Google, Google Classroom, Zoom, Moodle, dan lain sebagainya. 2. Seberapa sering anda menggunakan media sosial? Jawab: Terbilang cukup sering menggunakannya. 3. Apa yang memotivasi anda dalam menggunakan media sosial tersebut? Jawab: Hal yang membuat saya bermain media sosial selain untuk berkomunikasi dan hiburan, dengan menggunakan sosial media saya bisa mengetahui informasi yang sedang terjadi. Selain itu media sosial yang saya miliki juga memudahkan saya dalam memberikan informasi dan mengerjakan tugas kuliah. 4. Apakah anda sering membeli suatu produk di media sosial? Jawab: Tidak terlalu sering.
  42. 42. 5. Apakah anda membeli suatu barang di media sosial karena memang kebutuhan, atau karena potongan harga, atau hanya sekedar gengsi karena ikut-ikutan (fomo)? Jawab: Saya membeli barang di media sosial dikarenakan tidak perlu ribet untuk keluar dan bisa membeli barang untuk keperluan kebutuhan saya. 6. Menurut anda apakah dengan adanya media sosial dapat memudahkan diri anda untuk mencari suatu kebutuhan mengenai gaya hidup anda? Jawab: Sangat memudahkan saya, apalagi ketika saya tidak ingin pergi keluar atau tidak mau ribet mencari barang keperluan saya, dengan adanya media sosial sangat memudahkan saya dalam membeli barang yang saya perlukan. 7. Apakah anda mengalami fomo jika tidak mengikuti trend yang sedang berlangsung di media sosial? Jawab: Tidak. 8. Masalah apa saja yang muncul selama anda menggunakan media sosial? Jawab: Terkadang dalam menggunakan media sosial, saya menjadi bermalas- malasan ketika sudah nyaman bermain aplikasi di handphone sehingga terkadang banyak waktu yang terbuang hanya untuk bermain media sosial. 9. Menurut anda bagaimana upaya yang tepat dalam mengatasi dampak negatif dari penggunaan media sosial khususnya dalam konteks gaya hidup seorang mahasiswa? Jawab: Menurut saya, penting sekali menerapkan hidup hemat dan membeli barang sesuai kebutuhan bukan karena keinginan ataupun hanya ikut-ikutan trend. Dari itu gaya hidup bisa terkendali dan berjalan dengan baik. 10. Menurut anda bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik bagi mahasiswa khususnya dalam konteks gaya hidup? Apakah mengikuti trend merupakan penggunaan media sosial yang baik atau tidak? Jawab: Menurut saya mengikuti trend tidak salah apabila tidak terlalu sering. Mungkin sesekali kita penasaran dan ingin membeli barang yang sedang trend
  43. 43. untuk self reward kepada diri sendiri. Kemudian untuk penggunaan media sosial yang baik bagi mahasiswa dalam gaya hidup adalah dengan dapat menahan diri dan belajar menabung dari sekarang, apabila ingin mengikuti trend bisa dan boleh saja asalkan tidak dilakukan terus-menerus. Dan mengetahui apa yang harus dibeli untuk kebutuhan. Responden 3 Waktu • Hari/tanggal: 25 November 2022 • Pukul: 10:12 Identitas Responden • Nama: Ayu Dewi Kurnia • Usia: 19 tahun • Jenis Kelamin: Perempuan • Semester: 3 • Progam Studi: Pendidikan Sosiologi Jawaban Responden 1. Aplikasi media sosial apa sajakah yang anda miliki? Jawab: Intagram,WA,Telegram,tiktok 2. Seberapa sering anda menggunakan media sosial? Jawab: sangat sering hampir setiap hari 3. Apa yang memotivasi anda dalam menggunakan media sosial tersebut? Jawab: ingin mengetahui informasi dari lingkup lingkungan sekitar sampai mendunia
  44. 44. 4. Apakah anda sering membeli suatu produk di media sosial? Jawab: sering 5. Apakah anda membeli suatu barang di media sosial karena memang kebutuhan, atau karena potongan harga, atau hanya sekedar gengsi karena ikut-ikutan (fomo)? Jawab: tergantung, kadang sesuai dengan kebutuhan meliputi kebutuhan kos dan kadang juga karena potongan harga karena keinginan 6. Menurut anda apakah dengan adanya media sosial dapat memudahkan diri anda untuk mencari suatu kebutuhan mengenai gaya hidup anda? Jawab: menurut saya iya, karena di media sosial dapat mendapatkan segala barang yang kita cari hanya dengan seach nama barang di pencarian kemudian dapat memilih juga harga terbaik sebelum melakukan pembayaran 7. Apakah anda mengalami fomo jika tidak mengikuti trend yang sedang berlangsung di media sosial? Jawab: tidak karena saya bukan tipe orang yang selalu melakukan apapun yang lagis edang trend 8. Masalah apa saja yang muncul selama anda menggunakan media sosial? Jawab: sering kali saya menemukan biang permasalahan dalam percintaan saya dengan cara mencari tahu tentang masa lalu/apa yang dilakukan pacar saya dalam sosial media jika dalam hal pertemanan saya pernah mendapatkan sindiran dari komentar postingan Instagram teman saya, dalam postingan tersebut si a memberikan komentar kemudian si pemilik akun menanggapinya dengan membalas singgungan tersebut yang saya tau itu jelas ditujukan untuk menyindir saya 9. Menurut anda bagaimana upaya yang tepat dalam mengatasi dampak negative dari penggunaan media sosial khususnya dalam konteks gaya hidup seorang mahasiswa?
  45. 45. Jawab: dengan cara memilah-milah informasi yang didapatkan dan memiliki prinsip bersosialisasi secara langsung lebih penting dari bersosiaialisasi dalam media sosial 10. Menurut anda bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik bagi mahasiswa khususnya dalam konteks gaya hidup? Apakah mengikuti trend merupakan penggunaan media sosial yang baik atau tidak? Jawab: menurut saya pribadi saya sebagai seorang mahasiswa perlu adanya pembatasan diri dalam penggunaan media sosial dengan cara memilih sumber informasi yang terdapat pada media sosial dengan tepat untuk dikonsumsi, menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan orang tua dirumah (mahasiswa rantau) Responden 4 Waktu • Hari/tanggal: 25 November 2022 • Pukul: 11:30 Identitas Responden • Nama: Dyah Ayuk Wening • Usia: 19 tahun • Jenis Kelamin: Perempuan • Semester: 3 • Progam Studi: Pendidikan Sosiologi Jawaban Responden
  46. 46. 1. Aplikasi media sosialapasajakah yang andamiliki? Jawab: instagram, twitter, tiktok 2. Seberapa sering anda menggunakan media sosial? Jawab: sangat sering 3. Apa yang memotivasi anda dalam menggunakan media sosial tersebut? Jawab: mencari kebutuhan informasi yang terkini dan juga mencari hiburan 4. Apakah anda sering membeli suatu produk di media sosial? Jawab: sering terutama melalui tiktok shop karena harganya lebih murah daripada ecomers lain 5. Apakah anda membeli suatu barang di media sosial karena memang kebutuhan, atau karena potongan harga, atau hanya sekedar gengsi karena ikut-ikutan (fomo)? Jawab: lebih sering melalui media sosial karena harganya lebih murah dibanding dengan toko offline sedangkn harganya sama dan juga pilihannya lebih variatif 6. Menurut anda apakah dengan adanya media sosial dapat memudahkan diri anda untuk mencari suatu kebutuhan mengenai gaya hidup anda? Jawab: menurut saya iya, dengan kemudahan akses untuk mencari sesuatu untuk memenuhi kebutuhan entah primer maupun sekunder. melalui media sosial juga informasi lebih mudah didapatkan termasuk mengenai gaya hidup yang berguna untuk memotivasi saya untuk melakukan sesuatu 7. Apakah anda mengalami fomo jika tidak mengikuti trend yang sedang berlangsung di media sosial? Jawab: ketermudaan askes informasi yang terkadang membuat saya selalu ingin bermain sosial media secara tidak sadar telah memberi dampak yang kurang baik 8. Masalah apa saja yang muncul selama anda menggunakan media sosial? Jawab: rasa tidak tenang ketika melepas media sosial, takut akan ketinggalan informasi atau hal-hal baru yang menyebabkan saya tidak bisa lepas dengan hp
  47. 47. 9. Menurut anda bagaimana upaya yang tepat dalam mengatasi dampak negative dari penggunaan media sosial khususnya dalam konteks gaya hidup seorang mahasiswa? Jawab: mengatur sekal waktu, menggunakan media sosial untuk memperkaya knowladge bukan hanya sekedar mencari hiburan berdalih mencari informasi terbaru. mempergunakan alat komunikasi dan media sosial dengan diberi waktu, memperbanyak membaca buku untuk menghabiskan waktu dan mencari kegiatan lain yang lebih banyak bertemu dengan orang lain 10. Menurut anda bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik bagi mahasiswa khususnya dalam konteks gaya hidup? Apakah mengikuti trend merupakan penggunaan media sosial yang baik atau tidak? Jawab: mengikuti trend gaya hidup merupakan sesuatu hal perlu dilakukan menurut saya karena kehidupan bersifat dinamis selama kita memiliki batasan untuk dapat menyarig informasi yang masuk dan hal-hal yang dapat diterapkan untuk kehidupan pribadi Responden 5 Waktu • Hari/tanggal: 26 November 2022 • Pukul: 13:15 Identitas Responden • Nama: Dika Adhi • Usia: 19 tahun • Jenis Kelamin: Laki-Laki • Semester: 3 • Progam Studi: Pendidikan Sejarah Jawaban Responden
  48. 48. 1. Aplikasi media sosial apa sajakah yang anda miliki? Jawab: Instagram, WhatsApp, Twitter, Facebook, Tiktok, Linktree, Telegram 2. Seberapa sering anda menggunakan media sosial? Jawab: Intensitasnya lumayan tinggi 3. Apa yang memotivasi anda dalam menggunakan media sosial tersebut? Jawab: sarana untuk bersosialisasi, melihat informasi dari dunia luar, menambah pengetahuan dan pemanfaatan media sosial dalam proses upgrade diri 4. Apakah anda sering membeli suatu produk di media sosial? Jawab: Lumayan Sering 5. Apakah anda membeli suatu barang di media sosial karena memang kebutuhan, atau karena potongan harga, atau hanya sekedar gengsi karena ikut-ikutan (fomo)? Jawab: Lebih sering dikarenakan kebutuhan, namun juga sering kali karena potongan harga 6. Menurut anda apakah dengan adanya media sosial dapat memudahkan diri anda untuk mencari suatu kebutuhan mengenai gaya hidup anda? Jawab: Ya, dengan media sosial saya mendapatkan kemudahan dalam hal tersebut 7. Apakah anda mengalami fomo jika tidak mengikuti trend yang sedang berlangsung di media sosial? Jawab: Tidak sama sekali 8. Masalah apa saja yang muncul selama anda menggunakan media sosial? Jawab: Pemborosan, kurang bersyukur dan mungkin berkurangnya waktu belajar karena justru sibuk dengan Handphone
  49. 49. 9. Menurut anda bagaimana upaya yang tepat dalam mengatasi dampak negative dari penggunaan media sosial khususnya dalam konteks gaya hidup seorang mahasiswa? Jawab: Menurut saya alangkah baiknya apabila diri kita sendiri yang memfilter konten yang kita tonton di sosial media, atau kita sendiri yang harus bisa mengontrol diri kita agar tidak terjerumus atau terseret arus pergaulan atau gaya hidup yang ditontonkan di sosial media. 10. Menurut anda bagaimana cara menggunakan media sosial yang baik bagi mahasiswa khususnya dalam konteks gaya hidup? Apakah mengikuti trend merupakan penggunaan media sosial yang baik atau tidak? Jawab: Sebagai seorang mahasiswa yang tujuan utamanya adalah belajar, maka alangkah baiknya apabila kita mengikuti gaya hidup yang sewajarnya sebagai mahasiswa, jadi tujuan awal kita untuk belajar tidak ditinggalkan. Mengikuti trend tidaklah selalu menjadi hal yang buruk, tergantung trend tersebut apakah trend yang baik, yang memberikan manfaat bagi kita dan orang lain, atau justru trend tersebut membawa kerugian dan ketidakbermanfaatan bagi kita dan orang lain, jadi mengikuti trend bukanlah hal yang selalu buruk namun juga tidak selalu baik, tergantung trend tersebut trend apa dan sikap kita terhadap trend tersebut bagaimana.
  50. 50. Lampiran 2. Dokumentasi

×