5. Tapi pada kita ada
tanggung jawab yaitu
sebagai AGEN PENYALUR
BERKAT bagi sesama
6. Galatia 6:10
Karena itu selama
masih ada kesempatan
bagi kita,
Marilah kita berbuat
baik kepada semua
orang
Tetapi terutama kepada
kawan-kawan kita seiman.
20. Karena itu,
selama masih ada
kesempatan bagi
kita, marilah kita
berbuat baik
kepada semua
orang, tetapi
terutama kepada
kawan-kawan kita
seiman. (Ay.10)
22. Kerjakanlah semua kebaikan sebisa
Anda, dengan segala cara yang Anda
bisa, di semua tempat yang Anda bisa,
setiap saat yang Anda bisa, kepada
semua orang sebisa Anda, selama
mungkin sebisa Anda
23. HAK untuk menikmati
BERKAT pemberian
TUHAN ALLAH telah kita
terima; tanggung jawab kita
sekarang adalah menjadi
AGEN PENYALUR
BERKAT bagi sesama
24. Saling MEMIMPIN ORANG DALAM JALAN
YANG BENAR, MENJAGA DIRI AGAR
TIDAK BERMEGAH, HIDUP BERBAGI
DENGAN FIRMAN TUHAN, MEMENUHI
KEHIDUPAN GEREJA DENGAN
PERBUATAN BAIK merupakan pola hidup
anak-anak Tuhan yang memiliki nilai-nilai
KASIH dan KEPEDULIAN terhadap “beban
atau persoalan saudara seiman”.
25. PENERAPAN
• DAFTARKAN orang-orang
disekitar Kita yang
membutuhkan. Siapa
yang bisa kita bantu
dengan potensi yang ada
pada Kita.
• Evaluasi hasilnya apa
yang kurang dan apa
yang sudah baik
Ibu Teresa menghabiskan kehidupannya mengasihi orang-orang yang kekurangan di negara-negara miskin
Merawat orang sakit kusta, menyelawatkan balita-balita kurang gizi
Seringkali banyak orang dalam Gereja mempergunjingkan orang yang jatuh dalam dosa, sehingga orang yang “terjatuh” justru makin sulit bangkit karena menghadapi berbagai macam gunjingan.
Menarik ya, ada seorang yang kedapatan melakukan pelanggaran, lalu ada seorang yang disebut, "kamu yang rohani" ... Kemudian diingatkan bahwa "memimpin dalam roh lemah lembut" dan "jaga dirimu sendiri". Yang diakhiri dengan kalimat "bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu.Setiap kita nyatanya punya beban.Setiap kita punya kesempatan untuk bergumul dengan hal-hal yang sama. Jatuh bangunnya seseorang adalah gambaran hidup yang nyata yang bisa dialami oleh semua orang.
Tugas kita bukan MENGHAKIMI, MENGERITIK, MENGGOSIPKAN, MENJELEKKAN tetapi menolongnya.
MENOLONG ORANG YANG JATUH adalah GAYA HIDUP ORANG YANG ROHANI.
Orang rohani harus “memimpin” orang yang jatuh, maksudnya membuat mereka kembali kedalam keadaan baik. Pada saat yang bersamaan kita diingatkan agar tetap waspada terhadap berbagai kemungkinan jebakan dosa.
JADI BIJAKLAH DALAM MENGGUNAKAN JARI.Sebab ketika satu jari menunjuk ke orang lain, ada 3 jari kita yang menunjuk pada diri kita sendiri. Tiga jari kita inilah yang seharusnya senantiasa mengingatkan kita bahwa: itulah Roh Lemah Lembut yang jangan sampai terlupakan oleh kita.
Dikatakan dalam Galatia 6:1 bahwa dalam memimpin orang ke jalan yang benar haruslah dilakukan sambil MENJAGA DIRI SENDIRI AGAR JANGAN KENA PENCOBAAN.
Perhatikanlah Galatia 6:3. Dalam Galatia 6:3-4, ada 2 pencobaan:
Menganggap diri berarti
Melihat keadaan orang lain
Dua pencobaan ini dialami dalam kehidupan berjemaat Gereja di Galatia.
Berdasarkan pengalaman saudara, pencobaan seperti apakah yang dapat mengancam dalam kehidupan bergereja Saudara?
Katanya, orang Indonesia itu kalau jadi komentator memang yang paling hebat sedunia.Liat aja kalau ada orang lagi pada kumpul nonton bareng sepak bola di tv, wah itu bisa jelek-jelekin abis pemain bola yang lagi main itu (padahal yang dijelek2in itu Messi! bayangin coba, hehehe) ... "gitu aja gak gol! dasar!" ... Padahal mah yang komen itu sendiri gak bisa main bola.
Nah yang itu dia LUPA BAWA KACA - seperti yang dikatakan dalam ayat 3: "dia menyangka dia bisa lebih baik, padahal tidak sama sekali."Atau keadaannya seperti ayat 4. Dia bawa kaca, tapi salah ngaca. "Ya saya masih lebih baik lah di banding koruptor-koruptor negara yang sampai ber-M-M itu ... Saya kan cuma korupsi kecil-kecilan, cuma ratusan ribu ajah".
Bukankah lebih baik untuk kita berkaca pada diri kita sendiri dan berjuang untuk terus menerus memperbaharui diri menjadi orang yang lebih baik? Dibandingkan mengomentari kehidupan orang lain.
Apa yang kita tabur, itulah juga yang akan kita tuai.
Perubahan hanya akan terjadi ketika kita mau memulai sebah langkah kecil. Mulailah dari yang terkecil, yang terdekat, yang ada di depan mata kita.
Kita mau belajar hidup saling mengasihi?
Mulailah dari yang terdekat: kasihi keluarga kita, kasihi tetangga kita ... Mulailah dari yang kecil, dari yang terdekat.Sebab kalau yang kecil saja sudah sulit, kalau yang dekat saja sudah gak bisa, gak usah ngimpi bisa membuat perubahan dalam kehidupan kita.