2. Definisi Uang
Sejarah Uang
Fungsi Uang
UANG
Jenis Uang
Teori Nilai Uang
Sistem Standar
Moneter
3. Berikut ini beberapa definisi uang menurut para ahli.
1. A.C. Pigou dalam bukunya yang berjudul The Veil of
Money, mendefinisikan uang sebagai alat tukar.
2. D.H. Robertson dalam bukunya Money, mengemukakan bahwa
uang adalah sesuatu yang dapat diterima dalam pembayaran
untuk mendapatkan barang-barang.
3. R.G. Thomas dalam bukunya Our Modern Banking
mengemukakan uang adalah suatu benda yang dengan mudah
dan umum diterima masyarakat untuk pembayaran bagi
pembelian barang, jasa, dan barang berharga lainnya, serta untuk
pembayaran utang.
Secara umum, uang dapat didefinisikan sebagai benda yang
disetujui masyarakat sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar
menukar barang dan jasa, dan sebagai alat penghitung kekayaan.
4. Home
Berdasarkan definisi mengenai uang yang telah dijelaskan, maka
kita dapat mengetahui syarat suatu benda dapat dijadikan sebagai
uang. Syarat-syarat tersebut, yaitu :
1. Dapat diterima oleh masyarakat umum (acceptability),
2. Tidak mengalami perubahan dan tidak cepat rusak (durability),
3. Nilainya tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang
lama (stability of value),
4. Praktis dan mudah dibawa kemana-mana (portability),
5. Mudah dibagi-bagi tanpa mengurangi nilai (divisibility),
6. Kualitasnya relatif sama (uniformity),
7. Jumlahnya terbatas dan tidak mudah dipalsukan (scarcity).
5. SEJARAH UANG
1. Tahap Barter
Barter yaitu sebuah proses tukar menukar barang antara barang
yang diinginkan dengan barang lain. Syarat utama barter yaitu
adanya keinginan yang sama diantara kedua belah pihak yang
melakukan transaksi (double coincidence of wants). Sejalan
dengan perkembangan kebudayaan manusia, barter mengalami
beberapa kesulitan, yaitu :
a.Kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang
yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang
dimilikinya,
b.Kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat
dipertukarkan,
c.Cara memecahkan atau membagi barang jika barang tersebut
akan ditukarkan dengan barang lain.
6. 2. Tahap Uang Barang
Kesulitan dalam sistem barter memunculkan sistem uang barang.
Uang barang adalah barang yang seolah-olah berfungsi sebagai
uang. Adapun syarat suatu barang agar bisa digunakan sebagai
uang adalah sebagai berikut.
a. Dapat diterima semua orang (generaly accepted),
b. Bernilai tinggi atau merupakan kebutuhan sehari-hari.
Adapun kesulitan dalam sistem uang barang yaitu :
Uang tidak memiliki pecahan,
Sulit untuk menyimpan dan mengangkut dalam jumlah besar,
Uang barang hanya beredar di daerah tertentu dan tidak
beredar di daerah lain.
7. Home
3. Tahap Logam
Kesulitan dalam sistem uang barang mendorong manusia untuk
membuat alat tukar yang lebih mudah digunakan. Kemudian
manusia menciptakan uang logam yang terbuat dari emas dan
perak.
Emas dan perak digunakan sebagai uang logam karena memiliki
nilai tinggi, langka, dapat diterima secara umum, dapat dipecah-
pecah tanpa mengurangi nilai, tidak mudah susut, dan
kemungkinan rusak sangat kecil.
4. Tahap Uang Kertas
Uang kertas disebut juga uang kepercayaan atau uang tunda.
5. Tahap Uang Bank
Untuk mempermudah transaksi jual-beli, bank mengeluarkan alat
pembayaran berupa cek atau giro.
8. FUNGSI UANG
1. Fungsi Asli
Fungsi asli uang adalah sebagai alat tukar dan satuan hitung.
Sebagai alat tukar, uang memepermudah manusia dalam
melakukan perdagangan. Sebagai satuan hitung, uang
mempermudah masyarakat untuk menghitung nilai suatu barang
dalam mata uang. Misalnya harga buku RP 2.500,-.
2. Fungsi Turunana
Fungsi turunan uang yaitu :
• Uang seabagai standar atau ukuran pembayaran yang ditunda
(standard of deferred payment),
• Alat penyimpan kekayaan,
• Alat pengalih nilai/kekayaan.
9. Home
Uang yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari dapat
dikelompokkan berdasarkan kriteria sebagai berikut.
a. Berdasarkan Bahan Pembuatannya
Uang Logam, yaitu uang yang terbuat dari logam.
Uang kertas, yaitu uang yang terbuat dari kertas.
b. Berdasarkan Nilainya
• Full Bodied Money yaitu uang yang nilai bahannya
(nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya.
• Token Money yaitu uang yang nilai bahannya (nilai
intrinsik) lebih kecil daripada nilai nominalnya.
10. c. Berdasarkan Berlakunya sebagai Alat Pembayaran
Uang Kartal, yaitu mata uang logam dan kertas yang berlaku
umum di masyarakat.
Uang Giral, yaitu merupakan alat pembayaran berupa cek, bilyet
giro, dan sejenisnya.
Uang Kuasi, yaitu uang yang beredar di masyarakat berupa uang-
uang yang ditabung. Misalnya deposito berjangka, tabungan, dan
rekening valuta asing milik swasta domestik.
d. Berdasarkan Kawasan/Daerah Berlakunya
Uang Domestik, yaitu uang yang berlaku hanya di satu negara.
Uang Internasional, yaitu uang yang berlaku umum bagi
masyarakat dunia.
e. Berdasarkan Lembaga yang Mengeluarkannya
o Uang yang dikeluarkan oleh Bank Sentral (BI), yaitu uang Kartal
o Uang yang dikeluarkan oleh Bank Umum, yaitu uang Girala
11. Teori Nilai Uang
1. Permintaan Uang
Permintaan uang adalah sejumlah uang tertentu yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk melakukan transaksi dalam perdagangan atau tujuan
tertentu. Permintaan uang datang dari pihak-pihak sebagai berikut.
a. Pihak perseorangan (Konsumen)
b. Pihak pengusaha (Produsen)
c. Pihak investor (Penanam modal)
d. Pihak pemerintah
Motif yang mempengaruhi permintaan uang masyarakat menurut John
Maynard Keynes, yaitu:
a. Motif untuk transaksi
b. Motif berjaga-jaga
c. Motif spekulasi
Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan uang, yaitu:
a. Banyaknya kekayaan masyarakat
b. Kepastian mendapatkan kredit
c. Perkiraan penerimaan di kemudian hari
d. Perkiraan tentang harga
12. Jika uang berfungsi sebagai alat tukar, maka uang bersifat netral.
Artinya uang hanya memengaruhi tingkat harga. (Irving Fisher)
M x V = P x T atau MV = PT
M : Money in Circulation (Jumlah uang yang beredar)
V : Velocity of Circulation (kecepatan peredaran uang)
P : Price (tingkat harga rata-rata barang)
T : Trade (jumlah barang yang diperdagangkan)
Kecepatan laju uang ditentukan oleh :
• Kebiasaan pembelanjaan konsumen
• Frekuensi pembayaran pendapatan
• Praktek-praktek Bank
• Keadaan psikologi umum
13. 2. Penawaran Uang
Penawaran uang yaitu jumlah semua uang yang beredar dalam satu
sistem perekonomian.
Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran uang, yaitu :
a. Pendapatan
b. Tingkat suku bunga
c. Selera masyarakat
d. Harga barang
e. Fasilitas Kredit
f. Kekayaan masyarakat
Penawaran uang dapat memengaruhi tingkat harga, tingkat
bunga, dan tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Adapun langkah
yang ditempuh pemerintah melalu bank sentral yaitu :
a. Pada saat bank sentral membeli obligasi pemerintah, uang yang
dibayarkan didepositokan di bank-bank sehingga jumlah
cadangan akan meningkat
b. Pada saat bank sentral menjual obligasi pemerintah, uang yang
diterima ditarik dari bank-bank sehingga jumlah cadangan di bank
menurun.
14. Faktor-faktor yang memengaruhi keputusan bank sentral
dalam mengatur penawaran uang, yaitu :
a. Tingkat bunga sebagai faktor utama yang memengaruhi
jumlah uang yang beredar dalam perekonomian.
b. Tingkat inflasi
c. Tingkat produksi dan pendapatan nasional
d. Kondisi kesehatan dunia perbankan
e. Nilai tukar rupiah
15. Sistem Standar Moneter
Standar moneter adalah sistem moneter yang didasarkan atas standar nilai
uang, termasuk di dalamnya tentang ciri-ciri/sifat-sifat uang, pengaturan
tentang jumlah uang yang beredar, ekspor impor logam mulia serta fasilitas
bank dalam hubungannya dengan demand deposit.
Standar mata uang dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Standar Logam (Metalisme)
Standar ini terjadi apabila logam tertentu digunakan sebagai standar
keuangan negara.
A. Monometalisme yaitu sistem standar moneter yang menggunakan
emas atau perak sebagai standar keuangan. Sistem standar tunggal
emas terdiri dari :
Standar emas penuh
Standar emas inti
Standar emas wesel
16. Kelebihan dan Kekurangan Monometalisme
Kelebihan Monometalisme
1. Uang sangat bergarga karena memiliki nilai sangat penuh
2. Setiap orang mendapat kebebasan untuk membuat dan melebur uang
3. Setiap orang boleh menimbun uang/perak karena merupakan logam mulia
yang sangat berharga, disenangi umum, tahan lama dan tidak mudah rusak
4. Uang yang beredar, baik emas/perak maupun uang kertas dapat ditukarkan
langsung dengan emas yang ada di bank/lembaga lainnya yang dipakai
jaminan.
Kekurangan Monometalisme
1. Sangat tergantung pada satu jenis logam saja
2. Logam emas/perak jumlahnya terbatas sehingga sulit untuk mendapatkannya
3. Karena setiap orang berhak membuat dan meleburnya, maka sulit menentukan
jumlah uang yang beredar secara pasti
4. Di setiap daerah memiliki kadar emas/perak yang berbeda, sehingga perlu
disesuaikan dan tidak bisa langsung digunakan
5. Biaya pembuatan dan pengiriman relatif mahal
6. Negara akan menderita kerugian apabila menggunakan standar wesel
emas, weselnya digunakan sebagai jaminan untuk standar emas.
17. B. Bimetalisme, yaitu sistem meneter yang memakai emas dan perak
sebagai dasar keuangan negara. Perbandingan antara nilai emas dan
perak ditetapkan oleh undang-undang.
a. Sistem standar kembar alternatif
Sistem ini berlaku jika nilai perbandingan emas dan perak ditetapkan
menurut undang-undang dan peredaran uang emas dan perak
bergantian.
b. Sistem standar kembar paralel
Sistem ini berlaku apabila nilai perbandingan emas dan perak
ditetapkan menurut undang-undang, uang emas dan perak kedua-
duanya beredar. Dimana dalam pertukaran terdapat dua macam
pembayaran dengan uang emas dan uang perak.
18. Kelebihan dan Kekurangan Bimetalisme
Kelebihan Bimetalisme
1) Ada dua logam yang dipakai sebagai standar keuangan negara sehingga
tidak terlalu tergantung pada satu macam logam saja.
2) Uang yang beredar bisa bergantian dengan diatur oleh undang-undang.
3) Apabila beredar bersamaan, nilai uang tidak lagi ditentukan dengan
undang-undang, tetapi ditentukan oleh nilai logam uang tersebut di
pasar, sehingga orang bisa memilih dalam hal pembayaran yang
disesuaikan dengan uang yang dimilikinya.
4) Setiap orang dapat membuat dan melebur uang, sehingga dari kegiatan
tersebut tidak ada pihak-pihak yang mendapat keuntungan karena terjadi
perbedaan harga antara nilai uang dan nilai bahan.
Kekurangan Bimetalisme
1) Menghilangkan kepercayaan masyarakat terhadap uang
2) Berlakunya hukum Gresham, yaitu uang logam yang bernilai rendah yang
ada diedaran
3) Akan terjadi peleburan dan penimbunan uang yang bernilai tinggi, artinya
logam yang bernilai tinggi sulit diperoleh di peredaran
4) Pada waktu berlakunya standar kembar alternatif, maka salah satu uang
logam tidak bisa dipakai untuk transaksi, hal ini menyulitkan apabila ada
masyarakat yang tidak memiliki persediaan uang tersebut.
19. C.Sistem standar Pincang
Standar pincang merupakan suatu sistem keuangan jika emas
dipakai sebagai dasar keuangan, sedangkan uang perak
merupakan alat pembayaran yang sah, tetapi masyarakat dilarang
membuat uang tersebut.
2. Standar Kertas/Bebas (Ametalisme)
Ametalisme disebut juga sebagai standar kertas atau standar bebas, dimana
uang kertas berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
Kelebihan ametalisme, yaitu :
1) Menunjukkan kepercayaan kepada pemerintah yang sangat besar
2) Uang dipertanggungjawabkan oleh pemerintah atau melalui bank peredaran
3) Uang yang beredar dapat dihitung secara kuantitatif dan kualitatif
4) Penghematan terhadap logam mulia
5) Biaya pembuatan relatif murah
6) Pengiriman (pengedaran) uang lebih mudah sekalipun dalam jumlah yang
besar
7) Lebih elastis dalam persediaan
8) Masyarakat tidak boleh membuat dan mengedarkan uang
20. Adapun kekurangan dari ametalisme, yaitu :
1) Relatif mudah untuk membuat uang palsu
2) Uang yang beredar tidak dapat ditukarkan dengan jaminanya yang
disimpan di bank peredaran
3) Nilai uang selalu berubah-ubah (sensitif terhadap perubahan)
4) Dari segi kualitas, bahan cepat rusak/sobek ataupun lusuh
5) Menuntut pemerintah untuk selalu mengontrol stabilitas keuangan
secara aktif dan dinamis.