3. FASI melakukan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan dan tugas
pokoknya, diantaranya mendorong
terbentuknya Persatuan Olahraga
Dirgantara (Pordirga) untuk setiap
cabang ordirga diseluruh wilayah
Republik Indonesia, mendorong
terselenggaranya
penelitian, pengembangan, pendidika
n dan pelatihan ordirga.
4. Terdiri dari Lembaga atau badan
hukum bukan
seluruh
organisasi ordirga
Pordirga, FASI yang melakukan
Daerah yang kegiatan Ordirga
meliputi FASI serta pusat Ordirga
seluruh cabang
Provinsi/Kabup
(Aero Sport center).
aten/kota,
5. 1. Aeromodeling
2. Terbang Bermotor
3. Terbang Layangang
4. Terjun Payung
5. Microlight
6. Pesawat Swayasa
7. Layang Gantung
6. Kegiatan pembuatan pesawat model ini
dimulai sejak tahun 1946 bersamaan
dengan dirintisnya pembuatan pesawat
layang pertama di Yogyakarta (
Aeromodeller dan Pandu Udara ) dan
berkembang ke kota-kota
besar, Bandung, Yogyakarta, Surabaya,
Malang dan Surakarta
7. Aeromodelling adalah kegiatan
perancangan, pembuatan dan
penerbangan pesawat model yang lebih
berat dari udara ( Heavier than air )
dimana gaya-gaya angkat yang
diperoleh dari permukaan sayap
dengan ukuran yang tertentu dengan
atau tanpa motor dan tidak dapat
membawa manusia.
8. OHLG ( Out Hand Lounch Glider) merupakan
Pesawat model terbang bebas yang penerbangannya
dengan cara di lempar waktu pencatatan maksimal 60
detik.
F1H ( A1) merupakan pesawat model terbang bebas
yang penerbangannya dengan cara ditarik ketika pada
posisi over head di lepas (released),waktu
penerbangan maksimal 3 menit dengan ukuran
pesawat maksimum 18 dan berat minimal 220 gram.
9.
10. F2A ( Speed Race ) merupakan menempuh 100 lap dan dalam
pesawat model bermesin piston menempuh 100 lap itu model
dengan kendali tali melakukan harus turun dengan mesin mati
10 lap ( putaran ) dengan ukuran sekurang-kurangnya dua kali.
minimal 5 dm. Pemenangnya ialah yang dapat
F2B ( Aerobatik ) merupakan menyelesaikan 100 lap tersebut
pesawat model dengan kendali dengan waktu yang tercepat.
tali melakukan manuver- Ukuran minimal 12 dengan
manuver yang di tentukan. berat maksimum 700 gram.
F2C ( Team Race ) merupakan F2D ( Combat ) merupakan
lomba balap pesawat model C/L pesawat model tempur dengan
yang mempunyai ketentuan kendali tali yang di bagian
khusus, dimana dalam satu belakangnya di beri pita
lingkaran terbang tiga model (buntut) guna sebagai poin
dan sekurang-kurangnya dua penilaian, 1 kali pemotongan
model secara bersama-sama, nilainya 100.
11. F3A merupakan pesawat F3J merupakan pesawat
model fix wing dengan di model glider dengan
kendalikan kontrol radio dikendalikan kontrol radio
dengan maksimal berat dengan ukuran maksimal
5000 gram dan maksimal 150 dan berat maksimal 5
span 2000 mm kg
F3C merupakan pesawat Pylon race merupakan
model rotary wing dengan pesawat model balap fix
dikendalikan kontrol radio wing dengan dikendalikan
kontrol radio dengan
ukuran minimal 3225 cm2
dan berat minimal 1580
gram
13. HAAC (HMM AKPRIND
Aeromodelling Club didirikan oleh Bp.
Ellyawan S.A, ST., Msc dan bp. Ir. Hary
Wibowo, MT., pada tanggal 6 Agustus
1998. HAAC (HMM AKPRIND
Aeromodelling Club) didirikan dengan
tujuan sebagai wadah kreatifitas untuk
mengembangkan potensi olahraga
kedirgantaraan di kalangan mahasiswa.