SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
ZOONOSIS DI JAWA BARAT
Kuningan, 11 Oktober 2021
M.YUDI KOHARUDIN, ST.,MAP
KEPALA SEKSI P2PM
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
Pengertian “Zoonosis”
 WHO (2008) :
Zoonosis adalah suatu penyakit atau infeksi yang secara alami ditularkan
dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya.
 UU No. 18 tahun 2009 ttg Peternakan dan Kesehatan Hewan :
Zoonosis adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau
sebaliknya.
 Perpres No.30 tahun 2011 ( 20 Mei 2011) tentang Pengendalian Zoonosis :
Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia
atau sebaliknya.
Zoonosis Merupakan Masalah Kesehatan Masyarakat Dan
Menjadi Prioritas Pengendalian
• Flu Burung: angka kematian tinggi dan berisiko menimbulkan pandemi
• Rabies: angka kematian 100% dan berpotensi menimbulkan KLB
• Leptospirosis: endemis di 15 Provinsi, penyebaran cepat di daerah rawan,
penyakit mudah berkembang menjadi parah dan sering menimbulkan KLB
• Antraks: berpotensi menimbulkan KLB, dapat mengakibatkan kematian,
sering menimbulkan kepanikan
• Pes: berpotensi menimbulkan KLB, terkait dengan nama baik negara
• JE (Japanese Ensephalitis) : beberapa daerah berisiko, gejala sisa
permanen
Prioritas Pengendalian Penyakit
1. FLU BURUNG
2. RABIES
3. ANTRAKS
4. LEPTOSPIROSIS
5. PES
a. Kementerian Kesehatan
1. FLU BURUNG
2. RABIES
3. ANTRAKS
4. BRUCELLOSIS
5. LEPTOSPIROSIS
b. Kemenkes dan Kementan
KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS
I. Arah Kebijakan :
 Di tingkat nasional :
Berpedoman pada Rencana Pembangunan Nasional Jangka
Menengah dan Panjang
 Di tingkat daerah:
Berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah Jangka
Menengah dan Panjang.
KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS
II. Tujuan
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat zoonosis
2. Mencegah/membatasi/menanggulangi Kejadian Luar
Biasa/wabah zoonosis
3. Mencegah masuknya KLB/Wabah/Pandemi zoonosis ke
Indonesia
III. Sasaran
• Masyarakat umum : mampu melindungi diri dan
menerapkan PHBS
• Kelompok risiko : mampu melindungi diri dan segera
mendapatkan yankes bila tertular Penyakit Zoonosa.
• Kelompok Strategis : dukungan kebijakan, peraturan
perundangan, dana, tenaga, sarana, dll
KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS
KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS
IV. KEGIATAN POKOK
1. Penurunan jumlah kasus dan kematian melalui Deteksi dini kasus &
prompt treatment (pengobatan cepat)
2. Surveilans epidemiologi terpadu
3. Penanggulangan KLB terpadu
4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas
5. Kerjasama lintas sektor
6. Penyuluhan kepada masyarakat melalui berbagai media dan berbagai
kesempatan.
LINGKUP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN ZOONOSIS
• ↙ angka kesakitan
• ↙ risiko penularan
Penanganan
pada sumber,
vektor &
faktor risiko
• ↗ akses pelayanan
• ↙ angka kesakitan
• ↙ angka kematian
• Pelayanan yang efisien &
efektif
Penanganan
pada host
(manusia)
Reduksi atau
Eliminasi
Zoonosis
PRINSIP UMUM PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN ZOONOSIS
Mencegah
wabah yang
dapat dihindari
Mendeteksi
ancaman awal
Merespon dgn
cepat & efektif
Keberhasilan prevent, detect dan respon sangat ditentukan oleh dukungan & kerjasama lintas
sektor bersama seluruh masyarakat
detect
prevent
response
KETAHANAN
KESEHATAN
GLOBAL
Kesehatan
Masyaraka
t
Kesehatan
Hewan
& Satwa Liar
Penyakit
Zoonosis
KEMENTERIAN
PERTANIAN
KEMENTERIAN
LINGKUNGAN HIDUP &
KEHUTANAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN
KONSEP PENDEKATAN ONE HEALTH DALAM PENANGGULANGAN ZOONOSIS
Peran individu,
keluarga dan
masyarakat.
ONE HEALTH
ONE HEALTH ADALAH PENDEKATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN YANG
DILAKSANAKAN SECARA TERPADU LINTAS SEKTOR BERSAMA MASYARAKAT
PENDEKATAN ONE HEALTH TERUTAMA DITERAPKAN DALAM PENANGGULANGAN
PENYAKIT ZOONOTIK DAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING
PENERAPAN ONE HEALTH DI TINGKAT NASIONAL MELIBATKAN
SEKTOR TERKAIT : KEMENKES, KEMENTAN, KEMEN-LHK, KEMENDAGRI, KEMENKO PMK,
BNPB
PENERAPAN ONE HEALTH DI TINGKAT GLOBAL MELIBATKAN
ORGANISASI INTERNASIONAL TERKAIT :WHO, FAO, OIE
Ancaman Zoonosis Meningkat :
 Kedekatan manusia dg hewan (hobby, ekonomi, dll)
 Kebutuhan protein hewani meningkat
 Semakin dekatnya manusia dg lingkungan/satwa liar (pembukaan hutan,
pemukiman mendekati hutan, dll)
 Perubahan Iklim (Climate change) ,vektor meningkat, adaptasi/mutasi
mahluk hidup menjadi lebih patogen dll
 Pola Migrasi , transportasi antar wilayah/antar negara, pariwisata ,dll
TANTANGAN / KENDALA ?
 70% EID (EMERGING INFECTIOUS DISEASES) ADALAH ZOONOSIS
 MORTALITY EID TINGGI (50-90%), MENYERANG OTAK DAN ORGAN TUBUH
LAINNYA.
 DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN
 ANCAMAN TERHADAP KEHIDUPAN, KESELAMATAN UMAT DAN
KESEJAHTERAAN MANUSIA
 BATAS/SEKAT WILAYAH : TIDAK ADA LAGI
 SUDAH MENJADI KEBUTUHAN/TUNTUTAN INTERNASIONAL/ PHEIC
 ANCAMAN BIOTERORISME DAN BIOWEAPON DARI ZOONOSIS (CONTOH
ANTRAKS)
ANCAMAN ZOONOSIS YANG BERPOTENSI EID ?
UPAYA PENGUATAN PENGENDALIAN ZOONOSIS
Menghadapi ancaman Emerging Infectious Disease yang pada umumnya
merupakan penyakit Zoonosa, diperlukan penguatan dalam :
1. Koordinasi lintas program dan lintas Sektor
2. Advokasi dan Sosialisasi
3. Surveilans di pintu masuk
4. Surveilans di Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rumah Sakit
5. Kapasitas laboratorium
6. Komunikasi Risiko /KIE
7. Kapasitas (SDM, Fasyankes)
PERATURAN PERUNDANGAN 17
Inpres No. 4 Tahun
2019
Permendagri No. 101
Tahun 2018
Mengamanatkan intensifikasi upaya
pencegahan dan pengendalian faktor
risiko, termasuk zoonosis
Mengamanatkan pencegahan dan
pengendalian zoonosis sebagai urusan
wajib daerah
Panduan bagi masing-masing Lintas
Kementerian/Lembaga berperan dalam
penanggulangan penyakit yang
mengancam keselamatan masyarakat
PERMENDAGRI KLB/WABAH
PERMENDAGRI 101/2018 Tentang
Standart Teknis Pada SPM
Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana
adalah serangkaian kegiatan pra bencana melalui pencegahan,
mitigasi, dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan Warga
Negara dalam menghadapi bencana. Pelayanan pencegahan dan
kesiapsiagaan dibagi per jenis ancaman bencana yang dirincikan
antara lain: Gempa Bumi, Tsunami, Banjir, Tanah Longsor, Letusan
Gunung Api, Gelombang Laut Ekstrim, Angin Topan (termasuk Siklon
Tropis/Puting Beliung), Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan,
dan Epidemi/Wabah Penyakit/ Zoonosis Prioritas
diantaranya: rabies, anthrax, leptospirosis,
brucellosis dan avian influenza (flu burung.
18
PROTOKOL LAYANAN P2
ZOONOSIS
PADA MASA COVID-19
PENDAHULUAN
• Corona virus Disease-19 (COVID-19) merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh virus
SARS-COV 2 atau Virus Corona.
• TL Indonesia :
– PP Nomor 21 Tahun 2020
tanggal 31 Maret 2020
tentang Perlakuan
kekarantinaan kesehatan
dengan cara Pembatasan
Sosial Berskala Besar
(PSBB)
– Keppres Nomor 11 Tahun
2020 tentang COVID-19
sebagai Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat
(KKM)
• Perlu pencegahan, pengendalian, dan percepatan
penanganan COVID-19 dan mengintegrasikan
dengan upaya penanggulangan kasus ZOONOSIS.
MENUJU FASE “MASYARAKAT
PRODUKTIF & AMAN COVID-19 ”
• Untuk itu dibutuhkan panduan atau protokol dalam melakukan
aktivitas kegiatan/pekerjaan yang disesuaikan kondisi
pekerjaan masing, namun tetap mengutamakan protokol
Kesehatan Covid-19 demi keamanan petugas dan
masyarakat.
• Kemenkes telah menerbitkan Kepmenkes RI No.
HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan
dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan
Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada
Situasi Pandemi.
Tatalaksana Kasus Zoonosis
Pada Masa Pandemi Covid 19
 Sebelum Tatalaksana dilakukan, maka Nakes harus mengetahui
Status Pasien ODP, PDP maupun Konfirm Covid-19 sesuai Juknis
Pelayanan Puskesmas pada masa pandemi Covid-19.
 Tatalaksana tetap mengacu pada Pedoman Pengendalian Zoonosis
Kemenkes RI.
Pasien yang disertai Covid-19
 ODP, PDP ringan, Konfirm Ringan Covid-19 maka dilaksanakan Tatalaksana
leptospirosis di FKTP/Klinik dengan mengikuti Juknis pelayanan Puskesmas
pada masa pandemi Covid 19 , apabila kondisi leptospirosisnya memburuk,
pasien dirujuk Ke RS dengan memberikan informasi status covid 19 nya
kepada RS.
 PDP sedang, berat dan Konfirm sedang dan berat Covid 19, maka
dilaksanakan Tatalaksana leptospirosis di Rumah Sakit tempat pasien dirawat.
Pasien tanpa disertai Covid-19/tidak diketahui status
 Nakes tetap mengikuti Juknis Pelayanan Puskesmas pada
masa pandemi Covid 19 dalam pemeriksaannya
LAPORAN DAN KOORDINASI
Kegiatan pelaporan
seperti biasa dilakukan
secara berjenjang dimulai
dari tingkat faskes sampai
ke pusat baik di Kesmas
maupun di Keswan
Pada masa COVID-19,
pelaporan dapat dilakukan
secara daring.
Pelaksanaan PE pada masa pandemi Covid -19
• PE dilaksanakan dengan mengikuti Protokol Pencegahan dan
Penularan Covid-19 ( APD dan physical distancing)
• Petugas terbatas
• Tambahkan informasi Covid-19
• Pengambilan sampel menggunakan APD lengkap
• Meningkatkan KIE dengan media elektronik & media komunikasi
• Tetap menjaga kebersihan lingkungan
membersihkan rumah, semprot lingkungan dengan kaporit/hipoklorit
sebagai desinfektan dengan tetap menjaga jarak (physical distancing)
pada saat membersihkan lingkungan
• Tetap tinggal dirumah
• Rodent kontrol dengan pemasangan trap /racun tikus
• KIE kepada masyarakat melalui media elektronik & media komunikasi
PENCEGAHAN
Terima Kasih.....

More Related Content

Similar to Kebijakan Zoonosis.pptx

Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Tata Naipospos
 
Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...
Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...
Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...
Tata Naipospos
 
Kebijakan Flu Babi Dinkes Jateng
Kebijakan  Flu  Babi  Dinkes  Jateng Kebijakan  Flu  Babi  Dinkes  Jateng
Kebijakan Flu Babi Dinkes Jateng
Sutopo Patriajati
 
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Tata Naipospos
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencana
guest3643a1
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-management
intanzhofir
 

Similar to Kebijakan Zoonosis.pptx (20)

Kelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptxKelompok 3 TBC (1).pptx
Kelompok 3 TBC (1).pptx
 
Sosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakatSosialisasi imun masyarakat
Sosialisasi imun masyarakat
 
1. Program Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
1. Program  Imunisasi Nasional di indonesia.pdf1. Program  Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
1. Program Imunisasi Nasional di indonesia.pdf
 
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Penyakit Hewan - Ditkeswan-AIHSP, 4 Juni 2021
 
Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...
Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...
Penilaian Tingkat Kesiapan Kesiapsiagaan dan Respons Darurat - DKH-AIHS, 4 Ju...
 
Kebijakan Flu Babi Dinkes Jateng
Kebijakan  Flu  Babi  Dinkes  Jateng Kebijakan  Flu  Babi  Dinkes  Jateng
Kebijakan Flu Babi Dinkes Jateng
 
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
Kebijakan yang mendasari investigasi klb wabah pada manusia -1
 
materi pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdfmateri pd3i provinsi.pdf
materi pd3i provinsi.pdf
 
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
Pentingnya Satu Kesehatan Dalam Mengembangkan Ketahanan Kesehatan Global dan ...
 
Rapat koordinasi klb difteri 2018 kabid
Rapat koordinasi klb difteri 2018 kabidRapat koordinasi klb difteri 2018 kabid
Rapat koordinasi klb difteri 2018 kabid
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19
 
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdfMATERI  penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
MATERI penaggulangan dbd - dr Asik Surya MPPM_2.pdf
 
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabahKonsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
Konsep pencegahan dan pengendalian klb wabah
 
Program imunisasi4
Program imunisasi4Program imunisasi4
Program imunisasi4
 
Modul pengendalian
Modul pengendalianModul pengendalian
Modul pengendalian
 
Sosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptxSosialisasi MR.pptx
Sosialisasi MR.pptx
 
Hiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencanaHiv..strategi dan rencana
Hiv..strategi dan rencana
 
Jurnal kesehatan
Jurnal kesehatanJurnal kesehatan
Jurnal kesehatan
 
C3 outbreak-management
C3 outbreak-managementC3 outbreak-management
C3 outbreak-management
 
Konsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabahKonsep investigasi klb wabah
Konsep investigasi klb wabah
 

Recently uploaded

FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 

Kebijakan Zoonosis.pptx

  • 1. KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DI JAWA BARAT Kuningan, 11 Oktober 2021 M.YUDI KOHARUDIN, ST.,MAP KEPALA SEKSI P2PM DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
  • 2.
  • 3. Pengertian “Zoonosis”  WHO (2008) : Zoonosis adalah suatu penyakit atau infeksi yang secara alami ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia atau sebaliknya.  UU No. 18 tahun 2009 ttg Peternakan dan Kesehatan Hewan : Zoonosis adalah penyakit yang menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.  Perpres No.30 tahun 2011 ( 20 Mei 2011) tentang Pengendalian Zoonosis : Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia atau sebaliknya.
  • 4. Zoonosis Merupakan Masalah Kesehatan Masyarakat Dan Menjadi Prioritas Pengendalian • Flu Burung: angka kematian tinggi dan berisiko menimbulkan pandemi • Rabies: angka kematian 100% dan berpotensi menimbulkan KLB • Leptospirosis: endemis di 15 Provinsi, penyebaran cepat di daerah rawan, penyakit mudah berkembang menjadi parah dan sering menimbulkan KLB • Antraks: berpotensi menimbulkan KLB, dapat mengakibatkan kematian, sering menimbulkan kepanikan • Pes: berpotensi menimbulkan KLB, terkait dengan nama baik negara • JE (Japanese Ensephalitis) : beberapa daerah berisiko, gejala sisa permanen
  • 5. Prioritas Pengendalian Penyakit 1. FLU BURUNG 2. RABIES 3. ANTRAKS 4. LEPTOSPIROSIS 5. PES a. Kementerian Kesehatan 1. FLU BURUNG 2. RABIES 3. ANTRAKS 4. BRUCELLOSIS 5. LEPTOSPIROSIS b. Kemenkes dan Kementan
  • 6. KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS I. Arah Kebijakan :  Di tingkat nasional : Berpedoman pada Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah dan Panjang  Di tingkat daerah: Berpedoman pada Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah dan Panjang.
  • 7. KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS II. Tujuan 1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat zoonosis 2. Mencegah/membatasi/menanggulangi Kejadian Luar Biasa/wabah zoonosis 3. Mencegah masuknya KLB/Wabah/Pandemi zoonosis ke Indonesia
  • 8. III. Sasaran • Masyarakat umum : mampu melindungi diri dan menerapkan PHBS • Kelompok risiko : mampu melindungi diri dan segera mendapatkan yankes bila tertular Penyakit Zoonosa. • Kelompok Strategis : dukungan kebijakan, peraturan perundangan, dana, tenaga, sarana, dll KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS
  • 9. KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS IV. KEGIATAN POKOK 1. Penurunan jumlah kasus dan kematian melalui Deteksi dini kasus & prompt treatment (pengobatan cepat) 2. Surveilans epidemiologi terpadu 3. Penanggulangan KLB terpadu 4. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas 5. Kerjasama lintas sektor 6. Penyuluhan kepada masyarakat melalui berbagai media dan berbagai kesempatan.
  • 10. LINGKUP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN ZOONOSIS • ↙ angka kesakitan • ↙ risiko penularan Penanganan pada sumber, vektor & faktor risiko • ↗ akses pelayanan • ↙ angka kesakitan • ↙ angka kematian • Pelayanan yang efisien & efektif Penanganan pada host (manusia) Reduksi atau Eliminasi Zoonosis
  • 11. PRINSIP UMUM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN ZOONOSIS Mencegah wabah yang dapat dihindari Mendeteksi ancaman awal Merespon dgn cepat & efektif Keberhasilan prevent, detect dan respon sangat ditentukan oleh dukungan & kerjasama lintas sektor bersama seluruh masyarakat
  • 12. detect prevent response KETAHANAN KESEHATAN GLOBAL Kesehatan Masyaraka t Kesehatan Hewan & Satwa Liar Penyakit Zoonosis KEMENTERIAN PERTANIAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP & KEHUTANAN KEMENTERIAN KESEHATAN KONSEP PENDEKATAN ONE HEALTH DALAM PENANGGULANGAN ZOONOSIS Peran individu, keluarga dan masyarakat.
  • 13. ONE HEALTH ONE HEALTH ADALAH PENDEKATAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN YANG DILAKSANAKAN SECARA TERPADU LINTAS SEKTOR BERSAMA MASYARAKAT PENDEKATAN ONE HEALTH TERUTAMA DITERAPKAN DALAM PENANGGULANGAN PENYAKIT ZOONOTIK DAN PENYAKIT INFEKSI EMERGING PENERAPAN ONE HEALTH DI TINGKAT NASIONAL MELIBATKAN SEKTOR TERKAIT : KEMENKES, KEMENTAN, KEMEN-LHK, KEMENDAGRI, KEMENKO PMK, BNPB PENERAPAN ONE HEALTH DI TINGKAT GLOBAL MELIBATKAN ORGANISASI INTERNASIONAL TERKAIT :WHO, FAO, OIE
  • 14. Ancaman Zoonosis Meningkat :  Kedekatan manusia dg hewan (hobby, ekonomi, dll)  Kebutuhan protein hewani meningkat  Semakin dekatnya manusia dg lingkungan/satwa liar (pembukaan hutan, pemukiman mendekati hutan, dll)  Perubahan Iklim (Climate change) ,vektor meningkat, adaptasi/mutasi mahluk hidup menjadi lebih patogen dll  Pola Migrasi , transportasi antar wilayah/antar negara, pariwisata ,dll TANTANGAN / KENDALA ?
  • 15.  70% EID (EMERGING INFECTIOUS DISEASES) ADALAH ZOONOSIS  MORTALITY EID TINGGI (50-90%), MENYERANG OTAK DAN ORGAN TUBUH LAINNYA.  DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN  ANCAMAN TERHADAP KEHIDUPAN, KESELAMATAN UMAT DAN KESEJAHTERAAN MANUSIA  BATAS/SEKAT WILAYAH : TIDAK ADA LAGI  SUDAH MENJADI KEBUTUHAN/TUNTUTAN INTERNASIONAL/ PHEIC  ANCAMAN BIOTERORISME DAN BIOWEAPON DARI ZOONOSIS (CONTOH ANTRAKS) ANCAMAN ZOONOSIS YANG BERPOTENSI EID ?
  • 16. UPAYA PENGUATAN PENGENDALIAN ZOONOSIS Menghadapi ancaman Emerging Infectious Disease yang pada umumnya merupakan penyakit Zoonosa, diperlukan penguatan dalam : 1. Koordinasi lintas program dan lintas Sektor 2. Advokasi dan Sosialisasi 3. Surveilans di pintu masuk 4. Surveilans di Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rumah Sakit 5. Kapasitas laboratorium 6. Komunikasi Risiko /KIE 7. Kapasitas (SDM, Fasyankes)
  • 17. PERATURAN PERUNDANGAN 17 Inpres No. 4 Tahun 2019 Permendagri No. 101 Tahun 2018 Mengamanatkan intensifikasi upaya pencegahan dan pengendalian faktor risiko, termasuk zoonosis Mengamanatkan pencegahan dan pengendalian zoonosis sebagai urusan wajib daerah Panduan bagi masing-masing Lintas Kementerian/Lembaga berperan dalam penanggulangan penyakit yang mengancam keselamatan masyarakat
  • 18. PERMENDAGRI KLB/WABAH PERMENDAGRI 101/2018 Tentang Standart Teknis Pada SPM Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan terhadap Bencana adalah serangkaian kegiatan pra bencana melalui pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan Warga Negara dalam menghadapi bencana. Pelayanan pencegahan dan kesiapsiagaan dibagi per jenis ancaman bencana yang dirincikan antara lain: Gempa Bumi, Tsunami, Banjir, Tanah Longsor, Letusan Gunung Api, Gelombang Laut Ekstrim, Angin Topan (termasuk Siklon Tropis/Puting Beliung), Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan, dan Epidemi/Wabah Penyakit/ Zoonosis Prioritas diantaranya: rabies, anthrax, leptospirosis, brucellosis dan avian influenza (flu burung. 18
  • 20. PENDAHULUAN • Corona virus Disease-19 (COVID-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-COV 2 atau Virus Corona. • TL Indonesia : – PP Nomor 21 Tahun 2020 tanggal 31 Maret 2020 tentang Perlakuan kekarantinaan kesehatan dengan cara Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) – Keppres Nomor 11 Tahun 2020 tentang COVID-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) • Perlu pencegahan, pengendalian, dan percepatan penanganan COVID-19 dan mengintegrasikan dengan upaya penanggulangan kasus ZOONOSIS.
  • 21. MENUJU FASE “MASYARAKAT PRODUKTIF & AMAN COVID-19 ” • Untuk itu dibutuhkan panduan atau protokol dalam melakukan aktivitas kegiatan/pekerjaan yang disesuaikan kondisi pekerjaan masing, namun tetap mengutamakan protokol Kesehatan Covid-19 demi keamanan petugas dan masyarakat. • Kemenkes telah menerbitkan Kepmenkes RI No. HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
  • 22. Tatalaksana Kasus Zoonosis Pada Masa Pandemi Covid 19  Sebelum Tatalaksana dilakukan, maka Nakes harus mengetahui Status Pasien ODP, PDP maupun Konfirm Covid-19 sesuai Juknis Pelayanan Puskesmas pada masa pandemi Covid-19.  Tatalaksana tetap mengacu pada Pedoman Pengendalian Zoonosis Kemenkes RI.
  • 23. Pasien yang disertai Covid-19  ODP, PDP ringan, Konfirm Ringan Covid-19 maka dilaksanakan Tatalaksana leptospirosis di FKTP/Klinik dengan mengikuti Juknis pelayanan Puskesmas pada masa pandemi Covid 19 , apabila kondisi leptospirosisnya memburuk, pasien dirujuk Ke RS dengan memberikan informasi status covid 19 nya kepada RS.  PDP sedang, berat dan Konfirm sedang dan berat Covid 19, maka dilaksanakan Tatalaksana leptospirosis di Rumah Sakit tempat pasien dirawat. Pasien tanpa disertai Covid-19/tidak diketahui status  Nakes tetap mengikuti Juknis Pelayanan Puskesmas pada masa pandemi Covid 19 dalam pemeriksaannya
  • 24. LAPORAN DAN KOORDINASI Kegiatan pelaporan seperti biasa dilakukan secara berjenjang dimulai dari tingkat faskes sampai ke pusat baik di Kesmas maupun di Keswan Pada masa COVID-19, pelaporan dapat dilakukan secara daring.
  • 25. Pelaksanaan PE pada masa pandemi Covid -19 • PE dilaksanakan dengan mengikuti Protokol Pencegahan dan Penularan Covid-19 ( APD dan physical distancing) • Petugas terbatas • Tambahkan informasi Covid-19 • Pengambilan sampel menggunakan APD lengkap • Meningkatkan KIE dengan media elektronik & media komunikasi
  • 26. • Tetap menjaga kebersihan lingkungan membersihkan rumah, semprot lingkungan dengan kaporit/hipoklorit sebagai desinfektan dengan tetap menjaga jarak (physical distancing) pada saat membersihkan lingkungan • Tetap tinggal dirumah • Rodent kontrol dengan pemasangan trap /racun tikus • KIE kepada masyarakat melalui media elektronik & media komunikasi PENCEGAHAN