1. Hidroponik, sebagai jawaban
tantangan masa depan
Oleh :
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi
Universitas Djuanda, Bogor
2. Latar Belakang
• Semakin berkurangnya lahan pertanian
• Semakin banyaknya penduduk dunia
• Semakin tingginya permintaan akan
sayuran segar
• Kesadaran masyarakat akan konsumsi
sayuran sehat meningkat
3. Main Point
• Apa itu hidroponik?
• Apa keuntungan berhidroponik?
• Bagaimana penerapan hidroponik?
• Bagaimanakah prospek hidroponik
kedepannya?
5. Apa itu hidroponik?
• Merupakan teknik bididaya tanpa
menggunakan media tanah
• Berasal dari kata “Hydro” yang berarti air
dan “ponos” yang berarti kerja
• Dikembangkan pertama kali pada awal tahun
1900-an di Amerika serikat
• Di Indonesia berkembang sejak tahun 1980-
an
6. Media tanam
1. Kultur air seperti pada sistem tanam apung,
NFT dan sistem aeroponik
2. Kultur media atau substrat menggunakan
bahan organik (arang sekam, serbuk gergaji,
sabut kelapa, akar pakis, vermikulit,
gambut, dll) dan bahan non organik (perlit,
rockwool, clay granular, sand, gravel, batu
apung, batu bata, batu karang)
7. Apa keuntungan berhidroponik?
Hasil dan kualitas tanaman lebih tinggi
Lebih terbebas dari hama dan penyakit
Penggunaan air dan hara lebih hemat
Dapat mengatasi masalah keterbatasan
lahan
Dapat mengatasi masalah tanah
Memperpendek usia panen suatu
komoditas
10. Teknologi
Hidroponik Sistem
Terapung
Disebut juga
„Floating
hidroponic
system‟, merupaka
n teknik
menanamkan atau
menancapkan
tanaman pada
lubang styroform
yang mengapung
diatas larutan
nutrisi.
11. Sistem Nutrient Film
Technique (NFT)
Merupakan suatu
metode budidaya
tanaman dengan
akar tanaman
tumbuh pada
lapisan nutrisi
yang dangkal dan
tersirkulasi
sehingga tanaman
dapat memperoleh
cukup air, hara
dan oksigen.
12. Aeroponik
Sistem dengan
pemberian hara
berupa butiran kecil
atau kabut, yang
nantinya akan diserap
oleh tanaman.
Pengabutan berasal
dari penampungan yg
disemprotkan
menggunakan „nozzel‟.
Penyemprotan
dilakukan berdasarkan
timer, pada akar
tanaman yg sengaja
digantung.
13. Sistem Pengairan Tetes
(Drip Irrigation)
Merupakan teknik
sederhana dimana hanya
memberikan air dan
nutrisi dalam bentuk
tetesan yg terus
menerus.
Tetesan diarahkan tepat
pada derah perakaran
agar tanaman dapat
langsung menyerapnya.
Sistem ini juga
membutuhkan timer
sehingga penyiraman
dilakukan secara
otomatis
14. Sistem pasang Surut
(Ebb and flow)
Merupakan sistem
yang membiarkan
tanaman terendam
akarnya
sementara.
Sistem ini
menggunakan timer
untuk menentukan
waktu, kapan air
akan menggenang.
Instalasinya
menggunakan pipa2
paralon
16. Penerapan
• Masih terbatas pada kalangan akademisi
dan pebisnis
• Hanya sebagian kecil masyarakat yang
tanggap terhadap penggunaan sistem
hidroponik
• Mahalnya instalasi dan perawatan yang
harus intensif, merupakan faktor
mengapa hidroponik masih sulit di
Indonesia
17. Prospek di Masa Depan
• Peluang yang sangat terbuka lebar bagi
penelitian, karena hidroponik masih
berkembang hingga sekarang
• Peluang bisnis yang sangat prospektif
ditengah globalisasi yang terjadi saat ini
• Merupakan pertanian masa depan yang
akan sangat diandalkan disaat lahan
terus terdegradasi