SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
TEORI-TEORI KEBENARAN

FILSAFAT ILMU
LATAR BELAKANG
• Antara pengetahuan dan kebenaran memiliki ikatan yang
kuat
• Manusia berpikir, berusaha untuk menemukan
pengetahuan yang benar
• Pada hakikatnya kebenaran adalah tujuan dari aktivitas
ilmu pengetahuan yang berkembang
• Kebenaran yang dinyatakan dalam Al-Qur’an dalam QS.
Al Imran ayat 60: “(Apa yang telah Kami ceritakan itu),
Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu
janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu”
• Dalam mengkaji suatu keilmuan perlu penjabaran
bagaimana proses kebenaran
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kebenaran?
2. Bagaimana sifat-sifat kebenaran?

3. Apa saja jenis-jenis kebenaran?
4. Apa saja macam-macam kebenaran?

5. Bagaimana cara menemukan kebenaran?
6. Bagaimana analisis penulis mengenai teori
kebenaran?
1. PENGERTIAN KEBENARAN
Banyak para filsuf memiliki perbedaan dalam
mendefinisikan kebenaran, karena usaha untuk
memberikan definisi kebenaran mengalami banyak
kesulitan.
 Poedjawiyatna
(1987:16),
Kebenaran
persesuaian antara pengetahuan dan objeknya

adalah

 Aristoteles, Kebenaran adalah soal kesesuaian antara
apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan
yang sebenarnya. Benar dan salah adalah soal sesuai
apa tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan
sebagaimana adanya
2. SIFAT-SIFAT KEBENARAN
TIM DOSEN FILSAFAT ILMU FAK. FILSAFAT UGM Yogyakarta
(1996), membedakan menjadi 3 hal:
1. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan

2. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari
bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang

membangun pengetahuannya
3. Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya
pengetahuan
3. JENIS-JENIS KEBENARAN
A.M.W. Pranarka (1987), membedakan menjadi
tiga jenis kebenaran:
1. Kebenaran Epistemological, kebenaran ini
berhubungan dengan pengetahuan manusia

2. Kebenaran Ontological adalah kebenaran
sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala
sesuatu yang ada ataupun diadakan
3. Kebenaran Semantikal/Kebenaran Moral,
kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam
tutur kata dan bahasa
JENIS LAIN….
1. Kebenaran Ilmiah. Kebenaran ini yang akan
menjadi
pokok
perbincangan
dalam
membahas lima teori kebenaran
2. Kebenaran Non Ilmiah, meliputi:
a) Pengetahuan biasa, keingintahuan manusia
dalam kehidupan sehari-hari
b) Mitos, substansinya tidak memuat objek yang
faktual dan aktual
c) Wahyu, dalam bahasa Diin Al Islam, Allah dengan
kebijakannya memasukkan hal tersebut sebagai
hal yang pertama-tama yang harus diimani saja
4. MACAM-MACAM TEORI KEBENARAN
1. TEORI

KEBENARAN

SALING

BERSESUAIAN

(CORRESPONDENCE THEORY OF TRUTH)
2. TEORI

KEBENARAN

SALING

BERHUBUNGAN

(COHERENCE THEORY OF TRUTH)

3. TEORI KEBENARAN PROPOSISI
4. TEORI KEBENARAN PRAGMATIK (THE PRAGMATIC

THEORY OF TRUTH)
5. TEORI KEBENARAN STRUKTURAL PARADIGMATIK
1. TEORI KEBENARAN SALING BERSESUAIAN
(CORRESPONDENCE THEORY OF TRUTH)
 Teori kebenaran yang paling awal dan tua
 White (1978), disebut juga teori tradisional
 Kattsof (1986), “Kebenaran atau keadaan benar berupa
kesesuaian (Correspondence) antara makna yang
dimaksudkan oleh suatu pernyataan dengan apa yang
sungguh-sungguh merupakan halnya atau apa yang
merupakan fakta-faktanya”
 Teori yang berangkat dari teori Aristoteles yang
menyatakan, Segala sesuatu yang diketahui adalah suatu
yang dapat dikembalikan pada kenyataan yang dikenal
oleh subjek
Lanjutan (Teori Kebenaran Saling Bersesuaian)
 Atau suatu pengetahuan mempunyai nilai besar
apabila pengetahuan mempunyai saling
kesesuaian
dengan
kenyataan
yang
diketahuinya.
 Teori berpandangan bahwa suatu proposisi
bernilai benar apabila saling bersesuaian
dengan dunia kenyataan. Kebenaran dapat
dibuktikan secara langsung pada dunia
kenyataan. Kebenaran itu kesesuaian dengan
fakta, keselarasan dengan realitas, dan
keserasian dengan situasi aktual
Contohnya (Teori Kebenaran Saling
Bersesuaian)

 Pengetahuan air akan menguap jika dipanasi
sampai 100 derajat. Pengetahuan tersebut benar

kalau kemudian dicoba memanasi air dan diukur
sampai 100 derajat. Jika terbukti tidak menguap
maka

pengetahuan

dinyatakan

salah

dan

terbukti benar air menguap, maka pengetahuan
tersebut dinyatakan benar
2. TEORI KEBENARAN SALING
BERHUBUNGAN (COHERENCE THEORY OF
TRUTH)

 Teori ini dibangun oleh para pemikir rasionalis
seperti Leibniz, Spinoza, Hegel, dan Bradley,
maupun Plato dan Aristoteles
 Teori ini juga disebut dengan teori Konsistensi
 Katsoff, teori Koherensi yaitu suatu proposisi
cenderung benar jika proposisi tersebut dalam
keadaan saling berhubungan dengan proposisiproposisi yang lain benar, atau jika makna yang
dikandungnya dalam keadaan saling berhubungan
dengan pengalaman kita
LANJUTAN (Teori Kebenaran Saling Berhubungan
(Coherence Theory of Truth)

 Proposisi tersebut benar jika mempunyai hubungan
dengan proposisi yang terdahulu benar
 Pembuktian teori kebenaran koherensi dapat
melalui fakta sejarah apabila merupakan proposisi
sejarah atau memakai logika apabila merupakan
pernyataan bersifat logis
 Secara sederhana, Suatu proposisi itu atau makna
pernyataan dari suatu pengetahuan bernilai benar
bila proposisi itu mempunyai hubungan dengan ideide dari proposisi yang terdahulu yang bernilai
benar
CONTOHNYA (Teori Kebenaran Saling
Berhubungan (Coherence Theory of Truth)
• Kita mempunyai pengetahuan bahwa semua
manusia pasti akan mati adalah pernyataan yang
memang benar adanya. Jika Ahmad adalah

manusia, maka pernyataan bahwa Ahmad pasti
akan mati, merupakan pernyataan yang benar
pula. Sebab pernyataan kedua konsisten dengan
pernyataan yang benar.
3. TEORI KEBENARAN PROPOSISI
 Dalam logika Aristoteles, proposisi benar adalah bila
sesuai dengan persyaratan formal suatu proposisi.

Dalam logika proposisi yang lain, proposisi benar tidak
dilihat pada benar formilnya, melainkan dilihat pada
benar materiilnya.
 Noeng Muhadjir, membedakan benar formil dengan
benar materiil. Logika matematik sederhana: 1/2a=1/2

b; sehingga a=b. matematik teoritik simbolik logika
tersebut benar.
LANJUTAN (Teori Kebenaran Proposisi)
 Kita tahu bahwa ½ gelas isi kalau dilukis akan memiliki
gambar sama dengan ½ gelas kosong, sesuai dengan
logika matematik simbolik teoritik tersebut di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa isi sama dengan kosong.
Bentuk formilnya sudah benar, tetapi materiilnya salah.
 Proposisi tidak lain adalah suatu pernyataan yang berisi
banyak konsep yang kompleks. Kebenaran ini akan sangat
bergantung pada situasi dan kondisi yang melatarinya,
pengalaman, kemampuan, dan usia memengaruhi
kepemilikian epistemo tentang kebenaran.
4. TEORI KEBENARAN PRAGMATIK (THE
PRAGMATIC THEORY OF TRUTH)
 Tokoh teori ini adalah Charles Sander Pierce
(1834-1914), William James (1842-1920), John
Dewey (1859)
 Teori menyatakan bahwa kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan menggunakan kriteria
fungsional. Jika pernyataan tersebut memiliki
fungsi atau kegunaan dalam kehidupan praktis
 Menurut paham ini bukan kebenaran yang dilihat
dari segi etik, baik atau buruk, tetapi kebenaran
yang didasarkan pada kegunaannya
LANJUTAN ..Teori Kebenaran Pragmatik (The
Pragmatic Theory of Truth)

 Kebenaran dibuktikan oleh kegunaannya, oleh
hasilnya, dan oleh akibat-akibat praktisnya.
Jadi kebenaran adalah apa saja yang berlaku
(works)
 Seperti yang dikemukakan oleh penganutnya:
1) Sesuatu itu benar apabila memuaskan keinginan
dan tujuan manusia
2) Sesuatu itu benar apabila dapat diuji benar
dengan eksperimen
3) Sesuatu itu benar apabila ia mendorong atau
membantu perjuangan biologis untuk tetap ada.
CONTOHNYA… ..Teori Kebenaran Pragmatik
(The Pragmatic Theory of Truth)
 Bagi pragmatisme, suatu agama itu bukan benar
karena Tuhan yang disembah oleh penganut
agama itu sungguh-sungguh ada, tetapi agama itu
dianggap benar karena pengaruhnya yang positif
atas kehidupan manusia; berkat kepercayaan
orang akan Tuhan maka kehidupan masyarakat
berlaku secara tertib dan jiwanya semakin tenang
 Begitu juga dengan ilmu perbintangan bermanfaat
bagi nelayan tapi tidak untuk para pedagang
5. TEORI KEBENARAN STRUKTURAL
PARADIGMATIK
 Noeng
Muhadjir
menyatakan
bahwa
kebenaran struktural berkembang dari
kebenaran
korespondensi.
Konsep
paradigmatik, menurutnya dikembangkan dari
banyak ahli, antara lain Thomas Kuhn.
 Teori dinyatakan benar jika teori itu
berdasarkan pada paradigma atau perspektif
tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang
mengakui atau mendukung paradigma
tersebut
LANJUTAN.. Teori kebenaran Struktural
Paradigmatik
 Lichtenberg menemukan identitas struktural kualitatif
dari berbagai domain disiplin ilmu. Misalnya, ada
pembiasaan sinar karena gravitasi bumi. Setahun pada
umumnya 365 hari, kecuali pada tahun kabisat. Ini
bukan sekedar perhitungan hari dalam setahunnya,
melainkan terkait pada rotasi bumi, dan lainnya
(pembicaraan bidang astronomi). Dua contoh tersebut
menunjukkan adanya hubungan struktural antar
berbagai sesuatu yang konstan, yang berada pada
domain disiplin ilmu yang mungkin beragam/berbeda.
Hubungan struktural ini disebut Lictenberg sebagai
paradigmata
5. CARA MENEMUKAN KEBENARAN
 Cara-cara untuk menemukan kebenaran
diuraikan oleh Hartono Kasmadi, dkk., (1990),
sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.

Penemuan secara kebetulan.
Penemuan ‘Coba dan Ralat’ (Trial and Error).
Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan
Penemuan secara spekulatif
Penemuan kebenaran lewat cara berpikir kritis
dan rasional
6. Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah
6. ANALISIS TEORI KEBENARAN
 Musa Asy’ari, menyatakan bahwa kebenaran selalu
berkaitan dengan dimensi keilmuan (Asyari: 75) akan tetapi
perlu disadari bahwa kebenaran yang bersandar pada ilmu

tidak sepenuhnya mutlak, sebab sandaran ilmu selalu
dipengaruhi oleh pilihan, selalu tidak pernah menyeluruh,
selalu dipengaruhi oleh realitas ruang dan waktu dan
hasilnya selalu berubah sehingga akan mempengaruhi pada
realitas kebenaran yang ada. (Asy’ari: 77) jadi dapat
disimpulkan bahwa kebenaran yang bersandar pada ilmu
bersifat relatif.
 KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) adalah kebenaran kita
berkemungkinan

salah,

kesalahan

orang

lain

berkemungkinan benar. Hanya kebenaran Tuhan yang
benar-benar benar
 Analisis penulis sendiri tentang kebenaran, dengan merujuk
kepada pendapat-pendapat sebelumnya bahwa kebenaran
yang diperoleh dengan berbagai tahap-tahap ilmiah perlu

juga harus disikapi dengan pengembangan sikap dan
kepribadian.
 Sehingga kita tidak mudah menyatakan bahwa
kebenaran yang kita terima memang benar-benar
benar

 Apalagi kebenaran tersebut merupakan suatu
perpaduan antara ilmu, filsafat dan agama.
 Dalam Islam dengan gamblang telah mengcover
hal tersebut yang tertuang dalam QS. Al Imran
ayat 60, seperti yang telah dijelaskan dalam

pembahasan sebelumnya.
KESIMPULAN
 Kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim

sebagai yang diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya.
Benar dan salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang
dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya

 Sifat dari kebenaran tersebut menurut Tim Dosen Filsafat
Ilmu Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta itu berkaitan dengan
kualitas

pengetahuan;

dikaitkan

dengan

sifat

atau

karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah
seseorang membangun pengetahuannya; dan kebenaran

yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan
 Teori kebenaran secara ilmiah terbagi menjadi lima
yaitu

Teori

Kebenaran

Saling

Bersesuaian

(Correspondence Theory of Truth), Teori Kebenaran
Saling Berhubungan (Coherence Theory of Truth),
Teori

Kebenaran

Proposisi,

Teori

Kebenaran

Pragmatik (The Pragmatic Theory of Truth) dan Teori
Kebenaran Struktural Paradigmatik
 Cara yang digunakan untuk menemukan kebenaran
adalah dengan cara ilmiah dan non ilmiah
Wallahu a’lam Bisshowab

More Related Content

What's hot

Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranSusi Yanti
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiHosyatul Aliyah
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamWulandari Rima Kumari
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraFebby HusbiramiÅldo
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologiM fazrul
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaRiska Yuliatiningsih
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuAdy Setiawan
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafatrickes alhikma
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaBuyung Iskandar
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologiIbnu Fajar
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaNadia Eva
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATSara Santika
 

What's hot (20)

Tugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenranTugas filsafat 14 teori kebenran
Tugas filsafat 14 teori kebenran
 
Aliran kritisisme
Aliran kritisismeAliran kritisisme
Aliran kritisisme
 
Filsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : OntologiFilsafat Ilmu : Ontologi
Filsafat Ilmu : Ontologi
 
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptFilsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.ppt
 
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam IslamIlmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni (IPTEKS) dalam Islam
 
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar NegaraUrgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
 
epistemologi
epistemologiepistemologi
epistemologi
 
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia
 
Aliran realisme
Aliran realismeAliran realisme
Aliran realisme
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat IlmuKegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
Kegunaan dan Fungsi Filsafat Ilmu
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Presentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmuPresentasi filsafat ilmu
Presentasi filsafat ilmu
 
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai FilsafatAnalisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
Analisis dan Kesimpulan Pancasila Sebagai Filsafat
 
Filsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - EpistemologiFilsafat Umum - Epistemologi
Filsafat Umum - Epistemologi
 
Hubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agamaHubungan filsafat dan agama
Hubungan filsafat dan agama
 
Presentasi ontologi
Presentasi ontologiPresentasi ontologi
Presentasi ontologi
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAATTANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
TANGGUNG JAWAB ILMUWAN MENURUT ISLAM, INTEGRASI IMAN, PENGALAMAN DAN MANFAAT
 

Viewers also liked

Filsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori KebenaranFilsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori KebenaranNurul Insani
 
Manusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranManusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranNoor Rochman
 
Dasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikirDasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikirEka Widyastuti
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Nur Aqwamah
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasirgdika
 
Filsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuanFilsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuanYeasy Agustina
 
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran BaruHakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran BaruAli Murfi
 
Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2muhmidayeli
 
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan ManusiaFilsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusiasuprapto
 
Perencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif IklanPerencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif IklanaDex Dilla
 
Kajian percepatan penegasan batas
Kajian percepatan penegasan batasKajian percepatan penegasan batas
Kajian percepatan penegasan batasKurniawan Nomeanto
 
Makalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiMakalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiSigit Kindarto
 
Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2Iqbal Agung
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)Cloudys04
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaNurul Afdal Haris
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 
Pola berpikir ilmiah
Pola berpikir ilmiahPola berpikir ilmiah
Pola berpikir ilmiahJoni Iswanto
 
Representasi pengetahuan logika proposisi
Representasi pengetahuan logika proposisiRepresentasi pengetahuan logika proposisi
Representasi pengetahuan logika proposisiGunawan Manalu
 

Viewers also liked (20)

Filsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori KebenaranFilsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
Filsafat Ilmu.Teoi-teori Kebenaran
 
Manusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaranManusia dan kebenaran
Manusia dan kebenaran
 
Dasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikirDasar dasar logika= generalisasi berpikir
Dasar dasar logika= generalisasi berpikir
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasiTeori teori organisasi & komunikasi organisasi
Teori teori organisasi & komunikasi organisasi
 
Filsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuanFilsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuan
 
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran BaruHakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
Hakekat Ilmu : Mencari Alternatif Kebenaran Baru
 
Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2Kuliah fils pdd s2
Kuliah fils pdd s2
 
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan ManusiaFilsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
Filsafat, Ilmu Pengetahuan, dan Manusia
 
Perencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif IklanPerencanaan Kreatif Iklan
Perencanaan Kreatif Iklan
 
Kajian percepatan penegasan batas
Kajian percepatan penegasan batasKajian percepatan penegasan batas
Kajian percepatan penegasan batas
 
Makalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visiMakalahku.presentasi re visi
Makalahku.presentasi re visi
 
Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2Nematoda parasit usus 2
Nematoda parasit usus 2
 
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
diferensiasi majemuk (matematika bisnis)
 
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber DayaLaporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
Laporan Praktek Lapangan Mata Kuliah Geografi Sumber Daya
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Pola berpikir ilmiah
Pola berpikir ilmiahPola berpikir ilmiah
Pola berpikir ilmiah
 
Representasi pengetahuan logika proposisi
Representasi pengetahuan logika proposisiRepresentasi pengetahuan logika proposisi
Representasi pengetahuan logika proposisi
 

Similar to Teori-teori Kebenaran

Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriCindar Tyas
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra KurniaR . Adhi Indra Kurnia
 
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)Dina Amalina
 
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxMhdTaajuddin
 
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran KebenaranNuril Firdausia
 
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptxFILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptxAmirohSKom
 
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuanKepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuanIntan El-Durroty
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012D066567
 
Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2Toni Isbandi
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanAnnisa Fauzia
 
Kelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuKelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuNandanPrasetyo
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout mankoma2013
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handoutModul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handoutFaiz Sujudi
 
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayantiRangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayantiNabilahMaharani1
 

Similar to Teori-teori Kebenaran (20)

Bab ii landasan teori
Bab ii landasan teoriBab ii landasan teori
Bab ii landasan teori
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)ilmu pengetahuan (filsafat sains)
ilmu pengetahuan (filsafat sains)
 
TEORI KEBENARAN.pptx
TEORI KEBENARAN.pptxTEORI KEBENARAN.pptx
TEORI KEBENARAN.pptx
 
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docxARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
ARTIKEL KRITERIA KEBENARAN.docx
 
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
[PPT] Filsafat Ilmu dan Etika - Ukuran Kebenaran
 
Epistemologi
EpistemologiEpistemologi
Epistemologi
 
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptxFILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
FILSAFAT ILMU - TENTANG KEBENARAN.pptx
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuanKepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
Kepastian dan kebenaran ilmu pengetahuan
 
Halaman Seratus
Halaman SeratusHalaman Seratus
Halaman Seratus
 
HNF 3012
HNF 3012HNF 3012
HNF 3012
 
Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2Kebenaran ilmiah 2
Kebenaran ilmiah 2
 
Cabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat PendidikanCabang Filsafat Pendidikan
Cabang Filsafat Pendidikan
 
Cabang
CabangCabang
Cabang
 
Kelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmuKelompok 1 filsatal ilmu
Kelompok 1 filsatal ilmu
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout
 
Modul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handoutModul 1 tekom s1 handout
Modul 1 tekom s1 handout
 
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayantiRangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
Rangkuman kelompok 10 fenny aldamayanti
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 

Teori-teori Kebenaran

  • 2. LATAR BELAKANG • Antara pengetahuan dan kebenaran memiliki ikatan yang kuat • Manusia berpikir, berusaha untuk menemukan pengetahuan yang benar • Pada hakikatnya kebenaran adalah tujuan dari aktivitas ilmu pengetahuan yang berkembang • Kebenaran yang dinyatakan dalam Al-Qur’an dalam QS. Al Imran ayat 60: “(Apa yang telah Kami ceritakan itu), Itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu” • Dalam mengkaji suatu keilmuan perlu penjabaran bagaimana proses kebenaran
  • 3. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan kebenaran? 2. Bagaimana sifat-sifat kebenaran? 3. Apa saja jenis-jenis kebenaran? 4. Apa saja macam-macam kebenaran? 5. Bagaimana cara menemukan kebenaran? 6. Bagaimana analisis penulis mengenai teori kebenaran?
  • 4. 1. PENGERTIAN KEBENARAN Banyak para filsuf memiliki perbedaan dalam mendefinisikan kebenaran, karena usaha untuk memberikan definisi kebenaran mengalami banyak kesulitan.  Poedjawiyatna (1987:16), Kebenaran persesuaian antara pengetahuan dan objeknya adalah  Aristoteles, Kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. Benar dan salah adalah soal sesuai apa tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya
  • 5. 2. SIFAT-SIFAT KEBENARAN TIM DOSEN FILSAFAT ILMU FAK. FILSAFAT UGM Yogyakarta (1996), membedakan menjadi 3 hal: 1. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan 2. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya 3. Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan
  • 6. 3. JENIS-JENIS KEBENARAN A.M.W. Pranarka (1987), membedakan menjadi tiga jenis kebenaran: 1. Kebenaran Epistemological, kebenaran ini berhubungan dengan pengetahuan manusia 2. Kebenaran Ontological adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada ataupun diadakan 3. Kebenaran Semantikal/Kebenaran Moral, kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam tutur kata dan bahasa
  • 7. JENIS LAIN…. 1. Kebenaran Ilmiah. Kebenaran ini yang akan menjadi pokok perbincangan dalam membahas lima teori kebenaran 2. Kebenaran Non Ilmiah, meliputi: a) Pengetahuan biasa, keingintahuan manusia dalam kehidupan sehari-hari b) Mitos, substansinya tidak memuat objek yang faktual dan aktual c) Wahyu, dalam bahasa Diin Al Islam, Allah dengan kebijakannya memasukkan hal tersebut sebagai hal yang pertama-tama yang harus diimani saja
  • 8. 4. MACAM-MACAM TEORI KEBENARAN 1. TEORI KEBENARAN SALING BERSESUAIAN (CORRESPONDENCE THEORY OF TRUTH) 2. TEORI KEBENARAN SALING BERHUBUNGAN (COHERENCE THEORY OF TRUTH) 3. TEORI KEBENARAN PROPOSISI 4. TEORI KEBENARAN PRAGMATIK (THE PRAGMATIC THEORY OF TRUTH) 5. TEORI KEBENARAN STRUKTURAL PARADIGMATIK
  • 9. 1. TEORI KEBENARAN SALING BERSESUAIAN (CORRESPONDENCE THEORY OF TRUTH)  Teori kebenaran yang paling awal dan tua  White (1978), disebut juga teori tradisional  Kattsof (1986), “Kebenaran atau keadaan benar berupa kesesuaian (Correspondence) antara makna yang dimaksudkan oleh suatu pernyataan dengan apa yang sungguh-sungguh merupakan halnya atau apa yang merupakan fakta-faktanya”  Teori yang berangkat dari teori Aristoteles yang menyatakan, Segala sesuatu yang diketahui adalah suatu yang dapat dikembalikan pada kenyataan yang dikenal oleh subjek
  • 10. Lanjutan (Teori Kebenaran Saling Bersesuaian)  Atau suatu pengetahuan mempunyai nilai besar apabila pengetahuan mempunyai saling kesesuaian dengan kenyataan yang diketahuinya.  Teori berpandangan bahwa suatu proposisi bernilai benar apabila saling bersesuaian dengan dunia kenyataan. Kebenaran dapat dibuktikan secara langsung pada dunia kenyataan. Kebenaran itu kesesuaian dengan fakta, keselarasan dengan realitas, dan keserasian dengan situasi aktual
  • 11. Contohnya (Teori Kebenaran Saling Bersesuaian)  Pengetahuan air akan menguap jika dipanasi sampai 100 derajat. Pengetahuan tersebut benar kalau kemudian dicoba memanasi air dan diukur sampai 100 derajat. Jika terbukti tidak menguap maka pengetahuan dinyatakan salah dan terbukti benar air menguap, maka pengetahuan tersebut dinyatakan benar
  • 12. 2. TEORI KEBENARAN SALING BERHUBUNGAN (COHERENCE THEORY OF TRUTH)  Teori ini dibangun oleh para pemikir rasionalis seperti Leibniz, Spinoza, Hegel, dan Bradley, maupun Plato dan Aristoteles  Teori ini juga disebut dengan teori Konsistensi  Katsoff, teori Koherensi yaitu suatu proposisi cenderung benar jika proposisi tersebut dalam keadaan saling berhubungan dengan proposisiproposisi yang lain benar, atau jika makna yang dikandungnya dalam keadaan saling berhubungan dengan pengalaman kita
  • 13. LANJUTAN (Teori Kebenaran Saling Berhubungan (Coherence Theory of Truth)  Proposisi tersebut benar jika mempunyai hubungan dengan proposisi yang terdahulu benar  Pembuktian teori kebenaran koherensi dapat melalui fakta sejarah apabila merupakan proposisi sejarah atau memakai logika apabila merupakan pernyataan bersifat logis  Secara sederhana, Suatu proposisi itu atau makna pernyataan dari suatu pengetahuan bernilai benar bila proposisi itu mempunyai hubungan dengan ideide dari proposisi yang terdahulu yang bernilai benar
  • 14. CONTOHNYA (Teori Kebenaran Saling Berhubungan (Coherence Theory of Truth) • Kita mempunyai pengetahuan bahwa semua manusia pasti akan mati adalah pernyataan yang memang benar adanya. Jika Ahmad adalah manusia, maka pernyataan bahwa Ahmad pasti akan mati, merupakan pernyataan yang benar pula. Sebab pernyataan kedua konsisten dengan pernyataan yang benar.
  • 15. 3. TEORI KEBENARAN PROPOSISI  Dalam logika Aristoteles, proposisi benar adalah bila sesuai dengan persyaratan formal suatu proposisi. Dalam logika proposisi yang lain, proposisi benar tidak dilihat pada benar formilnya, melainkan dilihat pada benar materiilnya.  Noeng Muhadjir, membedakan benar formil dengan benar materiil. Logika matematik sederhana: 1/2a=1/2 b; sehingga a=b. matematik teoritik simbolik logika tersebut benar.
  • 16. LANJUTAN (Teori Kebenaran Proposisi)  Kita tahu bahwa ½ gelas isi kalau dilukis akan memiliki gambar sama dengan ½ gelas kosong, sesuai dengan logika matematik simbolik teoritik tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa isi sama dengan kosong. Bentuk formilnya sudah benar, tetapi materiilnya salah.  Proposisi tidak lain adalah suatu pernyataan yang berisi banyak konsep yang kompleks. Kebenaran ini akan sangat bergantung pada situasi dan kondisi yang melatarinya, pengalaman, kemampuan, dan usia memengaruhi kepemilikian epistemo tentang kebenaran.
  • 17. 4. TEORI KEBENARAN PRAGMATIK (THE PRAGMATIC THEORY OF TRUTH)  Tokoh teori ini adalah Charles Sander Pierce (1834-1914), William James (1842-1920), John Dewey (1859)  Teori menyatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan menggunakan kriteria fungsional. Jika pernyataan tersebut memiliki fungsi atau kegunaan dalam kehidupan praktis  Menurut paham ini bukan kebenaran yang dilihat dari segi etik, baik atau buruk, tetapi kebenaran yang didasarkan pada kegunaannya
  • 18. LANJUTAN ..Teori Kebenaran Pragmatik (The Pragmatic Theory of Truth)  Kebenaran dibuktikan oleh kegunaannya, oleh hasilnya, dan oleh akibat-akibat praktisnya. Jadi kebenaran adalah apa saja yang berlaku (works)  Seperti yang dikemukakan oleh penganutnya: 1) Sesuatu itu benar apabila memuaskan keinginan dan tujuan manusia 2) Sesuatu itu benar apabila dapat diuji benar dengan eksperimen 3) Sesuatu itu benar apabila ia mendorong atau membantu perjuangan biologis untuk tetap ada.
  • 19. CONTOHNYA… ..Teori Kebenaran Pragmatik (The Pragmatic Theory of Truth)  Bagi pragmatisme, suatu agama itu bukan benar karena Tuhan yang disembah oleh penganut agama itu sungguh-sungguh ada, tetapi agama itu dianggap benar karena pengaruhnya yang positif atas kehidupan manusia; berkat kepercayaan orang akan Tuhan maka kehidupan masyarakat berlaku secara tertib dan jiwanya semakin tenang  Begitu juga dengan ilmu perbintangan bermanfaat bagi nelayan tapi tidak untuk para pedagang
  • 20. 5. TEORI KEBENARAN STRUKTURAL PARADIGMATIK  Noeng Muhadjir menyatakan bahwa kebenaran struktural berkembang dari kebenaran korespondensi. Konsep paradigmatik, menurutnya dikembangkan dari banyak ahli, antara lain Thomas Kuhn.  Teori dinyatakan benar jika teori itu berdasarkan pada paradigma atau perspektif tertentu dan ada komunitas ilmuwan yang mengakui atau mendukung paradigma tersebut
  • 21. LANJUTAN.. Teori kebenaran Struktural Paradigmatik  Lichtenberg menemukan identitas struktural kualitatif dari berbagai domain disiplin ilmu. Misalnya, ada pembiasaan sinar karena gravitasi bumi. Setahun pada umumnya 365 hari, kecuali pada tahun kabisat. Ini bukan sekedar perhitungan hari dalam setahunnya, melainkan terkait pada rotasi bumi, dan lainnya (pembicaraan bidang astronomi). Dua contoh tersebut menunjukkan adanya hubungan struktural antar berbagai sesuatu yang konstan, yang berada pada domain disiplin ilmu yang mungkin beragam/berbeda. Hubungan struktural ini disebut Lictenberg sebagai paradigmata
  • 22. 5. CARA MENEMUKAN KEBENARAN  Cara-cara untuk menemukan kebenaran diuraikan oleh Hartono Kasmadi, dkk., (1990), sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Penemuan secara kebetulan. Penemuan ‘Coba dan Ralat’ (Trial and Error). Penemuan melalui otoritas atau kewibawaan Penemuan secara spekulatif Penemuan kebenaran lewat cara berpikir kritis dan rasional 6. Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah
  • 23. 6. ANALISIS TEORI KEBENARAN  Musa Asy’ari, menyatakan bahwa kebenaran selalu berkaitan dengan dimensi keilmuan (Asyari: 75) akan tetapi perlu disadari bahwa kebenaran yang bersandar pada ilmu tidak sepenuhnya mutlak, sebab sandaran ilmu selalu dipengaruhi oleh pilihan, selalu tidak pernah menyeluruh, selalu dipengaruhi oleh realitas ruang dan waktu dan hasilnya selalu berubah sehingga akan mempengaruhi pada realitas kebenaran yang ada. (Asy’ari: 77) jadi dapat disimpulkan bahwa kebenaran yang bersandar pada ilmu bersifat relatif.
  • 24.  KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) adalah kebenaran kita berkemungkinan salah, kesalahan orang lain berkemungkinan benar. Hanya kebenaran Tuhan yang benar-benar benar  Analisis penulis sendiri tentang kebenaran, dengan merujuk kepada pendapat-pendapat sebelumnya bahwa kebenaran yang diperoleh dengan berbagai tahap-tahap ilmiah perlu juga harus disikapi dengan pengembangan sikap dan kepribadian.
  • 25.  Sehingga kita tidak mudah menyatakan bahwa kebenaran yang kita terima memang benar-benar benar  Apalagi kebenaran tersebut merupakan suatu perpaduan antara ilmu, filsafat dan agama.  Dalam Islam dengan gamblang telah mengcover hal tersebut yang tertuang dalam QS. Al Imran ayat 60, seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya.
  • 26. KESIMPULAN  Kebenaran adalah soal kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai yang diketahui dengan kenyataan yang sebenarnya. Benar dan salah adalah soal sesuai tidaknya apa yang dikatakan dengan kenyataan sebagaimana adanya  Sifat dari kebenaran tersebut menurut Tim Dosen Filsafat Ilmu Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta itu berkaitan dengan kualitas pengetahuan; dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya; dan kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan
  • 27.  Teori kebenaran secara ilmiah terbagi menjadi lima yaitu Teori Kebenaran Saling Bersesuaian (Correspondence Theory of Truth), Teori Kebenaran Saling Berhubungan (Coherence Theory of Truth), Teori Kebenaran Proposisi, Teori Kebenaran Pragmatik (The Pragmatic Theory of Truth) dan Teori Kebenaran Struktural Paradigmatik  Cara yang digunakan untuk menemukan kebenaran adalah dengan cara ilmiah dan non ilmiah