Dokumen tersebut membahas faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di berbagai lingkungan seperti ASN, legislatif, profesional, dan pengusaha. Beberapa faktor yang disebutkan antara lain kebutuhan ekonomi, kesempatan dan peluang untuk berkorupsi, lemahnya pengawasan dan penegakan hukum, serta budaya organisasi yang kurang mendukung. Dokumen ini menjelaskan bahwa korupsi dapat ter
2. PENGERTIAN KORUPSI
▪ UU Nomor 20 Tahun 2001 jo UU No. 31/1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.UU ini menjelaskan bahwa
korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan maksud
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau yang berakibat merugikan
negara atau perekonomian negara
▪ Definisi korupsi dijelaskan dalam 13 buah pasal dalam UU ini.
Berdasarkan pasal-pasal tersebut, korupsi dipetakan ke dalam 30
bentuk, yang dikelompokkan lagi menjadi 7 jenis, yaitu penggelapan
dalam jabatan, pemerasan, gratifikasi, suap menyuap, benturan
kepentingan dalam pengadaan, perbuatan curang, dan kerugian
keuangan negara. 2
3. Dasar Hukum Pembenrantasan Korupsi di Indonesia
(1) UU No. 3 tahun 1971 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
(2) Ketetapan MPR No XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas
KKN.
(3) UU no 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN
(4) UU Nomor 20 Tahun 2001 jo UU No. 31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
(5) Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta
Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi
3
4. 4
6) UU No 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
7) UU No 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang
8) Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional
Pencegahan Korupsi (Stranas PK)
9) Peraturan Presiden No.102/2020 tentang tentang Pelaksanaan Supervisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
10)Permenristekdikti Nomor 33 Tahun 2019 tentang Kewajiban
Penyelenggaraan Pendidikan Anti Korupsi (PAK) di Perguruan Tinggi
5. Penyebab korupsi di Lingkungan ASN (Faktor Internal)
▪ Dorongan kebutuhan : seseorang terpaksa korupsi karena gaji atau kesejahteraan mereka
yang jauh dari mencukupi dibanding dengan kebutuhannya yang sangat besar.
▪ .Dorongan keserakahan : orang yang korupsi karena didorong oleh rasa ingin hidup
lebih dan keinginan untuk memiliki barang-barang atau sesuatu yang tidak akan
terjangkau dengan kemampuan ekonominya
▪ Semangat belajar dari “oknum ASN” yang tidak memiliki skill yang rendah.
▪ Pembagian Tugas Yang Kurang Baik
▪ Tuntutan akan target capaian yang kebanyakan tidak sesuai dengan kebijakan
penganggaran di level yang lebih tinggi/ pemegang kekuasaan.
▪ Penerapan hukum yang pandang bulu
. 5
6. Penyebab korupsi di Lingkungan ASN (Faktor External)
1. Faktor lingkungan : terjadinya korupsi juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
tempat individu beraktivitas.
2. Peluang : terjadinya korupsi juga sangat di- dorong oleh kesempatan atau peluang yang di- dapat oleh
seseorang, hal ini berkembang dan terjadi karena pengawasan yang sangat lemah.
3. Pembagian tugas yang kurang baik
4. Tuntutan akan target capaian yang kebanyakan tidak sesuai dengan kebijakan
penganggaran di level yang lebih tinggi/ pemegang kekuasaan
5. Penerapan hukum yang pandang bulu
6. Karena kesengajaan individu atau dari niat pribadi dan juga karena tumpang tindih aturan yang
akhirnya menyebabkan dia terduga melakukan korupsi. Jadi ada dua unsur yaitu unsur dari niat individu
itu dan korban kebijakan/aspek Peraturan Perundang-undangan
6
7. Penyebab korupsi di Lingkungan Legislatif
1. Faktor ekonomi dengan variable keterbukaan ekonomi berpengaruh negatif dengan tingkat
korupsi dan anggaran sektor publik (public budget) yang mempunyai pengaruh positif
terhadap tingkat korupsi.
2. Demokrasi dan stabilitas politik sebagai proksi dari faktor politik. Stabilitas politik
memiliki pengaruh yang negative dan signifikan terhadap tingkat korupsi.
3. Penyalah gunaan kekuasaan yang melampaui batas kewajaran hukum oleh para pejabat
atau aparatur negara;
3. Pengutamaan kepentingan pribadi atau klien di atas kepentingan publik oleh para pejabat
atau aparatur negara yang bersangkutan (Baswir, 2002).
4. Aspek hukum yang dimana hukuman bagi para pelaku korupsi kerap kali tidak sebanding
dengan tindakan yang dilakukan sehingga hal ini yang membuat banyak oknum yang masi
berani melakukannya 7
8. Faktor Penyebab Korupsi di Lingkup Profesional:
1. Aspek Ekonomi
Pendapatan tidak mencukupi kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan
tersebut seseorangan melakukan tindakan korupsi untuk memperoleh
kekayaan.
2. Memiliki Peluang
Seseorang dapat dengan mudah melakukan tindakan korupsi jika
memiliki peluang misalnya sebagai pemegang kekuasaan, bersekongkol
dengan pemegang uang, dan tidak ada yang mengawasinya sehingga para
pelaku berani saja melakukan korupsi.
8
9. 1. Aspek Organisasi
Aspek organisasi dapat menyebabkan terjadinya korupsi dikarenakan
kurang tegas dan teladannya pimpinan, budaya perusahaan yang
buruk juga menjadi salah satu penyebab dikarenakan dengan budaya
atau kebiasaan para anggotanya yang tidak disiplin menjadikan
kurangnya kesadaran seseorang.
2, Kurangnya pengawasan
Karena kebanyakan perusahaan di Indonesia milik swasta sehingga
dapat menyebabkan kurangnya pengawasan yang dilakukan, dengan
itu dapat membuat para oknum berani melakukan tindakan korupsi. 9
Faktor Penyebab Korupsi di Lingkup Pengusaha:
10. 10
1. Faktor Kemiskinan
2. Faktor Kekuasaan
3. Faktor Budaya
4. Faktor Ketidak Tahuan
5. Faktor Rendahnya Kualitas Moral Masyarakat
6. Faktor Lemahnya Kelembagaan Negara
7. Korupsi yang terjadi selama ini merupakan
penyakit bersama “mass patology”
KESIMPULAN (SECARA UMUM FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
)