Publicité
Publicité

Contenu connexe

Publicité

Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup (Life Skill).pptx

  1. PENDIDIKAN BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP(LIFE SKILL)
  2. Konsep Dasar 01 Landasan Filosofis & Historis 02 Pola Implementasi 03
  3. KONSEP DASAR 01
  4. KONSEP DASAR Life-skills education adalah model pendidikan yang membangun hard skills dan soft skills secara terintegrasi. Penguatan soft skill siswa akan menguatkan hard skillsnya demikian juga sebaliknya. Kecakapan hidup dapat dikatakan sebagai sebuah kemampuan membangun sikap, mental, dan kompetensi yang positif guna menghadapi realitas kehidupan. Pada prinsipnya pengembangan kecakapan hidup adalah bagaimana seseorang dapat mengaktifkan dan menggerakkan semua nilai- nilai positif dan kompetensi yang dimiliki secara maksimal untuk diimplementasikan dalam mempertahankan hidup sehari-hari.
  5. TERDAPAT 4 KOMPONEN POKOK YANG MENJADI TARGET PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP Daya pikir yang mencakup aspek kecakapan mengelola dan berpikir Perasaan yang terkait dengan kecakapan membangun hubungan dan mengembangkan perhatian kepada orang lain kesehatan mencakup kecakapan untuk bertahan hidup dan pengakuan terhadap eksistensi diri dalam lingkungannya Kecakapan yang menggerakkan kemampuan dalam bekerja dan belajar atau menolong orang lain 01 02 03 04
  6. Pengembangan kecerdasan sosial dan kepribadian (softskills) tidak dapat dipisahkan dengan pengembangan kecerdasan akademis dan vokasional (hardskills). Pengembangan kecerdasan sosial dan kepribadian (softskills) tidak dapat dipisahkan dengan pengembangan kecerdasan akademis dan vokasional (hardskills). Dengan demikian pengembangan hardskills tidak akan berhasil jika tidak dibarengi dengan pengembangan softskills. Idealnya adalah untuk membangun karakter seseorang harus bisa mengintegrasikan hardskills dan softskills menjadi satu kesatuan yang utuh dalam diri seseorang.
  7. Konsep dasar kebijakan Pendidikan kecakapan hidup (life skill) berjalan seiring dengan : 1. perkembangan kawasan, 2. kebutuhan kualitas manusia dan masyarakat, 3. arah dan strategi perubahan Pendidikan, 4. tujuan Pendidikan, 5. perancangan program Pendidikan, 6. acuan konstektual, rancangan system strategis, 7. pelaksanaan Pendidikan, 8. serta pemantauan dan evaluasi. Sehingga diharapkan dapat membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan yang makin kompleks dan berubah, dalam masyarakat global yang dangat penuh dengan berbagai bentuk kemajemukan
  8. LANDASAN FILOSOFIS & HISTORIS 02
  9. LANDASAN FILOSOFIS
  10. “Secara filosofis pendidikan diartikan sebagai suatu proses perolehan pengalaman belajar yang berguna bagi peserta didik, sehingga siap digunakan untuk memecahkan problem kehidupan yang dihadapinya. Pengalaman belajar yang diperoleh peserta didik diharapkan juga mengilhami mereka ketika menghadapi problem dalam kehidupan sesungguhnya.“ -LANDASAN FILOSOFIS
  11. Selama ini strategi pembelajaran dalam pendidikan formal didominasi oleh faham strukturalisme, obejektivisme, behavioristik. Dalam pembelajaran pendidikan formal hanya bertujuan : Siswa mengingat informasi yang faktual. Buku teks dirancang, siswa membaca atau diberi informasi, selanjutnya terjadi proses memorisasi Pembelajaran dilaksanakan dengan mengikuti urutan kurikulum secara ketat. Aktivitas belajar mengikuti buku teks. Tujuan pembelajaran menekankan pada penambahan pengetahuan, dan seseorang dikatakan telah belajar apabila ia mampu mengungkapkan kembali apa yang telah dipelajarinya. 01 02 03
  12. Peran guru atau pendidik dalam aliran konstruktivisme ini adalah sebagai moderator. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukan guru. Maka modelnya adalah model dialogal, model konsistensi, model mencari bersama antara siswa dan guru. Landasan berfikir konstruktivisme agak berbeda dengan pandangan kaum objektivis dalam hal tujuan pembelajaran. Untuk itu menurut faham konstruktivisme tugas guru adalah menfasilitasi proses tersebut dengan cara. 1. Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa. 2. Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan 3. Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
  13. KONSEP DASAR KONSTRUKTIVISME SKEMATA sebagai kumpulan konsep atau katagori yang digunakan individu ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya. 1. AKOMODASI proses struktur kognitif yang berlangsung sesuai dengan pengalaman baru. 3. ASIMILASI proses kognitif individu dalam usahanya untuk mengadaptasi diri dengan lingkungannya. 2. EQUILIBRIUM (KESEIMBANGAN) Dalam proses adaptasi terhadap lingkungan, individu berusaha untuk mencapai struktur mental yang stabil. 4. Ada empat konsep dasar menurut Jean Piaget yang dapat diaplikasikan pada pendidikan dalam berbagai bentuk dan bidang studi, yang berimplikasi pada organisasi lingkungan pendidikan, isi kurikulum, dan urutan-urutannya, metode mengajar, dan evaluasi. diantaranya :
  14. LANDASAN HISTORIS
  15. LANDASAN HISTORIS Landasan Pendidikan kecakapan atau life skill, dimana pada dasarnya manusia sebagai makhluk yang berada di muka bumi ini, yang akan selalu mempertahankan kehidupannya. Pada prinsip pendidikan berkembang dari hal sederhana (primitive) yang berlangsung pada zaman ketika manusia berada dalam ruang lingkup kehidupan yang serba sederhana. Sehinga membuat tujuan dalam pendidikan pada tahap tersebut sangat terbatas pada bagaimana caranya mempunyai keterampilan membuat alat-alat untuk mencari kebutuhan hidup sehari-hari. Berbeda ketika manusia semakin berbudaya dengan gaya hidup yang semakin tinggi dan komplek, maka pendidikan ditunjukan bukan hanya kepada pembinaan keterampilan saja, melainkan kepada pengembangan kemampuan teoritis dan praktis berdasarkan konsepan berfikir secara ilmiah.
  16. Orientasi Manusia 01 Hubungan Manusia dengan sang Pencipta 03 Hubungan dengan Lingkungan Sekitar 02 Hubungan dengan Sesama Manusia
  17. Sehingga prinsip tiga hubungan yang dibina di atas, manusia mengembangkan proses kemapanan dan pertumbuhan budaya. Oleh itu, terdapat kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang telah diberikan Tuhan. Keupayaan rohani dan fizikal, untuk menjadi manusia dapat mengekalkan kehidupan mereka dan memajukan kebajikan mereka. Keupayaan dasar manusia adalah dalam sejarah-sejarah pertumbuhannya sebagai dasar modal yang sedang berkembang dalam semua bidang.
  18. POLA IMPLEMENTASI 03
  19. POLA IMPLEMENTASI Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang ada pada PKBM Hasanah Ilmu dan pengembangan Broad- Based Education. Bentuk upaya yang dilakukan PKBM Hasanah Ilmu yakni dengan memberikan pendidikan life skills kepada remaja kurang mampu guna sebagai usaha untuk menciptakan pribadi yang mandiri dan mempunyai kecakapan hidup sesuai dengan visi dan misinya. Dalam PKBM Hasanah Ilmu, pendidikan lifeskill terdiri pada aspek personal skills, aspek social skills, dan aspek vokasional skill.
  20. ASPEK-ASPEK YANG DIAJARKAN DALAM PKBM HASANAH ILMU PERSONAL SKILL Yang berguna sebagi modal untuk meningkatkan dirinya sebagai pribadi yang bermanfaat bagi sekitarnya 1. VOKASIONAL SKILL Pengaktualisasian diri dan keterampilan untuk senang pada pekerjaan tertentu. 3. SOCIAL SKILL Berguna untuk meningkatkan kemampuan bergaul, berkomunikasi, dan berkolaborasi 2.
  21. Pengembangan program pendidikan yang memiliki orientasi pada kecakapan hidup justru memberikan kesempatan untuk tiap anak dalam meningkatkan potensinya dan dapat memberikan peluang untuk anak memperoleh bekal keahlian yang dapat dijadikan sumber penghidupan: 01 02 03 Pengembangan pendidikan di sekolah/madrasah dengan orientasi kecakapan hidup/life skills dan Broad Based Education ini dalam prakteknya harus diarahkan dan melihat aspek pemberdayaan dan pemanfaatan potensi lokal pada aspek dalam pemberian peluang/fleksibilitas pada sekolah dalam pemilihan dan pelaksanaan pembelajaran keterampilan tertentu aspek pada pemberdayaan unit-unit terkait penyiapan dan pengembangan kurikulum yang berpijak pada perkembangan teknologi modern. Untuk orientasi pembelajaran yang disarankan yakni dengan menggunakan prinsip learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be (UNESCO) dengan waktu yang bersama
  22. TERIMA KASIH
Publicité