Semoga bisa menjadi rujukan bagi teman-teman guru untuk mendesain aksi nyata pada platform Merdeka Belajar khususnya pada "Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar".
Mohon maaf bila banyak kekurangan pada materi ini!
3. MODUL 1
Pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnyakekuatankodratanak.
Peranan seorang pendidik sangat besar. Setiap hal kecil yang kita sampaikan di
kelas akan berkontribusi pada kecakapan hidup anak saat dewasa. Semua
yang kita rancang untuk disimak murid-murid mesti bertujuan. Sebab saat
mengajar di dalam kelas, ibu dan bapak guru sebenarnya sedang membentuk
masyarakat,membentukbudayamasadepanlewatmurid-muridkita.
Menjadi sosok guru yang diidolakan, menyenangkan, dan berusaha terus
beradaptasidenganperubahanatauperkembanganzaman.
Mengenalidiridanperannyasebagaipendidik
Apaperansayasebagaiguru
Inginmenjadigurusepertiapasaya
4. MODUL 2
Mendidik adalah menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginyabaikitusebagaimanusiamaupunsebagaianggotamasyarakat.
Layaknya seorang petani yang menanam padi, menuntun tumbuhnya padi, mengusahakan kondisi yang terbaik agar padi dapat tumbuh
sesuaikodratnya.
Sistem pendidikan di zaman kolonial Belanda didasarkan atas diskriminasi, yaitu adanya perbedaan terhadap anak-anak pribumi untuk
mendapatkan pendidikan yang sifatnya masih materialistik, individualistik, dan intelektualistik. Hal ini bertentangan dengan keadaan dan
kebudayaan bangsa timur. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan yang sesuai dengan bangsa kita adalah pendidikan humanis,
kerakyatan,dankebangsaan/SistemAmong(IngNgarsaSungTuladha,IngMadyaMangunKarsa,TutWuriHandayani).
Menjadi sosok manusia yang sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki dua bagian utama pada tubuhnya yaitu badan
jasmani atau lahir dan badan rohani atau batin. Kita sebagai pendidik dapat membantu murid untuk memenuhi kebutuhan keduanya agar
mencapai keseimbangan dalam menjalani kehidupan. Sebagai pendidik kita tidak cukup hanya membantu memberikan pengajaran yang
orientasi pada penguatan keterampilan berpikir atau kognitif saja, tetapi juga mendampingi murid-murid untuk mengembangkan
kekuatan batinnya, mengembangkan kerja sama, membangun empati, dan menghargai sesama. Berusaha menjadi pendidik yang
diidolakan,menyenangkan,danberusahaterusberadaptasidenganperubahanatauperkembanganzaman.
Mendidikmenyeluruh
Pendidikanselamasatuabad
Menjadimanusiasecarautuh
5. MODUL 3
Kodrat keadaan terdiri dari dua hal yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah dasar pendidikan murid yang berkaitan
dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana mereka berada. Kodrat zaman adalah bagian dasar pendidikan murid yang berhubungan
denganisidaniramaperkembanganzamanyangbergerakdinamis.
Pendidik sebaiknya membantu mendekatkan murid dengan konteks kehidupannya. Seorang anak yang dilahirkan dengan kodrat alam
perkotaan,makaiamenjadibagiandarialammasyarakatdanlingkunganperkotaan.Olehkarenaitu,pendidiksebaiknyadapatmenuntun
muriduntukmenemukankontekspembelajaranyangrelevanterhadapdirinyadanlingkungantempatmerekaberada.
Pendidikan bergerak sangat dinamis mengikuti perkembangan zaman. Cara belajar dan interaksi murid abad ke-21 tentu berbeda
dengan murid di pertengahan abad ke-20. Pendidikan saat ini ditekankan untuk menuntun anak memiliki keterampilan abad ke-21 yaitu
berpikirkritisdansolutif,kreatifdaninovatifsertamampuberkomunikasidanberkolaborasi.
KodratKeadaan
KodratAlam
KodratZaman
7. MODUL 4
Budi pekerti atau yang disebut watak diartikan sebagai bulatnya jiwa manusia yang merupakan hasil dari bersatunya gerak
pikiran perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan suatu tenaga. Keluarga merupakan tempat utama dan
yang paling baik dalam melatih karakter anak atau murid. Keluarga menjadi tempat anak dalam proses menyempurna menjadi
sempurna, sebagai laboratorium awal dan utama melatih kecerdasan budi pekerti anak agar siap menjalani hidup dalam
masyarakat.
Teori konvergensi didasarkan atas 2 teori utama. Teori tabularasa yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas
kosongyangdapatdiisidanditulisolehpendidikdenganpengetahuandanwawasanyangdiinginkanpendidik.
Teori negatif yang beranggapan bahwa kodrat anak ibarat kertas yang sudah terisi penuh dengan berbagai macam coretan
dantulisan.
Ki Hajar Dewantara memberikan pandangan baru dengan menggabungkan atau mengintegrasikan kedua pendekatan teori
tersebut menjadi suatu pendekatan yang disebut dengan teori konvergensi. Yaitu kodrat manusia sebagai suatu kertas yang
sudahterisidengantulisan-tulisanyangsamardanbelumjelasartidanmaksudnya.
Maka tugas pendidikan adalah membantu manusia atau individu untuk dapat menebalkan dan memperjelas arti dan maksud
tulisansamaryangadadikertastersebutdengantuntunanterbaik.
MenumbuhkanBudiPekerti
TeoriKonvergensidanPengaruhPendidikan
8. MODUL 5 PART 1
Setiapmuridmemilikikodratkekuatandanpotensipotensiyangberbeda
Pendidikanhanyalahsebagaituntunan,
Mendidikadalahmenuntunmuriduntukselamatdanbahagia
Pendidiktidakdapatberkehendakataskodratkekuatanataupotensimuridtetapi
Pendidikdapatmemberikandayaupayamaksimaluntukmengembangkanakalbudipekertimuriddan
Pendidik membantu mengantarkan murid untuk merdeka atas dirinya sendiri untuk kehidupan dan penghidupannya,
memeliharadanmenjagabangsadanalamnya.
Ing Ngarso Sung Tulodho, di depan memberi teladan yaitu bagaimana guru memahami secara utuh tentang apa yang dapat ia
bantukepadamurid,menjaditeladandalambudipekertidantingkahlaku.
Ing Madya Mangun Karso, di tengah membangun kehendak yaitu guru diharapkan mampu membangkitkan semangat bersua
karsadanberkreasibersamamuriddenganmembukadialogdenganmurid,berperansebagainarasumberdanpenuntun.
Tut Wuri Handayani, di belakang memberi dorongan yaitu guru tidak sekedar memberikan motivasi tetapi juga memberikan
sarandanrekomendasidarihasilpengamatannyaagarmuridmampumengeksplorasidayaciptarasakarsadankaryanya.
MengantarkanMuridSelamatdanBahagia
Fungsi pendidikan akan berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan oleh Ki Hajar Dewantara. Jika kita sebagai pendidik
memahamihal-halsebagaiberikut:
SistemAmong
9. MODUL 5 PART 2
Sekarang guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan, tetapi guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran. Sebagai
fasilitator, guru menempatkan murid menjadi subjek atau individu aktif dalam pembelajaran untuk mencari dan membangun
pemahamannya sendiri. Cara satu-satunya agar kita tidak terlena dan tenggelam dengan perubahan zaman adalah menjadi pembelajar
sepanjang hayat dengan terus meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan kita sebagai fasilitator pembelajaran bagi murid
sesuaizamannya.
Budaya-budaya seperti memberikan nilai dengan angka dan membuat peringkat kelas sebaiknya dapat diubah dengan sistem penilaian
dan apresiasi yang tidak membuat harkat dan martabat anak atau murid terkoyak dan memahami tujuan pengukuran atau penilaian itu
sendiri. Pendidikan karakter sama pentingnya dengan kecakapan kognitif murid yang dapat menjadi modal dalam kehidupan dan
penghidupannya kelak. Dengan karakter berani bertanya dan mengemukakan pendapat ia akan terus mengasah keterampilan berpikir
kritisnyamengembangkankepekaannyapadalingkungansekitardanmemajukanbangsadannegaranya.
AlamKeluarga"Merupkansistemkecildimanaanaktinggaldanmendapatkanpendidikanpertamadanyangterpentingdalamhidupnya."
Alam Perguruan "Merupakan wadah yang memfasilitasi pengembangan intelektual murid serta menuntun murid menemukan wawasan
ilmupengetahuanyanglebihluas,"
Alam Pergerakan Pemuda/ Masyarakat "Merupakan wadah yang memfasilitasi murid untuk mengaktualisasikan dirinya dan
mengembangkanwatak".
MerdekaBelajarAbad21
MembimbingMuridMemperbaikiBangsa
PeranKeluarga,SekolahdanMasyarakat
10. FORMAT UMPAN BALIK AUDIENS
Dari paparan yang disampaikan, sebelumnya saya
pikir .............., ternyata .................
Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini
adalah ................
Lanjutkan kalimat berikut!
11. REFLEKSI
Hal apa yang Anda pelajari dari proses berbagi pemahaman mengenai topik
Merdeka Belajar, bagian mana yang mengubah Anda, dan apa langkah
konkritAndaselanjutnya?
Hal yang saya pelajari dari proses pemahaman tentang topik
Merdeka Belajar adalah memahami anak dari kodrat keadaan
yaitu kodrat alam dan kodrat lingkungan serta asas Trikon. Saya
menjadi lebih paham tentang cara memperlakukan peserta
didik sesuai dengan kodratnya. Langkah konkrit saya adalah
mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar di kelas
sehingga peserta didik mendapatkan haknya sesuai dengan
kodrat keadaan dan asas trikon.