Publicité
Publicité

Contenu connexe

Publicité
Publicité

Membaca Peta Pendukung Hoaks Covid-19

  1. MEMBACA PETA PENDUKUNG HOAKS COVID-19 Ismail Fahmi, Ph.D. Direktur Media Kernels Indonesia (Drone Emprit) Dosen Universitas Islam Indonesia Wakil Ketua Komisi Infokom MUI WEBINAR LITERASI PANDEMI 22 JULI 2021
  2. 2 1981 – 1986 Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Kenep, Balen, Bojonegoro, Jatim 1986 – 1989 SMP Negeri Balen, Bojonegoro, Jawa Timur 1989 – 1992 SMA Negeri 1 Bojonegoro, Jawa Timur 1992 – 1997 Undergraduate, Electrical Engineering, ITB, Indonesia 2003 – 2004 Master, Information Science, University of Groningen, NL 2004 – 2009 Doctor, Information Science, University of Groningen, NL 2009 – Now Engineer at Weborama (Paris/Amsterdam) 2014 – Now Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company 2015 – Now Consultant at Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch 2017 – Now Lecturer at the IT Magister Program of the Universitas Islam Indonesia 2021 – Now Wakil Ketua Komisi Infokom, Majelis Ulama Indonesia Pusat Ismail Fahmi, S.T., M.A., Ph.D. Ismail.fahmi@gmail.com
  3. PERINTAH AL-QURAN: TELITI KEBENARAN BERITA 3 Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu. (Al-Hujurat 6)
  4. SOCIAL MEDIA
  5. BIG DATA – BIG GROWTH 5
  6. PENGGUNA TWITTER DI INDONESIA NAIK DARI 27% (2018) MENJADI 56% (2020) 6 27% 52% 56% 2018 2019 2020
  7. 7 MILLENIAL GEN Z
  8. CROSS PLATFORM RESONANCE 8
  9. INFODEMIC OF MISINFORMATION
  10. PLANDEMIC: MASKER 10 Wawancara dengan virologist Judy Mikovits. Pertama soal masker. Dibilang oleh virologist JM yg jadi narsum video ini, bahwa memakai masker akan mengaktifkan virus dari diri sendiri, lalu membuat kita jadi sakit. Kalau dipercaya, ini orang akan ramai2 melepas masker.
  11. PLANDEMIC: MICROBA LAUT 11 Kedua, air laut yg asin mengandung mikroba yang bisa menyembuhkan kl sakit (covid). Logika yang aneh. Virus itu adanya di dalam tubuh, di paru2, di darah. Emang kl berenang di pantai kita meminum air laut, biar mikrobanya menyembuhkan sakit kita?
  12. VIRAL TEORI KONSPIRASI: CONTEXT COLLAPSE 12 There is a concept in social media studies known as “context collapse.” Usually attributed to the researcher Danah Boyd, it refers to the way in which social media platforms take messages that the sender intended to be seen by one audience in a given context and serve them up to others who were not the intended targets.
  13. CONTEXT COLLAPSE: KONSPIRASI DIBANGUN DARI POTONGAN FAKTA, KLAIM, DARI SANA SINI 13 In an era of global social media platforms, however, the dynamics of context collapse mean that conspiracy theories promoted by users in one place are colliding with users in others. The fragmented nature of social media chops conspiracies into little pieces—a factoid here, a false claim there— creating a kind of information petri dish for conspiracy cross-propagation, allowing half-true facts, decontextualized narratives, and false beliefs to flow and fold into one another and spread rapidly across the world.
  14. PSYCHOLOGY OF CONSPIRACY THEORY
  15. MENGAPA BANYAK YANG PERCAYA TEORI KONSPIRASI? 15 Di masa krisis dengan situasi yang kompleks seperti sekarang ini, orang- orang akan mudah percaya teori konspirasi karena mereka "butuh penjelasan yang masuk akal bagi mereka atas situasi yang sedang terjadi."
  16. SNA FACEBOOK: ‘VACCINE’ TOPIC 16 Anti Vaksin Pro Vaksin Undecided • Jumlah individu anti vaksin relative lebih kecil ukurannya. • Namun, mereka lebih dekat dan berinteraksi kuat dengan cluster yang belum memutuskan pro atau anti. • Jumlah cluter anti vaksin hampir 3x pro vaksin, dan jumlah membernya lebih banyak, meski total individunya lbh sedikit.
  17. EVOLUSI CLUSTER ANTI, PRO, NETRAL 17 a) Anti Vaksin (merah) berhasil membangun jaringan antar group lebih banyak, lebih kuat, dibanding pro vaksin (biru). b) Pertumbuhan anggota group anti vaksin (merah) lebih tinggi dibanding pro vaksin (biru).
  18. PREDIKSI ANTI VS PRO VAKSIN 18 a) Dalam 10 tahun ke depan, anti vaksin akan mendominasi dalam jumlah pendukung. b) Pro Vaksin bisa tetap mengungguli anti vaksin jka bisa meyakinkan cluster undecided.
  19. HOAKS VAKSIN MENGANDUNG CHIP
  20. VAKSIN MENGANDUNG CHIP 20
  21. TREN: CHIP DALAM VAKSIN 21 Keyword: vaksin Filter: chip, chips, microchip, microchips, barcode, bar code
  22. VIDEO YOUTUBE PALING POPULER 22
  23. SNA: CHIP DALAM VAKSIN 23 Pro Pemerintah Penyebar Hoax Nakes, KOL
  24. CLUSTER PENYEBAR HOAX 24
  25. KESIMPULAN HOAKS CHIP DALAM VAKSIN • Isu ini berasal dari luar negeri, seperti halnya banyak hoaks berbasis teori konspirasi lainnya. • Masuk di Indonesia, hoaks ini mendapat momentumnya saat Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan penggunaan barcode dalam acara Mata Najwa. • Penyebar hoaks membuat video baru dengan menggabungkan potongan video dari Mata Najwa dan video dari luar negeri untuk semakin meyakinkan teori konspirasinya. • Hoaks dalam bentuk video cenderung lebih mudah menyebar di berbagai kanal dan lebih dipercaya, dibandingkan yang dalam bentuk gambar dan teks. • Di peta SNA Twitter, cluster penyebar hoaks lebih besar dari cluster nakes (netral), namun kalah jauh dibanding cluster Pro Pemerintah, sayangnya diselipi dengan isu politik. 25
  26. MENGAPA LOIS DIPERCAYA?
  27. @LSOWIEN: PENGARUH TEORI KONSPIRASI 27 Contoh cuitan yang sudah dihapus
  28. RANGKUMAN NARASI COVID DENIER LOIS • Kematian krn keracunan obat, bukan virus • Vaksin menurunkan imunitas • Vaksin adalah logam berat dan racun • Saya adalah 'suara kebenaran’ • Saya anti hoax, paling ilmiah sedunia • Semua penganjur vaksin = penjahat perang, pengkhianat bangsa • 1000% yakin Covid19 bukan virus • Etil mercury dalam vaksin = depopulation • Surabaya disemprot racun pestisida • Protokol pengobatan covid = protokol setan • Covid19 cuma butuh asupan gizi dan vitamin dosis tinggi tiap jam • Dengarkan Komjen Dharma 28
  29. SNA @LSOWIEN 29 Pro @LsOwien Kontra @LsOwien
  30. SNA PRO @LSOWIEN 30 Pro @LsOwien
  31. TOP PRO @LSOWIEN 31
  32. PODCAST PRO @LSOWIEN 32
  33. CONTOH CONTEXT COLLAPSE 33
  34. DAMPAK PODCAST DAN TV DG @LSOWIEN: DIPERCAYA DI GROUP WA 34
  35. KONTRA @LSOWIEN 35
  36. SNA @LSOWIEN VS ‘VAKSIN COVID’ 36 Pro @LsOwien Kontra @LsOwien Kontra @LsOwien Oposisi Nakes Nakes Pro Govt Pro Govt Media Umum Aktivis politik
  37. ZOOM: SNA @LSOWIEN VS ’VAKSIN COVID’ 37 Pro @LsOwien Oposisi Nakes Media Aktivis politik
  38. SNA @LSOWIEN, DR SIMON, DAN VAKSIN COVID Oposisi Nakes Malaysia LsOwien Dr Simon
  39. MOST RETWEETED DR SIMON 39
  40. CLUSTER, NARASI, DAN OVERLAP 40 Pro Anti vaksin Pro Teori konspirasi Pro Oposisi Pro Influencer (misal @LsOwien) • Vaksin mengandung merkuri • Vaksin untuk depopulasi • Protokol pengobatan covid adalah protokol setan • Kekuatan global mempengaruhi pikiran manusia melalui covid dan vaksin • Kita sedang melawan kekuatan global • Pemerintah dan nakes adalah kaki tangan kekuatan global • Vaksin menurunkan imunitas • Vaksin mengandung racun • Vaksin menyebabkan autism • Tubuh lebih sehat tanpa vaksin • Kritik pada pemerintah • Tidak percaya pada penanganan covid oleh pemerintah • Melihat pemerintah tidak adil dan tegas dalam kebijakan dan pelaksanaan • Tokoh yang memiliki pandangan kontra sains, • kontra pemerintah, dan/atau • satu frekuensi dengan teori konspirasi Pertemuan Kepentingan
  41. KESIMPULAN TENTANG LOIS • Untuk mengetahui pendukung dari seorang influencer yang covid deniers, kita bisa melihat dua aspek: narasi dan peta SNA. • Narasi covid denier dari akun @LsOwien ini setidaknya memiliki irisan dengan tiga kelompok: anti vaxxer, teori konspirasi, dan oposisi. • Peta SNA memperlihatkan pendukung covid deniers @LsOwien memiliki sebagian irisan dengan cluster oposisi, dan cluster pendukung tersendiri yang narasinya sefrekuensi dengan anti vaxxer dan teori konspirasi. • Dampak negatif dari influencer covid deniers seperti ini adalah, akan selalu ada kelompok orang yang memanfaatkan narasi, grafis, dan videonya, yang di-"context collapse"-kan dengan narasi lain yang cocok dengan narasi kelompoknya, dan disebar ke group2 WA. • Penyebaran di group WA ini sangat cepat viralnya dan tidak bisa dimonitor, khususnya dalam jejaring tiga kelompok tersebut. Dan ini mudah mempengaruhi pengguna, khususnya dari kalangan yang tidak bisa melakukan verifikasi (spt orang tua, post truth believers). • Diskusi dengan influencer yang covid deniers seperti ini sudah terbukti tidak efektif, karena kuatnya keyakinan pada narasinya dan selalu ada pendukung sefrekuensi yang cukup besar. 41
  42. MEDIA DAN DISINFORMASI
  43. BAHAYA VAKSIN: BERITA TV DI YOUTUBE 43
  44. BERITA TV JADI BAHAN MEMBUAT HOAKS 44
  45. MEDIA TURUT MENYEBARKAN DISINFORMASI 45
  46. MENCARI INFORMASI YANG BENAR
  47. ARE YOU “INFORMATION LITERATE”? TANYAKAN 6 HAL INI SEBELUM “SHARE” BERITA 1. SIAPA PENULISNYA? Dapatkan anda menemukan nama penulisnya, atau sumber situs web aslinya? 2. UNTUK SIAPA INFORMASI INI DIBUAT? Dimana pertama kali dipublikasikan, kapan tanggalnya, dan untuk kalangan audiens mana? 3. APA YANG SEBENARNYA INGIN DISAMPAIKAN? Apakah ini artikel iklan, potongan berita, atau opini seseorang? 4. MANGAPA BERITA INI DIBUAT? Siapa yang ditarget oleh informasi ini, bagaimana anda pertama kali mendatkannya? 5. SUMBER INFORMASINYA DARI MANA? Dapatkah anda menemukan referensi dalam informasi ini? 6. APAKAH GAMBAR ATAU VIDEONYA OTENTIK? • Apakah judul, gambar, video, dan teksnya benar-benar nyambung dan akurat? • Coba kalau bisa cek sumber asli dari gambar atau videonya. Diadaptasikan dari FINLANDIA
  48. KOLABORASI CEK FAKTA (CEKFAKTA.COM) 48
  49. APAKAH MASYARAKAT YANG SUDAH TERTUTUP PIKIRANNYA AKAN MAU MENCARI? 49
  50. STRATEGI MEDIA DIGITAL
  51. SIMPLE FLAGGING: BISA BERBAHAYA; SERTAI INFO YANG BENAR, LEBIH EFEKTIF 51
  52. SHORT REFUTATION (DEBUNKING) 52
  53. VIDEO PENDEK YANG MENARIK LEBIH MUDAH VIRAL DAN DITONTON 53
  54. SARAN BAGI MEDIA DAN MUI Mengingat: • Masyarakat yang sudah terlanjur terpengaruh oleh teori konspirasi, anti vaksin, dan kekecewaan kepada keadaan (ekonomi, kebijakan pemerintah, dll) cenderung tidak mau mencari informasi yang benar ketika melihat disinformasi. • Hoaks banyak diterima dalam bentuk video melalui kanal Whatsapp. Maka disarankan: • Media dan MUI selain membuat klarifikasi melalui artikel, sebaiknya juga membuat kontra narasi dalam bentuk video yang mudah dishare melalui WhatsApp, TikTok, dan YouTube. • Video pendek dibuat dengan gaya yang menyentuh emosi dan pikiran, menarik, menggunakan bahasa dan budaya lokal, sehingga masyarakat mau melihat dan turut menyebarkannya. 54
  55. THANK YOU FOR LISTENING 55
Publicité