PERTANYAAN
• Perlu kah perguruan tinggi dan civitas academica aktif membangun jejaring dan narasi tentang ilmu pengetahuan yang menjadi fokusnya di media sosial?
• Bagaimana peta narasi tentang ilmu pengetahuan oleh 3 perguruan tinggi top di luar negeri dan di dalam negeri?
• Luar negeri: MIT, Harvard, Stanford • Dalam negeri: ITB, UGM, UI
• Lesson learned?
ANALISIS TRENDING TOPIC HARIAN INDONESIA DAN CAPRES 02
Perguruan Tinggi dan Narasi Keilmuan di Media Sosial
1. PERGURUAN TINGGI
DAN NARASI KEILMUAN
DI MEDIA SOSIAL
Ismail Fahmi, Ph.D.
Director Media Kernels Indonesia (Drone Emprit)
Lecturer at the University of Islam Indonesia
Ismail.fahmi@gmail.com
LAUNCHING WEBSITE UI
3 MEI 2021
2. 2
1981 – 1986 Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Kenep, Balen, Bojoengoro, Jatim
1986 – 1989 SMP Negeri Balen, Bojonegoro, Jawa Timur
1989 – 1992 SMA Negeri 1 Bojonegoro, Jawa Timur
1992 – 1997 Undergraduate, Electrical Engineering, ITB, Indonesia
2003 – 2004 Master, Information Science, University of Groningen, NL
2004 – 2009 Doctor, Information Science, University of Groningen, NL
2009 – Now Engineer at Weborama (Paris/Amsterdam)
2014 – Now Founder PT. Media Kernels Indonesia, a Drone Emprit Company
2015 – Now Consultant at Perpustakaan Nasional, Inisiator Indonesia OneSearch
2017 – Now Lecturer at the IT Magister Program of the Universitas Islam Indonesia
2021 – Now Wakil Ketua Komisi Infokom, Majelis Ulama Indonesia Pusat
Ismail Fahmi, S.T., M.A., Ph.D.
Ismail.fahmi@gmail.com
3. PERTANYAAN
• Perlu kah perguruan tinggi dan civitas academica aktif membangun
jejaring dan narasi tentang ilmu pengetahuan yang menjadi fokusnya di
media sosial?
• Bagaimana peta narasi tentang ilmu pengetahuan oleh 3 perguruan tinggi
top di luar negeri dan di dalam negeri?
• Luar negeri: MIT, Harvard, Stanford
• Dalam negeri: ITB, UGM, UI
• Lesson learned?
3
23. SNA @MIT, @STAFORD, @HARVARD
BANYAK TOKOH, CIVITAS, INDUSTRI TERLIBAT PERCAKAPAN
23
24. SNA @ITBOFFICIAL, @UGMYOGYAKARTA, @UNIV_INDONESIA
MINIM TOKOH, CIVITAS, INDUSTRI; BANYAK PRO-KONTRA POITIK
24
Kontra Pemerintah
Pro Pemerintah
Mahasiswa
PT
26. BRIN: MINIM PANDANGAN DARI AKADEMISI
26
Saya juga mengangkat
Laksana Tri Handoko
sebagai Kepala Badan Riset
dan Inovasi Nasional (BRIN),
lembaga yang dibentuk
untuk menciptakan
ekosistem riset dan inovasi
yang lebih baik di Indonesia.
Kemenristek JANGAN
dibubarkan atau dilebur ke
kemendikbud spt diliput
@korantempo dua hari
terakhir ini. tugas kemenristek
adalah kebijakan riset;
implementasinya di BRIN.
Kontra Pemerintah
Pro Pemerintah
Akademisi
27. BRIN VS BABI NGEPET: PUBLIK LEBIH SUKA ISU RECEH YANG
KONTROVERSIAL; UNIV & CIVITAS BELUM HADIR DALAM DISKURSUS SAINTEK
27
Kontra Pemerintah
Pro Pemerintah
Netizen Umum
BRIN
BRIN
Babi Ngepet
Babi Ngepet
BRIN
29. KESIMPULAN
• Media sosial berperan penting bagi perguruan tinggi dan civitas di luar negeri (MIT,
Harvard, Stanford) dalam sosialisasi, networking, dan publikasi hasil kajian, penelitian, dan
implementasi STEM (science, technology, engineering, dan math) di ruang publik.
• Hashtags atau narasi yang banyak diangkat oleh PT dari LN kebanyakan merupakan fokus
bidang keilmuan mereka. Misal tentang Artificial Intelligence, Machine Learning,
Negotiation, Covid19, dll; dan juga isu sosial politik yang sedang berkembang, misal
Trump, Epstein, BlackLivesMatter, dll.
• Di Indonesia, perguruan tinggi dan civitasnya belum aktif memanfaatkan media sosial
untuk tujuan terkait STEM seperti di atas. Sangat sedikit civitas yang aktif, berani, dan
bisa menyampaikan pemikirannya di ruang publik media sosial.
• Minimnya percakapan yang melibatkan PT dari kalangan civitas ini membuat pengaruh
polarisasi politik selama dan setelah pilpres yang menyeret PT menjadi tampak kuat.
• Antara dua isu, terkait kebijakan STEM dan isu tidak esensial yang kontroversial (misal
BRIN vs Babi Ngepet), publik lebih banyak membahas isu kedua, sedangkan akademisi
juga tidak banyak yang membahas isu pertama.
• Mengingat semakin pentingnya peran media sosial dalam kehidupan masyarakat
Indonesia (mayoritas generasi Y dan Z), maka perlu semakin aktif keterlibatan PT dan
civitas academicanya dalam berjejaring dan menyebarkan pemikiran, riset, dan karya
mereka di platform ini.
29