SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
KONSEP PENULARAN INFEKSI
NS.YUNIASTUTI , M. KEP
TAHAP INKUBASI
 Adalah interval antara masuknya pathogen ke dalam tubuh dan
munculnya gejala pertama
TAHAP PRODOMAL
 Adalah Interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik (
malaise,demam ringan, keletihan ) sampai gejala yang spesifik .
( selama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang
biak dan kien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
TAHAP SAKIT
 Adalah interval saat klien memanifestasikan tanda dan gejala
yang spesifik terhadap, jenis infeksi ( misalnya : demam di
manifestasikan dengan sakit tenggorokan, kongesti sinus,
rhinitis, dan seperti mumps dimanifestasikan dengan sakit
telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar paratiroid dan
saliva )
TAHAP PEMULIHAN
 Adalah Interval saat munculnya gejala akut infeksi ( lamanya
penyembuhan bergantung pada beratnya infeksi dan keadaan
umum kesehatan klien, penyembuhan bisa berlangsung dalam
beberapa hari atau bahkan sampai bulanan
PERTAHANANTERHADAP INFEKSI.
Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi ,
melewati :
 Flora normal yang tinggal di dalam dan di luar tubuh
melindungi individu dari beberapa pathogen.
 Proses peradangan adalah reaksi protektif selular dan
vascular yang menetralisir pathogen dan memperbaiki sel
tubuh.
 Sistem pertahanan tubuh.
PERTAHANAN SISTEMTUBUH.
 Sejumlah sistem organ tubuh memiliki pertahanan yang unik
terhadap mikrooganisme.
 Kulit, saluran pernafasan dan saluran gastro intestinal sangat mudah
di masuki oleh mikroorganisme.
 Organisme pathogen dengan mudah menempel pada kulit, di
inhalasi ke paru atau di cerna dengan makanan.
 Setiap sistem organ memiliki mekanisme pertahanan fisiologis di
sesuaikan dengan struktur dan fungsinya.
 Kondisi yang mempengaruhi pertahanan khusus organ
meningkatkan kecenderungan terhadap infeksi.
PENGERTIAN
 infeksi nosokomial adalah istilah yang merujuk pada suatu
infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit. Artinya,
seseorang dikatakan terkena infeksi nosokomial apabila
penularannya didapat ketika berada di rumah sakit.Termasuk
juga infeksi yang terjadi di rumah sakit dengan gejala yang baru
muncul saat pasien pulang ke rumah, dan infeksi yang terjadi
pada pekerja di rumah sakit.
infeksi nosokomial terjadi di seluruh dunia dan
berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan di negara-
negara miskin dan berkembang. Selain itu, infeksi
nosokomial termasuk salah satu penyebab terbesar
kematian pada pasien yang menjalani perawatan di
rumah sakit.
BEBERAPA PENYAKITYANG PALING SERING
TERJADI AKIBAT INFEKSI NOSOKOMIAL
ADALAH:
Infeksi aliran darah primer (IADP).
Pneumonia
Infeksi saluran kemih (ISK).
Infeksi luka operasi (ILO).
PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI
NOSOKOMIAL
Patogen (bakteri, jamur, virus, parasit)
Jumlah dan virulensi (kekuatan) bakteri yang tinggi, serta
resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat meningkatkan
risiko terjadinya infeksi nosokomial. Umumnya, infeksi
nosokomial disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit.
Bakteri tersebut bisa didapat dari orang lain yang ada di
rumah sakit, bakteri yang menjadi flora normal (bakteri yang
secara normal ada di dalam tubuh dan pada keadaan normal
tidak menyebabkan gangguan) orang itu sendiri, atau bakteri
yang mengontaminasi lingkungan dan alat-alat di rumah
sakit.
 Selain bakteri, jamur dan virus atau parasit juga dapat menjadi
penyebab infeksi nosokomial.Yang dimaksud dengan bakteri
yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif
untuk membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh
penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan
bakteri yang ada di dalam tubuh manusia berubah karakter dan
menjadi tahan terhadap antibiotik. Rumah sakit merupakan
tempat beragam jenis pasien, sehingga bakteri yang resisten
tersebut dapat menyebar di lingkungan rumah sakit dan akan
lebih sulit untuk ditangani bila menjangkiti seseorang.
KONDISI PASIEN
 Selain bakteri, kondisi dari pasien tersebut juga memengaruhi
dapat atau tidaknya terkena infeksi nosokomial. Beberapa
kondisi pasien yang membuat lebih mudah terserang infeksi
nosokomial:
 Usia. Pasien lansia (usia di atas 70 tahun) dan bayi lebih mudah
terserang infeksi nosokomial.
 Daya tahan tubuh dan penyakit yang dimiliki. Pasien dengan
penyakit kronis seperti diabetes, gagal ginjal, dan kanker
meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi nosokomial.
Keadaan akut seperti koma, gagal ginjal akut, cedera berat
(seperti habis kecelakaan atau luka bakar), dan syok juga
berkontribusi dalam meningkatkan risiko infeksi nosokomial.
Kondisi yang mengakibatkan daya tahan tubuh turun seperti
pada penyakit HIV/AIDS, malnutrisi, dan menggunakan obat-
obatan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. (misalnya:
immnunosuppresant, kemoterapi) akan meningkatkan risiko
terkena infeksi nosokomial.
FAKTOR LINGKUNGAN
Lingkungan rumah sakit yang padat, kegiatan
memindahkan pasien dari satu unit ke unit yang lain,
dan penempatan pasien dengan kondisi yang mudah
terserang infeksi nosokomial (misalnya pada ruang
perawatan intensif, ruang perawatan bayi, ruang
perawatan luka bakar) di satu tempat dapat
meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi
nosokomial. Lamanya waktu perawatan di rumah sakit
juga semakin meningkatkan risiko terkena penyakit
nosokomial.
GEJALA INFEKSI NOSOKOMIAL
Gejala yang dialami sama dengan tanda-tanda infeksi
lainnya seperti demam, takikardia, sesak, dan lemas.
Pada pneumonia dapat terjadi batuk dengan dahak
yang kental dan pada infeksi saluran kemih terdapat
nyeri daerah punggung bawah atau perut bawah.
Yang terpenting, seluruh gejala ini timbul setelah
perawatan di rumah sakit dan tidak sesuai dengan
keluhan awal saat masuk rumah sakit.
DIAGNOSIS INFEKSI NOSOKOMIAL
 Dokter dapat mencurigai seorang pasien terkena infeksi
nosokomial berdasarkan tanda-tanda atau gejala yang
dialaminya. Diagnosis infeksi nosokomial dipastikan dengan
menemukan bakteri penyebab dari tempat yang dicurigai
mengalami infeksi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan
mengambil sampel urine, dahak, darah, atau cairan lainnya
(misalnya cairan luka operasi) untuk dibiakkan atau dikultur
dalam sebuah medium untuk melihat adanya pertumbuhan
bakteri. Pemeriksaan kultur ini juga dapat dilakukan untuk
jamur, bila dicurigai penyebab infeksi nosokomial adalah jamur.
Selain pemeriksaan kultur, untuk mendiagnosis infeksi
nosokomial juga didukung dari pemeriksaan lain seperti:
Analisis urine dan USG saluran kemih untuk mendeteksi
terjadinya infeksi saluran kemih.
Foto Rontgen dada untuk mendeteksi pneumonia.
PENGOBATAN INFEKSI NOSOKOMIAL
Sambil menunggu hasil kultur bakteri, pengobatan awal
untuk infeksi nosokomial adalah pemberian antibiotik
secara empiris, yaitu pemberian antibiotik yang tidak
spesifik sebelum ada hasil dari kultur. Biasanya
diberikan antibiotik dengan kemampuan luas yang
dapat menyerang hampir seluruh jenis bakteri. Setelah
ada hasil pemeriksaan, pemberian antibiotik akan
disesuaikan dengan jenis bakteri secara lebih spesifik.
Antijamur maupun antivirus juga dapat diberikan bila
dicurigai penyebabnya dari jamur atau virus.
Seluruh alat yang menempel pada tubuh dan
mengakibatkan infeksi seperti kateter, selang napas,
selang infus, atau lainnya bila memungkinkan segera
dicabut.Terapi suportif seperti pemberian cairan,
oksigen, atau obat untuk mengatasi demam dapat
diberikan.
Prosedur operasi debridement dapat dilakukan untuk
infeksi pada luka operasi, dengan cara memmotong
atau mengangkat jaringan yang tidak sehat.
KOMPLIKASI INFEKSI NOSOKOMIAL
Komplikasi yang dapat terjadi dari infeksi nosokomial
adalah:
Endokarditis.
Gagal ginjal.
Sepsis
PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL
Langkah-langkah pencegahan infeksi nosokomial
menjadi tanggung jawab seluruh orang yang ada di
rumah sakit termasuk petugas kesehatan, pasien dan
orang yang berkunjung. Beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ini
adalah:
Cuci tangan.Tangan merupakan media yang paling baik
bagi kuman untuk berpindah. Oleh karena itu penting
bagi seluruh orang yang berada di rumah sakit untuk
mencuci tangan dengan cara dan waktu yang tepat.
Terdapat lima saat yang penting untuk melakukan cuci
tangan:
 Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit. Kebersihan
lingkungan rumah sakit dilakukan dengan cara membersihkan
lingkungan rumah sakit dengan menggunakan cairan pembersih
atau disinfektan dengan frekuensi 2-3 kali per hari untuk lantai
dan 2 minggu sekali untuk dinding.
 Penggunaan alat dan prosedur. Menggunakan alat atau selang
yang menempel pada tubuh seperti alat bantu napas atau
kateter urine, serta melakukan tindakan medis lainnya sesuai
dengan indikasi (tepat guna).
Penempatan pasien di ruang isolasi. Pasien dengan
daya tahan tubuh yang rendah atau pasien yang
berpotensi untuk menularkan penyakit diharuskan
untuk ditempatkan di ruang isolasi.
Mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP). Bagi
staf rumah sakit penting untuk mengikuti SOP setiap
melakukan tindakan seperti menggunakan pelindung
standar seperti sarung tangan, masker, atau
perlengkapan lain yang dianjurkan.
BERBAGAI JENIS KUMAN
Konsep  penularan infeksi

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah DengueBAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
BAB 10 EPidemiologi Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Infeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropisInfeksi dan penyakit tropis
Infeksi dan penyakit tropis
 
Patient safety
Patient safetyPatient safety
Patient safety
 
INFEKSI ALAT KANDUNGAN
 INFEKSI ALAT KANDUNGAN INFEKSI ALAT KANDUNGAN
INFEKSI ALAT KANDUNGAN
 
Proses Keperawatan: Tahap implementasi
Proses Keperawatan: Tahap implementasiProses Keperawatan: Tahap implementasi
Proses Keperawatan: Tahap implementasi
 
Nurwanti mengganti alat tenun
Nurwanti mengganti alat tenunNurwanti mengganti alat tenun
Nurwanti mengganti alat tenun
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Brosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudaraBrosur perawatan payudara
Brosur perawatan payudara
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Asuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbcAsuhan keperawatan tbc
Asuhan keperawatan tbc
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paruAskep Klien dengan Tb paru
Askep Klien dengan Tb paru
 
Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 
ASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIAASKEP DISPEPSIA
ASKEP DISPEPSIA
 
Lp tb
Lp tbLp tb
Lp tb
 
Ppt filariasis
Ppt filariasisPpt filariasis
Ppt filariasis
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Dampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasiDampak hospitalisasi
Dampak hospitalisasi
 

Similar to Konsep penularan infeksi

5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.ppt5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.pptmuhammadimron53
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) pjj_kemenkes
 
Presentasi it
Presentasi itPresentasi it
Presentasi itayudewii
 
Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)indah genesya
 
Makalah+diagnostik+klinik+kel7
Makalah+diagnostik+klinik+kel7Makalah+diagnostik+klinik+kel7
Makalah+diagnostik+klinik+kel7Gajali Fatah
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atassoroylardo2
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPikaLubis
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxkharisma74
 
TUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdf
TUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdfTUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdf
TUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdffarida937092
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaBella Citra H
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hivAnggaN7
 
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptxFARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx212ff05074
 

Similar to Konsep penularan infeksi (20)

5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.ppt5_Infeksi_nosokomial.ppt
5_Infeksi_nosokomial.ppt
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
 
Presentasi it
Presentasi itPresentasi it
Presentasi it
 
Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)Pak (penyakit akibat kerja)
Pak (penyakit akibat kerja)
 
PPT HIAs.ppt
PPT HIAs.pptPPT HIAs.ppt
PPT HIAs.ppt
 
Makalah+diagnostik+klinik+kel7
Makalah+diagnostik+klinik+kel7Makalah+diagnostik+klinik+kel7
Makalah+diagnostik+klinik+kel7
 
Aids
AidsAids
Aids
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
 
Penatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispaPenatalaksanaan ispa
Penatalaksanaan ispa
 
Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptxKELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
KELOMPOK 4_INFEKSI NOSOKOMIAL.pptx
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
TUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdf
TUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdfTUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdf
TUGAS SOP NOSOKOMIAL KIRIM.pdf
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
 
Konsep hiv
Konsep hivKonsep hiv
Konsep hiv
 
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptxFARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
 

Recently uploaded

materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfPemdes Wonoyoso
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxAhmadArul1
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FSMKTarunaJaya
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxAprianiMy
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 

Recently uploaded (20)

Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptxPPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
PPT Kelompok 2 tantangan Manajemen Inovasi.pptx
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 

Konsep penularan infeksi

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. TAHAP INKUBASI  Adalah interval antara masuknya pathogen ke dalam tubuh dan munculnya gejala pertama TAHAP PRODOMAL  Adalah Interval dari awitan tanda dan gejala non spesifik ( malaise,demam ringan, keletihan ) sampai gejala yang spesifik . ( selama masa ini, mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak dan kien lebih mampu menyebarkan penyakit ke orang lain.
  • 7. TAHAP SAKIT  Adalah interval saat klien memanifestasikan tanda dan gejala yang spesifik terhadap, jenis infeksi ( misalnya : demam di manifestasikan dengan sakit tenggorokan, kongesti sinus, rhinitis, dan seperti mumps dimanifestasikan dengan sakit telinga, demam tinggi, pembengkakan kelenjar paratiroid dan saliva ) TAHAP PEMULIHAN  Adalah Interval saat munculnya gejala akut infeksi ( lamanya penyembuhan bergantung pada beratnya infeksi dan keadaan umum kesehatan klien, penyembuhan bisa berlangsung dalam beberapa hari atau bahkan sampai bulanan
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. PERTAHANANTERHADAP INFEKSI. Tubuh memiliki pertahanan normal terhadap infeksi , melewati :  Flora normal yang tinggal di dalam dan di luar tubuh melindungi individu dari beberapa pathogen.  Proses peradangan adalah reaksi protektif selular dan vascular yang menetralisir pathogen dan memperbaiki sel tubuh.  Sistem pertahanan tubuh.
  • 17. PERTAHANAN SISTEMTUBUH.  Sejumlah sistem organ tubuh memiliki pertahanan yang unik terhadap mikrooganisme.  Kulit, saluran pernafasan dan saluran gastro intestinal sangat mudah di masuki oleh mikroorganisme.  Organisme pathogen dengan mudah menempel pada kulit, di inhalasi ke paru atau di cerna dengan makanan.  Setiap sistem organ memiliki mekanisme pertahanan fisiologis di sesuaikan dengan struktur dan fungsinya.  Kondisi yang mempengaruhi pertahanan khusus organ meningkatkan kecenderungan terhadap infeksi.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21. PENGERTIAN  infeksi nosokomial adalah istilah yang merujuk pada suatu infeksi yang berkembang di lingkungan rumah sakit. Artinya, seseorang dikatakan terkena infeksi nosokomial apabila penularannya didapat ketika berada di rumah sakit.Termasuk juga infeksi yang terjadi di rumah sakit dengan gejala yang baru muncul saat pasien pulang ke rumah, dan infeksi yang terjadi pada pekerja di rumah sakit.
  • 22. infeksi nosokomial terjadi di seluruh dunia dan berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan di negara- negara miskin dan berkembang. Selain itu, infeksi nosokomial termasuk salah satu penyebab terbesar kematian pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit.
  • 23.
  • 24.
  • 25. BEBERAPA PENYAKITYANG PALING SERING TERJADI AKIBAT INFEKSI NOSOKOMIAL ADALAH: Infeksi aliran darah primer (IADP). Pneumonia Infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi luka operasi (ILO).
  • 26. PENYEBAB DAN FAKTOR RISIKO INFEKSI NOSOKOMIAL Patogen (bakteri, jamur, virus, parasit) Jumlah dan virulensi (kekuatan) bakteri yang tinggi, serta resistensi bakteri terhadap antibiotik dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi nosokomial. Umumnya, infeksi nosokomial disebabkan oleh bakteri yang ada di rumah sakit. Bakteri tersebut bisa didapat dari orang lain yang ada di rumah sakit, bakteri yang menjadi flora normal (bakteri yang secara normal ada di dalam tubuh dan pada keadaan normal tidak menyebabkan gangguan) orang itu sendiri, atau bakteri yang mengontaminasi lingkungan dan alat-alat di rumah sakit.
  • 27.  Selain bakteri, jamur dan virus atau parasit juga dapat menjadi penyebab infeksi nosokomial.Yang dimaksud dengan bakteri yang resisten adalah ketika antibiotik menjadi kurang efektif untuk membunuh bakteri tersebut. Hal ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan anjuran dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat akan mengakibatkan bakteri yang ada di dalam tubuh manusia berubah karakter dan menjadi tahan terhadap antibiotik. Rumah sakit merupakan tempat beragam jenis pasien, sehingga bakteri yang resisten tersebut dapat menyebar di lingkungan rumah sakit dan akan lebih sulit untuk ditangani bila menjangkiti seseorang.
  • 28. KONDISI PASIEN  Selain bakteri, kondisi dari pasien tersebut juga memengaruhi dapat atau tidaknya terkena infeksi nosokomial. Beberapa kondisi pasien yang membuat lebih mudah terserang infeksi nosokomial:  Usia. Pasien lansia (usia di atas 70 tahun) dan bayi lebih mudah terserang infeksi nosokomial.
  • 29.  Daya tahan tubuh dan penyakit yang dimiliki. Pasien dengan penyakit kronis seperti diabetes, gagal ginjal, dan kanker meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi nosokomial. Keadaan akut seperti koma, gagal ginjal akut, cedera berat (seperti habis kecelakaan atau luka bakar), dan syok juga berkontribusi dalam meningkatkan risiko infeksi nosokomial. Kondisi yang mengakibatkan daya tahan tubuh turun seperti pada penyakit HIV/AIDS, malnutrisi, dan menggunakan obat- obatan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. (misalnya: immnunosuppresant, kemoterapi) akan meningkatkan risiko terkena infeksi nosokomial.
  • 30. FAKTOR LINGKUNGAN Lingkungan rumah sakit yang padat, kegiatan memindahkan pasien dari satu unit ke unit yang lain, dan penempatan pasien dengan kondisi yang mudah terserang infeksi nosokomial (misalnya pada ruang perawatan intensif, ruang perawatan bayi, ruang perawatan luka bakar) di satu tempat dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial. Lamanya waktu perawatan di rumah sakit juga semakin meningkatkan risiko terkena penyakit nosokomial.
  • 31. GEJALA INFEKSI NOSOKOMIAL Gejala yang dialami sama dengan tanda-tanda infeksi lainnya seperti demam, takikardia, sesak, dan lemas. Pada pneumonia dapat terjadi batuk dengan dahak yang kental dan pada infeksi saluran kemih terdapat nyeri daerah punggung bawah atau perut bawah. Yang terpenting, seluruh gejala ini timbul setelah perawatan di rumah sakit dan tidak sesuai dengan keluhan awal saat masuk rumah sakit.
  • 32. DIAGNOSIS INFEKSI NOSOKOMIAL  Dokter dapat mencurigai seorang pasien terkena infeksi nosokomial berdasarkan tanda-tanda atau gejala yang dialaminya. Diagnosis infeksi nosokomial dipastikan dengan menemukan bakteri penyebab dari tempat yang dicurigai mengalami infeksi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel urine, dahak, darah, atau cairan lainnya (misalnya cairan luka operasi) untuk dibiakkan atau dikultur dalam sebuah medium untuk melihat adanya pertumbuhan bakteri. Pemeriksaan kultur ini juga dapat dilakukan untuk jamur, bila dicurigai penyebab infeksi nosokomial adalah jamur.
  • 33. Selain pemeriksaan kultur, untuk mendiagnosis infeksi nosokomial juga didukung dari pemeriksaan lain seperti: Analisis urine dan USG saluran kemih untuk mendeteksi terjadinya infeksi saluran kemih. Foto Rontgen dada untuk mendeteksi pneumonia.
  • 34. PENGOBATAN INFEKSI NOSOKOMIAL Sambil menunggu hasil kultur bakteri, pengobatan awal untuk infeksi nosokomial adalah pemberian antibiotik secara empiris, yaitu pemberian antibiotik yang tidak spesifik sebelum ada hasil dari kultur. Biasanya diberikan antibiotik dengan kemampuan luas yang dapat menyerang hampir seluruh jenis bakteri. Setelah ada hasil pemeriksaan, pemberian antibiotik akan disesuaikan dengan jenis bakteri secara lebih spesifik. Antijamur maupun antivirus juga dapat diberikan bila dicurigai penyebabnya dari jamur atau virus.
  • 35. Seluruh alat yang menempel pada tubuh dan mengakibatkan infeksi seperti kateter, selang napas, selang infus, atau lainnya bila memungkinkan segera dicabut.Terapi suportif seperti pemberian cairan, oksigen, atau obat untuk mengatasi demam dapat diberikan. Prosedur operasi debridement dapat dilakukan untuk infeksi pada luka operasi, dengan cara memmotong atau mengangkat jaringan yang tidak sehat.
  • 36. KOMPLIKASI INFEKSI NOSOKOMIAL Komplikasi yang dapat terjadi dari infeksi nosokomial adalah: Endokarditis. Gagal ginjal. Sepsis
  • 37. PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL Langkah-langkah pencegahan infeksi nosokomial menjadi tanggung jawab seluruh orang yang ada di rumah sakit termasuk petugas kesehatan, pasien dan orang yang berkunjung. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi ini adalah:
  • 38. Cuci tangan.Tangan merupakan media yang paling baik bagi kuman untuk berpindah. Oleh karena itu penting bagi seluruh orang yang berada di rumah sakit untuk mencuci tangan dengan cara dan waktu yang tepat. Terdapat lima saat yang penting untuk melakukan cuci tangan:
  • 39.
  • 40.  Menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit. Kebersihan lingkungan rumah sakit dilakukan dengan cara membersihkan lingkungan rumah sakit dengan menggunakan cairan pembersih atau disinfektan dengan frekuensi 2-3 kali per hari untuk lantai dan 2 minggu sekali untuk dinding.  Penggunaan alat dan prosedur. Menggunakan alat atau selang yang menempel pada tubuh seperti alat bantu napas atau kateter urine, serta melakukan tindakan medis lainnya sesuai dengan indikasi (tepat guna).
  • 41. Penempatan pasien di ruang isolasi. Pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah atau pasien yang berpotensi untuk menularkan penyakit diharuskan untuk ditempatkan di ruang isolasi. Mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP). Bagi staf rumah sakit penting untuk mengikuti SOP setiap melakukan tindakan seperti menggunakan pelindung standar seperti sarung tangan, masker, atau perlengkapan lain yang dianjurkan.