SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  45
Télécharger pour lire hors ligne
PENJUALAN PROPERTI dan PAJAK
PROPERTI MANAJEMEN
IWAN SUKIRMAN
Desember 2014
1. Proses Penjualan Rumah Susun
2. Surat Pemesanan sampai PPJB
3. Prosedur Serah Terima Rusun (BAST)
4. Penanda-tanganan AJB & Pengalihan Kredit (Novasi)
5. Pajak & Biaya Dalam Jual Beli Properti
6. Pajak Dalam Pengelolaan Properti (Building Management)
7. Aspek Perpajakan Pengelolaan Kawasan Properti
Agenda
TOPIK PRESENTASI
2
Proses Penjualan PROPERTI
(Rumah Susun /Strata Title)
 UU no.20/2011 tentang Rumah Susun
(pengganti UU no.16/1985)
 PP no.4/1988 tentang Rumah Susun
 Keputusan Menpera no.
06/KPTS/BKP4N/1995 tentang Pedoman
Pembuatan Akta Pendirian, AD & ART
Perhimni Rumah Susun
 Perda DKI Jakarta no.1 Tahun 1991
tentang Rumah Susun di DKI Jakarta.
 UU no.1/2011 tetang Perumahan
dan Kawasan Pemukiman
 SE Dirjen Pajak No. SE-
01/PJ.33/1988 tanggal 10 Maret
1998 tentang Perlakuan
Perpajakan bagi Perhimpunan
Penghuni dari Rumah Susun
 Surat Edaran Bank Indonesia (SE)
BI No. 15/40/DKMP tentang
Pembiayaan Pemilikan Properti
atau Kendaraan Bermotor.
Peraturan Perundang-Undangan
4
Proses Penjualan Properti (Rumah Susun)
5
SP
• Pilih Unit
• Isi formulir
SP & ttd
• Bayar
Booking
Fee
PPJB
• Lunasi DP
• Siapkan
data
• Ttd PPJB
BAST
• Terima
Undangan
• Checklist
bersama
• Ttd BAST
• Bayar SC,
Listrik dll.
AJB
• Rusun
Lunas
• Pajak &
Admin
• Ttd AJB di
PPAT
• Terima
SHM SRS
6
Dilakukan oleh calon Pembeli setelah:
a. Menerima penjelasan dari Marketing Penjual dan
menentukan lokasi unit yang dikehendaki.
b. Mengisi formulir SP dan membayar Booking Fee.
Penanda-tanganan Surat Pemesanan (SP)
Berisi antara lain (Kepmenpera No.9/1995) :
 Pihak yang melakukan kesepakatan
 Kewajiban dan Jaminan Penjual
 Uraian obyek PPJB (luas bangunan, lokasi, harga dan
cara pembayaran)
 Waktu serah terima
 Kewajiban Pembeli dan Penggunaan Bangunan
 Pengalihan Hak
 Pemeliharaan Bangunan
 Pembatalan PPJB dan Penyelesaian Perselisihan
7
Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)
8
Penanda-tanganan PPJB (UU no20/2011)
Developer memiliki status kepemilikan tanah.
Developer mendapatkan IMB.
Keterbangunan paling sedikit 20%  20% dari volume konstruksi
bangunan rusun yang sedang dipasarkan.
Hal yang diperjanjikan  Lokasi, bentuk, spesifikasi, harga,
prasarana, sarana, utilitas umum dan waktu serah terima
Dibuat dihadapan Notaris
9
Dilakukan dikantor Developer atau lokasi rumah susun setelah Pembeli
melunasi rumah susun atau menyelesaikan proses KPA, dengan proses sbb:
a. Menerima undangan BAST dari Developer.
b. Datang saat BAST dan melakukan checklist bersama pihak Developer
atas rusun yang diserah terimakan.
c. Setelah menyetujui dan menanda-tangani BAST, Pembeli akan
menerima kunci unit (access card, remote AC dll).
d. Pembeli wajib menanda-tangani surat pernyataan memenuhi Tata
Tertib Kepenghuhian (Houserule)
 Apabila setelah 2 kali undangan, Pembeli tidak memenuhi
undangan BAST maka pada undangan ketiga dapat dilakukan
Serah Terima Sepihak oleh Developer.
Prosedur Penanda-tanganan BAST
10
Setelah menanda-tangani BAST atau Serah terima sepihak, maka Penjual
telah mengalihkan tanggung jawab atas unit rusun ke pihak Pembeli yang
artinya :
a. Pembeli boleh melakukan fitting out /renovasi sesuai ketentuan dalam
Houserule.
b. Masih terdapat garansi atas unit rusun dari Penjual selama 100 hari,
apabila belum dilakukan fitting out /renovasi.
c. Setiap Pemilik unit /Pembeli memiliki kewajiban untuk membayar :
 Iuran Pengelolaan (service charge & sinking fund)
 Biaya pemakaian listrik dan air bulanan
 PBB
Penanda-tanganan BAST
11
Setelah menanda-tangani BAST atau Serah terima sepihak, beberapa
ketentuan yang diatur UU /PP adalah :
a. Pembeli boleh menghuni rusun setelah SLF terbit.
b. Untuk KPA rusun boleh dihuni setelah bank mengeluarkan surat
pernyataan Pinjam Pakai.
c. Pembeli memberi kuasa kepada Developer untuk membentuk P3SRS
sementara untuk mengelola rumah susun dan menagihkan Iuran
Pengelolaan (SC & SF) serta biaya listrik & air.
Penanda-tanganan BAST (lanjutan..)
12
Penanda-tanganan AKTA JUAL BELI
Dilakukan oleh Penjual dan Pembeli dihadapan
PPAT (untuk SKBG : dihadapan Notaris) dengan
syarat:
a. Bangunan
rumah susun
telah selesai dan
siap huni (SLF
sudah terbit).
b. Telah
dilakukan
pelunasan atas
harga bangunan
+ biaya
administrasi +
pajak .
c. Sudah terbit
HGB atas nama
Penjual
(Developer).
PROSES PENGALIHAN KREDIT
(Novasi /credit take over)
13
Memperoleh persetujuan DEVELOPER
dan BANK
BANK menerbitkan “Surat Persetujuan
Alih Debitur”
Pelaksanaan “Perjanjian Overkredit”
(NOVASI)
Pembeli dan Penjual membayar : Pajak
(PPh 5%) + Biaya Administrasi (2,5%)
PPh, PPN, PPnBM, BPHTB dan
PNBP (Bea Balik Nama)
15
Pemilik Tanah :
1. PPh Final = 5% x NP
(PP no.71 tahun 2008)
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode sebelum transaksi)
Pembeli /Developer :
1. BPHTB = ((Luas x NJOP) –
NPOPTKP) x 5%
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode setelah transaksi)
Pajak & Biaya Dalam Penjualan Tanah
UU no.42/2009 (PPN), PP no.48/1994, PP no.71/2008 (PPh), PP
no.6/2003 (PPnBM), UU no.12/1994 (PBB), UU no.28/2009 (BPHTB)
16
Developer :
1. PPh Final = 5% x NP
(PP no.71 tahun 2008)
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode sebelum transaksi)
Pembeli :
1. PPN = 10% x NP
2. BPHTB = ((Luas x NJOP) –
NPOPTKP) x 5%
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode setelah transaksi)
Pajak & Biaya Dalam Penjualan Kavling
17
Developer :
1. PPh Final = 5% x NP
(PP no.71 tahun 2008)
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode sebelum transaksi)
Pembeli :
1. PPN = 10% x NP
2. PPnBM = 20% x NJKP
3. BPHTB = ((Luas x NJOP) –
NPOPTKP) x 5%
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode setelah transaksi)
Pajak & Biaya Dalam Penjualan Rumah
18
Developer :
1. PPh Final = 5% x NP
(PP no.71 tahun 2008)
• PBB = 0,5% x NJKP
Pembeli :
1. PPN = 10% x NP
2. PPnBM = 20% x NJKP
3. BPHTB = ((Luas x NJOP) –
NPOPTKP) x 5%
4. Bea AJB = 0,25 sp 1% x NP
5. PNBP = Rp 5.000 x Luas
• PBB = 0,5% x NJKP
Pajak & Biaya Dalam Penjualan Apartemen
19
Pemilik unit :
1. PPh Final = 5% x NP
(PP no.71 tahun 2008)
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode sebelum transaksi)
Pembeli :
1. PPN = 10% x NP
2. PPnBM = 20% x NJKP
3. BPHTB = ((Luas x NJOP) –
NPOPTKP) x 5%
4. PNBP = Rp 5.000 x Luas
• PBB = 0,5% x NJKP
(periode setelah transaksi)
Pajak & Biaya Dalam Penjualan Apartemen
UU no.42/2009, PP no.48/1994, PP no.71/2008, PP no.6/2003,
UU no.12/1994, UU no.28/2009
20
1. Pajak Pertambahan Nilai
PPN = 10% x Nilai Pengalihan
2. Pajak Penjualan Barang Mewah
PPnBM = 20% x Nilai Jual Kena Pajak
3. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
BPHTB = (Harga Jual – NPOPTKP) x 5%
4. Biaya Akta Jual Beli /Notaris
Biaya AJB = 0,25 sp 1% x Nilai Pengalihan
5. Bea Balik Nama / Penghasilan Negara Bukan Pajak
PNBP = Rp 5.000,- x Luas SG
6. Pajak Bumi dan Bangunan
PBB = 0,5% x Nilai Jual Kena Pajak
Pajak & Biaya yang di tanggung Pembeli
21
Pajak Penghasilan (PP no.71 tahun 2008)
PPh Final (= 5% x NP) tidak dikenakan apabila:
a. Pengalihan thd orang dengan penghasilan PTKP
b. Nilai pengalihan tanah /bangunan < Rp 60 juta
c. Pengalihan kepada Pemerintah
d. Pengalihan berupa hibah /waris kepada keluarga
PPh Final = 1% x NP, apabila:
a. Pengalihan /transaksi atas Rumah Sederhana
b. Pengalihan /transaksi atas Rumah Susun Sederhana
22
Pajak Pertambahan Nilai (UU no.42/2009)
PPN bagi properti tidak dikenakan apabila:
a. Penjualan terhadap Rumah Sederhana dan RSS yang
batasannya ditentukan dlm Keputusan Menteri Keuangan
310/KMK.04/1989, tanggal 3 April 1989.
b. Transaksi jual beli atas properti dengan nilai dibawah Rp
36 juta.
PPN = 10% x NP
Dikenakan kepada Pembeli dan dipungut oleh Penjual dengan
catatan penjual adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP).
23
BPHTB (UU no.28/2009 tentang PDRD)
BPHTB = 0,5% x NJKP :
1. Merupakan pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah
(PDRD) terhadap semua transaksi properti.
2. Penentuan NJKP untuk PPnBM dan PBB berdasarkan
NJOP, untuk BPHTB berdasarkan Nilai Perolehan Obyek
Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP).
3. Menghitung NJKP :
a. NJKP = Harga Jual – NPOPTK, dimana NPOPTK =
Rp 60 juta untuk transaksi penjualan.
b. NJKP = Harga Jual – NPOPTK, dimana NPOPTK =
Rp 300 juta untuk hibah dan waris.
24
Pajak Penjualan Barang Mewah (PP no.6/2003)
PPnBM = 20% x NJKP :
1. Tidak dikenakan apabila transaksi antar perorangan.
2. Untuk Transaksi dari pengembang /developer ( per tanggal
1 Juni 2009 ), PPnBM dikenakan terhadap:
a. Perumahan non strata title (landed house) dengan
batasan luas > 350 m2.
b. Rumah susun strata title (apartment) dengan batasan
luas > 60 m2.
25
Pajak Bumi dan Bangunan (UU no.28/2009)
PBB = 0,5% x NJKP :
1. Ditagihkan ke pemilik setiap bulan Maret melalui SPPT
(Surat Pemberitahuan Pajak Terutang).
2. Batas waktu pembayaran 6 bulan dan keterlambatan
dikenai denda 2% perbulan dengan maksimal 24 bulan.
3. Menghitung NJKP :
a. NJKP = 20% dari Nilai Jual Objek Kena Pajak
(NJOP) untuk properti dengan NJOP < Rp 1 M.
b. NJKP = 40% dari Nilai Jual Objek Kena Pajak
(NJOP) untuk properti dengan NJOP > Rp 1 M
Nilai Pengalihan (NP)
 Yang dimaksud dengan nilai pengalihan
adalah nilai yang tertinggi antara nilai
transaksi (harga jual) dengan NJOP (Nilai
Jual Objek Pajak) untuk perhitungan PBB
atas tanah dan bangunan dalam tahun
pajak terjadinya pengalihan.
Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)
 Yang dimaksud dengan nilai pengalihan
adalah nilai yang tertinggi antara nilai
transaksi (harga jual) dengan NJOP (Nilai
Jual Objek Pajak) untuk perhitungan PBB
atas tanah dan bangunan dalam tahun
pajak terjadinya pengalihan.
Terminologi NJKP dan NP
26
Pajak Dalam Pengelolaan Properti
(Building Management Tax)
3 Kelompok Tagihan (Invoice) BM ke Tenant
28
Sewa, Iuran Pengelolaan & Dana Cadangan
• IP&DC dikenakan kepada pemilik unit strata title
• Untuk tenant non strata, IP disebut Service Charge
• Sewa (rental charge) untuk tenant non strata
Utilitas (berdasarkan konsumsi bulanan)
• Tagihan Listrik, Air dan Gas (bila ada)
• Untuk Internet, TV kabel dan Telpon; tagihan berasal
dari Provider masing-masing
Fitting Out dan Jasa Tambahan
• Listrik & Air kerja selama fitting out (serta deposit)
• Tagihan pemasangan instalasi ME, access card, lot
parkir berlangganan, Fitness club dll.
1. PPN (UU no.8 th 1993 sampai UU no.42 th 2009) :
 Tarifnya tetap = 10%, dibebankan ke konsumen (dalam hal ini adalah
Penyewa /Tenant). Bagi ‘Pemungut’ (BM /Landlord): PPN dalam
tagihan dihitung sebagai Pajak Keluaran.
 Yang disetorkan ke Kas Negara/KPP oleh Pemungut (BM /Landlord)
yang memiliki NPWP (PKP): adalah selisih bila Pajak Masukan lebih
kecil dari Pajak Keluaran.
 PPN terutang dibuatkan ‘Faktur Pajak’ oleh Pemungut untuk
diserahkan ke ‘Terpungut /terpotong pajak’ (Tenant /Penyewa).
 PPN dibayarkan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan
dilaporkan paling lambat tanggal 25.
29
2 Jenis Pajak Dalam Tagihan BM ke Tenant
2. PPh (UU no.7 th 1983 sampai UU no.36 th 2008) :
 Tarif = 2% - 10%, dibebankan ke pemilik lahan atau penerima
penghasilan (dalam hal ini BM /Landlord). Penyewa /Tenant disini
sebagai ‘Pemungut /Pemotong’ dan PPh tsb dipotong langsung dari
nilai tagihan yang diterima /dibayarkan oleh Penyewa.
 Bagi pemilik lahan (Landlord /BM), pemotongan PPh dalam tagihan ke
Tenant dapat dikreditkan sebagai Pajak Masukan.
 PPh terutang dibuatkan ‘Faktur Pajak’ oleh Pemungut (Penyewa
/Tenant) untuk diserahkan ke ‘Terpungut /terpotong’ (Landlord /BM).
 PPh dibayarkan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan
dilaporkan paling lambat tanggal 15. Apabila Penyewa adalah orang
pribadi, maka Landlord /BM yang menyetorkan PPh-nya.
30
2 Jenis Pajak Dalam Tagihan BM ke Tenant
31
Pajak Dalam Tagihan BM ke TenantSinkingFund
• Tidak dikenai
Pajak
• Sebelum atau
sesudah P3SRS
terbentuk
• Juga bagi lease
office
ServiceCharge
• PPN = 10%
• Tagihan ke
pemilik Strata,
ada PPh ps 23 =
2%
• Tagihan ke
Penyewa, ada
PPh ps.4 (2) =
10%
RentalCharge
• PPN = 10%
• Tagihan ke
Penyewa, ada
PPh ps.4 (2) =
10%
32
Pajak Dalam Tagihan BM ke TenantUtilitas
• PPN = 10% bagi
semua jenis
utilitas (listrik,
air, telpon, gas,
internet dll).
• Bagi pemilik unit
strata, PPh ps.23
= 2%
• Bagi penyewa,
PPh ps.4 (2) =
10%
JasaTambahan
• PPN = 10% bagi
semua jasa BM
(pekerjaan ME,
access card, lot
parkir dll)
• Bagi pemilik unit
strata, PPh ps.23
= 2%
• Bagi penyewa,
PPh ps.4 (2) =
10%
SegalajenisDeposit
• Tidak dikenai
Pajak
• Sebelum atau
sesudah P3SRS
terbentuk
• Juga bagi Lease
office
Perhitungan Pompa Pemadam ApiContoh Perhitungan Pajak Tagihan BM
Building Management PT. Procon Indonesia mengelola sebuah gedung perkantoran
strata title di Jakarta. Sebelum terbentuknya P3SRS, 40% dari areal semigros
gedung yang dimiliki oleh Developer (pemilik unit strata) disewakan dan sisanya
digunakan oleh masing-masing pemilik unit strata. Bagaimana perhitungan pajak
atas tagihan yang dibuat BM (mewakili Developer) kepada tenant-tenant sbb :
1. Service Charge sebesar Rp 120 jt kepada PT. ABC yang menyewa 1.000 m2 di
areal yang disewakan Developer.
2. Rental Charge sebesar Rp 600 jt kepada perusahaan yang sama (PT. ABC).
3. Iuran Pengelolaan (Service Charge) sebesar Rp 54 jt dan Dana Cadangan
(Sinking Fund) sebesar Rp 6 jt kepada salah satu pemilik unit strata seluas
500 m2.  Untuk dana cadangan tidak dikenakan PAJAK.
4. Tagihan Listrik Rp 16 jt kepada pemilik unit strata perorangan (non PKP).
 Jawaban dari soal diatas pada lembar berikutnya dengan merujuk pada slide di
halaman 31 dan 32. Sebagai catatan; Mengingat belum terbentuknya P3SRS, maka
tagihan Iuran Pengelolaan (Service Charge) kepada pemilik unit strata, tetap
dikenakan PPN (10%) sama seperti Penyewa.
33
Perhitungan Pompa Pemadam ApiJawaban Perhitungan Pajak Tagihan BM
Perhitungan PAJAK atas tagihan BM adalah sbb :
1. Service Charge sebesar Rp 120 jt,
 Dikenakan PPN = 10% x Rp 120 jt = Rp 12 jt. Sehingga total tagihan yang
dikirimkan ke PT. ABC beserta faktur pajaknya = Rp 132 jt.
 Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 120 jt = 12 jt. Pada saat pembayaran PT.
ABC sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong
untuk BM.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Service
Charge = Rp 132 jt – 12 jt = Rp 120 jt
2. Rental Charge sebesar Rp 600 jt kepada perusahaan yang sama (PT. ABC).
 Dikenakan PPN = 10% x Rp 600 jt = Rp 60 jt. Sehingga total tagihan yang
dikirimkan ke PT. ABC beserta faktur pajaknya = Rp 660 jt.
 Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 600 jt = 60 jt. Pada saat pembayaran PT.
ABC sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong
untuk BM.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Rental
Charge = Rp 660 jt – 60 jt = Rp 600 jt.
34
Perhitungan Pompa Pemadam ApiJawaban Perhitungan Pajak Tagihan BM
3. Iuran Pengelolaan sebesar Rp 54 jt ditagihkan ke pemilik unit strata (PKP).
 Dikenakan PPN bagi IP = 10% x Rp 54 jt = Rp 5,4 jt. Sehingga total tagihan
yang dikirimkan ke Pemilik Unit beserta faktur pajaknya = Rp 59,4 jt.
 Dikenakan PPh ps.23 bagi IP = 2% x Rp 54 jt = Rp 1,08 jt. Pada saat
pembayaran, Pemilik unit sebagai PKP melakukan pemotongan dan
membuatkan bukti potong untuk BM.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Iuran
Pengelolaan = Rp 59,4 jt – 1,08 jt = Rp 58,32 jt
4. Tagihan Listrik Rp 16 jt kepada pemilik unit strata non PKP.
 Dikenakan PPN = 10% x Rp 16 jt = Rp 1,6 jt. Sehingga total tagihan yang
dikirimkan ke Pemilik unit beserta faktur pajaknya = Rp 17,6 jt.
 Dikenakan PPh ps.23 = 2% x Rp 16 jt = Rp 320 ribu. Pada saat pembayaran
Pemilik unit non PKP tidak melakukan pemotongan dan membuatkan
bukti potong untuk BM.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran
Tagihan Listrik = Rp 17,6 jt – 0 jt = Rp 17,6 jt. BM akan melakukan
pemungutan pajaknya sendiri (membuat SSP) dan menyetorkan PPh
tsb ke KPP.
35
Perhitungan Pompa Pemadam Api
Sebuah gedung perkantoran yang berlokasi di Jl. TB Simatupang sudah 2 tahun
beroperasi. PT. XYZ sebagai tenant baru (penyewa), mulai melakukan fitting out,
sedangkan PT. MNO adalah pemilik unit strata. Bagaimana perhitungan pajak atas
tagihan yang dibuat BM (mewakili Landlord /Owner) :
1. Tagihan Deposit fitting out sebesar Rp 15 jt dan biaya Air kerja dan Overtime
lift Rp 3 jt kepada PT. XYZ.
2. Tagihan sewa tahunan 4 lot unreserved parking Rp 24 jt kepada perusahaan
PT. MNO.
3. Tagihan Jasa pekerjaan ME (penambahan tusuk kontak) di areal sewa ke PT.
MNO sebesar Rp 250 ribu, oleh teknisi BM.
4. Jasa pekerjaan ME (pemasangan sprinkler, fire alarm dan pipa AC) saat fitting
out PT. XYZ oleh subkon BM, sebesar Rp 60 jt yang ditagihkan langsung ke
kontraktor PT. XYZ (bukan ke tenant PT. XYZ).
 Jawaban dari soal diatas pada lembar berikutnya dengan merujuk pada slide di
halaman 32. Sebagai catatan; untuk pekerjaan fitting out areal tenant (no.4), BM
menyerahkan pekerjaan tsb pada sub kontraktor yang memiliki ijin/lisensi, dimana
BM mengambil profit dari selisih penawaran kontraktor dan biaya yang ditagihkan
ke kontraktor tenant (atau ke tenant ybs).
Contoh Pajak Jasa Tambahan & Fitting Out
36
Perhitungan Pompa Pemadam Api
Perhitungan PAJAK atas tagihan BM adalah sbb :
1. Untuk deposit fitting out tidak ada pajaknya, sedangkan biaya fitting out lainnya (air
kerja dan overtime lift) sebesar Rp 3 jt, akan menjadi :
 Dikenakan PPN = 10% x Rp 3 jt = Rp 300 ribu. Sehingga total tagihan yang
dikirimkan ke PT. XYZ beserta faktur pajaknya = Rp 3,3 jt.
 Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 3 jt = Rp 300 ribu. Pada saat pembayaran PT.
XYZ sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran biaya fitting
out = Rp 3,3 jt – 300 ribu = Rp 3 jt
2. Tagihan Sewa lot parkir Rp 24 jt kepada tenant PT. MNO.
 Dikenakan PPN = 10% x Rp 24 jt = Rp 2,4 jt. Sehingga total tagihan yang
dikirimkan ke PT. MNO beserta faktur pajaknya = Rp 26,4 jt.
 Dikenakan PPh ps.23 = 2% x Rp 24 jt = Rp 480 ribu. Pada saat pembayaran PT. MNO
sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Rental Charge
= Rp 26,4 jt – 480 ribu = Rp 25,92 jt. Apabila Tenant membayar full sesuai
tagihan (Rp 26,4 jt), maka BM wajib membuat SSP (melakukan pemungutan
PPh) dan menyetorkan Pajaknya.
37
Jawaban Pajak Jasa Tambahan & Fitting Out
Perhitungan Pompa Pemadam Api
3. Jasa pekerjaan ME Rp 250 ribu yang dikerjakan oleh teknisi BM.
 Dikenakan PPN = 10% x Rp 250 ribu = Rp 25 ribu. Total tagihan yang
dikirimkan ke PT. MNO beserta faktur pajaknya = Rp 275 ribu.
 Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 250 ribu = Rp 25 ribu. Pada saat
pembayaran, PT. MNO sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan
bukti potong untuk BM.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Iuran
Pengelolaan = Rp 275 ribu – 25 ribu = Rp 250 ribu.
4. Jasa pekerjaan ME Rp 60 jt yang ditagihkan BM ke kontraktor PT. XYZ.
 Dikenakan PPN = 10% x Rp 60 jt = Rp 6 jt. Sehingga total tagihan yang
dikirimkan ke PT. XYZ beserta faktur pajaknya = Rp 66 jt.
 Dikenakan PPh ps.23 = 4% x Rp 60 jt = Rp 2,4 jt. Pemotongan tagihan atas
PPh ps.23 = 4% (bukan 2%) karena BM sebagai pembuat tagihan bukan
kontraktor dan tidak memiliki ijin pekerjaan kontruksi.
 Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk tagihan pekerjaan ME
fitting out = Rp 66 jt – 2,4 jt = Rp 63,6 jt. Kontraktor PT. XYZ membuatkan
bukti potong untuk diserahkan ke BM.
38
Jawaban Pajak Jasa Tambahan & Fitting Out
Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan
Kawasan PROPERTI (*)
PT. Badan
Pengelola
(Developer) :
Membuat
Tagihan &
Membayar
Gaji.
Karyawan
Badan
Pengelola
(Building
Mangement)
TENANT :
Service Charge
& Sinking
Fund, Utilitas
(Listrik & Air)
Langganan Lot
Parkir dll.
Rp
PPh ps.21
PPh Badan
ps. 29, 25
PPN
Rp
PPh ps.23
(*) : pra P3SRS
39
PPh ps.23 = PMK 244/PMK.03 th 2008, PPh ps.4(2) = PP no.5 th 2002,
PPh ps. 21, ps. 25, ps. 29 = UU no.36 th 2008, PPN = UU no.42 th 2009
PPh ps.4 (2)
PPh ps.23
(**) : setelah P3SRS
 PPh ps.4 (2) = Untuk tagihan Pemilik Kawasan yang berkaitan sewa lahan, contoh : lahan parkir.
 PPh ps.23 = Untuk tagihan Pemilik Kawasan yang bekaitan dengan jasa, contoh : penyediaan utilitas.
 Semua tagihan P3SRS ke Tenant (IP&DC, Utilitas dll) setelah P3SRS tidak dikenakan PPN & PPh. Pajak
akan dikenakan (menjadi PKP) apabila penghasilan P3SRS melebihi Rp 600 jt /tahun.
Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan
Kawasan PROPERTI (**)
40
Badan
Pengelola
P3SRS /BM
(Non PKP) ;
Buat tagihan
ke Tenant &
Membayar
biaya ke
Developer.
PT. ...
/Pemilik
Kawasan
(Developer) :
Membuat
tagihan ke
BM
TENANT :
Service Charge
& Sinking
Fund, Utilitas
(Listrik & Air)
Langganan Lot
Parkir dll.
Rp
PPh Badan
ps. 29, 25
PPh ps.23
PPh Badan
ps. 29, 25
Rp
PPh ps.4 (2)
(**) : setelah P3SRS
 PPh ps.4 (2) = Tagihan BM ke Vendor yang berkaitan sewa lahan contoh : ATM dan Antena GSM.
 PPh ps.23 = Tagihan BM ke Vendor yang bekaitan dengan jasa, contoh : profit sharing internet & TV kabel.
 Tagihan BM (P3SRS) ke Vendor dikenakan PPN, dan sebaliknya dipotong PPh oleh Vendor ybs.
Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan
Kawasan PROPERTI (**)
41
Badan
Pengelola
P3SRS /BM
(Non PKP) ;
Buat tagihan
ke Vendor &
Membayar
Gaji.
Karyawan
Badan
Pengelola
(Building
Mangement)
VENDOR :
Profit Sharing
Internet, Sewa
tempat ATM
dan Antena
GSM.
Rp
PPh Badan
ps. 29, 25
Rp
PPh ps.21
PPh ps.23
PPN
PPh ps.4 (2)
PPh ps.23
(*) : pra P3SRS
42
Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan
Kawasan PROPERTI (*)
PERUSAHAAN
ALIH DAYA
/Outsourcing
(Sekuriti,
Housekeeping
, Parkir, Pest
Control, dll)
Karyawan
Alih Daya
(Sekuriti,
Housekeeper,
Petugas
parkir dll)
PT. Badan
Pengelola /BM
(Developer)
Rp
PPh ps.21
PPh Badan
ps. 29, 25
Rp
PPh ps.23
PPh ps.23
PPN
(**) : setelah P3SRS
43
Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan
Kawasan PROPERTI (**)
PERUSAHAAN
ALIH DAYA
/Outsourcing
(Sekuriti,
Housekeeping
, Parkir, Pest
Control, dll).
Karyawan
Alih Daya
(Sekuriti,
Housekeeper,
Petugas
parkir dll)
Badan
Pengelola /BM
(P3SRS)
Rp
PPh ps.21
PPh Badan
ps. 29, 25
Rp
PPh ps.23
PPh ps.23
 Setelah terbentuknya P3SRS, Badan Pengelola /BM, tidak dikenakan PPN atas tagihan Outsourcing.
 PPh ps.23 (2%) = Untuk perusahaan outsourcing sekuriti & housekeeping hanya dikenakan pada biaya
Management Fee dalam tagihan mereka
DAFTAR PUSTAKA :
 Rama Mahendra, S.H. “PERJANJIAN PERIKATAN JUAL BELI TANAH (DARI
PERSPEKTIF PEMBELI)”, (www.Lekslawyer.com).
 Rama Mahendra, S.H. “Menjual Apartemen dengan Dasar PPJB”
(http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt501bef579486d/menjual-
apartemen-dengan-dasar-ppjb).
 Jenis-jenis Pajak atas Transaksi Properti
(http://ekstensifikasi423.blogspot.com/2014/07/jenis-jenis-pajak-atas-
transaksi.html).
 Perpajakan Dalam Properti/Real Estate (https://id-
id.facebook.com/permalink.php?story_fbid=496744817076720&id=370783429
672860).
 UU no.42 th 2009 (PPN), UU no.28 th 2008 (PDRD), PP no.71 th 2008 (PPh)
dan UU no.20 tahun 2011 (Rumah Susun) (www.hukumonline.com)..
 Draft PPJB (Perjanjian Perikatan Jual Beli) dan Flyer Aeropolis Residence,
Tangerang. PT. Intiland Development Tbk.
 Presentasi “Taxation and Financial Report” PT. Procon Indonesia – Property
Management Sharing Session, 28 Januari 2008.
 “Booklet PPN” dan “Booklet PPh” Dirjen Pajak
(http://www.pajak.go.id/sites/default/files/BookletPPN.pdf )
44
TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA
(Q & A)

Contenu connexe

Tendances

UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2DIANA LESTARI
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMIcha Icha
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...Roko Subagya
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1aris armunanto
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...yufendriansyah auriga
 
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)Yudhi Aldriand
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAMahyuni Bjm
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salamcitra Joni
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajakkaromah95
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanjamuddin
 
Makalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalMakalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalRisang Pradana
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajakYe Si
 

Tendances (20)

Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8
 
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
UTANG WESEL JANGKA PANJANG. akuntansi keuangan menengah 2
 
Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2Pertemuan 3 2
Pertemuan 3 2
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Presentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBMPresentasi PPN dan PPnBM
Presentasi PPN dan PPnBM
 
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
SEQUEL MODUL PPN ::: Ditambah Pertanyaan-Pertanyaan Singkat Pajak Pertambahan...
 
PPh Pasal 22
PPh Pasal 22PPh Pasal 22
PPh Pasal 22
 
Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1Akuntansi perpajakan 1
Akuntansi perpajakan 1
 
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
review PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aktiva Kontije...
 
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
Pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (pbb p2)
 
Akuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDAAkuntansi Pendapatan PEMDA
Akuntansi Pendapatan PEMDA
 
Psak 103 salam
Psak 103 salamPsak 103 salam
Psak 103 salam
 
PPN Faktur Pajak
PPN   Faktur PajakPPN   Faktur Pajak
PPN Faktur Pajak
 
Sengketa Pajak
Sengketa PajakSengketa Pajak
Sengketa Pajak
 
4.bea materai
4.bea materai4.bea materai
4.bea materai
 
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahModul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah Daerah
 
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikanAspek perpajakan yayasan pendidikan
Aspek perpajakan yayasan pendidikan
 
Makalah Pajak Internasional
Makalah Pajak InternasionalMakalah Pajak Internasional
Makalah Pajak Internasional
 
Giro
GiroGiro
Giro
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
 

Similaire à PENJUALAN PROPERTI DAN PAJAK PROPERTI

Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Maulina Sahara
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahLeks&Co
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajakpuspa
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIONeea Niio
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANDwi Paris Caesar
 
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iiiTata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iiililik buono
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIMeysi Resyanti
 
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptPajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptariyanto716542
 
Pph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharaPph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharairmans36
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Neea Niio
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganNeea Niio
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllKanaidi ken
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbRencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbDede Azis Nagara
 
Pajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunanPajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunanCatatan Ekstens
 

Similaire à PENJUALAN PROPERTI DAN PAJAK PROPERTI (20)

Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)Pajak bumi dan bangunan (pbb)
Pajak bumi dan bangunan (pbb)
 
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli RumahSistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
 
Tax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit PajakTax Planning Atas Kredit Pajak
Tax Planning Atas Kredit Pajak
 
PPh 23
PPh 23PPh 23
PPh 23
 
6 pbb-2
6 pbb-26 pbb-2
6 pbb-2
 
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIORESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
RESUME MATERI PERPAJAKAN DALAM PENGELOLAAN DANA APBN - 5 MEI 2015 BY NEEA NIIO
 
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab SumbawaPerda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
 
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNANBEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN
 
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iiiTata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
 
PBB.pptx
PBB.pptxPBB.pptx
PBB.pptx
 
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMIAkuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
Akuntansi Pajak, Meysi Resyanti, Suryanih, Institut STIAMI
 
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptPajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
 
Pph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendaharaPph 22 dan ppn bendahara
Pph 22 dan ppn bendahara
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Materi lokakarya mahasiswa FISIP
Materi lokakarya mahasiswa FISIP
 
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang KeuanganMateri lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
Materi lokakarya mahasiswa FISIP Tentang Keuangan
 
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dllPola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
Pola KERJA SAMA BUMN_KSP, BOT, BOO, dll
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbRencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
 
Pajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunanPajak atas persewaan tanah bangunan
Pajak atas persewaan tanah bangunan
 
Pph psl 22
Pph psl 22Pph psl 22
Pph psl 22
 
Materi PBB.pptx
Materi PBB.pptxMateri PBB.pptx
Materi PBB.pptx
 

PENJUALAN PROPERTI DAN PAJAK PROPERTI

  • 1. PENJUALAN PROPERTI dan PAJAK PROPERTI MANAJEMEN IWAN SUKIRMAN Desember 2014
  • 2. 1. Proses Penjualan Rumah Susun 2. Surat Pemesanan sampai PPJB 3. Prosedur Serah Terima Rusun (BAST) 4. Penanda-tanganan AJB & Pengalihan Kredit (Novasi) 5. Pajak & Biaya Dalam Jual Beli Properti 6. Pajak Dalam Pengelolaan Properti (Building Management) 7. Aspek Perpajakan Pengelolaan Kawasan Properti Agenda TOPIK PRESENTASI 2
  • 3. Proses Penjualan PROPERTI (Rumah Susun /Strata Title)
  • 4.  UU no.20/2011 tentang Rumah Susun (pengganti UU no.16/1985)  PP no.4/1988 tentang Rumah Susun  Keputusan Menpera no. 06/KPTS/BKP4N/1995 tentang Pedoman Pembuatan Akta Pendirian, AD & ART Perhimni Rumah Susun  Perda DKI Jakarta no.1 Tahun 1991 tentang Rumah Susun di DKI Jakarta.  UU no.1/2011 tetang Perumahan dan Kawasan Pemukiman  SE Dirjen Pajak No. SE- 01/PJ.33/1988 tanggal 10 Maret 1998 tentang Perlakuan Perpajakan bagi Perhimpunan Penghuni dari Rumah Susun  Surat Edaran Bank Indonesia (SE) BI No. 15/40/DKMP tentang Pembiayaan Pemilikan Properti atau Kendaraan Bermotor. Peraturan Perundang-Undangan 4
  • 5. Proses Penjualan Properti (Rumah Susun) 5 SP • Pilih Unit • Isi formulir SP & ttd • Bayar Booking Fee PPJB • Lunasi DP • Siapkan data • Ttd PPJB BAST • Terima Undangan • Checklist bersama • Ttd BAST • Bayar SC, Listrik dll. AJB • Rusun Lunas • Pajak & Admin • Ttd AJB di PPAT • Terima SHM SRS
  • 6. 6 Dilakukan oleh calon Pembeli setelah: a. Menerima penjelasan dari Marketing Penjual dan menentukan lokasi unit yang dikehendaki. b. Mengisi formulir SP dan membayar Booking Fee. Penanda-tanganan Surat Pemesanan (SP)
  • 7. Berisi antara lain (Kepmenpera No.9/1995) :  Pihak yang melakukan kesepakatan  Kewajiban dan Jaminan Penjual  Uraian obyek PPJB (luas bangunan, lokasi, harga dan cara pembayaran)  Waktu serah terima  Kewajiban Pembeli dan Penggunaan Bangunan  Pengalihan Hak  Pemeliharaan Bangunan  Pembatalan PPJB dan Penyelesaian Perselisihan 7 Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB)
  • 8. 8 Penanda-tanganan PPJB (UU no20/2011) Developer memiliki status kepemilikan tanah. Developer mendapatkan IMB. Keterbangunan paling sedikit 20%  20% dari volume konstruksi bangunan rusun yang sedang dipasarkan. Hal yang diperjanjikan  Lokasi, bentuk, spesifikasi, harga, prasarana, sarana, utilitas umum dan waktu serah terima Dibuat dihadapan Notaris
  • 9. 9 Dilakukan dikantor Developer atau lokasi rumah susun setelah Pembeli melunasi rumah susun atau menyelesaikan proses KPA, dengan proses sbb: a. Menerima undangan BAST dari Developer. b. Datang saat BAST dan melakukan checklist bersama pihak Developer atas rusun yang diserah terimakan. c. Setelah menyetujui dan menanda-tangani BAST, Pembeli akan menerima kunci unit (access card, remote AC dll). d. Pembeli wajib menanda-tangani surat pernyataan memenuhi Tata Tertib Kepenghuhian (Houserule)  Apabila setelah 2 kali undangan, Pembeli tidak memenuhi undangan BAST maka pada undangan ketiga dapat dilakukan Serah Terima Sepihak oleh Developer. Prosedur Penanda-tanganan BAST
  • 10. 10 Setelah menanda-tangani BAST atau Serah terima sepihak, maka Penjual telah mengalihkan tanggung jawab atas unit rusun ke pihak Pembeli yang artinya : a. Pembeli boleh melakukan fitting out /renovasi sesuai ketentuan dalam Houserule. b. Masih terdapat garansi atas unit rusun dari Penjual selama 100 hari, apabila belum dilakukan fitting out /renovasi. c. Setiap Pemilik unit /Pembeli memiliki kewajiban untuk membayar :  Iuran Pengelolaan (service charge & sinking fund)  Biaya pemakaian listrik dan air bulanan  PBB Penanda-tanganan BAST
  • 11. 11 Setelah menanda-tangani BAST atau Serah terima sepihak, beberapa ketentuan yang diatur UU /PP adalah : a. Pembeli boleh menghuni rusun setelah SLF terbit. b. Untuk KPA rusun boleh dihuni setelah bank mengeluarkan surat pernyataan Pinjam Pakai. c. Pembeli memberi kuasa kepada Developer untuk membentuk P3SRS sementara untuk mengelola rumah susun dan menagihkan Iuran Pengelolaan (SC & SF) serta biaya listrik & air. Penanda-tanganan BAST (lanjutan..)
  • 12. 12 Penanda-tanganan AKTA JUAL BELI Dilakukan oleh Penjual dan Pembeli dihadapan PPAT (untuk SKBG : dihadapan Notaris) dengan syarat: a. Bangunan rumah susun telah selesai dan siap huni (SLF sudah terbit). b. Telah dilakukan pelunasan atas harga bangunan + biaya administrasi + pajak . c. Sudah terbit HGB atas nama Penjual (Developer).
  • 13. PROSES PENGALIHAN KREDIT (Novasi /credit take over) 13 Memperoleh persetujuan DEVELOPER dan BANK BANK menerbitkan “Surat Persetujuan Alih Debitur” Pelaksanaan “Perjanjian Overkredit” (NOVASI) Pembeli dan Penjual membayar : Pajak (PPh 5%) + Biaya Administrasi (2,5%)
  • 14. PPh, PPN, PPnBM, BPHTB dan PNBP (Bea Balik Nama)
  • 15. 15 Pemilik Tanah : 1. PPh Final = 5% x NP (PP no.71 tahun 2008) • PBB = 0,5% x NJKP (periode sebelum transaksi) Pembeli /Developer : 1. BPHTB = ((Luas x NJOP) – NPOPTKP) x 5% • PBB = 0,5% x NJKP (periode setelah transaksi) Pajak & Biaya Dalam Penjualan Tanah UU no.42/2009 (PPN), PP no.48/1994, PP no.71/2008 (PPh), PP no.6/2003 (PPnBM), UU no.12/1994 (PBB), UU no.28/2009 (BPHTB)
  • 16. 16 Developer : 1. PPh Final = 5% x NP (PP no.71 tahun 2008) • PBB = 0,5% x NJKP (periode sebelum transaksi) Pembeli : 1. PPN = 10% x NP 2. BPHTB = ((Luas x NJOP) – NPOPTKP) x 5% • PBB = 0,5% x NJKP (periode setelah transaksi) Pajak & Biaya Dalam Penjualan Kavling
  • 17. 17 Developer : 1. PPh Final = 5% x NP (PP no.71 tahun 2008) • PBB = 0,5% x NJKP (periode sebelum transaksi) Pembeli : 1. PPN = 10% x NP 2. PPnBM = 20% x NJKP 3. BPHTB = ((Luas x NJOP) – NPOPTKP) x 5% • PBB = 0,5% x NJKP (periode setelah transaksi) Pajak & Biaya Dalam Penjualan Rumah
  • 18. 18 Developer : 1. PPh Final = 5% x NP (PP no.71 tahun 2008) • PBB = 0,5% x NJKP Pembeli : 1. PPN = 10% x NP 2. PPnBM = 20% x NJKP 3. BPHTB = ((Luas x NJOP) – NPOPTKP) x 5% 4. Bea AJB = 0,25 sp 1% x NP 5. PNBP = Rp 5.000 x Luas • PBB = 0,5% x NJKP Pajak & Biaya Dalam Penjualan Apartemen
  • 19. 19 Pemilik unit : 1. PPh Final = 5% x NP (PP no.71 tahun 2008) • PBB = 0,5% x NJKP (periode sebelum transaksi) Pembeli : 1. PPN = 10% x NP 2. PPnBM = 20% x NJKP 3. BPHTB = ((Luas x NJOP) – NPOPTKP) x 5% 4. PNBP = Rp 5.000 x Luas • PBB = 0,5% x NJKP (periode setelah transaksi) Pajak & Biaya Dalam Penjualan Apartemen UU no.42/2009, PP no.48/1994, PP no.71/2008, PP no.6/2003, UU no.12/1994, UU no.28/2009
  • 20. 20 1. Pajak Pertambahan Nilai PPN = 10% x Nilai Pengalihan 2. Pajak Penjualan Barang Mewah PPnBM = 20% x Nilai Jual Kena Pajak 3. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan BPHTB = (Harga Jual – NPOPTKP) x 5% 4. Biaya Akta Jual Beli /Notaris Biaya AJB = 0,25 sp 1% x Nilai Pengalihan 5. Bea Balik Nama / Penghasilan Negara Bukan Pajak PNBP = Rp 5.000,- x Luas SG 6. Pajak Bumi dan Bangunan PBB = 0,5% x Nilai Jual Kena Pajak Pajak & Biaya yang di tanggung Pembeli
  • 21. 21 Pajak Penghasilan (PP no.71 tahun 2008) PPh Final (= 5% x NP) tidak dikenakan apabila: a. Pengalihan thd orang dengan penghasilan PTKP b. Nilai pengalihan tanah /bangunan < Rp 60 juta c. Pengalihan kepada Pemerintah d. Pengalihan berupa hibah /waris kepada keluarga PPh Final = 1% x NP, apabila: a. Pengalihan /transaksi atas Rumah Sederhana b. Pengalihan /transaksi atas Rumah Susun Sederhana
  • 22. 22 Pajak Pertambahan Nilai (UU no.42/2009) PPN bagi properti tidak dikenakan apabila: a. Penjualan terhadap Rumah Sederhana dan RSS yang batasannya ditentukan dlm Keputusan Menteri Keuangan 310/KMK.04/1989, tanggal 3 April 1989. b. Transaksi jual beli atas properti dengan nilai dibawah Rp 36 juta. PPN = 10% x NP Dikenakan kepada Pembeli dan dipungut oleh Penjual dengan catatan penjual adalah Pengusaha Kena Pajak (PKP).
  • 23. 23 BPHTB (UU no.28/2009 tentang PDRD) BPHTB = 0,5% x NJKP : 1. Merupakan pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah (PDRD) terhadap semua transaksi properti. 2. Penentuan NJKP untuk PPnBM dan PBB berdasarkan NJOP, untuk BPHTB berdasarkan Nilai Perolehan Obyek Pajak Tidak Kena Pajak (NPOPTKP). 3. Menghitung NJKP : a. NJKP = Harga Jual – NPOPTK, dimana NPOPTK = Rp 60 juta untuk transaksi penjualan. b. NJKP = Harga Jual – NPOPTK, dimana NPOPTK = Rp 300 juta untuk hibah dan waris.
  • 24. 24 Pajak Penjualan Barang Mewah (PP no.6/2003) PPnBM = 20% x NJKP : 1. Tidak dikenakan apabila transaksi antar perorangan. 2. Untuk Transaksi dari pengembang /developer ( per tanggal 1 Juni 2009 ), PPnBM dikenakan terhadap: a. Perumahan non strata title (landed house) dengan batasan luas > 350 m2. b. Rumah susun strata title (apartment) dengan batasan luas > 60 m2.
  • 25. 25 Pajak Bumi dan Bangunan (UU no.28/2009) PBB = 0,5% x NJKP : 1. Ditagihkan ke pemilik setiap bulan Maret melalui SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terutang). 2. Batas waktu pembayaran 6 bulan dan keterlambatan dikenai denda 2% perbulan dengan maksimal 24 bulan. 3. Menghitung NJKP : a. NJKP = 20% dari Nilai Jual Objek Kena Pajak (NJOP) untuk properti dengan NJOP < Rp 1 M. b. NJKP = 40% dari Nilai Jual Objek Kena Pajak (NJOP) untuk properti dengan NJOP > Rp 1 M
  • 26. Nilai Pengalihan (NP)  Yang dimaksud dengan nilai pengalihan adalah nilai yang tertinggi antara nilai transaksi (harga jual) dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) untuk perhitungan PBB atas tanah dan bangunan dalam tahun pajak terjadinya pengalihan. Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)  Yang dimaksud dengan nilai pengalihan adalah nilai yang tertinggi antara nilai transaksi (harga jual) dengan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak) untuk perhitungan PBB atas tanah dan bangunan dalam tahun pajak terjadinya pengalihan. Terminologi NJKP dan NP 26
  • 27. Pajak Dalam Pengelolaan Properti (Building Management Tax)
  • 28. 3 Kelompok Tagihan (Invoice) BM ke Tenant 28 Sewa, Iuran Pengelolaan & Dana Cadangan • IP&DC dikenakan kepada pemilik unit strata title • Untuk tenant non strata, IP disebut Service Charge • Sewa (rental charge) untuk tenant non strata Utilitas (berdasarkan konsumsi bulanan) • Tagihan Listrik, Air dan Gas (bila ada) • Untuk Internet, TV kabel dan Telpon; tagihan berasal dari Provider masing-masing Fitting Out dan Jasa Tambahan • Listrik & Air kerja selama fitting out (serta deposit) • Tagihan pemasangan instalasi ME, access card, lot parkir berlangganan, Fitness club dll.
  • 29. 1. PPN (UU no.8 th 1993 sampai UU no.42 th 2009) :  Tarifnya tetap = 10%, dibebankan ke konsumen (dalam hal ini adalah Penyewa /Tenant). Bagi ‘Pemungut’ (BM /Landlord): PPN dalam tagihan dihitung sebagai Pajak Keluaran.  Yang disetorkan ke Kas Negara/KPP oleh Pemungut (BM /Landlord) yang memiliki NPWP (PKP): adalah selisih bila Pajak Masukan lebih kecil dari Pajak Keluaran.  PPN terutang dibuatkan ‘Faktur Pajak’ oleh Pemungut untuk diserahkan ke ‘Terpungut /terpotong pajak’ (Tenant /Penyewa).  PPN dibayarkan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan dilaporkan paling lambat tanggal 25. 29 2 Jenis Pajak Dalam Tagihan BM ke Tenant
  • 30. 2. PPh (UU no.7 th 1983 sampai UU no.36 th 2008) :  Tarif = 2% - 10%, dibebankan ke pemilik lahan atau penerima penghasilan (dalam hal ini BM /Landlord). Penyewa /Tenant disini sebagai ‘Pemungut /Pemotong’ dan PPh tsb dipotong langsung dari nilai tagihan yang diterima /dibayarkan oleh Penyewa.  Bagi pemilik lahan (Landlord /BM), pemotongan PPh dalam tagihan ke Tenant dapat dikreditkan sebagai Pajak Masukan.  PPh terutang dibuatkan ‘Faktur Pajak’ oleh Pemungut (Penyewa /Tenant) untuk diserahkan ke ‘Terpungut /terpotong’ (Landlord /BM).  PPh dibayarkan paling lambat tanggal 10 setiap bulannya dan dilaporkan paling lambat tanggal 15. Apabila Penyewa adalah orang pribadi, maka Landlord /BM yang menyetorkan PPh-nya. 30 2 Jenis Pajak Dalam Tagihan BM ke Tenant
  • 31. 31 Pajak Dalam Tagihan BM ke TenantSinkingFund • Tidak dikenai Pajak • Sebelum atau sesudah P3SRS terbentuk • Juga bagi lease office ServiceCharge • PPN = 10% • Tagihan ke pemilik Strata, ada PPh ps 23 = 2% • Tagihan ke Penyewa, ada PPh ps.4 (2) = 10% RentalCharge • PPN = 10% • Tagihan ke Penyewa, ada PPh ps.4 (2) = 10%
  • 32. 32 Pajak Dalam Tagihan BM ke TenantUtilitas • PPN = 10% bagi semua jenis utilitas (listrik, air, telpon, gas, internet dll). • Bagi pemilik unit strata, PPh ps.23 = 2% • Bagi penyewa, PPh ps.4 (2) = 10% JasaTambahan • PPN = 10% bagi semua jasa BM (pekerjaan ME, access card, lot parkir dll) • Bagi pemilik unit strata, PPh ps.23 = 2% • Bagi penyewa, PPh ps.4 (2) = 10% SegalajenisDeposit • Tidak dikenai Pajak • Sebelum atau sesudah P3SRS terbentuk • Juga bagi Lease office
  • 33. Perhitungan Pompa Pemadam ApiContoh Perhitungan Pajak Tagihan BM Building Management PT. Procon Indonesia mengelola sebuah gedung perkantoran strata title di Jakarta. Sebelum terbentuknya P3SRS, 40% dari areal semigros gedung yang dimiliki oleh Developer (pemilik unit strata) disewakan dan sisanya digunakan oleh masing-masing pemilik unit strata. Bagaimana perhitungan pajak atas tagihan yang dibuat BM (mewakili Developer) kepada tenant-tenant sbb : 1. Service Charge sebesar Rp 120 jt kepada PT. ABC yang menyewa 1.000 m2 di areal yang disewakan Developer. 2. Rental Charge sebesar Rp 600 jt kepada perusahaan yang sama (PT. ABC). 3. Iuran Pengelolaan (Service Charge) sebesar Rp 54 jt dan Dana Cadangan (Sinking Fund) sebesar Rp 6 jt kepada salah satu pemilik unit strata seluas 500 m2.  Untuk dana cadangan tidak dikenakan PAJAK. 4. Tagihan Listrik Rp 16 jt kepada pemilik unit strata perorangan (non PKP).  Jawaban dari soal diatas pada lembar berikutnya dengan merujuk pada slide di halaman 31 dan 32. Sebagai catatan; Mengingat belum terbentuknya P3SRS, maka tagihan Iuran Pengelolaan (Service Charge) kepada pemilik unit strata, tetap dikenakan PPN (10%) sama seperti Penyewa. 33
  • 34. Perhitungan Pompa Pemadam ApiJawaban Perhitungan Pajak Tagihan BM Perhitungan PAJAK atas tagihan BM adalah sbb : 1. Service Charge sebesar Rp 120 jt,  Dikenakan PPN = 10% x Rp 120 jt = Rp 12 jt. Sehingga total tagihan yang dikirimkan ke PT. ABC beserta faktur pajaknya = Rp 132 jt.  Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 120 jt = 12 jt. Pada saat pembayaran PT. ABC sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Service Charge = Rp 132 jt – 12 jt = Rp 120 jt 2. Rental Charge sebesar Rp 600 jt kepada perusahaan yang sama (PT. ABC).  Dikenakan PPN = 10% x Rp 600 jt = Rp 60 jt. Sehingga total tagihan yang dikirimkan ke PT. ABC beserta faktur pajaknya = Rp 660 jt.  Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 600 jt = 60 jt. Pada saat pembayaran PT. ABC sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Rental Charge = Rp 660 jt – 60 jt = Rp 600 jt. 34
  • 35. Perhitungan Pompa Pemadam ApiJawaban Perhitungan Pajak Tagihan BM 3. Iuran Pengelolaan sebesar Rp 54 jt ditagihkan ke pemilik unit strata (PKP).  Dikenakan PPN bagi IP = 10% x Rp 54 jt = Rp 5,4 jt. Sehingga total tagihan yang dikirimkan ke Pemilik Unit beserta faktur pajaknya = Rp 59,4 jt.  Dikenakan PPh ps.23 bagi IP = 2% x Rp 54 jt = Rp 1,08 jt. Pada saat pembayaran, Pemilik unit sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Iuran Pengelolaan = Rp 59,4 jt – 1,08 jt = Rp 58,32 jt 4. Tagihan Listrik Rp 16 jt kepada pemilik unit strata non PKP.  Dikenakan PPN = 10% x Rp 16 jt = Rp 1,6 jt. Sehingga total tagihan yang dikirimkan ke Pemilik unit beserta faktur pajaknya = Rp 17,6 jt.  Dikenakan PPh ps.23 = 2% x Rp 16 jt = Rp 320 ribu. Pada saat pembayaran Pemilik unit non PKP tidak melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Tagihan Listrik = Rp 17,6 jt – 0 jt = Rp 17,6 jt. BM akan melakukan pemungutan pajaknya sendiri (membuat SSP) dan menyetorkan PPh tsb ke KPP. 35
  • 36. Perhitungan Pompa Pemadam Api Sebuah gedung perkantoran yang berlokasi di Jl. TB Simatupang sudah 2 tahun beroperasi. PT. XYZ sebagai tenant baru (penyewa), mulai melakukan fitting out, sedangkan PT. MNO adalah pemilik unit strata. Bagaimana perhitungan pajak atas tagihan yang dibuat BM (mewakili Landlord /Owner) : 1. Tagihan Deposit fitting out sebesar Rp 15 jt dan biaya Air kerja dan Overtime lift Rp 3 jt kepada PT. XYZ. 2. Tagihan sewa tahunan 4 lot unreserved parking Rp 24 jt kepada perusahaan PT. MNO. 3. Tagihan Jasa pekerjaan ME (penambahan tusuk kontak) di areal sewa ke PT. MNO sebesar Rp 250 ribu, oleh teknisi BM. 4. Jasa pekerjaan ME (pemasangan sprinkler, fire alarm dan pipa AC) saat fitting out PT. XYZ oleh subkon BM, sebesar Rp 60 jt yang ditagihkan langsung ke kontraktor PT. XYZ (bukan ke tenant PT. XYZ).  Jawaban dari soal diatas pada lembar berikutnya dengan merujuk pada slide di halaman 32. Sebagai catatan; untuk pekerjaan fitting out areal tenant (no.4), BM menyerahkan pekerjaan tsb pada sub kontraktor yang memiliki ijin/lisensi, dimana BM mengambil profit dari selisih penawaran kontraktor dan biaya yang ditagihkan ke kontraktor tenant (atau ke tenant ybs). Contoh Pajak Jasa Tambahan & Fitting Out 36
  • 37. Perhitungan Pompa Pemadam Api Perhitungan PAJAK atas tagihan BM adalah sbb : 1. Untuk deposit fitting out tidak ada pajaknya, sedangkan biaya fitting out lainnya (air kerja dan overtime lift) sebesar Rp 3 jt, akan menjadi :  Dikenakan PPN = 10% x Rp 3 jt = Rp 300 ribu. Sehingga total tagihan yang dikirimkan ke PT. XYZ beserta faktur pajaknya = Rp 3,3 jt.  Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 3 jt = Rp 300 ribu. Pada saat pembayaran PT. XYZ sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran biaya fitting out = Rp 3,3 jt – 300 ribu = Rp 3 jt 2. Tagihan Sewa lot parkir Rp 24 jt kepada tenant PT. MNO.  Dikenakan PPN = 10% x Rp 24 jt = Rp 2,4 jt. Sehingga total tagihan yang dikirimkan ke PT. MNO beserta faktur pajaknya = Rp 26,4 jt.  Dikenakan PPh ps.23 = 2% x Rp 24 jt = Rp 480 ribu. Pada saat pembayaran PT. MNO sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Rental Charge = Rp 26,4 jt – 480 ribu = Rp 25,92 jt. Apabila Tenant membayar full sesuai tagihan (Rp 26,4 jt), maka BM wajib membuat SSP (melakukan pemungutan PPh) dan menyetorkan Pajaknya. 37 Jawaban Pajak Jasa Tambahan & Fitting Out
  • 38. Perhitungan Pompa Pemadam Api 3. Jasa pekerjaan ME Rp 250 ribu yang dikerjakan oleh teknisi BM.  Dikenakan PPN = 10% x Rp 250 ribu = Rp 25 ribu. Total tagihan yang dikirimkan ke PT. MNO beserta faktur pajaknya = Rp 275 ribu.  Dikenakan PPh ps.4 (2) = 10% x Rp 250 ribu = Rp 25 ribu. Pada saat pembayaran, PT. MNO sebagai PKP melakukan pemotongan dan membuatkan bukti potong untuk BM.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk pembayaran Iuran Pengelolaan = Rp 275 ribu – 25 ribu = Rp 250 ribu. 4. Jasa pekerjaan ME Rp 60 jt yang ditagihkan BM ke kontraktor PT. XYZ.  Dikenakan PPN = 10% x Rp 60 jt = Rp 6 jt. Sehingga total tagihan yang dikirimkan ke PT. XYZ beserta faktur pajaknya = Rp 66 jt.  Dikenakan PPh ps.23 = 4% x Rp 60 jt = Rp 2,4 jt. Pemotongan tagihan atas PPh ps.23 = 4% (bukan 2%) karena BM sebagai pembuat tagihan bukan kontraktor dan tidak memiliki ijin pekerjaan kontruksi.  Sehingga uang yang ditransfer ke rekening BM untuk tagihan pekerjaan ME fitting out = Rp 66 jt – 2,4 jt = Rp 63,6 jt. Kontraktor PT. XYZ membuatkan bukti potong untuk diserahkan ke BM. 38 Jawaban Pajak Jasa Tambahan & Fitting Out
  • 39. Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan Kawasan PROPERTI (*) PT. Badan Pengelola (Developer) : Membuat Tagihan & Membayar Gaji. Karyawan Badan Pengelola (Building Mangement) TENANT : Service Charge & Sinking Fund, Utilitas (Listrik & Air) Langganan Lot Parkir dll. Rp PPh ps.21 PPh Badan ps. 29, 25 PPN Rp PPh ps.23 (*) : pra P3SRS 39 PPh ps.23 = PMK 244/PMK.03 th 2008, PPh ps.4(2) = PP no.5 th 2002, PPh ps. 21, ps. 25, ps. 29 = UU no.36 th 2008, PPN = UU no.42 th 2009 PPh ps.4 (2) PPh ps.23
  • 40. (**) : setelah P3SRS  PPh ps.4 (2) = Untuk tagihan Pemilik Kawasan yang berkaitan sewa lahan, contoh : lahan parkir.  PPh ps.23 = Untuk tagihan Pemilik Kawasan yang bekaitan dengan jasa, contoh : penyediaan utilitas.  Semua tagihan P3SRS ke Tenant (IP&DC, Utilitas dll) setelah P3SRS tidak dikenakan PPN & PPh. Pajak akan dikenakan (menjadi PKP) apabila penghasilan P3SRS melebihi Rp 600 jt /tahun. Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan Kawasan PROPERTI (**) 40 Badan Pengelola P3SRS /BM (Non PKP) ; Buat tagihan ke Tenant & Membayar biaya ke Developer. PT. ... /Pemilik Kawasan (Developer) : Membuat tagihan ke BM TENANT : Service Charge & Sinking Fund, Utilitas (Listrik & Air) Langganan Lot Parkir dll. Rp PPh Badan ps. 29, 25 PPh ps.23 PPh Badan ps. 29, 25 Rp PPh ps.4 (2)
  • 41. (**) : setelah P3SRS  PPh ps.4 (2) = Tagihan BM ke Vendor yang berkaitan sewa lahan contoh : ATM dan Antena GSM.  PPh ps.23 = Tagihan BM ke Vendor yang bekaitan dengan jasa, contoh : profit sharing internet & TV kabel.  Tagihan BM (P3SRS) ke Vendor dikenakan PPN, dan sebaliknya dipotong PPh oleh Vendor ybs. Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan Kawasan PROPERTI (**) 41 Badan Pengelola P3SRS /BM (Non PKP) ; Buat tagihan ke Vendor & Membayar Gaji. Karyawan Badan Pengelola (Building Mangement) VENDOR : Profit Sharing Internet, Sewa tempat ATM dan Antena GSM. Rp PPh Badan ps. 29, 25 Rp PPh ps.21 PPh ps.23 PPN PPh ps.4 (2) PPh ps.23
  • 42. (*) : pra P3SRS 42 Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan Kawasan PROPERTI (*) PERUSAHAAN ALIH DAYA /Outsourcing (Sekuriti, Housekeeping , Parkir, Pest Control, dll) Karyawan Alih Daya (Sekuriti, Housekeeper, Petugas parkir dll) PT. Badan Pengelola /BM (Developer) Rp PPh ps.21 PPh Badan ps. 29, 25 Rp PPh ps.23 PPh ps.23 PPN
  • 43. (**) : setelah P3SRS 43 Aspek Perpajakan dalam Pengelolaan Kawasan PROPERTI (**) PERUSAHAAN ALIH DAYA /Outsourcing (Sekuriti, Housekeeping , Parkir, Pest Control, dll). Karyawan Alih Daya (Sekuriti, Housekeeper, Petugas parkir dll) Badan Pengelola /BM (P3SRS) Rp PPh ps.21 PPh Badan ps. 29, 25 Rp PPh ps.23 PPh ps.23  Setelah terbentuknya P3SRS, Badan Pengelola /BM, tidak dikenakan PPN atas tagihan Outsourcing.  PPh ps.23 (2%) = Untuk perusahaan outsourcing sekuriti & housekeeping hanya dikenakan pada biaya Management Fee dalam tagihan mereka
  • 44. DAFTAR PUSTAKA :  Rama Mahendra, S.H. “PERJANJIAN PERIKATAN JUAL BELI TANAH (DARI PERSPEKTIF PEMBELI)”, (www.Lekslawyer.com).  Rama Mahendra, S.H. “Menjual Apartemen dengan Dasar PPJB” (http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt501bef579486d/menjual- apartemen-dengan-dasar-ppjb).  Jenis-jenis Pajak atas Transaksi Properti (http://ekstensifikasi423.blogspot.com/2014/07/jenis-jenis-pajak-atas- transaksi.html).  Perpajakan Dalam Properti/Real Estate (https://id- id.facebook.com/permalink.php?story_fbid=496744817076720&id=370783429 672860).  UU no.42 th 2009 (PPN), UU no.28 th 2008 (PDRD), PP no.71 th 2008 (PPh) dan UU no.20 tahun 2011 (Rumah Susun) (www.hukumonline.com)..  Draft PPJB (Perjanjian Perikatan Jual Beli) dan Flyer Aeropolis Residence, Tangerang. PT. Intiland Development Tbk.  Presentasi “Taxation and Financial Report” PT. Procon Indonesia – Property Management Sharing Session, 28 Januari 2008.  “Booklet PPN” dan “Booklet PPh” Dirjen Pajak (http://www.pajak.go.id/sites/default/files/BookletPPN.pdf ) 44
  • 45. TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN ANDA (Q & A)