SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
27
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan CV.Tiga Putra Jaya
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah sepatu khusus wanita dengan
jenis balet ukuran dewasa dengan berbagai model. Produk yang dihasilkan merupakan
produk jadi yang diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Bahan baku yang
digunakan adalah bahan kain dengan berbagai corak dan warna. Selain bahan baku
utama, proses produksi juga didukung oleh peralatan dan perlengkapan lainnya guna
menunjang kegiatan produksi antara lain adalah mesin PON, mesin jahit, bahan lapisan,
aksesoris sepatu, bahan perekat, benang, jarum, dan lain-lain. Mesin dan peralatan yang
digunakan dalam proses produksi dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Table 4.1
Daftar mesin dan peralatan produksi
Jenis Jumlah Fungsi
Mesin Jahit 12 Merakit antar komponen yang sudah dibuat
polanya
Mesin PON 1 Alat untuk mencetak bagian alas luar sepatu
sesuai dengan ukuran sepatu yang diinginkan.
Pisau Seset 12 Untuk menyeset bahan-bahan yang sudah
dipotong agar memiliki ketebalan/kehalusan
yang sama
Pemotong (cutter) 4 Memotong kulit imitasi yang sudah digambar,
memotong karton, dan bahan-bahan sepatu
lainnya.
Palu 2 Mempermudah dalam pemasangan aksesoris
sepatu
Catoet/tang 12 Alat untuk membantu merakit komponen
28
sepatu
Sepatu kayu 40 Alat untuk membantu merakit komponen
sepatu
Kompor 1 Untuk memanaskan latek.
Alat Semprot 1 Untuk menyemprot bagian sepatu agar terlihat
berkilau.
Sikat gigi (sebagai
pengganti kuas)
4 Alat bantu yang digunakan untuk merekatkan
bahan yang satu dengan bahan lainnya
menggunakan perekat
Gunting 3 Memotong kain lapis, benang, dan
sebagainya.
Pulpen 2 Digunakan dalam pembuatan desain sepatu
dan pemotongan desain sepatu yang telah
dibuat.
Spidol 2
Penggaris 4
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
4.2 Proses Produksi Sepatu
Proses produksi meliputi kegiatan merubah bahan mentah atau setengah jadi
menjadi bahan jadi melalui proses transformasi dengan menggunakan sumberdaya.
Sumberdaya yang digunakan meliputi bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya, serta
SDM yang terampil dan berkualitas. Tahap proses produksi ini jika digambarkan adalah
sebagai berikut :
29
Gambar 2. Alur Kegiatan Produksi
Berdasarkan Gambar 2, jika diuraikan alur kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam proses produksi. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan model sepatu yang akan dibuat. Sepatu
yang akan dibuat sebelumnya didesain terlebih dahulu oleh desainer. Designer harus
mampu membuat gambar kerja dari model sepatu yang biasanya ditentukan berdasarkan
katalog desain atau berdasarkan model sepatu yang dibeli oleh perusahaan dari mall-
mall untuk dikembangkan menjadi beberapa model oleh designer. Setelah beberapa
design sepatu ditentukan dan dibuat model contohnya. Setelah beberapa model contoh
jadi lalu diajukan ke pihak grosir dan bila telah disetujui maka selanjutnya dilakukan
perencanaan kebutuhan bahan baku dan bahan penolong beserta perencanaan biaya
kebutuhan produksi.
2. Tahap Pembuatan Pola
Tahap pembuatan pola merupakan kegiatan menggambar pola sesuai dengan
model sepatu yang akan dibuat diatas kain/bahan kulit imitasi. Kegiatan menggambar
pola dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan keterangan atau detail gambar.
Tahap Persiapan
Tahap Pembuatan Pola
Tahap Pemotongan dan Menjahit
Tahap Perakitan Sepatu
Tahap Finishing
30
Beberapa alat sederhana diperlukan untuk menggambar pola seperti pulpen, spidol, dan
penggaris. Berdasarkan kegiatan pada tahap ini dapat diidentifikasikan biaya-biaya yang
timbul seperti penyusutan peralatan.
3. Tahap Pemotongan Pola dan Menjahit
Tahap pemotongan dan menjahit dilakukan oleh tukang atas atau karyawan yang
membuat bagian muka sepatu. Bahan-bahan dipotong sesuai dengan gambar pola yang
telah dibuat sebelumnya. Pemotongan bahan ini dilakukan dengan tepat untuk
menghindari pemborosan bahan yang ada, setelah itu, potongan-potongan bahan
tersebut digabungkan untuk menghasilkan bentuk muka sepatu. Pada tahap ini juga
dilakukan pemasangan aksesoris-aksesoris sepatu sesuai dengan model. Penggabungan
bagian-bagian sepatu ini biasanya menggunakan mesin jahit dan juga lem untuk
merekatkan bagian-bagian tertentu. Berdasarkan aktvitas tersebut dapat
diindentifikasikan biaya-biaya yang timbul antara lain biaya penyusutan peralatan, biaya
penyusutan mesin, dan biaya pemeliharaan mesin.
4. Tahap Perakitan Sepatu
Tahap perakitan sepatu meliputi kegiatan menyatukan bagian muka sepatu yang
telah dibuat sebelumnya, bagian alas luar sepatu yang telah dibuat, dan bagian alas
bagian dalam sepatu. Pada tahap perakitan biasanya dilakukan oleh tukang bawah.
Bahan yang telah dijahit kemudian dibentuk dengan tangan dengan menggunakan
cetakan sepatu yang terbuat dari kayu berbentuk kaki. Selanjutnya menyatukan bahan
sepatu yang sudah terbentuk dengan bagian bawah sepatu atau alas sepatu. Biaya yang
timbul adalah biaya penggunaan alat-alat penolong dan biaya penyusutan peralatan.
5. Tahap Finishing
Pada tahap finishing, dilakukan kegiatan merapikan sepatu yang telah dirakit.
Selain itu juga pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap sepatu yang
telah jadi, jika sepatu cacat maka dikembalikan ke tukang bawah untuk diperbaiki.
Sepatu yang telah sesuai ditandai dengan stiker ukuran sepatu untuk selanjutnya di
packing menggunakan kardus. Biaya yang timbul adalah biaya penggunaan bahan
penolong dan biaya penyusutan peralatan.
31
4.3 Perhitungan/Data Biaya
CV.Tiga Putra Jaya menjual hasil produksi sepatunya melalui pihak grosir untuk
didistribusikan ke pedagang lain. Sistem pemasaran sepatu yang dihasilkan
perusahaan adalah dengan menjual sepatu secara rutin kepada langganannya
atau lebih dikenal dengan pihak grosir di Pasar Cipulir. Data yang dipakai
adalah data bulan Juni 2010. CV.Tiga Putra Jaya memproduksi sepatu flatshoes
model BM01 setiap bulannya sebanyak 10 kodi. Selain memproduksi sepatu
flatshoes model BM01, perusahaan juga memproduksi sepatu flatshoes model
BM02, BM03, BM04, heels model HM01 dan HM02. Kapasitas produksi untuk
sepatu flatshoes model BM01 diperkirakan adalah 15 % dari kapasitas produksi
secara keseluruhan. Adapun perincian biaya-biaya yang digunakan untuk
memproduksi roti tawar tersebut untuk bulan Juni 2010 adalah :
a. Biaya Bahan Baku
Bahan AC Newbook Rp 420.000
Bahan AC Harmoni Rp 168.600
Pur CE Rp 196.000
Tekson 1,3mm Rp 95.000
Sol YY Rp 200.000
Besi Tamsin 14 Rp 72.000
Jumlah Rp 1.151.600
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya yang
sesungguhnya terjadi yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.
Sistem upah yang berlaku ialah dimana tenaga kerja dibayar berdasarkan jumlah
sepatu yang dihasilkan.
32
Tabel 4.2
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
Jenis Pekerjaan Jumlah Upah/kodi Total
Desainer - - 300.000
Tukang Atas 10 30.000 300.000
Tukang Bawah 10 20.000 200.000
Tukang Sol 10 1.500 15.000
Tukang Bensol 10 5.000 50.000
Tukang Finishing 10 4.500 45.000
Uang makan 10 32.000 320.000
Total BTKL 1.230.000
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk
jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi
nilainya relative kecil.
Tabel 4.3
Biaya Penggunaan Bahan Penolong
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
No. Bahan Penolong Jumlah Harga
per kodi
Jumlah
1 Ujung Keras 10 450 45.000
33
2 Embos Merk 10 200 20.000
3 Lem PC 10 820 82.000
4 Lem Qbon PU 10 760 76.000
5 Lem Qbon KNG 10 760 76.000
6 Lateks 10 70 7.000
7 Spon 1 ½ ml 10 450 45.000
8 Benang Jahit 10 80 8.000
9 Kardus 10 650 65.000
10 Aksesories 10 300 30.000
12 Peralatan 125.550
Jumlah 503.550
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
Biaya Listrik Rp 300.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 300.000 x 15% = Rp 45.000 /bulan
Biaya Telpon Rp 150.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 150.000 x 15% = Rp 22.500 /bulan
Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan
Biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan merupakan biaya
perawatan dan perbaikan serta pembelian suku cadang mesin dan
kendaraan apabila mengalami kerusakan.
34
Tabel 4.4
Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
No. Keterangan Biaya /bulan
1 Mesin Jahit 120.000
2 Mesin PON 50.000
3 Motor (2 unit) 200.000
Jumlah 370.000
Sumber : CV.Tiga Putra Jaya
 Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 370.000 x 15% = Rp 55.500 /bulan
Biaya Penyusutan Kendaraan dan Mesin
Setiap penggunaan mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi
akan mengalami penyusutan. Penyusutan dari mesin dan peralatan
tersebut akan mengakibatkan timbulnya biaya yang disebut dengan biaya
penyusutan. Perhitungan nilai penyusutan yang digunakan adalah
berdasarkan nilai ekonomis atau lebih dikenal dengan metode garis lurus.
Biaya Penyusutan = (harga perolehan – nilai sisa)
Umur ekonomis
1. Biaya Penyusutan Mesin Jahit
(Rp 2.400.000 – Rp 240.000) : 5 = Rp 432.000/tahun
Rp 432.000 : 12 = Rp 36.000/bulan
Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 36.000 x 15% = Rp 5.400
2. Biaya Penyusutan Mesin Pon
(Rp 500.000 – Rp 50.000) : 5 = Rp 90.000/tahun
Rp 90.000 : 12 = Rp 7.500/bulan
35
Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 7.500 x 15% = Rp 1.125
3. Biaya Penyusutan Motor
(Rp 25.000.000 – Rp 7.000.000) : 5 = Rp 3.600.000/tahun
Rp 3.600.000 : 12 = Rp 300.000
Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah
Rp 300.000 x 15% = Rp 45.000
Tabel 4.5
Biaya Penyusutan Mesin dan Kendaraan
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
Keterangan Jumlah
Mesin Jahit 5.400
Mesin PON 1.125
Motor 45.000
Total Biaya Penyusutan 51.525
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp 100.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 100.000 x 15% = Rp 15.000
Biaya Penyusutan Gedung
(Rp 110.000.000 – Rp 20.000.000) : 20 = Rp 4.500.000/tahun
Rp 4.500.000 : 12 = Rp 375.000/bulan
Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah
Rp 375.000 x 15% = Rp 56.250
36
Tabel 4.6
Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Bulan Juni 2010
(dalam satuan Rp)
Keterangan Biaya Jumlah
Biaya Bahan Baku Penolong 503.550
Biaya Listrik 45.000
Biaya Telpon 22.500
Biaya Pemeliharaan mesin dan
kendaraan
55.500
Biaya Penyusutan mesin dan
kendaraan
51.525
Biaya Pemeliharaan gedung 15.000
Biaya Penyusutan gedung 56.250
Total BOP 749.325
4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi
4.4.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan
BBB Rp 1.151.600
BTKL Rp 1.230.000
BOP Rp 571.050
Rp 2.952.650
Harga Pokok Produksi per pasang sepatu
Rp 2.952.650 : 200 pasang = Rp 14.763,25
Harga Jual produk dengan tafsiran laba 40%
Rp 14.763,25+ ( 40% x Rp 14.763,25) = Rp 20.668,55
37
4.4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Full Costing
CV.Tiga Putra Jaya mengolah produknya melalui satu departemen. Dalam tahap
pengolahan tersebut sebagian kecil produk mengalami kerusakan dan tidak laku dijual.
Data produksi dan biaya dalam bulan Juni 2010 adalah sebagai berikut :
Produk masuk proses sebanyak 200 pasang sepatu, dari jumlah tersebut 175 pasang
sepatu telah selesai dan produk rusak sebanyak 5 pasang sepatu dan 20 masih dalam
proses dengan tingkat penyelesaian (BBB 100%, BTKL 80 %, BOP 70 %). Produk
rusak yang bersifat normal sebanyak 5 pasang sepatu dalam satu bulan, akan tetapi
jumlah tersebut tidak mempengaruhi dalam memperhitungkan harga pokok produk dan
harga jual.
Berikut ini data produksi dari pemprosesan sepatu :
Dimasukkan dalam proses 200 pasang
Produk jadi ditrasfer ke gudang 175 pasang
Produk dalam proses akhir 20 pasang
(BB 100 %, BTKL 80 %, BOP 70 %)
Produk rusak 5 pasang
200 pasang
0
Data biaya produksi bulan Juni 2010
Biaya Bahan Baku Rp. 1.151.600
Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.230.000
Biaya Overhead Pabrik Rp. 749.325
Total Biaya Produksi Rp. 3.130.925
Perhitungan Unit Ekuivalen
Biaya Bahan Baku = 175 + 5 + (100 % X 20) = 200
Biaya TK Langsung = 175 + 5 + ( 80 % X 20) = 196
Biaya Overhead Pabrik = 175 + 5 + ( 70 % X 20) = 194
38
Perhitungan Biaya Per Pasang Sepatu
BBB = Rp 1.151.600 : 200 pasang = Rp 5.758
BTKL = Rp 1.230.000 : 196 pasang = Rp 6.275,5
BOP = Rp 749.325 : 194 pasang = Rp 3.902,7
Total = Rp 15.936,2
Berikut ini adalah perhitungan Biaya Produksi bulan Juni 2010
HP Produk Jadi = 175 x Rp 15.936,2 = Rp 2.781.800
HP Produk rusak = 5 x Rp 15.936,2 = Rp 79.480
Jumlah HP Produk Jadi = Rp 2.861.280
Harga Pokok Produk Dalam Proses 20 unit :
BBB = 100 % X 20 X Rp 5.758 = Rp 115.160
BTK = 80 % X 20 X Rp 6.275,5 = Rp 100.408
BOP = 70 % X 20 X Rp 3.902,7 = Rp 46.832,4
Rp 269.643
Harga Pokok Produksi untuk bulan Juni 2010 Rp 3.130.923
Harga Pokok Produksi per pasang sepatu adalah
Rp 3.130.923 : 200 = Rp 15.654,5
Rp 15.654,5+ (40 % x Rp 15.654,5)
Harga Jual per pasang = -----------------------------------------------
200
= Rp 21.916,3

More Related Content

What's hot

Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasionalAtha Meidy
 
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi BiayaPengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi BiayaMaulina Sahara
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Lulu Wildatiumi
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxsandi217
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Eka Wahyuliana
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuanganRendy Franata
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikAyi Suwandi
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateMaiya Maiya
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiYABES HULU
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALRoni Saputra
 

What's hot (20)

Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Manajemen operasional
Manajemen operasionalManajemen operasional
Manajemen operasional
 
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi BiayaPengendalian dan Akuntansi Biaya
Pengendalian dan Akuntansi Biaya
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
Tugas manajemen keuangan 2 - Manajemen Piutang & Persediaan - 2019
 
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1Latihan soal akuntansi lanjutan 1
Latihan soal akuntansi lanjutan 1
 
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docxLat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
Lat. Praktikum AkBy sesi 2_sms 4_Ak 2022.docx
 
Analisis break-even
Analisis break-evenAnalisis break-even
Analisis break-even
 
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian (indonesia title)
 
ANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKOANALISIS RESIKO
ANALISIS RESIKO
 
Sistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiranSistem biaya taksiran
Sistem biaya taksiran
 
contoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangancontoh soal sederhana laporan keuangan
contoh soal sederhana laporan keuangan
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead PabrikBiaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
 
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting IntermediateCh10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
Ch10 11.ppt revisi_IND_accounting Intermediate
 
METODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANANMETODA HARGA POKOK PESANAN
METODA HARGA POKOK PESANAN
 
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/RugiJawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
Jawaban Harga Pokok Produksi dan Laporan Laba/Rugi
 
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODALARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
ARUS KAS DAN BEBERAPA TOPIK LAIN DALAM PENGANGGARAN MODAL
 

Viewers also liked

Tugas perencanaan
Tugas perencanaanTugas perencanaan
Tugas perencanaanRosita Dewi
 
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016Garniss Hadiah
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standarEpry Shine
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Ayu Fatimah Zahra
 
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPbiaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPOwnskin
 
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)Kacung Abdullah
 
Penyusunan Anggaran Konvensional
Penyusunan Anggaran KonvensionalPenyusunan Anggaran Konvensional
Penyusunan Anggaran Konvensional9elevenStarUnila
 

Viewers also liked (12)

Tugas perencanaan
Tugas perencanaanTugas perencanaan
Tugas perencanaan
 
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
analisa laporan keuangan dan proyeksi PT Sepatu Bata 2008-2012/2013-2016
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnis
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Analisis Produk
Analisis ProdukAnalisis Produk
Analisis Produk
 
Harga pokok standar
Harga pokok standarHarga pokok standar
Harga pokok standar
 
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
Pondasi tiang pancang univ.gunadarma (ayu, aci, yoan)
 
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOPbiaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
biaya tenaga kerja,bahan baku dan BOP
 
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
Aspek Keuangan (Rasio-rasio Keuangan)
 
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - XRingkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
Ringkasan Akuntansi Biaya Bab I - X
 
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan BisnisContoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Contoh Laporan Studi Kelayakan Bisnis
 
Penyusunan Anggaran Konvensional
Penyusunan Anggaran KonvensionalPenyusunan Anggaran Konvensional
Penyusunan Anggaran Konvensional
 

Similar to SEPATU CV TIGA

LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdfLKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdfDonnyAsmarawanBios1
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574Handy Yusuf
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutAncilla Kustedjo
 
Perhitungan Penyusutan.pptx
Perhitungan Penyusutan.pptxPerhitungan Penyusutan.pptx
Perhitungan Penyusutan.pptxthithis1
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...MinSururiAnfusina
 
PEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptx
PEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptxPEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptx
PEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptxAchmadNurrizal1
 
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptx
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptx1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptx
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptxSyaifulEfendiNagkMek
 
Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan
Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan PemanufakturanBab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan
Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan PemanufakturanTatag Wahyoe
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...Mercu Buana University
 
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxMakalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxandrew893849
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingSelfia Dewi
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGAAmrih Prayogo
 
analisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.pptanalisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.pptWartonoTono5
 
Bab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptx
Bab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptxBab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptx
Bab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptx20054RafliRamadhandi
 

Similar to SEPATU CV TIGA (20)

Ak211 072148-723-3
Ak211 072148-723-3Ak211 072148-723-3
Ak211 072148-723-3
 
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdfLKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
LKPD PEMBUATAN RODA GIGI LURUS_DONNY AB_T. MESIN.pdf
 
Dasar teori bengkel
Dasar teori bengkelDasar teori bengkel
Dasar teori bengkel
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
16002 5-338315169574
16002 5-33831516957416002 5-338315169574
16002 5-338315169574
 
3TR.pdf
3TR.pdf3TR.pdf
3TR.pdf
 
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan LayoutEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 3 - Desain Proses dan Layout
 
Perhitungan Penyusutan.pptx
Perhitungan Penyusutan.pptxPerhitungan Penyusutan.pptx
Perhitungan Penyusutan.pptx
 
11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi11. Pengendalian Biaya Produksi
11. Pengendalian Biaya Produksi
 
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
Sipi, min sururi anfusina, hapzi ali, siklus produksi implementasi pada pt. a...
 
PEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptx
PEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptxPEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptx
PEMILIHAN MESIN, JUMLAH bsk pagi.pptx
 
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptx
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptx1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptx
1_SMK Muh 1 Kepanjen_Media Pembelajaran Sistem Hidrolik_Presentasi.pptx
 
Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan
Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan PemanufakturanBab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan
Bab 10 Siklus Akuntansi Perusahaan Pemanufakturan
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxMakalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
 
Mesin freis
Mesin freisMesin freis
Mesin freis
 
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costingAkuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
Akuntansi biaya bab 2 metode job order, full costing
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
 
analisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.pptanalisis-usahatani.ppt
analisis-usahatani.ppt
 
Bab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptx
Bab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptxBab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptx
Bab 5 Akmen_Masalah Akuntansi Biaya Pesanan.pptx
 

More from Alvin Setiawan

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Alvin Setiawan
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearAlvin Setiawan
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Alvin Setiawan
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsAlvin Setiawan
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreAlvin Setiawan
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaAlvin Setiawan
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruAlvin Setiawan
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierAlvin Setiawan
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3Alvin Setiawan
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlAlvin Setiawan
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciAlvin Setiawan
 

More from Alvin Setiawan (20)

Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13Penyelesaian pers-biseksi13
Penyelesaian pers-biseksi13
 
Penyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linearPenyelesaian persamaan-non-linear
Penyelesaian persamaan-non-linear
 
Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2Pengembangan sistem 1 2
Pengembangan sistem 1 2
 
Pedoman ta2008
Pedoman ta2008Pedoman ta2008
Pedoman ta2008
 
Pbw week 01 basics
Pbw week 01   basicsPbw week 01   basics
Pbw week 01 basics
 
Paper
PaperPaper
Paper
 
Nl eqn lab
Nl eqn labNl eqn lab
Nl eqn lab
 
Modul6
Modul6Modul6
Modul6
 
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2colsModul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
Modul pelatihan ly_x_untuk_jurnal-feb-2cols
 
Ml2 f304213
Ml2 f304213Ml2 f304213
Ml2 f304213
 
Micro sim template_2
Micro sim template_2Micro sim template_2
Micro sim template_2
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
Metode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unilaMetode numerik-buku-ajar-unila
Metode numerik-buku-ajar-unila
 
Metode regula falsi
Metode regula falsiMetode regula falsi
Metode regula falsi
 
Metode biseksi
Metode biseksiMetode biseksi
Metode biseksi
 
Met num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baruMet num3 persnonl-inier_baru
Met num3 persnonl-inier_baru
 
Met num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linierMet num02 persamaan non linier
Met num02 persamaan non linier
 
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3Membuat dokumen dengan latex   ver.0.3
Membuat dokumen dengan latex ver.0.3
 
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sqlMembangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
Membangun website e-commerce_berbasis_php_dan_my_sql
 
M8 perancangan terinci
M8 perancangan terinciM8 perancangan terinci
M8 perancangan terinci
 

SEPATU CV TIGA

  • 1. 27 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kegiatan CV.Tiga Putra Jaya Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah sepatu khusus wanita dengan jenis balet ukuran dewasa dengan berbagai model. Produk yang dihasilkan merupakan produk jadi yang diproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen. Bahan baku yang digunakan adalah bahan kain dengan berbagai corak dan warna. Selain bahan baku utama, proses produksi juga didukung oleh peralatan dan perlengkapan lainnya guna menunjang kegiatan produksi antara lain adalah mesin PON, mesin jahit, bahan lapisan, aksesoris sepatu, bahan perekat, benang, jarum, dan lain-lain. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dapat dilihat pada Tabel 4.1. Table 4.1 Daftar mesin dan peralatan produksi Jenis Jumlah Fungsi Mesin Jahit 12 Merakit antar komponen yang sudah dibuat polanya Mesin PON 1 Alat untuk mencetak bagian alas luar sepatu sesuai dengan ukuran sepatu yang diinginkan. Pisau Seset 12 Untuk menyeset bahan-bahan yang sudah dipotong agar memiliki ketebalan/kehalusan yang sama Pemotong (cutter) 4 Memotong kulit imitasi yang sudah digambar, memotong karton, dan bahan-bahan sepatu lainnya. Palu 2 Mempermudah dalam pemasangan aksesoris sepatu Catoet/tang 12 Alat untuk membantu merakit komponen
  • 2. 28 sepatu Sepatu kayu 40 Alat untuk membantu merakit komponen sepatu Kompor 1 Untuk memanaskan latek. Alat Semprot 1 Untuk menyemprot bagian sepatu agar terlihat berkilau. Sikat gigi (sebagai pengganti kuas) 4 Alat bantu yang digunakan untuk merekatkan bahan yang satu dengan bahan lainnya menggunakan perekat Gunting 3 Memotong kain lapis, benang, dan sebagainya. Pulpen 2 Digunakan dalam pembuatan desain sepatu dan pemotongan desain sepatu yang telah dibuat. Spidol 2 Penggaris 4 Sumber : CV.Tiga Putra Jaya 4.2 Proses Produksi Sepatu Proses produksi meliputi kegiatan merubah bahan mentah atau setengah jadi menjadi bahan jadi melalui proses transformasi dengan menggunakan sumberdaya. Sumberdaya yang digunakan meliputi bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya, serta SDM yang terampil dan berkualitas. Tahap proses produksi ini jika digambarkan adalah sebagai berikut :
  • 3. 29 Gambar 2. Alur Kegiatan Produksi Berdasarkan Gambar 2, jika diuraikan alur kegiatan produksi adalah sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam proses produksi. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan model sepatu yang akan dibuat. Sepatu yang akan dibuat sebelumnya didesain terlebih dahulu oleh desainer. Designer harus mampu membuat gambar kerja dari model sepatu yang biasanya ditentukan berdasarkan katalog desain atau berdasarkan model sepatu yang dibeli oleh perusahaan dari mall- mall untuk dikembangkan menjadi beberapa model oleh designer. Setelah beberapa design sepatu ditentukan dan dibuat model contohnya. Setelah beberapa model contoh jadi lalu diajukan ke pihak grosir dan bila telah disetujui maka selanjutnya dilakukan perencanaan kebutuhan bahan baku dan bahan penolong beserta perencanaan biaya kebutuhan produksi. 2. Tahap Pembuatan Pola Tahap pembuatan pola merupakan kegiatan menggambar pola sesuai dengan model sepatu yang akan dibuat diatas kain/bahan kulit imitasi. Kegiatan menggambar pola dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan keterangan atau detail gambar. Tahap Persiapan Tahap Pembuatan Pola Tahap Pemotongan dan Menjahit Tahap Perakitan Sepatu Tahap Finishing
  • 4. 30 Beberapa alat sederhana diperlukan untuk menggambar pola seperti pulpen, spidol, dan penggaris. Berdasarkan kegiatan pada tahap ini dapat diidentifikasikan biaya-biaya yang timbul seperti penyusutan peralatan. 3. Tahap Pemotongan Pola dan Menjahit Tahap pemotongan dan menjahit dilakukan oleh tukang atas atau karyawan yang membuat bagian muka sepatu. Bahan-bahan dipotong sesuai dengan gambar pola yang telah dibuat sebelumnya. Pemotongan bahan ini dilakukan dengan tepat untuk menghindari pemborosan bahan yang ada, setelah itu, potongan-potongan bahan tersebut digabungkan untuk menghasilkan bentuk muka sepatu. Pada tahap ini juga dilakukan pemasangan aksesoris-aksesoris sepatu sesuai dengan model. Penggabungan bagian-bagian sepatu ini biasanya menggunakan mesin jahit dan juga lem untuk merekatkan bagian-bagian tertentu. Berdasarkan aktvitas tersebut dapat diindentifikasikan biaya-biaya yang timbul antara lain biaya penyusutan peralatan, biaya penyusutan mesin, dan biaya pemeliharaan mesin. 4. Tahap Perakitan Sepatu Tahap perakitan sepatu meliputi kegiatan menyatukan bagian muka sepatu yang telah dibuat sebelumnya, bagian alas luar sepatu yang telah dibuat, dan bagian alas bagian dalam sepatu. Pada tahap perakitan biasanya dilakukan oleh tukang bawah. Bahan yang telah dijahit kemudian dibentuk dengan tangan dengan menggunakan cetakan sepatu yang terbuat dari kayu berbentuk kaki. Selanjutnya menyatukan bahan sepatu yang sudah terbentuk dengan bagian bawah sepatu atau alas sepatu. Biaya yang timbul adalah biaya penggunaan alat-alat penolong dan biaya penyusutan peralatan. 5. Tahap Finishing Pada tahap finishing, dilakukan kegiatan merapikan sepatu yang telah dirakit. Selain itu juga pada tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap sepatu yang telah jadi, jika sepatu cacat maka dikembalikan ke tukang bawah untuk diperbaiki. Sepatu yang telah sesuai ditandai dengan stiker ukuran sepatu untuk selanjutnya di packing menggunakan kardus. Biaya yang timbul adalah biaya penggunaan bahan penolong dan biaya penyusutan peralatan.
  • 5. 31 4.3 Perhitungan/Data Biaya CV.Tiga Putra Jaya menjual hasil produksi sepatunya melalui pihak grosir untuk didistribusikan ke pedagang lain. Sistem pemasaran sepatu yang dihasilkan perusahaan adalah dengan menjual sepatu secara rutin kepada langganannya atau lebih dikenal dengan pihak grosir di Pasar Cipulir. Data yang dipakai adalah data bulan Juni 2010. CV.Tiga Putra Jaya memproduksi sepatu flatshoes model BM01 setiap bulannya sebanyak 10 kodi. Selain memproduksi sepatu flatshoes model BM01, perusahaan juga memproduksi sepatu flatshoes model BM02, BM03, BM04, heels model HM01 dan HM02. Kapasitas produksi untuk sepatu flatshoes model BM01 diperkirakan adalah 15 % dari kapasitas produksi secara keseluruhan. Adapun perincian biaya-biaya yang digunakan untuk memproduksi roti tawar tersebut untuk bulan Juni 2010 adalah : a. Biaya Bahan Baku Bahan AC Newbook Rp 420.000 Bahan AC Harmoni Rp 168.600 Pur CE Rp 196.000 Tekson 1,3mm Rp 95.000 Sol YY Rp 200.000 Besi Tamsin 14 Rp 72.000 Jumlah Rp 1.151.600 b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Sistem upah yang berlaku ialah dimana tenaga kerja dibayar berdasarkan jumlah sepatu yang dihasilkan.
  • 6. 32 Tabel 4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Bulan Juni 2010 (dalam satuan Rp) Jenis Pekerjaan Jumlah Upah/kodi Total Desainer - - 300.000 Tukang Atas 10 30.000 300.000 Tukang Bawah 10 20.000 200.000 Tukang Sol 10 1.500 15.000 Tukang Bensol 10 5.000 50.000 Tukang Finishing 10 4.500 45.000 Uang makan 10 32.000 320.000 Total BTKL 1.230.000 Sumber : CV.Tiga Putra Jaya c. Biaya Overhead Pabrik Biaya Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil. Tabel 4.3 Biaya Penggunaan Bahan Penolong Bulan Juni 2010 (dalam satuan Rp) No. Bahan Penolong Jumlah Harga per kodi Jumlah 1 Ujung Keras 10 450 45.000
  • 7. 33 2 Embos Merk 10 200 20.000 3 Lem PC 10 820 82.000 4 Lem Qbon PU 10 760 76.000 5 Lem Qbon KNG 10 760 76.000 6 Lateks 10 70 7.000 7 Spon 1 ½ ml 10 450 45.000 8 Benang Jahit 10 80 8.000 9 Kardus 10 650 65.000 10 Aksesories 10 300 30.000 12 Peralatan 125.550 Jumlah 503.550 Sumber : CV.Tiga Putra Jaya Biaya Listrik Rp 300.000/bulan Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah Rp 300.000 x 15% = Rp 45.000 /bulan Biaya Telpon Rp 150.000/bulan Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah Rp 150.000 x 15% = Rp 22.500 /bulan Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan Biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan merupakan biaya perawatan dan perbaikan serta pembelian suku cadang mesin dan kendaraan apabila mengalami kerusakan.
  • 8. 34 Tabel 4.4 Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan Bulan Juni 2010 (dalam satuan Rp) No. Keterangan Biaya /bulan 1 Mesin Jahit 120.000 2 Mesin PON 50.000 3 Motor (2 unit) 200.000 Jumlah 370.000 Sumber : CV.Tiga Putra Jaya  Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah Rp 370.000 x 15% = Rp 55.500 /bulan Biaya Penyusutan Kendaraan dan Mesin Setiap penggunaan mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi akan mengalami penyusutan. Penyusutan dari mesin dan peralatan tersebut akan mengakibatkan timbulnya biaya yang disebut dengan biaya penyusutan. Perhitungan nilai penyusutan yang digunakan adalah berdasarkan nilai ekonomis atau lebih dikenal dengan metode garis lurus. Biaya Penyusutan = (harga perolehan – nilai sisa) Umur ekonomis 1. Biaya Penyusutan Mesin Jahit (Rp 2.400.000 – Rp 240.000) : 5 = Rp 432.000/tahun Rp 432.000 : 12 = Rp 36.000/bulan Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah Rp 36.000 x 15% = Rp 5.400 2. Biaya Penyusutan Mesin Pon (Rp 500.000 – Rp 50.000) : 5 = Rp 90.000/tahun Rp 90.000 : 12 = Rp 7.500/bulan
  • 9. 35 Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah Rp 7.500 x 15% = Rp 1.125 3. Biaya Penyusutan Motor (Rp 25.000.000 – Rp 7.000.000) : 5 = Rp 3.600.000/tahun Rp 3.600.000 : 12 = Rp 300.000 Dialokasikan 15% untuk sepatu flatshoes model BM01 adalah Rp 300.000 x 15% = Rp 45.000 Tabel 4.5 Biaya Penyusutan Mesin dan Kendaraan Bulan Juni 2010 (dalam satuan Rp) Keterangan Jumlah Mesin Jahit 5.400 Mesin PON 1.125 Motor 45.000 Total Biaya Penyusutan 51.525 Biaya Pemeliharaan Gedung Rp 100.000/bulan Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah Rp 100.000 x 15% = Rp 15.000 Biaya Penyusutan Gedung (Rp 110.000.000 – Rp 20.000.000) : 20 = Rp 4.500.000/tahun Rp 4.500.000 : 12 = Rp 375.000/bulan Dialokasikan untuk sepatu flatshoes model BM01 15% adalah Rp 375.000 x 15% = Rp 56.250
  • 10. 36 Tabel 4.6 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Bulan Juni 2010 (dalam satuan Rp) Keterangan Biaya Jumlah Biaya Bahan Baku Penolong 503.550 Biaya Listrik 45.000 Biaya Telpon 22.500 Biaya Pemeliharaan mesin dan kendaraan 55.500 Biaya Penyusutan mesin dan kendaraan 51.525 Biaya Pemeliharaan gedung 15.000 Biaya Penyusutan gedung 56.250 Total BOP 749.325 4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi 4.4.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan BBB Rp 1.151.600 BTKL Rp 1.230.000 BOP Rp 571.050 Rp 2.952.650 Harga Pokok Produksi per pasang sepatu Rp 2.952.650 : 200 pasang = Rp 14.763,25 Harga Jual produk dengan tafsiran laba 40% Rp 14.763,25+ ( 40% x Rp 14.763,25) = Rp 20.668,55
  • 11. 37 4.4.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Full Costing CV.Tiga Putra Jaya mengolah produknya melalui satu departemen. Dalam tahap pengolahan tersebut sebagian kecil produk mengalami kerusakan dan tidak laku dijual. Data produksi dan biaya dalam bulan Juni 2010 adalah sebagai berikut : Produk masuk proses sebanyak 200 pasang sepatu, dari jumlah tersebut 175 pasang sepatu telah selesai dan produk rusak sebanyak 5 pasang sepatu dan 20 masih dalam proses dengan tingkat penyelesaian (BBB 100%, BTKL 80 %, BOP 70 %). Produk rusak yang bersifat normal sebanyak 5 pasang sepatu dalam satu bulan, akan tetapi jumlah tersebut tidak mempengaruhi dalam memperhitungkan harga pokok produk dan harga jual. Berikut ini data produksi dari pemprosesan sepatu : Dimasukkan dalam proses 200 pasang Produk jadi ditrasfer ke gudang 175 pasang Produk dalam proses akhir 20 pasang (BB 100 %, BTKL 80 %, BOP 70 %) Produk rusak 5 pasang 200 pasang 0 Data biaya produksi bulan Juni 2010 Biaya Bahan Baku Rp. 1.151.600 Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.230.000 Biaya Overhead Pabrik Rp. 749.325 Total Biaya Produksi Rp. 3.130.925 Perhitungan Unit Ekuivalen Biaya Bahan Baku = 175 + 5 + (100 % X 20) = 200 Biaya TK Langsung = 175 + 5 + ( 80 % X 20) = 196 Biaya Overhead Pabrik = 175 + 5 + ( 70 % X 20) = 194
  • 12. 38 Perhitungan Biaya Per Pasang Sepatu BBB = Rp 1.151.600 : 200 pasang = Rp 5.758 BTKL = Rp 1.230.000 : 196 pasang = Rp 6.275,5 BOP = Rp 749.325 : 194 pasang = Rp 3.902,7 Total = Rp 15.936,2 Berikut ini adalah perhitungan Biaya Produksi bulan Juni 2010 HP Produk Jadi = 175 x Rp 15.936,2 = Rp 2.781.800 HP Produk rusak = 5 x Rp 15.936,2 = Rp 79.480 Jumlah HP Produk Jadi = Rp 2.861.280 Harga Pokok Produk Dalam Proses 20 unit : BBB = 100 % X 20 X Rp 5.758 = Rp 115.160 BTK = 80 % X 20 X Rp 6.275,5 = Rp 100.408 BOP = 70 % X 20 X Rp 3.902,7 = Rp 46.832,4 Rp 269.643 Harga Pokok Produksi untuk bulan Juni 2010 Rp 3.130.923 Harga Pokok Produksi per pasang sepatu adalah Rp 3.130.923 : 200 = Rp 15.654,5 Rp 15.654,5+ (40 % x Rp 15.654,5) Harga Jual per pasang = ----------------------------------------------- 200 = Rp 21.916,3