1. Dokumen Ekspor – Impor
By : Kanaidi, SE., M.Si , cSAP
kanaidi963@gmail.com ... 08122353284
PTPRI
MA YASA E
DUKA
EXPORT
IMPORT
Training
2. Dokumen Perdagangan Internasional
• Kewajiban utama seorang eksportir adalah
mengirimkan barang yang dipesan importir, baik
melalui laut maupun udara. Bukti pengiriman barang
akan diberikan oleh perusahaan pelayaran (Shipping
company) dalam bentuk dokumen yang lazim disebut
Bill of Lading atau Konosemen.
• Adapun kewajiban importir adalah membayar barang
yang dipesannya sesuai dengan cara yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak. Agar kedua pihak
mau melaksanakan kewajiban masing-masing, maka
dokumen ekspor/impor harus lengkap sesuai dengan
yang telah disepakati.
10. Dokumen – dokumen yang dibutuhkan
untuk ANGKUTAN LAUT
• Shipping Instruction , yaitu dokumen yang berisi instruksi dari
shipper kepada agen pengangkut/carrier untuk mengangkut barang
yang telah ditentukan
• Shipping Order, yaitu dokumen order pengapalan dari agen
pengangkutan ke armada pelayaran dalam hal ini diwakili oleh
kapten kapal
• Mate’s Receipt, yaitu tanda terima yang diberikan oleh mualim
kapal sebagai tanda bahwa barang telah diterima di kapal
• Bill of Lading, yaitu (B/L) merupakan tanda terima barang-barang
yang diberikan oleh si pengangkut (carrier) kepada pengirim barang
(Shipper).
• Manifest, yaitu rekapitulasi muatan dari pelabuhan muat ke
pelabuhan bongkar
• Delivery Order, yaitu dokumen yang diberikan agen pengangkutan
kepada penerima barang sebagai tanda bahwa barang telah dapat
diambil di pelabuhan.
11. Dokumen – dokumen dalam
MODA TRANSPORTASI UDARA
antara lain :
• Airway Bill (AWB)
• Master AWB / House AWB
• Shipping Instruction
• Commercial Invoice
• Shipper’s Declaration of Dangerous Cargo
• Shipper’s Certificate for Arms and
Ammunition
12. AWB/SMU :
(Air WyBill/ Surat Muatan Udara)
• Airwaybill atau SMU adalah cargo dokumen yang
diterbitkan oleh carrier (pengangkut) atau agent yang
dikuasakannya.
• Airwaybill atau SMU mempunyai fungsi yaitu :
a. Bukti tertulis dari kesimpulan Contract pengangkutan
b. Bukti dari penerimaan barang kiriman
c. Sebagai bukti penagihan ongkos kirim (jika CCX
shippment)
d. Sertifikat asuransi dari barang kiriman
e. Sebagai acuan bagi pengangkut dalam melaksanakan
pengiriman dan penyerahan barang kiriman di
tempat tujuan.
13. Penerbitan AWB/SMU
• Sesuai dengan Convensi Warsawa dan Hague Protocol, dan sesuai
dengan syarat yang tertera dipersyaratan pengangkutan, maka
sipengirim (shipper)lah yang akan menyiapkan penerbitan airwaybill
atau SMU.
• Sipengirim bertanggung jawab atas kebenaran tentang hal yang
berhubungan dengan kiriman barang yang ia tuliskan di airwaybill atau
SMU, atau yang
telah dituliskan atas nama pengirim.
• Sipengirim akan bertanggung jawab akan hal yang merugikan, atau
merusakkan, yang diakibatkan karena kesalahan, ataupun ketidak
benaran, ataupun kekurangan, untuk hal yang tertulis di airwaybill
atau SMU.
• Meskipun penulisan tersebut tidak dilakukan oleh sipengirim sendiri,
oleh agen yang dikuasakannya, atau orang lain yang dikuasakannya.
Dengan ditanda tanganinya airwaybill atau SMU tersebut, sekaligus
sipengirim setuju terhadap segala syarat pengiriman, yang tercantum
dibelakang airwaybill atau SMU sebagai kontrak pengangkutan.
14. Fungsi AWB :
• Kontrak angkutan
• Bukti penerimaan barang
• Sertifikat asuransi
• Petunjuk bagi staff penerbangan