Publicité
Publicité

Contenu connexe

Publicité

Laporan Bacaan Rodman_Kelompok 1.pptx

  1. L a p o r a n B a c a a n CULTURAL STUDIES AND HISTORY (Gilbert B. Rodman) Tugas Mata Kuliah Historisitas dalam Cultural Studies Kelompok 1 Iqbal Eka Junianto (NPM: 2106786572) Ken Miryam Vivekananda (NPM: 2106786591) Kitra Desnika (NPM: 2106786616)
  2. Gagal Paham ‘Cultural Studies’ Cultural Studies harus digolongkan ke dalam satu disiplin ilmu tertentu Cultural Studies adalah ilmu tentang budaya populer Cultural Studies adalah bagian dari teori kritis Rodman mengawali tulisannya dengan memaparkan beberapa contoh dari banyak kekeliruan dalam menafsirkan definisi ‘Cultural Studies,’ yakni:
  3. Tawaran Definisi ‘Cultural Studies’ ala Rodman “Sebuah hubungan saling kait antara pergulatan intelektual dan praktik politik kaum kiri.”
  4. Tujuan ‘Cultural Studies’ 1 Menghasilkan analisis yang rinci dan kontekstual tentang bagaimana kekuasaan dan relasi sosial diciptakan, disusun, dan dipelihara melalui budaya. 2 Memasyarakatkan analisis-analisis tersebut di forum-forum publik, sejalan dengan tugas-tugas pedagogi, provokasi, dan intervensi politik.
  5. Empat Karakter Cultural Studies Politis Interdisipliner Konstruktivisme Kontekstualisme Radikal
  6. 1. Politis  Kajian Cultural Studies selalu diawali dengan komitmen politik yang kuat  Dalam Cultural Studies, keberpihakan adalah kunci  Kerja-kerja intelektual Cultural Studies akan selalu kompatibel dengan misi politis  Cultural Studies memproduksi pengetahuan tak hanya untuk pengetahuan semata.  Kajian Cultural Studies didorong oleh keinginan untuk melakukan intervensi demi membela mereka yang lemah
  7. 2. Interdisipliner  Cultural Studies merupakan ilmu yang sangat luas, tidak pasti, dan berubah-ubah  Cultural Studies tidak memiliki disiplin atau peraturan tertentu untuk menandakan teritorinya karena sifatnya yang sangat luas dan beragam  Cultural Studies justru mempertanyakan rasionalitas dari disiplin atau peraturan-peraturan tersebut
  8. 3. Konstruktivisme  Cultural Studies menolak adanya ‘netral’ karena setiap manusia memiliki pandangannya masing-masing terhadap suatu objek.  Pandangan dan paham-paham yang setiap manusia miliki tersebut dikonstruksi oleh bahasa, edukasi, agama, budaya.
  9. 4. Kontekstualisme Radikal Dua fakta kunci dalam Cultural Studies terkait konteks: 1. Segala sesuatu tak bisa lepas dari konteks 2. Konteks dapat dikontruksi secara aktif  Kontekstualisme radikal menjadikan karakteristik Cultural Studies mirip dengan kajian sejarah  Konsekuensi kontekstualisme radikal dalam kajian Cultural Studies dapat menghasilkan produk penelitian berbeda.
  10. Kesimpulan Cultural Studies akan selalu relevan dengan pertanyaan-pertanyaan terkait historisitas, bahkan ketika fokus kajiannya adalah budaya kontemporer. Kontekstualisme radikal akan membuat kerja-kerja cultural studies menjadi mirip dengan kerja-kerja sejarah. Cultural Studies perlu dibingkai sebagai serangkaian upaya berkelanjutan untuk menulis sejarah politik masa kini; untuk memahami kompleksitas budaya kontemporer, menggunakan pengetahuan untuk menceritakan kisah-kisah yang lebih baik tentang dunia yang sudah kita miliki dan menggunakan kisah yang lebih baik itu untuk membangun dunia yang lebih baik bagi kita semua di masa depan.
Publicité