Media Komunikasi dan Interaksi
Direktorat Diplomasi Publik
Jalan Taman Pejambon No. 6 Jakarta 10110
Telepon : 021-3813480
Faksimili : 021-3858035
Diplomasi
tabloiddiplomasi. org tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id @diplik_kemlu
www. kemlu. go. id
tabloid No. 119
tahun xiV
Tgl. 15 september 2022
Di Balik
“Hat Trick”
Kunjungan Kerja
Presiden RI ke Asia Timur
FMCBG KETIGA DISKUSIKAN
UPAYA PEMULIHAN KEUANGAN
GLOBAL
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
Pertemuan Tingkat Menteri
Luar Negeri G20 Bahas
Penguatan Multilateralisme
serta Ketahanan Pangan dan
Energi
Surat Pembaca
catatan redaksi
Pembaca Tabloid Diplomasi yang budiman.
Edisi September 2022 kali ini Tabloid Diplomasi
menyuguhkan tema utama kunjungan Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo ke Rusia dan
Ukraina. Di tengah situasi peperangan dua
negara tersebut yang belum juga berakhir
hingga hari ini, kunjungan perdamaian Presiden
RI merupakan simbol penting agar perang
segera diakhiri, dan penyelesaian konflik win-win
solution lebih diutamakan.
Kehadiran Presiden Jokowi ingin menunjukkan
pada dunia global bahwa perang memiliki efek
domino secara luas terhadap krisis pangan dan
energi di berbagai belahan dunia. Makna Eropa
bagi Indonesia sangatlah strategis dan signifikan.
Secara tersirat, Presiden juga ingin menggaris-
bawahi bahwa Indonesia siap menjadi juru da-
mai antar dua negara tersebut.
Masih terkait tema utama, Presiden Jokowi juga
melakukan kunjungan maraton ke tiga negara
di Kawasan Asia Timur, yakni ke Republik Rakyat
Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Sejumlah
isu global dan kerjasama di berbagai bidang, mu-
lai kerjasama perdagangan, investasi, kesehatan,
infrastruktur, perikanan, hingga isu kawasan dan
dunia dibahas bersama para pemimpin ketiga
negara ini. Kunjungan ke Asia Timur ini penting
mengingat RRT, Jepang, dan Korea Selatan ada-
lah mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi,
mitra penting ASEAN, dan mitra penting dalam
konteks G20. Apalagi, Indonesia saat ini masih
menjabat Presidensi G20 hingga November ta-
hun ini.
Seiring dengan kepemimpinan Indonesia di G20,
sejumlah artikel mengenai peran serta dan kon-
tribusi Indonesia juga disuguhkan dalam edisi
kali ini. Di antaranya mengenai Foreign Ministers
Meeting (FMM) dan Finance Ministers and Cen-
tral Bank Governors (FMCBG) G20 yang diko-
mandani Direktur Pembangunan Ekonomi dan
Lingkungan Hidup (PELH) Kemlu RI. Artikel me
ngenai pertemuan G20 lainnya juga tidak luput
dalam bahasan edisi kali ini.
Topik mengenai Beasiswa Seni dan Budaya
Indonesia (BSBI) sebagai salah satu program
unggulan Kemlu RI dalam memperkenalkan seni
dan budaya kepada masyarakat dunia juga tidak
ke
tinggalan. BSBI adalah program penting. Sejak
2003, BSBI telah memiliki 926 alumni dari 77 ne
gara sahabat.
Liputan lain terkait Pelindungan WNI, Pertemu
an Tingkat Menteri (PTM) ASEAN di Phnom Penh,
wawancara dengan Sekjen IORA, hingga public
lecture serentak 37 provinsi oleh Pusdiklat Kemlu
RI, menjadi pelengkap edisi kali ini. Semoga
beragam suguhan tersebut makin mencerahkan
dan menginspirasi kerja-kerja diplomasi kita di
berbagai level. Selamat membaca.
Kunjungan Presiden RI ke Rusia dan Ukraina benar-benar mengejutkan
dunia global. Belum pernah ada sejarah pemimpin dunia yang berani
berkunjung ke negara yang sedang berperang. Entah sebuah kenekatan
atau sudah diperhitungkan secara matang dari sisi keamanan, misi
Indonesia datang secara langsung ke Ukraina dan Rusia benar-benar patut
diapresiasi. Indonesia menunjukkan kelasnya sebagai Pemimpin G20 yang
membawa misi perdamaian dan juru damai.
Mengenai efektivitas dan hasil konkret adanya jalan damai pasca kunju
ngan, itu soal lain. Tentu mendamaikan pertikaian antar dua negara tidaklah
semudah membalik telapak tangan. Butuh proses panjang dan bertahap
untuk sampai pada titik perdamaian dan terselesaikannya konflik yang
terjadi. Namun, yang perlu dicatat, Indonesia sudah berani melangkahkan
kaki. Negara kita sudah bertindak beberapa langkah lebih progresif
untuk memberikan teladan pada negara-negara lain terkait pentingnya
peran serta, partisipasi, dan kontribusi negara lain dalam mengintervensi
peacebuilding di belahan dunia lainnya.
Kita tentu berharap pemimpin berikutnya pasca Jokowi nanti juga
memiliki keberanian, gebrakan, dan langkah-langkah solutif-produktif
dalam ikut menciptakan perdamaian dunia. Sebagaimana amanat Alinea
Ketiga Pembukaan UUD 1945 yang secara gamblang menyatakan “…
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial…”, maka siapapun pemimpinnya,
dan sampai kapanpun, amanat tersebut sejatinya terus dihidupkan sebagai
bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia.
Syifa Syarif, Depok
Media KoMuniKasi dan interaKsi
Direktorat Diplomasi Publik
Jalan taman Pejambon no. 6 Jakarta 10110
telepon : 021-3813480
Faksimili : 021-3858035
Diplomasi
tabloiddiplomasi. org tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id @diplik_kemlu
www. kemlu. go. id
tabloiD No. 119
tahuN xiV
tgl. 15 sePteMber 2022
Di Balik
“Hat trick”
kunjungan kerja
PresiDeN ri ke asia timur
FmCbG ketiGa DiskusikaN
uPaYa PemulihaN keuaNGaN
Global
Kementerian Luar Negeri
Republik Indonesia
PertemuaN tiNGkat meNteri
luar NeGeri G20 bahas
PeNGuataN multilateralisme
serta ketahaNaN PaNGaN DaN
eNerGi
daftar isi
Penanggung Jawab
Teuku Faizasyah
(Direktur Jenderal Informasi dan
Diplomasi Publik)
Yusron B. Ambary
(Direktur Diplomasi Publik)
Redaktur
Rizal Wirakara
Anggota Redaktur
Annisa Paramita
Ahmad Fadli Rasyid
Penyunting
Khariri
Sekretariat
Dian Marisa
Alamat Redaksi
Direktorat Diplomasi Publik,
Kementerian Luar Negeri RI, Lt. 12
Jl. Taman Pejambon No. 6, Jakarta
Pusat
Telp. 021- 68663162,3863708,
Fax : 021- 29095331, 385 8035
Tabloid Diplomasi edisi bahasa
Indonesia dan Inggris dapat
diunduh di :
http://www. tabloiddiplomasi. org
Email : tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id
Diterbitkan oleh
Direktorat Diplomasi Publik,
Direktorat Jenderal IDP
Kementerian Luar Negeri R. I.
Wartawan Tabloid Diplomasi tidak
diperkenankan menerima dana atau
meminta imbalan dalam bentuk apapun dari
narasumber.
Wartawan Tabloid Diplomasi dilengkapi
kartu pengenal atau surat keterangan
tugas. Apabila ada pihak mencurigakan
sehubungan dengan aktivitas kewartawanan
Tabloid Diplomasi, segera hubungi redaksi.
Bagi anda yang ingin mengirim tulisan atau menyampaikan tanggapan, informasi, kritik dan saran
silahkan kirim email: tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id
FOKUS UTAMA
04
05
06
07
FOKUS
08
09
10
11
LENSA
12
13
15
16
17
18
19
SOROT
20
21
22
KILAS
23
23
24
Kunjungan Presiden Ri ke Rusia dan Ukraina
Di Balik “Hat Trick” Kunjungan Kerja Presiden RI ke Asia Timur
Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri G20 Bahas Penguatan Multilateralisme serta
Ketahanan Pangan dan Energi
FMCBG Ketiga Diskusikan Upaya Pemulihan Keuangan Global
Pertemuan Menteri Pendidikan G20 Dorong Transformasi Sistem Pendidikan Global
Komitmen Percepatan Transformasi Digital dalam Digital Economy Working Group
Energy Transition Working Group : Bali Transition Roadmap
Memperkuat Asean Menghadapi Tantangan Baru
Kolaborasi Asean dan Negara Mitra untuk Hadapi Krisis Pangan Hingga Dinamika
Indo-Pasifik
Sekjen IORA: Kita Tidak Ingin Samudera Hindia Menjadi Wilayah Konflik
Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia Digelar Secara Daring
Menikmati BSBI Meski Secara Daring
BSBI 2022 Di Sanggar Syofyani Padang
Dari Semarandana Bali Untuk BSBI
Penutupan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) Virtual 2022
Public Outreach Diplomasi Publik dan Sosialisasi Presidensi G20 Indonesia di Medan
Kuliah Umum Serempak di 37 Provinsi
Pemulangan 241 Wni Korban Penipuan Kerja Kamboja
Kerja Sama Bilateral RI-Arab Saudi tentang Pilot Project Sistem Penempatan Satu
Kanal untuk Penempatan Terbatas Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi
Kerja Sama Pemerintah Ri di Bidang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Meninggalnya Wni A/N Adelina Lisao di Malaysia
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
FOKUS UTAMA
4
Media Komunikasi dan Interaksi
Oleh: Direktorat Eropa II
Presiden Republik Indonesia, Joko
Widodo melakukan kunjungan
kerja ke Moskow, Rusia pada 30
Juni 2022, dan bertemu dengan
Presiden Federasi Rusia Vladimir
Putin di Istana Kepresidenan Krem-
lin. Tujuan utama dari kunjungan
ke Rusia adalah untuk menyam-
paikan pesan perdamaian terkait
perang di Ukraina, mendorong
negosiasi serta menyelesaikan ma-
salah pasokan pangan dan pupuk
untuk ketahanan pangan global.
Kedua Presiden juga membahas
penguatan kerja sama bilateral
Indonesia-Rusia, pengamanan
pasokan pupuk, keterlibatan Ru-
sia dalam berbagai investasi di
Indonesia, penguatan kemitraan
kedua ne
gara untuk menjalin mitra
strategis dan rencana perundingan
perdagangan RI dengan Eurasian
Economic Union (EAEU). Terkait
rantai pasok pangan, Indone-
sia berharap agar Rusia dapat
memberikan jaminan keamanan
pengiriman komoditas biji-biji-
an seperti jagung dan gandum.
Sebelum kunjungannya ke Mos-
kow, Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo juga melakukan
kunjungan kerja ke Kyiv, Ukraina
pada 29 Juni 2022 dan bertemu
dengan Presiden Ukraina, Volo-
dymyr Zelen
skyy di istana Mary-
insky. Tujuan utamanya yaitu
sebagai bentuk kepedulian Indo-
nesia terhadap situasi di Ukraina.
Presiden Joko Widodo me-
nekankan posisi Indonesia ten-
tang pentingnya menghorma-
ti kedaulatan dan keutuhan
wilayah. Meski sangat menantang,
Presiden Joko Widodo juga me
nyampaikan pentingnya penyele-
saian melalui dialog secara damai.
Dalam kunjungan, Presiden Jokowi
turut menyampaikan keprihati-
nannya atas dampak perang terha-
dap kemanusiaan. Pemerintah dan
Masyarakat Indonesia memberi-
kan bantuan, seperti obat-obatan,
dan komitmen untuk rekon-
struksi rumah sakit di sekitar Kyiv.
Lebih lanjut, Presiden Joko-
wi mengatakan bahwa Ukraina
berperan penting dalam rantai
pasok pangan glo
bal. Indone-
sia berharap agar Rusia dapat
memberikan jaminan keamanan
pengiriman komoditas biji-bijian
seperti jagung dan gandum. Da-
lam kesempatan tersebut, Presi-
den Jokowi secara langsung me-
ngundang Presiden Zelenskyy
untuk menghadiri KTT G20 yang
akan diselenggarakan pada No-
vember tahun ini di Bali dan me
nyampaikan komitmen Indonesia
untuk terus memperkuat kerja
sama bilateral dengan Ukraina.
Presiden Zelenskyy menyambut
baik kehadiran Presiden Joko
Widodo di Ukraina. Menurut-
nya, ini adalah kunjungan per-
tama seorang pemimpin Asia
ke Ukraina sejak invasi Rusia.
Sementaraitu KunjunganPresiden
Republik Indonesia, Joko Widodo
ke Moskow menunjukkan bahwa
Indonesia akan terus bekerja keras
dan beradaptasi dalam mengh-
adapi situasi sulit saat ini, teruta-
ma dalam pemulihan ekonomi
global paska pandemi. Indonesia
bersedia untuk menjembatani ko-
munikasi antara para pemimpin.
Perang te
lah menyebabkan
dampak kemanusiaan yang luar
biasa dan memberikan dampak
siginifikan pada rantai pasok
pangan dunia, khususnya bagi
negara berkembang, mengingat
Rusia dan Ukraina adalah salah
satu negara penghasil gandum
terbaik di Eropa bahkan dunia.
Menurut Presiden Jokowi, perlu-
nya mengembalikan rantai pa-
sok dunia dengan mendorong
ada
nya reintegrasi pasokan ko-
moditas pangan dan pupuk dari
Rusia dengan pasokan gandum
Ukraina sesuai dengan upaya PBB.
Indonesia menekankan tidak
adanya kepentingan bagi Indo-
nesia terkait situasi di Ukraina dan
Indonesia. Indonesia mendorong
agar perang dapat segera selesai.
Diharapkan rantai pasok pangan,
pupuk dan energi dapat segera
diperbaiki karena menyangkut
kehidupan ratusan juta dan mil-
yaran manusia di seluruh dunia.
Presiden Republik Indonesia, Joko
Widodo mengajak kepada seluruh
pemimpin dunia untuk menjaga
semangat multilateralisme, se
ma
ngat damai dan kerja sama
agar perdamaian dapat dicapai.
Kunjungan Presiden Republik Indo-
nesia, Joko Widodo ke Ukraina dan
Rusia dengan misi perdamaian
dunia menunjukkan pelaksanaan
politik luar negeri Indonesia yang
bebas dan aktif serta, berkontribu-
si dalam perdamaian dunia serta
merupakan wujud amanat konsti-
tusi Indonesia untuk berkontribu
si
bagiterciptanyaperdamaiandunia.
INDONESIA AKAN TERUS BEKERJA KERAS DAN BERADAPTASI DALAM MENGHADAPI SITUASI SULIT SAAT
INI, TERUTAMA DALAM PEMULIHAN EKONOMI GLOBAL PASCA-PANDEMI. INDONESIA BERSEDIA UNTUK
MENJEMBATANI KOMUNIKASI ANTARA PARA PEMIMPIN.
DORONG DIALOG DAN
DUKUNG KEBERLANJUTAN
RANTAI PASOK GLOBAL
Presiden Ri Kunjungi RUSIA DAN UKRAINa
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 5
Media Komunikasi dan Interaksi
Di Balik “Hat Trick” Kunjungan Kerja
Presiden RI ke Asia Timur
Oleh: Direktorat Asia Timur
(Santo Darmosumarto,
Nadia Sumampouw, Rina F.
Wahyuningsih, Vahd Nabyl A.
Mulachela)
Di penghujung Juli 2022 lalu, Pre
siden Joko Widodo bertandang ke
3 negara Asia Timur. RRT, Jepang
dan Korea Selatan. Rangkaian kun-
jungan ini ditempuh hanya dalam
waktu 4 hari, dari 25 hingga 28 Juli
2022. Meski durasinya singkat, hasil
yang diperoleh dari lawatan ini tak
bisa dibilang remeh.
Dari segi politis misalnya, kunjung
an ini sukses memproyeksikan ke
pemimpinan Indonesia pada ber
bagai isu global, G20 dan ASEAN.
Dari segi ekonomi, kunjungan kerja
ini berhasil menarik minat sektor
swasta dan pemerintah dari ketiga
negara tersebut. Mereka seakan tak
ingin ketinggalan kereta untuk ber-
investasi di Indonesia.
Persiapan mendetail dan koordinasi
yang matang adalah kunci di balik
keberhasilan kunjungan Presiden
RI tersebut. Baik dari segi substansi,
maupun dari sisi pengaturan pro
tokoler yang dikemas dengan
mengedepankan efisiensi dan
fo
kus pada target yang hendak
dicapai.
Seperti menyusun “puzzle” infor-
masi yang tersebar menjadi sebuah
program yang konkrit, Direktorat
Asia Timur bersama dengan Di-
rektorat Protokol Kemlu intens
memimpin kolaborasi lintas in-
stansi. Tujuannya tak lain untuk
memastikan kunjungan Presiden RI
berjalan mulus dan menghasilkan
manfaat yang diharapkan.
Dalam rentang kurang dari 2 bulan,
koordinasi dengan berbagai ke-
menterian dan lembaga pemerin-
tah, Perwakilan RI di Beijing, Seoul
dan Tokyo, dan juga Kedutaan Besar
RRT, Jepang dan Korsel di Jakarta
dilakukan secara erat.
Tantangan Unik di Setiap Negara
Mempersiapkan kunjungan Kepa-
la Negara bukan urusan mudah.
Apalagi jika dilakukan dalam rang-
kaian tiga destinasi yang substan-
sinya ditangani satu Direktorat yang
sama. Tiap segmen kunjungan
memiliki tantangan unik.
Sebagai contoh, RRT tidak mem-
buka perbatasan bagi kunjungan
internasional. Negara ini masih
me
nerapkan protokol kesehatan
(prokes) COVID-19 secara sangat
ketat. Penerbangan komersial
pun nyaris tidak ada sama sekali.
Satu-satunya opsi moda transpor-
tasi yaitu menggunakan pesawat
sewaan (chartered flights) untuk
menerbangkan tim pendahulu
maupun delegasi inti.
Prokes setempat di RRT juga men-
jadi tantangan tersendiri, karena
Pemerintah RRT mengharuskan
tiap delegasi yang berkunjung un-
tuk menerapkan sistem pergerakan
yang tertutup - bagaikan hidup da-
lam sebuah “gelembung” (bubble)
steril. Alhasil, Delegasi Indonesia ha-
nya bisa tinggal dan berkegiatan di
dalam lingkungan Diaoyutai State
Guest House. Pengawalan oleh
aparat RRT dilakukan ketat. Tiap
penduduk setempat - termasuk pe-
jabat Kedutaan Besar RI di Beijing
- yang bertemu dengan Delegasi
Indonesia, diwajibkan untuk men-
jalankan karantina setelahnya.
Dalam hal kunjungan ke Tokyo,
tantangan unik yang dihadapi ada-
lah menjadi sangat terbatasnya
tim yang telah dipersiapkan untuk
diterjunkan sebagai pendukung ke
giatan Presiden RI di Tokyo, akibat
terpapar COVID-19 di H-2 sebelum
keberangkatan. Tantangan lain
yang ditemui adalah terkait faktor
keamanan karena pada 8 Juli 2022
telah terjadi penembakan terha-
dap mantan PM Abe Shinzo saat
melakukan kampanye di Prefektur
Nara. Alasan keamanan membuat
Jepang meminta Indonesia un-
tuk tidak mengumumkan rencana
kunjungan Presiden RI ke Tokyo
jauh-jauh hari, termasuk rencana
pertemuan dengan para tokoh na-
sional di Jepang.
Kunjungan Presiden RI di Tokyo
berlangsung hanya 16 jam. Ini me
rupakan segmen kunjungan ter
singkat jika dibandingkan dengan
kunjungan ke Beijing maupun
Seoul. Namun hasil kunjungan ini
tetap penting karena membawa
sejumlah kepentingan nasional dan
komitmen untuk disepakati bersa-
ma. Yang tidak kalah membang-
gakan, Presiden RI dan Ibu Negara
menjadi bagian dari sedikit sekali
tokoh asing yang diterima oleh Kai-
sar Naruhito dan Permaisuri Masa-
ko di Istana Kekaisaran Jepang.
Untuk kunjungan ke Korsel, salah
satu tantangan yang dihadapi
adalah mempersiapkan sejumlah
naskah perjanjian kerja sama yang
akan ditandatangani pejabat se
tingkat Menteri kedua negara
di hadapan Presiden RI dan
Presiden Korsel di Seoul. Tahapan
penyusun
an konsep awal naskah
perjanjian yang substansinya
beragam, negosiasi isi dokumen
dengan instansi penjuru di kedua
negara, konsultasi aspek hukum
dan legalitas dokumen dengan
Direktorat Jenderal Hukum dan
Perjanjian Internasio
nal Kemlu,
ditempuh secara teliti dan seksama.
Proses ini tak jarang berlangsung
hingga larut malam.
Hingga pada akhirnya dokumen
-dokumen yang final dicetak pada
kertas khusus untuk perjanjian in-
ternasional, dan setelah ditandatan-
gani para Menteri di Seoul, dibawa
kembali ke Jakarta untuk disimpan
di Treaty Room Kemlu RI. Koordina-
si dengan pihak Korsel juga memer-
lukan kepiawaian tersendiri, mengi
ngat hingga pelaksaan kunjungan,
tidak dijumpai secarik undangan
tertulis pun dari pihak Korsel – ke-
cuali undangan jamuan makan
malam kenegaraan.
Makna Kunjungan Presiden RI ke
Asia Timur
Terlepas dari berbagai tantangan
yang ditemui, kunjungan Presiden
RI ke Asia Timur pada Juli 2022 pa-
Kunjung
an Presiden Jokowi ke RRT, Jepang dan Korea Selatan, sukses memproyeksikan ke
pemimpinan Indonesia pada ber
bagai isu global, G20 dan ASEAN. Dari segi ekonomi, kunjungan
kerja ini berhasil menarik minat sektor swasta dan pemerintah dari ketiga negara tersebut.
Mereka seakan tak ingin ketinggalan kereta untuk berinvestasi di Indonesia.
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
FOKUS UTAMA
6
Media Komunikasi dan Interaksi
tut dimaknai sebagai prestasi me
sin diplomasi Indonesia yang beker-
ja dengan baik. Presiden RI adalah
Kepala Negara asing pertama yang
diterima berkunjung ke Beijing se-
lama masa pandemi COVID-19, di
luar mereka yang berkunjung untuk
menghadiri Winter Olympic. Makna
di balik ini adalah pengakuan atas
postur diplomasi Indonesia di mata
Beijing.
Hasil yang diraih dari kunjungan
ke Beijing, 25-26 Juli 2022, adalah
dukungan RRT bagi program-pro-
gram pembangunan di Indonesia.
Di antaranya, komitmen dukungan
RRT bagi ekspor produk pertanian
Indonesia termasuk impor 1 juta
ton CPO Indonesia dan akses pa
sar produk buah tropis, ikan hidup
dan ikan hias, serta revisi kebijakan
anti-dumping terhadap Indonesia.
Sektor swasta dan BUMN RRT juga
membuka kemungkinan terlibat
pada proyek Ibu Kota Negara (IKN)
Nusantara, termasuk dikembang-
kannya kemitraan multi-partit ber-
sama Uni Emirat Arab (UEA).
Adapun pendanaan yang dilakukan
RRT adalah untuk pengembangan
proyek-proyek infrastruktur strategis
termasuk KCJB, Kawasan Industri di
Kaltara, TCTP dan Herbal Medicinal
Plantation di Toba. RRT juga
menambah jumlah beasiswa dan
fasilitasi kembalinya mahasiswa
Indonesia ke RRT.
Pada kunjungan ke Tokyo, 27 Juli
2022, hasil yang diperoleh antara
lain yaitu dukungan investasi un-
tuk industri otomotif guna men-
dukung elektrifikasi sektor trans-
2022, dihasilkan komitmen investa-
si baru Korsel ke Indonesia senilai
USD 6,7 miliar, atau setara RP 100,69
triliun. Kunjungan Presiden RI juga
menghasilkan 3 dokumen kerja
sama teknis di bidang peminda-
han Ibu Kota Nusantara, kerja sama
maritim, dan kerja sama investasi
hijau.
Keberhasilan diplomasi secara utuh
tidak bisa hanya diukur dari dimensi
kuantitatif dan transaksional. “Hat
trick” Kunjungan Presiden RI ke
Asia Timur tak bisa dipungkiri telah
memperkokoh kualitas kemitraan
strategis dan komprehensif Indone-
sia dengan ketiga negara tersebut,
didasari pada kepentingan nasional
dan keberpihakan pada rakyat.[]
portasi. Jepang juga membuka
kerja sama pembangunan pabrik
methanol di Papua Barat oleh Sojitz
dan pembiayaan JBIC untuk INPEX
pada investasi di Blok Masela, serta
penyelesaian pembangunan infra
struktur strategis seperti MRT Ja-
karta dan jalan tol akses Patimban.
Investasi di sektor pangan dan
wirausaha termasuk kapasitas
bagi percepatan proses perizinan
ekspor mangga ke Jepang juga
menjadi hasil kunjungan Presiden
RI ke Tokyo. Selain itu, Jepang juga
memperkuat komitmen bagi kerja
sama pencegahan bencana alam,
pembangunan PLTA Peusangan,
serta penguatan kerja sama energi
dan lingkungan hidup.
Dari kunjungan ke Seoul, 27-28 Juli
Oleh: Satuan Tugas G20
Pertemuan Para Mente
ri Luar
Negeri G20, atau G20 Fo
reign
Ministers’ Meeting (FMM), te
lah diselenggarakan di
Bali pada tanggal 7-8 Juli
2022. Pertemuan ini men-
jadi forum strategis untuk
membahas upaya pemuli-
han global, dengan meng
angkat tema “Membangun
dunia yang lebih damai,
stabil, dan sejahtera bersa-
ma”. Pertemuan ini menjadi
sangat monumental dima-
na seluruh Menteri negara
G20 hadir secara in-person,
dan duduk di satu ruangan
yang sama.
Kehadiran seluruh Men-
lu G20 menjadi angin se-
gar tersendiri, mengingat
negara anggota G20 perlu
melakukan konsultasi dan
komunikasi yang sangat
intensif saat dunia dihadap-
kan pada berbagai ketidak-
pastian, yang memicu krisis
pangan dan energi. Meski
bukan anggota, Ukraina
juga turut diundang, de
ngan mengikuti sesi yang
berlangsung secara daring.
Hadir pula perwakilan se-
jumlah negara kepulauan
kecil seperti PM Fiji sebagai
Ketua Pacific Island Forum
(PIF), Menlu Suriname se-
bagai Ketua Komunitas
Karibia (Caricom) yang hadir
secara virtual, serta negara
berkembang seperti Uni Af-
rika. Kehadiran negara-ne
gara tersebut sangat pen
ting mengingat pentingnya
inklusivitas dalam presiden-
si G20 Indonesia.
G20 FMM tersebut terdiri
dari dua sesi. Sesi perta-
Pertemuan Tingkat
Menteri Luar Negeri G20
Bahas Penguatan
Multilateralisme serta
Ketahanan Pangan dan Energi
ma mengenai penguatan
multilateralisme telah
mem
bahas langkah bersa-
ma bagi penguatan kola
borasi global dan memba
ngun rasa saling percaya an-
tarnegara yang menjadi en-
abling environment bagi
stabilitas, perdamaian, dan
pembangunan dunia.
Pada sesi ini dihadirkan
dua pembicara khusus, ya
itu Sekretaris Jenderal PBB
Antonio Guterres dan Prof.
Jeffrey Sachs (Columbia
University). Mereka me
nyampaikan pandangan
mengenai penguatan prin-
sip-prinsip dan forum mul-
tilateral dalam situasi geo-
politik saat ini.
Sesi kedua mengenai kri-
sis Pangan dan Energi,
telah membahas lang-
kah-langkah strategis untuk
menanggulangi krisis ke
rawanan pangan, keku
ra
ngan pupuk, dan kenaikan
harga komoditas global.
Kenaikan harga komoditas
dan terganggunya rantai
pasok global memberikan
dampak yang sangat besar
bagi negara berkembang.
Untuk itu, G20 sebagai fo-
rum ekonomi yang mewaki-
li berbagai kawasan dunia,
memiliki kekuatan untuk
membahas isu ini secara
komprehensif, demi men-
cari solusi ekonomi-sosial
yang berkelanjutan.
Di sesi ini, Indonesia meng
undang tiga pembicara
khusus, yaitu David Beasley
(Direktur Eksekutif WFP),
Damilola Ogunbiyi (Per-
wakilan Khusus Sekjen PBB
Untuk Energi Berkelanjutan
Bagi Semua dan Co-Chair
UN-Energy), dan Ibu Mari
Pangestu (Direktur Pelak-
sana World Bank). Mereka
memberikan pandangan
mengenai dampak konflik
atas ekonomi dan pemba
ngunan dunia.
Selain itu, disela-sela Per-
temuan Para Menlu G20,
Menteri Luar Negeri Indo-
nesia juga telah melakukan
serangkaian pertemuan bi
lateral dengan para Menteri
Luar Negeri, baik negara
ang
gota G20 maupun ne
gara undangan.
G20 adalah sebuah plat-
form multilateral strategis
yang menghubungkan 20
Ekonomi utama dunia. G20
memegang peran pen
ting dalam mengamankan
masa depan pertumbuhan
dan kesejahteraan ekonomi
global. Indonesia meme-
gang Presidensi G20 di ta-
hun 2022 dan memberikan
prioritas pada kerjasama di
bidang penguatan arsitek-
tur kesehatan global, trans-
formasi digital, dan transisi
energi. Mempertimbang-
kan kondisi global terkini,
maka isu terkait ketahanan
pangan dan energi juga
banyak dibahas dalam ber
bagai pertemuan G20.[]
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 7
Media Komunikasi dan Interaksi
Media Komunikasi dan Interaksi
FMCBG Ketiga
Diskusikan Upaya
Pemulihan Keuangan Global
Oleh: Satuan Tugas G20
Pertemuan Menteri Keuangan dan
Gubernur Bank Sentral G20 (Fi-
nance Ministers & Central Bank
Go
vernors’ Meeting /FMCBG) yang
ketiga resmi berlangsung secara
hybrid di Nusa Dua, Bali (15/7). Per-
temuan tersebut merupakan per-
temuan ketiga FMCBG pada jalur
keuangan (finance track) di bawah
Presidensi Indonesia, setelah sebe
lumnya diselenggarakan pada bu-
lan Februari 2022 di Jakarta dan
April 2022 di Washington D. C.
Pertemuan FMCBG didahului per-
temuan tingkat Deputi (Finance &
Central Bank Deputies’ Meeting/
FCBD) yang telah dilaksanakan se-
cara hybrid pada 13-14 Juli 2022 di lo-
kasi yang sama. Pertemuan Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank Sen-
tral Negara G20 tersebut bertujuan
mendorong ekonomi global men-
capai pemulihan bersama yang
lebih kuat di tengah meningkatnya
tantangan yang semakin menge-
muka.
Rangkaian pertemuan ketiga
FMCBG pada Presidensi G20
Indonesia ini dihadiri oleh delegasi
asing secara fisik dengan jumlah
terbesar selama periode Presidensi
G20 Indonesia. Secara akumulatif,
seba
nyak 407 delegasi asing hadir
secara fisik di Bali dan 120 delegasi
hadir secara virtual. Di samping itu,
tercatat 17Menteri Keuangandan 10
Gubernur Bank Sentral hadir secara
fisik.
Dalam kesempatan ini, Presidensi
G20 Indonesia kembali mengun-
dang Menteri Keuangan Ukraina
untuk hadir secara virtual. Kehadir
an mayoritas delegasi negara G20,
negara terundang (invitees), dan
organisasi internasional secara fi
sik di Bali menunjukkan keseriu-
san dan komitmen global untuk
mendukung Presidensi G20 Indo-
nesia dan mendorong pemulihan
ekonomi yang berkelanjutan, teru-
tama di tengah meningkatnya tan-
tangan global.
Menteri Keuangan dan Gubernur
Bank Indonesia bersama-sama me
mimpinpertemuan.Padapertemuan
ini, para delegasi membahas tujuh
agenda prioritas maupun legacy
pada jalur keuangan yaitu:
i) Ekonomi global dan risikonya.
Presidensi G20 Indonesia te
rus melanjutkan diskusi terkait
kondisi perekonomian global
terkini dan respons kebijakan
yang tepat dalam mencapai
pemulihan ekonomi global yang
kuat, berkelanjutan, seimbang,
dan inklusif. Hal ini dilakukan
untuk menghadapi tantang
an
dengan meningkatnya tekanan
inflasi, disrupsi rantai pasok
global, ketidakseimbangan
permintaan (demand) dan ke
tersediaan penawaran (supply),
peningkatan harga komodi
tas dan energi akibat pande
mi COVID-19 serta perang di
Ukraina.
ii) Isu kesehatan global. Perte
muan merumuskan upaya
merevitalisasi arsitektur kese-
hatan global sehingga dapat
mendukung kesiapsiagaan,
pencegahan, dan respons ter-
hadap pandemi di masa yang
akan datang. Pertemuan juga
mendiskusikan langkah tindak
lanjut dari pembentukan dana
kesehatan multilateral untuk
penanganan pandemi di masa
depan, terutama dalam hal
memperkuat kolaborasi antara
keuangan dan kesehatan. Saat
ini, komitmen yang telah ter-
kumpul sekitar USD 1. 1 miliar.
Semua negara G20 dan bahkan
beberapa negara non-G20 dan
juga organisasi internasional
menyatakan dukungan dan
komitmen kontribusi ke dana
multilateral ini. Hal ini menja-
di salah satu hasil konkret dari
kepemimpinan yang kuat dari
Indonesia sebagai Presidensi
G20.
iii) Arsitektur keuangan internasi
onal. G20 tengah mencari upaya
untuk mendorong perbaikan
pengelolaan utang negara
mis
kin, dan mendorong pe
nguatan ketahanan keuangan
glo
bal jangka panjang yang an-
tara lain diakukan dengan upa-
ya menjaga aliran modal asing
yang berkelanjutan dengan
te
tap memitigasi risiko terha-
dap volatilitas aliran modal dan
penguatan jaring pengaman
keuangan global.
iv) Isu pada sektor keuangan. G20
terus mendiskusikan strate-
gi normalisasi kebijakan serta
mitigasi dampak jangka pan-
jang dari pandemi (scarring
effect) di sektor keuangan ser-
ta upaya untuk memperkuat
sektor keuangan global melalui
pengelolaan risiko dan opti-
malisasi teknologi dan digitali
sasi, serta pengaturan sistem
pembayaran lintas batas. Selain
itu, G20 juga terus meningkat-
kan upaya untuk mendorong
inklusi keuangan bagi kelom-
pok yang rentan melalui pe-
manfaatan digitalisasi.
v) Keuangan berkelanjutan. Di
tahun ini Presidensi G20 Indo-
nesia tengah fokus memaju-
kan 3 (tiga) agenda utama ya
itu pengembangan kerangka
kerja transisi keuangan (transi-
tion finance) dan peningkatan
kredibilitas komitmen institusi
keuangan terhadap transisi
ekonomi hijau, meningkatkan
keuangan berkelanjutan de
ngan peningkatan akses dan
keterjangkauan instrumen
hi
jau, serta diskusi terkait in-
strumen kebijakan yang dapat
memberikan insentif pem-
biayaan dan investasi. Keselu
ruhan agenda dimaksud untuk
mendukung transisi yang adil
dan terjangkau.
vi) Pembangunan infrastruktur. G20
mendiskusikan pembangunan
infrastruktur yang ber
kelanjutan, inklusif, mudah
diakses, dan terjangkau.
Untuk meningkatkan keterli
batan sektor swasta dalam
pembangunan infrastruktur,
G20 menyusun kerangka
kerja pe
ningkatan partisipasi
swasta dalam mendukung
infrastruktur berkelanjutan.
vii) Perpajakan internasional. Men-
teri Keuangan dan Gubernur
Bank Sentral Negara G20 juga
terus mendorong agenda ter-
kait dengan perpajakan inter-
national dengan memastikan
implementasi kesepakatan
global di tahun 2021 berupa
dua pilar G20/OECD.
Presidensi G20 Indonesia terus
mendorong semangat multilate
ralisme dalam pertemuan Menteri
Keuangan dan Gubernur Bank Sen-
tral G20 dengan terus memfasilitasi
dan memberikan dukungan penuh
terhadap agenda utama G20. Pre
sidensi G20 Indonesia juga terus
mendorong hasil yang konkret yang
berdampak langsung bagi proses
pemulihan ekonomi global, sehing-
ga dapat recover together, recover
stronger.[]
Kehadiran mayoritas delegasi negara G20, negara
ter
undang (invitees), dan organisasi internasional
secara fisik di Bali menunjukkan keseriusan dan
komitmen global untuk mendukung Presidensi G20
Indonesia dan mendorong pemulihan ekonomi yang
berkelanjutan, terutama di tengah meningkatnya
tantangan global.
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
FOKUS
8
Media Komunikasi dan Interaksi
Pertemuan Menteri Pendidikan G20
Dorong Transformasi Sistem
Pendidikan Global
Oleh: Satuan Tugas G20
Semangat gotong royong meng-
gema dalam Pertemuan Kelom-
pok Kerja dan Pertemuan Tingkat
Menteri di bidang Pendidikan G20,
di Bali pada 31 Agustus – 1 Septem-
ber 2022. Melalui pertemuan pun-
cak tingkat Menteri Pendidikan,
Presidensi G20 Indonesia tegaskan
komitmen kerja sama jangka pan-
jang negara G20 untuk memulih-
kan sektor pendidikan dan men-
ciptakan kesetaraan pendidikan
dunia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Mendik-
budristek), Nadiem Anwar Ma-
karim, mengapresiasi para dele-
gasi untuk kontribusi yang ber-
harga dalam penyusunan hasil
Pertemuan Kelompok Kerja Pendi-
dikan (Education Working Group/
EdWG) sejak Maret lalu.
Indonesia bersama negara-nega
ra G20, negara tamu undangan
khusus, serta organisasi internasi-
onal telah menyusun laporan dan
kompendium sebagai hasil kerja
EdWG. Dokumen itu menghadir-
kan pemetaan tantangan dan be-
ragam strategi, serta good practic-
es di 26 negara, dengan lebih dari
150 program kerja nyata di bidang
Pendidikan.
Laporan dan dokumen kompendi-
um yang dihasilkan dari rangkaian
EdWG ini merupakan dokumen
yang sangat penting dalam upaya
mendorong pemulihan, penguat
an, dan transformasi sistem pen-
didikan global. Terdapat praktik
terbaik yang bisa dipelajari, tujuan
yang ingin dicapai, dan impian
masa depan yang lebih baik untuk
semua pihak
Di samping laporan dan dokumen
kompendium, Indonesia juga telah
berhasil menyatukan suara di an-
tara negara G20 untuk memulih-
kan dan mengimajinasikan ulang
sektor pendidikan yang dijabar-
kan dalam hasil kerja Ringkasan
Pimpinan Sidang (Chair’s Summa-
ry). Ringkasan ini disampaikan oleh
Mendikbudristek, Nadiem Anwar
Makarim pada Pertemuan Menteri
Pendidikan G20. Bersama Kemen-
dikbudristek, Kementerian Luar
Negeri juga telah aktif berkontri-
busi dalam penyusunan ringkasan
tersebut, untuk memastikan ke
selarasan dokumen dengan tema
besar Presidensi G20 Indonesia,
ditengah banyaknya tantangan
global saat ini.
Capaian hasil kerja EdWG G20 me
rupakan kesepakatan para delegasi
untuk menunjukkan komitmen
nyata dalam menciptakan pendi-
dikan yang berkualitas. Nantinya,
hasil kerja ini juga dapat men-
dukung negara-negara lainnya un-
tuk merancang dan menerapkan
kebijakan pendidikan yang tang-
guh di masa depan. Penerapan ini
berorientasi pada kebijakan pemu-
lihan di bidang pendidikan serta
mengatasi learning loss yang dise-
babkan oleh pandemi untuk men-
capai pendidikan yang berkualitas
pada tahun 2030.
Para peserta juga menegaskan
kembali komitmennya untuk sa
ling berbagi wawasan dalam men-
jawab berbagai tantangan di sektor
pendidikan yang sejalan dengan
empat isu prioritas EdWG G20 ta-
hun ini, yaitu Pendidikan Berkuali-
tas untuk Semua; Teknologi Digital
dalam Pendidikan; Solidaritas dan
Kemitraan; serta Masa Depan Du
nia Kerja Pasca COVID-19.
Lebih lanjut, hasil EdWG G20 ju
ga menggarisbawahi pentingnya
peranan komitmen global dalam
mentransformasi sektor pendi-
dikan sesuai dengan komitmen
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Yakni kerja sama di level global un-
tuk mengintegrasikan pendeka-
tan, sumber pembelajaran, dan
metode lainnya dalam kebijakan
dan praktik sektor pendidikan.
Negara-negara G20 juga terus ber-
komitmen untuk mengembang-
kan pembelajaran sepanjang hayat
(lifelong learning) dan memper-
oleh pengetahuan, keterampilan,
serta karakter yang relevan bagi
semua pelajar. Hal ini bertujuan
agar mereka dapat terus berkem-
bang dalam kehidupan maupun
pekerjaan, dan dapat berkontribusi
pada masyarakat yang lebih adil,
inklusif, dan berkelanjutan.[]
Capaian hasil kerja EdWG G20 merupakan kesepakatan para delegasi
untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan pendidikan
yang berkualitas. Nantinya, hasil kerja ini juga dapat mendukung
negara-negara lainnya untuk merancang dan menerapkan kebijakan
pendidikan yang tangguh di masa depan
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi FOKUS 9
Media Komunikasi dan Interaksi
Oleh: Satuan Tugas G20
Pemerintah Republik Indonesia ter-
us berkomitmen untuk melakukan
percepatan transformasi digital.
Dalam hal ini, Presidensi G20 In-
donesia terus mendorong diskusi,
negosiasi, sekaligus kolaborasi dig-
ital antara negara-negara anggota
G20 melalui G20 Digital Economy
Working Group (DEWG).
Salah satu bentuk kolaborasi un-
tuk pengembangan ekosistem di
gital nasional adalah dengan ke
terlibatan pelaku industri. Sebagai
wadah bagi para pelaku industri
penyelenggara platform digital di
Indonesia, baik yang berskala na-
sional maupun multinasional, In-
dustry Task Force (ITF) DEWG turut
berpartisipasi dalam kesuksesan
penyelenggaraan DEWG sekaligus
berkolaborasi mendukung Peme
rintah mewujudkan transformasi
digital yang inklusif, memberdaya-
kan, dan berkelanjutan.
Selama pelaksanaan DEWG, pelaku
industri melalui ITF DEWG telah dili-
batkan dan berkontribusi terhadap
berbagai rangkaian kegiatan DEWG,
mulai dari partisipasi di berbagai
side event berupa lokakarya, pame
ran digitalisasi UMKM dan teknologi
futuristik, serta menyelenggarakan
kegiatan pendukung diantaranya
webinar, media briefing dan shar-
ing session. Selain penyelenggaraan
kegiatan yang bersifat substantif,
ITF DEWG juga menyuguhkan pe
ngalaman teknologi yang interaktif
dan futuristik bagi seluruh delegasi
dan tamu undangan.
Menutup rangkaian DEWG, dilaku-
kan Pertemuan Tingkat Menteri bi
dang Ekonomi Digital yang dihadiri
para Menteri di bidang Digital dari
anggota G20, negara undangan,
organisasi internasional, dan akade-
misi serta swasta.
Pertemuan bertujuan untuk men-
capai konsensus mengenai eko-
sistem digitalisasi di bidang per-
ekonomian. Pertemuan ini juga
menjadi platform untuk bertukar
informasi dan pengalaman terka
it best practices dalam bidang
digitali
sasi serta tantangannya.
Melalui pertemuan ini, Indone-
sia mendorong tiga prioritas da-
lam bidang Ekonomi Digital, ya
itu: (1) Konektivitas pasca pandemi
COVID-19; (2) Kecakapan dan literasi
digital; serta (3) Aliran data bebas
dengan kepercayaan dan aliran
data lintas batas.
Pertemuan Tingkat Menteri G20 un-
tuk Ekonomi Digital telah mencapai
kesepakatan untuk melengkapi ko-
munike Bali Package pada KTT G20,
November 2022 mendatang.
Pertemuan Tingkat Menteri G20
untuk Ekonomi Digital pada masa
Presidensi G20 Indonesia merupa
kan yang keenam kalinya diseleng-
garakan dalam kerangka G20. Per-
temuan pertama diinisiasi oleh
Presidensi China pada tahun 2016
yang kemudian dibentuk pada ma
sa Presidensi Jerman. Pertemuan
Tingkat Menteri kali ini merupakan
bagian dari rangkaian kegiatan se-
lama Presidensi G20 Indonesia ta-
hun 2022. Indonesia mengangkat
tema “Recover Together, Recover
Stronger” serta tiga isu prioritas,
yaitu: arsitektur kesehatan global,
transformasi digital, dan transisi
ener
gi sebagai fokus utama dari
Presidensinya di G20.[]
pelaku industri melalui ITF DEWG telah
dilibatkan dan berkontribusi terhadap
berbagai rangkaian kegiatan DEWG
komitmen percepatan
transformasi digital
dalam digital economy
working group
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
FOKUS
10
Media Komunikasi dan Interaksi
Oleh: Satuan Tugas G20
Pertemuan Tingkat Menteri Energi
G20 diselenggarakan di Bali, pada 2
September 2022, dan dihadiri para
Menteri Energi dari anggota G20,
negara undangan, dan perwakilan
dari organisasi internasional.
Di samping Menteri ESDM dan para
pejabat teras Kementerian ESDM
RI, Delegasi RI juga terdiri dari Staf
Khusus Menlu untuk Penguatan
Isu-Isu Prioritas, Staf Ahli Bidang
Hubungan Antarlembaga Kem-
lu, serta Direktur Pembangunan
Ekonomi dan Lingkungan Hidup
dari Kementerian Luar Negeri.
Pertemuan Tingkat Menteri Energi
G20 menggarisbawahi pentingnya
akselerasi transisi energi berkelan-
jutan dan memperkuat ketahanan
energi sebagai respon terhadap
tantangan global untuk memba
ngun sistem energi global yang
lebih resilien, sesuai dengan tema
Presidensi Indonesia tahun 2022,
Recover Together Recover Stronger.
Pada pertemuan tersebut, Menteri
ESDM Indonesia, Arifin Tasrif, sam-
paikan bahwa transisi energi berke-
lanjutan mendorong pertumbuhan
dan ketahanan ekonomi. Menteri
Energi G20 juga memberikan per-
hatian khusus pada tantangan
tran
sisi energi di negara kepulauan,
khususnya di wilayah Pasifik.
Sebagai hasil pertemuan, Menteri
Energi G20 mensahkan Bali
Compact, yang merupakan prinsip-
prinsipakselerasitransisienergiyang
bersih, adil, terjangkau, inklusif, dan
berkelanjutan. Selain itu, Indonesia
juga menyampaikan inisiatif
berupa Bali Energy Transition
Roadmap untuk kontinuitas
agenda global dalam memperkuat
kerja sama internasional dan
arsitektur energi. Roadmap ini juga
berisikan langkah-langkah untuk
pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan dan menuju net zero
emission dan netralitas karbon,
sesuai dengan kapasitas nasional
masing-masing negara. Hasil
pertemuan ini juga akan diteruskan
di tingkat pemimpin negara pada
KTT G20 Bali di bulan November
2022 mendatang.
Pertemuan Tingkat Menteri Ener-
gi G20 ini merupakan bagian dari
rangkaian kegiatan selama Presi-
densi G20 Indonesia tahun 2022. In-
donesia mengangkat tema “Reco
ver Together, Recover Stronger” ser-
ta tiga isu prioritas, yaitu: arsitektur
kesehatan global, transformasi digi-
tal, dan transisi energi sebagai fokus
utama dari Presidensinya di G20.
Rangkaian kegiatan Presidensi G20
Indonesia akan berpuncak pada
Konferensi Tingkat Tinggi yang akan
diselenggarakan di Bali pada 15 – 16
November 2022 mendatang. KTT
akan dihadiri oleh para pemimpin
anggota G20, yang akan memba-
has dan menyampaikan komitmen
untuk upaya pemulihan ekonomi
dunia. Indonesia telah menjabat
sebagai presidensi G20 sejak 1 De-
sember 2021 hingga 30 November
2022, dimana posisi tersebut selan-
jutnya akan dipegang oleh India
pada tahun 2023. Indonesia sendiri
akan tetap menjadi anggota Troika
hingga berakhirnya masa Presiden-
Indonesia juga menyampaikan inisiatif berupa Bali Energy Transition Roadmap
untuk kontinuitas agenda global dalam memperkuat kerja sama internasional
dan arsitektur energi.
energy transition
working group :
bali transition roadmap
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi FOKUS 11
Media Komunikasi dan Interaksi
MEMPERKUAT ASEAN
MENGHADAPI TANTANGAN BARU
Oleh: Direktorat Kerja Sama Politik
dan Keamanan ASEAN
Menteri Luar Negeri RI menyam-
paikan pentingnya bagi ASEAN
memperkuat diri dalam mengha-
dapi berbagai tantangan baru un-
tuk menjamin ASEAN berarti bagi
masyarakat. Tantangan ketahanan
pangan, ketahanan energi, dan
ketahanan fiskal menjadi isu sen-
tral yang diangkat Menlu RI saat
menghadiri 55th
ASEAN Foreign
Ministers’ Meeting (55th
AMM) di
Phnom Penh, Kamboja, 2-5 Agus-
tus 2022.
Dorongan Menlu RI ini didasar-
kan pada perkembangan du
nia
yang masih dihadapkan pada
pemulihan ekonomi akibat Pan-
demi COVID-19 serta menculnya
konflik dan ketegangan politik di
ber
bagai belahan dunia. Terham-
batnya rantai pasok pangan serta
pupuk untuk kebutuhan pertanian,
membuat kenaikan harga produk
pa
ngan yang juga mengakibatkan
ke
rentanan pangan bagi ma
sya
rakat ASEAN.
Indonesia melihat bahwa persoa
l
an
ini juga menjadi tantangan ASEAN se-
cara keseluruhan dan solusi regio
nal perlu dimajukan. Usulan Indo-
nesia untuk memperkuat respon
ASEAN dalam mengahadapi tan-
tangan ketahanan pangan dengan
memperkuat kerja sama ASEAN
Plus Three Emergency Rice Reserve
(APTERR). APTERR dibentuk untuk
menjamin pasokan beras di wilayah
ASEAN ketika terjadi kejadian daru-
rat. Usulan Indonesia dimaksudkan
untuk memperluas jenis komoditas
dan jumlah komoditas di bawah
APTERR tersebut.
Selain itu, Menlu RI juga meng-
garisbawahi pentingnya ASEAN
sampaikan dukungan kepada
Black Sea Initiative, yang berupaya
mengintegrasikan kembali produk
pangan dan pupuk dalam pasar
global dari wilayah konflik. Dukun-
gan ASEAN akan penting untuk
turut menciptakan kondisi kondu-
sif guna menjamin stabilitas har-
ga pangan bagi kebutuhan warga
dunia.
Terlepas dari isu ketahanan pa
ngan, Menlu RI juga menindaklan-
juti upaya penguatan mekanisme
kerja sama kesehatan ASEAN da-
lam menghadapi COVID-19 dan
ancaman pandemi lainnya. Pem-
bentukan ASEAN Centre for Public
Health Emergency and Emerging
Diseases yang telah disepakati
untuk dibentuk di Indonesia, Thai-
land, dan Vietnam perlu diopera-
sionalisasikan sesegera mungkin.
Di saat bersamaan, Indonesia juga
telah mendorong agar pendanaan
regional untuk mitigasi COVID-19
dalam skema COVID-19 ASEAN Re-
sponse Fund dapat diperluas un-
tuk penanganan isu kesehatan lain
yang mengancam ASEAN.
Isu Myanmar
Pertemuan juga membahas per
kembangan situasi terkini di Myan-
mar. Menlu RI bersama Menlu
ASEAN lain menyampaikan kekece-
waan atas tidak adanya kemajuan
serta komitmen Junta Militer Myan-
mar dalam implementasi Five Point
Consensus (5PC). Pertemuan juga
mengecam eksekusi terhadap em-
pat tahanan politik Myanmar yang
dilaksanakan seminggu sebelum
pelaksanaan 55th
AMM.
Secara khusus, Menlu ASEAN me
nyapakati agar Konferensi Tingkat
Tinggi ASEAN bulan November
mendatang dapat melakukan te
laahan terhadap implementasi 5PC
sejauh ini dan menentukan lang-
kah lanjutan terhadap isu Myan-
mar. Para Menlu ASEAN juga men-
dorong agar Menlu Kamboja, se-
bagai Utusan Khusus Ketua ASEAN
untuk Myanmar, dapat melakukan
pertemuan dengan semua pihak
yang bertikai di Myanmar sebelum
KTT ASEAN di bulan November
2022.
Rivalitas di Kawasan
Menlu RI juga soroti kembali pe
ningkatan rivalitas negara besar di
kawasan Indo-Pasifik yang dapat
menggerus kepentingan ASEAN.
Rivalitas tersebut dinilai mencip-
takan permasalahan baru bagi
ASEAN dalam menjaga peran bagi
masyarakat kawasan dan internasi-
onal. Dalam situasi saat ini, ASEAN
dinilai harus mengambil langkah
drastis guna meningkatkan rele-
vansi ASEAN sehingga tidak ter-
bawa dalam aliran rivalitas negara
besar.
Menajamnya rivalitas di Kawasan
juga disoroti oleh seluruh Menteri
Luar Negeri ASEAN. Memanasnya
situasi di Cross-Strait antara RRT
dan Amerika Serikat ketika ber-
langsungnya 55th
AMM, membuat
Menlu ASEAN juga mengeluarkan
pernyataan bersama yang me-
minta para pihak menahan diri
dari segala tindakan yang dapat
meningkatkan eskalasi.
Menlu RI sampaikan beberapa
lang
kah yang perlu diambil ASEAN
guna mengatasi peningkatan riva
litas ini.
Pertama, menjamin perkembang
an
institusi ASEAN yang progresif.
Langkah ini perlu dilakukan untuk
meningkatkan adaptabilitas dan
responsivitas ASEAN dalam men-
jawab berbagai isu yang muncul.
Kedua, memastikan ASEAN
sebagai poros dalam berbagai
proses ASEAN-led mechanisms
yang diikuti oleh mitra eksternal.
Namun, upaya ini dinilai tidak
mudah mengingat mitra ASEAN
juga membentuk dan mengikuti
berbagai mekanisme lain dalam
kawasan Indo-Pasifik yang dapat
menekan peran ASEAN. Oleh
karenanya, Indonesia menilai
penting bagi ASEAN untuk terus
meminta penguatan komitmen
mitra eksternal dalam menjaga
sentralitas ASEAN, termasuk
terhadap norma dan nilai yang
telah disepakati, khususnya dalam
Treaty of Amity and Cooperation.
Ketiga, ASEAN harus mendorong
implementasi konkret dari ASEAN
Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP).
Implementasi kerja sama ditujukan
agar AOIP berada di depan dari
berbagai inisiatif minilateral dan
unilateral yang berkembang saat
ini. Sifat kerja sama dalam AOIP
yang bersifat inklusif dan transpa
ran juga dinilai penting untuk men-
jamin berbagai inisiatif di bawah
AOIP ditujukan untuk meningkat-
kan stabilitas, perdamaian, dan ke
sejahteraan kawasan.[]
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
LENSA
12
Media Komunikasi dan Interaksi
KOLABORASI ASEAN DAN NEGARA mitra
UNTUK HADAPI KRISIS PANGAN HINGGA
DINAMIKA INDO-PASIFIK
Oleh: Direktorat Kerja Sama Politik
dan Keamanan ASEAN
Rangkaian 55th
ASEAN Foreign
Ministers’ Meeting/Post Ministerial
Conference (55th
AMM/PMC) telah
mempertemukan ASEAN dengan
sebelas mitra wicara yakni RRT, Je-
pang, Korea Selatan, India, Australia,
Selandia Baru, Inggris, AS, Rusia,
Kanada, dan UE. Setidaknya, ter-
dapat 14 pertemuan ASEAN dengan
mitra wicara, termasuk ASEAN Plus
Three, East Asia Summit, dan ASE-
AN Regional Forum, yang telah ber-
langsung pada tanggal 4-5 Agustus
2022.
Stabilitas kawasan Indo-Pasifik te
rus menjadi perhatian bersama,
baik ASEAN maupun negara mitra.
Menlu RI sampaikan “Indo-Pasifik
adalah kawasan masa depan kita.
Masa depan kita akan tergantung
bagaimana kita mengelola Indo-Pa-
sifik. ” Indonesia mengharapkan
pendekatan kerja sama yang in-
klusif, terbangunnya strategic trust
dan terus dihormatinya hukum-hu-
kum internasional harus menjadi
cara pandang dalam kerja sama di
Indo-Pasifik. Lebih lanjut, Menlu
RI sampaikan bahwa EAS seharus
nya menjadi model bagi arsitektur
kawasan. “Jika Indo-Pasifik adalah
laut yang dipenuhi dinamika, maka
EAS adalah kapal di mana kita men-
dayung bersama untuk mencapai
tujuan, yaitu perdamaian dan stabi
litas. ”, demikian pungkas Menlu RI.
Bagi Indonesia dan ASEAN, ker-
ja sama konkret dengan semua mi-
tra, sangat penting artinya. Mengacu
kepada ASEAN Outlook on the Indo
Pacific, kerja sama tersebut ten-
tunya harus saling menguntung-
kan (win-win) dan dapat berkontri-
busi bagi perdamaian, stabilitas dan
kemakmuran Indo-Pasifik.
Indonesia secara konsisten terus
mendorong peran aktif mitra dalam
penanganan krisis pangan. Salah
satunya dengan Rusia, Indonesia
mengangkat pentingnya reintegra-
si ekspor pangan dan pupuk Ru-
sia dalam rantai pasok dunia serta
meminta dukungan Rusia dalam
pelaksanaan Black Sea Initiative.
Dalam kerangka ASEAN Plus Three,
Indonesia sampaikan pentingnya
revitalisasi APT Emergency Rice Re-
serve.
Untuk mendorong percepatan
pemulihan ekonomi, Indonesia me-
mandang kerangka perdagangan
bebas ASEAN dengan mitra dan
Regional Comprehensive Econom-
ic Partnership (RCEP) perlu diman-
faatkan dengan maksimal.
Keberlanjutan penanganan pan-
demi juga masih menjadi perha-
tian utama Indonesia, khususnya
melalui operasionalisasi ASEAN
Centre for Public Health Emergency
and Emerging Diseases (ACPHEED)
yang mendapat dukungan Austra-
lia dan Jepang.
Selain itu, Indonesia juga tekan
kan bahwa efektivitas penanganan
perubahan iklim perlu didukung
melalui investasi negara maju, khu-
susnya pada proyek-proyek transisi
energi. Indonesia telah mengajak
Inggris dan Korea Selatan untuk
meningkatkan kerja sama di bidang
ekonomi hijau.
Indonesia, bertindak sebagai co-
chair pertemuan ASEAN – AS, me-
negaskan komitmen akan terben-
tuknya Kemitraan Komprehensif
Strategis (Comprehensive Strategic
Partnership) yang menurut ren-
cana akan diluncurkan pada bulan
November ini. Tahun ini ASEAN – AS
juga telah menyepakati kerja sama
pembangunan ekosistem kenda-
raan listrik di ASEAN.
Menyoroti situasi dunia yang penuh
tantangan saat ini, Menlu RI me
nyampaikan bahwa dunia saat ini
sangat memerlukan kearifan (wis-
dom) dan tanggung jawab para
pemimpin dunia, agar perdamaian
dan stabilitas terjaga.
Sejumlah isu di kawasan yang juga
disinggung dalam rangkaian per-
temuan antara lain, Laut Tiongkok
Selatan, Taiwan, dan Myanmar. Ter-
kait Myanmar, negara mitra menye-
salkan memburuknya situasi di
Myanmar khususnya dengan putus
an hukuman mati terhadap aktivis
pro demokrasi. Negara Mitra terus
mendukung upaya ASEAN melalui
implementasi Five Point Consensus.
Rangkaian pertemuan 55th
AMM/
PMC telah menghasilkan sejumlah
dokumen keluaran antara lain, Ren-
cana Aksi ASEAN – UK, ASEAN – UE,
dan ASEAN Plus Three, serta Annex
Rencana Aksi ASEAN - RRT dan ASE-
AN - Australia.[]
Indonesia, bertindak sebagai co-chair pertemuan ASEAN –
AS, menegaskan komitmen akan terbentuknya Kemitraan
Komprehensif Strategis (Comprehensive Strategic
Partnership) yang menurut rencana akan
diluncurkan pada bulan November ini.
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi LENSA 13
Media Komunikasi dan Interaksi
Sekjen IORA: Kita Tidak Ingin
Samudera Hindia Menjadi Wilayah Konflik
Sebagai sebuah lembaga asosiasi
strategis di Kawasan Samudera
Hindia, masih belum banyak
masya
rakat yang memahami IORA
dan peran penting yang telah
dilakukan di kancah dunia global.
Untuk lebih menggali hal tersebut,
redaksi Tabloid Diplomasi (TD)
berkesempatan khusus melakukan
wawancara secara daring dengan
Sekretaris Jenderal IORA, Duta
Besar Salman Al Farisi (SAF). Berikut
petikannya:
TD: Dibandingkan Persatuan Bang-
sa-Bangsa (PBB) dan Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara
(Association of Southeast Asian Na-
tions/ASEAN), masih banyak kawan
pembaca di kalangan masyarakat,
khususnya mahasiswa dan akade-
misi yang belum mengenal IORA.
Boleh dijelaskan secara singkat?
SAF: IORA adalah Indian Ocean Rim
Association, asosiasi negara-nega-
ra yang ada di kawasan Samudera
Hindia. Saat ini IORA sudah memi-
liki 23 negara anggota yang terse-
bar dari Australia hingga kawasan
timur Afrika. Ada Afrika Selatan,
Australia, Bangladesh, Comoros,
India, Indonesia, Iran, Kenya, Mada-
gaskar, Maladewa, Malaysia, Mauri-
tius, Mozambik, Oman, Prancis, yang
sebetulnya dari negara Eropa tapi
dia juga memiliki wilayah yang ada
di kawasan Afrika. Lalu Persatuan
Emirat Arab, Seychelles, Singapura,
Somalia, Sri Lanka, Tanza-
nia, Thailand, dan Yaman.
Dalam perkembangann-
ya, IORA juga memiliki
10 negara mitra dialog
atau dialogue partner,
yaitu Amerika Serikat,
Inggris, Italia, Jepang,
Jerman, Korea, Mesir,
Republik Rakyat Tiong-
kok, dan Turki. Jadi kalau
di-combine antara negara
anggota dengan negara-
negara mitra wicara,
sebetulnya lima anggota
tetap Dewan Keamanan
PBB ada didalamnya. Ini
yang menjadikan IORA
sangat strategis.
TD: Apa yang menjadi
prinsip utama IORA?
SAF: Prinsip utama IORA
adalah keterbukaan. Se
luruh keputusa di dalam
IORA dilaksanakan se-
cara konsensus. Meski-
pun ada negara maju,
negara menengah, ne
gara berkembang, IORA
menganut prinsip kese-
taraan di antara negara
anggotanya. IORA juga
menjunjung tinggi penghormatan
terhadap kedaulatan dan tidak sa-
ling mencampuri urusan dalam
negeri. Dalam hal pelaksanaan
kegiatan, IORA menganut prinsip
voluntary. Selain itu, terdapat ban-
yak hal yang sifatnya non-legally
binding dalam hal keputusan-kepu-
tusan yang diambil. Organisasi ini
memang masih merupakan asosiasi
yang belum sepenuhnya menjadi
legally bin
ding decision-making
process.
TD: Inisiatif apa yang melatarbe-
lakangi lahirnya IORA, dan apa
kepentingan Indonesia untuk ikut
serta di dalamnya?
SAF: Sebetulnya latar belakang
lahirnya IORA adalah kunjungan
Presiden Nelson Mandela pada awal
1990-an. Tepatnya kunjungan ke
India pada 1995 setelah bebas dari
tahanan apartheid dan menjadi
Presiden Afrika Selatan. Selain
India, Presiden Mandela juga
berkunjung ke beberapa negara,
dan mengatakan bahwa Samudera
Hindia ini merupakan samudera
yang sangat potensial. Oleh karena
itu, negara-negara di kawasan
Samudera Hindia perlu melakukan
kerjasama untuk menghasilkan
sesuatu yang sangat besar.
Dewasa ini, eksistensi IORA ini men-
jadi sangat penting di tengah rese-
si, dinamika geopolitik dan rivalitas
great powers, serta dinamika global
lainnya. Kita melihat mulai lunturnya
kepercayaan publik terhadap prin-
sip-prinsip multilateralisme. Ten-
tu saja IORA harus tetap konsisten
pada mandat, reliable, dan tidak ter-
pengaruh konstelasi politik global.
Tetap fokus pada penciptaan perda-
maian dan kesejahteraan kawasan.
Ini juga terbukti bahwa kerjasama
dan pelaksanaan program-program
IORA tetap terjalan dan terlaksana
dengan baik setelah melewati ber
bagai tantangan yang ada, termasuk
adanya pandemi, adanya ketega
ngan politik global saat ini, nega-
ra-negara anggota dan mitra wicara
tetap bekerjasama dengan baik. Ini
artinya sebuah pengakuan bahwa
semua pihak memandang IORA itu
relevan. IORA itu juga agile dan ten-
tu saja pas dan sesuai dengan apa
yang menjadi tujuan utama pendi-
rian IORA.
TD: Apa yang menjadi prioritas
IORA?
SAF: IORA memiliki empat prioritas
utama. Pertama, keselamatan dan
keamanan maritim. Kedua, fasilitasi
perdagangan dan investasi. Ketiga,
manajemen perikanan, yang mana
Indonesia menjadi coordinating
country. Keempat, manajemen risiko
bencana alam, kerjasama ekonomi,
ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta pertukaran kebudayaan dan
pariwisata.Disampingituadaduaisu
prioritas yang sifatnya cross-cutting,
menjangkau berbagai bidang yang
tadi telah disebutkan, yaitu blue
economy yang mencakup masalah-
masalah perikanan, pariwisata,
dan macam-macam, serta women
economic empowerment. Ini dua
cross-cutting issues yang digeluti
IORA.
TD: Apa tantangan yang dihadapi
dalam menjalankan misi di IORA?
SAF: Sebagai organisasi yang didiri-
kan tahun 1997, tahun ini kita mema-
suki tahun ke-25. Sebagai organisasi
regional, 25 tahun masih dianggap
usia muda. Salah satu tantangan
utama yang dihadapi adalah tan-
tangan kelembagaan. Organisasi
perlu penguatan. Kita belum seperti
ASEAN ataupun APEC yang sudah
mapan dan bisa bergerak dengan
sangat baik. Di IORA, kita perlu pe
nguatan organisasi yang meliputi
penguatan sumber daya manusia
yang memadai sehingga Secretariat
bisa mendukung pelaksanaan ber
bagai kegiatan.
Tantangan berikutnya yaitu pen-
danaan. Iuran dari 23 negara anggo-
ta secara merata hanya US $ 24.000
per tahun. Angka masih tergolong
kecil. Beberapa negara juga tidak
bisa membayar iuran karena situasi
domestik masing-masing. Alham-
dulillah masih ada dukungan dari
negara-negara mitra dialog.
Ada pula tantangan yang bersifat
geostrategis. Perkembangan geo-
politik di sekitar kawasan Samu
dera Hindia menuntut IORA dapat
memainkan peran lebih besar, dan
menciptakan kestabilan, kedamai
an, dan kesejahteraan masyarakat.
Dukungan yang saya sebut tadi
menjadi sangat penting. Dukungan
sumber daya manusia yang me-
madai dan dukungan pendanaan,
sehingga kiprah IORA dalam geo-
politik kawasan lebih visible. Kita
juga tahu bahwa ada keragaman
latarbelakang anggota IORA. Satu
sisi, itu memberikan peluang yang
sangat besar bagi kerjasama di
berbagai bidang. Namun, sisi lain-
juga memberikan tantangan yang
tidak mudah untuk mengelolanya
bagi upaya memajukan kerjasama
IORA itu sendiri.Tantangan yang
lebih penting lagi dan menyangkut
kiprah masing-masing negara ada-
lah ownership dan partisipasi ang-
gota pada proyek-proyek IORA. Ini
yang penting untuk dikembangkan
di kemudian hari.
TD: Apakah Indonesia termasuk
salah satu inisiator di IORA?
SAF: Benar, pada tahun antara 2015
sampai 2019 ketika Troika dipegang
oleh Australia, Indonesia dan India,
muncul gagasan yang baru lahir
pada tahun 2017 dan belum pernah
ada sebelumnya, yakni Indonesia
menyelenggarakan Summit yang
menghasilkan IORA Concord. Itu
mengangkat IORA menjadi high
political level di tingkat global. Saya
kira ini menjadi sangat penting, dan
di bawah kepemimpinan Australia
pun disepakati program-program
cross-cutting yang disebutkan se-
belumnya (blue economy dan wo
men economic empowerment).
Ketika India memimpin juga banyak
sekali fokus kegiatan yang tadi saya
sebutkan. Itu adalah program-pro-
gram yang memang digulirkan oleh
India. Jadi saya kira Indonesia, Aus-
tralia, dan India serta tentu saja Afri-
ka Selatan punya peran sangat pen
ting dalam mendorong kegiatan ini.
Namun setiap negara anggota lain
juga memiliki peran yang sangat
aktif. UAE, Iran, dan negara-nega-
ra lain memiliki peran yang tidak
kalah pentingnya. Saat ini Bangla-
desh memegang Keketuaan IORA,
dan telah menggulirkan gagasan
mengenai development initiative.
(Gagasan tersebut) cukup penting
karena selama 25 tahun berdiri IORA
hanya fokus pada kegiatan training
dan/atau workshop.
kbri
pretoria
Salman Al Farisi
Sekjen IORA
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
14
Media Komunikasi dan Interaksi
LENSA
Ke depannya, dengan program
development initiative yang diga-
gas Bangladesh, IORA diharapkan
memiliki kiprah yang lebih kuat
dengan pendanaan yang lebih me-
madai untuk menjalankan proyek-
proyek yang lebih dapat dirasakan
oleh negara-negara yang lebih
membutuhkan, terutama nega-
ra-negara least developed country
(LDCs) dan small island developing
countries (SIDCs). Itu yang penting
untuk dilakukan. Jadi masing-ma
sing negara memiliki peran yang
sangat penting, tapi juga harus
diakui beberapa negara besar se
perti Australia, Indonesia, India, dan
Afrika Selatan itu memiliki daya
dorong yang cukup memadai untuk
lebih membuat IORA itu visible.
TD: Summit yang kemarin pertama
dilaksanakan itu levelnya Kepala
Negara atau apa Pak Dubes?
SAF: Iya levelnya Presiden, saya ti-
dak hafal berapa banyak yang ha
dir, tapi cukup banyak. Pada saat itu
dipim
pin Presiden Joko Widodo dan
dinilai berjalan sangat sukses.
TD: Apa visi-misi atau program ker-
ja yang diusung?
SAF: Ketika saya mendapat tugas
ini, saya sampaikan visi-misi saya
adalah menjadikan secretariat
yang reliable dan efektif agar dapat
memberikan dukungan penuh ter
hadap negara-negara anggota IORA
dalam menjalankan perannya se-
bagai organisasi regional, utamanya
untuk mendorong IORA menjadi
organisasi regional yang terkemu-
ka di kawasan Samudera Hindia.
Misinya meningkatkan dukungan
teknis dan koordinatif serta konsul-
tasi secretariat kepada negara ang-
gota. Selain itu, juga meningkatkan
manajemen informasi, komunikasi,
dan layanan publik serta memban-
tu badan-badan fungsional IORA
melaksanakan fungsi strategisnya.
TD: Memasuki usia ke-25 tahun,
bagaimana Bapak melihat peran,
kedudukan, atau kontribusi Indone-
sia dalam membantu target-target
produktivitas kerjasama IORA?
SAF: Kontribusi nyata yang dilaku-
kan oleh Indonesia di IORA, 2017
berinisiatif membuat Summit, lalu
menghasilkan satu dokumen yang
sangat monumental, yaitu IORA
Concord yang menjadi panduan
politis high level bagi IORA melak-
sanakan tugas-tugasnya. Indonesia
juga memandang penting IORA
karena dengan adanya berbagai
tantangan di Samudera Hindia,
maka kerjasama IORA ini turut men-
jaga stabilitas keamanan dan pe-
majuan kesejahteraan ekonomi di
kawasan, terutama dalam rangka
mendorong peningkatan perdaga
ngan dan investasi di kawasan. Lalu
IORA bagi Indonesia merupakan sa-
rana untuk memperluas pengaruh
dan memperkuat posisi tawar Indo-
nesia di kawasan Samudera Hindia
sebagai new growth center dalam
rangka melengkapi kawasan pasifik.
Dengan postur Indonesia sekarang,
sudah waktunya memperluas arena
bermainnya, tidak hanya di kawasan
Asia Tenggara, tapi juga di kawasan
Samudera Hindia dan Pasifik. IORA
juga menjadi mitra Indonesia dalam
mengatasi tantangan-tantangan
di kawasan (Samudera Hindia), de
ngan mendukung berbagai upaya
menjaga keamanan dan kesela-
matan maritim (maritime safety
and security), dan menanggulangi
tindak penyelundupan (traffick-
ing and smuggling) manusia dan
pencurian ikan (IUU Fishing) yang
sangatlah penting bagi Indonesia.
Selain itu, perompakan di laut ma-
sih menjadi tantangan yang luar
biasa di kawasan. Melalui IORA, di-
harapkan ada kerja sama yang le
bih
baik untuk pengamanan wilayah
Samudera Hindia. Ini berkaitan
dengan upaya meningkatkan per-
tumbuhan ekonomi dan menjaga
lingkungan, sehingga kita menja-
di negara yang jauh lebih climate
friendly. Itu yang kitalakukan, se-
hingga tidak heran kalau di tahun
2015-2017 Indonesia menjadi Ketua
IORA dan menghasilkan sesuatu
yang sudah saya sampaikan.
TD: Menghadapi dinamika geo-
strategi dan geopolitik, pande
mi COVID-19, dan perang Rusia
-Ukraina, serta masalah peruba
han iklim, bagaimana strategi IORA
agar mampu beradaptasi dengan
perkembangan isu terkini, dalam
upaya pembangunan berkelanju-
tan?
SAF: IORA harus agile untuk sela-
lu menyesuaikan dengan situasi
di sekeliling kita. Kemarin dikaget-
kan dengan pandemi yang meluas
sekali. Terkait kesehatan, IORA be-
lum secara khusus menempatkan
kesehatan menjadi salah satu pri-
oritas utamanya. Kedepan, ini men-
jadi perhatian yang sangat men-
dalam dari anggota. Bahkan pada
pertemuan tingkat pejabat senior
beberapa waktu lalu, masalah-ma
salah ini juga sempat diangkat oleh
berbagai pihak. Kita harus melang-
kah ke sana. Kita senang beberapa
waktu lalu Australia menempatkan
dana, meskipun belum terlalu besar,
untuk mendukung negara-negara
LDCs dan SIDCs mengatasi persoa
l
an-persoalan yang dihadapi dalam
rangka pemulihan akibat COVID.
Isu kesehatan juga sudah mulai
ditangani dalam konteks bersa-
ma IORA. Ke depan isu-isu climate
change menjadi semakin penting
untuk kita kembangkan. Meskipun
saat ini kita belum secara spesifik
memiliki fokus pada isu climate
change sebagai prioritas, blue
economy, pariwisata, dan climate
change juga menjadi isu yang kita
arusutamakan (mainstreaming).
Tidak menutup kemungkinan ma
salah-masalah tersebut saling ter-
kait dengan isu-isu yang berhubu
ngan dengan climate change. Un-
tuk mengatasi situasi yang berke-
camuk akhir-akhir ini, kerjasama
IORA justru menjadi semakin rele-
van dalam menjaga Samudera Hin-
dia adalah samudera yang menjadi
hub pembangunan daripada men-
jadi wilayah konflik. Kita tidak ingin
Samudera Hindia menjadi wilayah
konflik, sehingga kita juga selalu
bersemangat untuk selalu menja-
ga Samudera Hindia sebagai per-
lintasan yang sangat aman, bebas,
terjaga rule of law-nya, sehingga kita
juga bisa memfasilitasi dinamika ke-
giatan perdagangan dan industriali
sasi di kawasan guna menciptakan
kesejahteraan seluruh bangsa di ka-
wasan Samudera Hindia.
TD: Bagaimana relevansi keang-
gotaan dan kekuatan atau keke
tuaan Indonesia di IORA bagi pen-
capaian prioritas politik luar negeri
kita saat ini dan di masa men-
datang?
SAF: Ya tentu saja justru harus be-
nar-benar memperkuat kerjasama
nya dengan IORA. Sebagaimana kita
diskusikan tadi, IORA merupakan
organisasi kerjasama maritim yang
komprehensif. Kita harus mem-
perkuat ini sehingga dapat mewu-
judkan Indonesia sebagai Poros
Maritim Dunia, karena sejak awal
Presidensi Jokowi, ditekankan ada
nya cita-cita Indonesia untuk menja-
di Poros Maritim Dunia. Justru IORA
inilah organisasi yang relevan untuk
maksud tersebut. Kita harus serius
untuk hal ini. Sudah saatnya bagi In-
donesia untuk memperluas wilayah
bermainnya melalui kerjasama di
kawasan yang lebih luas, selaras de
ngan pengalaman dan kemampuan
yang kita miliki.
Kita memiliki kemampuan mum-
puni. Berbagai macam pengalaman
pembangunan yang sudah kita
lakukan dalam situsi yang berke-
camuk. Kita masih bisa tumbuh
lima persen. Tidak semua negara
di dunia bisa melakukan hal itu.
Banyak hal yang bisa kita tularkan
kepada negara-negara yang memi-
liki keinginan untuk maju seperti
Indonesia. Pengelolaan COVID yang
baik di Indonesia sangatlah penting
untuk dipelajari bagi negara-negara
lain. Saatnya tangan di atas. Kita
memiliki kemampuan untuk mem-
beri bantuan kepada negara-negara
yang memang memerlukan bantu-
an dari kita. Ini yang bisa dilakukan
dalam IORA.
Ragam level pembangunan di IORA
sangat tinggi di tengah negara-ne
gara maju, menengah, LDCs, dan
SIDCs. Kemampuan yang dimiliki
Indonesia dan negara-negara lain
bisa disinergikan untuk membantu
ne
gara-negara yang kurang mam-
pu. Indonesia juga harus meman-
faatkan kepemimpinannya di IORA
untuk melaksanakan program-pro-
gram yang tentu harus selaras de
ngan kepentingan nasional, yaitu
pertumbuhan ekonomi yang baik
dan berkelanjutan (sustainable).
Kita bisa bekerjasama dalam mem-
fasilitasi perdagangan dan investa-
si, juga mendorong kerjasama di
bidang pariwisata, dan yang le
bih
penting mendorong kerjasama
blue economy dalam mendukung
kepentingan nasional untuk per-
tumbuhan dan kesejahteraan eko
nomi yang lebih baik.
TD: Demografi pembaca sudah
bergeser menjadi lebih muda. Apa
pesan untuk generasi berikutnya?
SAF: Kita harus sadar bahwa kita, In-
donesia, adalah negara kepulauan.
Negara ini dibentuk sebagai negara
kepulauan. Kesadaran akan kenu-
santaraan itu merupakan kesadaran
yang meyakini laut sebagai peng-
hubung di antara 17 ribu pulau. Ke-
sadaran bahwa kedaulatan yang su-
dah dipersatukan dengan laut terse-
but sangatlah penting bagi generasi
muda. Kesadaran kenusantaraan itu
juga akan membangun kesadaran
tentang keterbukaan. Orang yang
sadar akan keterbukaan/keterhu
bungan akan lebih mudah mene
rima pandangan, mengetahui ber
bagai perkembangan di tempat
lain, tidak seperti katak dalam tem-
purung.
Artinya, kita juga siap untuk mene
rima kemajuan. IORA masih akan
tetap relevan di panggung interna-
sional maupun di Indonesia pada
masa mendatang. Generasi muda
harus lebih memperluas cakrawala,
giat belajar, dan terus berkembang,
tidak hanya merujuk pada nega-
ra-negara tertentu, tapi juga meru-
juk pada perkembangan di kawasan
kita sendiri yang menyimpan poten-
si luas di berbagai bidang sehingga
tetap bisa relevan untuk kemajuan
bangsa kita sendiri. Banyak yang
bisa dipelajari dan bisa menjadi
penguat kegiatan kita sendiri.
Saya juga ingin mendorong ge
nerasi muda agar lebih tertarik dan
memperdalam isu-isu kelautan.
Isu-isu kelautan adalah masa depan
kita. Negara kita merupakan nega-
ra maritim yang akan memerlukan
(lebih banyak) ahli di bidang kelau-
tan. Dulu setiap merujuk ahli kelau-
tan, kita selalu menunjuk Hasjim
Djalal. Ke depan, kita harus sosok
Hasjim Djalal baru yang bisa men-
jadi rujukan untuk hukum laut di
Indonesia. Yang terpenting adalah
mari bersama-sama, sebagai bagian
dari IORA, untuk memperkuat IORA
dengan menunjukkan berbagai ke-
mampuan yang bisa kita bagikan
dengan negara-negara anggota
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi 15
Media Komunikasi dan Interaksi
LENSA
Kazaki Art School di tahun 2022 ini
kembalidipercayaolehKementerian
Luar Negeri RI untuk menjadi fasili
tator program Beasiswa Seni dan
Budaya Indonesia. Masih sama de
ngan tahun sebelumnya, program
BSBI ini berlangsung secara
daring karena masih terdampak
oleh pandemi COVID-19. Banyak
tantangan yang Kazaki hadapi
untuk mempersiapkan program
pelatihan ini dibandingkan dengan
tahun 2021 yang lalu. Tantangan
terbesarnya adalah bagaimana
cara membuat peserta tetap aktif
hingga program ini selesai. Program
yang dijadwalkan selama 2 Bulan ini
akan diisi dengan materi Tari, Kriya
dan Lagu. Peserta diberikan jadwal
Latihan 2 kali seminggu di hari
Sabtu dan Minggu selama 2 jam
dan diharapkan saat akhir program
sudah bisa menghafal satu konsep
tarian, satu konsep lagu dan
membuat 1 kera
jinan tangan.
Di tahun ini Kazaki sudah menyi
apkan materi Tarian 4 Etnis yang
akan diajarkan ke peserta. Tarian 4
Etnis ini bercerita tentang 4 Etnis
terbesar di Sulawesi Selatan yaitu
Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar.
Sedangkan untuk lagu sendiri, tim
Kazaki Art School mengajarkan 2
lagu yang pertama dari Toraja ber-
judul “To Manglaa” dan lagu Bugis
berjudul “Ininnawa Sabba
rae”. Dua
lagu ini sangat berbeda dari sisi
beat dan aransemennya, hal ini
menjadi tantangan tersendiri saat
dinyanyikan. Terakhir, untuk materi
Kriya sendiri Tim Kazaki mengajar-
kan membuat “tongkonan” yaitu
hiasan kepala dari Toraja yang di-
gunakan untuk menunjang peserta
saat menarikan Tari 4 Etnis.
Kembali membahas tantangan
dari program BSBI di tahun 2022
ini meskipun pandemic COVID-19
sudah mereda namun program
ini masih berjalan secara daring.
Jika di 2021 masih banyak negara
yang memberlakukan Lockdown
sehingga banyak peserta memili-
ki banyak waktu untuk bisa hadir
di pertemuan kelas sedangkan di
tahun ini kita dihadapkan dengan
bentroknya antara jadwal Latihan
de
ngan jadwal kegiatan pribadi
dari peserta. Contohnya saja dari
11 Peserta awal yang akhirnya bisa
menyelesaikan program ini hing-
ga akhir hanya tersisa 5 peserta
saja, yaitu Ms. Farisha Rafiqah dari
Brunei Darussalam, Ms. Nourelrah-
man Mamdouh dari Mesir, Mr. Pa-
tipon Ritthi
pukdee dari Thailand,
Mr. Theoun Makara dari Kamboja
dan terakhir Ms. Valisa Ninthavong
dari Laos. Banyak hal menarik
saat program BSBI Virtual ini ber-
langsung. Secara tidak sengaja
setiap tahunnya Kazaki Art School
selalu mendapat
kan peserta yang
memiliki suara sangat merdu dan
di tahun ini pun terdapat peserta
yang suaranya sangat indah se-
hingga ketika menyanyikan lagu
yang kami ajarkan terdengar mer-
du dan dari segi pelafalan kata sa
ngat mirip dengan orang Toraja
dan Bugis. Peserta ini adalah Mr.
Gabriel Lolley dari Solomon Island
dan Ms. Nourelrahman Mamdouh
dari Mesir. Sedangkan untuk Tari,
rata-rata peserta yang bergabung
di program ini terbilang bukan pe-
nari dan tidak memiliki dasar gerak
tari hanya peserta dari Thailand dan
Laos saja yang terlihat memang su-
dah biasa menari.
Kendala lainnya yang mungkin dira-
sakan adalah saat kelas Kriya. Kare-
na banyaknya alat dan materi yang
dibutuhkan untuk membuat tong-
konan sehingga sedikit mengham-
bat peserta untuk menyediakan
itu semua, ditambah ada beberapa
bahan yang tidak dapat ditemukan
di masing-masing negara peserta.
Namun dengan kreatifnya, ma
sing-masing peserta mencari ba
han alternatif pengganti sehingga
saat program BSBI berakhir mereka
berhasil menyelesaikan kriya Tong-
konan.
Akhir kata, Beasiswa Seni dan Bu-
daya Indonesia ini sangat efektif
sebagai program Diplomasi peme
rintah Indonesia untuk memperke-
nalkan kekayaan Seni dan Budaya
ke mancanegara. Kami dari Sang-
gar Kazaki Art School Makassar pun
sangat bangga bisa menjadi mitra
Kementerian Luar Negeri RI dalam
mengajarkan Kesenian dan Kebu-
dayaan yang ada di Sulawesi Sela-
tan. Semoga di tahun. selanjutnya
program ini bisa Kembali terseleng-
gara secara Offline.[]
Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia
Digelar Secara DARING
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
16
Media Komunikasi dan Interaksi
LENSA
Menikmati BSBI
Meski SECARA DARING
Dalam program ini, saya menda
patkan wawasan tentang bentuk seni yang tidak saya dapatkan
dan sebaliknya. Dengan perjalanan yang dibatasi karena pandemi, program daring adalah
alternatif yang bagus untuk mengadakan suatu acara yang dihadiri ma
syarakat dari belahan
dunia yang lain.
Saya berpartisipasi dalam Program
Beasiswa Seni dan Budaya
Indonesia (IACS/BSBI) bulan Mei
sampai dengan Juli 2022. Tahun
ini berlangsung secara virtual
melalui portal online Zoom. Kami
bertemu setiap hari Sabtu dan
Minggu selama dua jam. Program
ini diselenggarakan oleh Komunitas
Seni Gubang dari Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Kami mengikuti
kelas tari, menyanyi dan kerajinan
tangan.
Di kelas tari, saya menari Tari Je
pen
Seraung. Tari Jepen Seraung diajar-
kan oleh Randa Zunardy Prasetya
dan Dhita Claudia Yuniar. Selain itu
terdapat aktivitas membuat keraji-
nan Seraung. Seraung atau caping,
adalah penutup kepala run
cing
yang digunakan petani untuk me-
lindungi dari terik matahari, tetapi
juga dapat menggantikan payung
ketika musim hujan tiba. Topi ini
mengilhami terciptanya tarian
ini, yang memadukan ge
rakan-
gerakan baru dengan bentuk-ben-
tuk utama tarian jepen khas gaya
Kutai Kartanegara. Dalam sesi ker-
ajinan tangan, kami belajar cara
membuat topi seraung/jepen dari
karton, benang dan karet busa.
Di kelas menyanyi, kami belajar lagu
Buah Ara. Lagu ini diajarkan oleh
Luspiansyah dan Nova Abelia. Tari-
annya sangat menyenangkan teta-
pi saya tidak punya pengalaman
bernyanyi sehingga saya membu-
tuhkan usaha untuk bergabung di
kelas bernyanyi. Aktivitasnya me
nyenangkan dan saya dapat mera-
sakan seperti apa rasanya bernyanyi
setiap minggu.
Saya sangat menikmati keseha
rian
saya di BSBI. Hal ini membuktikan
bahwa kita sekarang dapat memi-
liki program bersama dalam jarak
yang begitu jauh, dalam kasus saya
antara Kota Wina di Austria dan Ku-
tai Kartanegara, Kalimantan Timur,
Indonesia. Saya terkesan dan san-
gat tertarik. Peserta lainnya berasal
dari Thailand, Cina dan Kazakhstan.
Saya belum pernah ke Kaliman-
tan Timur. Penga
laman ini san-
gat mena
rik untuk melihat sekilas
wilayah tersebut, di mana ibu kota
baru akan segera pindah dan untuk
mendapatkan wawasan tentang
bentuk seni di sana.
Dalam program ini, saya menda
patkan wawasan tentang bentuk
seni yang tidak saya dapatkan dan
sebaliknya. Dengan perjalanan
yang dibatasi karena pandemi, pro-
gram daring adalah alternatif yang
bagus untuk mengadakan suatu
acara yang dihadiri ma
syarakat dari
belahan dunia yang lain.
Pada bulan Agustus, saya meng
adakan workshop di Kedutaan Besar
Indonesia di Wina untuk beberapa
rekan penari dari kelompok tari
Gema Puspa Nusantara yang
berbasis di Wina. Sebagai hasil
workshop, tarian Jepen Seraung
dipentaskan pada pesta rakyat
KBRI pada musim panas tahun
2022. Penari sangat antusias
menarikan Tari Jepen Seraung dan
penonton sangat se-nang melihat
pementasan tari Je-pen Se
raung di
Wina.
Ditulis oleh: Bianca Figl
Bianca Figl Peserta BSBI asal Austria.
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi 17
Media Komunikasi dan Interaksi
LENSA
Oleh: Harfi Admiral
Sanggar Tari Dan Musik Syofyani
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam pro-
gram BSBI virtual menghadirkan suasana baru
yang unik dan segar di tengah pandemi. Kegia-
t
an ini mendorong para anak-anak muda dari
berbagai macam negara untuk terus aktif mem-
pelajari budaya Indonesia walau pandemi corona
masih mengganas di luar sana. Bukan hanya pe-
serta, kegiatan yang dimulai pada tahun 2021 ini
juga memberikan harapan dan angin segar pada
para penggiat seni karena masih bisa mengem-
bangkan dan memperkenalkan budayanya wa-
lau dengan cara yang berbeda.
Sanggar Tari Dan Musik Syofyani yang terletak di
kota Padang sudah menjadi mitra dari Kemente-
rian Luar Negeri Republik Indonesia sejak tahun
2016. Munculnya BSBI virtual dianggap sebagai
inovasi yang luar biasa oleh Kemlu dalam me
nyikapi perkembangan budaya di tengah-te
ngah pandemi. Suasana baru dalam kelas tari,
musik, maupun kerajinan tangan memiliki ceri-
ta yang menarik dan unik. Pada tahun 2021 dan
2022, Sanggar Tari Dan Musik Syofyani kembali
dipercaya oleh Kemlu untuk menjadi mitra BSBI
dalam memperkenalkan budaya Sumatera Barat
ke para peserta dengan cara virtual.
Ini adalah suasana yang sungguh baru, kare-
na tantangan yang akan dihadapi ketika men-
jelaskan materi berupa gerakan ataupun suara
tetapi secara virtual, atau hanya dari depan layar
komputer.
Para Peserta BSBI Virtual 2021
Selama program BSBI virtual, Sanggar Tari dan
Musik Syofyani mendapatkan total 18 peserta
dari 11 negara, yaitu Ukraina, Mesir, Prancis, Portu-
gal, Thailand, India, Uzbekhistan, Kepulauan So
lomon, Yaman, Jepang dan Tiongkok. Kedelapan
belas peserta itu adalah anak-anak muda hebat
yang tertarik dengan budaya Indonesia. Mereka
memiliki latar belakang yang berbeda satu sama
lainnya. Contohnya adalah peserta dari Portu-
gal yang bernama David Brandao Loureiro Pe
ralta, atau biasa disapa David, yang merupakan
seorang pemusik. Sewaktu perkenalan, David
mengatakan ketertarikannya dengan alat musik
Sumatera Barat bernama bansi (alat tiup dari
bambu). Ada juga peserta bernama Kenji Sato
yang adalah seorang Tik Tokers yang berasal dari
Jepang. Kenji sangat mencintai Indonesia dan
berkata untuk bisa pindah ke Indonesia.
Proses pelatihan yang berlangsung selama dua
bulan terasa cukup singkat. Mereka hanya ber-
latih di hari Sabtu dan Minggu selama 2 jam la-
manya. Awalnya, para peserta merasakan hal
yang berat karena langsung dihadapkan dengan
materi yang bisa dibilang membuat tubuh dan
pikiran mereka terkejut. Namun itu semua ha
nya menjadi masalah waktu. Pada pertengahan
program, para peserta mulai enjoy dalam menari
dan bernyanyi, bahkan ada yang sudah cukup
mahir berbahasa Minangkabau.
Kendala terbesar selama BSBI virtual tentunya
adalah masalah jaringan. Jaringan yang tidak
stabil sanggat mempersulit proses latihan. Na-
mun, itu tidak menghalangi para peserta un-
tuk tidak belajar dengan tekun. Mereka bahkan
meminta dibuatkan video agar mereka mampu
menghafalnya ketika kelas telah selesai. Di be-
berapa kesempatan, ada juga peserta yang tidak
bisa ikut kelas dikarenakan ada kesibukan lain,
tapi itu tidak dijadikan alasan oleh mereka untuk
tidak hadir walau hanya sekedar menunjukkan
wajah mereka di layar ponsel yang kecil.
Indonesia Channel yang diselenggarakan di
Padang pada 2021 dan di Kutai Kartanegara pada
2022 menjadi penampilan termanis para peserta
BSBI virtual yang sudah belajar selama 2 bulan
lamanya. Pada 2021, Tamila Kuzina yang ber
asal
dari Ukraina ditunjuk untuk tampil mewakili
teman-temannya dan menari di Kedutaan Besar
Republik Indonesia, di Kyiv, Ukraina. Dan di tahun
2022, Kenji Sato yang berasal dari Jepang juga
dipercaya untuk tampil
mewakili teman-temannya di Keduataan Besar
Indonesia, di Tokyo, Jepang. Keduanya berhasil
membuat kagum seluruh hadirin yang datang.
Berakhirnya program BSBI virtual bukan berarti
berakhirnya hubungan antara Sanggar Tari Dan
Musik Syofyani dengan para peserta. Kekeluar-
gaan yang sudah terbentuk selama dua bulan
terus dipertahankan dan malahan menjadi se-
makin dekat. Sanggar Tari Dan Musik Syofyani
selalu mengingatkan para peserta kalau mereka
selalu mempunyai rumah kedua, yaitu Indonesia.
BSBI 2022
DI SANGGAR SYOFYANI PADANG
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
18
Media Komunikasi dan Interaksi
LENSA
dari Semarandana bali untuk bsbi
Oleh: Drs. I Nyoman Nikanaya, M. M
Ketua Sanggar
Bali merupakan salah satu provinsi
di Indonesia yang kaya akan seni
dan budayanya. Disamping Bali
terkenal dengan keindahan alam-
nya yang mendunia, Bali juga me
rupakan salah satu tujuan destinasi
wisata yang paling diminati oleh
kalangan domestic maupun inter-
nasional. Banyak wisatawan asing
yang berkunjung ke Bali bukan
hanya untuk menikmati keindahan-
nya semata, dan juga untuk mem-
pelajari budaya yang ada di Bali,
Serta banyak hal lagi lainnya yang
me
nyangkut mengenai tata ke-
hidupan masyarakat di Bali.
Pemerintah dalam hal ini melalui
Kementerian Luar Negeri Republik
Indonesia, bekerjasama dengan
6 sanggar yang terbagi di wilayah
Indonesi termasuk Bali, melaksa
nakan program beasiswa yang di-
namai Program Indonesian Art and
Culture Scholarship (IACS) atau
Beasiswa Seni Budaya Indonesia
(BSBI). Program Beasiswa seni dan
budaya ini dilaksanakan dari Tahun
2008 sampai sekarang di Sanggar
Seni Semarandana Munggu, Ke-
camatan mengwi, Kabupaten Ba-
dung, Bali.
Lama pendidikan yang dilaksa
nakan selama 3 bulan di Sanggar
Seni Semarandana Bali, sehubu
ng
an adanya pandemic COVID-19
di Tahun 2022 program ini belum
memperbolehkan untuk pem-
belajaran atau pendidikan secara
langsung atau tatap muka melain
kan dilaksanakan secara Daring
atau Virtual dengan metode baru
dalam pelaksanaannya.
Dalam proses belajar mengajar, ma-
hasiswa sangat aktif dalam berta
nya bahkan sampai mendetail ke-
pada guru pengajar, seperti halnya
dalam kelas tari, mahasiswa ingin
agar mendapat rekaman tarian
yang full, dari depan, belakang dan
samping agar mereka bisa mem-
pelajari lebih mendetail.
Begitu pula dengan kelas musik dan
kerajinan, mahasiswa diberikan satu
lagu untuk di hafal dan nya
nyikan
serta diberikan arti dari nyanyian itu
agar mereka tahu arti dari nyanyian
itu. Sama juga dengan kelas kera-
jinan, mahasiswa dengan serunya
menggambar kesenian bali yang
telah mereka pilih sebelum
nya, se-
dangkan guru memberikan tutorial
cara menggambar dan mewarnai
ala Bali yaitu layer per layer.
Para guru dan mahasiswa sangat-
lah akrab dalam menjalin hubun-
gan proses belajar mengajar. Di luar
jam pembelajaran, banyak maha-
siswa yang bertanya hal mendetail
kepada para guru mengenai kebu-
dayaan di Indonesia, khususnya di
Bali karena mereka sangat ingin
sekali belajar secara langsung atau
tatap muka. Bahkan, salah satu
dari mahasiswa partisipan BSBI Vir-
tual sudah ada yang berkunjung
ke Sanggar Seni Semarandana
untuk bertemu guru dan bela-
jar serta melihat secara langsung
bagaimana kebudayaan di Bali itu
terlaksana. Kita berharap semoga
pandemi ini segera ber
akhir dan
pembelajaran tatap muka secara
langsung bisa dilaksanakan lagi di
Bali. Harapan kita juga agar kede-
pannya kebudayaan Indonesia
khususnya Budaya Bali bisa dike-
nalkan ke seluruh dunia dengan
pelaksanaan program BSBI yang
diselenggarakan oleh Kementeri-
an Luar Negeri Republik Indonesia
dalam rangka pelestarian dan pro-
mosi pariwisata Bali sesuai dengan
Program Peme
rintah Provinsi Bali
yaitu Pariwisata Budaya. []
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi 19
Media Komunikasi dan Interaksi
LENSA
Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
secara resmi menutup Program
Beasiswa Seni dan Budaya Indo-
nesia (BSBI) Virtual secara hybrid
pada 23 Juli 2022. Penutupan yang
digelar di Aula Kantor Bupati Kutai
Kartanegara (Kukar) dihadiri oleh
Direktur Jenderal Informasi dan
Diplomasi Publik Teuku Faizasyah,
Sekretaris Daerah Sunggono dan
jajaran Musyawarah Pimpinan Dae
rah (Muspida) Kukar, serta Wakil Gu-
bernur Sumatera Barat dan jajaran,
dengan total kehadiran sebanyak
90 partisipan daring dan 70 parti-
sipan luring. Setelah 2 bulan pro-
gram pelatihan, BSBI telah sampai
pada penghujung acara, menan
dai akhir perjalanan sekaligus awal
cerita baru bagi ke-38 alumni BSBI
yang diharapkan menjadi ‘Friends
of Indonesia’ di masa depan.
Rangkaian BSBI Virtual 2022 dilak-
sanakan pada 15 Mei – 9 Juni 2022
secara daring, bekerja sama dengan
6 sanggar seni yang tersebar di In-
donesia. Keenam sanggar tersebut
antara lain Sanggar Tari dan Musik
Syofyani (Padang, Sumatera Barat),
Sanggar Seni Lang Lang Buana
(Banyuwangi, Jawa Timur), Kazaki
Art School (Makassar, Sulawesi Se-
latan), Sanggar Seni Semarandana
(Bali), Sanggar Seni Kinanti Sekar
(Yogyakarta), dan Gubang Art Com-
munity (Tenggarong, Kalimantan
Timur). Para peserta mendapat ke-
sempatan untuk belajar seni tari
tradisional, lagu daerah, dan keraji-
nan tangan sesuai tradisi di daerah
setempat secara daring melalui ap-
likasi Zoom.
Dengan tema “Aku Rindu Indone-
sia,” BSBI mencerminkan kondi-
si pandemi COVID-19 yang masih
marak di seluruh dunia, namun
menunjukkan posisi Pemerintah
Indonesia yang tetap hadir mem-
berikan pengalaman unik melalui
pengenalan seni dan budaya Indo-
nesia kepada warga negara asing
(WNA). Pada BSBI kali ini, sebanyak
38 peserta berasal dari 18 negara
yang tersebar di Asia, Afrika, Pasifik,
dan Eropa.
Selain partisipan yang hadir lang
sung, turut hadir secara daring
Gubernur Kalimantan Timur, Duta
Besar Republik Indonesia (RI) un-
tuk Phnom Penh, Duta Besar RI
untuk Zagreb, Konsul Jenderal RI
untuk Osaka, Konsul Jenderal RI
untuk Marseille, dan Konsul RI un-
tuk Songkhla, serta peserta dari
Per
wakilan negara peserta. Pe-
nutupan turut dimeriahkan oleh
penampilan wakil peserta sanggar
secara langsung melalui konferensi
video daring, yang difasilitasi oleh
Perwakilan RI di Singapura, Phnom
Penh, Nur Sultan, Tokyo, Songkhla,
dan Vientiane. Selain itu, dua sang-
gar mitra yakni sanggar Gubang Art
Community Tenggarong dan Sang-
gar Tari dan Musik Syofyani Padang
hadir langsung sebagai perwakilan.
BSBI hadir sebagai wadah bagi se
luruh peserta agar dapat secara
langsung terekspos pada produk
-produk seni tari, seni musik, dan
seni kriya yang memiliki karakter
dan ciri khas yang kuat dan berbe-
da antara masing-masing daerah.
Corak keberagaman inilah yang
menjadi daya tarik BSBI dari tahun
ke tahun untuk mendulang partisi-
pasi pemuda-pemudi internasional
yang tertarik untuk mempelajari
dan mendapatkan pengalaman se-
cara langsung dari praktisi-praktisi
seni lokal. Pertukaran kebudayaan
dan penyampaian pesan solidaritas
pasca-pandemi menjadi penting
dan sarat makna di tengah feno
mena sosial global yang bergejolak
pada beberapa tahun terakhir.
Menuju BSBI 2023, direncanakan
pelaksanaan secara luring seperti
masa pra-pandemi. Hal ini diser-
tai dengan rencana penyeleng-
garaan Indonesia Channel pada
pertengah
an tahun. Harapannya
sejalan de
ngan proses transisi dari
pandemi menuju endemi, sehing-
ga pelaksanaan program-program
pelatihan kebudayaan dapat digelar
langsung di sanggar-sanggar seni
dan budaya daerah. Sambutan posi-
tif oleh para peserta dan seluruh
audiens setempat menunjukkan
semakin tingginya antusiasme ma
syarakat internasional akan warisan
kebuda
yaan tradisional yang sudah
dikenal sebagai aset-aset diplomasi
publik Indonesia.[]
Penutupan
Beasiswa Seni dan budaya indonesia (BSBI)
virtual 2022
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022
Diplomasi
SOROT
20
Media Komunikasi dan Interaksi
Public Outreach
Diplomasi Publik dan Sosialisasi
Presidensi G20 Indonesia di Medan
Pada 4-7 Juni 2022 lalu, Kemen-
terian Luar Negeri melalui Direk-
torat Diplomasi (Satgas) G20 telah
menyelenggarakan kegiatan Public
Outreach Diplomasi Publik dan So-
sialisasi Presidensi G20 Indonesia di
Medan. Rangkaian Public Outreach
diadakan secara luring dan terdiri
dari 3 (tiga) kegiatan, yakni Pub-
lic Diplomacy @ School, Diplomat
Menyapa Santri, dan Public Lecture
Presidensi Indonesia di G20.
Melalui 3 kegiatan tersebut, telah
dilaksanakan diseminasi informasi
kebijakan luar negeri Indonesia, se-
caras pesifik mengenai diplomasi
publik dan Presidensi G20 Indone-
sia. Lebih lanjut, ajakan kepada para
generasi muda untuk turut berpar-
tisipasi dan berkontribusi sebagai
aktor non-negara (non-state actor)
dalam upaya diplomasi Indonesia
menjadi pesan utama terkait isu
diplomasi publik. Di sisi lain, turut
disampaikan betapa pentingnya
dukungan publik terhadap presi-
densi Indonesia di G20.
Pada hari pertama, diselenggara-
kan kegiatan Public Diplomacy @
School: A Good Day to Talk about
Indonesia’s Public Diplomacy and
G20. Merupakan sebuah kolabora-
si dengan Kwartir Daerah Gerakan
Pramuka Provinsi Sumatera Utara,
yang dihadiri 150 penegak (16-20
tahun) pramuka dari seluruh Suma-
tera Utara. Kemudian dilanjut oleh
kegiatan Diplomat Menyapa San-
tri, yang mendatangkan 100 santri
muda dari berbagai pesan
tren di
Sumatera Utara, bekerjasama de
ngan Yayasan Pendidikan Darul
Ilmi Murni, Medan. Direktur Jende
ral Informasi dan Diplomasi Publik
(Dirjen IDP) dan Staf Ahli Bidang
Hubungan Antar lembaga Kem-
lu serta Direktur Diplomasi Publik
hadir sebagai narasumber pada ke-
giatan tersebut.
Setelah melalui dua kegiatan so-
sialisasi dan diseminasi informasi,
kegiatan Public Lecture Presidensi
Indonesia di G20 pun digelar pada
6 Juni, di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara
(USU). Tak tanggung-tanggung,
jum
lah peserta mencapai 225 ma-
hasiswa dari 13 Pendidikan Tinggi
(PT) lintas Sumatera Utara. Di hada-
pan ratusan mahasiswa, Dirjen IDP
memberikan sambutan pembuka,
dan paparan diberikan oleh Staf Ahli
Bidang Hubungan Antar lembaga
Kemlu.
Terdapat sejumlah catatan menarik
selama rangkaian Public Outreach
Diplomasi Publik berlangsung di
Medan. Salah satunya ialah man-
faat Presidensi Indonesia di G20
banyak disoroti di setiap forum so-
sialisasi. Para pemuda yang hadir
menyampaikan harapannya bahwa
forum tersebut dapat memberikan
nilai tambah ekonomi yang nyata
bagi Indonesia, termasuk penye-
diaan lapangan kerja. Selain itu, isu
diplomasi vaksin pun cukup mena
rik perhatian audiens, khususnya
kelompok masyarakat muda yang
menunjukkan minat tinggi terha-
dap Komik Si Juki “Diplomasi Vak-
sin.”
Selain tingginya antusiasme pemu-
da pada kedua isu di atas, tampak
animo hangat menyambut diplo-
masi Indonesia melalui G20. Pada
tataran praktis, beragam engage-
ment group di bawah G20, secara
spesifik Youth 20 (Y20) dapat men-
jadi sebuah peluang untuk mena
rik massa lebih banyak, khususnya
kalangan muda untuk lebih tertarik
pada aktivitas diplomasi Indonesia
melalui peran dan kedudukannya di
forum-forum internasional Secara
keseluruhan, upaya penjangkauan
(outreach) terhadap komunitas-ko-
munitas masyarakat seperti pesan
tren dan organisasi kepemudaan
lainnya, dinilai cukup potensial da-
lam meningkatkan pemahaman
masyarakat terkait kebijakan luar
negeri Indonesia.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan
penyelenggaraan media gathering
yang mengundang perwakilan pers
dan media Sumatera Utara. Ada 9
perwakilan media yang hadir, an-
tara lain Media Bisnis, Antara News
Sumatera Utara, Tribun Medan, Ha-
rian Mimbar Umum, Rakyat Merde-
ka Online, Harian Sinar Indonesia
Baru, TVRI Medan, Harian Analisa,
dan Pos Metro Medan. Pada kesem-
patan tersebut, Dirjen IDP dan Staf
Ahli Bidang Hubungan Antar lem-
baga Kemlu menyerukan ajakan
kepada seluruh media untuk giat
menyebarkan berita positif seputar
Presidensi Indonesia di G20, guna
menumbuhkan dukungan publik
agar terbangun sense of ownership
kolektif di kalangan masyarakat
luas.[]
Diplomat Menyapa Santri, Public Outreach Diplomasi Publik dan Sosialisasi Presidensi G20 Indonesia di Medan. (dok.diplik)
No. 119 Tahun XIV
15 September 2022 Diplomasi SOROT 21
Media Komunikasi dan Interaksi
Kuliah Umum Serempak
di 37 Provinsi
Oleh: Pusat Pendidikan dan Pela-
tihan Kemlu RI
Pada tanggal 19 Agustus 2022 Ke-
menterian Luar Negeri RI mem-
peringati Hari Ulang Tahun ke-77.
Peringatan hari ulang tahun pada
2022 dirayakan dengan nuansa
yang berbeda dari tahun-tahun
sebelumnya karena diisi dengan
berbagai kegiatan termasuk di-
antaranya kegiatan kuliah umum
yang diselenggarakan secara ta
tap muka langsung serentak di 45
universitas dan 1 lembaga pendi-
dikan sekolah di 37 provinsi seluruh
Indonesia. Kuliah umum dihadiri
oleh mahasiswa, rektor, pembantu
rektor, dekan, dosen dan pengurus
perguruan tinggi.
Kuliah Umum yang bertemakan
“Indonesia dan Dinamika Dunia”
tersebut diselenggarakan dengan
tujuan untuk meningkatkan pe-
mahaman publik terkait politik luar
negeri dan diplomasi yang meng
akar pada kepentingan nasional.
Kuliah umum ini juga dimaksud-
kan untuk memupuk rasa bangga
sebagai bangsa Indonesia yang
kepemimpinannya telah diakui du
nia dan sekaligus menyongsong
era Indonesia Emas 2045.
Kuliah umum diawali dengan sam-
butan pengantar oleh Menteri Luar
Negeri secara daring sinkronus
pada civitas akademika di seluruh
provinsi dan kemudian dilanjutkan
oleh pejabat setingkat Duta Besar,
Eselon I, Eselon II, dan Diplomat Ahli
Madya di lingkungan Kementeri-
an Luar Negeri. Dalam sambutan
nya, Menteri Luar Negeri mengajak
seluruh mahasiswa untuk mem-
perkuat persatuan dan berperan
serta membangun bangsa. Lebih
lanjut Menteri Luar Negeri me
nyampaikan “Di tengah dinamika
dunia yang penuh tantangan, kita
harus berkontribusi dan menjadi
bagian aktif dari solusi. Indonesia
harus menjadi negara yang stabil,
makmur, berkeadilan bagi semua
serta mampu terus berkontribusi
bagi perdamaian dunia. Semua itu
tentunya memerlukan dukungan
dari seluruh lapisan masyarakat,
termasuk civitas akademika.”
Mengawali kuliah umum, para na
rasumber Kementerian Luar Negeri
yang hadir secara tatap muka antara
lainmenyampaikanbahwapadasaat
merayakan 1 abad kemerdekaan,
Indonesia diproyeksikan menjadi
negara ekonomi terbesar ke-4 du
nia dengan pendapatan per kapita
mencapai US$ 29. 300. Pada saat
yang sama Indonesia memiliki bo-
nus demografi usia produktif yang
mencapai 64% dari total penduduk
297 juta jiwa. Pada tahun 2045, In-
donesia akan menjadi salah satu
pasar terbesar dunia dengan kuali-
tas sumber daya manusia yang pro-
duktif, inovatif dan memiliki daya
saing yang tinggi.
Tantangan dunia saat ini sangat
kompleks, semua bangsa mengha-
dapi berbagai macam krisis global
pada saat yang bersamaan. Belum
selesai berjuang melawan pandemi
COVID-19 selama kurang lebih 2,5
tahun, terjadi perang di Ukraina
yang berpotensi mengakibatkan
krisis pa
ngan, energi dan keuan-
gan. Di saat yang sama dunia diha-
dapkan pada ancaman perubahan
iklim nyata. Bagi negara kepulauan
kecil, ancaman perubahan iklim
adalah masalah survival sebuah
bangsa. Tidak ada satupun nega
ra,
sebesar dan semaju apapun yang
dapat mengatasi krisis global terse-
but sendiri. Spirit kolaborasi dan
kerja sama global seharusnya se-
makin tebal. Namun kondisi saat ini
malah sebaliknya, rivalitas di antara
major power semakin menajam,
Me First Policy semakin menguat.
Trust Deficit semakin men
cuat
atau kadar kepercayaan antara
negara semakin menipis.
Diplomasi Indonesia akan terus
bekerja tegak lurus untuk mem-
perjuangkan kepentingan nasio
nal dan di saat yang sama akan
berkontribusi bagi dunia yang lebih
baik dan berkontribusi bagi peru-
bahan yang lebih baik.
Pertama, kontribusi diplomasi da-
lam mengatasi krisis kesehatan
PANDEMI COVID-19. Sejak awal
pandemi, mesin diplomasi telah
bekerja siang malam untuk me-
menuhi kebutuhan peralatan me-
dis dalam penanganan COVID-19
termasuk alat diagnostik, APD dan
vaksin. Diplomasi Vaksin dilakukan
untuk meratakan jalan dan mem-
buka akses vaksin COVID-19 bagi
masyarakat Indonesia.
Diplomasi vaksin telah berhasil
mengamankan lebih dari setengah
milyar dosis vaksin (510. 531. 225 do-
sis) baik melalui skema kerja sama
bilateral maupun multilateral. Dari
seluruh jumlah vaksin tersebut, In-
donesia berhasil memperoleh 130.
662. 976 dosis vaksin secara gratis
atau sekitar 25. 59%.
Kedua, kontribusi diplomasi terha-
dap perdamaian dan kemanusiaan.
Perdamaian dan kemanusiaan se-
lalu menjadi ruh politik luar negeri
Indonesia. Diplomasi Indonesia te
rus berkontribusi aktif dalam mem-
bantu rakyat Afghanistan, men-
dorong perdamaian di Ukraina,
dan mengembalikan demokrasi di
Myanmar.
Ketiga, diplomasi Indonesia berpe
ran penting dalam mendorong
pemulihan ekonomi dunia pasca
pandemi. Ditengah situasi yang su-
lit ini, sebagai Presiden G-20, Indo-
nesia terus menjalankan kepemi-
mpinannya di G20. Indonesia ter-
us meyakinkan semua anggota,
bahwa harapan dunia agar G20
tetap menjadi katalis pemulihan
ekonomi global menjadi semakin
besar. Dalam rangka mendorong
pemulihan ekonomi global, Presi-
densi Indonesia mendorong kerja
sama konkret dalam tiga bidang
prioritas agar dunia bisa pulih lebih
cepat bangkit lebih kuat (Recover
Together, Recover Stronger). Priori-
tas pertama yaitu penguatan arsi-
tektur ketahanan kesehatan global.
Pandemi ini mengajarkan bahwa
krisis kesehatan dapat menyebab-
kan keterpurukan ekonomi dalam
waktu singkat. Prioritas kedua ya
itu transisi energi yang terjang-
kau. Tidak dapat dipungkiri bahwa
ekonomi hijau merupakan masa
depan dunia. Prioritas ketiga yaitu
transformasi digital yang inklusif.
Ini bagian upaya dorong penguat
an kontribusi UMKM dalam per
ekonomian.
Kuliah umum telah mendapatkan
apresiasi dari civitas akademika
dan mengharapkan agar kegiatan
yang sama dapat dilakukan secara
berkelanjutan guna mendapatkan
perkembangan terbaru terkait kip-
rah diplomasi Indonesia di tengah
perubahan konstelasi dunia yang
begitu cepat.
Kegiatan kuliah umum polugri
serentak tersebut mencatat rekor
dan mendapat penghargaan da-
lam kategori pelaksanaan Kuliah
Umum Politik Luar Negeri Serem-
pak di Provinsi Terbanyak yang
dikukuhkan oleh Museum Rekor
Dunia Indonesia (MURI). Pihak
MURI mengharapkan catatan dan
rekor yang tercetak tidak hanya
menjadi pengetahuan mengenai
diplomasi Indonesia, tetapi juga
menjadi inspirasi bagi para ma-
hasiswa dan civitas akademika di
Indonesia untuk selalu berupaya
memberikan kontribusi nyata un-
tuk berbagai lapisan masyarakat
Indonesia dan juga seluruh umat
manusia.[]