Publicité
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Publicité
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Publicité
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Publicité
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Publicité
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Tabloid Diplomasi Edisi September 2022
Prochain SlideShare
Makalah pluralismeMakalah pluralisme
Chargement dans ... 3
1 sur 24
Publicité

Contenu connexe

Publicité
Publicité

Tabloid Diplomasi Edisi September 2022

  1. Media Komunikasi dan Interaksi Direktorat Diplomasi Publik Jalan Taman Pejambon No. 6 Jakarta 10110 Telepon : 021-3813480 Faksimili : 021-3858035 Diplomasi tabloiddiplomasi. org tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id @diplik_kemlu www. kemlu. go. id tabloid No. 119 tahun xiV Tgl. 15 september 2022 Di Balik “Hat Trick” Kunjungan Kerja Presiden RI ke Asia Timur FMCBG KETIGA DISKUSIKAN UPAYA PEMULIHAN KEUANGAN GLOBAL Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri G20 Bahas Penguatan Multilateralisme serta Ketahanan Pangan dan Energi
  2. Surat Pembaca catatan redaksi Pembaca Tabloid Diplomasi yang budiman. Edisi September 2022 kali ini Tabloid Diplomasi menyuguhkan tema utama kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina. Di tengah situasi peperangan dua negara tersebut yang belum juga berakhir hingga hari ini, kunjungan perdamaian Presiden RI merupakan simbol penting agar perang segera diakhiri, dan penyelesaian konflik win-win solution lebih diutamakan. Kehadiran Presiden Jokowi ingin menunjukkan pada dunia global bahwa perang memiliki efek domino secara luas terhadap krisis pangan dan energi di berbagai belahan dunia. Makna Eropa bagi Indonesia sangatlah strategis dan signifikan. Secara tersirat, Presiden juga ingin menggaris- bawahi bahwa Indonesia siap menjadi juru da- mai antar dua negara tersebut. Masih terkait tema utama, Presiden Jokowi juga melakukan kunjungan maraton ke tiga negara di Kawasan Asia Timur, yakni ke Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Sejumlah isu global dan kerjasama di berbagai bidang, mu- lai kerjasama perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur, perikanan, hingga isu kawasan dan dunia dibahas bersama para pemimpin ketiga negara ini. Kunjungan ke Asia Timur ini penting mengingat RRT, Jepang, dan Korea Selatan ada- lah mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi, mitra penting ASEAN, dan mitra penting dalam konteks G20. Apalagi, Indonesia saat ini masih menjabat Presidensi G20 hingga November ta- hun ini. Seiring dengan kepemimpinan Indonesia di G20, sejumlah artikel mengenai peran serta dan kon- tribusi Indonesia juga disuguhkan dalam edisi kali ini. Di antaranya mengenai Foreign Ministers Meeting (FMM) dan Finance Ministers and Cen- tral Bank Governors (FMCBG) G20 yang diko- mandani Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup (PELH) Kemlu RI. Artikel me­ ngenai pertemuan G20 lainnya juga tidak luput dalam bahasan edisi kali ini. Topik mengenai Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) sebagai salah satu program ung­gulan Kemlu RI dalam memperkenalkan seni dan budaya kepada masyarakat dunia juga tidak ke­ tinggalan. BSBI adalah program penting. Sejak 2003, BSBI telah memiliki 926 alumni dari 77 ne­ gara sahabat. Liputan lain terkait Pelindungan WNI, Pertemu­ an Tingkat Menteri (PTM) ASEAN di Phnom Penh, wawancara dengan Sekjen IORA, hingga public lecture serentak 37 provinsi oleh Pusdiklat Kemlu RI, menjadi pelengkap edisi kali ini. Semoga beragam suguhan tersebut makin mencerahkan dan menginspirasi kerja-kerja diplomasi kita di berbagai level. Selamat membaca. Kunjungan Presiden RI ke Rusia dan Ukraina benar-benar mengejutkan dunia global. Belum pernah ada sejarah pemimpin dunia yang berani berkunjung ke negara yang sedang berperang. Entah sebuah kenekatan atau sudah diperhitungkan secara matang dari sisi keamanan, misi Indonesia datang secara langsung ke Ukraina dan Rusia benar-benar patut diapresiasi. Indonesia menunjukkan kelasnya sebagai Pemimpin G20 yang membawa misi perdamaian dan juru damai. Mengenai efektivitas dan hasil konkret adanya jalan damai pasca kunju­ ngan, itu soal lain. Tentu mendamaikan pertikaian antar dua negara tidaklah semudah membalik telapak tangan. Butuh proses panjang dan bertahap untuk sampai pada titik perdamaian dan terselesaikannya konflik yang terjadi. Namun, yang perlu dicatat, Indonesia sudah berani melangkahkan kaki. Negara kita sudah bertindak beberapa langkah lebih progresif untuk memberikan teladan pada negara-negara lain terkait pentingnya peran serta, partisipasi, dan kontribusi negara lain dalam mengintervensi peacebuilding di belahan dunia lainnya. Kita tentu berharap pemimpin berikutnya pasca Jokowi nanti juga memiliki keberanian, gebrakan, dan langkah-langkah solutif-produktif dalam ikut menciptakan perdamaian dunia. Sebagaimana amanat Alinea Ketiga Pembukaan UUD 1945 yang secara gamblang menyatakan “… ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…”, maka siapapun pemimpinnya, dan sampai kapanpun, amanat tersebut sejatinya terus dihidupkan sebagai bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia. Syifa Syarif, Depok Media KoMuniKasi dan interaKsi Direktorat Diplomasi Publik Jalan taman Pejambon no. 6 Jakarta 10110 telepon : 021-3813480 Faksimili : 021-3858035 Diplomasi tabloiddiplomasi. org tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id @diplik_kemlu www. kemlu. go. id tabloiD No. 119 tahuN xiV tgl. 15 sePteMber 2022 Di Balik “Hat trick” kunjungan kerja PresiDeN ri ke asia timur FmCbG ketiGa DiskusikaN uPaYa PemulihaN keuaNGaN Global Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia PertemuaN tiNGkat meNteri luar NeGeri G20 bahas PeNGuataN multilateralisme serta ketahaNaN PaNGaN DaN eNerGi
  3. daftar isi Penanggung Jawab Teuku Faizasyah (Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik) Yusron B. Ambary (Direktur Diplomasi Publik) Redaktur Rizal Wirakara Anggota Redaktur Annisa Paramita Ahmad Fadli Rasyid Penyunting Khariri Sekretariat Dian Marisa Alamat Redaksi Direktorat Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri RI, Lt. 12 Jl. Taman Pejambon No. 6, Jakarta Pusat Telp. 021- 68663162,3863708, Fax : 021- 29095331, 385 8035 Tabloid Diplomasi edisi bahasa Indonesia dan Inggris dapat diunduh di : http://www. tabloiddiplomasi. org Email : tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id Diterbitkan oleh Direktorat Diplomasi Publik, Direktorat Jenderal IDP Kementerian Luar Negeri R. I. Wartawan Tabloid Diplomasi tidak diperkenankan menerima dana atau meminta imbalan dalam bentuk apapun dari narasumber. Wartawan Tabloid Diplomasi dilengkapi kartu pengenal atau surat keterangan tugas. Apabila ada pihak mencurigakan sehubungan dengan aktivitas kewartawanan Tabloid Diplomasi, segera hubungi redaksi. Bagi anda yang ingin mengirim tulisan atau menyampaikan tanggapan, informasi, kritik dan saran silahkan kirim email: tabloiddiplomasi@Kemlu. go. id FOKUS UTAMA 04 05 06 07 FOKUS 08 09 10 11 LENSA 12 13 15 16 17 18 19 SOROT 20 21 22 KILAS 23 23 24 Kunjungan Presiden Ri ke Rusia dan Ukraina Di Balik “Hat Trick” Kunjungan Kerja Presiden RI ke Asia Timur Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri G20 Bahas Penguatan Multilateralisme serta Ketahanan Pangan dan Energi FMCBG Ketiga Diskusikan Upaya Pemulihan Keuangan Global Pertemuan Menteri Pendidikan G20 Dorong Transformasi Sistem Pendidikan Global Komitmen Percepatan Transformasi Digital dalam Digital Economy Working Group Energy Transition Working Group : Bali Transition Roadmap Memperkuat Asean Menghadapi Tantangan Baru Kolaborasi Asean dan Negara Mitra untuk Hadapi Krisis Pangan Hingga Dinamika Indo-Pasifik Sekjen IORA: Kita Tidak Ingin Samudera Hindia Menjadi Wilayah Konflik Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia Digelar Secara Daring Menikmati BSBI Meski Secara Daring BSBI 2022 Di Sanggar Syofyani Padang Dari Semarandana Bali Untuk BSBI Penutupan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) Virtual 2022 Public Outreach Diplomasi Publik dan Sosialisasi Presidensi G20 Indonesia di Medan Kuliah Umum Serempak di 37 Provinsi Pemulangan 241 Wni Korban Penipuan Kerja Kamboja Kerja Sama Bilateral RI-Arab Saudi tentang Pilot Project Sistem Penempatan Satu Kanal untuk Penempatan Terbatas Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi Kerja Sama Pemerintah Ri di Bidang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Meninggalnya Wni A/N Adelina Lisao di Malaysia
  4. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 4 Media Komunikasi dan Interaksi Oleh: Direktorat Eropa II Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Moskow, Rusia pada 30 Juni 2022, dan bertemu dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin di Istana Kepresidenan Krem- lin. Tujuan utama dari kunjungan ke Rusia adalah untuk menyam- paikan pesan perdamaian terkait perang di Ukraina, mendorong negosiasi serta menyelesaikan ma- salah pasokan pangan dan pupuk untuk ketahanan pangan global. Kedua Presiden juga membahas penguatan kerja sama bilateral Indonesia-Rusia, pengamanan pasokan pupuk, keterlibatan Ru- sia dalam berbagai investasi di Indonesia, penguatan kemitraan kedua ne­ gara untuk menjalin mitra strategis dan rencana perundingan perdagangan RI dengan Eurasian Economic Union (EAEU). Terkait rantai pasok pangan, Indone- sia berharap agar Rusia dapat memberikan jaminan keamanan pengiriman komoditas biji-biji- an seperti jagung dan gandum. Sebelum kunjungannya ke Mos- kow, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga melakukan kunjungan kerja ke Kyiv, Ukraina pada 29 Juni 2022 dan bertemu dengan Presiden Ukraina, Volo- dymyr Zelen­ skyy di istana Mary- insky. Tujuan utamanya yaitu sebagai bentuk kepedulian Indo- nesia terhadap situasi di Ukraina. Presiden Joko Widodo me- nekankan posisi Indonesia ten- tang pentingnya menghorma- ti kedaulatan dan keutuhan wilayah. Meski sangat menantang, Presiden Joko Widodo juga me­ nyampaikan pentingnya penyele- saian melalui dialog secara damai. Dalam kunjungan, Presiden Jokowi turut menyampaikan keprihati- nannya atas dampak perang terha- dap kemanusiaan. Pemerintah dan Masyarakat Indonesia memberi- kan bantuan, seperti obat-obatan, dan komitmen untuk rekon- struksi rumah sakit di sekitar Kyiv. Lebih lanjut, Presiden Joko- wi mengatakan bahwa Ukraina berperan penting dalam rantai pasok pangan glo­ bal. Indone- sia berharap agar Rusia dapat memberikan jaminan keamanan pengiriman komoditas biji-bijian seperti jagung dan gandum. Da- lam kesempatan tersebut, Presi- den Jokowi secara langsung me- ngundang Presiden Zelenskyy untuk menghadiri KTT G20 yang akan diselenggarakan pada No- vember tahun ini di Bali dan me­ nyampaikan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kerja sama bilateral dengan Ukraina. Presiden Zelenskyy menyambut baik kehadiran Presiden Joko Widodo di Ukraina. Menurut- nya, ini adalah kunjungan per- tama seorang pemimpin Asia ke Ukraina sejak invasi Rusia. Sementaraitu KunjunganPresiden Republik Indonesia, Joko Widodo ke Moskow menunjukkan bahwa Indonesia akan terus bekerja keras dan beradaptasi dalam mengh- adapi situasi sulit saat ini, teruta- ma dalam pemulihan ekonomi global paska pandemi. Indonesia bersedia untuk menjembatani ko- munikasi antara para pemimpin. Perang te­ lah menyebabkan dampak kemanusiaan yang luar biasa dan memberikan dampak siginifikan pada rantai pasok pangan dunia, khususnya bagi negara berkembang, mengingat Rusia dan Ukraina adalah salah satu negara penghasil gandum terbaik di Eropa bahkan dunia. Menurut Presiden Jokowi, perlu- nya mengembalikan rantai pa- sok dunia dengan mendorong ada­ nya reintegrasi pasokan ko- moditas pangan dan pupuk dari Rusia dengan pasokan gandum Ukraina sesuai dengan upaya PBB. Indonesia menekankan tidak adanya kepentingan bagi Indo- nesia terkait situasi di Ukraina dan Indonesia. Indonesia mendorong agar perang dapat segera selesai. Diharapkan rantai pasok pangan, pupuk dan energi dapat segera diperbaiki karena menyangkut kehidupan ratusan juta dan mil- yaran manusia di seluruh dunia. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengajak kepada seluruh pemimpin dunia untuk menjaga semangat multilateralisme, se­ ma­­ ngat damai dan kerja sama agar perdamaian dapat dicapai. Kunjung­an Presiden Republik Indo- nesia, Joko Widodo ke Ukraina dan Rusia dengan misi perdamaian dunia menunjukkan pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta, berkontribu- si dalam perdamaian dunia serta merupakan wujud amanat konsti- tusi Indonesia untuk berkontribu­ si bagiterciptanyaperdamaiandu­nia. INDONESIA AKAN TERUS BEKERJA KERAS DAN BERADAPTASI DALAM MENGHADAPI SITUASI SULIT SAAT INI, TERUTAMA DALAM PEMULIHAN EKONOMI GLOBAL PASCA-PANDEMI. INDONESIA BERSEDIA UNTUK MENJEMBATANI KOMUNIKASI ANTARA PARA PEMIMPIN. DORONG DIALOG DAN DUKUNG KEBERLANJUTAN RANTAI PASOK GLOBAL Presiden Ri Kunjungi RUSIA DAN UKRAINa
  5. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 5 Media Komunikasi dan Interaksi Di Balik “Hat Trick” Kunjungan Kerja Presiden RI ke Asia Timur Oleh: Direktorat Asia Timur (Santo Darmosumarto, Nadia Sumampouw, Rina F. Wahyuningsih, Vahd Nabyl A. Mulachela) Di penghujung Juli 2022 lalu, Pre­ siden Joko Widodo bertandang ke 3 negara Asia Timur. RRT, Jepang dan Korea Selatan. Rangkaian kun- jungan ini ditempuh hanya dalam waktu 4 hari, dari 25 hingga 28 Juli 2022. Meski durasinya singkat, hasil yang diperoleh dari lawatan ini tak bisa dibilang remeh. Dari segi politis misalnya, kunjung­ an ini sukses memproyeksikan ke­ pemimpinan Indonesia pada ber­ bagai isu global, G20 dan ASEAN. Dari segi ekonomi, kunjungan kerja ini berhasil menarik minat sektor swasta dan pemerintah dari ketiga negara tersebut. Mereka seakan tak ingin ketinggalan kereta untuk ber- investasi di Indonesia. Persiapan mendetail dan koordinasi yang matang adalah kunci di balik keberhasilan kunjungan Presiden RI tersebut. Baik dari segi substansi, maupun dari sisi pengaturan pro­ tokoler yang dikemas dengan mengedepankan efisiensi dan fo­ kus pada target yang hendak dicapai. Seperti menyusun “puzzle” infor- masi yang tersebar menjadi sebuah program yang konkrit, Direktorat Asia Timur bersama dengan Di- rektorat Protokol Kemlu intens memimpin kolaborasi lintas in- stansi. Tujuannya tak lain untuk memastikan kunjungan Presiden RI berjalan mulus dan menghasilkan manfaat yang diharapkan. Dalam rentang kurang dari 2 bulan, koordinasi dengan berbagai ke- menterian dan lembaga pemerin- tah, Perwakilan RI di Beijing, Seoul dan Tokyo, dan juga Kedutaan Besar RRT, Jepang dan Korsel di Jakarta dilakukan secara erat. Tantangan Unik di Setiap Negara Mempersiapkan kunjungan Kepa- la Negara bukan urusan mudah. Apalagi jika dilakukan dalam rang- kaian tiga destinasi yang substan- sinya ditangani satu Direktorat yang sama. Tiap segmen kunjungan memiliki tantangan unik. Sebagai contoh, RRT tidak mem- buka perbatasan bagi kunjungan internasional. Negara ini masih me­ nerapkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19 secara sangat ketat. Penerbangan komersial pun nyaris tidak ada sama sekali. Satu-satunya opsi moda transpor- tasi yaitu menggunakan pesawat sewaan (chartered flights) untuk menerbangkan tim pendahulu maupun delegasi inti. Prokes setempat di RRT juga men- jadi tantangan tersendiri, karena Pemerintah RRT mengharuskan tiap delegasi yang berkunjung un- tuk menerapkan sistem pergerakan yang tertutup - bagaikan hidup da- lam sebuah “gelembung” (bubble) steril. Alhasil, Delegasi Indonesia ha- nya bisa tinggal dan berkegiatan di dalam lingkungan Diaoyutai State Guest House. Pengawalan oleh aparat RRT dilakukan ketat. Tiap penduduk setempat - termasuk pe- jabat Kedutaan Besar RI di Beijing - yang bertemu dengan Delegasi Indonesia, diwajibkan untuk men- jalankan karantina setelahnya. Dalam hal kunjungan ke Tokyo, tantangan unik yang dihadapi ada- lah menjadi sangat terbatasnya tim yang telah dipersiapkan untuk diterjunkan sebagai pendukung ke­ giatan Presiden RI di Tokyo, akibat terpapar COVID-19 di H-2 sebelum keberangkatan. Tantangan lain yang ditemui adalah terkait faktor keamanan karena pada 8 Juli 2022 telah terjadi penembakan terha- dap mantan PM Abe Shinzo saat melakukan kampanye di Prefektur Nara. Alasan keamanan membuat Jepang meminta Indonesia un- tuk tidak mengumumkan rencana kunjungan Presiden RI ke Tokyo jauh-jauh hari, termasuk rencana pertemuan dengan para tokoh na- sional di Jepang. Kunjungan Presiden RI di Tokyo berlangsung hanya 16 jam. Ini me­ rupakan segmen kunjungan ter­ singkat jika dibandingkan dengan kunjungan ke Beijing maupun Seoul. Namun hasil kunjungan ini tetap penting karena membawa sejumlah kepentingan nasional dan komitmen untuk disepakati bersa- ma. Yang tidak kalah membang- gakan, Presiden RI dan Ibu Negara menjadi bagian dari sedikit sekali tokoh asing yang diterima oleh Kai- sar Naruhito dan Permaisuri Masa- ko di Istana Kekaisaran Jepang. Untuk kunjungan ke Korsel, salah satu tantangan yang dihadapi adalah mempersiapkan sejumlah naskah perjanjian kerja sama yang akan ditandatangani pejabat se­ tingkat Menteri kedua negara di hadapan Presiden RI dan Presiden Korsel di Seoul. Tahapan penyusun­ an konsep awal naskah perjanjian yang substansinya beragam, negosiasi isi dokumen dengan instansi penjuru di kedua negara, konsultasi aspek hukum dan legalitas dokumen dengan Direktorat Jenderal Hukum dan Perjanjian Internasio­ nal Kemlu, ditempuh secara teliti dan seksama. Proses ini tak jarang berlangsung hingga larut malam. Hingga pada akhirnya dokumen -dokumen yang final dicetak pada kertas khusus untuk perjanjian in- ternasional, dan setelah ditandatan- gani para Menteri di Seoul, dibawa kembali ke Jakarta untuk disimpan di Treaty Room Kemlu RI. Koordina- si dengan pihak Korsel juga memer- lukan kepiawaian tersendiri, mengi­ ngat hingga pelaksaan kunjungan, tidak dijumpai secarik undangan tertulis pun dari pihak Korsel – ke- cuali undangan jamuan makan malam kenegaraan. Makna Kunjungan Presiden RI ke Asia Timur Terlepas dari berbagai tantangan yang ditemui, kunjungan Presiden RI ke Asia Timur pada Juli 2022 pa- Kunjung­ an Presiden Jokowi ke RRT, Jepang dan Korea Selatan, sukses memproyeksikan ke­ pemimpinan Indonesia pada ber­ bagai isu global, G20 dan ASEAN. Dari segi ekonomi, kunjungan kerja ini berhasil menarik minat sektor swasta dan pemerintah dari ketiga negara tersebut. Mereka seakan tak ingin ketinggalan kereta untuk berinvestasi di Indonesia.
  6. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 6 Media Komunikasi dan Interaksi tut dimaknai sebagai prestasi me­ sin diplomasi Indonesia yang beker- ja dengan baik. Presiden RI adalah Kepala Negara asing pertama yang diterima berkunjung ke Beijing se- lama masa pandemi COVID-19, di luar mereka yang berkunjung untuk menghadiri Winter Olympic. Makna di balik ini adalah pengakuan atas postur diplomasi Indonesia di mata Beijing. Hasil yang diraih dari kunjungan ke Beijing, 25-26 Juli 2022, adalah dukungan RRT bagi program-pro- gram pembangunan di Indonesia. Di antaranya, komitmen dukungan RRT bagi ekspor produk pertanian Indonesia termasuk impor 1 juta ton CPO Indonesia dan akses pa­ sar produk buah tropis, ikan hidup dan ikan hias, serta revisi kebijakan anti-dumping terhadap Indonesia. Sektor swasta dan BUMN RRT juga membuka kemungkinan terlibat pada proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, termasuk dikembang- kannya kemitraan multi-partit ber- sama Uni Emirat Arab (UEA). Adapun pendanaan yang dilakukan RRT adalah untuk pengembangan proyek-proyek infrastruktur strategis termasuk KCJB, Kawasan Industri di Kaltara, TCTP dan Herbal Medicinal Plantation di Toba. RRT juga menambah jumlah beasiswa dan fasilitasi kembalinya mahasiswa Indonesia ke RRT. Pada kunjungan ke Tokyo, 27 Juli 2022, hasil yang diperoleh antara lain yaitu dukungan investasi un- tuk industri otomotif guna men- dukung elektrifikasi sektor trans- 2022, dihasilkan komitmen investa- si baru Korsel ke Indonesia senilai USD 6,7 miliar, atau setara RP 100,69 triliun. Kunjungan Presiden RI juga menghasilkan 3 dokumen kerja sama teknis di bidang peminda- han Ibu Kota Nusantara, kerja sama maritim, dan kerja sama investasi hijau. Keberhasilan diplomasi secara utuh tidak bisa hanya diukur dari dimensi kuantitatif dan transaksional. “Hat trick” Kunjungan Presiden RI ke Asia Timur tak bisa dipungkiri telah memperkokoh kualitas kemitraan strategis dan komprehensif Indone- sia dengan ketiga negara tersebut, didasari pada kepentingan nasional dan keberpihakan pada rakyat.[] portasi. Jepang juga membuka kerja sama pembangunan pabrik methanol di Papua Barat oleh Sojitz dan pembiayaan JBIC untuk INPEX pada investasi di Blok Masela, serta penyelesaian pembangunan infra­ struktur strategis seperti MRT Ja- karta dan jalan tol akses Patimban. Investasi di sektor pangan dan wirausaha termasuk kapasitas bagi percepatan proses perizinan ekspor mangga ke Jepang juga menjadi hasil kunjungan Presiden RI ke Tokyo. Selain itu, Jepang juga memperkuat komitmen bagi kerja sama pencegahan bencana alam, pembangunan PLTA Peusangan, serta penguatan kerja sama energi dan lingkungan hidup. Dari kunjungan ke Seoul, 27-28 Juli Oleh: Satuan Tugas G20 Pertemuan Para Mente­ ri Luar Negeri G20, atau G20 Fo­ reign Ministers’ Meeting (FMM), te­ lah diselenggarakan di Bali pada tanggal 7-8 Juli 2022. Pertemuan ini men- jadi forum strategis untuk membahas upaya pemuli- han global, dengan meng­ angkat tema “Memba­ngun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersa- ma”. Pertemuan ini menjadi sangat monumental dima- na seluruh Menteri negara G20 hadir secara in-person, dan duduk di satu ruangan yang sama. Kehadiran seluruh Men- lu G20 menjadi angin se- gar tersendiri, mengingat negara anggota G20 perlu melakukan konsultasi dan komunikasi yang sangat intensif saat dunia dihadap- kan pada berbagai ketidak- pastian, yang memicu krisis pangan dan energi. Meski bukan anggota, Ukraina juga turut diundang, de­ ngan mengikuti sesi yang berlangsung secara daring. Hadir pula perwakilan se- jumlah negara kepulauan kecil seperti PM Fiji sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF), Menlu Suriname se- bagai Ketua Komunitas Karibia (Caricom) yang hadir secara virtual, serta negara berkembang seperti Uni Af- rika. Kehadiran negara-ne­ gara tersebut sangat pen­ ting mengingat pentingnya inklusivitas dalam presiden- si G20 Indonesia. G20 FMM tersebut terdiri dari dua sesi. Sesi perta- Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri G20 Bahas Penguatan Multilateralisme serta Ketahanan Pangan dan Energi ma mengenai penguatan multilateralisme telah mem­ bahas langkah bersa- ma bagi penguatan kola­ borasi global dan memba­ ngun rasa saling percaya an- tarnegara yang menjadi en- abling environment bagi stabilitas, perdamaian, dan pembangunan dunia. Pada sesi ini dihadirkan dua pembicara khusus, ya­ itu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Prof. Jeffrey Sachs (Columbia University). Mereka me­ nyampaikan pandangan mengenai penguatan prin- sip-prinsip dan forum mul- tilateral dalam situasi geo- politik saat ini. Sesi kedua mengenai kri- sis Pangan dan Energi, telah membahas lang- kah-langkah strategis untuk menanggulangi krisis ke­ rawanan pangan, keku­ ra­ ng­­­an pupuk, dan kenaikan harga komoditas global. Kenaikan harga komoditas dan terganggunya rantai pasok global memberikan dampak yang sangat besar bagi negara berkembang. Untuk itu, G20 sebagai fo- rum ekonomi yang mewaki- li berbagai kawasan dunia, memiliki kekuatan untuk membahas isu ini secara komprehensif, demi men- cari solusi ekonomi-sosial yang berkelanjutan. Di sesi ini, Indonesia meng­ undang tiga pembicara khusus, yaitu David Beasley (Direktur Eksekutif WFP), Damilola Ogunbiyi (Per- wakilan Khusus Sekjen PBB Untuk Energi Berkelanjutan Bagi Semua dan Co-Chair UN-Energy), dan Ibu Mari Pangestu (Direktur Pelak- sana World Bank). Mereka memberikan pandangan mengenai dampak konflik atas ekonomi dan pemba­ ngunan dunia. Selain itu, disela-sela Per- temuan Para Menlu G20, Menteri Luar Negeri Indo- nesia juga telah melakukan serangkaian pertemuan bi­­ l­ateral dengan para Menteri Luar Negeri, baik negara ang­ gota G20 maupun ne­ gara undangan. G20 adalah sebuah plat- form multilateral strategis yang menghubungkan 20 Ekonomi utama dunia. G20 memegang peran pen­ ting dalam mengamankan masa depan pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi global. Indonesia meme- gang Presidensi G20 di ta- hun 2022 dan memberikan prioritas pada kerjasama di bidang penguatan arsitek- tur kesehatan global, trans- formasi digital, dan transisi energi. Mempertimbang- kan kondisi global terkini, maka isu terkait ketahanan pangan dan energi juga banyak dibahas dalam ber­ bagai pertemuan G20.[]
  7. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS UTAMA 7 Media Komunikasi dan Interaksi Media Komunikasi dan Interaksi FMCBG Ketiga Diskusikan Upaya Pemulihan Keuangan Global Oleh: Satuan Tugas G20 Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (Fi- nance Ministers & Central Bank Go­ vernors’ Meeting /FMCBG) yang ketiga resmi berlangsung secara hybrid di Nusa Dua, Bali (15/7). Per- temuan tersebut merupakan per- temuan ketiga FMCBG pada jalur keuangan (finance track) di bawah Presidensi Indonesia, setelah sebe­ lumnya diselenggarakan pada bu- lan Februari 2022 di Jakarta dan April 2022 di Washington D. C. Pertemuan FMCBG didahului per- temuan tingkat Deputi (Finance & Central Bank Deputies’ Meeting/ FCBD) yang telah dilaksanakan se- cara hybrid pada 13-14 Juli 2022 di lo- kasi yang sama. Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sen- tral Negara G20 tersebut bertujuan mendorong ekonomi global men- capai pemulihan bersama yang lebih kuat di tengah meningkatnya tantangan yang semakin menge- muka. Rangkaian pertemuan ketiga FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia ini dihadiri oleh delegasi asing secara fisik dengan jumlah terbesar selama periode Presidensi G20 Indonesia. Secara akumulatif, seba­ nyak 407 delegasi asing hadir secara fisik di Bali dan 120 delegasi hadir secara virtual. Di samping itu, tercatat 17​Menteri Keuangandan 10​ Gubernur Bank Sentral hadir secara fisik. Dalam kesempatan ini, Presidensi G20 Indonesia kembali mengun- dang Menteri Keuangan Ukraina untuk hadir secara virtual. Kehadir­ an mayoritas delegasi negara G20, negara terundang (invitees), dan organisasi internasional secara fi­ sik di Bali menunjukkan keseriu- san dan komitmen global untuk mendukung Presidensi G20 Indo- nesia dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, teru- tama di tengah meningkatnya tan- tangan global. Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia bersama-sama me­ mimpinpertemuan.Padapertemuan ini, para delegasi membahas tujuh agenda prioritas maupun legacy pada jalur keuangan yaitu: i) Ekonomi global dan risikonya. Presidensi G20 Indonesia te­ rus melanjutkan diskusi terkait kondisi perekonomian global terkini dan respons kebijakan yang tepat dalam mencapai pemulihan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif. Hal ini dilakukan untuk menghadapi tantang­ an dengan meningkatnya te­kanan inflasi, disrupsi rantai pasok global, ketidakseim­bangan permintaan (demand) dan ke­ ­ tersediaan penawaran (supply), peningkatan harga komodi­ tas dan energi akibat pande­ mi COVID-19 serta perang di Ukraina. ii) Isu kesehatan global. Perte­ muan merumuskan upaya merevitalisasi arsitektur kese- hatan global sehingga dapat mendukung kesiapsiagaan, pencegahan, dan respons ter- hadap pandemi di masa yang akan datang. Pertemuan juga mendiskusikan langkah tindak lanjut dari pembentukan dana kesehatan multilateral untuk penanganan pandemi di masa depan, terutama dalam hal memperkuat kolaborasi antara keuangan dan kesehatan. Saat ini, komitmen yang telah ter- kumpul sekitar USD 1. 1 miliar. Semua negara G20 dan bahkan beberapa negara non-G20 dan juga organisasi internasional menyatakan dukungan dan komitmen kontribusi ke dana multilateral ini. Hal ini menja- di salah satu hasil konkret dari kepemimpinan yang kuat dari Indonesia sebagai Presidensi G20. iii) Arsitektur keuangan internasi­ onal. G20 tengah mencari upa­ya untuk mendorong perbaikan pengelolaan utang negara mis­ kin, dan mendorong pe­ nguatan ketahanan keuangan glo­ bal jangka panjang yang an- tara lain diakukan dengan upa- ya menjaga aliran modal asing yang berkelanjutan dengan te­ tap memitigasi risiko terha- dap volatilitas aliran modal dan penguatan jaring pengaman keuangan global. iv) Isu pada sektor keuangan. G20 terus mendiskusikan strate- gi normalisasi kebijakan serta mitigasi dampak jangka pan- jang dari pandemi (scarring effect) di sektor keuangan ser- ta upaya untuk memperkuat sektor keuangan global melalui pengelolaan risiko dan opti- malisasi teknologi dan digitali­ sasi, serta pengaturan sistem pembayaran lintas batas. Selain itu, G20 juga terus meningkat- kan upaya untuk mendorong inklusi keuangan bagi kelom- pok yang rentan melalui pe- manfaatan digitalisasi. v) Keuangan berkelanjutan. Di tahun ini Presidensi G20 Indo- nesia tengah fokus memaju- kan 3 (tiga) agenda utama ya­ itu pengembangan kerangka kerja transisi keuangan (transi- tion finance) dan peningkatan kredibilitas komitmen institusi keuangan terhadap transisi ekonomi hijau, meningkatkan keuangan berkelanjutan de­ ngan peningkatan akses dan keterjangkauan instrumen hi­ jau, serta diskusi terkait in- strumen kebijakan yang dapat memberikan insentif pem- biayaan dan investasi. Keselu­ ruhan agenda dimaksud untuk mendukung transisi yang adil dan terjangkau. vi) Pembangunan infrastruktur. G20 mendiskusikan pembangunan infrastruktur yang ber­ kelanjutan, inklusif, mudah diakses, dan terjangkau. Untuk meningkatkan keterli­ batan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur, G20 menyusun kerangka kerja pe­ ningkatan partisipasi swasta dalam mendukung infrastruktur berkelanjutan. vii) Perpajakan internasional. Men- teri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 juga terus mendorong agenda ter- kait dengan perpajakan inter- national dengan memastikan implementasi kesepakatan global di tahun 2021 berupa dua pilar G20/OECD. Presidensi G20 Indonesia terus mendorong semangat multilate­ ralisme dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sen- tral G20 dengan terus memfasilitasi dan memberikan dukungan penuh terhadap agenda utama G20. Pre­ sidensi G20 Indonesia juga terus mendorong hasil yang kon​kret yang berdampak langsung bagi proses pemulihan ekonomi global, sehing- ga dapat recover together, recover stronger.[] Kehadiran mayoritas delegasi negara G20, negara ter­ undang (invitees), dan organisasi internasional secara fisik di Bali menunjukkan keseriusan dan komitmen global untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, terutama di tengah meningkatnya tantangan global.
  8. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS 8 Media Komunikasi dan Interaksi Pertemuan Menteri Pendidikan G20 Dorong Transformasi Sistem Pendidikan Global Oleh: Satuan Tugas G20 Semangat gotong royong meng- gema dalam Pertemuan Kelom- pok Kerja dan Pertemuan Tingkat Menteri di bidang Pendidikan G20, di Bali pada 31 Agustus – 1 Septem- ber 2022. Melalui pertemuan pun- cak tingkat Menteri Pendidikan, Presidensi G20 Indonesia tegaskan komitmen kerja sama jangka pan- jang negara G20 untuk memulih- kan sektor pendidikan dan men- ciptakan kesetaraan pendidikan dunia. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendik- budristek), Nadiem Anwar Ma- karim, mengapresiasi para dele- gasi untuk kontribusi yang ber- harga dalam penyusunan hasil Pertemuan Kelompok Kerja Pendi- dikan (Education Working Group/ EdWG) sejak Maret lalu. Indonesia bersama negara-nega­ ra G20, negara tamu undangan khusus, serta organisasi internasi- onal telah menyusun laporan dan kompendium sebagai hasil kerja EdWG. Dokumen itu menghadir- kan pemetaan tantangan dan be- ragam strategi, serta good practic- es di 26 negara, dengan lebih dari 150 program kerja nyata di bidang Pendidikan. Laporan dan dokumen kompendi- um yang dihasilkan dari rangkaian EdWG ini merupakan dokumen yang sangat penting dalam upaya mendorong pemulihan, penguat­ an, dan transformasi sistem pen- didikan global. Terdapat praktik terbaik yang bisa dipelajari, tujuan yang ingin dicapai, dan impian masa depan yang lebih baik untuk semua pihak Di samping laporan dan dokumen kompendium, Indonesia juga telah berhasil menyatukan suara di an- tara negara G20 untuk memulih- kan dan mengimajinasikan ulang sektor pendidikan yang dijabar- kan dalam hasil kerja Ringkasan Pimpinan Sidang (Chair’s Summa- ry). Ringkasan ini disampaikan oleh Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim pada Pertemuan Menteri Pendidikan G20. Bersama Kemen- dikbudristek, Kementerian Luar Negeri juga telah aktif berkontri- busi dalam penyusunan ringkasan tersebut, untuk memastikan ke­ selarasan dokumen dengan tema besar Presidensi G20 Indonesia, ditengah banyaknya tantangan global saat ini. Capaian hasil kerja EdWG G20 me­ rupakan kesepakatan para delegasi untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan pendi- dikan yang berkualitas. Nantinya, hasil kerja ini juga dapat men- dukung negara-negara lainnya un- tuk merancang dan menerapkan kebijakan pendidikan yang tang- guh di masa depan. Penerapan ini berorientasi pada kebijakan pemu- lihan di bidang pendidikan serta mengatasi learning loss yang dise- babkan oleh pandemi untuk men- capai pendidikan yang berkualitas pada tahun 2030. Para peserta juga menegaskan kembali komitmennya untuk sa­ ling berbagi wawasan dalam men- jawab berbagai tantangan di sektor pendidikan yang sejalan dengan empat isu prioritas EdWG G20 ta- hun ini, yaitu Pendidikan Berkuali- tas untuk Semua; Teknologi Digital dalam Pendidikan; Solidaritas dan Kemitraan; serta Masa Depan Du­ nia Kerja Pasca COVID-19. Lebih lanjut, hasil EdWG G20 ju­ ga menggarisbawahi pentingnya peranan komitmen global dalam mentransformasi sektor pendi- dikan sesuai dengan komitmen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Yakni kerja sama di level global un- tuk mengintegrasikan pendeka- tan, sumber pembelajaran, dan metode lainnya dalam kebijakan dan praktik sektor pendidikan. Negara-negara G20 juga terus ber- komitmen untuk mengembang- kan pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) dan memper- oleh pengetahuan, keterampilan, serta karakter yang relevan bagi semua pelajar. Hal ini bertujuan agar mereka dapat terus berkem- bang dalam kehidupan maupun pekerjaan, dan dapat berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.[] Capaian hasil kerja EdWG G20 merupakan kesepakatan para delegasi untuk menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas. Nantinya, hasil kerja ini juga dapat mendukung negara-negara lainnya untuk merancang dan menerapkan kebijakan pendidikan yang tangguh di masa depan
  9. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS 9 Media Komunikasi dan Interaksi Oleh: Satuan Tugas G20 Pemerintah Republik Indonesia ter- us berkomitmen untuk melakukan percepatan transformasi digital. Dalam hal ini, Presidensi G20 In- donesia terus mendorong diskusi, negosiasi, sekaligus kolaborasi dig- ital antara negara-negara anggota G20 melalui G20 Digital Economy Working Group (DEWG). Salah satu bentuk kolaborasi un- tuk pengembangan ekosistem di­ gital nasional adalah dengan ke­ terlibatan pelaku industri. Sebagai wadah bagi para pelaku industri penyelenggara platform digital di Indonesia, baik yang berskala na- sional maupun multinasional, In- dustry Task Force (ITF) DEWG turut berpartisipasi dalam kesuksesan penyelenggaraan DEWG sekaligus berkolaborasi mendukung Peme­ rintah mewujudkan transformasi digital yang inklusif, memberdaya- kan, dan berkelanjutan. Selama pelaksanaan DEWG, pelaku industri melalui ITF DEWG telah dili- batkan dan berkontribusi terhadap berbagai rangkaian kegiatan DEWG, mulai dari partisipasi di berbagai side event berupa lokakarya, pame­ ran digitalisasi UMKM dan teknologi futuristik, serta menyelenggarakan kegiatan pendukung diantaranya webinar, media briefing dan shar- ing session. Selain penyelenggaraan kegiatan yang bersifat substantif, ITF DEWG juga menyuguhkan pe­ ngalaman teknologi yang interaktif dan futuristik bagi seluruh delegasi dan tamu undangan. Menutup rangkaian DEWG, dilaku- kan Pertemuan Tingkat Menteri bi­ dang Ekonomi Digital yang dihadiri para Menteri di bidang Digital dari anggota G20, negara undangan, organisasi internasional, dan akade- misi serta swasta. Pertemuan bertujuan untuk men- capai konsensus mengenai eko- sistem digitalisasi di bidang per- ekonomian. Pertemuan ini juga menjadi platform untuk bertukar informasi dan pengalaman terka­ it best practices dalam bidang digitali­ sasi serta tantangannya. Melalui pertemuan ini, Indone- sia mendorong tiga prioritas da- lam bidang Ekonomi Digital, ya­ itu: (1) Konektivitas pasca pandemi COVID-19; (2) Kecakapan dan literasi digital; serta (3) Aliran data bebas dengan kepercayaan dan aliran data lintas batas. Pertemuan Tingkat Menteri G20 un- tuk Ekonomi Digital telah mencapai kesepakatan untuk melengkapi ko- munike Bali Package pada KTT G20, November 2022 mendatang. Pertemuan Tingkat Menteri G20 untuk Ekonomi Digital pada masa Presidensi G20 Indonesia merupa­ kan yang keenam kalinya diseleng- garakan dalam kerangka G20. Per- temuan pertama diinisiasi oleh Presidensi China pada tahun 2016 yang kemudian dibentuk pada ma­ sa Presidensi Jerman. Pertemuan Tingkat Menteri kali ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan se- lama Presidensi G20 Indonesia ta- hun 2022. Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” serta tiga isu prioritas, yaitu: arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi ener­ gi sebagai fokus utama dari Presidensinya di G20.[] pelaku industri melalui ITF DEWG telah dilibatkan dan berkontribusi terhadap berbagai rangkaian kegiatan DEWG komitmen percepatan transformasi digital dalam digital economy working group
  10. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS 10 Media Komunikasi dan Interaksi Oleh: Satuan Tugas G20 Pertemuan Tingkat Menteri Energi G20 diselenggarakan di Bali, pada 2 September 2022, dan dihadiri para Menteri Energi dari anggota G20, negara undangan, dan perwakilan dari organisasi internasional. Di samping Menteri ESDM dan para pejabat teras Kementerian ESDM RI, Delegasi RI juga terdiri dari Staf Khusus Menlu untuk Penguatan Isu-Isu Prioritas, Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga Kem- lu, serta Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup dari Kementerian Luar Negeri. Pertemuan Tingkat Menteri Energi G20 menggarisbawahi pentingnya akselerasi transisi energi berkelan- jutan dan memperkuat ketahanan energi sebagai respon terhadap tantangan global untuk memba­ ngun sistem energi global yang lebih resilien, sesuai dengan tema Presidensi Indonesia tahun 2022, Recover Together Recover Stronger. Pada pertemuan tersebut, Menteri ESDM Indonesia, Arifin Tasrif, sam- paikan bahwa transisi energi berke- lanjutan mendorong pertumbuhan dan ketahanan ekonomi. Menteri Energi G20 juga memberikan per- hatian khusus pada tantangan tran­ sisi energi di negara kepulauan, khususnya di wilayah Pasifik. Sebagai hasil pertemuan, Menteri Energi G20 mensahkan Bali Compact, yang merupakan prinsip- prinsipakselerasitransisienergiyang bersih, adil, terjangkau, inklusif, dan berkelanjutan. Selain itu, Indonesia juga menyampaikan inisiatif berupa Bali Energy Transition Roadmap untuk kontinuitas agenda global dalam memperkuat kerja sama internasional dan arsitektur energi. Roadmap ini juga berisikan langkah-langkah untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan menuju net zero emission dan netralitas karbon, sesuai dengan kapasitas nasional masing-masing negara. Hasil pertemuan ini juga akan diteruskan di tingkat pemimpin negara pada KTT G20 Bali di bulan November 2022 mendatang. Pertemuan Tingkat Menteri Ener- gi G20 ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan selama Presi- densi G20 Indonesia tahun 2022. In- donesia mengangkat tema “Reco­ ver Together, Recover Stronger” ser- ta tiga isu prioritas, yaitu: arsitektur kesehatan global, transformasi digi- tal, dan transisi energi sebagai fokus utama dari Presidensinya di G20. Rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia akan berpuncak pada Konferensi Tingkat Tinggi yang akan diselenggarakan di Bali pada 15 – 16 November 2022 mendatang. KTT akan dihadiri oleh para pemimpin anggota G20, yang akan memba- has dan menyampaikan komitmen untuk upaya pemulihan ekonomi dunia. Indonesia telah menjabat sebagai presidensi G20 sejak 1 De- sember 2021 hingga 30 November 2022, dimana posisi tersebut selan- jutnya akan dipegang oleh India pada tahun 2023. Indonesia sendiri akan tetap menjadi anggota Troika hingga berakhirnya masa Presiden- Indonesia juga menyampaikan inisiatif berupa Bali Energy Transition Roadmap untuk kontinuitas agenda global dalam memperkuat kerja sama internasional dan arsitektur energi. energy transition working group : bali transition roadmap
  11. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi FOKUS 11 Media Komunikasi dan Interaksi MEMPERKUAT ASEAN MENGHADAPI TANTANGAN BARU Oleh: Direktorat Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Menteri Luar Negeri RI menyam- paikan pentingnya bagi ASEAN memperkuat diri dalam mengha- dapi berbagai tantangan baru un- tuk menjamin ASEAN berarti bagi masyarakat. Tantangan ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan fiskal menjadi isu sen- tral yang diangkat Menlu RI saat menghadiri 55th ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (55th AMM) di Phnom Penh, Kamboja, 2-5 Agus- tus 2022. Dorongan Menlu RI ini didasar- kan pada perkembangan du­ nia yang masih dihadapkan pada pemulihan ekonomi akibat Pan- demi COVID-19 serta menculnya konflik dan ketegangan politik di ber­ bagai belahan dunia. Terham- batnya rantai pasok pangan serta pupuk untuk kebutuhan pertanian, membuat kenaikan harga produk pa­ ngan yang juga mengakibatkan ke­ rentanan pangan bagi ma­ sya­ rakat ASEAN. Indonesia melihat bahwa persoa­ l­ an ini juga menjadi tantangan ASEAN se- cara keseluruhan dan solusi regio­ nal perlu dimajukan. Usulan Indo- nesia untuk memperkuat respon ASEAN dalam mengahadapi tan- tangan ketahanan pangan dengan memperkuat kerja sama ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve (APTERR). APTERR dibentuk untuk menjamin pasokan beras di wilayah ASEAN ketika terjadi kejadian daru- rat. Usulan Indonesia dimaksudkan untuk memperluas jenis komoditas dan jumlah komoditas di bawah APTERR tersebut. Selain itu, Menlu RI juga meng- garisbawahi pentingnya ASEAN sampaikan dukungan kepada Black Sea Initiative, yang berupaya mengintegrasikan kembali produk pangan dan pupuk dalam pasar global dari wilayah konflik. Dukun- gan ASEAN akan penting untuk turut menciptakan kondisi kondu- sif guna menjamin stabilitas har- ga pangan bagi kebutuhan warga dunia. Terlepas dari isu ketahanan pa­ ngan, Menlu RI juga menindaklan- juti upaya penguatan mekanisme kerja sama kesehatan ASEAN da- lam menghadapi COVID-19 dan ancaman pandemi lainnya. Pem- bentukan ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases yang telah disepakati untuk dibentuk di Indonesia, Thai- land, dan Vietnam perlu diopera- sionalisasikan sesegera mungkin. Di saat bersamaan, Indonesia juga telah mendorong agar pendanaan regional untuk mitigasi COVID-19 dalam skema COVID-19 ASEAN Re- sponse Fund dapat diperluas un- tuk penanganan isu kesehatan lain yang mengancam ASEAN. Isu Myanmar Pertemuan juga membahas per­ kembangan situasi terkini di Myan- mar. Menlu RI bersama Menlu ASEAN lain menyampaikan kekece- waan atas tidak adanya kemajuan serta komitmen Junta Militer Myan- mar dalam implementasi Five Point Consensus (5PC). Pertemuan juga mengecam eksekusi terhadap em- pat tahanan politik Myanmar yang dilaksanakan seminggu sebelum pelaksanaan 55th AMM. Secara khusus, Menlu ASEAN me­ nyapakati agar Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN bulan November mendatang dapat melakukan te­ laahan terhadap implementasi 5PC sejauh ini dan menentukan lang- kah lanjutan terhadap isu Myan- mar. Para Menlu ASEAN juga men- dorong agar Menlu Kamboja, se- bagai Utusan Khusus Ketua ASEAN untuk Myanmar, dapat melakukan pertemuan dengan semua pihak yang bertikai di Myanmar sebelum KTT ASEAN di bulan November 2022. Rivalitas di Kawasan Menlu RI juga soroti kembali pe­ ningkatan rivalitas negara besar di kawasan Indo-Pasifik yang dapat menggerus kepentingan ASEAN. Rivalitas tersebut dinilai mencip- takan permasalahan baru bagi ASEAN dalam menjaga peran bagi masyarakat kawasan dan internasi- onal. Dalam situasi saat ini, ASEAN dinilai harus mengambil langkah drastis guna meningkatkan rele- vansi ASEAN sehingga tidak ter- bawa dalam aliran rivalitas negara besar. Menajamnya rivalitas di Kawasan juga disoroti oleh seluruh Menteri Luar Negeri ASEAN. Memanasnya situasi di Cross-Strait antara RRT dan Amerika Serikat ketika ber- langsungnya 55th AMM, membuat Menlu ASEAN juga mengeluarkan pernyataan bersama yang me- minta para pihak menahan diri dari segala tindakan yang dapat meningkatkan eskalasi. Menlu RI sampaikan beberapa lang­ kah yang perlu diambil ASEAN guna mengatasi peningkatan riva­ litas ini. Pertama, menjamin perkembang­ an institusi ASEAN yang progresif. Langkah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan adaptabilitas dan responsivitas ASEAN dalam men- jawab berbagai isu yang muncul. Kedua, memastikan ASEAN sebagai poros dalam berbagai proses ASEAN-led mechanisms yang diikuti oleh mitra eksternal. Namun, upaya ini dinilai tidak mudah mengingat mitra ASEAN juga membentuk dan mengikuti berbagai mekanisme lain dalam kawasan Indo-Pasifik yang dapat menekan peran ASEAN. Oleh karenanya, Indonesia menilai penting bagi ASEAN untuk terus meminta penguatan komitmen mitra eksternal dalam menjaga sentralitas ASEAN, termasuk terhadap norma dan nilai yang telah disepakati, khususnya dalam Treaty of Amity and Cooperation. Ketiga, ASEAN harus mendorong implementasi konkret dari ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP). Implementasi kerja sama ditujukan agar AOIP berada di depan dari berbagai inisiatif minilateral dan unilateral yang berkembang saat ini. Sifat kerja sama dalam AOIP yang bersifat inklusif dan transpa­ ran juga dinilai penting untuk men- jamin berbagai inisiatif di bawah AOIP ditujukan untuk meningkat- kan stabilitas, perdamaian, dan ke­ sejahteraan kawasan.[]
  12. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi LENSA 12 Media Komunikasi dan Interaksi KOLABORASI ASEAN DAN NEGARA mitra UNTUK HADAPI KRISIS PANGAN HINGGA DINAMIKA INDO-PASIFIK Oleh: Direktorat Kerja Sama Politik dan Keamanan ASEAN Rangkaian 55th ASEAN Foreign Ministers’ Meeting/Post Ministerial Conference (55th AMM/PMC) telah mempertemukan ASEAN dengan sebelas mitra wicara yakni RRT, Je- pang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, Inggris, AS, Rusia, Kanada, dan UE. Setidaknya, ter- dapat 14 pertemuan ASEAN dengan mitra wicara, termasuk ASEAN Plus Three, East Asia Summit, dan ASE- AN Regional Forum, yang telah ber- langsung pada tanggal 4-5 Agustus 2022. Stabilitas kawasan Indo-Pasifik te­ rus menjadi perhatian bersama, baik ASEAN maupun negara mitra. Menlu RI sampaikan “Indo-Pasifik adalah kawasan masa depan kita. Masa depan kita akan tergantung bagaimana kita mengelola Indo-Pa- sifik. ” Indonesia mengharapkan pendekatan kerja sama yang in- klusif, terbangunnya strategic trust dan terus dihormatinya hukum-hu- kum internasional harus menjadi cara pandang dalam kerja sama di Indo-Pasifik. Lebih lanjut, Menlu RI sampaikan bahwa EAS seharus­ nya menjadi model bagi arsitektur kawasan. “Jika Indo-Pasifik adalah laut yang dipenuhi dinamika, maka EAS adalah kapal di mana kita men- dayung bersama untuk mencapai tujuan, yaitu perdamaian dan stabi­ litas. ”, demikian pungkas Menlu RI. Bagi Indonesia dan ASEAN, ker- ja sama konkret dengan semua mi- tra, sangat penting artinya. Meng­acu kepada ASEAN Outlook on the Indo Pacific, kerja sama tersebut ten- tunya harus saling menguntung- kan (win-win) dan dapat berkontri- busi bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran Indo-Pasifik. Indonesia secara konsisten terus mendorong peran aktif mitra dalam penanganan krisis pangan. Salah satunya dengan Rusia, Indonesia mengangkat pentingnya reintegra- si ekspor pangan dan pupuk Ru- sia dalam rantai pasok dunia serta meminta dukungan Rusia dalam pelaksanaan Black Sea Initiative. Dalam kerangka ASEAN Plus Three, Indonesia sampaikan pentingnya revitalisasi APT Emergency Rice Re- serve. Untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi, Indonesia me- mandang kerangka perdagangan bebas ASEAN dengan mitra dan Regional Comprehensive Econom- ic Partnership (RCEP) perlu diman- faatkan dengan maksimal. Keberlanjutan penanganan pan- demi juga masih menjadi perha- tian utama Indonesia, khususnya melalui operasionalisasi ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases (ACPHEED) yang mendapat dukungan Austra- lia dan Jepang. Selain itu, Indonesia juga tekan­ kan bahwa efektivitas penanganan perubahan iklim perlu didukung melalui investasi negara maju, khu- susnya pada proyek-proyek transisi energi. Indonesia telah mengajak Inggris dan Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi hijau. Indonesia, bertindak sebagai co- chair pertemuan ASEAN – AS, me- negaskan komitmen akan terben- tuknya Kemitraan Komprehensif Strategis (Comprehensive Strategic Partnership) yang menurut ren- cana akan diluncurkan pada bulan November ini. Tahun ini ASEAN – AS juga telah menyepakati kerja sama pembangunan ekosistem kenda- raan listrik di ASEAN. Menyoroti situasi dunia yang penuh tantangan saat ini, Menlu RI me­ nyampaikan bahwa dunia saat ini sangat memerlukan kearifan (wis- dom) dan tanggung jawab para pemimpin dunia, agar perdamaian dan stabilitas terjaga. Sejumlah isu di kawasan yang juga disinggung dalam rangkaian per- temuan antara lain, Laut Tiongkok Selatan, Taiwan, dan Myanmar. Ter- kait Myanmar, negara mitra menye- salkan memburuknya situasi di Myanmar khususnya dengan putus­ an hukuman mati terhadap aktivis pro demokrasi. Negara Mitra terus mendukung upaya ASEAN melalui implementasi Five Point Consensus. Rangkaian pertemuan 55th AMM/ PMC telah menghasilkan sejumlah dokumen keluaran antara lain, Ren- cana Aksi ASEAN – UK, ASEAN – UE, dan ASEAN Plus Three, serta Annex Rencana Aksi ASEAN - RRT dan ASE- AN - Australia.[] Indonesia, bertindak sebagai co-chair pertemuan ASEAN – AS, menegaskan komitmen akan terbentuknya Kemitraan Komprehensif Strategis (Comprehensive Strategic Partnership) yang menurut rencana akan diluncurkan pada bulan November ini.
  13. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi LENSA 13 Media Komunikasi dan Interaksi Sekjen IORA: Kita Tidak Ingin Samudera Hindia Menjadi Wilayah Konflik Sebagai sebuah lembaga asosiasi strategis di Kawasan Samudera Hindia, masih belum banyak masya­ rakat yang memahami IORA dan peran penting yang telah dilakukan di kancah dunia global. Untuk lebih menggali hal tersebut, redaksi Tabloid Diplomasi (TD) berkesempatan khusus melakukan wawancara secara daring dengan Sekretaris Jenderal IORA, Duta Besar Salman Al Farisi (SAF). Berikut petikannya: TD: Dibandingkan Persatuan Bang- sa-Bangsa (PBB) dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Na- tions/ASEAN), masih banyak kawan pembaca di kalangan masyarakat, khususnya mahasiswa dan akade- misi yang belum mengenal IORA. Boleh dijelaskan secara singkat? SAF: IORA adalah Indian Ocean Rim Association, asosiasi negara-nega- ra yang ada di kawasan Samudera Hindia. Saat ini IORA sudah memi- liki 23 negara anggota yang terse- bar dari Australia hingga kawasan timur Afrika. Ada Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, Comoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Mada- gaskar, Maladewa, Malaysia, Mauri- tius, Mozambik, Oman, Prancis, yang sebetulnya dari negara Eropa tapi dia juga memiliki wilayah yang ada di kawasan Afrika. Lalu Persatuan Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanza- nia, Thailand, dan Yaman. Dalam perkembangann- ya, IORA juga memiliki 10 negara mitra dialog atau dialogue partner, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Korea, Mesir, Republik Rakyat Tiong- kok, dan Turki. Jadi kalau di-combine antara negara anggota dengan ne­gara- negara mitra wicara, sebetulnya lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ada didalamnya. Ini yang menjadikan IORA sangat strategis. TD: Apa yang menjadi prinsip utama IORA? SAF: Prinsip utama IORA adalah keterbukaan. Se­ luruh keputusa di dalam IORA dilaksanakan se- cara konsensus. Meski- pun ada negara maju, negara menengah, ne­ gara berkembang, IORA menganut prinsip kese- taraan di antara negara anggotanya. IORA juga menjunjung tinggi penghormatan terhadap kedaulatan dan tidak sa- ling mencampuri urusan dalam negeri. Dalam hal pelaksanaan kegiatan, IORA menganut prinsip voluntary. Selain itu, terdapat ban- yak hal yang sifatnya non-legally binding dalam hal keputusan-kepu- tusan yang diambil. Organisasi ini memang masih merupakan asosiasi yang belum sepenuhnya menjadi legally bin­ ding decision-making process. TD: Inisiatif apa yang melatarbe- lakangi lahirnya IORA, dan apa kepentingan Indonesia untuk ikut serta di dalamnya? SAF: Sebetulnya latar belakang lahirnya IORA adalah kunjungan Presiden Nelson Mandela pada awal 1990-an. Tepatnya kunjungan ke India pada 1995 setelah bebas dari tahanan apartheid dan menjadi Presiden Afrika Selatan. Selain India, Presiden Mandela juga berkunjung ke beberapa negara, dan mengatakan bahwa Samudera Hindia ini merupakan samudera yang sangat potensial. Oleh karena itu, negara-negara di kawasan Samudera Hindia perlu melakukan kerjasama untuk menghasilkan sesuatu yang sangat besar. Dewasa ini, eksistensi IORA ini men- jadi sangat penting di tengah rese- si, dinamika geopolitik dan rivalitas great powers, serta dinamika global lainnya. Kita melihat mulai lunturnya kepercayaan publik terhadap prin- sip-prinsip multilateralisme. Ten- tu saja IORA harus tetap konsisten pada mandat, reliable, dan tidak ter- pengaruh konstelasi politik global. Tetap fokus pada penciptaan perda- maian dan kesejahteraan kawasan. Ini juga terbukti bahwa kerjasama dan pelaksanaan program-program IORA tetap terjalan dan terlaksana dengan baik setelah melewati ber­ bagai tantangan yang ada, termasuk adanya pandemi, adanya ketega­ ngan politik global saat ini, nega- ra-negara anggota dan mitra wicara tetap bekerjasama dengan baik. Ini artinya sebuah pengakuan bahwa semua pihak memandang IORA itu relevan. IORA itu juga agile dan ten- tu saja pas dan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan utama pendi- rian IORA. TD: Apa yang menjadi prioritas IORA? SAF: IORA memiliki empat prioritas utama. Pertama, keselamatan dan keamanan maritim. Kedua, fasilitasi perdagangan dan investasi. Ketiga, manajemen perikanan, yang mana Indonesia menjadi coordinating country. Keempat, manajemen risiko bencana alam, kerjasama ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertukaran kebudayaan dan pariwisata.Disampingituadaduaisu prioritas yang sifatnya cross-cutting, menjangkau berbagai bidang yang tadi telah disebutkan, yaitu blue economy yang mencakup masalah- masalah perikanan, pariwisata, dan macam-macam, serta women economic empowerment. Ini dua cross-cutting issues yang digeluti IORA. TD: Apa tantangan yang dihadapi dalam menjalankan misi di IORA? SAF: Sebagai organisasi yang didiri- kan tahun 1997, tahun ini kita mema- suki tahun ke-25. Sebagai organisasi regional, 25 tahun masih dianggap usia muda. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah tan- tangan kelembagaan. Organisasi perlu penguatan. Kita belum seperti ASEAN ataupun APEC yang sudah mapan dan bisa bergerak dengan sangat baik. Di IORA, kita perlu pe­ nguatan organisasi yang meliputi penguatan sumber daya manusia yang memadai sehingga Secretariat bisa mendukung pelaksanaan ber­ bagai kegiatan. Tantangan berikutnya yaitu pen- danaan. Iuran dari 23 negara anggo- ta secara merata hanya US $ 24.000 per tahun. Angka masih tergolong kecil. Beberapa negara juga tidak bisa membayar iuran karena situasi domestik masing-masing. Alham- dulillah masih ada dukungan dari negara-negara mitra dialog. Ada pula tantangan yang bersifat geostrategis. Perkembangan geo- politik di sekitar kawasan Samu­ dera Hindia menuntut IORA dapat memainkan peran lebih besar, dan menciptakan kestabilan, kedamai­ an, dan kesejahteraan masyarakat. Dukungan yang saya sebut tadi menjadi sangat penting. Dukungan sumber daya manusia yang me- madai dan dukungan pendanaan, sehingga kiprah IORA dalam geo- politik kawasan lebih visible. Kita juga tahu bahwa ada keragaman latarbelakang anggota IORA. Satu sisi, itu memberikan peluang yang sangat besar bagi kerjasama di berbagai bidang. Namun, sisi lain- juga memberikan tantangan yang tidak mudah untuk mengelolanya bagi upaya memajukan kerjasama IORA itu sendiri.Tantangan yang lebih penting lagi dan menyangkut kiprah masing-masing negara ada- lah ownership dan partisipasi ang- gota pada proyek-proyek IORA. Ini yang penting untuk dikembangkan di kemudian hari. TD: Apakah Indonesia termasuk salah satu inisiator di IORA? SAF: Benar, pada tahun antara 2015 sampai 2019 ketika Troika dipegang oleh Australia, Indonesia dan India, muncul gagasan yang baru lahir pada tahun 2017 dan belum pernah ada sebelumnya, yakni Indonesia menyelenggarakan Summit yang menghasilkan IORA Concord. Itu mengangkat IORA menjadi high political level di tingkat global. Saya kira ini menjadi sangat penting, dan di bawah kepemimpinan Australia pun disepakati program-program cross-cutting yang disebutkan se- belumnya (blue economy dan wo­ men economic empowerment). Ketika India memimpin juga banyak sekali fokus kegiatan yang tadi saya sebutkan. Itu adalah program-pro- gram yang memang digulirkan oleh India. Jadi saya kira Indonesia, Aus- tralia, dan India serta tentu saja Afri- ka Selatan punya peran sangat pen­ ting dalam mendorong kegiatan ini. Namun setiap negara anggota lain juga memiliki peran yang sangat aktif. UAE, Iran, dan negara-nega- ra lain memiliki peran yang tidak kalah pentingnya. Saat ini Bangla- desh memegang Keketuaan IORA, dan telah menggulirkan gagasan mengenai development initiative. (Gagasan tersebut) cukup penting karena selama 25 tahun berdiri IORA hanya fokus pada kegiatan training dan/atau workshop. kbri pretoria Salman Al Farisi Sekjen IORA
  14. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi 14 Media Komunikasi dan Interaksi LENSA Ke depannya, dengan program de­ve­lopment initiative yang diga- gas Bangladesh, IORA diharapkan memiliki kiprah yang lebih kuat dengan pendanaan yang lebih me- madai untuk menjalankan proyek- proyek yang lebih dapat dirasakan oleh negara-negara yang lebih membutuhkan, terutama nega- ra-negara least developed country (LDCs) dan small island developing countries (SIDCs). Itu yang penting untuk dilakukan. Jadi masing-ma­ sing negara memiliki peran yang sangat penting, tapi juga harus diakui beberapa negara besar se­ perti Australia, Indonesia, India, dan Afrika Selatan itu memiliki daya dorong yang cukup memadai untuk lebih membuat IORA itu visible. TD: Summit yang kemarin pertama dilaksanakan itu levelnya Kepala Negara atau apa Pak Dubes? SAF: Iya levelnya Presiden, saya ti- dak hafal berapa banyak yang ha­ dir, tapi cukup banyak. Pada saat itu dipim­ pin Presiden Joko Widodo dan dinilai berjalan sangat sukses. TD: Apa visi-misi atau program ker- ja yang diusung? SAF: Ketika saya mendapat tugas ini, saya sampaikan visi-misi saya adalah menjadikan secretariat yang reliable dan efektif agar dapat memberikan dukungan penuh ter­ hadap negara-negara anggota IORA dalam menjalankan perannya se- bagai organisasi regional, utamanya untuk mendorong IORA menjadi organisasi regional yang terkemu- ka di kawasan Samudera Hindia. Misinya meningkatkan dukungan teknis dan koordinatif serta konsul- tasi secretariat kepada negara ang- gota. Selain itu, juga meningkatkan manajemen informasi, komunikasi, dan layanan publik serta memban- tu badan-badan fungsional IORA melaksanakan fungsi strategisnya. TD: Memasuki usia ke-25 tahun, bagaimana Bapak melihat peran, kedudukan, atau kontribusi Indone- sia dalam membantu target-target produktivitas kerjasama IORA? SAF: Kontribusi nyata yang dilaku- kan oleh Indonesia di IORA, 2017 berinisiatif membuat Summit, lalu menghasilkan satu dokumen yang sangat monumental, yaitu IORA Concord yang menjadi panduan politis high level bagi IORA melak- sanakan tugas-tugasnya. Indonesia juga memandang penting IORA karena dengan adanya berbagai tantangan di Samudera Hindia, maka kerjasama IORA ini turut men- jaga stabilitas keamanan dan pe- majuan kesejahteraan ekonomi di kawasan, terutama dalam rangka mendorong peningkatan perdaga­ ngan dan investasi di kawasan. Lalu IORA bagi Indonesia merupakan sa- rana untuk memperluas pengaruh dan memperkuat posisi tawar Indo- nesia di kawasan Samudera Hindia sebagai new growth center dalam rangka melengkapi kawasan pasifik. Dengan postur Indonesia sekarang, sudah waktunya memperluas arena bermainnya, tidak hanya di kawasan Asia Tenggara, tapi juga di kawasan Samudera Hindia dan Pasifik. IORA juga menjadi mitra Indonesia dalam mengatasi tantangan-tanta­ngan di kawasan (Samudera Hindia), de­ ngan mendukung berbagai upaya menjaga keamanan dan kesela- matan maritim (maritime safety and security), dan menanggulangi tindak penyelundupan (traffick- ing and smuggling) manusia dan pencurian ikan (IUU Fishing) yang sangatlah penting bagi Indonesia. Selain itu, perompakan di laut ma- sih menjadi tantangan yang luar biasa di kawasan. Melalui IORA, di- harapkan ada kerja sama yang le­ bih baik untuk pengamanan wilayah Samudera Hindia. Ini berkaitan dengan upaya meningkatkan per- tumbuhan ekonomi dan menjaga lingkungan, sehingga kita menja- di negara yang jauh lebih climate friendly. Itu yang kitalakukan, se- hingga tidak heran kalau di tahun 2015-2017 Indonesia menjadi Ketua IORA dan menghasilkan sesuatu yang sudah saya sampaikan. TD: Menghadapi dinamika geo- strategi dan geopolitik, pande­ mi COVID-19, dan perang Rusia -Ukraina, serta masalah peruba­ han iklim, bagaimana strategi IORA agar mampu beradaptasi dengan perkembangan isu terkini, dalam upaya pembangunan berkelanju- tan? SAF: IORA harus agile untuk sela- lu menyesuaikan dengan situasi di sekeliling kita. Kemarin dikaget- kan dengan pandemi yang meluas sekali. Terkait kesehatan, IORA be- lum secara khusus menempatkan kesehatan menjadi salah satu pri- oritas utamanya. Kedepan, ini men- jadi perhatian yang sangat men- dalam dari anggota. Bahkan pada pertemuan tingkat pejabat senior beberapa waktu lalu, masalah-ma­ salah ini juga sempat diangkat oleh berbagai pihak. Kita harus melang- kah ke sana. Kita senang beberapa waktu lalu Australia menempatkan dana, meskipun belum terlalu besar, untuk mendukung negara-negara LDCs dan SIDCs mengatasi persoa­ l­ an-persoalan yang dihadapi dalam rangka pemulihan akibat COVID. Isu kesehatan juga sudah mulai ditangani dalam konteks bersa- ma IORA. Ke depan isu-isu climate change menjadi semakin penting untuk kita kembangkan. Meskipun saat ini kita belum secara spesifik memiliki fokus pada isu climate change sebagai prioritas, blue eco­nomy, pariwisata, dan climate change juga menjadi isu yang kita arusutamakan (mainstreaming). Tidak menutup kemungkinan ma­ salah-masalah tersebut saling ter- kait dengan isu-isu yang berhubu­ ngan dengan climate change. Un- tuk mengatasi situasi yang berke- camuk akhir-akhir ini, kerjasama IORA justru menjadi semakin rele- van dalam menjaga Samudera Hin- dia adalah samudera yang menjadi hub pembangunan daripada men- jadi wilayah konflik. Kita tidak ingin Samudera Hindia menjadi wilayah konflik, sehingga kita juga selalu bersemangat untuk selalu menja- ga Samudera Hindia sebagai per- lintasan yang sangat aman, bebas, terjaga rule of law-nya, sehingga kita juga bisa memfasilitasi dinamika ke- giatan perdagangan dan industriali­ sasi di kawasan guna menciptakan kesejahteraan seluruh bangsa di ka- wasan Samudera Hindia. TD: Bagaimana relevansi keang- gotaan dan kekuatan atau keke­ tuaan Indonesia di IORA bagi pen- capaian prioritas politik luar negeri kita saat ini dan di masa men- datang? SAF: Ya tentu saja justru harus be- nar-benar memperkuat kerjasama­ nya dengan IORA. Sebagaimana kita diskusikan tadi, IORA merupakan organisasi kerjasama maritim yang komprehensif. Kita harus mem- perkuat ini sehingga dapat mewu- judkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, karena sejak awal Presidensi Jokowi, ditekankan ada­ nya cita-cita Indonesia untuk menja- di Poros Maritim Dunia. Justru IORA inilah organisasi yang relevan untuk maksud tersebut. Kita harus serius untuk hal ini. Sudah saatnya bagi In- donesia untuk memperluas wilayah bermainnya melalui kerjasama di kawasan yang lebih luas, selaras de­ ngan pengalaman dan kemampuan yang kita miliki. Kita memiliki kemampuan mum- puni. Berbagai macam pengalaman pembangunan yang sudah kita lakukan dalam situsi yang berke- camuk. Kita masih bisa tumbuh lima persen. Tidak semua negara di dunia bisa melakukan hal itu. Banyak hal yang bisa kita tularkan kepada negara-negara yang memi- liki keinginan untuk maju seperti Indonesia. Pengelolaan COVID yang baik di Indonesia sangatlah penting untuk dipelajari bagi negara-negara lain. Saatnya tangan di atas. Kita memiliki kemampuan untuk mem- beri bantuan kepada negara-negara yang memang memerlukan bantu- an dari kita. Ini yang bisa dilakukan dalam IORA. Ragam level pembangunan di IORA sangat tinggi di tengah negara-ne­ gara maju, menengah, LDCs, dan SIDCs. Kemampuan yang dimiliki Indonesia dan negara-negara lain bisa disinergikan untuk membantu ne­ gara-negara yang kurang mam- pu. Indonesia juga harus meman- faatkan kepemimpinannya di IORA untuk melaksanakan program-pro- gram yang tentu harus selaras de­ ngan kepentingan nasional, yaitu pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkelanjutan (sustainable). Kita bisa bekerjasama dalam mem- fasilitasi perdagangan dan investa- si, juga mendorong kerjasama di bidang pariwisata, dan yang le­ bih penting mendorong kerjasama blue economy dalam mendukung kepentingan nasional untuk per- tumbuhan dan kesejahteraan eko­ nomi yang lebih baik. TD: Demografi pembaca sudah bergeser menjadi lebih muda. Apa pesan untuk generasi berikutnya? SAF: Kita harus sadar bahwa kita, In- donesia, adalah negara kepulauan. Negara ini dibentuk sebagai negara kepulauan. Kesadaran akan kenu- santaraan itu merupakan kesadaran yang meyakini laut sebagai peng- hubung di antara 17 ribu pulau. Ke- sadaran bahwa kedaulatan yang su- dah dipersatukan dengan laut terse- but sangatlah penting bagi generasi muda. Kesadaran kenusantaraan itu juga akan membangun kesadaran tentang keterbukaan. Orang yang sadar akan keterbukaan/keterhu­ bungan akan lebih mudah mene­ rima pandangan, mengetahui ber­ bagai perkembangan di tempat lain, tidak seperti katak dalam tem- purung. Artinya, kita juga siap untuk mene­ rima kemajuan. IORA masih akan tetap relevan di panggung interna- sional maupun di Indonesia pada masa mendatang. Generasi muda harus lebih memperluas cakrawala, giat belajar, dan terus berkembang, tidak hanya merujuk pada nega- ra-negara tertentu, tapi juga meru- juk pada perkembangan di kawasan kita sendiri yang menyimpan poten- si luas di berbagai bidang sehingga tetap bisa relevan untuk kemajuan bangsa kita sendiri. Banyak yang bisa dipelajari dan bisa menjadi penguat kegiatan kita sendiri. Saya juga ingin mendorong ge­ nerasi muda agar lebih tertarik dan memperdalam isu-isu kelautan. Isu-isu kelautan adalah masa depan kita. Negara kita merupakan nega- ra maritim yang akan memerlukan (lebih banyak) ahli di bidang kelau- tan. Dulu setiap merujuk ahli kelau- tan, kita selalu menunjuk Hasjim Djalal. Ke depan, kita harus sosok Hasjim Djalal baru yang bisa men- jadi rujukan untuk hukum laut di Indonesia. Yang terpenting adalah mari bersama-sama, sebagai bagian dari IORA, untuk memperkuat IORA dengan menunjukkan berbagai ke- mampuan yang bisa kita bagikan dengan negara-negara anggota
  15. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi 15 Media Komunikasi dan Interaksi LENSA Kazaki Art School di tahun 2022 ini kembalidipercayaolehKementerian Luar Negeri RI untuk menjadi fasili­ tator program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia. Masih sama de­ ngan tahun sebelumnya, program BSBI ini berlangsung secara daring karena masih terdampak oleh pandemi COVID-19. Banyak tantangan yang Kazaki hadapi untuk mempersiapkan program pelatihan ini dibandingkan dengan tahun 2021 yang lalu. Tantangan terbesarnya adalah bagaimana cara membuat peserta tetap aktif hingga program ini selesai. Program yang dijadwalkan selama 2 Bulan ini akan diisi dengan materi Tari, Kriya dan Lagu. Peserta diberikan jadwal Latihan 2 kali seminggu di hari Sabtu dan Minggu selama 2 jam dan diharapkan saat akhir program sudah bisa menghafal satu konsep tarian, satu konsep lagu dan membuat 1 kera­ jinan tangan. Di tahun ini Kazaki sudah menyi­ apkan materi Tarian 4 Etnis yang akan diajarkan ke peserta. Tarian 4 Etnis ini bercerita tentang 4 Etnis terbesar di Sulawesi Selatan yaitu Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar. Sedangkan untuk lagu sendiri, tim Kazaki Art School mengajarkan 2 lagu yang pertama dari Toraja ber- judul “To Manglaa” dan lagu Bugis berjudul “Ininnawa Sabba­ rae”. Dua lagu ini sangat berbeda dari sisi beat dan aransemennya, hal ini menjadi tantangan tersendiri saat dinyanyikan. Terakhir, untuk materi Kriya sendiri Tim Kazaki mengajar- kan membuat “tongkonan” yaitu hiasan kepala dari Toraja yang di- gunakan untuk menunjang peserta saat menarikan Tari 4 Etnis. Kembali membahas tantangan dari program BSBI di tahun 2022 ini meskipun pandemic COVID-19 sudah mereda namun program ini masih berjalan secara daring. Jika di 2021 masih banyak negara yang memberlakukan Lockdown sehingga banyak peserta memili- ki banyak waktu untuk bisa hadir di pertemuan kelas sedangkan di tahun ini kita dihadapkan dengan bentroknya antara jadwal Latihan de­ ngan jadwal kegiatan pribadi dari peserta. Contohnya saja dari 11 Peserta awal yang akhirnya bisa menyelesaikan program ini hing- ga akhir hanya tersisa 5 peserta saja, yaitu Ms. Farisha Rafiqah dari Brunei Darussalam, Ms. Nourelrah- man Mamdouh dari Mesir, Mr. Pa- tipon Ritthi­ pukdee dari Thailand, Mr. Theoun Makara dari Kamboja dan terakhir Ms. Valisa Ninthavong dari Laos. Banyak hal menarik saat program BSBI Virtual ini ber- langsung. Secara tidak sengaja setiap tahunnya Kazaki Art School selalu mendapat­ kan peserta yang memiliki suara sangat merdu dan di tahun ini pun terdapat peserta yang suaranya sangat indah se- hingga ketika menyanyikan lagu yang kami ajarkan terdengar mer- du dan dari segi pelafalan kata sa­ ngat mirip dengan orang Toraja dan Bugis. Peserta ini adalah Mr. Gabriel Lolley dari Solomon Island dan Ms. Nourelrahman Mamdouh dari Mesir. Sedangkan untuk Tari, rata-rata peserta yang bergabung di program ini terbilang bukan pe- nari dan tidak memiliki dasar gerak tari hanya peserta dari Thailand dan Laos saja yang terlihat memang su- dah biasa menari. Kendala lainnya yang mungkin dira- sakan adalah saat kelas Kriya. Kare- na banyaknya alat dan materi yang dibutuhkan untuk membuat tong- konan sehingga sedikit mengham- bat peserta untuk menyediakan itu semua, ditambah ada beberapa bahan yang tidak dapat ditemukan di masing-masing negara peserta. Namun dengan kreatifnya, ma­ sing-masing peserta mencari ba­ han alternatif pengganti sehingga saat program BSBI berakhir mereka berhasil menyelesaikan kriya Tong- konan. Akhir kata, Beasiswa Seni dan Bu- daya Indonesia ini sangat efektif sebagai program Diplomasi peme­ rintah Indonesia untuk memperke- nalkan kekayaan Seni dan Budaya ke mancanegara. Kami dari Sang- gar Kazaki Art School Makassar pun sangat bangga bisa menjadi mitra Kementerian Luar Negeri RI dalam mengajarkan Kesenian dan Kebu- dayaan yang ada di Sulawesi Sela- tan. Semoga di tahun. selanjutnya program ini bisa Kembali terseleng- gara secara Offline.[] Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia Digelar Secara DARING
  16. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi 16 Media Komunikasi dan Interaksi LENSA Menikmati BSBI Meski SECARA DARING Dalam program ini, saya menda­ patkan wawasan tentang bentuk seni yang tidak saya dapatkan dan sebaliknya. Dengan perjalanan yang dibatasi karena pandemi, program daring adalah alternatif yang bagus untuk mengadakan suatu acara yang dihadiri ma­ syarakat dari belahan dunia yang lain. Saya berpartisipasi dalam Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (IACS/BSBI) bulan Mei sampai dengan Juli 2022. Tahun ini berlangsung secara virtual melalui portal online Zoom. Kami bertemu setiap hari Sabtu dan Minggu selama dua jam. Program ini diselenggarakan oleh Komunitas Seni Gubang dari Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Kami mengikuti kelas tari, menyanyi dan kerajinan tangan. Di kelas tari, saya menari Tari Je­ pen Seraung. Tari Jepen Seraung diajar- kan oleh Randa Zunardy Prasetya dan Dhita Claudia Yuniar. Selain itu terdapat aktivitas membuat keraji- nan Seraung. Seraung atau caping, adalah penutup kepala run­ cing yang digunakan petani untuk me- lindungi dari terik matahari, tetapi juga dapat menggantikan payung ketika musim hujan tiba. Topi ini mengilhami terciptanya tarian ini, yang memadukan ge­ rakan- gerakan baru dengan bentuk-ben- tuk utama tarian jepen khas gaya Kutai Kartanegara. Dalam sesi ker- ajinan tangan, kami belajar cara membuat topi seraung/jepen dari karton, benang dan karet busa. Di kelas menyanyi, kami belajar lagu Buah Ara. Lagu ini diajarkan oleh Luspiansyah dan Nova Abelia. Tari- annya sangat menyenangkan teta- pi saya tidak punya pengalaman bernyanyi sehingga saya membu- tuhkan usaha untuk bergabung di kelas bernyanyi. Aktivitasnya me­ nyenangkan dan saya dapat mera- sakan seperti apa rasanya bernyanyi setiap minggu. Saya sangat menikmati keseha­ rian saya di BSBI. Hal ini membuktikan bahwa kita sekarang dapat memi- liki program bersama dalam jarak yang begitu jauh, dalam kasus saya antara Kota Wina di Austria dan Ku- tai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia. Saya terkesan dan san- gat tertarik. Peserta lainnya berasal dari Thailand, Cina dan Kazakhstan. Saya belum pernah ke Kaliman- tan Timur. Penga­ laman ini san- gat mena­ rik untuk melihat sekilas wilayah tersebut, di mana ibu kota baru akan segera pindah dan untuk mendapatkan wawasan tentang bentuk seni di sana. Dalam program ini, saya menda­ patkan wawasan tentang bentuk seni yang tidak saya dapatkan dan sebaliknya. Dengan perjalanan yang dibatasi karena pandemi, pro- gram daring adalah alternatif yang bagus untuk mengadakan suatu acara yang dihadiri ma­ syarakat dari belahan dunia yang lain. Pada bulan Agustus, saya meng­ adakan workshop di Kedutaan Besar Indonesia di Wina untuk beberapa rekan penari dari kelompok tari Gema Puspa Nusantara yang berbasis di Wina. Sebagai hasil workshop, tarian Jepen Se­raung dipentaskan pada pesta rakyat KBRI pada musim panas tahun 2022. Penari sangat antusias menarikan Tari Jepen Seraung dan penonton sangat se-nang melihat pementasan tari Je-pen Se­ raung di Wina. Ditulis oleh: Bianca Figl Bianca Figl Peserta BSBI asal Austria.
  17. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi 17 Media Komunikasi dan Interaksi LENSA Oleh: Harfi Admiral Sanggar Tari Dan Musik Syofyani Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam pro- gram BSBI virtual menghadirkan suasana baru yang unik dan segar di tengah pandemi. Kegia- t­ an ini mendorong para anak-anak muda dari berbagai macam negara untuk terus aktif mem- pelajari budaya Indonesia walau pandemi corona masih mengganas di luar sana. Bukan hanya pe- serta, kegiatan yang dimulai pada tahun 2021 ini juga memberikan harapan dan angin segar pada para penggiat seni karena masih bisa mengem- bangkan dan memperkenalkan budayanya wa- lau dengan cara yang berbeda. Sanggar Tari Dan Musik Syofyani yang terletak di kota Padang sudah menjadi mitra dari Kemente- rian Luar Negeri Republik Indonesia sejak tahun 2016. Munculnya BSBI virtual dianggap sebagai inovasi yang luar biasa oleh Kemlu dalam me­ nyikapi perkembangan budaya di tengah-te­ ngah pandemi. Suasana baru dalam kelas tari, musik, maupun kerajinan tangan memiliki ceri- ta yang menarik dan unik. Pada tahun 2021 dan 2022, Sanggar Tari Dan Musik Syofyani kembali dipercaya oleh Kemlu untuk menjadi mitra BSBI dalam memperkenalkan budaya Sumatera Barat ke para peserta dengan cara virtual. Ini adalah suasana yang sungguh baru, kare- na tantangan yang akan dihadapi ketika men- jelaskan materi berupa gerakan ataupun suara tetapi secara virtual, atau hanya dari depan layar komputer. Para Peserta BSBI Virtual 2021 Selama program BSBI virtual, Sanggar Tari dan Musik Syofyani mendapatkan total 18 peserta dari 11 negara, yaitu Ukraina, Mesir, Prancis, Portu- gal, Thailand, India, Uzbekhistan, Kepulauan So­ lomon, Yaman, Jepang dan Tiongkok. Kedelapan belas peserta itu adalah anak-anak muda hebat yang tertarik dengan budaya Indonesia. Mereka memiliki latar belakang yang berbeda satu sama lainnya. Contohnya adalah peserta dari Portu- gal yang bernama David Brandao Loureiro Pe­ ralta, atau biasa disapa David, yang merupakan seorang pemusik. Sewaktu perkenalan, David mengatakan ketertarikannya dengan alat musik Sumatera Barat bernama bansi (alat tiup dari bambu). Ada juga peserta bernama Kenji Sato yang adalah seorang Tik Tokers yang berasal dari Jepang. Kenji sangat mencintai Indonesia dan berkata untuk bisa pindah ke Indonesia. Proses pelatihan yang berlangsung selama dua bulan terasa cukup singkat. Mereka hanya ber- latih di hari Sabtu dan Minggu selama 2 jam la- manya. Awalnya, para peserta merasakan hal yang berat karena langsung dihadapkan dengan materi yang bisa dibilang membuat tubuh dan pikiran mereka terkejut. Namun itu semua ha­ nya menjadi masalah waktu. Pada pertengahan program, para peserta mulai enjoy dalam menari dan bernyanyi, bahkan ada yang sudah cukup mahir berbahasa Minangkabau. Kendala terbesar selama BSBI virtual tentunya adalah masalah jaringan. Jaringan yang tidak stabil sanggat mempersulit proses latihan. Na- mun, itu tidak menghalangi para peserta un- tuk tidak belajar dengan tekun. Mereka bahkan meminta dibuatkan video agar mereka mampu menghafalnya ketika kelas telah selesai. Di be- berapa kesempatan, ada juga peserta yang tidak bisa ikut kelas dikarenakan ada kesibukan lain, tapi itu tidak dijadikan alasan oleh mereka untuk tidak hadir walau hanya sekedar menunjukkan wajah mereka di layar ponsel yang kecil. Indonesia Channel yang diselenggarakan di Padang pada 2021 dan di Kutai Kartanegara pada 2022 menjadi penampilan termanis para peserta BSBI virtual yang sudah belajar selama 2 bulan lamanya. Pada 2021, Tamila Kuzina yang ber­ asal dari Ukraina ditunjuk untuk tampil mewakili teman-temannya dan menari di Kedutaan Besar Republik Indonesia, di Kyiv, Ukraina. Dan di tahun 2022, Kenji Sato yang berasal dari Jepang juga dipercaya untuk tampil mewakili teman-temannya di Keduataan Besar Indonesia, di Tokyo, Jepang. Keduanya berhasil membuat kagum seluruh hadirin yang datang. Berakhirnya program BSBI virtual bukan berarti berakhirnya hubungan antara Sanggar Tari Dan Musik Syofyani dengan para peserta. Kekeluar- gaan yang sudah terbentuk selama dua bulan terus dipertahankan dan malahan menjadi se- makin dekat. Sanggar Tari Dan Musik Syofyani selalu mengingatkan para peserta kalau mereka selalu mempunyai rumah kedua, yaitu Indonesia. BSBI 2022 DI SANGGAR SYOFYANI PADANG
  18. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi 18 Media Komunikasi dan Interaksi LENSA dari Semarandana bali untuk bsbi Oleh: Drs. I Nyoman Nikanaya, M. M Ketua Sanggar Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan seni dan budayanya. Disamping Bali terkenal dengan keindahan alam- nya yang mendunia, Bali juga me­ rupakan salah satu tujuan destinasi wisata yang paling diminati oleh kalangan domestic maupun inter- nasional. Banyak wisatawan asing yang berkunjung ke Bali bukan hanya untuk menikmati keindahan- nya semata, dan juga untuk mem- pelajari budaya yang ada di Bali, Serta banyak hal lagi lainnya yang me­ nyangkut mengenai tata ke- hidupan masyarakat di Bali. Pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, bekerjasama dengan 6 sanggar yang terbagi di wilayah Indonesi termasuk Bali, melaksa­ nakan program beasiswa yang di- namai Program Indonesian Art and Culture Scholarship (IACS) atau Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI). Program Beasiswa seni dan budaya ini dilaksanakan dari Tahun 2008 sampai sekarang di Sanggar Seni Semarandana Munggu, Ke- camatan mengwi, Kabupaten Ba- dung, Bali. Lama pendidikan yang dilaksa­ nakan selama 3 bulan di Sanggar Seni Semarandana Bali, sehubu­ ng­ an adanya pandemic COVID-19 di Tahun 2022 program ini belum memperbolehkan untuk pem- belajaran atau pendidikan secara langsung atau tatap muka melain­ kan dilaksanakan secara Daring atau Virtual dengan metode baru dalam pelaksanaannya. Dalam proses belajar mengajar, ma- hasiswa sangat aktif dalam berta­ nya bahkan sampai mendetail ke- pada guru pengajar, seperti halnya dalam kelas tari, mahasiswa ingin agar mendapat rekaman tarian yang full, dari depan, belakang dan samping agar mereka bisa mem- pelajari lebih mendetail. Begitu pula dengan kelas musik dan kerajinan, mahasiswa dibe­rikan satu lagu untuk di hafal dan nya­ nyikan serta diberikan arti dari nyanyian itu agar mereka tahu arti dari nyanyian itu. Sama juga dengan kelas kera- jinan, mahasiswa dengan serunya menggambar kesenian bali yang telah mereka pilih sebelum­ nya, se- dangkan guru memberikan tutorial cara menggambar dan mewarnai ala Bali yaitu layer per layer. Para guru dan mahasiswa sangat- lah akrab dalam menjalin hubun- gan proses belajar mengajar. Di luar jam pembelajaran, banyak maha- siswa yang bertanya hal mendetail kepada para guru mengenai kebu- dayaan di Indonesia, khususnya di Bali karena mereka sangat ingin sekali belajar secara langsung atau tatap muka. Bahkan, salah satu dari mahasiswa partisipan BSBI Vir- tual sudah ada yang berkunjung ke Sanggar Seni Semarandana untuk bertemu guru dan bela- jar serta melihat secara langsung bagaimana kebudayaan di Bali itu terlaksana. Kita berharap semoga pandemi ini segera ber­ akhir dan pembelajar­an tatap muka secara langsung bisa dilaksanakan lagi di Bali. Harapan kita juga agar kede- pannya kebudayaan Indonesia khususnya Budaya Bali bisa dike- nalkan ke seluruh dunia dengan pelaksanaan program BSBI yang diselenggarakan oleh Kementeri- an Luar Negeri Republik Indonesia dalam rangka pelestarian dan pro- mosi pariwisata Bali sesuai dengan Program Peme­ rintah Provinsi Bali yaitu Pariwisata Budaya. []
  19. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi 19 Media Komunikasi dan Interaksi LENSA Kementerian Luar Negeri (Kemlu) secara resmi menutup Program Beasiswa Seni dan Budaya Indo- nesia (BSBI) Virtual secara hybrid pada 23 Juli 2022. Penutupan yang digelar di Aula Kantor Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dihadiri oleh Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Teuku Faizasyah, Sekretaris Daerah Sunggono dan jajaran Musyawarah Pimpinan Dae­ rah (Muspida) Kukar, serta Wakil Gu- bernur Sumatera Barat dan jajaran, dengan total kehadiran sebanyak 90 partisipan daring dan 70 parti- sipan luring. Setelah 2 bulan pro- gram pelatihan, BSBI telah sampai pada penghujung acara, menan­ dai akhir perjalanan sekaligus awal cerita baru bagi ke-38 alumni BSBI yang diharapkan menjadi ‘Friends of Indonesia’ di masa depan. Rangkaian BSBI Virtual 2022 dilak- sanakan pada 15 Mei – 9 Juni 2022 secara daring, bekerja sama dengan 6 sanggar seni yang tersebar di In- donesia. Keenam sanggar tersebut antara lain Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang, Sumatera Barat), Sanggar Seni Lang Lang Buana (Banyuwangi, Jawa Timur), Kazaki Art School (Makassar, Sulawesi Se- latan), Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Seni Kinanti Sekar (Yogyakarta), dan Gubang Art Com- munity (Tenggarong, Kalimantan Timur). Para peserta mendapat ke- sempatan untuk belajar seni tari tradisional, lagu daerah, dan keraji- n­an tangan sesuai tradisi di daerah setempat secara daring melalui ap- likasi Zoom. Dengan tema “Aku Rindu Indone- sia,” BSBI mencerminkan kondi- si pandemi COVID-19 yang masih marak di seluruh dunia, namun menunjukkan posisi Pemerintah Indonesia yang tetap hadir mem- berikan pengalaman unik melalui pengenalan seni dan budaya Indo- nesia kepada warga negara asing (WNA). Pada BSBI kali ini, sebanyak 38 peserta berasal dari 18 negara yang tersebar di Asia, Afrika, Pasifik, dan Eropa. Selain partisipan yang hadir lang­ sung, turut hadir secara daring Gubernur Kalimantan Timur, Duta Besar Republik Indonesia (RI) un- tuk Phnom Penh, Duta Besar RI untuk Zagreb, Konsul Jenderal RI untuk Osaka, Konsul Jenderal RI untuk Marseille, dan Konsul RI un- tuk Songkhla, serta peserta dari Per­ wakilan negara peserta. Pe- nutupan turut dimeriahkan oleh penampilan wakil peserta sanggar secara langsung melalui konferensi video daring, yang difasilitasi oleh Perwakilan RI di Singapura, Phnom Penh, Nur Sultan, Tokyo, Songkhla, dan Vientiane. Selain itu, dua sang- gar mitra yakni sanggar Gubang Art Community Tenggarong dan Sang- gar Tari dan Musik Syofyani Padang hadir langsung sebagai perwakilan. BSBI hadir sebagai wadah bagi se­ luruh peserta agar dapat secara langsung terekspos pada produk -produk seni tari, seni musik, dan seni kriya yang memiliki karakter dan ciri khas yang kuat dan berbe- da antara masing-masing daerah. Corak keberagaman inilah yang menjadi daya tarik BSBI dari tahun ke tahun untuk mendulang partisi- pasi pemuda-pemudi internasional yang tertarik untuk mempelajari dan mendapatkan pengalaman se- cara langsung dari praktisi-praktisi seni lokal. Pertukaran kebudayaan dan penyampaian pesan solidaritas pasca-pandemi menjadi penting dan sarat makna di tengah feno­ mena sosial global yang bergejolak pada beberapa tahun terakhir. Menuju BSBI 2023, direncanakan pelaksanaan secara luring seperti masa pra-pandemi. Hal ini diser- tai dengan rencana penyeleng- garaan Indonesia Channel pada pertengah­ an tahun. Harapannya sejalan de­ ngan proses transisi dari pandemi menuju endemi, sehing- ga pelaksanaan program-program pelatihan kebudayaan dapat digelar langsung di sanggar-sanggar seni dan budaya daerah. Sambutan posi- tif oleh para peserta dan seluruh audiens setempat menunjukkan semakin tingginya antusiasme ma­ syarakat internasional akan warisan kebuda­ yaan tradisional yang sudah dikenal sebagai aset-aset diplomasi publik Indonesia.[] Penutupan Beasiswa Seni dan budaya indonesia (BSBI) virtual 2022
  20. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi SOROT 20 Media Komunikasi dan Interaksi Public Outreach Diplomasi Publik dan Sosialisasi Presidensi G20 Indonesia di Medan Pada 4-7 Juni 2022 lalu, Kemen- terian Luar Negeri melalui Direk- torat Diplomasi (Satgas) G20 telah menyelenggarakan kegiatan Public Outreach Diplomasi Publik dan So- sialisasi Presidensi G20 Indonesia di Medan. Rangkaian Public Outreach diadakan secara luring dan terdiri dari 3 (tiga) kegiatan, yakni Pub- lic Diplomacy @ School, Diplomat Menyapa Santri, dan Public Lecture Presidensi Indonesia di G20. Melalui 3 kegiatan tersebut, telah dilaksanakan diseminasi informasi kebijakan luar negeri Indonesia, se- caras pesifik mengenai diplomasi publik dan Presidensi G20 Indone- sia. Lebih lanjut, ajakan kepada para generasi muda untuk turut berpar- tisipasi dan berkontribusi sebagai aktor non-negara (non-state actor) dalam upaya diplomasi Indonesia menjadi pesan utama terkait isu diplomasi publik. Di sisi lain, turut disampaikan betapa pentingnya dukungan publik terhadap presi- densi Indonesia di G20. Pada hari pertama, diselenggara- kan kegiatan Public Diplomacy @ School: A Good Day to Talk about Indonesia’s Public Diplomacy and G20. Merupakan sebuah kolabora- si dengan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Sumatera Utara, yang dihadiri 150 penegak (16-20 tahun) pramuka dari seluruh Suma- tera Utara. Kemudian dilanjut oleh kegiatan Diplomat Menyapa San- tri, yang mendatangkan 100 santri muda dari berbagai pesan­ tren di Sumatera Utara, bekerjasama de­ ngan Yayasan Pendidikan Darul Ilmi Murni, Medan. Direktur Jende­ ral Informasi dan Diplomasi Publik (Dirjen IDP) dan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar lembaga Kem- lu serta Direktur Diplomasi Publik hadir sebagai narasumber pada ke- giatan tersebut. Setelah melalui dua kegiatan so- sialisasi dan diseminasi informasi, kegiatan Public Lecture Presidensi Indonesia di G20 pun digelar pada 6 Juni, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU). Tak tanggung-tanggung, jum­ lah peserta mencapai 225 ma- hasiswa dari 13 Pendidikan Tinggi (PT) lintas Sumatera Utara. Di hada- pan ratusan mahasiswa, Dirjen IDP memberikan sambutan pembuka, dan paparan diberikan oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Antar lembaga Kemlu. Terdapat sejumlah catatan menarik selama rangkaian Public Outreach Diplomasi Publik berlangsung di Medan. Salah satunya ialah man- faat Presidensi Indonesia di G20 banyak disoroti di setiap forum so- sialisasi. Para pemuda yang hadir menyampaikan harapannya bahwa forum tersebut dapat memberikan nilai tambah ekonomi yang nyata bagi Indonesia, termasuk penye- diaan lapangan kerja. Selain itu, isu diplomasi vaksin pun cukup mena­ rik perhatian audiens, khususnya kelompok masyarakat muda yang menunjukkan minat tinggi terha- dap Komik Si Juki “Diplomasi Vak- sin.” Selain tingginya antusiasme pemu- da pada kedua isu di atas, tampak animo hangat menyambut diplo- masi Indonesia melalui G20. Pada tataran praktis, beragam engage- ment group di bawah G20, secara spesifik Youth 20 (Y20) dapat men- jadi sebuah peluang untuk mena­ rik massa lebih banyak, khususnya kalangan muda untuk lebih tertarik pada aktivitas diplomasi Indonesia melalui peran dan kedudukannya di forum-forum internasional Secara keseluruhan, upaya penjangkauan (outreach) terhadap komunitas-ko- munitas masyarakat seperti pesan­ tren dan organisasi kepemudaan lainnya, dinilai cukup potensial da- lam meningkatkan pemahaman masyarakat terkait kebijakan luar negeri Indonesia. Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyelenggaraan media gathering yang mengundang perwakilan pers dan media Sumatera Utara. Ada 9 perwakilan media yang hadir, an- tara lain Media Bisnis, Antara News Sumatera Utara, Tribun Medan, Ha- rian Mimbar Umum, Rakyat Merde- ka Online, Harian Sinar Indonesia Baru, TVRI Medan, Harian Analisa, dan Pos Metro Medan. Pada kesem- patan tersebut, Dirjen IDP dan Staf Ahli Bidang Hubungan Antar lem- baga Kemlu menyerukan ajakan kepada seluruh media untuk giat menyebarkan berita positif seputar Presidensi Indonesia di G20, guna menumbuhkan dukungan publik agar terbangun sense of ownership kolektif di kalangan masyarakat luas.[] Diplomat Menyapa Santri, Public Outreach Diplomasi Publik dan Sosialisasi Presidensi G20 Indonesia di Medan. (dok.diplik)
  21. No. 119 Tahun XIV 15 September 2022 Diplomasi SOROT 21 Media Komunikasi dan Interaksi Kuliah Umum Serempak di 37 Provinsi Oleh: Pusat Pendidikan dan Pela- tihan Kemlu RI Pada tanggal 19 Agustus 2022 Ke- menterian Luar Negeri RI mem- peringati Hari Ulang Tahun ke-77. Peringatan hari ulang tahun pada 2022 dirayakan dengan nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena diisi dengan berbagai kegiatan termasuk di- antaranya kegiatan kuliah umum yang diselenggarakan secara ta­ tap muka langsung serentak di 45 universitas dan 1 lembaga pendi- dikan sekolah di 37 provinsi seluruh Indonesia. Kuliah umum dihadiri oleh mahasiswa, rektor, pembantu rektor, dekan, dosen dan pengurus perguruan tinggi. Kuliah Umum yang bertemakan “Indonesia dan Dinamika Dunia” tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan pe- mahaman publik terkait politik luar negeri dan diplomasi yang meng­ akar pada kepentingan nasional. Kuliah umum ini juga dimaksud- kan untuk memupuk rasa bangga sebagai bangsa Indonesia yang kepemimpinannya telah diakui du­ nia dan sekaligus menyongsong era Indonesia Emas 2045. Kuliah umum diawali dengan sam- butan pengantar oleh Menteri Luar Negeri secara daring sinkronus pada civitas akademika di seluruh provinsi dan kemudian dilanjutkan oleh pejabat setingkat Duta Besar, Eselon I, Eselon II, dan Diplomat Ahli Madya di lingkungan Kementeri- an Luar Negeri. Dalam sambutan­ nya, Menteri Luar Negeri mengajak seluruh mahasiswa untuk mem- perkuat persatuan dan berperan serta membangun bangsa. Lebih lanjut Menteri Luar Negeri me­ nyampaikan “Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan, kita harus berkontribusi dan menjadi bagian aktif dari solusi. Indonesia harus menjadi negara yang stabil, makmur, berkeadilan bagi semua serta mampu terus berkontribusi bagi perdamaian dunia. Semua itu tentunya memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk civitas akademika.” Mengawali kuliah umum, para na­ rasumber Kementerian Luar Negeri yang hadir secara tatap mu­ka antara lainmenyampaikanbahwapadasaat merayakan 1 abad kemerdekaan, Indonesia di­proyeksikan menjadi negara ekonomi terbesar ke-4 du­ nia dengan pendapatan per kapita mencapai US$ 29. 300. Pada saat yang sama Indonesia memiliki bo- nus demografi usia produktif yang mencapai 64% dari total penduduk 297 juta jiwa. Pada tahun 2045, In- donesia akan menjadi salah satu pasar terbesar dunia dengan kuali- tas sumber daya manusia yang pro- duktif, inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi. Tantangan dunia saat ini sangat kompleks, semua bangsa mengha- dapi berbagai macam krisis global pada saat yang bersamaan. Belum selesai berjuang melawan pandemi COVID-19 selama kurang lebih 2,5 tahun, terjadi perang di Ukraina yang berpotensi mengakibatkan krisis pa­ ngan, energi dan keuan- gan. Di saat yang sama dunia diha- dapkan pada ancaman perubahan iklim nyata. Bagi negara kepulauan kecil, ancaman perubahan iklim adalah masalah survival sebuah bangsa. Tidak ada satupun nega­ ra, sebesar dan semaju apapun yang dapat mengatasi krisis global terse- but sendiri. Spirit kolaborasi dan kerja sama global seharusnya se- makin tebal. Namun kondisi saat ini malah sebaliknya, rivalitas di antara major power semakin menajam, Me First Policy semakin menguat. Trust Deficit semakin men­ cuat atau kadar kepercayaan antara negara semakin menipis. Diplomasi Indonesia akan terus bekerja tegak lurus untuk mem- perjuangkan kepentingan nasio­ nal dan di saat yang sama akan berkontribusi bagi dunia yang lebih baik dan berkontribusi bagi peru- bahan yang lebih baik. Pertama, kontribusi diplomasi da- lam mengatasi krisis kesehatan PANDEMI COVID-19. Sejak awal pandemi, mesin diplomasi telah bekerja siang malam untuk me- menuhi kebutuhan peralatan me- dis dalam penanganan COVID-19 termasuk alat diagnostik, APD dan vaksin. Diplomasi Vaksin dilakukan untuk meratakan jalan dan mem- buka akses vaksin COVID-19 bagi masyarakat Indonesia. Diplomasi vaksin telah berhasil mengamankan lebih dari setengah milyar dosis vaksin (510. 531. 225 do- sis) baik melalui skema kerja sama bilateral maupun multilateral. Dari seluruh jumlah vaksin tersebut, In- donesia berhasil memperoleh 130. 662. 976 dosis vaksin secara gratis atau sekitar 25. 59%. Kedua, kontribusi diplomasi terha- dap perdamaian dan kemanusiaan. Perdamaian dan kemanusiaan se- lalu menjadi ruh politik luar negeri Indonesia. Diplomasi Indonesia te­ rus berkontribusi aktif dalam mem- bantu rakyat Afghanistan, men- dorong perdamaian di Ukraina, dan mengembalikan demokrasi di Myanmar. Ketiga, diplomasi Indonesia berpe­ ran penting dalam mendorong pemulihan ekonomi dunia pasca pandemi. Ditengah situasi yang su- lit ini, sebagai Presiden G-20, Indo- nesia terus menjalankan kepemi- mpinannya di G20. Indonesia ter- us meyakinkan semua anggota, bahwa harapan dunia agar G20 tetap menjadi katalis pemulihan ekonomi global menjadi semakin besar. Dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi global, Presi- densi Indonesia mendorong kerja sama konkret dalam tiga bidang prioritas agar dunia bisa pulih lebih cepat bangkit lebih kuat (Recover Together, Recover Stronger). Priori- tas pertama yaitu penguatan arsi- tektur ketahanan kesehatan global. Pandemi ini mengajarkan bahwa krisis kesehatan dapat menyebab- kan keterpurukan ekonomi dalam waktu singkat. Prioritas kedua ya­ itu transisi energi yang terjang- kau. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi hijau merupakan masa depan dunia. Prioritas ketiga yaitu transformasi digital yang inklusif. Ini bagian upaya dorong penguat­ an kontribusi UMKM dalam per­ ekonomian. Kuliah umum telah mendapatkan apresiasi dari civitas akademika dan mengharapkan agar kegiatan yang sama dapat dilakukan secara berkelanjutan guna mendapatkan perkembangan terbaru terkait kip- rah diplomasi Indonesia di tengah perubahan konstelasi dunia yang begitu cepat. Kegiatan kuliah umum polugri serentak tersebut mencatat rekor dan mendapat penghargaan da- lam kategori pelaksanaan Kuliah Umum Politik Luar Negeri Serem- pak di Provinsi Terbanyak yang dikukuhkan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Pihak MURI mengharapkan catatan dan rekor yang tercetak tidak hanya menjadi pengetahuan mengenai diplomasi Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para ma- hasiswa dan civitas akademika di Indonesia untuk selalu berupaya memberikan kontribusi nyata un- tuk berbagai lapisan masyarakat Indonesia dan juga seluruh umat manusia.[]
Publicité