Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh akibat proses ekstrakranium tanpa adanya infeksi otak atau saraf lainnya. Kejang demam umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga 5 tahun dan sering disebabkan oleh infeksi seperti ISPA atau gastroenteritis. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, kejang biasanya terjadi akibat gangguan ion kalium dan natrium yang mengakibatkan pe
2. DEFINISIDEFINISI
Kejang demam :
Bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (38°C per rektal), yang
disebabkan
oleh suatu proses ekstrakranium, tanpa
adanya
infeksi SSP maupun kelainan saraf lainnya.
3. EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
• Kelainan neurologis yang paling sering dijumpai,
terjadi pada 2-5% populasi anak
• Umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 5 tahun
dan lebih sering terjadi pada tahun kedua
kehidupan ( 17-23 bulan )
• USA, Eropa Barat & Amerika Selatan : kejang
demam terjadi pada 2-4% anak
• Di Asia : insidensi lebih tinggi
• Anak laki-laki sedikit ↑
4. ETIOLOGIETIOLOGI
• Hingga kini belum diketahui secara pasti
• Demam sering disebabkan oleh :
Infeksi
ISPA
Otitis media
Pneumonia
Gastroenteritis
ISK
Roseola
Imunisasi
5. FAKTOR RESIKOFAKTOR RESIKO
• Faktor resiko terpenting adalah demam
• Faktor prenatal dan perinatal juga memegang
peranan
• Riwayat kejang demam pada orang tua atau
saudara kandung, perkembangan terlambat,
problem neonatus, dan kadar natrium yang rendah
• Faktor gen
8. KEJANG DEMAM SEDERHANAKEJANG DEMAM SEDERHANA
• Kejang berlangsung singkat, < 15 menit,
dan umumnya akan berhenti sendiri
• Berbentuk umum,tonik dan atau klonik,
tanpa gerakan fokal
• Tidak berulang dalam 24 jam
9. KEJANG DEMAM KOMPLEKSKEJANG DEMAM KOMPLEKS
• Kejang lama >15 menit
• Kejang bersifat fokal atau parsial satu sisi,
atau kejang umum didahului oleh kejang
fokal
• Kejang berulang dalam 24 jam
10. MANIFESTASI KLINISMANIFESTASI KLINIS
• Demam
• Kejang tonik klonik
• Menggigit lidah atau pipi
• Gigi atau rahang terkatup rapat
• Inkontinensia urin atau alvi
• Gangguan pernapasan : apneu dan kulit biru
11. • Sebagian kejang akan berhenti < 6 menit
• < 8% berlangsung > 15 menit
• Setelah kejang berhenti, anak akan tidur dan
ini disebut periode postictal
• Setelah beberapa detik atau menit
kemudian,anak akan sadar kembali tanpa
defisit neurologis
13. ANAMNESISANAMNESIS
• Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama
kejang, suhu sebelum/ saat kejang, frekuensi,
interval, pasca kejang, penyebab demam di luar
SSP
• Riwayat perkembangan dan neurologis sebelum
dan setelah kejang, kejang demam dalam keluarga,
epilepsi dalam keluarga
• Riwayat kejang demam sebelumnya
14. PEMERIKSAAN FISIKPEMERIKSAAN FISIK
• Nilai kesadaran
• Suhu tubuh
• Tanda rangsang meningeal
• Tanda peningkatan tekanan intra
kranial
• Tanda infeksi di luar SSP
18. PENGOBATAN FASE AKUTPENGOBATAN FASE AKUT
• Buka semua yang ketat
• Miringkan pasien untuk mencegah aspirasi
• Baringkan pasien di tempat yang aman
• Bebaskan jalan napas
• Ukur suhu, observasi, catat lama dan bentuk
kejang
• Turunkan suhu tubuh yang tinggi dengan kompres
dan antipiretik
19. Kejang ( + )
Fenitoin IV 15-20
mg/kg diencerkan
dengan NaCl 0,9%
diberikan selama 20
menit atau dengan
kecepatan 50mg/men
Kejang ( - ) Kejang (+)
Kejang ( - )
III. >30 menit: status konvulsivus
Bila kejang menetap dalam 3 –
5 menit:
•Diazepam rektal:
5-10 kg : 5 mg
> 10 kg : 10 mg
Atau diazepam IV 0,2-0,5
mg/kg/dosis
•Dapat diberikan 2 kali dosis
dengan interval 5 – 10 menit
Kejang ( - )
Dosis pemeliharaan: fenobarbital IV/IM 5-
7mg/kg diberikan 12 jam kemudian
Kejang (+)
Rawat ruang intensif
Fenobarbital
IV/IM 10-20
mg/kg
Dosis pemeliharaan fenitoin
IV 5-7 mg/kg diberikan 12
jam kemudian
I. 5-15 menit
II. 15-20 menit
Perhatikan jalan napas, kebutuhan O2
atau bantuan pernapasan
Pencarian akses vena dan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi
21. KOMPLIKASIKOMPLIKASI
• Perkembangan mental dan neurologis umunya normal
• Gangguan intelektual dan belajar jarang terjadi pada
kejang demam sederhana
• Resiko retardasi mental 5x lebih besar pada kejang demam
yang diikuti berulangya kejang tanpa demam
• Kejang demam akan berulang kembali pada beberapa
kasus
• Dapat menyebabkan epilepsi
22. Setelah kejang demam pertama:
• ±33% akan mengalami 1x rekurensi atau lebih
• 9% akan mengalami 3x rekurensi atau lebih
• Resiko rekurensi meningkat dengan usia dini,
cepatnya anak kejang setelah demam timbul, suhu
rendah saat kejang, riwayat keluarga kejang
demam,dan riwayat keluarga epilepsi
• Kemungkinan berulangnya kejang paling besar
pada tahun pertama
23. FAKTOR RESIKO KEJANG
DEMAM BERULANG
• Riwayat kejang demam dalam keluarga
• Usia < 12 bulan
• Suhu yang rendah saat kejang
• Cepatnya kejang setelah demam
24. FAKTOR RESIKO MENJADIFAKTOR RESIKO MENJADI
EPILEPSIEPILEPSI
• Kelainan neurologis atau abnormal yang
jelas sebelum kejang demam pertama
• Kejang demam kompleks
• Riwayat epilepsi pada orang tua atau
saudara kandung
25. PROGNOSISPROGNOSIS
• Perkembangan mental dan neurologis
umumnya tetap normal
• Dengan penanggulangan yang cepat dan
tepat, prognosisnya baik dan tidak
menyebabkan kematian
• Kejadian kecacatan sebagai komplikasi
kejang demam tidak pernah dilaporkan