SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Teori Bilangan 
Bekerjasama dengan 
Rinaldi Munir
Balikan Modulo (modulo invers) 
•Di dalam aritmetika bilangan riil, inversi (inverse) dari perkalian adakah pembagian. 
•Contoh: Inversi 4 adalah 1/4, sebab 4  1/4 = 1. 
•Di dalam aritmetika modulo, masalah menghitung inversi modulo lebih sukar.
•Jika a dan m relatif prima dan m > 1, maka balikan (invers) dari a (mod m) ada. 
•Balikan dari a (mod m) adalah bilangan bulat x sedemikian sehingga 
xa  1 (mod m) 
•Dalam notasi lainnya, a–1(mod m) = x
Bukti: a dan m relatif prima, jadi PBB(a, m) = 1, dan terdapat bilangan bulat x dan y sedemikian sehingga: 
xa + ym = 1 
yang mengimplikasikan bahwa 
xa + ym  1 (mod m) 
Karena ym  0 (mod m) (kenapa?), maka 
xa  1 (mod m) 
Kekongruenan yang terakhir ini berarti bahwa x adalah balikan dari a (mod m). 
•Pembuktian di atas juga menceritakan bahwa untuk mencari balikan dari a (mod m), kita harus membuat kombinasi lanjar dari a dan m sama dengan 1. 
•Koefisien a dari kombinasi lanjar tersebut merupakan balikan dari a (mod m).
•Contoh 17. Tentukan balikan dari 4 (mod 9), 17 (mod 7), dan 18 (mod 10). 
Solusi: 
•(a) Karena PBB(4, 9) = 1, maka balikan dari 4 (mod 9) ada. Dari algoritma Euclidean diperoleh bahwa 
9 = 2  4 + 1 
Susun persamaan di atas menjadi 
–2  4 + 1  9 = 1 
Dari persamaan terakhir ini kita peroleh –2 adalah balikan dari 4 (mod 9). 
Periksa bahwa –2  4  1 (mod 9)
•Catatan: setiap bilangan yang kongruen dengan 
–2 (mod 9) 
juga adalah inversi dari 4, misalnya 7, –11, 16, dan seterusnya, karena 
7  –2 (mod 9) (9 habis membagi 7 – (–2) = 9) 
–11  –2 (mod 9) (9 habis membagi –11 – (–2) = –9) 
16  –2 (mod 9) (9 habis membagi 16 – (–2) = 18)
•(b) Karena PBB(17, 7) = 1, maka balikan dari 17 (mod 7) ada. Dari algoritma Euclidean diperoleh rangkaian pembagian berikut: 
17 = 2  7 + 3 (i) 
7 = 2  3 + 1 (ii) 
3 = 3  1 + 0 (iii) (yang berarti:aPBB(17, 7) = 1) ) 
Susun (ii) menjadi: 
1 = 7 – 2  3 (iv) 
Susun (i) menjadi 
3 = 17 – 2  7 (v) 
Sulihkan (v) ke dalam (iv): 
1 = 7 – 2  (17 – 2  7) = 1  7 – 2  17 + 4  7 = 5  7 – 2  17 
atau 
–2  17 + 5  7 = 1 
Dari persamaan terakhir diperoleh –2 adalah balikan dari 17 (mod 7) 
• –2  17  1 (mod 7) (7 habis membagi –2  17 – 1 = –35)
(c) Karena PBB(18, 10) = 2  1, maka balikan dari 
18 (mod 10) tidak ada.
Cara lain menghitung balikan 
•Ditanya: balikan dari a (mod m) 
•Misalkan x adalah balikan dari a (mod m), maka 
ax  1 (mod m) (definisi balikan modulo) 
atau dalam notasi ‘sama dengan’: 
ax = 1 + km 
atau 
x = (1 + km)/a 
Cobakan untuk k = 0, 1, 2, … dan k = -1, -2, … 
Solusinya adalah semua bilangan bulat yang memenuhi.
•Contoh 18: Balikan dari 4 (mod 9) adalah x sedemikian sehingga 4x  1 (mod 9) 
4x  1 (mod 9)  4x = 1 + 9k  x = (1 + 9k)/4 
Untuk k = 0  x tidak bulat 
k = 1  x tidak bulat 
k = 2  x tidak bulat 
k = 3  x = (1 + 9 . 3)/4 = 7 
k = -1  x = (1 + 9. –1)/4 = -2 
Balikan dari 4 (mod 9) adalah 7 (mod 9), 
-2 (mod 9), dst
Latihan 
•Tentukan semua balikan dari 9 (mod 11).
Solusi: 
•Misalkan 9-1 (mod 11) = x 
•Maka 9x  1 (mod 11) atau 9x = 1 + 11k atau 
x = (1 + 11k)/9 
Dengan mencoba semua nilai k yang bulat (k = 0, -1, -2, ..., 1, 2, ...) maka 
•diperoleh x = 5. Semua bilangan lain yang kongruen dengan 5 (mod 11) juga merupakan solusi, yaitu –6, 16, 27, ...
Kekongruenan Lanjar 
•Kekongruenan lanjar berbentuk: 
ax  b (mod m) 
(m > 0, a dan b sembarang bilangan bulat, dan x adalah peubah bilangan bulat). 
Pemecahan: ax = b + km  
(Cobakan untuk k = 0, 1, 2, … dan k = –1, –2, … yang menghasilkan x sebagai bilangan bulat) 
akmbx  
Contoh 19. 
Tentukan solusi: 4x  3 (mod 9) dan 2x  3 (mod 4) 
Penyelesaian: 
(i) 4x  3 (mod 9) 
4 
3   9 
 
k 
x 
k = 0  x = (3 + 0  9)/4 = 3/4 (bukan solusi) 
k = 1  x = (3 + 1  9)/4 = 3 
k = 2  x = (3 + 2  9)/4 = 21/4 (bukan solusi) 
k = 3, k = 4 tidak menghasilkan solusi 
k = 5  x = (3 + 5  9)/4 = 12 
… 
k = –1  x = (3 – 1  9)/4 = –6/4 (bukan solusi) 
k = –2  x = (3 – 2  9)/4 = –15/4 (bukan solusi) 
k = –3  x = (3 – 3  9)/4 = –6 
… 
k = –6  x = (3 – 6  9)/4 = –15 
… 
Nilai-nilai x yang memenuhi: 3, 12, … dan –6, –15, …
Cara lain menghitung solusi ax  b (mod m) 
•Seperti dalam persamaan biasa, 
4x = 12  kalikan setiap ruas dengan 1/4 (yaitu invers 4), maka 1/4 . 4x = 12 . 1/4  x = 3 
•4x  3 (mod 9)  kalikan setiap ruas dengan balikan dari 
4 (mod 9) (dalam hal ini sudah kita hitung, yaitu –2) 
(-2) . 4x  (-2) . 3 (mod 9)  -8x  -6 (mod 9) 
Karena –8  1 (mod 9), maka x  -6 (mod 9). Semua blangan bulat yang kongruen dengan –6 (mod 9) adalah solusinya, yitu 3, 12, …, dan –6, -15, …
(ii) 2x  3 (mod 4) 243  kx Karena 4k genap dan 3 ganjil maka penjumlahannya menghasilkan ganjil, sehingga hasil penjumlahan tersebut jika dibagi dengan 2 tidak menghasilkan bilangan bulat. Dengan kata lain, tidak ada nilai-nilai x yang memenuhi 2x  3 (mod 5).
Latihan 
•Sebuah bilangan bulat jika dibagi dengan 3 bersisa 2 dan jika ia dibagi dengan 5 bersisa 3. Berapakah bilangan bulat tersebut
Solusi 
Misal : bilangan bulat = x 
x mod 3 = 2  x  2 (mod 3) 
x mod 5 = 3  x  3 (mod 5) 
Jadi, terdapat sistem kekongruenan: 
x  2 (mod 3) (i) 
x  3 (mod 5) (ii) 
Untuk kongruen pertama: 
x = 2 + 3k1 (iii) 
Substitusikan (iii) ke dalam (ii): 
2 + 3k1  3 (mod 5)  3k1  1 (mod 5) 
diperoleh 
k1  2 (mod 5) atau k1 = 2 + 5k2
x = 2 + 3k1 
= 2 + 3 (2 + 5k2) 
= 2 + 6 + 15k2 
= 8 + 15k2 
atau 
x  8 (mod 15) 
Semua nilai x yang kongruen dengan 8 (mod 15) adalah solusinya, yaitu 
x = 8, x = 23, x = 38, …, x = -7, dst

More Related Content

What's hot

Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Fatma Qolbi
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Fajar Istiqomah
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Dian Arisona
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
unesa
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Onggo Wiryawan
 

What's hot (20)

Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
Pertemuan 02   teori dasar himpunanPertemuan 02   teori dasar himpunan
Pertemuan 02 teori dasar himpunan
 
Matematika Diskrit kombinatorial
Matematika Diskrit  kombinatorialMatematika Diskrit  kombinatorial
Matematika Diskrit kombinatorial
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Modul 3 kongruensi
Modul 3   kongruensiModul 3   kongruensi
Modul 3 kongruensi
 
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
 
Modul 5 residu kuadratis
Modul 5   residu kuadratisModul 5   residu kuadratis
Modul 5 residu kuadratis
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
Integral Lipat Dua ( Kalkulus 2 )
 
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
Matematika Diskrit - 08 kombinatorial - 03
 
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
Prinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi EksklusiPrinsip Inklusi Eksklusi
Prinsip Inklusi Eksklusi
 
PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2PD orde2 Tak Homogen 2
PD orde2 Tak Homogen 2
 
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi RekursiRelasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
Relasi Rekursi : Definisi, Contoh, Jenis Relasi Rekursi
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
Fungsi Vektor ( Kalkulus 2 )
 
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
Relasi rekursi (2) : Menentukan solusi relasi Rekursi Linier Homogen Berkoefi...
 

Similar to Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04

Similar to Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04 (20)

4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt4.-Teori-Bilangan.ppt
4.-Teori-Bilangan.ppt
 
Kongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultanKongruensi linear simultan
Kongruensi linear simultan
 
Persamaanlinierduavariabel
PersamaanlinierduavariabelPersamaanlinierduavariabel
Persamaanlinierduavariabel
 
KONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdfKONGRUENSI.pdf
KONGRUENSI.pdf
 
Teori bilangan
Teori bilanganTeori bilangan
Teori bilangan
 
Persamaanlinierduavariabel
PersamaanlinierduavariabelPersamaanlinierduavariabel
Persamaanlinierduavariabel
 
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaanMatematika-Persamaan dan pertidaksamaan
Matematika-Persamaan dan pertidaksamaan
 
Bilangan bulat
Bilangan bulatBilangan bulat
Bilangan bulat
 
5
55
5
 
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.pptTeori Bilangan Bulat.pptx.ppt
Teori Bilangan Bulat.pptx.ppt
 
Persamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadratPersamaan dan fungsi kuadrat
Persamaan dan fungsi kuadrat
 
Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9Handout Matematika Kelas 9
Handout Matematika Kelas 9
 
5
55
5
 
persamaan linier dua variabel
persamaan linier dua variabelpersamaan linier dua variabel
persamaan linier dua variabel
 
Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2Persamaan dan pertidaksamaan 2
Persamaan dan pertidaksamaan 2
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 3
 
Rumus Matematika
Rumus  MatematikaRumus  Matematika
Rumus Matematika
 
Soal13
Soal13Soal13
Soal13
 
Smart solution
Smart solutionSmart solution
Smart solution
 
5. spldv
5. spldv5. spldv
5. spldv
 

More from KuliahKita

More from KuliahKita (20)

CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup MenuCSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
CSS Eksperimen - 05-2 Popup Menu
 
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup KonfirmasiCSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
CSS Eksperimen - 05-1 Popup Konfirmasi
 
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding DoorCSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
CSS Eksperimen - 04-4 Elemen Sliding Door
 
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card FlipCSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
CSS Eksperimen - 04-3 Elemen Card Flip
 
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordionCSS Eksperimen - 04-2 accordion
CSS Eksperimen - 04-2 accordion
 
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tabCSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
CSS Eksperimen - 04-1 informasi tab
 
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side MenuCSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
CSS Eksperimen - 03-3 Slide Side Menu
 
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 BreadcrumbCSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
CSS Eksperimen - 03-2 Breadcrumb
 
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasarCSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
CSS Eksperimen - 03-1 navigasi dasar
 
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox GridCSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
CSS Eksperimen - 02-2 Flexbox Grid
 
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layoutEksperimen CSS - 02-1 grid layout
Eksperimen CSS - 02-1 grid layout
 
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 PendahuluanEksperimen CSS - 01 Pendahuluan
Eksperimen CSS - 01 Pendahuluan
 
07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)07 equity research (bagian 2)
07 equity research (bagian 2)
 
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
Pasar Saham - 32 Discounted Cash Flow (DCF)
 
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
Pasar Saham - Equity Research (bagian 1)
 
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due DilligencePasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
Pasar Saham - 30 Investment Due Dilligence
 
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
Pasar Saham - 29 Financial Ratio 03
 
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
Pasar Saham - 28 Financial Ratio 02
 
Pasar Saham -27 financial ratio 01
Pasar Saham -27 financial ratio  01Pasar Saham -27 financial ratio  01
Pasar Saham -27 financial ratio 01
 
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow StatementPasar Saham - 26 Cash Flow Statement
Pasar Saham - 26 Cash Flow Statement
 

Recently uploaded

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 

Recently uploaded (19)

Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 

Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 04

  • 1. Teori Bilangan Bekerjasama dengan Rinaldi Munir
  • 2. Balikan Modulo (modulo invers) •Di dalam aritmetika bilangan riil, inversi (inverse) dari perkalian adakah pembagian. •Contoh: Inversi 4 adalah 1/4, sebab 4  1/4 = 1. •Di dalam aritmetika modulo, masalah menghitung inversi modulo lebih sukar.
  • 3. •Jika a dan m relatif prima dan m > 1, maka balikan (invers) dari a (mod m) ada. •Balikan dari a (mod m) adalah bilangan bulat x sedemikian sehingga xa  1 (mod m) •Dalam notasi lainnya, a–1(mod m) = x
  • 4. Bukti: a dan m relatif prima, jadi PBB(a, m) = 1, dan terdapat bilangan bulat x dan y sedemikian sehingga: xa + ym = 1 yang mengimplikasikan bahwa xa + ym  1 (mod m) Karena ym  0 (mod m) (kenapa?), maka xa  1 (mod m) Kekongruenan yang terakhir ini berarti bahwa x adalah balikan dari a (mod m). 
  • 5. •Pembuktian di atas juga menceritakan bahwa untuk mencari balikan dari a (mod m), kita harus membuat kombinasi lanjar dari a dan m sama dengan 1. •Koefisien a dari kombinasi lanjar tersebut merupakan balikan dari a (mod m).
  • 6. •Contoh 17. Tentukan balikan dari 4 (mod 9), 17 (mod 7), dan 18 (mod 10). Solusi: •(a) Karena PBB(4, 9) = 1, maka balikan dari 4 (mod 9) ada. Dari algoritma Euclidean diperoleh bahwa 9 = 2  4 + 1 Susun persamaan di atas menjadi –2  4 + 1  9 = 1 Dari persamaan terakhir ini kita peroleh –2 adalah balikan dari 4 (mod 9). Periksa bahwa –2  4  1 (mod 9)
  • 7. •Catatan: setiap bilangan yang kongruen dengan –2 (mod 9) juga adalah inversi dari 4, misalnya 7, –11, 16, dan seterusnya, karena 7  –2 (mod 9) (9 habis membagi 7 – (–2) = 9) –11  –2 (mod 9) (9 habis membagi –11 – (–2) = –9) 16  –2 (mod 9) (9 habis membagi 16 – (–2) = 18)
  • 8. •(b) Karena PBB(17, 7) = 1, maka balikan dari 17 (mod 7) ada. Dari algoritma Euclidean diperoleh rangkaian pembagian berikut: 17 = 2  7 + 3 (i) 7 = 2  3 + 1 (ii) 3 = 3  1 + 0 (iii) (yang berarti:aPBB(17, 7) = 1) ) Susun (ii) menjadi: 1 = 7 – 2  3 (iv) Susun (i) menjadi 3 = 17 – 2  7 (v) Sulihkan (v) ke dalam (iv): 1 = 7 – 2  (17 – 2  7) = 1  7 – 2  17 + 4  7 = 5  7 – 2  17 atau –2  17 + 5  7 = 1 Dari persamaan terakhir diperoleh –2 adalah balikan dari 17 (mod 7) • –2  17  1 (mod 7) (7 habis membagi –2  17 – 1 = –35)
  • 9. (c) Karena PBB(18, 10) = 2  1, maka balikan dari 18 (mod 10) tidak ada.
  • 10. Cara lain menghitung balikan •Ditanya: balikan dari a (mod m) •Misalkan x adalah balikan dari a (mod m), maka ax  1 (mod m) (definisi balikan modulo) atau dalam notasi ‘sama dengan’: ax = 1 + km atau x = (1 + km)/a Cobakan untuk k = 0, 1, 2, … dan k = -1, -2, … Solusinya adalah semua bilangan bulat yang memenuhi.
  • 11. •Contoh 18: Balikan dari 4 (mod 9) adalah x sedemikian sehingga 4x  1 (mod 9) 4x  1 (mod 9)  4x = 1 + 9k  x = (1 + 9k)/4 Untuk k = 0  x tidak bulat k = 1  x tidak bulat k = 2  x tidak bulat k = 3  x = (1 + 9 . 3)/4 = 7 k = -1  x = (1 + 9. –1)/4 = -2 Balikan dari 4 (mod 9) adalah 7 (mod 9), -2 (mod 9), dst
  • 12. Latihan •Tentukan semua balikan dari 9 (mod 11).
  • 13. Solusi: •Misalkan 9-1 (mod 11) = x •Maka 9x  1 (mod 11) atau 9x = 1 + 11k atau x = (1 + 11k)/9 Dengan mencoba semua nilai k yang bulat (k = 0, -1, -2, ..., 1, 2, ...) maka •diperoleh x = 5. Semua bilangan lain yang kongruen dengan 5 (mod 11) juga merupakan solusi, yaitu –6, 16, 27, ...
  • 14. Kekongruenan Lanjar •Kekongruenan lanjar berbentuk: ax  b (mod m) (m > 0, a dan b sembarang bilangan bulat, dan x adalah peubah bilangan bulat). Pemecahan: ax = b + km  (Cobakan untuk k = 0, 1, 2, … dan k = –1, –2, … yang menghasilkan x sebagai bilangan bulat) akmbx  
  • 15. Contoh 19. Tentukan solusi: 4x  3 (mod 9) dan 2x  3 (mod 4) Penyelesaian: (i) 4x  3 (mod 9) 4 3   9  k x k = 0  x = (3 + 0  9)/4 = 3/4 (bukan solusi) k = 1  x = (3 + 1  9)/4 = 3 k = 2  x = (3 + 2  9)/4 = 21/4 (bukan solusi) k = 3, k = 4 tidak menghasilkan solusi k = 5  x = (3 + 5  9)/4 = 12 … k = –1  x = (3 – 1  9)/4 = –6/4 (bukan solusi) k = –2  x = (3 – 2  9)/4 = –15/4 (bukan solusi) k = –3  x = (3 – 3  9)/4 = –6 … k = –6  x = (3 – 6  9)/4 = –15 … Nilai-nilai x yang memenuhi: 3, 12, … dan –6, –15, …
  • 16. Cara lain menghitung solusi ax  b (mod m) •Seperti dalam persamaan biasa, 4x = 12  kalikan setiap ruas dengan 1/4 (yaitu invers 4), maka 1/4 . 4x = 12 . 1/4  x = 3 •4x  3 (mod 9)  kalikan setiap ruas dengan balikan dari 4 (mod 9) (dalam hal ini sudah kita hitung, yaitu –2) (-2) . 4x  (-2) . 3 (mod 9)  -8x  -6 (mod 9) Karena –8  1 (mod 9), maka x  -6 (mod 9). Semua blangan bulat yang kongruen dengan –6 (mod 9) adalah solusinya, yitu 3, 12, …, dan –6, -15, …
  • 17. (ii) 2x  3 (mod 4) 243  kx Karena 4k genap dan 3 ganjil maka penjumlahannya menghasilkan ganjil, sehingga hasil penjumlahan tersebut jika dibagi dengan 2 tidak menghasilkan bilangan bulat. Dengan kata lain, tidak ada nilai-nilai x yang memenuhi 2x  3 (mod 5).
  • 18. Latihan •Sebuah bilangan bulat jika dibagi dengan 3 bersisa 2 dan jika ia dibagi dengan 5 bersisa 3. Berapakah bilangan bulat tersebut
  • 19. Solusi Misal : bilangan bulat = x x mod 3 = 2  x  2 (mod 3) x mod 5 = 3  x  3 (mod 5) Jadi, terdapat sistem kekongruenan: x  2 (mod 3) (i) x  3 (mod 5) (ii) Untuk kongruen pertama: x = 2 + 3k1 (iii) Substitusikan (iii) ke dalam (ii): 2 + 3k1  3 (mod 5)  3k1  1 (mod 5) diperoleh k1  2 (mod 5) atau k1 = 2 + 5k2
  • 20. x = 2 + 3k1 = 2 + 3 (2 + 5k2) = 2 + 6 + 15k2 = 8 + 15k2 atau x  8 (mod 15) Semua nilai x yang kongruen dengan 8 (mod 15) adalah solusinya, yaitu x = 8, x = 23, x = 38, …, x = -7, dst