SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis at
fermentum justo, ut mattis massa. Pellentesque at dui magna.
Pellentesque eu diam ut orci sagittis condimentum. Ut odio mi, iaculis
ac ultricies et, iaculis a eros. Morbi dictum tellus urna, sed ultrices
massa tristique vel. Cras in volutpat massa. Vestibulum feugiat,
Berbagai lembaga dan organisasi yang bergerak dalam
penguatan perempuan seperti Rahima, Alimat, Fatayat dan
Fahmina Institute telah melakukan advokasi mengenai
kesetaraan gender ke berbagai pondok pesantren di
Indonesia. Namun, pondok pesantren masih “tertinggal”
dalam hal kesetaraan gender.
LIMACARAMENGATASIBIASGENDER
DIPONDOKPESANTREN
2
Zamakhsyari Dhofier, rektor
Universitas Sains Al-Quran,
Wonosobo, Jawa Tengah,
mengatakan bahwa pesantren
mampu menjadi motor penggerak
dalam bidang pendidikan, politik,
ekonomi, sosial dan budaya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
3
Sayangnya, di pesantren, kesetaraan
gender masih dipahami sebagai nilai baru
yang disuarakan oleh dunia Barat, bahkan
dikhawatirkan dapat merusak tradisi yang
telah mapan. Marhumah, Guru Besar Ilmu
Hadis di Universitas Islam Negeri (UIN)
Sunan Kalijaga Yogyakarta, menemukan
bahwa pesantren masih cenderung
menyebarkan ketidakadilan gender dalam
pengajaran dan pendidikannya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
4
Suatu kajian pustaka dengan
menggunakan pendekatan feminis
dan analisis gender dalam Islam
dan menemukan bahwa banyak
pondok pesantren yang belum
sensitif gender. Penelitian ini
dilakukan di tahun 2016 di pondok
pesantren tradisional (salaf) di
Sumenep, Madura.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
5
Hasil penelitian yang diterbitkan di
Jurnal Harkat pada 2018 ini
menyarankan setidaknya lima
strategi yang bisa dilakukan untuk
merancang ulang kurikulum
pengajaran berperspektif gender di
pondok pesantren.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
6
Kurikulum yang baru tersebut
diharap bisa mewujudkan
pengarusutamaan gender atau
gender mainstreaming dalam
pendidikan pesantren.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
7
Penting bagi pondok pesantren
untuk mewujudkan pendidikan yang
mendorong kesetaraan gender
karena pondok pesantren
merupakan basis pengembangan
ilmu-ilmu keislaman klasik dan
modern yang berfungsi sebagai agen
perubahan dalam pemberdayaan dan
pengembangan umat.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
8
Di Indonesia terdapat lebih dari
26.000 pondok pesantren dengan
sekitar 1.4 juta santri bermukim di
pondok pesantren dan 1.2 juta santri
yang tidak bermukim di pondok
pesantren, menurut data dari
Kementerian Agama.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
9
Pesantren masih cenderung
menyebarkan ketidakadilan gender
dalam pengajaran dan
pendidikannya karena kuatnya
dominasi peran tokoh sentral
pesantren yaitu kyai dan nyai dalam
mensosialisasikan nilai-nilai dan
ajaran yang bias gender.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
10
Metode pengajaran dalam pondok
pesantren cenderung top-down dan
minim ruang dialog atau tanya
jawab.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
11
Selain itu, kitab kuning, rujukan utama
untuk bahan ajar di pesantren tradisional
(salaf), cenderung bias gender. Kitab
kuning merujuk pada kitab-kitab tradisional
yang berisi pelajaran-pelajaran agama yang
diajarkan di pesantren, termasuk fiqih,
aqidah, tasawuf, tata bahasa arab, hadits,
tafsir, dan ilmu sosial dan kemasyarakatan.
Kertas kitab tersebut berwarna kuning
karena dianggap lebih mudah dibaca ketika
dahulu penerangan masih terbatas.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
12
Materi kitab yang berkaitan tentang
hak dan kewajiban suami istri
mengisyaratkan keberpihakan
nyata kepada laki-laki dan
ketidakseimbangan hak dan
kewajiban antara suami dan istri.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
13
Misalnya, dalam kitab kuning
terdapat pembahasan tentang
perkawinan (munakahat) yang
merujuk pada teks surat An-Nisa’
ayat 3: “Maka nikahilah perempuan-
perempuan yang kamu senangi
dua, tiga atau empat” dan pada
riwayat hidup Nabi Muhammad
SAW yang memiliki sembilan istri.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
14
Berdasarkan argumentasi tersebut,
ulama pengarang kitab kuning
“memperbolehkan” laki-laki
memiliki istri lebih dari satu dan
memberi janji surga bagi
perempuan yang mau dimadu.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
15
Pembacaan mengenai pernikahan dalam
kitab kuning tersebut menafikkan realitas
bahwa dalam poligami ada perasaan
perempuan yang tersakiti, ada
ketidakdilan nafkah lahir dan batin antara
istri satu dengan yang lain dan
kecemburuan sosial antara anak dari istri
pertama dan kesekian. Realitas kehidupan
perempuan dalam poligami tidak hadir
dalam pembahasan kitab kuning.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
16
Pada perkembangannya kemudian,
kajian fiqih yang mengutamakan
laki-laki dan memarginalkan
perempuan menjadikan kajian
keislaman terkesan membenci
perempuan atau misoginis.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
17
Fenomena ini bisa dijelaskan
dengan konsep maskulinisasi
epistemologi pengetahuan yang
dikembangkan filsuf feminist asal
Amerika Serikat, Sandra Harding.
Konsep ini menjelaskan fenomena
pengetahuan keagamaan yang
diskriminatif terhadap perempuan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
18
Dalam maskulinisasi epistemologi
pengetahuan, laki-laki yang memiliki kuasa
atas reproduksi pengetahuan keagamaan.
Itu menjelaskan mengapa seorang kyai
bisa berceramah di atas mimbar dan
menggunakan teks-teks agama yang
berkesan membenci perempuan dan bias
gender, contohnya dalam pembahasan
poligami yang hanya melihat perempuan
sebagai objek seksual.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
19
Meski ada Peraturan Menteri yang
mengatur pengarusutamaan
gender di bidang pendidikan
termasuk lembaga pendidikan
Islam, konsep pengarusutamaan
gender secara khusus ke dalam
pendidikan jenjang pesantren yang
fokus objeknya adalah santri saat
ini belum ditemukan.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
20
Untuk mengatasi masalah ini, kita
bisa memulai dengan melakukan
interpretasi teks dengan metode
penafsiran (hermeneutika) teks
alquran dan hadis yang sesuai
dengan kebutuhan persoalan hidup
perempuan–mendobrak
maskulinisasi epistomologi
pengetahuan yang terjadi saat ini.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
21
Tafsir hermeneutika tentang poligami telah
dilakukan oleh Nasr Hamid Abu Zayd, pemikir
Islam modern asal Mesir, dalam bukunya
Dawa'irul Khauf. Teks ayat poligami
mengandung kekhawatiran kepada anak yatim
karena banyaknya para sahabat yang wafat
ketika perang di zaman nabi Muhammad.
Dengan melihat struktur kebahasaan (teks
dalam al-Qur'an), Nasr melihat bahwa perintah
poligami bersifat temporal (mu'aqqad), tidak
bermuatan perintah (tasyri’) dan tidak untuk
selamanya (da'im).
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
22
Di Indonesia, reinterpertasi teks
hukum Islam telah dilakukan oleh
para ahli seperti Kyai Husein
Muhammad, Siti Musdah Mulia,
Lies Marcoes, Nur Rofiah, Badriyah
Fayumi, dan Faqihuddin Abdul
Qadir.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
23
Kyai Husein Muhammad sebagai ahli
kitab kuning telah melakukan revisi
kajian hukum Islam, misalnya dalam
isu perkawinan dan poligami, di
kalangan pondok pesantren. Revisi
kajian hukum Islam tersebut telah
diterbitkan di banyak buku dan menjadi
pedoman bacaan para pemerhati
perempuan dari berbagai kalangan di
Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
24
Pertama: Memasukkan literatur karya ulama
kontempoter dalam pembelajaran. Jadikan kitab
kuning klasik sebagai “warisan” intelektual ulama
masa dahulu dan bukan sebagai dasar pengambil
keputusan (dogmatisme hukum) jika berbenturan
dengan kondisi masa kini. Materi pengajaran
pesantren tidak hanya berfokus kepada kitab kuning
saja tapi juga menggunakan literatur karya ulama
kontemporer yang kajian keagamaanya bersentuhan
dengan hak asasi manusia, seperti karya Nasr
Hamid Abu Zayd, Qasim Amin, Muhammad Syahrur,
Khaled Abu El-Fadl, Abdillahi Ahmad An-Naim,
Mahmud Muhammad Thoha dan lain sebagainya.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
25
Kedua: Mengadvokasi kebijakan kurikulum
pesantren. Pemerhati atau aktivis
pemberdayaan perempuan perlu terus
mengadvokasi kebijakan kurikulum
pesantren kepada pemangku otoritas
pesantren yaitu kyai. Misalnya dengan cara
memberikan penjelasan tentang urgensi
pendidikan sensitif gender di pondok
pesantren kepada kyai/nyai melalui
kegiatan pengenalan pendidikan kesehatan
reproduksi dan pernikahan anak.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
26
Ketiga: Mengadakan pelatihan
penyadaran gender. Pondok pesantren
bekerja sama dengan lembaga sosial
yang peduli pada perempuan untuk
mengadakan pelatihan atau workshop
tentang penyadaran gender dan
konsep pengarusutamaan gender
kepada guru-guru di pesantren
terutama kepada kyai, nyai, ustaz, dan
ustazah.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
27
Keempat: Menekankan konsep kesetaraan,
keadilan, dan hak asasi manusia. Mengingatkan
atau memberi saran kepada para kyai-kyai untuk
selalu menekankan konsep kesetaraan (al-
musawa), keadilan (al-’adilah) dan hak asasi
perempuan (al-harakah al-insaniyah) dalam
lingkungan pesantren melalui berbagai aktivitas
baik dalam pengajaran maupun dalam kegiatan
sehari-hari. Misalnya dalam pengajaran ada
ruang dialog antara guru dan santri, dalam
kehidupan sehari-hari kyai/nyai tidak
menjadikan santri sebagai “pelayan/pembantu”.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
28
Kelima: Mengembangkan materi pembelajaran
pesantren berbasis gender. Pemerintah dapat
menyediakan pelatihan pengarusutamaan
gender dalam pendidikan pesantren untuk para
pemangku dan mengembangkan materi
pembelajaran pesantren berperspektif gender.
Alokasi anggaran dana yang khusus dari
pemerintah pusat dan daerah kepada pesantren
untuk mengadakan kegiatan pelatihan
pengarusutamaan gender penting agar semua
pihak saling bersinergi dan berkolaborasi untuk
mewujudkan pesantren yang adil gender
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT

More Related Content

What's hot

Presentasi standarisasi pesantren salaf depag
Presentasi standarisasi pesantren salaf depagPresentasi standarisasi pesantren salaf depag
Presentasi standarisasi pesantren salaf depagHenry Eko
 
Jurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN Ambon
Jurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN AmbonJurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN Ambon
Jurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN AmbonSyarifudin Amq
 
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017jurnal ilmiah
 
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)
 uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?) uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)umma Indonesia
 
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alResume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alMuhammad Saad
 
Makalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahMakalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahsyaifulanam27
 
Pemikiran syekh al zarnuji
Pemikiran syekh al zarnujiPemikiran syekh al zarnuji
Pemikiran syekh al zarnujiAsep Bunyamin
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalRicky Ramadhan
 

What's hot (11)

Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Presentasi standarisasi pesantren salaf depag
Presentasi standarisasi pesantren salaf depagPresentasi standarisasi pesantren salaf depag
Presentasi standarisasi pesantren salaf depag
 
Jurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN Ambon
Jurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN AmbonJurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN Ambon
Jurnal Studi Islam Pascasarjana IAIN Ambon
 
Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan IslamFilsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan Islam
 
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017
Jurnal Ilmiah Pesantren Vol 3 No 2 Juli 2017
 
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)
 uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?) uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)
uMagazine by umma vol 9 (Apa Kabar Guru Agama?)
 
Bai
BaiBai
Bai
 
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alResume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
 
Makalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahMakalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolah
 
Pemikiran syekh al zarnuji
Pemikiran syekh al zarnujiPemikiran syekh al zarnuji
Pemikiran syekh al zarnuji
 
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnalKelompok 1 spai pend. geografi jurnal
Kelompok 1 spai pend. geografi jurnal
 

Similar to PONDOK_GENDER

seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptxseminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptxSyarifatul Marwiyah
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanBagoes Bhaghazkharaa
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
Dinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbDinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbahmad al haris
 
Tugas pendidikan agama kristen 12
Tugas pendidikan agama kristen 12Tugas pendidikan agama kristen 12
Tugas pendidikan agama kristen 12Abner D Nero
 
Pendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxZukét Printing
 
Pendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfZukét Printing
 
Pesantren dan Perbaikan Moral
Pesantren dan Perbaikan MoralPesantren dan Perbaikan Moral
Pesantren dan Perbaikan MoralAlvin Lazuardy
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Muhyidin Abdillah
 
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdfTaufikRahman392594
 
MuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdf
MuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdfMuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdf
MuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdfAdi2022
 
Pengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikulturPengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikulturJiyanto Mumtaz
 
Etika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas AgamaEtika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas AgamaKuliahMandiri.org
 

Similar to PONDOK_GENDER (20)

seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptxseminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
seminar proposal litapdimas DIKTIS TA 2023.pptx
 
Review buku mpki
Review buku mpkiReview buku mpki
Review buku mpki
 
Dualisme Pendidikan
Dualisme PendidikanDualisme Pendidikan
Dualisme Pendidikan
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depan
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docx
 
Dinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pbDinamika pesantren11 55-1-pb
Dinamika pesantren11 55-1-pb
 
Tugas pendidikan agama kristen 12
Tugas pendidikan agama kristen 12Tugas pendidikan agama kristen 12
Tugas pendidikan agama kristen 12
 
Pendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docx
 
Pendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdf
 
Pesantren dan Perbaikan Moral
Pesantren dan Perbaikan MoralPesantren dan Perbaikan Moral
Pesantren dan Perbaikan Moral
 
Ipi2.rtf
Ipi2.rtfIpi2.rtf
Ipi2.rtf
 
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
Islam indonesia (tugas mata kuliah dakwah multikultural)
 
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
5822-Article Text-16968-3-10-20200531.pdf
 
GENDER
GENDER GENDER
GENDER
 
Konstruksi studi islam
Konstruksi studi islamKonstruksi studi islam
Konstruksi studi islam
 
Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3Modul 9 kb 3
Modul 9 kb 3
 
MuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdf
MuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdfMuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdf
MuhammadQuthbdanSistemPendidikanNonDikotomik.pdf
 
Pengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikulturPengembangan pai multikultur
Pengembangan pai multikultur
 
Etika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas AgamaEtika SosialdalamInteraksiLintas Agama
Etika SosialdalamInteraksiLintas Agama
 

More from Lestari Moerdijat

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Lestari Moerdijat
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaLestari Moerdijat
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluLestari Moerdijat
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Lestari Moerdijat
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatLestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiLestari Moerdijat
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniLestari Moerdijat
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPRLestari Moerdijat
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaLestari Moerdijat
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Lestari Moerdijat
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiLestari Moerdijat
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususLestari Moerdijat
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Lestari Moerdijat
 

More from Lestari Moerdijat (20)

Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi Covid-19
 
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
Meminimalkan Dampak Sosial Ekonomi COVID-19
 
Jenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan KeberadaannyaJenis Masker dan Keberadaannya
Jenis Masker dan Keberadaannya
 
Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19Anti Panik Hadapi COVID-19
Anti Panik Hadapi COVID-19
 
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-193 Langkah Penting Hadapi COVID-19
3 Langkah Penting Hadapi COVID-19
 
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan FluPerbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
Perbedaan Gejala Corona Dengan Pilek dan Flu
 
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19Isolasi Diri Hadapi COVID-19
Isolasi Diri Hadapi COVID-19
 
Jarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan KarantinaJarak Sosial dan Karantina
Jarak Sosial dan Karantina
 
Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19 Jamu, Sabun dan Covid 19
Jamu, Sabun dan Covid 19
 
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari MoerdijatMetode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
Metode Bekerja dari Rumah oleh Lestari Moerdijat
 
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan PandemiMemahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
Memahami Wabah, Epidemi, dan Pandemi
 
Epidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan DiniEpidemiologi Pernikahan Dini
Epidemiologi Pernikahan Dini
 
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPROmnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
Omnibus Law dari Perspektif Anggota Badan Legislatif DPR
 
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di IndonesiaPencegahan Bunuh Diri di Indonesia
Pencegahan Bunuh Diri di Indonesia
 
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
Di mana perempuan muda (di) Indonesia?
 
Menopause dan Mitos
Menopause dan MitosMenopause dan Mitos
Menopause dan Mitos
 
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan DeradikalisasiCatatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
Catatan Kecil Penanganan Deradikalisasi
 
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi KhususRegulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
Regulasi tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020 Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
Kondisi Sosial Ekonomi per Februari 2020
 

Recently uploaded

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukumbrunojahur
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 

Recently uploaded (13)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara HukumMAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
MAKALAH KELOMPOK II (1).pdf Prinsip Negara Hukum
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 

PONDOK_GENDER

  • 1. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Duis at fermentum justo, ut mattis massa. Pellentesque at dui magna. Pellentesque eu diam ut orci sagittis condimentum. Ut odio mi, iaculis ac ultricies et, iaculis a eros. Morbi dictum tellus urna, sed ultrices massa tristique vel. Cras in volutpat massa. Vestibulum feugiat, Berbagai lembaga dan organisasi yang bergerak dalam penguatan perempuan seperti Rahima, Alimat, Fatayat dan Fahmina Institute telah melakukan advokasi mengenai kesetaraan gender ke berbagai pondok pesantren di Indonesia. Namun, pondok pesantren masih “tertinggal” dalam hal kesetaraan gender. LIMACARAMENGATASIBIASGENDER DIPONDOKPESANTREN
  • 2. 2 Zamakhsyari Dhofier, rektor Universitas Sains Al-Quran, Wonosobo, Jawa Tengah, mengatakan bahwa pesantren mampu menjadi motor penggerak dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 3. 3 Sayangnya, di pesantren, kesetaraan gender masih dipahami sebagai nilai baru yang disuarakan oleh dunia Barat, bahkan dikhawatirkan dapat merusak tradisi yang telah mapan. Marhumah, Guru Besar Ilmu Hadis di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, menemukan bahwa pesantren masih cenderung menyebarkan ketidakadilan gender dalam pengajaran dan pendidikannya. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 4. 4 Suatu kajian pustaka dengan menggunakan pendekatan feminis dan analisis gender dalam Islam dan menemukan bahwa banyak pondok pesantren yang belum sensitif gender. Penelitian ini dilakukan di tahun 2016 di pondok pesantren tradisional (salaf) di Sumenep, Madura. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 5. 5 Hasil penelitian yang diterbitkan di Jurnal Harkat pada 2018 ini menyarankan setidaknya lima strategi yang bisa dilakukan untuk merancang ulang kurikulum pengajaran berperspektif gender di pondok pesantren. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 6. 6 Kurikulum yang baru tersebut diharap bisa mewujudkan pengarusutamaan gender atau gender mainstreaming dalam pendidikan pesantren. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 7. 7 Penting bagi pondok pesantren untuk mewujudkan pendidikan yang mendorong kesetaraan gender karena pondok pesantren merupakan basis pengembangan ilmu-ilmu keislaman klasik dan modern yang berfungsi sebagai agen perubahan dalam pemberdayaan dan pengembangan umat. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 8. 8 Di Indonesia terdapat lebih dari 26.000 pondok pesantren dengan sekitar 1.4 juta santri bermukim di pondok pesantren dan 1.2 juta santri yang tidak bermukim di pondok pesantren, menurut data dari Kementerian Agama. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 9. 9 Pesantren masih cenderung menyebarkan ketidakadilan gender dalam pengajaran dan pendidikannya karena kuatnya dominasi peran tokoh sentral pesantren yaitu kyai dan nyai dalam mensosialisasikan nilai-nilai dan ajaran yang bias gender. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 10. 10 Metode pengajaran dalam pondok pesantren cenderung top-down dan minim ruang dialog atau tanya jawab. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 11. 11 Selain itu, kitab kuning, rujukan utama untuk bahan ajar di pesantren tradisional (salaf), cenderung bias gender. Kitab kuning merujuk pada kitab-kitab tradisional yang berisi pelajaran-pelajaran agama yang diajarkan di pesantren, termasuk fiqih, aqidah, tasawuf, tata bahasa arab, hadits, tafsir, dan ilmu sosial dan kemasyarakatan. Kertas kitab tersebut berwarna kuning karena dianggap lebih mudah dibaca ketika dahulu penerangan masih terbatas. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 12. 12 Materi kitab yang berkaitan tentang hak dan kewajiban suami istri mengisyaratkan keberpihakan nyata kepada laki-laki dan ketidakseimbangan hak dan kewajiban antara suami dan istri. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 13. 13 Misalnya, dalam kitab kuning terdapat pembahasan tentang perkawinan (munakahat) yang merujuk pada teks surat An-Nisa’ ayat 3: “Maka nikahilah perempuan- perempuan yang kamu senangi dua, tiga atau empat” dan pada riwayat hidup Nabi Muhammad SAW yang memiliki sembilan istri. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 14. 14 Berdasarkan argumentasi tersebut, ulama pengarang kitab kuning “memperbolehkan” laki-laki memiliki istri lebih dari satu dan memberi janji surga bagi perempuan yang mau dimadu. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 15. 15 Pembacaan mengenai pernikahan dalam kitab kuning tersebut menafikkan realitas bahwa dalam poligami ada perasaan perempuan yang tersakiti, ada ketidakdilan nafkah lahir dan batin antara istri satu dengan yang lain dan kecemburuan sosial antara anak dari istri pertama dan kesekian. Realitas kehidupan perempuan dalam poligami tidak hadir dalam pembahasan kitab kuning. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 16. 16 Pada perkembangannya kemudian, kajian fiqih yang mengutamakan laki-laki dan memarginalkan perempuan menjadikan kajian keislaman terkesan membenci perempuan atau misoginis. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 17. 17 Fenomena ini bisa dijelaskan dengan konsep maskulinisasi epistemologi pengetahuan yang dikembangkan filsuf feminist asal Amerika Serikat, Sandra Harding. Konsep ini menjelaskan fenomena pengetahuan keagamaan yang diskriminatif terhadap perempuan. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 18. 18 Dalam maskulinisasi epistemologi pengetahuan, laki-laki yang memiliki kuasa atas reproduksi pengetahuan keagamaan. Itu menjelaskan mengapa seorang kyai bisa berceramah di atas mimbar dan menggunakan teks-teks agama yang berkesan membenci perempuan dan bias gender, contohnya dalam pembahasan poligami yang hanya melihat perempuan sebagai objek seksual. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 19. 19 Meski ada Peraturan Menteri yang mengatur pengarusutamaan gender di bidang pendidikan termasuk lembaga pendidikan Islam, konsep pengarusutamaan gender secara khusus ke dalam pendidikan jenjang pesantren yang fokus objeknya adalah santri saat ini belum ditemukan. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 20. 20 Untuk mengatasi masalah ini, kita bisa memulai dengan melakukan interpretasi teks dengan metode penafsiran (hermeneutika) teks alquran dan hadis yang sesuai dengan kebutuhan persoalan hidup perempuan–mendobrak maskulinisasi epistomologi pengetahuan yang terjadi saat ini. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 21. 21 Tafsir hermeneutika tentang poligami telah dilakukan oleh Nasr Hamid Abu Zayd, pemikir Islam modern asal Mesir, dalam bukunya Dawa'irul Khauf. Teks ayat poligami mengandung kekhawatiran kepada anak yatim karena banyaknya para sahabat yang wafat ketika perang di zaman nabi Muhammad. Dengan melihat struktur kebahasaan (teks dalam al-Qur'an), Nasr melihat bahwa perintah poligami bersifat temporal (mu'aqqad), tidak bermuatan perintah (tasyri’) dan tidak untuk selamanya (da'im). Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 22. 22 Di Indonesia, reinterpertasi teks hukum Islam telah dilakukan oleh para ahli seperti Kyai Husein Muhammad, Siti Musdah Mulia, Lies Marcoes, Nur Rofiah, Badriyah Fayumi, dan Faqihuddin Abdul Qadir. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 23. 23 Kyai Husein Muhammad sebagai ahli kitab kuning telah melakukan revisi kajian hukum Islam, misalnya dalam isu perkawinan dan poligami, di kalangan pondok pesantren. Revisi kajian hukum Islam tersebut telah diterbitkan di banyak buku dan menjadi pedoman bacaan para pemerhati perempuan dari berbagai kalangan di Indonesia. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 24. 24 Pertama: Memasukkan literatur karya ulama kontempoter dalam pembelajaran. Jadikan kitab kuning klasik sebagai “warisan” intelektual ulama masa dahulu dan bukan sebagai dasar pengambil keputusan (dogmatisme hukum) jika berbenturan dengan kondisi masa kini. Materi pengajaran pesantren tidak hanya berfokus kepada kitab kuning saja tapi juga menggunakan literatur karya ulama kontemporer yang kajian keagamaanya bersentuhan dengan hak asasi manusia, seperti karya Nasr Hamid Abu Zayd, Qasim Amin, Muhammad Syahrur, Khaled Abu El-Fadl, Abdillahi Ahmad An-Naim, Mahmud Muhammad Thoha dan lain sebagainya. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 25. 25 Kedua: Mengadvokasi kebijakan kurikulum pesantren. Pemerhati atau aktivis pemberdayaan perempuan perlu terus mengadvokasi kebijakan kurikulum pesantren kepada pemangku otoritas pesantren yaitu kyai. Misalnya dengan cara memberikan penjelasan tentang urgensi pendidikan sensitif gender di pondok pesantren kepada kyai/nyai melalui kegiatan pengenalan pendidikan kesehatan reproduksi dan pernikahan anak. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 26. 26 Ketiga: Mengadakan pelatihan penyadaran gender. Pondok pesantren bekerja sama dengan lembaga sosial yang peduli pada perempuan untuk mengadakan pelatihan atau workshop tentang penyadaran gender dan konsep pengarusutamaan gender kepada guru-guru di pesantren terutama kepada kyai, nyai, ustaz, dan ustazah. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 27. 27 Keempat: Menekankan konsep kesetaraan, keadilan, dan hak asasi manusia. Mengingatkan atau memberi saran kepada para kyai-kyai untuk selalu menekankan konsep kesetaraan (al- musawa), keadilan (al-’adilah) dan hak asasi perempuan (al-harakah al-insaniyah) dalam lingkungan pesantren melalui berbagai aktivitas baik dalam pengajaran maupun dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya dalam pengajaran ada ruang dialog antara guru dan santri, dalam kehidupan sehari-hari kyai/nyai tidak menjadikan santri sebagai “pelayan/pembantu”. Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT
  • 28. 28 Kelima: Mengembangkan materi pembelajaran pesantren berbasis gender. Pemerintah dapat menyediakan pelatihan pengarusutamaan gender dalam pendidikan pesantren untuk para pemangku dan mengembangkan materi pembelajaran pesantren berperspektif gender. Alokasi anggaran dana yang khusus dari pemerintah pusat dan daerah kepada pesantren untuk mengadakan kegiatan pelatihan pengarusutamaan gender penting agar semua pihak saling bersinergi dan berkolaborasi untuk mewujudkan pesantren yang adil gender Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com LESTARI MOERDIJAT