SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
KONSEP TUMBUH
KEMBANG
Winda Darpianur, S.Kep,.Ns
TUJUAN PERKULIAHAN
Mahasiswa dapat menjelaskan:
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Prinsip tumbuh kembang
Tahapan tumbuh kembang
Faktor yg mempengaruhi tumbuh kembang
Perkembangan kognitif
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikoseksual
Perkembangan psikomoral
PENGERTIAN
• Pertumbuhan (growth) adalah bertambahnya jumlah
dan sel diseluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur
• Perkembangan (development) adalah bertambah
sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui kematangan dan belajar
COMPLETELY.........
Pertumbuhan :
perubahan fisik
peningkatan jumlah sel
ukuran
kuantitatif
tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi
pola bervariasi
Perkembangan :
kualitatif
maturation
sistematis, progresif dan berkesinambungan
PRINSIP-PRINSIP TUMBUH KEMBANG
proses yang teratur, berurutan, rapi dan
kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor
genetik
pola yang sama, konsisten dan kronologis,
dapat diprediksi
variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek
dari tiap tahapan tumbuh kembang
mempunyai ciri khas
Never ending process --seumur hidup dan
meliputi seluruh aspek
Cephalocaudal
Proximodistal
Differensiasi
hal yang unik -- setiap individu cenderung
mencapai potensi maksimum
perkembangannya
Tugas perkembangan
• perkembangan suatu aspek dapat dipercepat
atau diperlambat
• perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan
sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
• perkembangan terjadi dalam tempo yang
berlainan
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG
1. Neonatus (lahir – 28 hari)
2. Bayi (1 bulan – 1 tahun)
3. Toddler (1-3 tahun)
4. Prasekolah (3-6 tahun)
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG
5. Usia sekolah (6-12 tahun)
6. Remaja (12-18/20 tahun)
TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG
6. Dewasa muda (20-40 tahun)
7. Dewasa menengah (40-65 tahun)
8. Dewasa tua
Young-old (tua-muda)
65-74 tahun
Middle-old (tua-menengah)
75-84 tahun
Old-old (tua-tua)
85 tahun keatas
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
• GENETIK
• LINGKUNGAN
1. PRENATAL
2. POSTNATAL
LANJUTAN....
• LINGKUNGAN PRENATAL :
a.GIZI IBU HAMIL
b.TOKSIN / ZAT KIMIA
c.RADIASI
d.INFEKSI
e.STRES
• LINGKUNGAN POSTNATAL
a.Lingkungan biologiss
b.Ras/ suku bangsa
c. Jenis kelamin
d.Umur
e.Gizi
f. Perawatan kesehatan
g.Kepekaan terhadap penyakit
h.Penyakit kronis
LINGKUNGAN FISIK
a.Cuaca/ musim
b.Sanitasi
c.Keadaan rumah
d.Radiasi
LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL
a.Stimulasi
b.Motivasi belajar
c.Ganjaran/hukuman yang wajar
d.Kelompok sebaya
e.Stres
f. Sekolah
g.Cinta dan kasih sayang
h.Kualitas interaksi anak-ortu
LINGKUNGAN KELUARGA DAN ADAT ISTIADAT
a. Pekerjaan dan pendapatan
b. Pendidikan orang tua
c. Jumlah saudara
d. Jenis kelamin dalam saudara
e. Stabilitas rumah tangga
f. Kepribadian ayah/ibu
g. Agama
KEBUTUHAN DASAR TUMBUH KEMBANG
a. Kebutuhan fisik : biomedis (asuh)
b. Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih)
c. Kebutuhan stimulasi mental (asah)
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)
 tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1bulan)
 tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
 tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)
 tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)
 tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan)
 tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan)
b. fase preoperasional (2-7 tahun)
• simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan tempat.
• kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu waktu,
dan pemikiran sering terlihat tidak logis
• mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada anjing
tersebut
- tahap pre konseptual (2-4 tahun)
sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa, kata-kata
dengan objek
- tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu
atribut biasanya warna atau bentuk
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
 memecahkan masalah konkret
 mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran,
mengerti kanan dan kiri
 Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat
membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan
demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan
d. Fase formal operasional (11-15 tahun)
 pemikiran rasional, bersifat keakanan
 kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul
pemikiran ilmiah
 menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan
yang ada
Teori perkembangan Psikososial
(Erik H Erickson )
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
Indikator positif : belajar percaya pada orang lain
Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan
masyarakat, pengasingan.
Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa
hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ---- menghasilkan
kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat --
- bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya.
Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi
yang buruk.
b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame &
doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa
mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan
memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke
toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua,
mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan
kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-
6 tahun)
• Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan
mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan
(perilaku) diri sendiri.
• Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah.
Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas
pribadi
• Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif
,perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan
orang tua yang berjenis kelamin sama.
• Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
• Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas
yang berlawanan dengan orang tua.
• Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-
hak orang lain.
d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12
tahun)
Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi.
Membangun rasa bersaing dan ketekunan.
Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik
diri dari sekolah dan teman sebaya.
Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi
ketrampilan dan produksi benda-benda serta
mengembangkan harga diri melalui pencapaian
Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa
memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu
bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau
merupakan masalah.
Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah,
ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan
mencari teman.
e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja
(12 - 18 tahun)
• Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan
diri, merencanakan aktualisasi diri
• Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu
menemukan identitas diri
• Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”.
• Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
perilaku.
• Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas ---
kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak
adekuat, isolasi dan keragu-raguan.
f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-
25 sampai 45 tahun)
indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain.
Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan
dengan orang lain.
Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen
gaya hidup atau karir
Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan
dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan
seksual.
Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri akan
mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman.
Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi
mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.
g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah
(45 – 65 tahun)
• indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian
dengan orang lain
• indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang
merasa nyaman
• Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya,
mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan
datang
• Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan
kesejahteraan pribadi dan peningkatan materi
• Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)
• indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu
yang berharga dan unik. Siap menerima kematian
• indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.
• Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan
penerimaan hidup dan kematian
• Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa
menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat
kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan
dan kegagalan.
Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan)
karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai orang lain,
menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, mengunyah
permen karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum
alkohol, makan terlalu banyak, overdependen.
………………………………………………………………………………………………….
b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler)
Karakteristik :
Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan
Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik
Mengotori adalah aktivitas yang umum
Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian
obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan
tempertantrum
Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai
pengalaman yang menyenangkan, pujian yang tepat dapat
menimbulkan kepribadian yang kreatif dan produktif &tdk
malu mengambil keputusan
c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
 Organ genital sebagai sumber kenyamanan
 Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi
terbukti
 Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra
 Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas,
ekspresi malu, dan takut.
Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya
mengenali hubungan dengan orang lain di luar anggota
keluarga.
d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah)
Karakteristik :
energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak
muncul (tidur).
Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan
erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya.
Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul
pada waktu ini
Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan
obsesif dan kurang motivasi diri.
Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan
intelektual
e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai
dewasa)
Karakteristik :
 genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual
 Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan
heteroseksual
 Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang
matur
 Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima
dan memberi cinta
Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat
keputusan sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua
Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)
a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun
• kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial
• Kontrol didapatkan dari luar.
• Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah dalam
perilaku
• tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi
muncul
• Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan dari
orang lain.
- Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) : Peraturan
diikuti untuk menghindari hukuman
- Tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) :
Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa
penghargaan atau bantuan akan diterima.
b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
• Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
• Kontrol didapat dari dalam
• Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan keluarga tanpa
memperhatikan konsekuensinya
- tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10 tahun)
 Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain merupakan
hal yang paling sering.
 Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan
 Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan
mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional.
- tahap autoritas mempertahankan moralitas (10-13 tahun)
 Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang
berwenang
 Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti sekolah
c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal
• individu memperoleh nilai moral yang benar
• kontrol adalah dari dalam
• Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal
operasional
• Tidak semua orang mencapai tingkat ini
- orientasi kontraktual dan legalistik
Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau meninggalkan
aturan
Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan kehendak orang
lain
Terjadi konflik pandangan moral dan legal
Orang akan bekerja untuk mengubah aturan.
- orientasi prinsip etis yang universal
Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat. Tahapan ini
jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari dalam diganggu, akan
muncul rasa bersalah.
Aplikasi konsep tumbuh kembang dalam
keperawatan
• Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek ---
perawat perlu mengaplikasikan beberapa teori perkembangan
untuk memahami tumbuh kembang klien saat melakukan
pengkajian maupun implementasi tindakan keperawatan
• Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk disamakan
antara individu yang satu dengan yang lain terhadap tugas-
tugas perkembangannya.
• Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian,
mengetahui tingkatan perilaku klien, dan memberikan
intervensi keperawatan
• Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini dapat
dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari konsep tumbuh
kembang pada berbagai usia
THANK YOU ^^

More Related Content

What's hot

Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusuiKindal
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"hoshirami
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaNeni Sholihat
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaAstri Firdasannah
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTNurindah Nurindah
 
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptxPPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptxBujangBaturusa
 
Masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remajaMasa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remajadiah_nahdhiah_35
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakdwi risky
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilHetty Astri
 

What's hot (20)

Tugas tugas perkembangan remaja
Tugas tugas perkembangan remajaTugas tugas perkembangan remaja
Tugas tugas perkembangan remaja
 
Gizi menyusui
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusui
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
 
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiKb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
Biokimia - HORMON
Biokimia - HORMONBiokimia - HORMON
Biokimia - HORMON
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAKSTIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Pemantauan kala iv
Pemantauan kala ivPemantauan kala iv
Pemantauan kala iv
 
teori erik erikson
 teori erik erikson teori erik erikson
teori erik erikson
 
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada RemajaPerilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
Perilaku dan Teknik Konseling Pada Remaja
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Psikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasaPsikologi perkembangan dewasa
Psikologi perkembangan dewasa
 
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPTKEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
KEHAMILAN DAN PERKEMBANGAN JANIN PPT
 
Makalah biokimia
Makalah biokimiaMakalah biokimia
Makalah biokimia
 
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptxPPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remajaMasa balita, masa kanak kanak, masa remaja
Masa balita, masa kanak kanak, masa remaja
 
Tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anakTumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak
 
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamilPerubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
Perubahan dan adaptasi fisiologis pada ibu hamil
 

Similar to Konsep tumbang

PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptDitaDamayanti17
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajaSagitaDarmasari1
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptfirmanboi1
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPutriNurhayati15
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriSiti Maemunah
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Casini Mu'thi
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptRasyAlam
 
4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.ppt4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.pptRapoenya
 
Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusiaOki16
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfrosistrahmawaty1
 
Ppt theory growtg and development
Ppt theory growtg and developmentPpt theory growtg and development
Ppt theory growtg and developmentYa Gustinna
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdfJimatul Arrobi
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newSelvy S
 
Empati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usiaEmpati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usiatarmizitaher
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakHamidah Ibrahim
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSONEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSONPISMPBM20622AinNajwa
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdfEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdfPISMPBM20622AinNajwa
 

Similar to Konsep tumbang (20)

PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remajatahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
tahapan tumbuh kembang bayi, anak, remaja
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Anak.ppt
Anak.pptAnak.ppt
Anak.ppt
 
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.pptPPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
PPT-2-Tumbuh-Kembang-Anak1.ppt
 
Gangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep DiriGangguan Konsep Diri
Gangguan Konsep Diri
 
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
Pertumbuhan dan-perkembangan-manusia 1
 
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.pptKONSEP TUMBANG - BARU.ppt
KONSEP TUMBANG - BARU.ppt
 
4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.ppt4_Tahapan Perkembangan.ppt
4_Tahapan Perkembangan.ppt
 
Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusia
 
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdfPerkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
Perkembangan Psikologi Anak dan memahami tahapan perkembangan.pdf
 
Ppt theory growtg and development
Ppt theory growtg and developmentPpt theory growtg and development
Ppt theory growtg and development
 
tahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdftahapan perkembangan kognitif.pdf
tahapan perkembangan kognitif.pdf
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak new
 
Empati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usiaEmpati pada pasien yang berbeda usia
Empati pada pasien yang berbeda usia
 
Jurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anakJurnal perkembangan psikososial anak
Jurnal perkembangan psikososial anak
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
Human bevaiour erickson
Human bevaiour ericksonHuman bevaiour erickson
Human bevaiour erickson
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSONEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON
 
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdfEDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
EDUP3103 : TEORI PSIKOSOSIAL ERIK ERIKSON.pdf
 

Recently uploaded

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccanangkuniawan
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAStarkoko
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.pptcels17082019
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfaguswidiyanto98
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptHenryAdhySantoso
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)fifinoktaviani
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptchoukocat
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).pptnurifat
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxALHIDAYAHRMALLORONG2
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIgermanaaprianineno
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksihaslinahaslina3
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioSafrina Ramadhani
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANfaisalkurniawan12
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybankcsooyoung073
 

Recently uploaded (17)

askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngccccccccccccccccaskep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
askep hiv dewasa.pptxcvbngcccccccccccccccc
 
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYAPPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
PPT LAPORAN KOMITE TENAGA KESEHATAN LAINNYA
 
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
468660424-Kuliah-5-CDOB-upkukdate-ppt.ppt
 
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdfPPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
PPT Kebijakan Regulasi RME - Dir 28 -29 Feb 2024 s.d 1 Maret.pdf
 
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.pptPPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
PPT Antibiotik amoxycillin, erytromycin.ppt
 
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
Tatalaksana Terapi Diabetes Mellitus (farmasi klinis)
 
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.pptpartograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
partograf. pencatatan proses kelahiran.ppt
 
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
14.-Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-Pertemuan-14(1).ppt
 
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptxMekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
Mekanisme Persalinan Presentasi Oksiput Posteroir (1).pptx
 
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASIStandar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
Standar Prosedur pelayanan pelacakan kasus KEJADIAN IKUTAN PASCA iMUNISASI
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksiTM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
TM 6_KESPRO REMAJA.ppt kesehatan reproduksi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratioIMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
IMR, MMR, ASDR infertility fertility sex ratio
 
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHANKONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
KONSEP DASAR LUKA DAN PENANGANANNYA, PROSES PENYEMBUHAN
 
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank MaybankUNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
UNIKBET Situs Slot Habanero Deposit Bisa Pakai Bank Maybank
 

Konsep tumbang

  • 2. TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa dapat menjelaskan: Pengertian pertumbuhan dan perkembangan Prinsip tumbuh kembang Tahapan tumbuh kembang Faktor yg mempengaruhi tumbuh kembang Perkembangan kognitif Perkembangan psikososial Perkembangan psikoseksual Perkembangan psikomoral
  • 3. PENGERTIAN • Pertumbuhan (growth) adalah bertambahnya jumlah dan sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur • Perkembangan (development) adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui kematangan dan belajar
  • 4. COMPLETELY......... Pertumbuhan : perubahan fisik peningkatan jumlah sel ukuran kuantitatif tinggi badan, berat badan, ukuran tulang, gigi pola bervariasi Perkembangan : kualitatif maturation sistematis, progresif dan berkesinambungan
  • 5. PRINSIP-PRINSIP TUMBUH KEMBANG proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tumbuh kembang mempunyai ciri khas
  • 6. Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek Cephalocaudal Proximodistal Differensiasi hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya Tugas perkembangan
  • 7. • perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat • perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya • perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
  • 8. TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG 1. Neonatus (lahir – 28 hari) 2. Bayi (1 bulan – 1 tahun) 3. Toddler (1-3 tahun) 4. Prasekolah (3-6 tahun)
  • 9. TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG 5. Usia sekolah (6-12 tahun) 6. Remaja (12-18/20 tahun)
  • 10. TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG 6. Dewasa muda (20-40 tahun) 7. Dewasa menengah (40-65 tahun) 8. Dewasa tua Young-old (tua-muda) 65-74 tahun Middle-old (tua-menengah) 75-84 tahun Old-old (tua-tua) 85 tahun keatas
  • 11. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI • GENETIK • LINGKUNGAN 1. PRENATAL 2. POSTNATAL
  • 12. LANJUTAN.... • LINGKUNGAN PRENATAL : a.GIZI IBU HAMIL b.TOKSIN / ZAT KIMIA c.RADIASI d.INFEKSI e.STRES
  • 13. • LINGKUNGAN POSTNATAL a.Lingkungan biologiss b.Ras/ suku bangsa c. Jenis kelamin d.Umur e.Gizi f. Perawatan kesehatan g.Kepekaan terhadap penyakit h.Penyakit kronis
  • 14. LINGKUNGAN FISIK a.Cuaca/ musim b.Sanitasi c.Keadaan rumah d.Radiasi LINGKUNGAN PSIKOSOSIAL a.Stimulasi b.Motivasi belajar c.Ganjaran/hukuman yang wajar d.Kelompok sebaya e.Stres f. Sekolah g.Cinta dan kasih sayang h.Kualitas interaksi anak-ortu
  • 15. LINGKUNGAN KELUARGA DAN ADAT ISTIADAT a. Pekerjaan dan pendapatan b. Pendidikan orang tua c. Jumlah saudara d. Jenis kelamin dalam saudara e. Stabilitas rumah tangga f. Kepribadian ayah/ibu g. Agama
  • 16. KEBUTUHAN DASAR TUMBUH KEMBANG a. Kebutuhan fisik : biomedis (asuh) b. Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih) c. Kebutuhan stimulasi mental (asah)
  • 17. Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952) a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)  tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks (lahir – 1bulan)  tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)  tahap 3 : reaksi sirkular sekunder (4-8 bulan)  tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder (8-12 bulan)  tahap 5 : reaksi sirkular tersier (12-18 bulan)  tahap 6 : intervensi dari arti baru (18-24 bulan)
  • 18. b. fase preoperasional (2-7 tahun) • simbol seperti kata untuk mewakili manusia, benda dan tempat. • kemampuan berfokus hanya pada satu aspek pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat tidak logis • mobil menabrak anjing karena anak laki-laki marah pada anjing tersebut - tahap pre konseptual (2-4 tahun) sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa, kata-kata dengan objek - tahap intuituf (4-7 tahun) Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau bentuk
  • 19. c. fase konkret operasional (7-11 tahun)  memecahkan masalah konkret  mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya ukuran, mengerti kanan dan kiri  Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu, tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa kemungkinannya dan dengan demikian tidak dapat berpikir mengenai masalah ke depan d. Fase formal operasional (11-15 tahun)  pemikiran rasional, bersifat keakanan  kemampuan untuk berperilaku yang abstrak, dan muncul pemikiran ilmiah  menyadari masalah moral dan politik dari berbagai pandangan yang ada
  • 20. Teori perkembangan Psikososial (Erik H Erickson ) a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan) Indikator positif : belajar percaya pada orang lain Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat, pengasingan. Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman, cinta dan rasa aman ---- menghasilkan kepercayaan. Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat -- - bayi menjadi curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku makan, tidur dan eliminasi yang buruk.
  • 21. b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun) Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju, berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri. Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang ragu-ragu jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
  • 22. c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3- 6 tahun) • Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri. • Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi • Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif ,perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin sama. • Pembatasan --- mencegah anak dari perkembangan inisiatif. • Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan dengan orang tua. • Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak- hak orang lain.
  • 23. d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun) Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa bersaing dan ketekunan. Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan teman sebaya. Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah. Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu yang bodoh atau merupakan masalah. Perasaaan inferior --- ketidaksuksesan di sekolah, ketidaksuksesan dalam perkembangan ketrampilan fisik dan mencari teman.
  • 24. e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun) • Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri, merencanakan aktualisasi diri • Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan identitas diri • Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”. • Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku. • Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas --- kebingungan peran, yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.
  • 25. f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18- 25 sampai 45 tahun) indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain. Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau karir Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain, yang mungkin termasuk pasangan seksual. Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri akan mempunyai kesulitan mengembangkan keintiman. Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan merasa sendiri.
  • 26. g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun) • indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain • indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman • Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya, mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa yang akan datang • Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan kesejahteraan pribadi dan peningkatan materi • Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.
  • 27. h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas) • indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga dan unik. Siap menerima kematian • indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain. • Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup dan kematian • Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.
  • 28. Teori Perkembangan Psikoseksual (Sigmund Freud) a. Tahap oral-sensori (lahir sampai usia 12 bulan) karakteristik : • aktivitas melibatkan mulut (sumber utama kenyamanan) • Perasaan dependen (bergantung pada orang lain) • Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai orang lain, menunjukkan perilaku seperti menggigit kuku, mengunyah permen karet, merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol, makan terlalu banyak, overdependen. ………………………………………………………………………………………………….
  • 29. b. Tahap anal-muskular (usia 1-3 tahun / toddler) Karakteristik : Organ anus dan rectum merupakan sumber kenyamanan Masa “toilet training” --- dapat terjadi konflik Mengotori adalah aktivitas yang umum Gangguan pada tahap ini dapat menimbulkan kepribadian obsesif-kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam dan tempertantrum Implikasi : “toilet training” sebaiknya adalah sebagai pengalaman yang menyenangkan, pujian yang tepat dapat menimbulkan kepribadian yang kreatif dan produktif &tdk malu mengambil keputusan
  • 30. c. Tahap falik (3-6 tahun / pra sekolah) Karakteristik :  Organ genital sebagai sumber kenyamanan  Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi terbukti  Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks Elektra  Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut. Implikasi : mengembangkan identitas seksual. Anak sebaiknya mengenali hubungan dengan orang lain di luar anggota keluarga.
  • 31. d. Tahap latensi (6-12 tahun / masa sekolah) Karakteristik : energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual tidak muncul (tidur). Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus (perasaan erotik) dengan teman sebaya yang sama jenis kelaminnya. Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak diatasi pada masa ini dapat menyebabkan obsesif dan kurang motivasi diri. Implikasi : anjurkan anak mencari aktivitas fisik dan intelektual
  • 32. e. Genital (13 tahun keatas / pubertas atau remaja sampai dewasa) Karakteristik :  genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan seksual  Produksi hormon seksual menstimulasi perkembangan heteroseksual  Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang matur  Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang, kemudian mulai berkembang kemampuan untuk menerima dan memberi cinta Implikasi : anjurkan untuk mandiri, dapat membuat keputusan sendiri dan berpisah dengan kedua orang tua
  • 33. Teori perkembangan moral Kohlberg (1968) a. Tingkat premoral (prekonvensional) : lahir sampai 9 tahun • kewaspadaan terhadap moral yang bisa diterima secara sosial • Kontrol didapatkan dari luar. • Anak menggabungkan label baik dan buruk, benar dan salah dalam perilaku • tawar menawar, pembagian yang seimbang dan kejujuran menjadi muncul • Hidup dinilai dengan bagaimana anak dapat memuaskan kebutuhan dari orang lain. - Tahap orientasi hukuman dan kepatuhan (lahir - 6 tahun) : Peraturan diikuti untuk menghindari hukuman - Tahap orientasi egoistik secara sederhana (6-9 tahun) : Anak menyesuaikan minat diri sendiri dengan aturan, berasumsi bahwa penghargaan atau bantuan akan diterima.
  • 34. b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun • Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain. • Kontrol didapat dari dalam • Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya - tahap “ anak laki-laki yang baik, anak perempuan yang manis” (9-10 tahun)  Keinginan untuk menyenangkan dan membantu orang lain merupakan hal yang paling sering.  Anak menyesuaikan diri untuk menghindari penolakan  Hidup dinilai dari seberapa bagus hubungan interpersonal dengan mengidentifikasi kepentingan individu secara emosional. - tahap autoritas mempertahankan moralitas (10-13 tahun)  Anak melakukan kewajiban untuk menghindari kritik oleh yang berwenang  Identifikasi pergeseran pada agama atau institusi sosial seperti sekolah
  • 35. c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai meninggal • individu memperoleh nilai moral yang benar • kontrol adalah dari dalam • Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai formal operasional • Tidak semua orang mencapai tingkat ini - orientasi kontraktual dan legalistik Individu memilih prinsip moral untuk mematuhi atau meninggalkan aturan Individu berhati-hati untuk tidak melanggar hak-hak dan kehendak orang lain Terjadi konflik pandangan moral dan legal Orang akan bekerja untuk mengubah aturan. - orientasi prinsip etis yang universal Individu bersikap dalam cara yang menghargai martabat. Tahapan ini jarang dicapai. Jika rancangan pemikiran dari dalam diganggu, akan muncul rasa bersalah.
  • 36. Aplikasi konsep tumbuh kembang dalam keperawatan • Teori perkembangan hanya menjelaskan satu aspek --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa teori perkembangan untuk memahami tumbuh kembang klien saat melakukan pengkajian maupun implementasi tindakan keperawatan • Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk disamakan antara individu yang satu dengan yang lain terhadap tugas- tugas perkembangannya. • Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien, dan memberikan intervensi keperawatan • Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam mempelajari konsep tumbuh kembang pada berbagai usia