BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF
KENDARAAN RINGAN
GENERAL
PEMERIKSAAN BATERAI,
LAMPU, SIKRING DAN
SAMBUNGANNYA
OTO.KR01.001.01
MODUL 11 DARI 18
BUKU
INFORMASI
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Daftar Isi Halaman
Bagian - 1 2
Pendahuluan 2
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan 2
Disain Modul 2
Isi Modul 3
Pelaksanaan Modul 3
Definisi istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
4
Hasil Pelatihan 5
Pengenalan 5
Prasyarat 5
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC) 6
Keselamatan Kerja 6
Bagian - 2 7
Pemeriksaan dan Pengujian Kerja Baterai 7
• Baterai
• Pemeriksaan Kerja Penerangan dan Kelistrikan Kendaraan 8
• Melepas dan Memasang Baterai 12
Bagian - 3 15
Pemeriksaan dan Penggantian Lampu, Sikring dan Kontak Pemutus
Sesuai Keperluan
15
• Pemeriksaan Kerja Penerangan dan Kelistrikan Kendaraan 15
• Keadaan Bola Lampu dan Titik-titik Kunci dalam Penggantian 16
• Sekering 22
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.001.01
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 2/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 1
Pendahuluan.
Modul ini terdiri dari tiga buku petunjuk yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku
Penilaian. Ketiga buku tersebut saling berhubungan dan menjadi referensi Modul
Pelatihan. Berikut ini adalah Buku Informasi.
Modul Pelatihan ini menggunakan Pelatihan Berbasis Kompetensi sebagai
pendekatan untuk mendapatkan keterampilan yang sesuai di tempat kerja.
Pelatihan Berbasis Kompetensi memfokuskan pada keterampilan seseorang yang
harus dimilki di tempat kerja. Fokusnya adalah pada pencapaian keterampilan dan
bukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengikuti pelatihan.
Modul Pelatihan ini disusun berdasarkan pada Standar Kompetensi. Standar
Kompetensi adalah pernyataan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diakui
secara nasional yang diperlukan untuk penanganan perbaikan di sektor otomotif.
Modul Pelatihan ini digunakan sebagai Kriteria Penilaian terhadap Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia OTO.KR01.001.01
Definisi Pelatih, Peserta Pelatihan dan Pelatihan.
Pada modul Pelatihan ini, seseorang yang menyampaikan materi pelatihan lebih
dikenal sebagai Pelatih. Di sekolah-sekolah, institusi-institusi dan pusat-pusat
pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan guru, instruktur, pembimbing
atau sebutan lainnya.
Berkaitan dengan keterangan di atas, seseorang yang berusaha mencapai
kemampuan disebut sebagai Peserta Pelatihan. Pada sekolah-sekolah, institusi-
institusi dan pusat-pusat pelatihan, orang tersebut lebih dikenal dengan sebutan
siswa, murid, pelajar, peserta, atau sebutan lainnya.
Pelatihan adalah proses pengajaran yang berlangsung di sekolah, institusi ataupun
Balai Latihan Kerja.
Disain Modul.
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
• Pelatihan Klasikal adalah pelatihan yang disampaikan oleh seorang pelatih.
• Pelatihan Individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta
dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan
bantuan dari pelatih.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 3/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Isi Modul.
Buku Informasi
Buku Informasi ini adalah sumber untuk pelatihan maupun peserta pelatihan dan
berisi :
• informasi yang dibutuhkan oleh peserta pelatihan sebelum melaksanakan
praktek kerja.
Buku Kerja
Buku Kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual/mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
• kegiatan-kegiatan akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan
memahami informasi
• kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
• kegiatan penilaian untuk menilai pengetahuan peserta pelatihan
• kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
Buku Penilaian
Buku Penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
• kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan
• metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan
• sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan
• semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja
• petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktek
• catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan modul.
Pada Pelatihan Klasikal, pelatih akan :
• menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan
• menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan
• memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban/tanggapan dan
menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja
• menggunakan Buku Penilaian untuk menilai jawaban/tanggapan dan hasil-hasil
peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan Individual/mandiri, peserta pelatihan akan :
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 4/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
• menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan
• menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja
• memberikan jawaban pada Buku Kerja
• mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja
• memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh Pelatih.
Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI)
Prasyarat
Kompetensi yang dibutuhkan sebelum memulai suatu kompetensi tertentu.
Elemen Kompetensi
Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.
Kriteria Unjuk Kerja
Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada
setiap elemen.
Batasan Variabel
Ruang lingkup materi dan persyaratan yang memenuhi kriteria unjuk kerja yang
ditetapkan.
Panduan Penilaian
Merupakan petunjuk bagaimana peserta pelatihan dinilai berdasarkan kriteria unjuk
kerja.
Konteks
Merupakan penjelasan tentang dari mana, bagaimana dan metode penilaian apa
yang seharusnya digunakan.
Aspek-aspek yang diperlukan
Menentukan kegiatan inti yang harus dinilai.
Persyaratan Level Literasi dan Numerasi
Persyaratan Modul Literasi Level 1 dan Numerasi Level 1
Level Literasi
1 Kemampuan untuk membaca, memahami dan menghasilkan teks dasar.
2 Kemampuan untuk memahami hubungan yang kompleks pada teks dan
memahami informasi lisan dan tulisan yang diberikan.
3 Kemampuan untuk menulis, menganalisa kritik dan mengevaluasi teks.
Level Numerasi
1 Kemampuan untuk menggunakan simbul-simbul dasar, diagram, istilah
secara matematik dan dapat memahami konteks serta dapat
mengkomunikasikan secara matematik.
2 Kemampuan untuk menguji, memahami dan menggunakan konsep
matematik yang kompleks pada batasan konteks.
3 Kemampuan untuk menganalisa kritik, mengevaluasi dan menggunakan
simbol-simbol matematik, diagram, chart dan teori-teori yang kompleks.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 5/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Hasil Pelatihan
Mendiskusikan dan memeriksa pengikat baterai, terminal-terminal, jumlah elektrolit,
dan servis seperlunya.
1. Mendiskusikan keadaan terminal dan tinggi permukaan elektrolit yang benar.
2. Memeriksa tinggi permukaan elektrolit dan menepatkan bila perlu.
3. Memeriksa terminal-terminal baterai dan menservis sesuai kebutuhan.
4. Memeriksa pengikat baterai dan menyetel sesuai keperluan.
5. Mendiskusikan aspek-aspek keamanan ketika membawa elektrolit.
6. Mendiskusikan cara-cara kepedulian untuk permukaan cat kendaraan ketika
membawa elektrolit.
7. Mengidentifikasi kerusakan yang dapat terjadi pada komponen-komponen
kelistrikan kendaraan ketika melepas dan menyambung terminal-terminal
baterai.
Memeriksa kerja dan kondisi dari semua lampu-lampu kendaraan dan sikring-sikring/
pemutus-pemutus sistem dan mengganti seperlunya.
1. Mendiskusikan keperluan-keperluan resmi dari sistem penerangan kendaraan.
2. Mengidentifikasi semua lampu luar dan dalam.
3. Melakukan pemeriksaan secara visual semua lampu dan semua
pengesetannya.
4. Memeriksa sikring-sikring / kontak-kontak pemutus dari ketidak utuhan dan
sebuah cadangan yang dipasangkan.
5. Mengganti penerangan yang rusak, bola-bola lampu atau sikring-sikring /
kontak-kontak pemutus menggunakan table pabrik pembuat.
Pengenalan
Semua kendaraan perlu perawatan berkala, Sangat penting bagi saudara untuk
mengetahui mengapa hal ini penting sebaik apa yang diperlukan untuk diservis.
“Petunjuk” dapat membantu, dengan menasehati pelanggan-pelanggan sesuai
spesifikasi-spesifikasi pabrik untuk perawatan berkala kendaraan.
Prasyarat
Sebelum mengikuti modul ini, peserta pelatihan harus sudah menyelesaikan secara
lengkap modul berikut :
• OTO.KR01.016.01.- Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pengakuan Kompetensi Tertentu (RCC)
Jika seorang peserta menyatakan dia mampu/cakap dalam menyelesaikan tugas-
tugas yang ditentukan pada hasil pelatihan, dia harus dapat membuktikan
kemampuannya kepada pelatih.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 6/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Keselamatan Kerja
Umum
OTO.KR01.016.01- Kesehatan dan Keselamatan Kerja disesuaikan dengan
peraturan kesehatan dan keselamatan kerja,1986. Dan data-data buletin
keselamatan bahan.
Lembaran-lembaran tersebut tersedia, silahkan dibaca dan ikuti aturan–aturan
sebelum menggunakan bahan-bahan untuk modul ini
Pribadi
Ikuti peringatan-peringatan keselamatan seperti yang terdapat pada modul-modul
terdahulu dan yang diisaratkan pada modul ini.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 7/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 2
Pemeriksaan dan Pengujian Kerja Baterai
Gambar 1
Baterai
Penjelasan
Baterai merupakan sebuah rancangan perlengkapan electromechanic untuk
memberi sumber kelistrikan ke sistem Starter engin, sistem pengapian, lampu-lampu
penerangan dan perlengkapan kelistrikan lain.
Baterai ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, dikeluarkan bila diperlukan
dan dialirkan ke sistem-sistem kelistrikan atau perlengkapan sesuai keperluan.
Sejak baterai melepas energi kimianya dalam proses, sejumlah listrik diberikan
padanya (saat ini baterai diisi) oleh alternator, dan baterai menyimpannya dalam
bentuk energi kimia. Siklus pengosongan dan pengisian terjadi secara berulang-
ulang dan terus menerus.
Konstruksi Baterai
Sebuah baterai mobil berisi elektrolit asam sulfat dan electrode-elektrode positif dan
negatif, dalam bentuk beberapa plat-plat.
Sejak plat-plat terbuat dari timah atau bahan-bahan berasal dari timah, tipe baterai
ini sering disebut baterai timah.
Pada bagian dalam, baterai dipisahkan dalam beberapa sel (biasanya enam sel
dalam kotak baterai mobil), dan dalam masing-masing sel terdapat beberapa
elemen-elemen baterai, semuanya terendam didalam elektrolit.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 8/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 2
1 Elemen Baterai
Plat-plat positif dan negatif saling terhubung bersama dengan batang plat secara
terpisah. Kelompok-kelompok itu adalah plat-plat positif dan negatif dan lalu
ditempatkan secara bergantian, dipisahkan oleh separator (pemisah) dan
lembaran fiberglas. Secara bersama, plat-plat, pemisah dan lembaran-lembaran
disebut elemen baterai. Pengelompokan plat-plat dengan cara ini memberikan
kontak-kontak yang lebih luas antara bahan-bahan aktif dengan elektrolit. Lalu
mengijinkan sejumlah kelistrikan yang lebih besar untuk diberikan. Pada kerja
yang lain, kapasitas baterai ditingkatkan.
Gambar 3
Gaya listrik yang dihasilkan (EMF=Electromotife Force) oleh satu sel adalah kurang
lebih 2,1 volt, tergantung dari besar dan ukuran plat-plat.
Baterai kendaraan memiliki 6 sel yang dihubungkan seri, mereka menghasilkan
Gaya Listril kurang-lebih 12 Volt.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 9/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 4
2 Elektrolit
Elektrolit baterai merupakan campuran dari asam sulfatdengan air suling.
Elektrolit yang digunakan memeiliki berat jenis 1,260 atau 1,280 (pada
temperatur 20° C, 68° F) ketika baterai terisi penuh. Perbedaan ini terjadi karena
perbandingan air dengan asam sulfat berbeda : elektrolit memiliki berat jenis
1,260 berisi 65 % ir suling dan 35 % asam sulfat, ketika elektrolit memiliki bert
jenis 1,280 berisi 63 % air suling dan 37 % asam sulfat.
Gambar 5
PENTING!
Elektrolit baterai adalah asam yang kuat. Ini dapat membakar kulit dan
mata, dan merusakkan pakaian. Jika terkena asam pada kulit atau pakaian,
bilas bagian yang terkena dengan air yang banyak, lalu netralkan asam
dengan campuran soda (sodium bikarbonat[NaHCO3]} dan air. Apabila
asam mengenai mata saudara, bilas dengan air untuk beberapa menit, lalu
konsultasikan ke dokter segera.
Referensi
Berat Jenis (Specific Grafity)
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 10/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Perbandingan kepekatan dari substansi dengan air. Air memiliki berat jenis 1,0,
sehingga substansi dengan berat jenis kurang dari 1 adalah tidak lebih padat dari
air, dan cairan dengan berat jenis lebih dari 1 lebih padat dari air.
Untuk memeriksa isi baterai, berat jenis elektrolit harus diukur dan sebuah tes
beban dilakukan. Kondisi baterai dijelaskan dari hasil keduanya.
a. Pemeriksaan Berat Jenis Elektrolit
Berat jenis diukur dengan sebiah Hidrometer. Untuk mengukur berat jenis,
masukkan/sedot elektrolit kedalam hidrometer, dan baca tinggi permukaan
cairan dengan sebaris mata. Jangan ijinkan pelampung menempel pada
tabung.
Gambar 6
Jangan tambahkan dulu air suling ketika akan ukur dan permukaan kurang
atau terlalu rendah sehingga sejumlah elektrolit tidak dapat diambil kedalam
hidrometer. Jika ini terjadi, bagaimanapun setrom bateraidengan segera
sampai cukup gas terbentuk untuk mengaduk elektrolit sebelum melakukan
pengukuran.
b. Pengetesan Beban (dengan Pengosongan Tinggi)
Silahkan kosongkan baterai pada sebuah arus empat kali lebih besar dari
kapasitasnya (112 Amper jika kapasitas baterai 28 Ah), dan ukur tegangan
pada terminal baterai setelah lima detik. Tegangan terminal baterai harus 9,6
Volt atau lebih besar. Jika tidak, baterai jelek dan harus diganti.
3. Pengisian Baterai
Baterai dapat diisi dengan pengisian cepat atau lambat. Pada setiap melakukan
selalu perhatikan peringatan berikut:
a. Peringatan selama Pengisian
• Karena baterai menghasilkan gas hydrogen yang mudah meledak,
yakinkan tidak terdapat api atau bunga api dekat dengan baterai.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 11/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 7
• Jangan pernah melepaskan kabel pengisian dari terminal bateraiketika
sedang melakukan pengisian, matikan dulu saklar utama sebelum
melepas hubungan.
• Temperatur cairan baterai harus tidak lebih dari 45 ° C (113 ° F). Jika ini
terjadi, kurangi arus pengisian atau hentikan pengisian.
b. Pengisian Cepat
Sebuah pengisian cepat dilakukan ketika diperlukan untuk mengisi sebuah
batrai dalam sebuah waktu yang pendek pada amper yang besar.
Bagaimanapun hal ini akn mengurangi umur baterai.
Jika waktu mengijinkan, pengisian lambat dapat dilakukan dan lebih baik.
1) Bersihkan kotoran, debu, karat dan korosi dari baterai. Jika
diperlukan bersihkan terminal dengan kertas amplas.
2) Lepas semua tutup lubang ventilasi dari baterai.
3) Periksa tingkst cairan baterai dan tambahkan air suling jika
diperlukan.
4) Jika baterai diisi ketika berada dikendaraan, yakinkan untuk
dilepas kedua terminal negatif dan positif baterai untuk mencegah
kerusakan dioda/penyearah alternator dan/atau kelengkapan lainnya.
5) Jelaskan arus pengisian dan waktu yang diijinkan. Banyak
mesin pengisi memiliki sebuah perlengkapan pemeriksa untuk
menjelaskan arus dan waktu yang diperlukan untuk mengisi, sehingga
ikuti perintah pada pengisian cepat.
6) Pada akhir pengisian, ukur berat jenis elektrolit, dan
yakinkan bahwa berat jenisnya berada pada rentang standar.
7) Pasang kembali tutup ventilasi dan cuci rumah baterai agar
bersih dari asam, dan sebagainya.
c. Pengisian Lambat
Pengisian dengan cepat sulit memperoleh pengisian yang lengkap. Untuk
melengkapi pengisian sebuah baterai atau untuk mengisi secara penuh
baterai yang kosong, pengisian lambat dengan arus pengisian rata-rata yang
rendah diperlukan. Prosedur dan langkah pencegahan pengisian lambat
sama dengan prosedur pengisian cepat kecuali untuk berikut ini:
1) St saklar pengisian pada posisi lambat (jika tersedia).
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 12/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
2) Setel ulang saklar pengontrol arus ketika pengisian sehingga
arus menjadi rendah.
3) Saat baterai mendekati isi penuh, gas hydrogen akan timbul
lebih giat. Ketika berat jenis atau tegangan baterai tidak naik lagi sampai
lebih dari satu jam, menunjukkan baterai telah terisi penuh.
Melepas dan Memasang Baterai
Melepas baterai (periksa petunjuk bengkel untuk prosedur kendaraan yang benar).
Gambar 8
1. Lepas Kabel Baterai dari Baterai
Lepaskan kabel ground (negatif) terlebih dahulu dan baru kabel positif.
Penting!
• Jika kabel positif dilepas dahulu, bunga api akan terjadi jika alat yang
digunakan menyentuh bodi selama bersinggungan dengan terminal.
• Lepas kabel hati-hati sehingga saudara tidak menimbulkan kerusakan
pada terminal. Kendorkan dan lepas mur pengikat terminal, buka tutup ujung
konektor, dan angkat kabel keatas.
2. Melepas Baterai
Kendorkan mur klem baterai, lepas baut, lepas klem, dan angkat rumah baterai.
Gambar 9
Penting!
• Angkat kotak baterai keatau lurus. Kalau miring akan menyebabkan elektrolit
tumpah.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 13/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
• Untuk membawa rumah baterai, letakkan kedua tangan dibawah kotak
baterai.
Gambar 10
3. Pembersihan Baterai
Hilangkan kotoran, debu dan korosi dari rumah dan terminal-terminal baterai
dengan air hangat. Lalu bersihkan terminal dengan hati-hati dengan kertas
ampla.
Penting!
Jangan tekan terlalu kuat ketika mengamplas, hal ini akan menyebankan
terminal-terminal aus.
4. Periksa Kotak Baterai
Periksa kotak baterai dari retak dan rusak.
Gambar 11
Pemasangan Baterai
1. Memasang Baterai
a. Letakkan baterai pada dudukan baterai dengan posisi yang tepat.
Yakinkan bahwa polaritasnya sesuai dengan kabel yang terlepas.
b. Letakkan klem baterai kembali diatas baterai. Letakkan plat
bengkok dari klem bautlah untuk menepatkan posisinya, dan lalu
kencangkan mur.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 14/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 12
Penting!
Jangan mengencangkan terlalu kuat pada mur baut klem pengikat. Dapat
membengkokkan klem baterai dan menyebabkan kerusakan kotak baterai.
Gambar 13
2. Menyambung Kabel Baterai
Pasang kabel positif terlebih dahulu, dan lalu kabel masa/ground (negatif).
Gambar 14
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 15/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Bagian - 3
Pemeriksaan dan Penggantian Lampu, Sikring dan Kontak
Pemutus Sesuai Keperluan
Gambar 15
Pemeriksaan Kerja Penerangan dan Kelistrikan Kendaraan
1. Periksa kerja Lampu Parkir (depan dan belakang).
2. Periksa kerja Lampu Rem (termasuk lampu sejajar pandangan mata)
3. Periksa kerja Lampu Plat Nomor.
4. Periksa kerja Lampu Mundur.
5. Periksa kerja Lampu Tanda Belok Kanan dan Kiri (depan dan belakang)
6. Periksa kerja Lampu Kepala (Jauh dan Dekat)
7. Periksa kerja Lampu Kabut (jika terpasang)
8. Periksa kerja Lampu Blitz (termasuk pengedim).
9. Periksa kerja Lampu Interior (termasuk saklar-saklar pintu).
Catatan : Lampu-lampu diatas harus ada untuk kendaraan jalan raya.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 16/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Keadaan Bola Lampu dan Titik-titik Kunci dalam Penggantian
Banyak tipe bola lampu yang digunakan pada kendaraan dan dapat digolong-
golongkan. Untuk tujuan belajar, mereka digolongkan sebagai berikut berkaitan
dengan bentuk tutup dasar. Saudara akan belajar banyak dari titik-titik kunci yang
saudara perlu ingat saat mengganti bola lampu.
1. Bola Lampu Ujung Tunggal
Bola lampu tipe ini hanya bertutup dasar satu, yang berhubungan dengan
masa/ground. Bola lampu ujung tunggal biasanya digolongkan dalam dua tipe
berkaitan dengan jumlah filamen, yaitu : bola lampu filamen tunggal dan bola
lampu filamen ganda.
Gambar 16
Bola lampu dipasangkan kedalam soket dengan pin-pin terletak pada dasar
tutup.
Penggantian Bola Lampu:
Tekan bola lampu kedalam soket untuk melepas kunci pin-pin dasar tutup, putar
bola lampu dan tarik keluar untuk melepas.
Untuk pemasangan kebalikan langkah pelepasan.
Gambar 17
Pin-pin untuk bola lampu filamen ganda terletakdengan tergeser (offset) dalam
arah tinggi. Hal ini mencegah bola lampu dari terpasang pada posisi tidak benar.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 17/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
2. Bola Lampu Dasar Menyudut
Bola lampu tipe ini memiliki filamen tunggal dan ujung filamen berhubungan
langsung dengan terminal soket.
Gambar 18
Penggantian Bola Lampu:
Hanya dengan menarik bola lampu keluar menggunakan jari dan pemasangan
yang baru hanya dengan menekan.
Gambar 19
3. Bola Lampu Ujung Ganda
Bola lampu tipe ini memeiliki filamen tunggal dan tutup dasar dua buah, seperti
terlihat pada gambar.
Gambar 20
Penggantian Bola Lampu:
Tekan membuka satu dari kedua terminal soket dan tarik bola lampu keluar,
pemasangan satu ujung bola lampu dalam sebuah lubang terminal soket, dan
tekan ujung yang lain pada lubang yang lain.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 18/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 21
Pelepasan Bola Lampu Semi-Sealed
1. Mematikan saklar lampu
Matikan saklar pengapian dan saklar lampu.
2. Melepaskan Sambungan Lampu Kepala
a. Putuskan tempat sambungan langsung disamping lampu.
b. Sambungan dari tipe terkunci dan harus dibebaskan dari kuncian
sebelum dapat ditarik.
Gambar 22
3. Lepas Tutup Karet
Tarik karet pada bagian tab di bagian bawah tutup.
Gambar 23
4. Melepas Bola Lampu
Bebaskan pegas pengikat bola lampu dan lalu lepas bola lampu.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 19/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 24
Pemasangan bola lampu Semi – Sealed
1. Memasang bola lampu baru
a. Pasang bola lampu baru yang sama seperti saat pelepasan.
Gambar 25
Penting!
b. Tepatkan nok/takik pada flens bola lampu dengan alur yang ada pada rumah
dudukan bola lampu kepala dan kunci bola lampu dengan pegas pengikat
2. Pasang tutup karet
Pasang tutup karet dengan tanda “Top” menghadap ke atas, dan tutup karet
duduk dengan benar.
Gambar 26
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 20/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Penting :
Pastikan pemasangan karet penutup telah tepat !
3. Pasang soket lampu kepala
Tepatkan soket tiga terminal dengan terminal pada bola lampu dan tekan soket
sehingga mengunci.
4. Periksa kerja lampu kepala
Melepas Unit Lampu Sealed Beam
1. Lepas ring pengikat lampu
Pegang dengan hati-hati, lepas empat sekrup dari ring pengikat dan lepas ring
pengikat.
Gambar 27
Penting :
Sekrup penyetel penyinaran tidak dilepas.
2. Melepas hubungan soket lampu kepala
Melepas hubungan soket lampu kepala, dan keluarkan lampu kepala
Gambar 28
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 21/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Memasang Unit Lampu Sealed Beam
1. Hubungkan soket lampu kepala ke unit lampu sealed beam yang baru
Gunakan lampu sealed beam yang sama dengan yang dilepas.
2. Pasang ring pengikat unit lampu sealed beam
(a) Tempatkan unit lampu sealed beam tepat ditenggah-tenggah dudukannya,
dengan posisi yang benar (seperti pada gambar)
(b) Pasang ring pengikat dan pasang empat sekerup pengikatnya
Gambar 29
3. Periksa fungsi dari lampu kepala.
Bagian-bagian Pengaman Rangkaian
Sekering, sekering kabel (fuseble links), dan pemutus rangkaian digunakan sebagai
bagian/komponen pengaman. Komponen pengaman tersebut dirangkaikan kedalam
rangkaian dari sistem kelistrikan dan elektronik sebagai pengaman kabel dan soket
penghubung dalam rangkaian terhadap kemungkinan terbakar karena kelbihan arus
dan atau hubungan pendek.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 22/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Sekering
Fungsi
Sekering ditempatkan pada pertengahan dari rangkaian kelistrikan. Ketika arus yang
berlebihan mengalir dalam rangakaian, sekering “meleleh” atau “putus”, elemen
dalam sekering mencair, membuka/memutuskan rangkaian dan mengamankan
komponen-komponen lain dari rangkaian dari kerusakan karena lkebihan arus.
Salah satu putus, ganti sekering yang baru.
Macam-macam Sekering
Sekering terdiri dalam sekering bentuk pipih dan bentuk bulat
Gambar 30
Sekering Bentuk Pipih
Bentuk sekering ini paling banyak digunakan. sekering bnetuk pipih adalah dibuat
kompak dengan elemen metal dan rumah isolasi yang transparan, dengan kode
berwarna untuk masing – masing tingkat arus (5A sampai 30 A)
Gambar 31
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 23/26
Tipe Sekering Pipih Tipe Sekering bulat
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
IDENTIFIKASI SIKRING
KAPASITAS SIKRING (A) IDENTIFIKASI WARNA
5
7,5
10
15
20
25
30
KUNING IKAN KECOKLATAN
COKLAT
MERAH
BIRU
KUNING
TANPA WARNA/BENING
HIJAU
2. SIKRING KABEL
2.1 Konstruksi dan Fungsi
Konstruksi dan fungsi dari sekering kabel adalah sama seperti sekering
biasa. Perbedaan utama diantara keduanya adalah sekering kabel dapat
digunakan untuk kemampuan arus yang lebih besar dari kemampuan
sekering biasa juga lebih besar ukurannya dan mempunyai elemen leleh lebih
besar.
Sama seperti sekering, sewaktu sekering kabel putus, harus diganti dengan
yang baru. Sekering kabel diklasifikasikan dalam bentuk “kabel” dan bentuk
“cartridge”.
Gambar 32
2. Sikring Kabel Bentuk Cartridge
Sekering Kabel Bentuk Cartridge mempunyai terminal dan elemen leleh dalam
satu unit. Rumah sekering diberi kode warna untuk masing – masing tingkatan
kemampuan mengalirkan arus.
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 24/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gamnbar 33
Identifikasi dari Sekering Kabel
Kemampuan Sekering Kabel (A) Identifikasi warna
30
40
50
60
80
100
Merah muda
Hijau
Merah
Kuning
Hitam
Biru
Relai
Relai adalah sebuah peralatan kelistrikan yang membuka dan menutup rangkaian
kelistrikan karena sinyal tegangan. Relai digunakan untuk menghubungkan dan
memutuskan hubungan baterai secara otomatis terhadap rangkaian kelistrikan dan
sebagainya.
Relai diklasifikasikan menjadi relai elektromagnetis dan relai menggunakan transistor
yang tergantung prinsip kerjanya. Relai elektromagnetis dijelaskan detailnya berikut
ini.
1. Relai Elektromagnetis
Gambar di bawah ini adalah contoh dari Relai Elektromagnetis. Ketika arus listrik
mengalir antara titik A dan B, arus mengalir ke kumparan dan membangkitkan
medan magnet pada kumparan. Medan magnet pada kumparan menarik kontak
gerak sehingga menghubungkan / memutuskan titik C dan D
Relai elektromagnetik terdiri dari relai “normally open” dan relai “normally close”
yang digambarkan berikut ini
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 25/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Gambar 34
Kesulitan-kesulitan dalam rangkaian kelistrikan dapat diatasi oleh penggunaan
relai.
Gambar 35
Relai elektromagnetis tipe yang lain adalah relai pemindah, yang mana apabila pada
kumparan dialiri arus maka akan menarik kontak gerak sehingga memindahkan
hubungan terminal C dari terminal D ke terminal E.
Gambar 36
Penggunaan Relai
Penjelasan berikut ini adalah tentang penggunaan relai dalam rangkaian lampu
kepala. Jika relai tidak digunakan dalam rangkaian lampu kepala, maka akan
menimbulkan kerugian-kerugian sebagai berikut:
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 26/26
Sektor Otomotif Sub Sektor Kendaraan Ringan General
Rangkaian akan lebih panjang dan menyebabkan rugi tegangan.
Kabel yang digunakan akan lebih besar karena dibutuhkan dalam pengaliran arus
besar.
Pada arus besar akan menyebabkan bunga api pada kontak-kontak dalam sakelar
dan memperpendek umur sakelar dan menimbulkan bahaya sewaktu jalan.
Gambar 37
Pemeriksaan Baterai, Lampu, Sikring dan Sambungannya OTO.KR01.001.01
Buku Informasi 27/26