Publicité
Spi andalusia
Spi andalusia
Spi andalusia
Spi andalusia
Publicité
Spi andalusia
Spi andalusia
Spi andalusia
Spi andalusia
Spi andalusia
Publicité
Spi andalusia
Spi andalusia
Spi andalusia
Prochain SlideShare
Berdirinya Dinasti AbbasiyahBerdirinya Dinasti Abbasiyah
Chargement dans ... 3
1 sur 12
Publicité

Contenu connexe

Publicité
Publicité

Spi andalusia

  1. PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA MAKALAH Disusun guna memenuhi tugas: Sejarah Peradaban Islam Dosen pengampu: Drs. Wahyudi, M.pd Disusun oleh: Kelompok 11 1. Muhammad Ahsanul Fikri (1703036026) 2. Ani Ramadanti (1703036027) 3. M. Zaenal Mutakin (1703036028) MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2018
  2. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berakhirnya peride klasik Islam, ketika Islam mulai memasuki masa kemuduran, eropa bangkit dari keterbelakanganmya. Kebangkitan itu bukan saja terlihat dalam bidang politik dengan keberhasilan Eropa mengalahkan kerajaan- kerajaan islam dan bagian dunia lainnya, tetapi terutama dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan kemajuan dibidang ilmu dan teknologi itulah yang mendukung keberhasilan politiknya. Kemajuan-kemajuan Eropa ini tidak dapat dipisahkan dari pemerintahan Islam di Spanyol. Dari Spanyol Islamlah Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika islam mencapai masa keemasan, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam yang sangat penting, menyaingi Baghdad di Timur. Sejak saat itu orang Eropa kristen banyak belajar di perguruan-perguruan tinggi Islam disana. Islam menjadi guru bagi orang Eropa. Karena itu, kehadiran Islam di Spanyol banyak menarik perhatian sejarawan. B. Rumusan Masalah 1. Bagaiman proses masuknya Islam di Andalusia ? 2. Bagaiman perkembangan dan kemajuan peradaban Islam di Andalusia ? 3. Bagaimana kemunduran dan kehancuran Islam di Andalusia ?
  3. BAB II PEMBAHASAN A. Masuknya Islam di Andalusia Semenanjung Iberia di Eropa, yang meliputi wilayah Spanyol dan wilayah Portugal sekarang ini, menjorok ke selatan ujungnya hanya dipisahkan oleh sebuah selat sempit dengan ujung benua Afrika. Bangsa Grit Tua menyebut selat sempit itu tiang-tiang Hercules dan di seberang selat sempit itu terlentak benua Eropa, selat sempit itu sepanjang kenyataan memisahkan lautan tengah dengan lautan Atlantik. Semenanjung Iberia, sebelum ditaklukkan bangsa Fisigoths pada tahun 507 M, didiami oleh bangsa vandals. Justru wilayah kediaman mereka itu disebut Vandalusia. Dengan mengubah ejaannya dan cara membunyikannya, bangsa Arab pada masa belakangan menyebut semenanjung Iberia itu dengan Andalusia. Sejarah bangsa Vandal tidak banyak diketahui karena sebelum mereka sempat berbuat banyak, pada permulaan abad ke-6 datanglah bangsa Gothia Barat merebut negeri itu dengan mengusir bangsa Vandalusia ke Afrika. Pada permulaan berdirinya kerajaan Gothia di Spanyol merupakan kerajaan yang sangat kuat, tetapi pada akhir pemerintahannya menjadi lemah dengan berdirinya wilayah-wilayah kecil sebagai akibat adanya perpecahan dalam pemrintahan.1 Spanyol diuduki umat Islam pada masa Khalifah Al Walid (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Umayyah. Penguasa sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman khalifah Abdul Malik(685-705). Khalifah Abdul Malik mengangkat Hasan bin Nu’man Al Ghassani menjadi gubernur didaerah itu pada masa Khalifah Al Walid, Hasan bin Nu’man sudah digantikan oleh Musa bin Nushair. Di zaman Al Walid itu, Musa bin Nusair memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki al Jazir dan Maroko. Selain itu, ia juga menyempurnakan penaklukan kedaerah-daerah bekas kekuasaan bangsa bar-bar di pegunungan-pegunungan, sehingga ia menyatakan setia dan berjanji tidak berbuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah merka lakukan sebelumnya.2 1 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah, 2rsebut009), hlm. 159-160 2 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2003),hlm.87-88
  4. Dalam proses penakhlukan Spanyol terdapt tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin pasukan kewilayah tersebut. Mereka adalah Tharif bin Malik, Thari bin Ziad, Musa bin Nushair. Dalam penyerbuan ke Spanyol, Tariq bin Ziad lebih dikenal sebagai penakhluk karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata, pasukannya terdiri dari sebgian besar suku Bar-bar yang didukung oleh Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah Al Walid. Pasukan itu kemudian menyeberangi selat dibawah pimpinan Thariq bin Ziad tempat dimana Thariq dan Gibraltar-Jabal Thariq, bukit Thariq, diambil dari namanya sendiri Thariq. Dengan dikuasainya daerah ini maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di suatu tempat yang bernama Bakkah, raja Roderick dapat dikalahkan. Dari sini Thariq dan pasukannya terus menakhlukkan kota-kota penting seperti Cordoba, Garanada, dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothik ketika itu). Daerah Visigoth di Spanyol termasuk juga provinsi Narbonne (sekarang Prancis Selatan) dan ini juga diduduki islam dalam tahun 715 atau sesudahnya.3 B. Perkembangan dan Kemajuan Peradaban Islam di Andalusia 1. Perkembangan Islam di Andalusia Sejak pertama kali islam menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga masa Jatuhnya, Islam memainkan peran yang sangat besar. Islam di Spanyol telah berkuasa selama tujuh setengah abad. Menurut Dr. Badri Yatim, sejarah panjang islam di Spanyol dapat dibagi dalam enam periode, yaitu: a. Periode pertama (711-755M) Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemeriintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, berbagai gangguan masih terjadi baik yang datang dari luar maupun dari dalam. b. Periode kedua (755-912) Pada periode ini Spanyol berada dibawah pemerintahan Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol, tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Abdurrahman Ad-Dhakil. Saat periode ini, umat Islam Soanyol mulai memperoleh kemajuan baik dalam bidang 3 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah, 2009), hal.162-164
  5. politik maupun peradaban. Abdurrahman Ad-Dakhil mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar di Spanyol. c. Periode ketiga (912-1013 M) Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya raja-raja kelompo. Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar Khalifah. Pada periode ini umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi Daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman An-Nasir mendirikan Universitas Cordova. Perpustakaannya memili ratusan ribu buku. d. Periode keempat (1013-1086 M) pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan pada periode ini Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil dibawah pemerintahan raja-raja golongan atau al-Mulukuth Thawif yang berpusat disuatu kota di Sevilla, Cordova, Toleddo, dan sebagainya. Pada periode ini umat Islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian intern. e. Periode kelima (1086-12480) Pada periode ini Spanyol Islam meskipun masih terpecah belah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yakni kekuasaan dianasti Murabithum (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dalam perkembangan selanjutnya, pada periode ini kekuasaan Islam di Spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga menyebabkan beberapa wilayah Islam dapat dikuasai oleh kaum kristen. Tahun 1238 M Cordova jatuh ketangan penguasa kristen dan Sevilla jatuh padan tahun 1248 M. Hampir seluruh wilayah Spanyol Islam lepas dari tangan penguasa Islam.4 f. Periode keenam (1248-1492 M) Pada akhir periode ini islam hanya berkuasa di granada dibawah dibawah dinasti Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti pada zama Abdurarahman An-Nashi, akan tetapi secara politik dinasti ini hanya berkuasa diwilayah yang kecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir karena perselisihan orang-orang 4 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah, 2009), hal.168-170
  6. istana yang memperebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Ia memberontak dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad bin Sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta. Ferdinand dan Isabella akhirnya mempersatuka dua kerajaan besar kristen melalui perkawinan, dan akhirnya mereka menyerang balik terhadap kekuatan Abu Abdullah. Abu Abdullah tidak kuasa menahan serangan-serangan penguasa kristen tersebut sehingga pada akhirnya kalah. Abu Abdullah akhirnya menyerahkan kekuasaan kepadan Ferdinand dan Isabella, sedangkan Abu Abdullah akhirnya hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan islam di Spanyol pada tahun 1492 M. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat islam diwilayah ini. Walaupun Islam telah berjaya dan dapat berkuasa disana selama hampir tujuh setengah abad lamanya. 2. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol Kemajuan Islam di Spanyol sangat menonjol dalam berbagai bidang, baik dalam bidang intelektual yang menyebabkan kebangkitan Eropa saat ini, bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik arsitektur, maupun bidang-bidang lainnya. Puncak kemajuan peradaban islam di Spanyol berdampak bagi kemajuan peradaban Eropa. a. Kemajuan intelektual 1.) Filsafat Perkembangan filsafat di Andalusia dimuali sejak abad ke-8 hingga abad ke 10. Tokoh utama dan pertama dalam sejarah filsat Arab Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad bin As-Sayigh yang dikenal dengan Ibnu Majjah.5 2.) Sains Spanyol Islam banyak melahirkan tokoh dalam lapangan sains. Dalam bidang matematika juga melahirkan nama Ibnu Saffat dan Al Kimmy, keduanya juga ahli dibidang teknik. Dalam bidang fisika dikenal seorang 5 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah, 2009), hlm. 171-172
  7. tokoh Ar-Razi. Dalam bidang kimia dan astronomi, selain Abbas Ibnu h Farmas juga dikenal Ibrahim Yahya An-Naqqos.6 3.) Bahasa dan Sastra Pada masa Islam Spanyol banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, diantanya: Ibnu Sayyidih, Muhammad bin Malik, pengarang Alfiyah (tata bahasa Arab), Ibnu Khuruf, Ibnu Al-Hajj, Abu Ali Al-Isybili, Abu Hasan bin Usfur dan Abu Hayyan Al-Gharnathi. Dalam bidang sastra banyak juga bermunculan karaya salah satunya Al-Aqd Al-Farid karya Ibnu Abd Rabbin. 4.) Musik dan Kesenian Musik dan kesenian pada masa Islam di Spanyol sangat masyhur. Musik dan seni banyak memperoleh apresiasi dari para tokoh penguasa istana. Tokoh musik dan seni antara lain: Al Hasan bin Nafi yang mendapat gelar Zaryab juga terkenal sebagai pencipta lagu-lagu. b. Bidang Keilmuan Keagamaan 1.) Tafsir Salah satu mufasir yang terkenal dari Andalusia adlah Al Qurtubi. Adapun karyanya dalam bidang tafsir adalah Al-Jami’u Li Ahkam Al- Quran , kitab tafsir yang terdiri dari 20 jilid ini dikenal dengan nama Tafsir Al- Qurtubi. 2.) Fiqih Dalam bidang fiqih, Spanyol Islam dikenal sebagai puasat penganut mazhab Maliki. Adapun yang memperkenalkan mazhab ini di Spanyol adalah Ziyad bin Abd Rahman. Perkembangan selanjutnya ditentuka oleh Ibnu Yahya yang menjadi qadhi pada masa Hisam bin Abdurrahman. c. Kemajuan di Bidang Arsitektur dan Bangunan Kemegahan bangunan fisik islam Spanyol sangat maju, dan mendapat perhatian umat an penguasa. Umunya banguan-bangunan di Andalusia memiliki nilai arsitektur yang tinggi. Jalan-jalan sebagai alat transportasi dibangun untuk membangun ekonomi. Demikian pula dam-dam , kamal-kanal, saluran air dan jembatan-jembatan. 1.) Cordova 6 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008),hlm. 121
  8. 2.) Granada 3.) Sevilla 4.) Toledo Banyak faktor pendukung kemajuanislam di Spanyol, antara islam didukung adanya penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan kekuatan umat Islam, seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, Abdurrahman Al-Wasith dan Abdurrahman An- Nashir . keberhasilan politik para pemimpin tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan para penguasa lainnya yang mempelopori kegiatan ilmiah. Diantara mereka penguasa dinasti Umayyah di Spanyol yang berjasa adalah Muhammad bin Abdurrahman (852- 886), dan Al- Hakam II Al- Muntashir (961-976).7 C. Kemunduran dan Kehancur Islam dari Andalusia Kekuasaan Islam di Spanyol telah banyak memberikan sumbangan yang tak tenilai harganya bagi peradaban dunia saat ini. Tetapi imerium yang begitu besar akhirnya mengalami nasib yang sangat memilukan. Ada beberapa faktor penyebab kemunduran islam di Spanyol. 1. Munculnya khalifah yang lemah Keadaan negara yang stabil dan oenuh kemajuan ini tidak dapat bertahan lagi setelah Hakam II wafat dan digantikan Hisyam IIIyang baru berusia 11 tahun. Dalam usia yang sangat muda ini, ia harus memikul tanggung jawab yang besar. Karena tidak mampu mengendalikan roda pemerintahan, jalannya pemerintahan dibantu oleh ibunya dan dibantu oleh Muhammad bin Abi Umar yang bergelar Hajib Al- Mansur yang ambisius dan haus kekuasaan. Sejak saat itu, khalifah hanya digunakan sebagai boneka oleh Al-Mansur dan penggantinya. Ketika Al-Mansur wafat. Ia diganti oleh anaknya, yaitu Abd Malik Al-Muzaffar dan pengganti Al-Muzaffar adalah Abd Rahman, penguasa yang tidak punya kecakapan, gemar berfoya-foya, ia tidak disenangi rakyat, sehingga negara tidak menjadi stabil dan lambat laun menglami kemunduran.8 2. Konflik Islam dengan Kristen 7 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:Amzah, 2009), hlm. 173-176 8 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008),hlm. 123-124
  9. Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan kristen taklukkan dan membiarkan mereka mempertahankan adat mereka, termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata. Namun demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang-orang Spanyol kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak pernah dari pertentangan antara islam dan kristen. Pada abad ke-11 M umat islam memperoleh kemajuan pesat, sementara islam sedang mengalami kemunduran.9 3. Munculnya Muluk Ath-Thawif Munculnya Muluk Ath-Thawif (dinasti-dinasti kecil), secara politik telah menjadi indikasi akan kemunduran Islam di Spanyol, karena dengan terpecahnya kekuasaan khlifah menjadi dinasti-dinasti kecil, kekuatanpun terpecah-pecah dan lemah. Keadaan ini membuka peluang bagi penguasa provinsi pusat untuk mempertahankan eksistensinya. Masing-masing dinasti menggerakkan segala daya upaya termasuk meminta bantuan orang-orang kristen.10 4. Tidak Adanya Ideologi Pemersatu Kalau ditempa-tempat lainpara muallaf diperlakukan sebagai orang islam yang sederajat, di Spanyol sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah di Damaskus , orang-orang Arab tidak pernah menerima orang- orang pribumi. Setidak-tidaknya sampai abad ke-10 M, mereka masih memberi istilah ‘ibad dan muwalladun kepada para muallaf itu, suatu ucapan yang dinilai merendahkan. Akibatnya kelompok-kelompok etnis non Arab yang ada sering menggerogotidan merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosial ekonomi negeri tersebut. Hal ini menunjukkan tidak adanya ideologi yang dapat memberikan makna persatuan disamping kurangnya figuryang menjadi personifikasi ideologi tersebut. 5. Kesulitan Ekonomi Diparuh kedua masa Islam di Spanyol para penguasa membangun kota dan mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat serius sehingga lalai 9 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2003), hlm.107 10 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008),hlm. 125
  10. dalam membina perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat memberatkan dan mempengaruhi kondisi politik dan militer.11 6. Sistem Peralihan Kekuasan Salah satu penyebab kemunduran dan kehancuransuatu dinasti adalah perebutan kekuasaan antara elit penguasa maupun antar putra mahkota. Terjadi perebutan kekuasaan ini menyebabkan perang antar elit atau keluarga yang pada akhirnya menggerogoti kekuatan dan stabilitas negara.12 7. Keterpencilan Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam lain. Ia selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali Afrika Utara. Dengan demikian, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan kristen disana.13 11 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2003),hlm.107-108 12 Dedi Supriyadi, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008),hlm. 126 13 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,2003),hlm.108
  11. BAB III PENUTUP A. Simpulan Islam masuk spanyol melalui Arab Barbar hal ini berkaitan erat dengan sejarah penguasanya. Spanyol islam dipimpin banyak daulah yang silih berganti dengan berbagai karakter dalam rentang waktu yang cukup panjang. Terlepas corak kemajuan yang dicapaioleh setiap pemerintah, perlu dicatat hal-hal sebagai berikut: 1. Selama berlangsungnya kekuasaan Islam atas Spanyol telah lahir beberapa tokoh politik, ilmuwan yang telah mengharumkan Islam Spanyol, yang berpengaruh besar atas kemajuan peradaban Eropa sampai saat ini. 2. Adanya kemajuan kehidupan sosial ekonomi 3. Perkembangan ilmu pengetahuan, kesastraan, seni , dan arsitektur.
  12. DAFTAR PUSTAKA Amin Samsul Munir. 2003. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah. Supriyadi Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia. Yatim Badri. 2003. Sejarah Peradabab Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Publicité