Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Kecerdasan Buatan
1. Nama : Maitsa Anggraini Haris
NIM : 41814010077
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen – Pertemuan 3
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi, MM
Rabu, 22 Maret 2017
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MERCUBUANA
KECERDASAN SEMU / BUATAN
A. Definisi Intelijen Semu / Buatan (Kecerdasan Buatan)
Definisi Kecerdasan Buatan menurut H. A. Simon (1987) adalah kecerdasan
buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi
yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam
pandangan manusia adalah- cerdas.
Sedangkan menurut Rich and Knight (1991) adalah Kecerdasan Buatan (AI)
merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat komputer melakukan hal-hal
yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh manusia.
Dan menurut Encyclopedia Britannica, Kercedasan Buatan (AI) merupakan
cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak
menggunakan bentuk simbol-simbol daripada bilangan, dan memproses informasi
berdasarkan metode heuristic atau dengan berdasarkan sejumlah aturan.
Tujuan dari kecerdasan buatan menurut Winston dan Prendergast (1984) :
1. Membuat mesin menjadi lebih pintar (tujuan utama)
2. Memahami apa itu kecerdasan (tujuan ilmiah)
3. Membuat mesin lebih bermanfaat (tujuan entrepreneurial)
2. B. Karakteristik Kecerdasan Buatan
Ada 4 karakteristik kecerdasan buatan, yaitu :
1. Sistem yang dapat berpikir seperti manusia (Thinking Humanly)
2. Sistem yang dapat beraksi seperti manusia (Acting Humanly)
3. Sistem yang dapat berpikir secara rasional (Thinking Rationally)
4. Sistem yang dapat bertingkah laku secara rasional (Acting Rationally)
1. Thinking Humanly
Merupakan pendekatan model kognitif. Dikatakan program dapat berpikir
seperti manusia, maka ada beberapa cara untuk menyatakannya, yaitu :
a. Melalui introspeksi : mencoba menangkap pemikiran-pemikirannya
sendiri pada saat berpikir.
b. Melalui eksperimen-eksperimen psikologi.
Sistem ini menggunakan teori pemikiran presisi untuk diekspresikan
sebagai program komputer. Sistem ini menggunakan gabungan antara model
komputer Ai dan teknik psikologi sehingga dapat terciptalah sistem yang dapat
berinteraksi seperti manusia.
2. Acting Humanly
Merupakan pendekatan uji turing. Turing sendiri mendefinisikan
tingkah laku yang cerdas sebagai suatu kemampuan untuk meniru manusia
dalam semua tugas kognitif, mencukupi untuk “fool interrogator”.
Uji yang dilakukan Turing merupakan komputer yang akan dijalankan
oleh manusia melalui teletype. Jika interrogator tidak dapat membedakan
apakah yang diinterogasi manusia atau komputer, maka komputer
berintelegensia tersebut lolos dari uji turing (Turing Test).
Untuk lolos dari sistem uji turing (Turing Test) diperlukan :
a. Natural Language Processing
b. Knowledge Representation
c. Automated Reasoning
d. Machine Learning
3. 3. Thinking Rationally
The Laws of Thought Approach atau Hukum Pemikiran merupakan tiga
hukum dasar logika. Ketiga hukum tersebut adalah sebagai berikut :
a. Hukum kontradiksi
b. Hukum tidak ada jalan tengah
c. Hukum Identitas
Aristotal merupakan salah satu orang yang pertama yang mencoba
menyusun pemikiran yang tepat yaitu dengan proses penalaran yang tak
terbantahkan. Aristotal memberi silogisme yang selalu menghasilkan
kesimpulan yang benar ketika pemikiran yang benar diberikan. Hukum dibuat
untuk mengatur jalannya operasi pikiran. Ahli berharap agar dapat menciptakan
sistem dengan menggunakan logika pemrograman.
Namun sayangnya, ada dua hambatan dalam menggunakan pendekatan
ini, yaitu :
a. Tidak mudah membuat pengetahuan informal dan menyatakan
dalam formal term yang diperlukan oleh notasi logika, khususnya
jika pengetahuan memiliki ketidakpastian < 100%.
b. Terdapat perbedaan besar antara dapat memcahkan masalah “dalam
prinsip” dan memecahkannya dalam praktek.
4. Acting Rationally
Computer agent diharapkan memiliki atribut sebagai berikut :
a. Kontrol otonom
b. Mengamati lingkungan
c. Bertahan selama jangka waktu lama
d. Beradaptasi dengan perubahan
e. Mampu mencapai tujuan orang lain
Dengan pendekatan ini akan membuat inferensi yang benar, kadang-
kadang merupakan bagian dari suatu rational agent, karena satu cara untuk
melakukan aksi secara rasional. Aksi secara rasional adalah menalar secara
4. logika untuk mendapatkan kesimpulan bahwa aksi yang diberikan akan
mencapai tujuan, dan kemudian melakukan aksi atas kesimpulan tersebut.
C. Contoh Aplikasi Kecerdasan Buatan Sederhana
1. Google Now
Google Now merupakan aplikasi asisten pribadi yang dibuat
oleh google, aplikasi ini tersedia di platform Android, Iphone, dan
Ipad. dalam penggunaanya cukup mudah. Kita hanya mengatakan
"Ok, Google" maka kan muncul kotak voice search, lalu kita
ucapkan hal apa yang ingin kita cari, maka Google Now yang cerdas
ini akan menampilkan hasil yang didapatkan dari internet ke layar
smartphone. Tidak hanya itu Google Now dapat menjadi pengingat
kita saat kita lupa layaknya asisten sungguhan.
2. Simsimi
5. Simsimi merupaka robot imut yang memiliki kecerdasan buatan.
Simsimi merupakan aplikasi chatting, di mana kita akan ditemani
oleh satu robot yang akan membalas segala pertanyaan yang
ditujukan padanya. Aplikasi ini dapat digunakan sebagai hiburan
ketika kita sedang penat akan aktivitas sehari-hari.
3. Instant Heart Rate
Aplikasi ini berfungsi sebagai pendeteksi seberapa sehat jantung.
Cara penggunaannya cukup mudah, hanya meletakan jari telunjuk
pada kamera smartphone, maka beberapa detik kemudian hasilnya
disajikan dilayar. Aplikasi ini sangat berguna bagi yang memiliki
masalah dengan jantung.
4. Photo Math
6. PhotoMath merupakan aplikasi yang memuat kecerdasan dalam
bidang pendidikan. PhotoMath sendiri berfungsi layaknya
kalkulator. Perbedaannya adalah pada PhotoMath kita cukup
memfoto objek angka yang akan dihitung maka PhotoMath secara
otomatis menkonversi foto tersebut menjadi angka dan melakukan
penghitungan.
5. Waze
Waze merupakan aplikasi navigasi untuk perangkat seluller
genggam. Aplikasi waze hampir mirip dengan aplikasi peta lainnya,
yaitu adanya navigasi, perkiraan waktu sampai ke suatu tempat,
informasi tempat umum terdekat seperti pom bensin, restoran, dan
sebagainya. Namun yang menarik dari waze adalah kita dapat
berbagi informasi mengenai keadaan jalan dengan pengguna lainnya
sehingga kita dapat mendapatkan info yang lebih up-to-date.
7. Referensi :
Anonim. (2017). “Kompetensi Pokok Bahasa Tujuan dan Karakteristik Kecerdasan Buatan”.
[Online] (Diakses dari http://elista.akprind.ac.id/upload/files/7912_02-pertemuan2.pdf pada
21 Maret 2017 pukul 19.24).
Anonim. (2017). “Laws of thought”. [Online] (Diakses dari
https://www.britannica.com/topic/laws-of-thought pada 21 Maret 2017 pukul 22.02).
Anonim. (2017). “Think rationally: The laws of thought approach”. [Online] (Diakses dari
http://csit.merospark.com/fourth-semester/think-rationally-laws-thought-approach-cognitive-
science/ pada 21 Maret 2017 pukul 22.18).
Anonim. (2017). “Acting Rationally: The rational Agent approach”. [Online] (Diakses dari
http://csit.merospark.com/fourth-semester/acting-rationally-rational-agent-approach-
cognitive-science/ pada 21 Maret 2017 pukul 22.39).
Anonim. (2017). “1. Pengantar Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence)”. [Online].
(Diakses dari http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4338/1-AI.pdf pada 22
Maret 2017 pukul 17.38).
Udin, Ropi. (2017). “5 Aplikasi Android yang Memiliki Artificial Intelligence”. [Online].
(Diakses dari http://ropiudin95.blogspot.co.id/2015/07/5-aplikasi-android-yang-memiliki.html
pada 22 Maret 2017 pukul 18.14).