Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main Distribution Board).
3. Pada dasarnya, switchgear memiliki dua fungsi dasar,
yaitu:
a. Fungsi proteksi selama kondisi abnormal
b. Fungsi kontrol selama kondisi operasi normal
Untuk melaksanakan fungsi proteksi, switchgear harus memiliki
kemampuan untuk ‘menahan’ dan meng-handle sistem dari
kegagalan kerja. Sedangkan untuk melaksanakan fungsi
kontrol, switchgear harus sederhana, cepat, reliable, lifetime
yang lama, kompak dan mudah dalam pengoperasian.
Gambar 1 dan 2 menunjukkan contoh switchgear untuk
sistem tegangan tinggi dan switchgear untuk aplikasi industri.
4.
5.
6.
7.
8. 1. Transformator Daya
Berfungsi mentranformasikan
daya listrik, dengan merubah besaran
tegangannya,sedangkan frequensinya
tetap. Tranformator daya juga berfungsi
untuk pengaturan tegangan.
Transformator daya dilengkapi dengan
trafo pentanahan yang berfungsi untuk
mendapatkan titik neutral dari trafo
daya. Peralatan ini disebut Neutral
Current Transformer (NCT).
Perlengkapan lainnya adalah
pentanahan trafo, yang disebut Neutral
Grounding Resistance (NGR).
10. 2. Neutral Grounding Resistance
(NGR)
Komponen yang
dipasang antara titik neutral
trafo dengan pentanahan.
Berfungsi untuk
memperkecil arus gangguan
yang terjadi.
Diperlukan proteksi
yang praktis dan biasanya
tidak terlalu mahal, karena
karakteristik relay
dipengaruhi oleh sistem
pentanahan neutral.
11. 3. Circuit Breaker (CB)
Adalah peralatan pemutus, yang
berfungsi untuk memutus rangkaian
listrik dalam keadaan berbeban
(berarus).
CB dapat dioperasikan pada saat
jaringan dalam kondisi normal maupun
pada saat terjadi gangguan.
Karena pada saat bekerja, CB
mengeluarkan (menyebabkan
timbulnya) busur api, maka pada CB
dilengkapi dengan pemadam busur api.
Pemadam busur api berupa :
Minyak (OCB).
Udara (ACB).
Gas (GCB).
12. 4. Disconnecting Switch (DS)
Adalah peralatan
pemisah, yang berfungsi untuk
memisahkan rangkaian listrik
dalam keadaan tidak
berbeban.
Dalam GI, DS terpasang di :
Transformator Bay (TR Bay).
Transmission Line Bay (TL Bay).
Busbar.
Bus Couple.
Karena DS hanya dapat
dioperasikan pada
kondisi jaringan tidak
berbeban, maka yang harus
dioperasikan terlebih dahulu
adalah CB. Setelah rangkaian
diputus oleh CB, baru DS
dioperasikan.
13. 6. Current Transformer (CT)
Berfungsi merubah besaran arus dari arus yang besar ke
arus yang kecil atau memperkecil besaran arus listrik pada sistem
tenaga listrik, menjadi arus untuk sistem pengukuran dan proteksi.
Mengisolasi rangkaian sekunder terhadap rangkaian primer, yaitu
memisahkan instalasi pengukuran dan proteksi tegangan tinggi.
Current Transformer (CT)
14. 7. Potential Transformer (PT)
Berfungsi untuk
merubah besaran tegangan dari
tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau memperkecil
besaran tegangan listrik pada
sistem tenaga listrik,menjadi
besaran tegangan untuk
pengukuran dan proteksi.
Mengisolasi rangkaian
sekunder terhadap rangkaian
primer, dengan memisahkan
instalasi pengukuran dan
proteksi tegangan tinggi.
Potential Transformer (PT)
15. 8. Rel (Busbar)
Berfungsi sebagai titik pertemuan/ hubungan (connecting) antara
transformator daya, SUTT, SKTT serta komponen listrik lainnya yang ada
pada switch yard.
Komponen rel (busbar) antara lain :
Konduktor (AAAC, HAL, THAL, BC, HDCC).
Insulator String & Fitting (Insulator,Tension Clamp, Suspension Clamp,
Socket Eye, Anchor Sackle, Spacer).
16. 9. Beberapa Jenis Alat Pelindung adalah :
1. Arrester, adalah suatu alat proteksi yang melindungi
tegangan lebih abnormal yang bersifat surja (kejutan).
2. Sela Batang, adalah suatu alat pelindung yang paling
sederhana yang terdiri dari 2 buah batang logam yang
mempunyai penampang tertentu.
3. Sela sekring, adalah sela batang yang dihubungkan
secara seri dengan sekring yang digunakan untuk
menangani arus susulan (power follow) yang
diakibatkan oleh percikan api.
4. Tabung pelindung, digunakan untuk melindungi isolator
saluran transmisi, DS, isolator rel (Bus).
17. Seperti yang diketahui bahwa
tegangan pada Switch Gear merupakan
tegangan tinggi, sehingga untuk mengukur
arus dan tegangannya maka besaran ukur
tersebut haruslah ditransformasikan terlebih
dahulu ke trafo ukur ke harga yang lebih kecil
yang selanjutnya dimasukkan ke dalam relay-
relay dan alat ukur lainnya.
26. Pada suatu jaringan Transmisi pastilah
banyak terjadi hal-hal yang dapat
mengganggu kerja dari suatu Switch Gear
dengan kata lain kondisi abnormal pada
Switch Gear baik itu gangguan yang berasal
dari dalam (internal) maupun gangguan dari
luar(eksternal).
27. Gangguan Terhadap Tegangan Lebih
Gangguan Tegangan Lebih Kilat
Gangguan ini timbul akibat sambaran petir
sehingga mengakibatkan tegangan lebih .
Gangguan Tegangan lebih Switching (TLS)
Gangguan ini timbul akibat penyambungan dan
pemutusan saluran daya.
Gangguan Tegangan Lebih Temporer (TLR)
Gangguan ini terjadi akibat proses switching
seperti pelepasan suatu beban yang sangat besar.
28. Gangguan Arus Hubung
Singkat
Gangguan ini timbul akibat
terjadinya hubung singkat, baik itu fasa ke fasa
ataupun fasa ke tanah.
Gangguan arus hubung singkat ini
berakibat secara thermis maupun mekanis
terhadap peralatan-peralatan yang dilaluinya.
29. Gangguan Beruntun
Terjadi karena adanya
tegangan lebih akibat pemutusan trafo
tak berbeban yang dapat
menagkibatkan flash over disuatu
tempat yang akhirnya berakibat
hubung singkat penuh.
Untuk mengatasi gangguan
beruntun, maka ada 3 macam langkah
proteksi yaitu :
31. Dimana jika arus yang melewati
suatu alat melampaui suatu nilai
tertentu maka akan memicu terjadinya
trip dengan bekerjanya saklar dimana
waktu pengoperasiannya biasanya dibuat
bertingkat dan diberikan kelonggaran
waktu pengoperasian pada CB.
Proteksi Over Current
32. Overcurrent dan Directional
Untuk memperoleh
diskriminasi di dalam suatu sistem loop
diperlukan suatu sifat directional
tambahan, rele-rele overcurrent
directional dan nondirectional
mempunyai waktu pada suatu
gangguan tertentu.
33. Proteksi Jarak
Dimana jarak antara suatu
tempat gangguan dan awal saluran
berbanding lurus dengan impendansi yakni
rasio antara nilai tegangan dan arus.
Karakteristik pengaman ini
memiliki 3 ciri dasar yaitu harus responsif
terhadap ; arah, jarak, dan waktu.
34. Sistem Proteksi Unit
Pada suatu loop atau tiap-
tiap bagian dari elemen yanmg terpisah
dari sistem diputuskan atau
dihubungkan jika terjadi gangguan dari
dalam dan pihak bagian yang dilindungi
harus tetap terhubung dengan laluan
arus yang mengalir kedalam suatu
gangguan dari luar.
35. Sistem Rel Differensial
Jika arus mempunyai harga dan
fasa yang sama maka rele tidak bekerja,
namun jika terjadi gangguan didalam Zona
yang dilindungi maka rele akan bekerja.
Arus sirkulasi ini biasanya
digunakan pada generator, feeder-feeder,
trafo arus dan busbar serta mneyediakan
selektifitas yang sangat baik.
36. Proteksi Arus Pembawa
Pada sistem arus pembawa, suatu sinyal
frekuensi dalam band 80 – 500kHz dan
bertingkat daya rendah dikirim melalui via
konduktor lin daya dan biasanya sinyal
frekuensi tinggi diinjeksi pada lin daya
dengan kapasitor gandeng dan dikopel
dengan konduktor satu fasa antara 2
konduktor.
37. Proteksi Busbar
Dalam hal ini biasanya
digunakan sistem proteksi relay
differensial, dikarenakan
seslektifitasnya yang sangat baik.
Apabila terjadi gangguan-
gangguan pada busbar maka semua
hubungan ke bus-bus dari sumber
harus diputus untuk mengisolasi
gangguan pada busbar.
38. Penangkal Surja
Sistem ini memiliki sifat-sifat antara lain:
1. Dapat memberikan respon yang cepat
terhadap terjadinya tegangan surja
2. Memiliki karakteriostik R yang non-linier
3. Memiliki kemampuan termal yang tinggi untuk
dapat menyerap energi petir
4. Tidak tergantung pada polaritas tegangan surja
5. Memiliki kemampuan memadamkan arus
lanjut yang besar bilamana tegangan surja
telah lewat
39. Kawat Petir
Kawat petir memiliki fungsi antara lain:
Bertindak sebagai perisai bagi konduktor
daya terhadap sambaran petir
Bilamana mengenai petir dapat dengan
cepat mengalirkannya ke tanah
Terdapat hubungan dielektrik dan magnetik
antara kawat petir dan konduktor daya, yang
memngkinkan terjadinya kerusakan pada
isolasi
41. Antara Switch Gear dengan transformator daya
saling terinterkoneksi dalam suatu jaringan tegangan
tinggi, dimana arus yang berasal dari pusat pembangkit
terutama transformator akan mengalirkannnya ke
SwitchGear.
Sehingga Switch Gear dalam hal ini selain sebagai
pengaman juga sebagai penyalur/pendistribusi daya
selama CB tertutup hingga ke konsumen.
Hubungan Kerja Switch Gear dengan Transformator
42. Hubungan Kerja Switch Gear
Terhadap Jaringan Tegangan Tinggi
Hubungan yang terinterkoneksi dimana
dari Switch Gear, daya yang diterima akan
disalurkan dari trafo menuju jaringan
tegangan tinggi yang sebelumnya diturunkan
arus dan tegangannya terlebih dahulu.