SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
BAB 10
SISTEM
REPRODUKSI
Kelompok 8 :
XI MIPA I
- Hari Satriagung – 12
- Maria Angelica Tungari – 17
- Michael Setiawan - 20
I. Sistem
Reproduksi
Laki-Laki
• Tersusun dari organ yang terletak di luar
tubuh dan di dalam tubuh.
• Organ luar berupa penis dan skrotum
• Organ dalam berupa saluran pengeluaran
dan kelenjar yang menghasilkan hormon-
hormon kelamin
A. Organ Reproduksi
Laki-Laki
1. SKROTUM (KANTONG PELIR)1. SKROTUM (KANTONG PELIR)
• Berupa kantong longgar dari kulit, fasia (selaput
pembungkus otot), dan otot polos yang membungkus testis
di luar tubuh
• Berjumlah sepasang tetapi dipisahkan oleh septum internal
• Setiap skrotum berisi satu testis
• Fasia skrotum mengandung otot Dartos untuk berkontraksi
membentuk kerutan sebagai respons udara dingin dan
rangsangan seksual
• Skrotum mengandung otot Kremaster berfungsi untuk
mengatur suhu lingkungan testis beberapa derajat lebih
rendah daripada suhu tubuh
2. TESTIS2. TESTIS
• Sepasang organ lunak yang berbentuk oval dengan
ukuran 4 – 5 cm dan diameter 2,5 cm.
• Testis di lapis oleh tunika albuginea, yaitu kapsul
jaringan ikat yang merentang ke arah dalam membentuk
sekitar 250 lobulus.
• Lobulus, di dalamnya terdapat tabulus seminiferus
sebagai tempat terjadinya spermatogenesis.
• Tubulus seminiferus, di dalamnya terdapat lapisan
epitelium germinal yang mengandung sel-sel batang
(spermatogonium), sel-sel Sertoli, dan sel-sel
interstisial (Leydig)
• Sel-sel Setroli berfungsi memberikan nutrisi
bagi spermatozoid yang sedang berkembang
dan menghancurkan sel germinativum yang
cacat (gagal)
• Sel-sel Leydig berfungsi menyekresikan
hormon androgen (testosteron dan
dihidrotestoteron)
3. SALURAN REPRODUKSI3. SALURAN REPRODUKSI
• Epididimis
Merupakan saluran berliku-liku yang sangat panjang (4-6 m),
terletak di sepanjang sisi belakang testis, berfungsi menyimpan
sperma (sekitar enam minggu) hingga menjadi dewasa, motil,
dan fertil. Selama eksitasi seksual (ereksi dan meningkatnya
keinginan seksul), otot polos dinding saluran berkontraksi dan
mendorong sperma masuk ke vas deferens
• Saluran Vas deferens
Berupa saluran lurus kelanjutan dari epididimis yang
meninggalkan skrotum hingga mencapai rongga perut
melalui kanalis inguinalis menuju ke kantong semen
(vesikula seminalis)
• Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius)
Merupakan saluran pendek (sekitar 2 cm) yang
menerima sperma dari vas deferens dan
menyalurkan sekresi vesikula seminalis,
keduanya bermuara ke uretra
• Uretra
Saluran kelamin dari kantong semen dan saluran
pembuangan urine dari kandung kemih sampai
ke ujung penis
4. KELENJAR AKSESORI4. KELENJAR AKSESORI
• Vesikula seminalis
Merupakan kantong berkelok-kelok yang bermuara ke
dalam duktus ejakulatorius, berukuran panjang sekitar 5
cm, serta menghasilkan cairan kental bersifat basa yang
kaya akan fruktosa untuk menutrisi dan melindungi
sperma
• Kelenjar prostat
Terletak di bawah kandung kemih, menyelubungi uretra
bagian atas, serta menghasilkan cairan basa menyerupai
susu yang akan meingkatkan motilitas sperma pada pH
optimum 6,0-6,5. Akan membesar saat remaja hingga 20
tahun. Sekitar 70 tahun, ukurannya terus bertambah
hingga mengganggu perkemihan
• Kelenjar Cowper (bulbouretral)
Merupakan kelenjar kecil dengan ukuran dan
bentuk menyerupai kacang polong yang
bermuara ke dalam uretra di penis serta
menghasilkan cairan bersifat basa yang
mengandung mukus (lendir) untuk pelumasan
5. PENIS5. PENIS
• Berfungsi sebagai organ kopulasi serta pengeluaran
urine dan semen
• Kulitnya tipis dan tidak berambut, kecuali bagian
dekat akar organ
• Glans penis banyak mengandung ujung-ujung saraf sensoris,
tertutup oleh lipatan kulit longgar prepusium (kulup),
kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi (khitan)
• Badan penis terdiri atas tiga massa jaringan erektil silindris
yang berongga-rongga dan banyak mengandung pembuluh
darah, yaitu dua korpus kavernosum dan satu korpus
spongiosum yang membungkus uretra. Jika terdapat
rangsangan seksual, jaringan berongga akan terisi penuh
oleh darah yang mengakibatkan penis mengembang dan
tegang, disebut ereksi
• Titik Kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan
ejakulasi (penyemprotan semen). Cairan semen berwarna
abu- abu kekunaingan dengan pH 6,8-8,8. Volume cairan
semen 1-0 mL (rata-rata 3 mL), yang mengandung 90% air
dan 50-120 juta sperma/mL. Volume sperma sekitar 5%
mampu bertahan hidup sekitar 24-72 jam dalam saluran
reproduksi wanita. Sperma dapat disimpan beberapa hari
atau dibekukan untuk disimpan lebih dari satu tahun
15
Kelenjar Prostat
Saluran vas deferens
Ligamen suspensor penis
Kandung kemih
Simfisis pubis
Korpus kavernosum
Korpus spongiosum
Bukaan uretra luar
Ampula saluran vas deferens
Vesikula seminalis
Saluran ejakulasi
Uretra prostat
Otot bagian dalam parineum
Kelenjar bulbouretral
Otot perineum di sekitar anus
Uretra membranosa
Uretra spons
Testis
Epididimis
Skrotum
Sistem Reproduksi Laki-Laki
16
Vena penis
Vena dalam bagian dorsal
Korpora kavernosa
Arteri kavernosa
Uretra spons
Prepusium
Korpus spongiosum
Sistem Reproduksi Laki-Laki
B. Hormon Kelamin
Laki-Laki
Diproduksi oleh testis, hipofisis, dan hipotalamus.
1. HORMON TESTISKULAR1. HORMON TESTISKULAR
a) Testosteron memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
• Pada saat janin , untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan
genitalia luar serta menstimulasi penurunan testis ke dalam
skrotum
• Saat usia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan ciri – ciri seks sekunder, seperti :
Perkembangan organ genitalia, pendistribusian rambut sebagai ciri
khas laki – laki, pembesaran laring, penebalan pita suara,
meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit, meningkatkan aktivitas
kelenjar keringat dan sebasea yang terkadang memicu timbulnya
jerawat, meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme,
jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen.
b) Androstenedion
Sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki –
laki.
c) Dihidrotestosteron (DHT)
Berfungsi untuk pertumbuhan prenatal dan
diferensiasi genitalia laki – laki.
d) Inhibin dan protein pengikat androgen
Dihasilkan oleh sel – sel Sertoli dan berfungsi untuk
merespons sekresi FSH.
2. HORMON HIPOFISIS2. HORMON HIPOFISIS
a) FSH (follicle stimulating hormone)
Memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang
berperan dalam spermatogenesis.
b) LH (luteinizing hormone) atau ICSH (interstitial cell
stimulating hormone)
Memiliki reseptor pada sel-sel interstisial yang
berfungsi merangsang sel-sel interstisial di dalam
testis untuk berkembang dan menyekresikan
testosteron.
3. HORMON HIPOTALAMUS3. HORMON HIPOTALAMUS
Yaitu GnRH (gonadotropin releasing hormone)
• Berfungsi merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH
dan FSH serta mengatur mekanisme umpan balik negatif
dalam sintesis dan sekresi testosteron.
• Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH meningkat.
• GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH, FSH
menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH menstimulasi
produksi testosteron.
• Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi
GnRH.
C. Gametogenesis
pada Laki-Laki
(Spermatogenesis)
• Gametogenesis pada laki – laki disebut
spermatogenesis, dan terjadi di tubulus seminiferus
dalam testis.
• Spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari.
Tahapan Spermatogenesis
1. Mitosis
• Spermatogonium berkromosom diploid (2n) yang terletak
berdekatan dengan membran basalis tubulus seminiferus
berproliferasi melalui pembelahan secara mitosis dan
berdiferensiasi menjadi spermatosit primer (2n).
2. Meiosis
• Setiap spermatosit primer (2n) membelah pada meiosis I dan
membentuk dua spermatosit sekunder (n).
• Dua spermatosit sekunder (n) membelah pada meiosis II
menjadi empat spermatid (n).
3. Spermiogenesis
• Masing – masing spermatid (n) mengalami maturasi
(pematangan) menjadi spermatozoa (sperma) berkromosom
haploid (n).
• Sperma berukuran 60 μm dan terdiri atas kepala, leher,
dan ekor.
• Kepala sperma memiliki nukleus dan dilapisi oleh
akrosom yang mengandung enzim untuk menembus ovum.
• Leher sperma mengandung mitokondria yang
memproduksi ATP atau energi untuk pergerakan sperma.
4. Spermiasi
• Sperma yang sudah dewasa bergerak ke lumen tubulus
seminiferus, menuju ke tubulus rekti (tubulus lurus),
anyaman saluran testis (rete testis), dan duktus eferen.
• Sperma selanjutnya akan disalurkan ke epididimis.
• Pergerakan sperma tersebut disebabkan oleh kontraksi
peristaltik otot saluran.
29
Spermatogenesis
Spermatogenesis
Spermatogonium
Mitosis
Spermatosit primer
Mitosis I
Mitosis II
Spermatosit
sekunder
Spermatid
Spermiogenesis
Spermatozoa
(sperm)
Rongga
Sel
sertoli
Spermatogonia
Spermatosit
primer
Sel Leydig
Kapiler
pertubulen
Sayatan mendatar tubulus seminiferus
Jaringan
interstisial
Kapiler
lipatik
Sel sertoli
Spermatid
awal
Arteriol
30
StrukturSpermatozoa
Akrosom Membran plasma
Nukleus
Sentriol
Mitokondria
Cakram terminal
Filamen sumbu
Kepala Bagian tengah
(penghubung)
Ekor Ujung ekor
Ruang periakrosom
Membran sel
Akrosom
Ruang sub akrosom
Pembungkus inti
Membran luar akrosom
Vakuola inti
Nukleus
Daerah pasca
akrosom
Bagian ekuator
Sentriol
Seludang
pasca
akrosom
Sentriol
Cincin posterior
Bagian penghubung
Seludang
mitokondria
Benang padat
bagian luar
Pembungkus
inti
Pasangan pusat
Aksonem
Aksonem
Tampak sampingTampak depan
II. Sistem
Reproduksi
Wanita
• Sistem reproduksi wanita tersusun dari organ yang
terletak didalam dan diluar tubuh.
• Organ yang terletak dalam tubuh :
 Ovarium
 Tuba Fallopi (tuba uterine/ oviduk)
 Uterus
 Vagina
• Organ yang terletak diluar tubuh : vulva (pudendum)
A. Organ Reproduksi
Wanita
• Berjumlah sepasang
• Terletak di rongga pelvis (panggul)
• Berbentuk seperti buah kenari yang
panjangnya 3-5cm, lebar 2-3cm, tebal 1cm
• Fungsinya sebagai tempat oogenesis, dan
menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron
1. OVARIUM (INDUNG TELUR)1. OVARIUM (INDUNG TELUR)
• Struktur :
 Kulit (korteks) atau zona parenkimatosa
Terdiri atas tunika albuginea (epitel
berbentuk kubus), jaringan ikat stroma yang
mengandung folikel primordial dan folikel
Graaf, serta sel-sel Walthard
 Inti (medula) atau zona vaskulosa
Terdiri atas jaringan ikat stroma yang
berisi pembuluh darah, serabut saraf, dan otot
polos
• Berjumlah sepasang
• Berukuran panjang 10cm dengan diameter 0,7cm
• Memiliki bagian infundibulum (ujung terbuka berbentuk
corong dengan fimbria untuk menyapu oosit yang
terovulasi), ampula (segmen tengah), dan ismus (segmen
dekat uterus)
• Dinding tuba memiliki epitel bersilia untuk menggerakan
oosit menuju uterus (4-5 hari)
• Umumnya, fertilisasi terjadi di sepertiga bagian atas tuba
Fallopi
2. TUBA FALLOPI (TUBA UTERINA/
OVIDUK)
2. TUBA FALLOPI (TUBA UTERINA/
OVIDUK)
• Organ tunggal berongga
• Berbentuk seperti pir terbalik
• Berukuran panjang 7cm dan lebar 5cm,
diameternya 2,3cm
• Terletak di antara rektum dan kandung kemih
• Dindingnya tersusun dari :
 Perimetrium (terluar)
 Miometrium (lapisan tengah jaringan otot polos)
 Endometrium (terdalam)
3. UTERUS3. UTERUS
• Endometrium mengalami perubahan selama siklus
menstruasi
• Fungsi endometrium terdiri atas dua lapisan :
 Stratum fungsionalis
Mengandung kelenjar dan luruh saat
menstruasi
 Stratum basalis
Berdekatan dengan miometrium dan tidak
mengalami perubahan selama siklus
menstruasi
• Bagian leher bawah uterus disebut serviks
• Tabung fibromuskular yang panjangnya sekitar 8-
10cm
• Dindingnya berlipat-lipat, elastis, dan dilapisi epitel
pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk
estrogen
• Fungsinya sebagai organ kopulasi, jalan aliran
menstruasi, dan jalan lahir bayi
• Sebelum pubertas dan setelah menopause,
konsentrasi estrogen rendah, sehingga lapisan vagina
tipis, akumulasi glikogen sel mukosa sedikit, dan pH
menjasi basa
4. VAGINA4. VAGINA
• Pada masa reproduktif, konsentrasi estrogen
meningkat sehingga lapisan vagina tebal
• Akumulasi glikogen yang tinggi pada sel
mukosa akan di metabolisme oleh bakteri
normal vagina menjadi asam laktat sehingga
vagina bersifat asam (pH 3,5-4,0)
Organ genitalia luar
5. VULVA (PUDENDUM)5. VULVA (PUDENDUM)
• Mons pubis
Bantalan jaringan lemak berkulit. Ditutupi rambut
setelah masa pubertas.
• Labia Major (bibis besar)
Dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis
merentang kebawah dan bertemu di perineum dekat
anus. Setelah pubertas, ditutupi oleh rambut.
• Labia Minor (bibir kecil)
Dua lipatan kulit diantara kedua labia major dan
tidak ditutupi rambut. Mengandung kelenjar sebasea
dan beberapa kelenjar keringat.
Bagian-Bagian
• Klitoris
Homolog dengan penis laki-laki, berukuran lebih kecil dan
tidak memiliki lubang uretra. Memiliki dua korpus
kavernosum dari jaringan erektil. Jaringannya mengandung
banyak ujung saraf yang sensitif
• Vestibula
Area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra,
mulut vagina, dan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar
Bartholin menghasilkan lendir saat eksitasi seksual
• Orifisium uretra
Jalur keluar urine dari kandung kemih. Bagian tepinya
mengandung du kelenjar parauretral (skene)
• Mulut vagina
Dikelilingi membran yang disebut himen (selaput dara).
Himen setiap wanita bentuk dan ukurannya bervariasi
45
Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar dan Dalam (Tampak Samping)
Kandung
kemih
Simfisis pubis
Mons pubis
Uretra
Klitoris
Labia minor
Labia major
Uterus
Ovarium
Forniks uterus
Serviks
Rektum
Vagina
Anus
46
Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam (Tampak Depan)
Fimbriae
Uterus
Tuba
Fallopi
Serviks
Vagina
Labia major
Labia
minor
Ovarium
Ligamen
ovarium
Ligamen
besar
Sistem Reproduksi Manusia

More Related Content

What's hot (20)

Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
sistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusiasistem reproduksi manusia
sistem reproduksi manusia
 
Kelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bioKelompok 7 yanti bio
Kelompok 7 yanti bio
 
Alat reproduksi pria
Alat reproduksi priaAlat reproduksi pria
Alat reproduksi pria
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIASISTEM REPRODUKSI PRIA
SISTEM REPRODUKSI PRIA
 
SISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSISISTEM REPRODUKSI
SISTEM REPRODUKSI
 
Sistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi PriaSistem Reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Pria
 
Alat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki pptAlat reproduksi pada laki laki ppt
Alat reproduksi pada laki laki ppt
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
 
Anatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi priaAnatomi sistem reproduksi pria
Anatomi sistem reproduksi pria
 
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi priaAnatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
 
Tugas biologi smpn1 bdg
Tugas biologi smpn1 bdgTugas biologi smpn1 bdg
Tugas biologi smpn1 bdg
 
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
Anatomi fisiologi alat reproduksi pria (2)
 
Genitalia masculina
Genitalia masculinaGenitalia masculina
Genitalia masculina
 
Reproduksi manusia
Reproduksi manusiaReproduksi manusia
Reproduksi manusia
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
3.1 reproductive male
3.1 reproductive male3.1 reproductive male
3.1 reproductive male
 
SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITASISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI WANITA
 

Similar to Sistem Reproduksi Manusia

Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Hana Yoshimasa
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiAhmad Ali
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi priareproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi priaDwiNormaR
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksinuniek20
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdfSISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdffadhelmuhammad48
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatik
Anatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatikAnatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatik
Anatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatikibsrsud
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction systemNurul Wulandari
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi alainbagus
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxLuhSukariasih
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptHany Khairunnisa
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusianissayyo
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt26NazwaSyalsaDaviraX
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusiaHarlan Hariz
 

Similar to Sistem Reproduksi Manusia (20)

Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-133565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
33565900 makalah-reproduksi-pria-dan-wanita-1
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi priareproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
sistem reproduksi
sistem reproduksisistem reproduksi
sistem reproduksi
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdfSISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Anatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatik
Anatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatikAnatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatik
Anatomi fisiologi sistem reproduksirevisiatik
 
Human reproduction system
Human reproduction systemHuman reproduction system
Human reproduction system
 
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
Sistem Reproduksi Manusia - Biologi
 
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptxModul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
Modul-5-Pendidikan-Kehidupan-Keluarga.pptx
 
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi priaSistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria
 
Sistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria pptSistem Reproduksi Pria ppt
Sistem Reproduksi Pria ppt
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Trans anfis alat reproduksi pria
Trans anfis alat reproduksi priaTrans anfis alat reproduksi pria
Trans anfis alat reproduksi pria
 
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.pptSistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
Sistem Reproduksi Pada Manusia_Nazwa Syalsa_XI MIPA C.ppt
 
Makalah reproduksi manusia
Makalah reproduksi  manusiaMakalah reproduksi  manusia
Makalah reproduksi manusia
 

More from unisparklezz

Sistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan MakananSistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan Makananunisparklezz
 
Struktur dan Fungsi Sel Mkhluk Hidup
Struktur dan Fungsi Sel Mkhluk HidupStruktur dan Fungsi Sel Mkhluk Hidup
Struktur dan Fungsi Sel Mkhluk Hidupunisparklezz
 
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk HidupJaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidupunisparklezz
 
Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
Sindrom Stevens Johnson (SSJ)Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
Sindrom Stevens Johnson (SSJ)unisparklezz
 

More from unisparklezz (8)

Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan MakananSistem Pencernaan Makanan
Sistem Pencernaan Makanan
 
Struktur dan Fungsi Sel Mkhluk Hidup
Struktur dan Fungsi Sel Mkhluk HidupStruktur dan Fungsi Sel Mkhluk Hidup
Struktur dan Fungsi Sel Mkhluk Hidup
 
Sistem Pernapasan
Sistem PernapasanSistem Pernapasan
Sistem Pernapasan
 
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk HidupJaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
Jaringan Ikat Penyokong Makhluk Hidup
 
Echinodermata
EchinodermataEchinodermata
Echinodermata
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
Sindrom Stevens Johnson (SSJ)Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
Sindrom Stevens Johnson (SSJ)
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

Sistem Reproduksi Manusia

  • 1. BAB 10 SISTEM REPRODUKSI Kelompok 8 : XI MIPA I - Hari Satriagung – 12 - Maria Angelica Tungari – 17 - Michael Setiawan - 20
  • 3. • Tersusun dari organ yang terletak di luar tubuh dan di dalam tubuh. • Organ luar berupa penis dan skrotum • Organ dalam berupa saluran pengeluaran dan kelenjar yang menghasilkan hormon- hormon kelamin
  • 5. 1. SKROTUM (KANTONG PELIR)1. SKROTUM (KANTONG PELIR) • Berupa kantong longgar dari kulit, fasia (selaput pembungkus otot), dan otot polos yang membungkus testis di luar tubuh • Berjumlah sepasang tetapi dipisahkan oleh septum internal • Setiap skrotum berisi satu testis • Fasia skrotum mengandung otot Dartos untuk berkontraksi membentuk kerutan sebagai respons udara dingin dan rangsangan seksual • Skrotum mengandung otot Kremaster berfungsi untuk mengatur suhu lingkungan testis beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh
  • 6. 2. TESTIS2. TESTIS • Sepasang organ lunak yang berbentuk oval dengan ukuran 4 – 5 cm dan diameter 2,5 cm. • Testis di lapis oleh tunika albuginea, yaitu kapsul jaringan ikat yang merentang ke arah dalam membentuk sekitar 250 lobulus. • Lobulus, di dalamnya terdapat tabulus seminiferus sebagai tempat terjadinya spermatogenesis. • Tubulus seminiferus, di dalamnya terdapat lapisan epitelium germinal yang mengandung sel-sel batang (spermatogonium), sel-sel Sertoli, dan sel-sel interstisial (Leydig)
  • 7. • Sel-sel Setroli berfungsi memberikan nutrisi bagi spermatozoid yang sedang berkembang dan menghancurkan sel germinativum yang cacat (gagal) • Sel-sel Leydig berfungsi menyekresikan hormon androgen (testosteron dan dihidrotestoteron)
  • 8. 3. SALURAN REPRODUKSI3. SALURAN REPRODUKSI • Epididimis Merupakan saluran berliku-liku yang sangat panjang (4-6 m), terletak di sepanjang sisi belakang testis, berfungsi menyimpan sperma (sekitar enam minggu) hingga menjadi dewasa, motil, dan fertil. Selama eksitasi seksual (ereksi dan meningkatnya keinginan seksul), otot polos dinding saluran berkontraksi dan mendorong sperma masuk ke vas deferens • Saluran Vas deferens Berupa saluran lurus kelanjutan dari epididimis yang meninggalkan skrotum hingga mencapai rongga perut melalui kanalis inguinalis menuju ke kantong semen (vesikula seminalis)
  • 9. • Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius) Merupakan saluran pendek (sekitar 2 cm) yang menerima sperma dari vas deferens dan menyalurkan sekresi vesikula seminalis, keduanya bermuara ke uretra • Uretra Saluran kelamin dari kantong semen dan saluran pembuangan urine dari kandung kemih sampai ke ujung penis
  • 10. 4. KELENJAR AKSESORI4. KELENJAR AKSESORI • Vesikula seminalis Merupakan kantong berkelok-kelok yang bermuara ke dalam duktus ejakulatorius, berukuran panjang sekitar 5 cm, serta menghasilkan cairan kental bersifat basa yang kaya akan fruktosa untuk menutrisi dan melindungi sperma • Kelenjar prostat Terletak di bawah kandung kemih, menyelubungi uretra bagian atas, serta menghasilkan cairan basa menyerupai susu yang akan meingkatkan motilitas sperma pada pH optimum 6,0-6,5. Akan membesar saat remaja hingga 20 tahun. Sekitar 70 tahun, ukurannya terus bertambah hingga mengganggu perkemihan
  • 11. • Kelenjar Cowper (bulbouretral) Merupakan kelenjar kecil dengan ukuran dan bentuk menyerupai kacang polong yang bermuara ke dalam uretra di penis serta menghasilkan cairan bersifat basa yang mengandung mukus (lendir) untuk pelumasan
  • 12. 5. PENIS5. PENIS • Berfungsi sebagai organ kopulasi serta pengeluaran urine dan semen • Kulitnya tipis dan tidak berambut, kecuali bagian dekat akar organ
  • 13. • Glans penis banyak mengandung ujung-ujung saraf sensoris, tertutup oleh lipatan kulit longgar prepusium (kulup), kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi (khitan) • Badan penis terdiri atas tiga massa jaringan erektil silindris yang berongga-rongga dan banyak mengandung pembuluh darah, yaitu dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum yang membungkus uretra. Jika terdapat rangsangan seksual, jaringan berongga akan terisi penuh oleh darah yang mengakibatkan penis mengembang dan tegang, disebut ereksi
  • 14. • Titik Kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan ejakulasi (penyemprotan semen). Cairan semen berwarna abu- abu kekunaingan dengan pH 6,8-8,8. Volume cairan semen 1-0 mL (rata-rata 3 mL), yang mengandung 90% air dan 50-120 juta sperma/mL. Volume sperma sekitar 5% mampu bertahan hidup sekitar 24-72 jam dalam saluran reproduksi wanita. Sperma dapat disimpan beberapa hari atau dibekukan untuk disimpan lebih dari satu tahun
  • 15. 15 Kelenjar Prostat Saluran vas deferens Ligamen suspensor penis Kandung kemih Simfisis pubis Korpus kavernosum Korpus spongiosum Bukaan uretra luar Ampula saluran vas deferens Vesikula seminalis Saluran ejakulasi Uretra prostat Otot bagian dalam parineum Kelenjar bulbouretral Otot perineum di sekitar anus Uretra membranosa Uretra spons Testis Epididimis Skrotum Sistem Reproduksi Laki-Laki
  • 16. 16 Vena penis Vena dalam bagian dorsal Korpora kavernosa Arteri kavernosa Uretra spons Prepusium Korpus spongiosum Sistem Reproduksi Laki-Laki
  • 18. Diproduksi oleh testis, hipofisis, dan hipotalamus.
  • 19. 1. HORMON TESTISKULAR1. HORMON TESTISKULAR a) Testosteron memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut : • Pada saat janin , untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan genitalia luar serta menstimulasi penurunan testis ke dalam skrotum • Saat usia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan ciri – ciri seks sekunder, seperti : Perkembangan organ genitalia, pendistribusian rambut sebagai ciri khas laki – laki, pembesaran laring, penebalan pita suara, meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit, meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan sebasea yang terkadang memicu timbulnya jerawat, meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme, jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen.
  • 20. b) Androstenedion Sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki – laki. c) Dihidrotestosteron (DHT) Berfungsi untuk pertumbuhan prenatal dan diferensiasi genitalia laki – laki. d) Inhibin dan protein pengikat androgen Dihasilkan oleh sel – sel Sertoli dan berfungsi untuk merespons sekresi FSH.
  • 21. 2. HORMON HIPOFISIS2. HORMON HIPOFISIS a) FSH (follicle stimulating hormone) Memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang berperan dalam spermatogenesis. b) LH (luteinizing hormone) atau ICSH (interstitial cell stimulating hormone) Memiliki reseptor pada sel-sel interstisial yang berfungsi merangsang sel-sel interstisial di dalam testis untuk berkembang dan menyekresikan testosteron.
  • 22. 3. HORMON HIPOTALAMUS3. HORMON HIPOTALAMUS Yaitu GnRH (gonadotropin releasing hormone) • Berfungsi merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH dan FSH serta mengatur mekanisme umpan balik negatif dalam sintesis dan sekresi testosteron. • Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH meningkat. • GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH, FSH menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH menstimulasi produksi testosteron. • Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
  • 24. • Gametogenesis pada laki – laki disebut spermatogenesis, dan terjadi di tubulus seminiferus dalam testis. • Spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari.
  • 25. Tahapan Spermatogenesis 1. Mitosis • Spermatogonium berkromosom diploid (2n) yang terletak berdekatan dengan membran basalis tubulus seminiferus berproliferasi melalui pembelahan secara mitosis dan berdiferensiasi menjadi spermatosit primer (2n). 2. Meiosis • Setiap spermatosit primer (2n) membelah pada meiosis I dan membentuk dua spermatosit sekunder (n). • Dua spermatosit sekunder (n) membelah pada meiosis II menjadi empat spermatid (n).
  • 26. 3. Spermiogenesis • Masing – masing spermatid (n) mengalami maturasi (pematangan) menjadi spermatozoa (sperma) berkromosom haploid (n). • Sperma berukuran 60 μm dan terdiri atas kepala, leher, dan ekor. • Kepala sperma memiliki nukleus dan dilapisi oleh akrosom yang mengandung enzim untuk menembus ovum. • Leher sperma mengandung mitokondria yang memproduksi ATP atau energi untuk pergerakan sperma.
  • 27. 4. Spermiasi • Sperma yang sudah dewasa bergerak ke lumen tubulus seminiferus, menuju ke tubulus rekti (tubulus lurus), anyaman saluran testis (rete testis), dan duktus eferen. • Sperma selanjutnya akan disalurkan ke epididimis. • Pergerakan sperma tersebut disebabkan oleh kontraksi peristaltik otot saluran.
  • 28.
  • 29. 29 Spermatogenesis Spermatogenesis Spermatogonium Mitosis Spermatosit primer Mitosis I Mitosis II Spermatosit sekunder Spermatid Spermiogenesis Spermatozoa (sperm) Rongga Sel sertoli Spermatogonia Spermatosit primer Sel Leydig Kapiler pertubulen Sayatan mendatar tubulus seminiferus Jaringan interstisial Kapiler lipatik Sel sertoli Spermatid awal Arteriol
  • 30. 30 StrukturSpermatozoa Akrosom Membran plasma Nukleus Sentriol Mitokondria Cakram terminal Filamen sumbu Kepala Bagian tengah (penghubung) Ekor Ujung ekor Ruang periakrosom Membran sel Akrosom Ruang sub akrosom Pembungkus inti Membran luar akrosom Vakuola inti Nukleus Daerah pasca akrosom Bagian ekuator Sentriol Seludang pasca akrosom Sentriol Cincin posterior Bagian penghubung Seludang mitokondria Benang padat bagian luar Pembungkus inti Pasangan pusat Aksonem Aksonem Tampak sampingTampak depan
  • 32. • Sistem reproduksi wanita tersusun dari organ yang terletak didalam dan diluar tubuh. • Organ yang terletak dalam tubuh :  Ovarium  Tuba Fallopi (tuba uterine/ oviduk)  Uterus  Vagina • Organ yang terletak diluar tubuh : vulva (pudendum)
  • 34. • Berjumlah sepasang • Terletak di rongga pelvis (panggul) • Berbentuk seperti buah kenari yang panjangnya 3-5cm, lebar 2-3cm, tebal 1cm • Fungsinya sebagai tempat oogenesis, dan menghasilkan hormon estrogen dan progesteron 1. OVARIUM (INDUNG TELUR)1. OVARIUM (INDUNG TELUR)
  • 35. • Struktur :  Kulit (korteks) atau zona parenkimatosa Terdiri atas tunika albuginea (epitel berbentuk kubus), jaringan ikat stroma yang mengandung folikel primordial dan folikel Graaf, serta sel-sel Walthard  Inti (medula) atau zona vaskulosa Terdiri atas jaringan ikat stroma yang berisi pembuluh darah, serabut saraf, dan otot polos
  • 36. • Berjumlah sepasang • Berukuran panjang 10cm dengan diameter 0,7cm • Memiliki bagian infundibulum (ujung terbuka berbentuk corong dengan fimbria untuk menyapu oosit yang terovulasi), ampula (segmen tengah), dan ismus (segmen dekat uterus) • Dinding tuba memiliki epitel bersilia untuk menggerakan oosit menuju uterus (4-5 hari) • Umumnya, fertilisasi terjadi di sepertiga bagian atas tuba Fallopi 2. TUBA FALLOPI (TUBA UTERINA/ OVIDUK) 2. TUBA FALLOPI (TUBA UTERINA/ OVIDUK)
  • 37. • Organ tunggal berongga • Berbentuk seperti pir terbalik • Berukuran panjang 7cm dan lebar 5cm, diameternya 2,3cm • Terletak di antara rektum dan kandung kemih • Dindingnya tersusun dari :  Perimetrium (terluar)  Miometrium (lapisan tengah jaringan otot polos)  Endometrium (terdalam) 3. UTERUS3. UTERUS
  • 38. • Endometrium mengalami perubahan selama siklus menstruasi • Fungsi endometrium terdiri atas dua lapisan :  Stratum fungsionalis Mengandung kelenjar dan luruh saat menstruasi  Stratum basalis Berdekatan dengan miometrium dan tidak mengalami perubahan selama siklus menstruasi • Bagian leher bawah uterus disebut serviks
  • 39. • Tabung fibromuskular yang panjangnya sekitar 8- 10cm • Dindingnya berlipat-lipat, elastis, dan dilapisi epitel pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk estrogen • Fungsinya sebagai organ kopulasi, jalan aliran menstruasi, dan jalan lahir bayi • Sebelum pubertas dan setelah menopause, konsentrasi estrogen rendah, sehingga lapisan vagina tipis, akumulasi glikogen sel mukosa sedikit, dan pH menjasi basa 4. VAGINA4. VAGINA
  • 40. • Pada masa reproduktif, konsentrasi estrogen meningkat sehingga lapisan vagina tebal • Akumulasi glikogen yang tinggi pada sel mukosa akan di metabolisme oleh bakteri normal vagina menjadi asam laktat sehingga vagina bersifat asam (pH 3,5-4,0)
  • 41. Organ genitalia luar 5. VULVA (PUDENDUM)5. VULVA (PUDENDUM)
  • 42.
  • 43. • Mons pubis Bantalan jaringan lemak berkulit. Ditutupi rambut setelah masa pubertas. • Labia Major (bibis besar) Dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis merentang kebawah dan bertemu di perineum dekat anus. Setelah pubertas, ditutupi oleh rambut. • Labia Minor (bibir kecil) Dua lipatan kulit diantara kedua labia major dan tidak ditutupi rambut. Mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar keringat. Bagian-Bagian
  • 44. • Klitoris Homolog dengan penis laki-laki, berukuran lebih kecil dan tidak memiliki lubang uretra. Memiliki dua korpus kavernosum dari jaringan erektil. Jaringannya mengandung banyak ujung saraf yang sensitif • Vestibula Area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra, mulut vagina, dan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar Bartholin menghasilkan lendir saat eksitasi seksual • Orifisium uretra Jalur keluar urine dari kandung kemih. Bagian tepinya mengandung du kelenjar parauretral (skene) • Mulut vagina Dikelilingi membran yang disebut himen (selaput dara). Himen setiap wanita bentuk dan ukurannya bervariasi
  • 45. 45 Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar dan Dalam (Tampak Samping) Kandung kemih Simfisis pubis Mons pubis Uretra Klitoris Labia minor Labia major Uterus Ovarium Forniks uterus Serviks Rektum Vagina Anus
  • 46. 46 Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam (Tampak Depan) Fimbriae Uterus Tuba Fallopi Serviks Vagina Labia major Labia minor Ovarium Ligamen ovarium Ligamen besar