3. • Tersusun dari organ yang terletak di luar
tubuh dan di dalam tubuh.
• Organ luar berupa penis dan skrotum
• Organ dalam berupa saluran pengeluaran
dan kelenjar yang menghasilkan hormon-
hormon kelamin
5. 1. SKROTUM (KANTONG PELIR)1. SKROTUM (KANTONG PELIR)
• Berupa kantong longgar dari kulit, fasia (selaput
pembungkus otot), dan otot polos yang membungkus testis
di luar tubuh
• Berjumlah sepasang tetapi dipisahkan oleh septum internal
• Setiap skrotum berisi satu testis
• Fasia skrotum mengandung otot Dartos untuk berkontraksi
membentuk kerutan sebagai respons udara dingin dan
rangsangan seksual
• Skrotum mengandung otot Kremaster berfungsi untuk
mengatur suhu lingkungan testis beberapa derajat lebih
rendah daripada suhu tubuh
6. 2. TESTIS2. TESTIS
• Sepasang organ lunak yang berbentuk oval dengan
ukuran 4 – 5 cm dan diameter 2,5 cm.
• Testis di lapis oleh tunika albuginea, yaitu kapsul
jaringan ikat yang merentang ke arah dalam membentuk
sekitar 250 lobulus.
• Lobulus, di dalamnya terdapat tabulus seminiferus
sebagai tempat terjadinya spermatogenesis.
• Tubulus seminiferus, di dalamnya terdapat lapisan
epitelium germinal yang mengandung sel-sel batang
(spermatogonium), sel-sel Sertoli, dan sel-sel
interstisial (Leydig)
7. • Sel-sel Setroli berfungsi memberikan nutrisi
bagi spermatozoid yang sedang berkembang
dan menghancurkan sel germinativum yang
cacat (gagal)
• Sel-sel Leydig berfungsi menyekresikan
hormon androgen (testosteron dan
dihidrotestoteron)
8. 3. SALURAN REPRODUKSI3. SALURAN REPRODUKSI
• Epididimis
Merupakan saluran berliku-liku yang sangat panjang (4-6 m),
terletak di sepanjang sisi belakang testis, berfungsi menyimpan
sperma (sekitar enam minggu) hingga menjadi dewasa, motil,
dan fertil. Selama eksitasi seksual (ereksi dan meningkatnya
keinginan seksul), otot polos dinding saluran berkontraksi dan
mendorong sperma masuk ke vas deferens
• Saluran Vas deferens
Berupa saluran lurus kelanjutan dari epididimis yang
meninggalkan skrotum hingga mencapai rongga perut
melalui kanalis inguinalis menuju ke kantong semen
(vesikula seminalis)
9. • Saluran ejakulasi (duktus ejakulatorius)
Merupakan saluran pendek (sekitar 2 cm) yang
menerima sperma dari vas deferens dan
menyalurkan sekresi vesikula seminalis,
keduanya bermuara ke uretra
• Uretra
Saluran kelamin dari kantong semen dan saluran
pembuangan urine dari kandung kemih sampai
ke ujung penis
10. 4. KELENJAR AKSESORI4. KELENJAR AKSESORI
• Vesikula seminalis
Merupakan kantong berkelok-kelok yang bermuara ke
dalam duktus ejakulatorius, berukuran panjang sekitar 5
cm, serta menghasilkan cairan kental bersifat basa yang
kaya akan fruktosa untuk menutrisi dan melindungi
sperma
• Kelenjar prostat
Terletak di bawah kandung kemih, menyelubungi uretra
bagian atas, serta menghasilkan cairan basa menyerupai
susu yang akan meingkatkan motilitas sperma pada pH
optimum 6,0-6,5. Akan membesar saat remaja hingga 20
tahun. Sekitar 70 tahun, ukurannya terus bertambah
hingga mengganggu perkemihan
11. • Kelenjar Cowper (bulbouretral)
Merupakan kelenjar kecil dengan ukuran dan
bentuk menyerupai kacang polong yang
bermuara ke dalam uretra di penis serta
menghasilkan cairan bersifat basa yang
mengandung mukus (lendir) untuk pelumasan
12. 5. PENIS5. PENIS
• Berfungsi sebagai organ kopulasi serta pengeluaran
urine dan semen
• Kulitnya tipis dan tidak berambut, kecuali bagian
dekat akar organ
13. • Glans penis banyak mengandung ujung-ujung saraf sensoris,
tertutup oleh lipatan kulit longgar prepusium (kulup),
kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi (khitan)
• Badan penis terdiri atas tiga massa jaringan erektil silindris
yang berongga-rongga dan banyak mengandung pembuluh
darah, yaitu dua korpus kavernosum dan satu korpus
spongiosum yang membungkus uretra. Jika terdapat
rangsangan seksual, jaringan berongga akan terisi penuh
oleh darah yang mengakibatkan penis mengembang dan
tegang, disebut ereksi
14. • Titik Kulminasi aksi seksual laki-laki ditandai dengan
ejakulasi (penyemprotan semen). Cairan semen berwarna
abu- abu kekunaingan dengan pH 6,8-8,8. Volume cairan
semen 1-0 mL (rata-rata 3 mL), yang mengandung 90% air
dan 50-120 juta sperma/mL. Volume sperma sekitar 5%
mampu bertahan hidup sekitar 24-72 jam dalam saluran
reproduksi wanita. Sperma dapat disimpan beberapa hari
atau dibekukan untuk disimpan lebih dari satu tahun
15. 15
Kelenjar Prostat
Saluran vas deferens
Ligamen suspensor penis
Kandung kemih
Simfisis pubis
Korpus kavernosum
Korpus spongiosum
Bukaan uretra luar
Ampula saluran vas deferens
Vesikula seminalis
Saluran ejakulasi
Uretra prostat
Otot bagian dalam parineum
Kelenjar bulbouretral
Otot perineum di sekitar anus
Uretra membranosa
Uretra spons
Testis
Epididimis
Skrotum
Sistem Reproduksi Laki-Laki
16. 16
Vena penis
Vena dalam bagian dorsal
Korpora kavernosa
Arteri kavernosa
Uretra spons
Prepusium
Korpus spongiosum
Sistem Reproduksi Laki-Laki
19. 1. HORMON TESTISKULAR1. HORMON TESTISKULAR
a) Testosteron memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
• Pada saat janin , untuk diferensiasi saluran kelamin internal dan
genitalia luar serta menstimulasi penurunan testis ke dalam
skrotum
• Saat usia pubertas, testosteron berfungsi untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan ciri – ciri seks sekunder, seperti :
Perkembangan organ genitalia, pendistribusian rambut sebagai ciri
khas laki – laki, pembesaran laring, penebalan pita suara,
meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit, meningkatkan aktivitas
kelenjar keringat dan sebasea yang terkadang memicu timbulnya
jerawat, meningkatkan massa otot dan tulang, laju metabolisme,
jumlah sel darah merah, dan kapasitas pengikatan oksigen.
20. b) Androstenedion
Sebagai perkusor untuk hormon estrogen pada laki –
laki.
c) Dihidrotestosteron (DHT)
Berfungsi untuk pertumbuhan prenatal dan
diferensiasi genitalia laki – laki.
d) Inhibin dan protein pengikat androgen
Dihasilkan oleh sel – sel Sertoli dan berfungsi untuk
merespons sekresi FSH.
21. 2. HORMON HIPOFISIS2. HORMON HIPOFISIS
a) FSH (follicle stimulating hormone)
Memiliki reseptor pada sel tubulus seminiferus yang
berperan dalam spermatogenesis.
b) LH (luteinizing hormone) atau ICSH (interstitial cell
stimulating hormone)
Memiliki reseptor pada sel-sel interstisial yang
berfungsi merangsang sel-sel interstisial di dalam
testis untuk berkembang dan menyekresikan
testosteron.
22. 3. HORMON HIPOTALAMUS3. HORMON HIPOTALAMUS
Yaitu GnRH (gonadotropin releasing hormone)
• Berfungsi merangsang kelenjar hipofisis mengeluarkan LH
dan FSH serta mengatur mekanisme umpan balik negatif
dalam sintesis dan sekresi testosteron.
• Jika kadar testosteron menurun, produksi GnRH meningkat.
• GnRH selanjutnya menstimulasi sekresi FSH dan LH, FSH
menstimulasi spermatogenesis, sedangkan LH menstimulasi
produksi testosteron.
• Perkembangan pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi
GnRH.
24. • Gametogenesis pada laki – laki disebut
spermatogenesis, dan terjadi di tubulus seminiferus
dalam testis.
• Spermatogenesis memerlukan waktu sekitar 74 hari.
25. Tahapan Spermatogenesis
1. Mitosis
• Spermatogonium berkromosom diploid (2n) yang terletak
berdekatan dengan membran basalis tubulus seminiferus
berproliferasi melalui pembelahan secara mitosis dan
berdiferensiasi menjadi spermatosit primer (2n).
2. Meiosis
• Setiap spermatosit primer (2n) membelah pada meiosis I dan
membentuk dua spermatosit sekunder (n).
• Dua spermatosit sekunder (n) membelah pada meiosis II
menjadi empat spermatid (n).
26. 3. Spermiogenesis
• Masing – masing spermatid (n) mengalami maturasi
(pematangan) menjadi spermatozoa (sperma) berkromosom
haploid (n).
• Sperma berukuran 60 μm dan terdiri atas kepala, leher,
dan ekor.
• Kepala sperma memiliki nukleus dan dilapisi oleh
akrosom yang mengandung enzim untuk menembus ovum.
• Leher sperma mengandung mitokondria yang
memproduksi ATP atau energi untuk pergerakan sperma.
27. 4. Spermiasi
• Sperma yang sudah dewasa bergerak ke lumen tubulus
seminiferus, menuju ke tubulus rekti (tubulus lurus),
anyaman saluran testis (rete testis), dan duktus eferen.
• Sperma selanjutnya akan disalurkan ke epididimis.
• Pergerakan sperma tersebut disebabkan oleh kontraksi
peristaltik otot saluran.
30. 30
StrukturSpermatozoa
Akrosom Membran plasma
Nukleus
Sentriol
Mitokondria
Cakram terminal
Filamen sumbu
Kepala Bagian tengah
(penghubung)
Ekor Ujung ekor
Ruang periakrosom
Membran sel
Akrosom
Ruang sub akrosom
Pembungkus inti
Membran luar akrosom
Vakuola inti
Nukleus
Daerah pasca
akrosom
Bagian ekuator
Sentriol
Seludang
pasca
akrosom
Sentriol
Cincin posterior
Bagian penghubung
Seludang
mitokondria
Benang padat
bagian luar
Pembungkus
inti
Pasangan pusat
Aksonem
Aksonem
Tampak sampingTampak depan
32. • Sistem reproduksi wanita tersusun dari organ yang
terletak didalam dan diluar tubuh.
• Organ yang terletak dalam tubuh :
Ovarium
Tuba Fallopi (tuba uterine/ oviduk)
Uterus
Vagina
• Organ yang terletak diluar tubuh : vulva (pudendum)
34. • Berjumlah sepasang
• Terletak di rongga pelvis (panggul)
• Berbentuk seperti buah kenari yang
panjangnya 3-5cm, lebar 2-3cm, tebal 1cm
• Fungsinya sebagai tempat oogenesis, dan
menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron
1. OVARIUM (INDUNG TELUR)1. OVARIUM (INDUNG TELUR)
35. • Struktur :
Kulit (korteks) atau zona parenkimatosa
Terdiri atas tunika albuginea (epitel
berbentuk kubus), jaringan ikat stroma yang
mengandung folikel primordial dan folikel
Graaf, serta sel-sel Walthard
Inti (medula) atau zona vaskulosa
Terdiri atas jaringan ikat stroma yang
berisi pembuluh darah, serabut saraf, dan otot
polos
36. • Berjumlah sepasang
• Berukuran panjang 10cm dengan diameter 0,7cm
• Memiliki bagian infundibulum (ujung terbuka berbentuk
corong dengan fimbria untuk menyapu oosit yang
terovulasi), ampula (segmen tengah), dan ismus (segmen
dekat uterus)
• Dinding tuba memiliki epitel bersilia untuk menggerakan
oosit menuju uterus (4-5 hari)
• Umumnya, fertilisasi terjadi di sepertiga bagian atas tuba
Fallopi
2. TUBA FALLOPI (TUBA UTERINA/
OVIDUK)
2. TUBA FALLOPI (TUBA UTERINA/
OVIDUK)
37. • Organ tunggal berongga
• Berbentuk seperti pir terbalik
• Berukuran panjang 7cm dan lebar 5cm,
diameternya 2,3cm
• Terletak di antara rektum dan kandung kemih
• Dindingnya tersusun dari :
Perimetrium (terluar)
Miometrium (lapisan tengah jaringan otot polos)
Endometrium (terdalam)
3. UTERUS3. UTERUS
38. • Endometrium mengalami perubahan selama siklus
menstruasi
• Fungsi endometrium terdiri atas dua lapisan :
Stratum fungsionalis
Mengandung kelenjar dan luruh saat
menstruasi
Stratum basalis
Berdekatan dengan miometrium dan tidak
mengalami perubahan selama siklus
menstruasi
• Bagian leher bawah uterus disebut serviks
39. • Tabung fibromuskular yang panjangnya sekitar 8-
10cm
• Dindingnya berlipat-lipat, elastis, dan dilapisi epitel
pipih berlapis banyak yang memiliki reseptor untuk
estrogen
• Fungsinya sebagai organ kopulasi, jalan aliran
menstruasi, dan jalan lahir bayi
• Sebelum pubertas dan setelah menopause,
konsentrasi estrogen rendah, sehingga lapisan vagina
tipis, akumulasi glikogen sel mukosa sedikit, dan pH
menjasi basa
4. VAGINA4. VAGINA
40. • Pada masa reproduktif, konsentrasi estrogen
meningkat sehingga lapisan vagina tebal
• Akumulasi glikogen yang tinggi pada sel
mukosa akan di metabolisme oleh bakteri
normal vagina menjadi asam laktat sehingga
vagina bersifat asam (pH 3,5-4,0)
43. • Mons pubis
Bantalan jaringan lemak berkulit. Ditutupi rambut
setelah masa pubertas.
• Labia Major (bibis besar)
Dua lipatan kulit longitudinal dari mons pubis
merentang kebawah dan bertemu di perineum dekat
anus. Setelah pubertas, ditutupi oleh rambut.
• Labia Minor (bibir kecil)
Dua lipatan kulit diantara kedua labia major dan
tidak ditutupi rambut. Mengandung kelenjar sebasea
dan beberapa kelenjar keringat.
Bagian-Bagian
44. • Klitoris
Homolog dengan penis laki-laki, berukuran lebih kecil dan
tidak memiliki lubang uretra. Memiliki dua korpus
kavernosum dari jaringan erektil. Jaringannya mengandung
banyak ujung saraf yang sensitif
• Vestibula
Area yang dikelilingi labia minor, menutupi lubang uretra,
mulut vagina, dan saluran kelenjar Bartholin. Kelenjar
Bartholin menghasilkan lendir saat eksitasi seksual
• Orifisium uretra
Jalur keluar urine dari kandung kemih. Bagian tepinya
mengandung du kelenjar parauretral (skene)
• Mulut vagina
Dikelilingi membran yang disebut himen (selaput dara).
Himen setiap wanita bentuk dan ukurannya bervariasi
45. 45
Organ Reproduksi Wanita Bagian Luar dan Dalam (Tampak Samping)
Kandung
kemih
Simfisis pubis
Mons pubis
Uretra
Klitoris
Labia minor
Labia major
Uterus
Ovarium
Forniks uterus
Serviks
Rektum
Vagina
Anus
46. 46
Organ Reproduksi Wanita Bagian Dalam (Tampak Depan)
Fimbriae
Uterus
Tuba
Fallopi
Serviks
Vagina
Labia major
Labia
minor
Ovarium
Ligamen
ovarium
Ligamen
besar