SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  12
Tugas Latsar
Identifikasi Isu Tingginya Angka Kematian
Ibu dan Bayi di Provinsi Kalimantan Barat
Kelompok 4
Maria Novelina Pasaribu, S.K.M.
Elita Wulan Dari, S.Sos
Gambaran Umum Kondisi Kematian Ibu
dan Bayi di Provinsi Kalimantan Barat
Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan
salah satu aspek penting dalam pembangunan
nasional secara menyeluruh
Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat
adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB). Makin tinggi angka kematian
ibu dan bayi di suatu negara maka dapat
dipastikan bahwa derajat kesehatan negara
tersebut buruk (Kemenkes RI, 2018).
Berdasarkan laporan seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, kasus
kematian maternal yang terjadi pada tahun 2021
tercatat sebanyak 183 kasus kematian ibu.
Sehingga jika dihitung angka kematian ibu maternal
dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 85.413, maka
kematian ibu maternal di Provinsi Kalimantan Barat
pada tahun 2021 sebanyak 214 per 100.000 kelahiran
hidup.
Angka kematian ibu maternal terbesar ada di Kabupaten
Mempawah, yaitu sebesar 350 per 100.000 kelahiran
hidup, dan terkecil ada di Kota Pontianak, yaitu sebesar
119 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat, 2021).
Identifikasi dan Penetapan Isu
Environmental Scanning : yaitu pengawasan, evaluasi dan
penyebaran informasi yang berasal dari lingkungan eksternal
dan internal kepada orang-orang penting dalam
perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012:98) Enviromental
Scanning yang dilakukan penulis bertujuan untuk
mengetahui penyebab masalah tingginya angka kematian
ibu dan bayi di Provinsi Kalimantan Barat yaitu :
1) Persebaran jumlah tenaga kesehatan/bidan yang tidak
merata di kabupaten/kota
2) Terbatasnya akses (daya jangkau, waktu tempuh) atas
pelayanan kesehatan terutama untuk daerah terpencil.
1. Environmental Scanning
3) Terbatasnya jumlah puskesmas yang mampu menangani
kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal
4) Sistem rujukan yang masih belum optimal
5) Budaya di masyarakat dimana ibu hamil masih senagn untuk
bersalin di rumah
6) Tingkat Pendidikan ibu yang masih rendah
7) Masih rendahnya tingkat kepedulian dan dukungan keluarga
terhadap ibu.
8) Tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya bidan
sudah relatif banyak namun belum tersebar merata di seluruh
wilayah Kalimantan Barat,
9) Sarana prasarana masih belum semuanya memenuhi standar.
Demikian juga PONED dan RS PONEK belum diiringi dengan
peningkatan kualitas pelayanan
10) Kurangnya kepedulian kesehatan terhadap ibu sebelum hamil
terutama pada masa remaja.
2. Problem Solving
Problem Solving : merupakan cara memberikan pengertian dengan
menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah, dan berfikir tentang
suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya
untukmemecahkanmasalah(Abdul, 2013)
Problem Solving yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui
pemecahan masalah yang tepat untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu
danbayidiProvinsiKalimantanBaratyaitu:
1) Peningkatanaksesdankualitaspelayanankesehatanibudanbayi
melaluipeningkatankapasitastenagakesehatanyangkompeten
2) Peningkatanpemberdayaanmasyarakatmelaluipemanfaatan
bukuKIA,kelasibu,P4K danpendampinganibuhamil
3) PelaksanaanAuditmaternalperinataldansurveilanskematianibu.
4) Peningkatan pelayanan antenatal yang berkualitas
sangat menentukan keberlangsungan kesejahteraan
bayi melaui program kelas ibu hamil.
5) Pelayanan kegawatdaruratan neonatal turut andil
dalam penyelamatan bayi yang mengalami
kegawatdaruratan sehingga bayi dapat terselamatkan.
6) Peran lintas program dan lintas sektor sangat penting
dalam penurunan angka kematian bayi.
7) Peningkatan capaian program Gizi termasuk ASI
eksklusif, Imunisasi, kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan peduli remaja serta pemberdayaan
masyarakat melaui promosi kesehatan, ditambah
peran lintas sektor yang dapat membantu pencapaian
program tersebut di masyarakat.
3. Analysis
Analysis : suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu
keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal
tanda-tanda komponen hubungan satu sama lain dan fungsi
masing-masing dalam satu keseluruhan terpadu.
(Komaruddin, 2001).
Analysis yang dilakukan penulis bertujuan untuk
menguraikan antara penyebab masalah tingginya angka
kematian ibu dan bayi dan pemecahan masalahnya sehingga
menjadi satu kesatuan yang dapat menjadi pertimbangan
untuk perbaikan stunting di Provinsi Kalimantan Barat yaitu :
1) Persebaran jumlah tenaga kesehatan/bidan yang tidak
merata di kabupaten/kota
2) Terbatasnya akses (daya jangkau, waktu tempuh) atas
pelayanan kesehatan terutama untuk daerah terpencil.
3) Terbatasnya jumlah puskesmas yang mampu menangani
kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal
4) Sistem rujukan yang masih belum optimal
5) Budaya di masyarakat dimana ibu hamil masih senagn untuk
bersalin di rumah
6) Tingkat Pendidikan ibu yang masih rendah
7) Masih rendahnya tingkat kepedulian dan dukungan keluarga
terhadap ibu.
8) Tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya
bidan
sudah relatif banyak namun belum tersebar merata di seluruh
wilayah Kalimantan Barat.
9) Sarana prasarana masih belum semuanya memenuhi standar.
Demikian juga PONED dan RS PONEK belum diiringi dengan
peningkatan kualitas pelayanan
10) Kurangnya kepedulian kesehatan terhadap ibu sebelum hamil
terutama pada masa remaja.
Dan pemecahan masalah yang tepat untuk mengatasi
tingginya angka kematian ibu dan bayi di Provinsi
Kalimantan Barat yaitu :
1) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan bayi melalui peningkatan kapasitas
tenaga kesehatan yang kompeten
2) Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
pemanfaatan buku KIA, kelasi ibu , P4K dan
pendampingan ibu hamil
3) Pelaksanaan Audit maternal perinatal dan surveilans
kematian ibu.
4) Peningkatan pelayanan antenatal yang berkualitas
sangat menentukan keberlangsungan kesejahteraan bayi
melaui program kelas ibu hamil.
5) Pelayanan kegawatdaruratan neonatal turut
andil dalam penyelamatan bayi yang mengalami
kegawatdaruratan sehingga bayi dapat
terselamatkan.
6) Peran lintas program dan lintas sektor sangat
penting dalam penurunan angka kematian bayi.
7) Peningkatan capaian program Gizi termasuk ASI
eksklusif, Imunisasi, kesehatan lingkungan,
pelayanan kesehatan peduli remaja serta
pemberdayaan masyarakat melaui promosi
kesehatan, ditambah peran lintas sektor yang dapat
membantu pencapaian program tersebut di
masyarakat.
Tinggi Kematian Ibu Bayi Kalbar

Contenu connexe

Similaire à Tinggi Kematian Ibu Bayi Kalbar

Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiMuh Saleh
 
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratImplementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratMuh Saleh
 
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfwadi29
 
Peningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPeningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPosdaya Solok
 
2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.ppt2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.pptFerdianSubhan1
 
Juknis buku kia 2016
Juknis buku kia 2016Juknis buku kia 2016
Juknis buku kia 2016adi wijaya
 
Journal asuhan kebidanan komprehensif kehamilan (autosaved)
Journal asuhan kebidanan  komprehensif kehamilan (autosaved)Journal asuhan kebidanan  komprehensif kehamilan (autosaved)
Journal asuhan kebidanan komprehensif kehamilan (autosaved)HilariaMafenat1
 
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docxLAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docxNurulAzizah292429
 
Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya...
 Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya... Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya...
Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya...Triando Triando
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Hrdnt
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxlilikfatmawati1
 
5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhood5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhoodAgus Candra
 
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrjaKerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrjaramanityaikhsanmaula
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editDokter Tekno
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubbarondna09
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptNahdiaHidayati
 

Similaire à Tinggi Kematian Ibu Bayi Kalbar (20)

Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayiImplementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
Implementasi upaya penurunan kasus kematian ibu dan bayi
 
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi BaratImplementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
Implementasi upaya Penurunan Kasus Kematian ibu dan bayi di Sulawesi Barat
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdfKAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
KAK-Program-Kesga-2018 promkes ku.pdf
 
BAB I gizi
BAB I giziBAB I gizi
BAB I gizi
 
Peningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersalPeningkatan pst kb melalui jampersal
Peningkatan pst kb melalui jampersal
 
2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.ppt2. MTBS untuk TB Anak.ppt
2. MTBS untuk TB Anak.ppt
 
Juknis buku kia 2016
Juknis buku kia 2016Juknis buku kia 2016
Juknis buku kia 2016
 
Journal asuhan kebidanan komprehensif kehamilan (autosaved)
Journal asuhan kebidanan  komprehensif kehamilan (autosaved)Journal asuhan kebidanan  komprehensif kehamilan (autosaved)
Journal asuhan kebidanan komprehensif kehamilan (autosaved)
 
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docxLAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
LAPORAN AKTUALISASI DIFA DIKIT LAGI FIX.docx
 
Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya...
 Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya... Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya...
Model Pencegahan dan Penanganan Balita Gizi Buruk Melalui Pemberdayaan Masya...
 
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
Analisis Problem Statement Manajemen Kesehatan Tingkat Daerah
 
STUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptxSTUNTING GILI INDAH.pptx
STUNTING GILI INDAH.pptx
 
5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhood5. sesi safe motherhood
5. sesi safe motherhood
 
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrjaKerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
Kerangka acuan kelas ibu hamil sdrja
 
Kti akbid raha
Kti akbid rahaKti akbid raha
Kti akbid raha
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
Contoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hubContoh proposal penelitian hub
Contoh proposal penelitian hub
 
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi BaratUpaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
Upaya Penurunan AKI dan AKB di Provinsi Sulawesi Barat
 
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.pptP4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
P4K_PROGRAM_PERENCANAAN_PERSALINAN_DAN_P.ppt
 

Tinggi Kematian Ibu Bayi Kalbar

  • 1. Tugas Latsar Identifikasi Isu Tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Kalimantan Barat Kelompok 4 Maria Novelina Pasaribu, S.K.M. Elita Wulan Dari, S.Sos
  • 2. Gambaran Umum Kondisi Kematian Ibu dan Bayi di Provinsi Kalimantan Barat Pembangunan kesehatan masyarakat merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan nasional secara menyeluruh Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Makin tinggi angka kematian ibu dan bayi di suatu negara maka dapat dipastikan bahwa derajat kesehatan negara tersebut buruk (Kemenkes RI, 2018).
  • 3. Berdasarkan laporan seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, kasus kematian maternal yang terjadi pada tahun 2021 tercatat sebanyak 183 kasus kematian ibu. Sehingga jika dihitung angka kematian ibu maternal dengan jumlah kelahiran hidup sebanyak 85.413, maka kematian ibu maternal di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2021 sebanyak 214 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu maternal terbesar ada di Kabupaten Mempawah, yaitu sebesar 350 per 100.000 kelahiran hidup, dan terkecil ada di Kota Pontianak, yaitu sebesar 119 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, 2021).
  • 4. Identifikasi dan Penetapan Isu Environmental Scanning : yaitu pengawasan, evaluasi dan penyebaran informasi yang berasal dari lingkungan eksternal dan internal kepada orang-orang penting dalam perusahaan (Wheelen and Hunger, 2012:98) Enviromental Scanning yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui penyebab masalah tingginya angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Kalimantan Barat yaitu : 1) Persebaran jumlah tenaga kesehatan/bidan yang tidak merata di kabupaten/kota 2) Terbatasnya akses (daya jangkau, waktu tempuh) atas pelayanan kesehatan terutama untuk daerah terpencil. 1. Environmental Scanning
  • 5. 3) Terbatasnya jumlah puskesmas yang mampu menangani kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal 4) Sistem rujukan yang masih belum optimal 5) Budaya di masyarakat dimana ibu hamil masih senagn untuk bersalin di rumah 6) Tingkat Pendidikan ibu yang masih rendah 7) Masih rendahnya tingkat kepedulian dan dukungan keluarga terhadap ibu. 8) Tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya bidan sudah relatif banyak namun belum tersebar merata di seluruh wilayah Kalimantan Barat, 9) Sarana prasarana masih belum semuanya memenuhi standar. Demikian juga PONED dan RS PONEK belum diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan 10) Kurangnya kepedulian kesehatan terhadap ibu sebelum hamil terutama pada masa remaja.
  • 6. 2. Problem Solving Problem Solving : merupakan cara memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk memperhatikan, menelaah, dan berfikir tentang suatu masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untukmemecahkanmasalah(Abdul, 2013) Problem Solving yang dilakukan penulis bertujuan untuk mengetahui pemecahan masalah yang tepat untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu danbayidiProvinsiKalimantanBaratyaitu: 1) Peningkatanaksesdankualitaspelayanankesehatanibudanbayi melaluipeningkatankapasitastenagakesehatanyangkompeten 2) Peningkatanpemberdayaanmasyarakatmelaluipemanfaatan bukuKIA,kelasibu,P4K danpendampinganibuhamil 3) PelaksanaanAuditmaternalperinataldansurveilanskematianibu.
  • 7. 4) Peningkatan pelayanan antenatal yang berkualitas sangat menentukan keberlangsungan kesejahteraan bayi melaui program kelas ibu hamil. 5) Pelayanan kegawatdaruratan neonatal turut andil dalam penyelamatan bayi yang mengalami kegawatdaruratan sehingga bayi dapat terselamatkan. 6) Peran lintas program dan lintas sektor sangat penting dalam penurunan angka kematian bayi. 7) Peningkatan capaian program Gizi termasuk ASI eksklusif, Imunisasi, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan peduli remaja serta pemberdayaan masyarakat melaui promosi kesehatan, ditambah peran lintas sektor yang dapat membantu pencapaian program tersebut di masyarakat.
  • 8. 3. Analysis Analysis : suatu kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan terpadu. (Komaruddin, 2001). Analysis yang dilakukan penulis bertujuan untuk menguraikan antara penyebab masalah tingginya angka kematian ibu dan bayi dan pemecahan masalahnya sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat menjadi pertimbangan untuk perbaikan stunting di Provinsi Kalimantan Barat yaitu : 1) Persebaran jumlah tenaga kesehatan/bidan yang tidak merata di kabupaten/kota 2) Terbatasnya akses (daya jangkau, waktu tempuh) atas pelayanan kesehatan terutama untuk daerah terpencil.
  • 9. 3) Terbatasnya jumlah puskesmas yang mampu menangani kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal 4) Sistem rujukan yang masih belum optimal 5) Budaya di masyarakat dimana ibu hamil masih senagn untuk bersalin di rumah 6) Tingkat Pendidikan ibu yang masih rendah 7) Masih rendahnya tingkat kepedulian dan dukungan keluarga terhadap ibu. 8) Tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya bidan sudah relatif banyak namun belum tersebar merata di seluruh wilayah Kalimantan Barat. 9) Sarana prasarana masih belum semuanya memenuhi standar. Demikian juga PONED dan RS PONEK belum diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan 10) Kurangnya kepedulian kesehatan terhadap ibu sebelum hamil terutama pada masa remaja.
  • 10. Dan pemecahan masalah yang tepat untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu dan bayi di Provinsi Kalimantan Barat yaitu : 1) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi melalui peningkatan kapasitas tenaga kesehatan yang kompeten 2) Peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan buku KIA, kelasi ibu , P4K dan pendampingan ibu hamil 3) Pelaksanaan Audit maternal perinatal dan surveilans kematian ibu. 4) Peningkatan pelayanan antenatal yang berkualitas sangat menentukan keberlangsungan kesejahteraan bayi melaui program kelas ibu hamil.
  • 11. 5) Pelayanan kegawatdaruratan neonatal turut andil dalam penyelamatan bayi yang mengalami kegawatdaruratan sehingga bayi dapat terselamatkan. 6) Peran lintas program dan lintas sektor sangat penting dalam penurunan angka kematian bayi. 7) Peningkatan capaian program Gizi termasuk ASI eksklusif, Imunisasi, kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan peduli remaja serta pemberdayaan masyarakat melaui promosi kesehatan, ditambah peran lintas sektor yang dapat membantu pencapaian program tersebut di masyarakat.