Publicité
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Publicité
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Publicité
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Publicité
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Publicité
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx
Prochain SlideShare
Perjanjian lisensi merek billingualPerjanjian lisensi merek billingual
Chargement dans ... 3
1 sur 21
Publicité

Contenu connexe

Publicité
Publicité

Perjanjian Lisensi Merek _Indonesia_Clean.docx

  1. PERJANJIAN LISENSI MEREK “______” Antara PT. __________ dan PT. ___________________ Tanggal: __________2023
  2. PERJANJIAN LISENSI MEREK PERJANJIAN LISENSI MEREK INI (“selanjutnya disebut sebagai “Perjanjian”) ini ditandatangani pada hari ______, tanggal _______, bulan _____, tahun _______ (_______), oleh dan antara: 1) PT. _____________________, sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk berdasarkan hukum Republik Indonesia yang beralamat dan berdomisili di _________________, yang dalam hal ini diwakili oleh _____________________sebagai Direktur (“Pemberi Lisensi”), dan; 2) PT. _____________________, sebuah perseroan terbatas yang didirikan dan tunduk berdasarkan hukum Republik Indonesia yang beralamat dan berdomisili di __________________, yang dalam hal ini diwakili oleh _____________________sebagai Presiden Direktur (“Penerima Lisensi”) (secara bersama-sama disebut sebagai “Para Pihak” dan secara terpisah sebagai “Pihak”). PARA PIHAK sebelumnya menjelaskan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa Pemberi Lisensi pemilik sah dan terdaftar dari Merek Dagang “_________” ("Merek Dagang"), yang terdaftar pada sistem informasi Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. _________, berdasarkan sertifikat pengalihan hak atas merek terdaftar No.HKI._________. 2. Bahwa Penerima Lisensi memerlukan ijin penggunaan merek dagang “_________” untuk pengurusan Sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk kategori Produk KELAS 19. 3. Bahwa sebagai persetujuan awal, Pemberi Lisensi telah melimpahkan dan
  3. memberikan ijin penggunaan merek _________ untuk pengurusan Sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk kategori Produk KELAS 19 sesuai dengan Surat Pelimpahan/Penggunaan Merek tertanggal 13 Oktober 2022. 4. Bahwa Pemberi Lisensi telah menyetujui untuk melisensikan Merek Dagang miliknya “_________” kepada Penerima Lisensi dan Penerima Lisensi melalui perjanjian ini telah menyetujui untuk menerima hak untuk menggunakan Merek untuk kepentingan dan sehubungan dengan kepentingannya. Berdasarkan hal-hal tersebut, PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: PASAL 1 DEFINISI Sebagaimana yang digunakan di dalam Perjanjian ini, istilah-istilah berikut akan memiliki arti sebagai berikut, kecuali konteksnya menentukan sebaliknya: 1. “Bisnis” adalah kegiatan usaha Penerima Lisensi di Indonesia yang di mana Penerima Lisensi terlibat atau bermaksud untuk terlibat di dalamnya; 2. “Indonesia” adalah Negara Republik Indonesia; 3. “Kantor Merek Indonesia” adalah Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual pada Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia; 4. “Kepentingan Penerima Lisensi” adalah kepentingan dimana Penerima Lisensi memerlukan ijin penggunaan merek dagang “_________” untuk pengurusan Sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) untuk kategori Produk KELAS 19. 5. “Rupiah Indonesia” dan singkatannya “IDR” adalah mata uang resmi Republik Indonesia. 6. “Merek” adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut
  4. untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa yang dimiliki oleh Pemberi Lisensi, khususnya yang diatur dalam Lampiran dalam Perjanjian ini dan formula lainnya yang akan dimiliki oleh Pemberi Lisensi dan yang telah dikembangkan atau digunakan dari waktu ke waktu oleh Pemberi Lisensi; 7. “Merek Dagang” adalah Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untul membedakan dengan barang sejenis lainnya. 8. “Hak atas Merek” adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik Merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri - Meiek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. 9. “Berita Resmi Merek” adalah media resmi yang diterbitkan secara berkala oleh Menteri Hukum dan HAM melalui sarana elektronik dan/atau non-elektronik dan memuat ketentuan mengenai Merek menurut Undang-Undang Merek dan Indikasi Geografis. 10.“Lisensi” adalah izin yang diberikan oleh pemilik Merek terdaftar kepada pihak lain berdasarkan perjanjian secara tertulis sesuai peraturan perrrndang-undangan untuk menggunakan Merek terdaftar. 11."Sublisensi" adalah Lisensi yang diberikan oleh penerima Lisensi kepada pihak lain untuk melaksanakan sebagian atau seluruh Lisensi yang dimiliki dengan persetujuan pemberi Lisensi. 12."Wilayah Berlakunya Lisensi" adalah seluruh wilayah dalam kekuasaan yuridiksi Negara Republik Indonesia . PASAL 2 PEMBERIAN LISENSI MEREK 1. Tunduk pada syarat dan ketentuan Perjanjian ini, Pemberi Lisensi dengan ini memberikan kepada Penerima Lisensi dan Penerima Lisensi dengan ini menerima lisensi mereka secara non-ekslusif (tidak ekslusif) untuk menggunakan Merek Dagang “_________” di seluruh wilayah Indonesia (wilayah berlakunya lisensi) yang
  5. berlaku sejak tanggal Perjanjian ini. 2. Penerima Lisensi tidak akan memberikan sub-lisensi apapun dan kepada pihak mana pun tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi Lisensi sebagai Pemilik/Pemegang sah atas Merek. 3. Pemberi lisensi memberikan lisensi atau izin untuk menggunakan Merek berikut segala goodwill yang melekat pada Merek kepada Penerima Lisensi. 4. Penerima lisensi wajib tunduk pada dan memenuhi standar kualitas jenis barang dari pemberi lisensi dan pemberi lisensi mempunyai hak untuk memeriksa jenis barang yang ada pada penerima lisensi pada waktu yang wajar. 5. Penerima lisensi tidak akan melakukan atau memberi izin untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang akan mungkin dapat dengan cara apapun merusak reputasi, goodwill, daya pembeda atau validitas dari Merek atau hak-hak pemberi lisensi atas Merek. 6. Pemberi lisensi dengan ini menjamin bahwa Merek yang dilisensikan kepada penerima lisensi tidak pernah dijaminkan dan/atau digadaikan pada pihak lain dan tidak menjadi obyek sengketa baik secara perdata maupun pidana dengan pihak lain. 7. Tunduk pada Klausul 2.2, lisensi yang diberikan sehubungan dengan Klausul 2.1 tidak dapat dialihkan oleh Penerima Lisensi kepada pihak lain manapun dan Penerima Lisensi tidak berwenang untuk menggunakan Merek di luar wilayah Indonesia atau sehubungan dengan bisnis selain dari Bisnis yang diperjanjikan/disepakati para pihak atau diluar kepentingan Penerima Lisensi untuk mengurus Sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) atas produk usahanya. PASAL 3 JANGKA WAKTU PERJANJIAN 1. Perjanjian Lisensi ini berlaku untuk jangka waktu yang disesuaikan dengan Jangka Waktu Perlindungan Merek (selanjutnya disebut “Jangka Waktu Perjanjian”). 2. Lisensi Merek hanya diberikan oleh Pemberi Lisensi yakni PT. _____________________. Dan Izin penggunaan merek ini berlaku hingga pemilik
  6. merek mencabut/ membatalkan Surat Pelimpahan Merek serta perjanjian ini sesuai dengan Pasal 10. 3. Dalam hal jangka waktu Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan berakhir dan Penerima Lisensi ingin memperpanjang jangka waktu perjanjian tersebut, maka Pemberi Lisensi dapat (namun tidak wajib) melakukan perpanjangan Perjanjian dengan jangka waktu sesuai kesepakatan antara Para Pihak dengan juga memperhatikan perpanjangan masa perlindungan Merek. 4. Dalam hal perjanjian diakhiri lebih cepat dari lamanya waktu yang disepakati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas, maka Perjanjian ini putus demi hukum pada saat diakhiri dengan tetap mematuhi ketentuan Pasal 10 perjanjian ini. PASAL 4 PENGAKUAN ATAS HAK KEPEMILIKAN MEREK 1. Penerima Lisensi dengan ini mengakui kepemilikan atas dan hak Merek “_________” merupakan sepenuhnya milik Pemberi Lisensi untuk menggunakan, mengeksploitasi dan melisensikan Merek. 2. Penerima Lisensi menyanggupi bahwa tidak akan, secara langsung maupun tidak langsung, pada setiap saat selama jangka waktu perjanjian atau setelah periode Perjanjian ini, melakukan atau membiarkan perbuatan atau hal apapun yang akan mengganggu kepemilikan, hak-hak dan hak kepemilikan Pemberi Lisensi apapun dalam Merek, termasuk namun tidak terbatas pada hak Pemberi Lisensi untuk mendaftarkan Merek di Indonesia atau negara lain. 3. Pemberi Lisensi sebagai Pemilik Merek terdaftar yang telah memberikan Lisensi kepada Penerima Lisensi, tetap dapat menggunakan sendiri Merek tersebut. PASAL 5 SYARAT PENGGUNAAN LISENSI MEREK 1. Penerima Lisensi akan menggunakan Merek, selama jangka waktu Perjanjian ini dan hanya sebatas keperluan wajar untuk melaksanakan Bisnis atau kepentingan
  7. Penerima Lisensi untuk pengurusan Sertifikasi SNI (Standar Nasional Indonesia) di Indonesia. 2. Penggunaan Merek oleh Penerima Lisensi harus sesuai dengan syarat dan ketentuan Perjanjian ini dan persyaratan yang ditentukan oleh Pemberi Lisensi dari waktu ke waktu. 3. Penerima Lisensi wajib, dari waktu ke waktu sebagaimana yang diminta oleh Pemberi Lisensi, mengizinkan perwakilan Pemberi Lisensi untuk menginvestigasi atau melakukan pemeriksaan kepatuhan dengan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini oleh Penerima Lisensi. PASAL 6 PERLINDUNGAN HAK ATAS MEREK 1. Penerima Lisensi wajib melaksanakan seluruh dokumen dan tindakan dan hal-hal sebagaimana yang akan diperlukan untuk melindungi Merek milik Pemberi Lisensi, dan tidak akan melakukan atau melalaikan apapun jika tindakan atau kelalaian tersebut merugikan Pemberi Lisensi. 2. Penerima Lisensi wajib sepenuhnya mematuhi seluruh peraturan perundang- undangan Indonesia dan menyetujui untuk memberikan pemberitahuan tertulis segera kepada Pemberi Lisensi atas terjadinya pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran Merek milik Pemberi Lisensi, yang dapat diketahuinya. 3. Pemberi Lisensi dapat, berdasarkan keputusannya sendiri, mengambil tindakan sebagaimana dianggap perlu atau diinginkan, secara hukum atau dengan cara lain, di Indonesia atau dimanapun, untuk menghentikan pelanggaran apapun atas Merek dan, dalam hal jumlah berapapun dikembalikan sehubungan dengan tindakan tersebut baik sebagai ganti rugi atau lainnya.
  8. PASAL 7 PENDAFTARAN DAN PENCATATAN PERJANJIAN LISENSI 1. Dalam hal Merek didaftarkan berdasarkan Hukum Merek Indonesia (Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis), maka Penerima Lisensi wajib melaksanakan dan menyampaikan seluruh dokumen yang diperlukan dan mengambil tindakan yang dibutuhkan sebagaimana yang diminta oleh Pemberi Lisensi, termasuk namun tidak terbatas pada pencatatan Perjanjian Lisensi ini atau Perubahannya (jika ada) pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM dan diumumkan pada Berita Resmi Merek, sehingga dengan demikian Perjanjian ini sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pencatatan Perjanjian Lisensi Kekayaan Intelektual. 2. Perjanjian Lisensi yang dimohonkan pencatatannya kepada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM dikenai biaya dan harus ditanggung Para Pihak sesuai kesepakatan. 3. Perjanjian Lisensi beserta perubahannya wajib dicatat oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM dan diumumkan dalam Berita Resmi Merek. 4. Perjanjian Lisensi yang tidak dicatatkan pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM tidak akan berakibat hukum pada pihak ketiga. 5. Perjanjian Lisensi dilarang memuat ketentuan baik yang langsung maupun tidak langsung yang menimbulkan akibat yang merugikan perekonomian Indonesia atau memuat pembatasan yang menghambat kemampuan bangsa Indonesia dalam menguasai dan mengembangkan teknologi sebagaimana ditentukan dalam Undang- Undang No. 20 Tahun 2016 dan PP No.36 Tahun 2018.
  9. PASAL 8 BIAYA LISENSI DAN PEMBAYARAN 1. Sehubungan dengan Pemberian Lisensi atas Merek “_________”, Penerima Lisensi dan Pemberi Lisensi dengan ini sepakat tidak ada biaya atas pemberian lisensi ini. Ketentuan ini berlaku dihitung sejak penandatanganan perjanjian ini dan selama jangka waktu perjanjian. 2. Perubahan mengenai pemberlakuan Biaya Lisensi Merek dapat berubah sesuai dengan kesepakatan Para Pihak dengan memberitahukan secara tertulis terlebih dahulu. 3. Dalam hal Penerima Lisensi diwajibkan oleh hukum yang berlaku atau suatu instansi yang berwenang untuk membayar kewajiban finansial sehubungan dengan penggunaan merek tersebut atau adanya pemberian lisensi merek ini, maka Penerima Lisensi wajib membayar dan membebaskan Pemberi Lisensi atas biaya- biaya yang timbul tersebut. PASAL 9 LARANGAN, KEBERATAN DAN GANTI KERUGIAN 1. Selama jangka waktu perjanjian, Penerima Lisensi tidak akan, secara langsung atau tidak langsung, terlibat atau berpartisipasi/bekerja dalam aktivitas bisnis atau menggunakan merek milik Pemberi Lisensi di luar kegunaan sesuai dengan perjanjian ini dan apapun yang menurut pertimbangannya yang wajar, namun dianggap bertentangan dengan kepentingan terbaik Pemberi Lisensi dan tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Lisensi. 2. Dalam hal selama berlakunya Jangka Waktu Perjanjian, Penerima Lisensi berdasarkan Perjanjian ini tidak dan/atau belum memenuhi kebutuhan dan/atau standar dari Pemberi Lisensi sehubungan dengan Penggunaan Merek dan/atau dalam hal terjadinya suatu permasalahan yang melibatkan Merek yang menimbulkan ketidaknyamanan dan/atau kerugian bagi Pemberi Lisensi, maka Pemberi Lisensi berhak untuk menyampaikan keberatan,peringatan dan/atau keluhan-nya kepada Penerima Lisensi dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis maksimal 3
  10. (tiga) kali berturut-turut, yang setidak-tidaknya menjelaskan mengenai duduk permasalahan, penyebab permasalahan dan solusi yang diminta oleh Pemberi Lisensi. 3. Apabila dalam jangka waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak dibuatnya surat pemberitahuan/peringatan ketiga oleh Pemberi Lisensi, Penerima Lisensi tidak memberikan tanggapan dan/atau menyelesaikan permasalahan dan/atau melaksanakan solusi yang diinginkan oleh Pemberi Lisensi sebagaimana diminta oleh Pemberi Lisensi dalam surat pemberitahuannya, maka Pemberi Lisensi berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak dengan melakukan suatu pemberitahuan pengakhiran Perjanjian secara tertulis kepada Penerima Lisensi. 4. Tanpa mengurangi hak-hak dan upaya lain yang tersedia secara hukum bagi Pemberi Lisensi, atau berdasarkan ketentuan manapun dalam Perjanjian ini atau perjanjian lainnya manapun di antara Para Pihak, Penerima Lisensi dengan ini menyetujui untuk mengganti rugi kepada Pemberi Lisensi secara penuh terhadap setiap tuntutan, klaim, tindakan, kerugian, kerusakan, kewajiban, biaya dan pengeluaran (termasuk biaya jasa hukum untuk mengurus ganti rugi tersebut) yang diderita atau dialami oleh Pemberi Lisensi secara langsung maupun tidak langsung sebagai akibat dari pelanggaran Penerima Lisensi atas Perjanjian ini. PASAL 10 PENGAKHIRAN PERJANJIAN 1. Lisensi merek yang diberikan kepada Penerima Lisensi sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 2 Perjanjian ini wajib dilaksanakan oleh Para Pihak selama jangka waktu Perjanjian dan akan berlanjut sampai dengan diakhiri dan berdasar kesepakatan Para Pihak atau berakhirnya secara otomatis karena berakhirnya jangka waktu Perjanjian ini dan tidak diperpanjang kembali. 2. Salah satu Pihak dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan memberikan pemberitahuan tertulis paling lambat 2 (dua) bulan sebelumnya kepada Pihak lain.
  11. 3. Perjanjian lisensi merke yang diberikan kepada Penerima Lisensi ini dapat diakhiri tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dalam hal: a) Berakhir secara otomatis dengan sendirinya apabila Jangka Waktu Perjanjian telah berakhir dan Pemberi Lisensi tidak melakukan perpanjangan atas Jangka Waktu Perjanjian; b) Berakhir secara otomatis dengan sendirinya apabila perpanjangan Jangka Waktu Perjanjian telah berakhir (jika diperpanjang); c) Penerima Lisensi tidak melakukan atau tidak melaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau perjanjian lainnya antara Para Pihak, di mana kegagalan dalam pemenuhan kewajibannya tersebut tidak diperbaiki sesuai dengan instruksi Pemberi Lisensi dalam 7 (tujuh) hari setelah pemberitahuan tertulis yang menentukan pelanggaran tersebut dan mengharuskan untuk diperbaiki kewajibannya tersebut sebagaimana ditentukan dalam Pasal 9 Perjanjian ini. d) Diakhiri oleh PIHAK yang tidak terkena keadaan Force Majeure berdasarkan ketentuan Pasal 13 Perjanjian, dalam hal terjadinya keadaan Force Majeure; e) Diakhiri secara sepihak oleh Pemberi Lisensi berdasarkan ketentuan Pasal 12 Perjanjian sehubungan dengan Kerahasiaan; f) Terdapat suatu permohonan untuk mempailitikan, pembubaran atau likuidasi perusahaan Penerima Lisensi; g) Penerima Lisensi menjadi pailit atau tidak mampu membayar utangnya pada saat jatuh tempo, berhenti, menunda atau terancam untuk berhenti atau tertunda pembayaran seluruh atau sebagian materi utang-utangnya, atau mengusulkanatau untuk kepentingan kreditornya; atau penerima atau manajer atau petugas lain yang sejenis ditunjuk sehubungan sengan seluruh atau bagian manapun dari aset atau properti Penerima Lisensi. h) Bisnis atau Perusahaan Pemberi Lisensi berhenti atau ditangguhkan untuk alasan alasan apapun melebihi 90 (sembilan puluh) hari. i) Diakhiri atas dasar kesepakatan tertulis dari PARA PIHAK.
  12. 4. Atas pengakhiran perjanjian lisensi ini, Penerima Lisensi wajib, tanpa pemberitahuan atau permintaan lebih lanjut dari Pemberi Lisensi: a) dengan segera berhenti menggunakan mereka, sehubungan dengan Bisnis atau kepentingan lainnya; b) tidak mengklaim bahwa setiap penggunaan oleh Penerima Lisensi atas Merek yang telah diciptakan dalam hak berlanjut, kepemilikan atau kepentingan Penerima Lisensi dalam bentuk apapun juga dalam dan ke Merek. 5. Terhadap pengakhiran Perjanjian ini untuk segala alasan, Penerima Lisensi tidak akan menggugat Pemberi Lisensi dengan alasan pengakhiran Perjanjian ini atau hak apapun berdasarkan Perjanjian ini. Penerima Lisensi dengan ini secara tegas dan tidak dapat ditarik kembali melepaskan seluruh kompensasi, klaim kerusakan, pembayaran itikad baik, pembarayan pesangon, ganti rugi, atau jumlah berapapun untuk alasan lainnya karena adanya pengakhiran tersebut. 6. Dalam hal pengakhiran PERJANJIAN yang dilaksanakan berdasarkan ketentuan Pasal 10 ayat (3) huruf c atau f di atas, maka hal tersebut tidak serta merta menghilangkan kewajiban-kewajiban Penerima Lisensi yang masih terhutang kepada Pemberi Lisensi sebelum dilakukannya pengakhiran Perjanjian ini dan seluruh risiko serta kewajiban yang timbul bukan berdasarkan Perjanjian ini akan ditanggung oleh masing-masing PIHAK. 7. Dalam hal pengakhiran Perjanjian berdasarkan ketentuan Pasal ini, PARA PIHAK dengan ini sepakat untuk mengesampingkan keberlakuan ketentuan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang mengenai diperlukannya keputusan pengadilan atau hakim untuk pengakhiran Perjanjian ini. PASAL 11 PEMBERITAHUAN 1. Kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian ini, semua pemberitahuan, tuntutan, permintaan atau komunikasi lainnya untuk atau atas salah satu Pihak Perjanjian ini wajib disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia melalui kurir dan dianggap sampai dalam dua (2) hari setelah pengiriman kepadanya atau dikirimkan sendiri (dan dianggap sampai pada saat penerimaan dan atau melalui faksimili (dan dianggap
  13. sampain pada saat pengiriman). 2. Seluruh pemberitahuan, tuntutan, permintaan atau komunikasi lainnya tersebut wajib dialamatkan sesuai dengan informasi di bawah ini: Pemberi Lisensi: Nama PIC :_______________ Alamat :_______________ Telepon : ____________ No. Faks:- Penerima Lisensi: Nama PIC : ________________________ Alamat : _______________________ Telepon : ______________ No. Faks: - PASAL 12 KERAHASIAAN 1. Penerima Lisensi setuju atas nama dirinya sendiri dan karyawan, pegawai, agen, afiliasi, anak perusahaan, pihak yang ditunjuk dan penerusnya, bahwa Penerima Lisensi akan menjaga informasi rahasia yang diterima dari Pemberi Lisensi termasuk seluruh informasi dan dokumen sehubungan dengan merek yang berkaitan atau sehubungan dengan pokok Perjanjian ini. 2. Adapun Istilah "Informasi" adalah segala informasi yang belum diketahui umum. Atas permintaan dari salah satu Pihak, beberapa atau seluruh karyawan Pihak lainnya dapat diminta untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan dalam bentuk dan isi yang memuaskan Pihak yang memintanya. 3. Kewajiban kerahasiaan terhadap Para Pihak dalam Perjanjian ini tidak berlaku untuk informasi yang: a) pada saat pengungkapan telah menjadi ranah umum; b) sebelum pengungkapan tersebut, menjadi tersedia untuk pihak ketiga secara umum melalui publikasi atau lainnya yang bukan karena kesalahan atau
  14. pelanggaran Pihak lain; c) telah menjadi milik Pihak lain secara sah sebelum pengungkapan tersebut dan tidak dikenakan kewajiban kerahasiaan; d) diwajibkan untuk diungkapkan dengan alasan hukum atau persyaratan peraturan yang berlaku; atau e) yang perlu diungkapkan kepada petugas, karyawan atau penasehat Pihak lain sepanjang diperlukan untuk memungkinkan Pihak tersebut melakukan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini. 3. Tunduk pada ketentuan-ketentuan Perjanjian ini, Penerima Lisensi dilarang baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan, mempublikasikan, menyebarluaskan atau mengungkapkan Informasi yang diperoleh sehubungan dengan Perjanjian ini atau Bisnis tanpa persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lain. 4. Penerima Lisensi berdasarkan Perjanjian ini dilarang untuk memberikan dokumen, keterangan, pemberitahuan dan informasi dalam bentuk apapun dan dengan alasan apapun yang berkaitan dengan informasi rahasia milik Pemberi Lisensi kepada pihak ketiga manapun, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pemberi Lisensi. 5. Apabila ternyata terbukti Penerima Lisensi melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 12 ini, maka Pemberi Lisensi dapat mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak. 6. Dengan tanpa mengurangi hak-hak yang dimiliki oleh Pemberi Lisensi berdasarkan Perjanjian ini dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk menuntut dan/atau meminta ganti kerugian dan/atau memulihkan kerugian dalam bentuk apapun yang diderita Pemberi Lisensi yang timbul sebagai akibat dari pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 12 ini yang dilakukan oleh Penerima Lisensi, maka Pemberi Lisensi berhak untuk menuntut, mengklaim dan/atau meminta ganti kerugian kepada Penerima Lisensi dan Penerima Lisensi berkewajiban untuk memenuhi tuntutan, klaim dan/atau permintaan ganti kerugian dari Pemberi Lisensi sebagaimana tersebut.
  15. 7. PARA PIHAK sepakat bahwa ketentuan dalam pasal ini akan tetap berlaku sampai dengan 3 (tiga) tahun setelah berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian dan/atau diakhirinya Perjanjian oleh salah satu PIHAK atau sesuai dengan Pasal 10 Perjanjian ini sehubungan dengan Pengakhiran Perjanjian. PASAL 13 KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEUR) 1. Setiap kegagalan dan/atau keterlambatan baik dari Pemberi Lisensi maupun Penerima Lisensi dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan ketentuan-ketentuan Perjanjian ini, tidak dapat dan tidak akan dianggap sebagai pelanggaran atau kegagalan terhadap ketentuan Perjanjian apabila pelanggaran atau kegagalan tersebut disebabkan oleh Force Majeure (sebagaimana didefinisikan di bawah). 2. Yang termasuk ke dalam Force Majeure berdasarkan Perjanjian ini adalah setiap kejadian yang timbul diluar kekuatan dan kekuasaan dari PIHAK yang terkena untuk mengatasinya sehingga menyebabkan tertundanya atau terhambatnya atau terhalangnya PIHAK yang mengalami keadaan Force Majeure untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini yaitu termasuk namun terbatas kepada banjir, gempa bumi, tsunami, longsor, perang (baik yang diumumkan maupun tidak diumumkan), krisis ekonomi secara nasional, peraturan perundang- undangan, kebijakan pemerintah. 3. Terhadap keadaan Force Majeure, PIHAK yang terkena keadaan Force Majeure wajib untuk melakukan pemberitahuan secara tertulis mengenai sebab-sebab terjadinya Force Majeure disertai dengan keterangan tertulis dari pihak yang berwenang untuk itu dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kalender setelah terjadinya keadaan Force Majeure. 4. Dalam hal Force Majeure berlangsung selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari berturut- turut, maka PIHAK yang tidak terkena Force Majeure mempunyai hak untuk dapat mengakhiri Perjanjian ini dengan terlebih dahulu mengadakan pembebasan dan penyelesaian atas kewajiban PARA PIHAK yang masih tertunggak sampai dengan
  16. tanggal diakhirinya Perjanjian ini. PASAL 14 PERNYATAAN & JAMINAN 1. Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin kepada Pihak lainnya bahwa Pihaknya memiliki kecakapan kekuatan hukum dan kewenangan yang diperlukan dan telah memperoleh seluruh izin dan persetujuan untuk mengadakan dan melaksanakan Perjanjian ini dan Perjanjian ini merupakan Perjanjian yang sah secara hukum dan mengikat kewajiban Pihak-Pihak tersebut yang berlaku sesuai dengan ketentuan- ketentuannya. 2. Pemberi Lisensi tidak membuat pernyataan atau jaminan untuk Penerima Lisensi berkenaan dengan tidak adanya pembatasan pada penggunaan Merek atau apakah penggunaan Merek milik Pemberi Lisensi akan melanggar hak-hak pihak ketiga. 3. Penerima Lisensi menjamin kepada Pemberi Lisensi bahwa Merek tidak digunakan diluar kegunaan yang ditentukan dalam perjanjian ini. PASAL 15 PEMBEBASAN DARI TANGGUNG JAWAB 1. Pemberi Lisensi tidak harus menanggung kewajiban apapun kepada Penerima Lisensi atas kehilangan, kerugian, atau biaya (termasuk biaya hukum; secara kolektif dalam Pasal 15 ini yang selanjutnya disebut dengan, "Kerugian Dan Lain-Lain") yang diderita oleh Penerima Lisensi atau pihak ketiga yang dikarenakan atau sehubungan dengan penggunaan Merek. 2. Jika ada Kerugian Dan Lain-lain timbul, maka Penerima Lisensi harus menanggung semua Kerugian dan Lain-Lain tersebut dan akan mengganti kerugian yang didetita Pemberi Lisensi maupun Pihak Ketiga yang disebabkan penggunaan merek oleh Penerima Lisensi.
  17. 3. Penerima Lisensi bertanggung jawab untuk merespon dengan biaya sendiri dan bertanggung jawab untuk setiap tindakan atau proses hukum lainnya yang diajukan atau kepada Pemberi Lisensi oleh Pihak Ketiga sehubungan dengan Kerugian Dan Lain-Lain yang timbul akibat atau sehubungan dengan penggunaan Merek. 4. Jika Pihak Ketiga tersebut mengajukan atau menjalankan suatu tindakan atau proses hukum lainnya terhadap Pemberi Lisensi, maka Penerima Lisensi harus bekerja sama sepenuhnya dengan Pemberi Lisensi dan menanggung semua Kerugian Dan Lain-Lain yang dikeluarkan oleh Pemberi Lisensi. PASAL 16 HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN SENGKETA 1. Perjanjian ini tunduk dan hanya dapat ditafsirkan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia. 2. Dalam hal terjadi sengketa dan/atau perselisihan diantara PARA PIHAK sehubungan dengan dan/atau sebagai akibat dari pelaksanaan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk terlebih dahulu menyelesaikannya melalui musyawarah dan mufakat. 3. Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak dapat tercapai dalam jangka waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal pertemuan musyawarah pertama kali dilaksanakan oleh PARA PIHAK, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya sengketa dan/atau perselisihan melalui Pengadilan Negeri Surabaya. PASAL 17 KETENTUAN UMUM 1. Perjanjian ini dapat ditandatangani dan dibuat dalam sejumlah salinan yang masing- masing saat ditandatangani dan disampaikan merupakan aslinya tetapi semua salinan tersebut merupakan satu dan instrumen yang sama serta memiliki kekuatan hukum yang sama.
  18. 2. Perjanjian ini merupakan pemahaman yang menyeluruh dan lengkap antara Para Pihak sehubungan dengan pokok Perjanjian ini, dan tidak ada korespondensi ataupun dokumen lain yang ditukar sebelum atau sehubungan dengan penandatanganan Perjanjian ini sehubungan dengan pokok Perjanjian ini, maupun penyataan, jaminan, representasi, atau perjanjian baik lisan maupun tertulis, dibuat sehubungan dengan pokok Perjanjian ini, selama negosiasi atau lainnya, akan mengikat Pihak manapun kecuali dimasukkan atau dirujuk dalam Perjanjian ini. 3. Perjanjian ini tidak dapat diperbarui secara lisan dan hanya dapat diperbauri, diubah, ditambah, atau diganti oleh instrumen tertulis yang ditandatangani dan disepakati oleh Para Pihak. PASAL 18 LAIN-LAIN 1. Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, akan diatur kemudian dalam suatu addendum atas dasar kesepakatan tertulis PARA PIHAK yang akan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini. 2. Perjanjian ini tidak dapat dirubah tanpa persetujuan tertulis PARA PIHAK. Setiap perubahan terhadap ketentuan Perjanjian ini akan dibuat secara tertulis oleh PARA PIHAK dalam suatu amandemen yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini. 3. Tidak ada satu PIHAK pun yang dapat mengalihkan setiap hak atau kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini kepada pihak lain manapun tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PIHAK lainnya. Dalam hal pengalihan yang disetujui oleh PIHAK lainnya, Perjanjian ini akan beralih dan mengikat pengganti haknya yang ditunjuk. 4. Dalam hal salah satu atau lebih ketentuan dalam Perjanjian ini menjadi batal, tidak berlaku, tidak sah atau tidak dapat diberlakukan, baik seluruhnya atau sebagian
  19. berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan suatu penetapan dan/atau keputusan pengadilan dan/atau lembaga arbitrase dan/atau instansi yang berwenang, hal itu tidak akan mempengaruhi keabsahan atau berlakunya ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian ini. PARA PIHAK akan dan berkewajiban, dalam setiap kejadian semacam itu, membuat suatu dokumen tambahan sebagaimana diperlukan untuk dapat memberlakukan dan/atau menggantikan ketentuan-ketentuan yang menjadi batal, tidak sah atau tidak berlaku tersebut. 5. Perjanjian ini merupakan keseluruhan perjanjian di antara PARA PIHAK berkenaan dengan materi yang diperjanjikan, serta menghapuskan dan membatalkan kesepakatan dan/atau perjanjian apapun baik secara lisan dan/atau tertulis yang dibuat sebelumnya oleh PARA PIHAK berkenaan dengan materi yang diperjanjikan. 6. Untuk menghindari keragu-raguan, PARA PIHAK sepakat bahwa ketentuan- ketentuan yang diatur di dalam Pasal 12 (Kerahasiaan) dan Pasal 15 (Pembebasan Tanggung Jawab) Perjanjian ini akan tetap berlaku meskipun Jangka Waktu Perjanjian telah berakhir dan/atau Perjanjian telah diakhiri oleh salah satu PIHAK. 7. Pada saat perjanjian ini mulai berlaku dengan ditandatangani oleh Para Pihak, maka semua perjanjian hubungan kerja yang telah dibuat sebelum-sebelumnya baik yang dapat ditunjukan fisiknya ataupun tidak, tidak berlaku lagi dan PARA PIHAK dianggap sudah menerima seluruh ketentuan baru dalam perjanjian ini tanpa lagi mengacu pada perjanjian-perjanjian kerja antara PARA PIHAK yang dibuat sebelumnya terkait hubungan kerja ini.
  20. Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang masing-masing dibubuhi materai secukupnya serta mempunyai kekuatan hukum yang sama. PEMBERI LISENSI MEREK PENERIMA LISENSI MEREK PT. _____________________ PT. _____________________ _____________________________ __________________________ Nama: Nama: .................. Jabatan: Jabatan : SAKSI-SAKSI: 1. _______________________ ( ) 2. _______________________ ( )
  21. LAMPIRAN DETIL MEREK Merek Dagang “_________” yang terdaftar pada sistem informasi Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI), Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. _________ dan sesuai dengan sertifikat pengalihan hak atas merek terdaftar No.HKI._________. Dengan rincian sebagai berikut: Nama Merek : _________ Kelas Nice : 19 Jenis Barang : atap (bukan logam), Bahan-bahan bangunan (bukan logam), batu-batu alam dan buatan, pasir, semen, kapur, batu kerikil, cor beton, adukan untuk bangunan (mortar), bahan-bahan untuk membuat jalan, aspal, ter, bitumen, bangunan-bangunan yang dapat dipindah-pindahkan (bukan dari logam), genteng, jendela bangunan (bukan logam), kaca bangunan, kayu bangunan, kayu lapis, monumen-monumen (bukan dari logam), cerobong, paving blok, semen perekat ubin, pipa-pipa beton untuk bangunan, ubin, keramik, granit, marmer untuk dinding dan lantai bangunan, papan lantai bangunan (parket), bahan pelapis lantai (tile coating), panel kayu untuk bangunan. Pemilik : PT. _____________________ Alamat : _______________________ Tanggal Berakhir Perlindungan : __________ Tanggal Berakhir Perlindungan : ___________
Publicité