1. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
PROPOSAL
SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN PRA NIKAH
OLEH
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN 2009
LEMBAR PENGESAHAN
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
2. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
PROPOSAL SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PRA PARENTED
Ketua BEM-J PLS Ketua Pelaksana
Dwi Cahyono Wibowo Ika Masrochah
NIM. 071 034 032 NIM. 081 034 022
Menyetujui
Ketua Jurusan Pendamping Kemahasiswaan
Pendidikan Luar Sekolah
Drs. I Ketut Atmaja JA, M.Kes Wiwin Yulianingsih, M.Pd
NIP.19600615 198803 1 002 NIP. 19790727 200604 2 002
Mengetahui,
Pembantu Dekan III
Fakultas Ilmu Pendidikan
Drs. Soeprajitno, M.Pd
NIP. 19521017 197803 1 003
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
3. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
I. LATAR BELAKANG
Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan kerentanan terhadap berbagai
ancaman risiko kesehatan terutama yang berkaitan dengan kesehatan seksual dan reproduksi
termasuk peningkatan ancaman dari HIV/AIDS. Perilaku seksual ialah perilaku yang melibatkan
sentuhan secara fisik anggota badan antara pria dan wanita yang telah mencapai pada tahap
hubungan intim, yang biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri. Sedangkan perilaku seks
pranikah merupakan perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi
menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.
Perilaku seks pranikah ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan sendirinya
melainkan didorong atau dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak dapat diamati secara
langsung (tidak kasat mata). Dengan demikian individu tersebut tergerak untuk melakukan
perilaku seks pranikah. Motivasi merupakan penggerak perilaku. Hubungan antar kedua
konstruk ini cukup kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut :
· Motivasi yang sama dapat saja menggerakkan perilaku yang berbeda, demikian pula
perilaku yang sama dapat saja diarahkan oleh motivasi yang berbeda.
· Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu
· Penguatan positif / positive reinforcement menyebabkan suatu perilaku tertentu
cenderung untuk diulang kembali
· Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat tidak
menyenangkan.
Motivasi tertentu akan mendorong seseorang untuk melakukan perilaku tertentu pula.
Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa sayang dan cinta
dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi terhadap pasangannya, tanpa
disertai komitmen yang jelas (menurut Sternberg hal ini dinamakan romantic love); atau karena
pengaruh kelompok (konformitas), dimana remaja tersebut ingin menjadi bagian dari
kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal
ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks pranikah.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks pranikah karena ia
didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal yang belum diketahui. Hal
tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka ingin mengetahui
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
4. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya melalui pengalaman mereka
sendiri, "Learning by doing".
Disinilah suatu masalah acap kali muncul dalam kehidupan remaja karena mereka ingin
mencoba-coba segala hal, termasuk yang berhubungan dengan fungsi ketubuhannya yang juga
melibatkan pasangannya. Namun dibalik itu semua, faktor internal yang paling mempengaruhi
perilaku seksual remaja sehingga mengarah pada perilaku seksual pranikah pada remaja adalah
berkembangnya organ seksual. Dikatakan bahwa gonads (kelenjar seks) yang tetap bekerja (seks
primer) bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khususnya yang berhubungan
dengan ciri-ciri seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan psikis, moral,
dan sosial.
Pada kehidupan psikis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai pengaruh kuat
dalam minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikkan antar lawan jenis ini kemudian
berkembang ke pola kencan yang lebih serius serta memilih pasangan kencan dan romans yang
akan ditetapkan sebagai teman hidup. Sedangkan pada kehidupan moral, seiringan dengan
bekerjanya gonads, tak jarang timbul konflik dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu
akibat adanya dorongan seks dan pertimbangan moral sering kali bertentangan.
Bila dorongan seks terlalu besar sehingga menimbulkan konflik yang kuat, maka
dorongan seks tersebut cenderung untuk dimenangkan dengan berbagai dalih sebagai
pembenaran diri. Dalam hubungan ini, Jersild (1978) menulis: jika remaja bercerita tentang
kegiatan seksual mereka, maka mereka banyak membela diri dengan komentar "Everybody does
it."
Pengaruh perkembangan organ seksual pada kehidupan sosial ialah remaja dapat
memperoleh teman baru, mengadakan jalinan cinta dengan lawan jenisnya. Jalinan cinta ini tidak
lagi menampakkan pemujaan secara berlebihan terhadap lawan jenis dan "cinta monyet" pun
tidak tampak lagi. Mereka benar-benar terpaut hatinya pada seorang lawan jenis, sehingga terikat
oleh tali cinta.
Perlu pula dijelaskan bahwa pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks (gonads) remaja,
sesungguhnya merupakan bagian integral dari pertumbuhan dan perkembangan jasmani secara
menyeluruh. Selain itu, energi seksual atau libido/nafsu pun telah mengalami perintisan yang
cukup panjang; Sigmund Freud mengatakan bahwa dorongan seksual yang diiringi oleh
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
5. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
nafsu atau libido telah ada sejak terbentuknya Id. Namun dorongan seksual ini mengalami
kematangan pada usia usia remaja. Karena itulah, dengan adanya pertumbuhan ini maka
dibutuhkan penyaluran dalam bentuk perilaku seksual tertentu.
Cukup naïf bila kita tidak menyinggung faktor lingkungan, yang memiliki peran yang
tidak kalah penting dengan faktor pendorong perilaku seksual pranikah lainnya. Faktor
lingkungan ini bervariasi macamnya, ada teman sepermainan (peer-group), pengaruh media dan
televisi, bahkan faktor orang tua sendiri. Pada masa remaja, kedekatannya dengan peer-groupnya
sangat tinggi karena selain ikatan peer-group menggantikan ikatan keluarga, mereka juga
merupakan sumber afeksi, simpati, dan pengertian, saling berbagi pengalaman dan sebagai
tempat remaja untuk mencapai otonomi dan independensi (Papalia, 2001). Maka tak heran bila
remaja mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi informasi yang diterima oleh teman-temannya,
tanpa memiliki dasar informasi yang signifikan dari sumber yang lebih dapat
dipercaya. Informasi dari teman-temannya tersebut, dalam hal ini sehubungan dengan perilaku
seks pranikah, tak jarang menimbulkan rasa penasaran yang membentuk serangkaian pertanyaan
dalam diri remaja. Untuk menjawab pertanyaan itu sekaligus membuktikan kebenaran informasi
yang diterima, mereka cenderung melakukan dan mengalami perilaku seks pranikah itu sendiri.
Pengaruh media dan televisi pun sering kali diimitasi oleh remaja dalam perilakunya
sehari-hari. Misalnya saja remaja yang menonton film remaja yang berkebudayaan barat, melalui
observational learning, mereka melihat perilaku seks itu menyenangkan dan dapat diterima
lingkungan. Hal ini pun diimitasi oleh mereka, terkadang tanpa memikirkan adanya perbedaan
kebudayaan, nilai serta norma-norma dalam lingkungan masyakarat yang berbeda.
Perilaku yang tidak sesuai dengan tugas perkembangan remaja pada umumnya dapat dipengaruhi
orang tua. Bilamana orang tua mampu memberikan pemahaman mengenai perilaku seks kepada
anak-anaknya, maka anak-anaknya cenderung mengontrol perilaku seksnya itu sesuai dengan
pemahaman yang diberikan orang tuanya. Hal ini terjadi karena pada dasarnya pendidikan seks
yang terbaik adalah yang diberikan oleh orang tua sendiri, dan dapat pula diwujudkan melalui
cara hidup orang tua dalam keluarga sebagai suami-istri yang bersatu dalam perkawinan
(Aryatmi, 1985; Tukan, 1989; Howard, 1990). Kesulitan yang timbul kemudian adalah apabila
pengetahuan orang tua kurang memadai menyebabkan sikap kurang terbuka dan cenderung tidak
memberikan pemahaman tentang masalah-masalah seks anak. Akibatnya anak mendapatkan
informasi seks yang tidak sehat. Tentang hal ini Davis (1957) menyimpulkan hasil penelitiannya
sebagai berikut: informasi seks yang tidak sehat atau tidak sesuai dengan perkembangan usia
remaja ini mengakibatkan remaja terlibat dalam kasus-kasus berupa konflik-konflik dan
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
6. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
gangguan mental, ide-ide yang salah dan ketakutan-ketakutan yang berhubungan dengan seks
(Bibby, 1957). Dalam hal ini, terciptanya konflik dan gangguan mental serta ide-ide yang salah
dapat memungkinkan seorang remaja untuk melakukan perilaku seks pranikah. Maka menjawab
pertanyaan diatas mengenai seks pra nikah Departemen Agama akan mengadakan Seminar
Nasional Pendidikan Seks dan bagaimana membentuk keluarga sakinah, mawadah dan waramah.
II. DASAR KEGIATAN
1. Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Program Kerja Badan Eksekutif Mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah Departemen Agama
III. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini bernama : ”SEMINAR NASIONAl PENDIDIKAN PRA NNIKAH”
IV. TEMA KEGIATAN
“Pentingnya Pendidikan Keluarga dan Pendidikan Sex Pranikah”
V. TUJUAN KEGIATAN
1. Menunjukkan Eksistensi Pendidikan Luar Sekolah
2. Sebagai Implementasi dari Pendidikan Non Formal
3. Memberikan pengetahuan mengenai berbagai aspek dalam perencanaan pernikahan
VI. SASARAN KEGIATAN
1. Mahasiswa di Lingkungan Universitas Negeri Surabaya
2. Dosen dan Karyawan di Lingkungan Universitas Negeri Surabaya
3. Masyarakat di Lingkungan Kampus Universitas Negeri Surabaya
VIII. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada:
Hari/ Tanggal : Minggu, 14 Februari 2010
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
7. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
Pukul : 07.00 WIB – selesai
Tempat : 1. Gedung Pertunjukan Sawunggaling UNESA Lidah Wetan
IX. SUSUNAN KEPANITIAAN
Terlampir
X. RINCIAN DANA
Terlampir
XI. JADWAL KEGIATAN
Terlampir
XII. PENUTUP
Demikianlah Proposal Kegiatan ini kami buat, kami sampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah benyak membantu dan berpartisipasi dan
kerja sama dari semua pihak untuk mensukseskan acara ini. Semoga kegiatan ini mendapat
ridho illahi dan bermanfaat bagi semua pihak, amin.
Lampiran 1
SUSUNAN KEPANITIAAN
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PRA PARENTED
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH (IMADIKLUS) II
Pelindung : Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
8. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
(Drs. Soeprajitno, M. Pd)
Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
( Drs. I Ketut Atmaja J A, M.Kes )
Penasehat : Pendamping Kemahasisiwaan
( Wiwin Yulianingsih, M.Pd )
Penanggung Jawab : Ketua BEM-J PLS 2009
( Dwi Cahyono W. )
Steering Comitee (SC) : 1. M. Zaenal Fanani 2007
2. Dwi Erna Yunita S 2008
3. Andika Candra A 2007
4. Ika Masrochah 2008
5. Ni’matur Rizqi 2007
Organizating Comite ( OC )
Ketua Pelaksana : Indriati Kumolosari 2008
Sekretaris : Frimha Purnamawati 2007
Bendahara : Asmah 2007
Sie Acara : 1.Dwi Mey Handiniek 2008
2. Ima Al Chajiah 2007
3. Fajar Fachrudin 2008
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
9. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
4. Hawin Fizi Balaghoni 2009
5. Eka Arnis F 2009
Sie Kesekretariatan : 1. Lilis S 2008
2. Hisah Duwa 2009
3. Riana Murdaningrum 2007
4. Yusneni 2009
5. Ina 2009
Sie Konsumsi : 1. Afriza Rahmawati 2008
2. Bethari Setyorini 2007
3. Aris 2009
4. Rofiko A 2009
5. Sekar 2009
6. Festian Cindar B 2007
7. Eko Yulianto 2008
Sie Pubdekdok : 1. Ummul Imara 2008
2. Rio Tri Pamungkas 2007
3. Rahmania M 2007
4. iffa 2009
Sie Keamanan : 1. Aris W 2008
2. Richo Aditia F 2009
3. Habib Gani J 2009
Sie Kesehatan : 1. Novita Erfayanti 2008
2. Hasnia 2009
3. Mega 2009
4. Vica 2009
Sie Perlengkapan : 1. Hermanto 2008
2. Friza Faisal 2007
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
10. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
3. Septiyan Dwi 2009
4. Duratun Nasikin 2008
5. M. Darus 2008
Sie Humas + Dana : 1. Imamah F 2007
2. Nurul Mirandasari 2007
3. Agung Firmansyah 2009
4. Zakariya 2009
5. Nofiria F 2009
Lampiran II
ANGGARAN DANA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PRA PARENTED
PEMASUKAN:
Dana DIPA Rp. 1.000.000,-
Jumlah Pemasukan Rp. 1.000.000,-
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
11. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
PENGELUARAN :
Kesekretariatan
2 rim kertas A4 70 gr @ Rp. 30.000 Rp. 60.000,-
2 rim kertas buram @ Rp. 20.000 Rp. 40.000,-
2 packs Spidol snowman @ Rp. 60.000 Rp. 120.000,-
Id Card panitia 50 x @ Rp. 3.500 Rp. 175.000,-
2 buah tinta Pison Canon @ Rp. 35.000 Rp. 70.000,-
Rp. 465.000,-
Kesehatan
Obat-obatan Rp. 205.000,-
Pubdekdok
Spanduk 400 x 100 @ Rp.20.000 Rp. 80.000,-
Back drop 500 x 200 @ Rp. 25.000 Rp. 250.000,-
Rp. 330.000,-
JADUAL KEGIATAN SEMINAR NASIONAL
“PENDIDIKAN PRA PARENTED”
JADUAL KEGIATAN SEMINAR NASIONAL
“PENDIDIKAN PRA PARENTED”
WAKTU AGENDA KETERANGAN
07.00-08.00 Registrasi PJ. Registrasi
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
12. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
08.00-08.30 Opening Ceremony :
· Pembukaan
· Pembacaan Kalam Ilahi
· Sambutan Ketua Panitia
· Sambutan Ketua BEMJ PLS UNESA
· Sambutan Kajur PLS UNESA
· Keynot Speaker + Pembukaan acara
secara simbolik (Pemukulan Gong) :
Dekan FIP UNESA
MC / Host
M. Mujtaba Mitra Zuana
Indriati Kumolosari
Dwi Cahyono Wibowo
Drs. I Ketut Atmaja J. A. M, Kes
Drs. I Nyoman Sudarka, M.S
GP. Sawunggaling UNESA-Lidah Wetan
08.30-09.30 Hiburan PAUD Non-Formal dan Nasyid
09.00-11.00 Acara Inti :
Seminar Nasional PLS UNESA
“Pentingnya Pendidikan Keluarga dan
Pendidikan Pra Nikah”
· Pembicara :
1. Dr. M.Usman AFK
2. Dr. Boyke Dian Nugraha S.pOG MARS
(Pakar Seksologi)
Moderator :
Widodo, M.Pd
GP. Sawunggaling UNESA-Lidah Wetan
11.00-11.30 Sesi tanya jawab moderator
11.30-12.00 Hiburan Band
12.00-12.30 Pemberian Souvenir secara simbolik kepada
para pemateri
- Dr. M.Usman AFK
- Dr. Boyke Dian Nugraha, S.pOG MARS
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
13. S E M I N A R N A S I O N A L ” P E N D I D I K A N P R A P A R E N T E D ”
12.30.12.45 Closing ( Doa & Penutup) Ali Yusuf, S.Ag, M.Pd
12.45-13.00 Pameran buku-buku Teras GP. Sawunggaling UNESA-Lidah
Wetan
DEPARTEMEN AGAMA
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH