SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
TINDAK PIDANA KORUPSI
DALAM PERUNDANG-
UNDANGAN DI INDONESIA
Kelompok 7
 Monica Rante Pasang 222 411 128
 Yuliana Delpin Sampe Toding 222 411 111
 Randi 222 411 292
 Raemayanti Rombe 222 411 248
 Anjela Pasassa` 222 411 254
 Jumianti Tanna 222 411 157
 Arny bara` pongdatu 222 411 287
APA SAJA SIH YANG DIBAHAS??
Sejarah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
01
Latar Belakang Lahirnya Delik Korupsi Dalam
Perundang- undangan Korupsi
02
Delik Korupsi Menurut UU NO. 31 Tahun 1999 JO.
UU No. 20 Tahun 2001
03
GRATIFIKASI
04
Delik Korupsi Dalam KUHP
Peraturan Pemberantasan
Korupsi Penguasa Perang Pusat
Nomor Prt/ Peperpu/013/1950.
Undang-
Undang No.3
tahun 1971
tentang Pemberantasan
Tindak
Undang-Undang No.24 (PRP)
tahun 1960 tentang Tindak
Pidana Korupsi.
TAPMPR No. XI/MPR/1998 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.
Undang-Undang No.28 Tahun
1999 tentang Penyelenggara
Negara yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
1 3 5
2 4 6
01 Sejarah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Sejarah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang
No.31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
Undang-undang
No. 7 tahun 2006 tentang
Pengesahan United Nation
ConventionAgainst
Corruption (UNCAC) 2003.
Undang-undang Nomor 30
tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2000
tentang Peranserta Masyarakat dan
Pemberian Penghargaan dalam
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi.
Instruksi Presiden No. 5 tahun
2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi
7 9
Undang-undang
No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan
atas Undang-undang No. 31 tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi
11
8 10 12
Secara garis besar
dibagi menjadi dua
yakni:
02 LATAR BELAKANG LAHIRNYA DELIK KORUPSI
.
meliputi 4 pasal yaitu
Pasal 2, Pasal 3, Pasal 13,
dan Pasal 15
.
Dibuat dan dirumuskan oleh
para pembuat undang
undang.
LATAR BELAKANG LAHIRNYA DELIK KORUPSI
• 1. DELIK KORUPSI YANG DIRUMUSKAN OLEH PEMBUAT UNDANG-UNDANG
A
B
Terdapat pada Undang-undang Nomor
31 tahun 1999 juncto Undang-undang
Nomor 20
Perubahan
Nomor 31
tahun
atas
tahun
2001 tentang
Undang-undang
1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
C
A
B
Penjelasan ! !
LATAR BELAKANG LAHIRNYA DELIK KORUPSI
• 2. DELIK KORUPSI YANG DIAMBIL DARI KUHP
Delik korupsi
yang ditarik
secara mutlak
dari KUHP.
delik-delik yang diambil dari
KUHP yang diadopsi menjadi
delik korupsi sehingga delik
tersebut di dalam
KUHP menjadi tidak
berlaku lagi
Delik korupsi
yang ditarik
tidak secara
mutlak
dari KUHP.
ketentuan delik ini di dalam KUHP tetap berlaku dan
dapat diancamkan kepada seorang pelaku yang
perbuatannya memenuhi unsur, akan tetapi apabila
ada kaitannya dengan pemeriksaan delik korupsi maka
yang akan diberlakukan adalah delik sebagaimana
diatur dalam undang-undang pemberantasan korupsi.
DELIK KORUPSI
MENURUT UU NO. 31 TAHUN 1999 JO. UU NO. 20 TAHUN 2001
DALAM ANGKA
PERBUATAN
KORUPSI
30
PASAL
13
KELOMPOK
7
03
7
KELOMPOK
Kerugian
Keuangan
Negara
Penggelapan
Dalam
Jabatan
Perbuatan
Curang
Gratifikasi
Suap-
Menyuap
Pemerasan Benturan
Kepentingan
Dalam
Pengadaan
7
6
5
4
3
2
1
DELIK KORUPSI MENURUT UU NO. 31 TAHUN 1999 JO. UU NO. 20 TAHUN
2001
(v) Tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiriatau menyalahgunakan
kewenangan untuk menguntungkan diri sendiri dan dapat merugikan keungan negara
01
02
1 KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
Pasal 2 ayat 1
Melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri
dan dapat merugikan keuangan negara
Pasal 3
Menyalahgunakan kewenangan untuk
menguntungkan diri sendiri dan dapat
merugikan keuangan negara
Menyuap pegawai negeri.
Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b
Pasal 6 ayat 1 huruf a
Menyuap hakim
Pasal 11
Pegawai negeri
menerima
hadiah
yang berhubungan dengan
jabatannya
Pasal 12 huruf c
Hakim menerima suap
Pasal 13
Memberi
hadiah
Pasal 6 ayat 1 huruf b
Menyuap advokat.
Pasal 5 ayat 2; pasal
12 huruf a dan b
Pegawai
negeri
menerima
suap
Pasal 6 ayat
2
Hakim dan
advokat
menerima suap
2 SUAP MENYUAP
• (v)Upaya suap menyuap dari/kepada pejabat penyelenggara negara karena jabatannya
terkait kewenangannya yang sedang diembannya.
kepada pegawai karena
jabatannya
Pasal 12 huruf d
Advokat menerima suap
Pasal 10 huruf a
Pegawai negeri merusak bukti
Pasal 10 huruf c
Pegawai negeri membantu
orang lain merusak bukti
Pasal 10 huruf b
Pegawai negeri membiarkan
orang lain merusak bukti
Pasal 8
Pegawai negeri menggelapkan
uang atau membiarkan
penggelapan uang.
Pasal 9
Pegawai
negeri memalsukan
buku untuk
pemeriksaan
administrasi.
3 Penggelapan Dalam Jabatan
• (v)Pejabat penyelenggara negara melakukan penggelapan uang, memalsukan dokumen
pemeriksaan administrasi, membantu membiarkan atau diri sendiri merusak bukti
Pemerasan
(v) Tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menyalahgunakan kekuasaannya
memaksa seseorang memberikan sesuatau, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan
Pegawai negeri memeras.
4
Pegawai negeri
memeras pegawai negeri yang lain
Pasal 7 ayat 1 huruf d
Rekanan TNI/Polri membiarkan
perbuatan curang
Pasal 7 ayat 1 huruf
C Rekanan TNI/Polri
berbuat curang.
Pasal 7 ayat 2
Penerima barang TNI/Polri
membiarkan perbuatan curang
Pasal 7 ayat 1 huruf
a
Pemborong berbuat curang.
Pasal 12 huruf h
Pegawai negeri menyerobot tanah
negara
Pasal 7 ayat 1 huruf
b
Pengawas proyek membiarkan
perbuatan curang
5 Perbuatan Curang
• (v) Tindakan curang oleh pemborong ahli bangunan, pengawas proyek, rekanan TNI/Polri yang merugikan negara,
serta pejabat penyelenggara negara yang menyerobot tanah
Kepentingan
dalam
Pengadaan
Pengertian
Pejabat
penyelenggara
negara dengan
sengaja baik
langsung atau tidak
langsung turut serta
dalam pengadaan
barang yang
diurusnya dalam
instansi atau
perusahaan
6 Benturan
PASAL 12
HURUF I
Pegawai negeri turut
serta dalam
pengadaan yang
diurusnya
1. 2.
3.
4.
Pasal 12B Jo Pasal
12C
Pegawai negeri menerima
gratifikasi dan tidak lapor KPK
Dalam praktek, pemberian seperti ini kerap
dijadikan modus untuk ‘membina’ hubungan
baik dengan pejabat sehingga dalam hal
seseorang tersangkut suatu masalah yang
menjadi kewenangan pejabat
tersebut, kepentingan orang itu sudah
terlindungi karena ia sudah berhubungan baik
dengan pejabat tersebut
Di dalam penjelasan Pasal 12 B ayat (1)
disebutkan pengertian gratifikasi adalah
adalah pemberian dalam arti luas,
meliputi pemberian uang, rabat (diskon),
komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan
cumacuma, dan fasilitas lainnya.
Pada prinsipnya gratifikasi
adalah pemberian biasa dari
seseorang kepada seorang
pegawai negeri atau penye-
lenggara negara.
.
7 GRATIFIKASI
KESIMPULAN
Tindak pidana korupsi di Indonesia semakin banyak terjadi dan memberi
dampak bagi masyarakat. Rakyat harus menanggung akibat dari tindak pidana
Korupsi. Pemiskinan koruptor di anggap sebagai terobosan baru dalam menindak
Kasus tindak pidana korupsi. Diperlukan adanya perumusan sanksi pidana yang
dapat mengembalikan kerugian negara secara efektif yang disebabkan oleh
Dampak tindak pidana korupsi.
Metode pemiskinan yang ada saaat ini perlu ditambahkan item yang menyatakan
Bahwa pembedaan biaya sosial dari tindak pidana korupsi tersebut kepada pelaku
Tindak pidana korupsi.
THANK YOU

More Related Content

Similar to Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7

Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsihadiarnowo
 
International Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptxInternational Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptxNolayantiBombangLimb
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptEsaGhanimFadhallah1
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiAfida Zahara
 
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptxMATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptxMaulanaIkhsan42
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptssuser0bb0d21
 
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptxPEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptxPidsusKejariKabMalan
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pIndonesia Anti Corruption Forum
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihrickygunawan84
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Buku saku-korupsi-kpk
Buku saku-korupsi-kpkBuku saku-korupsi-kpk
Buku saku-korupsi-kpkBudi Handoyo
 
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...PengacaraBalikpapanY
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKSei Enim
 
Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2rickygunawan84
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosAndy Susanto
 
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...angelaregife
 

Similar to Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7 (20)

Percepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsiPercepatan anti korupsi
Percepatan anti korupsi
 
International Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptxInternational Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptx
International Anti-Corruption Day Infographics by Slidesgo.pptx
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
 
hfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptxhfib1349588837.pptx
hfib1349588837.pptx
 
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana KorupsiPengadilan Tindak Pidana Korupsi
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
 
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptxMATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
MATERI BIMTEK UPPG TW II.pptx
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
 
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptxPEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
PEMAHAMAN TINDAK PIDANA KORUPSI.pptx
 
Uu302002
Uu302002Uu302002
Uu302002
 
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak pUu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
Uu nomor 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan tindak p
 
UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002 UU NO 30 TAHUN 2002
UU NO 30 TAHUN 2002
 
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppihBacaan antikorupsi gratifikasi ppih
Bacaan antikorupsi gratifikasi ppih
 
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Hukum pidana khusus - Hukum materiil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 
Korupsi
KorupsiKorupsi
Korupsi
 
Buku saku-korupsi-kpk
Buku saku-korupsi-kpkBuku saku-korupsi-kpk
Buku saku-korupsi-kpk
 
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
UU KPK atau Undang-Undang 30 Th 2002 ttg Komisi Pemberantasan Tindak Pidana K...
 
UU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPKUU No.30 th 2002 ttg KPK
UU No.30 th 2002 ttg KPK
 
Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2Bahan tayang antikorupsi 2
Bahan tayang antikorupsi 2
 
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansosProposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
Proposal Skripsi Penegakan Hukum TP korupsi dana bansos
 
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
6, hbl, angela regife laksmy situmorang, prof. dr. hapzi ali, cma, tindak pid...
 

Recently uploaded

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

Tugas Pendidikan Anti Korupsi kelompok 7

  • 1. TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERUNDANG- UNDANGAN DI INDONESIA Kelompok 7  Monica Rante Pasang 222 411 128  Yuliana Delpin Sampe Toding 222 411 111  Randi 222 411 292  Raemayanti Rombe 222 411 248  Anjela Pasassa` 222 411 254  Jumianti Tanna 222 411 157  Arny bara` pongdatu 222 411 287
  • 2. APA SAJA SIH YANG DIBAHAS?? Sejarah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 01 Latar Belakang Lahirnya Delik Korupsi Dalam Perundang- undangan Korupsi 02 Delik Korupsi Menurut UU NO. 31 Tahun 1999 JO. UU No. 20 Tahun 2001 03 GRATIFIKASI 04
  • 3. Delik Korupsi Dalam KUHP Peraturan Pemberantasan Korupsi Penguasa Perang Pusat Nomor Prt/ Peperpu/013/1950. Undang- Undang No.3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Undang-Undang No.24 (PRP) tahun 1960 tentang Tindak Pidana Korupsi. TAPMPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. 1 3 5 2 4 6 01 Sejarah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
  • 4. Sejarah Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Undang-Undang No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Undang-undang No. 7 tahun 2006 tentang Pengesahan United Nation ConventionAgainst Corruption (UNCAC) 2003. Undang-undang Nomor 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2000 tentang Peranserta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Instruksi Presiden No. 5 tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi 7 9 Undang-undang No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 11 8 10 12
  • 5. Secara garis besar dibagi menjadi dua yakni: 02 LATAR BELAKANG LAHIRNYA DELIK KORUPSI
  • 6. . meliputi 4 pasal yaitu Pasal 2, Pasal 3, Pasal 13, dan Pasal 15 . Dibuat dan dirumuskan oleh para pembuat undang undang. LATAR BELAKANG LAHIRNYA DELIK KORUPSI • 1. DELIK KORUPSI YANG DIRUMUSKAN OLEH PEMBUAT UNDANG-UNDANG A B Terdapat pada Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 juncto Undang-undang Nomor 20 Perubahan Nomor 31 tahun atas tahun 2001 tentang Undang-undang 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi C
  • 7. A B Penjelasan ! ! LATAR BELAKANG LAHIRNYA DELIK KORUPSI • 2. DELIK KORUPSI YANG DIAMBIL DARI KUHP Delik korupsi yang ditarik secara mutlak dari KUHP. delik-delik yang diambil dari KUHP yang diadopsi menjadi delik korupsi sehingga delik tersebut di dalam KUHP menjadi tidak berlaku lagi Delik korupsi yang ditarik tidak secara mutlak dari KUHP. ketentuan delik ini di dalam KUHP tetap berlaku dan dapat diancamkan kepada seorang pelaku yang perbuatannya memenuhi unsur, akan tetapi apabila ada kaitannya dengan pemeriksaan delik korupsi maka yang akan diberlakukan adalah delik sebagaimana diatur dalam undang-undang pemberantasan korupsi.
  • 8. DELIK KORUPSI MENURUT UU NO. 31 TAHUN 1999 JO. UU NO. 20 TAHUN 2001 DALAM ANGKA PERBUATAN KORUPSI 30 PASAL 13 KELOMPOK 7 03
  • 10. (v) Tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiriatau menyalahgunakan kewenangan untuk menguntungkan diri sendiri dan dapat merugikan keungan negara 01 02 1 KERUGIAN KEUANGAN NEGARA Pasal 2 ayat 1 Melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri dan dapat merugikan keuangan negara Pasal 3 Menyalahgunakan kewenangan untuk menguntungkan diri sendiri dan dapat merugikan keuangan negara
  • 11. Menyuap pegawai negeri. Pasal 5 ayat 1 huruf a dan b Pasal 6 ayat 1 huruf a Menyuap hakim Pasal 11 Pegawai negeri menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatannya Pasal 12 huruf c Hakim menerima suap Pasal 13 Memberi hadiah Pasal 6 ayat 1 huruf b Menyuap advokat. Pasal 5 ayat 2; pasal 12 huruf a dan b Pegawai negeri menerima suap Pasal 6 ayat 2 Hakim dan advokat menerima suap 2 SUAP MENYUAP • (v)Upaya suap menyuap dari/kepada pejabat penyelenggara negara karena jabatannya terkait kewenangannya yang sedang diembannya. kepada pegawai karena jabatannya Pasal 12 huruf d Advokat menerima suap
  • 12. Pasal 10 huruf a Pegawai negeri merusak bukti Pasal 10 huruf c Pegawai negeri membantu orang lain merusak bukti Pasal 10 huruf b Pegawai negeri membiarkan orang lain merusak bukti Pasal 8 Pegawai negeri menggelapkan uang atau membiarkan penggelapan uang. Pasal 9 Pegawai negeri memalsukan buku untuk pemeriksaan administrasi. 3 Penggelapan Dalam Jabatan • (v)Pejabat penyelenggara negara melakukan penggelapan uang, memalsukan dokumen pemeriksaan administrasi, membantu membiarkan atau diri sendiri merusak bukti
  • 13. Pemerasan (v) Tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara dengan maksud menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menyalahgunakan kekuasaannya memaksa seseorang memberikan sesuatau, membayar, atau menerima pembayaran dengan potongan Pegawai negeri memeras. 4 Pegawai negeri memeras pegawai negeri yang lain
  • 14. Pasal 7 ayat 1 huruf d Rekanan TNI/Polri membiarkan perbuatan curang Pasal 7 ayat 1 huruf C Rekanan TNI/Polri berbuat curang. Pasal 7 ayat 2 Penerima barang TNI/Polri membiarkan perbuatan curang Pasal 7 ayat 1 huruf a Pemborong berbuat curang. Pasal 12 huruf h Pegawai negeri menyerobot tanah negara Pasal 7 ayat 1 huruf b Pengawas proyek membiarkan perbuatan curang 5 Perbuatan Curang • (v) Tindakan curang oleh pemborong ahli bangunan, pengawas proyek, rekanan TNI/Polri yang merugikan negara, serta pejabat penyelenggara negara yang menyerobot tanah
  • 15. Kepentingan dalam Pengadaan Pengertian Pejabat penyelenggara negara dengan sengaja baik langsung atau tidak langsung turut serta dalam pengadaan barang yang diurusnya dalam instansi atau perusahaan 6 Benturan PASAL 12 HURUF I Pegawai negeri turut serta dalam pengadaan yang diurusnya
  • 16. 1. 2. 3. 4. Pasal 12B Jo Pasal 12C Pegawai negeri menerima gratifikasi dan tidak lapor KPK Dalam praktek, pemberian seperti ini kerap dijadikan modus untuk ‘membina’ hubungan baik dengan pejabat sehingga dalam hal seseorang tersangkut suatu masalah yang menjadi kewenangan pejabat tersebut, kepentingan orang itu sudah terlindungi karena ia sudah berhubungan baik dengan pejabat tersebut Di dalam penjelasan Pasal 12 B ayat (1) disebutkan pengertian gratifikasi adalah adalah pemberian dalam arti luas, meliputi pemberian uang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cumacuma, dan fasilitas lainnya. Pada prinsipnya gratifikasi adalah pemberian biasa dari seseorang kepada seorang pegawai negeri atau penye- lenggara negara. . 7 GRATIFIKASI
  • 17. KESIMPULAN Tindak pidana korupsi di Indonesia semakin banyak terjadi dan memberi dampak bagi masyarakat. Rakyat harus menanggung akibat dari tindak pidana Korupsi. Pemiskinan koruptor di anggap sebagai terobosan baru dalam menindak Kasus tindak pidana korupsi. Diperlukan adanya perumusan sanksi pidana yang dapat mengembalikan kerugian negara secara efektif yang disebabkan oleh Dampak tindak pidana korupsi. Metode pemiskinan yang ada saaat ini perlu ditambahkan item yang menyatakan Bahwa pembedaan biaya sosial dari tindak pidana korupsi tersebut kepada pelaku Tindak pidana korupsi.