SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
MAKALAH
FISIKA STATISTIK “ APLIKASI STATISTIK BOSE-EINSTEIN “




                            OLEH :

                        KELOMPOK 11

                1. Mukhsinah ( NIM : 06091011008 )
              2. Setia Lianawati ( NIM : 06091011019 )
            3. Fika Nurul Hidayati ( NIM : 06091011038 )




                          Dosen Pengasuh :
                     1. Drs. Imron Husaini, M.Pd
                      2. Leni Marlina, S.Pd,M.Si



                     PENDIDIKAN FISIKA

          FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

                  UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Kata Pengantar

       Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah kami ini tepat pada waktunya. Shalawat teriring salam semoga selalu di
curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW Beserta keluarga sahabat dan pengikut-
pengikutnya yang insya Allah setia hingga akhir zaman.

       Alhamdulillah kami bersyukur akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Aplikasi Statistik Bose-Einstein sebagai bahan untuk dipresentasikan dalam mata kuliah Fisika
Statistik.Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat
memberikan pengetahuan sesuai dengan isi makalah ini yang memaparkan materi mengenai Radiasi
Benda Hitam dan Kapasitas Panas Zat padat Menurut Einstein dan Debaye.

       Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari
sempurna, untuk itu kami berharap kepada seluruh pembaca agar dapat memberikan kritik dan sarannya
untuk menjadi bahan pelajaran kami dalam membuat makalah selanjutnya.




                                                  Indralaya ,   Februari 2012




                                                         Penyusun
Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

    1. Identitas

    Mata Kuliah             : Fisika Statistik

    Fak/Jur/Prodi           : FKIP / P. MIPA / P. Fisika

    Semester                : VI (lima)

    Dosen Pengasuh          : Drs. Imron Husaini, M.Pd

    Tim Penyaji             : 1. Mukhsinah

                             2. Setia Lianawati

                            3. Fika Nurul Hidayati

    2. Standar Kompetensi

    Mahasiswa mampu memahami hubungan antara perilaku sistem partikel penyusun suatu zat secara
          mikroskopik dengan akibat yang ditimbulkannya pada skala makroskopik, serta memmiliki
          kemampuan dalam menelaah sifaft-sifat zat tersebut.

    3. Kompensi Dasar

         Mahasiswa mampu menjelaskan peristiwa radiasi benda hitam
         Mahasiswa mapu menjelaskan kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye

    4. Pokok Bahasan

    Aplikasi Statistik Bose-Einstein

    5. Sub Pokok Bahasan

         Radiasi benda hitam
         kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye

    6. Indikator
Menjelaskan peristiwa radiasi benda hitaam
     Menurunkan hukum Stefan-Boltzmann
     Menjelaskan kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye

7. Penilaian

Tes Formatif

8. Alokasi waktu

3 x 50 menit

9. Kegiatan Pembelajaran

     Pendahuluan
     Inti
     Penutup

10. Media yang digunakan

Ms. Word dan Ms. Powerpoint

11. Alat yang digunakan

LCD dan Komputer
Daftar Isi




Kata Pengantar

Satuan Acara Perkuliahan (SAP)

Daftar Isi

  I. Pendahuluan
     A. Latar Belakang……………………………………………………….......1
     B. Rumusan Masalah……………………………………………………......1
     C. Tujuan…………………………………………………………………….1


 II. Isi
     Radiasi Benda Hitam…………………………………………………………2
Kapasitas Panas Zat Padat Menurut Einstein dan Debaye..………………9
    G.3. Isotop……………………………………………….……………………17

III. Penutup
     Kesimpulan……………………..……………………………………………21

Tes Formatif………………………………………………………………………...23

Kunci Jawaban………………………….………………………………….............25

Daftar Pustaka




I. Pendahuluan


        A.     Latar Belakang
             Perilaku materi secara makroskopik berhubungan erat dengan sifat mikroskopik, yang dapat
        diungkapkan melalui fisika statistik atau yang biasa disebut hukum distribusi statistik.
        Penggambaran secara kwantitaf perilaku materi tersebut dapat ditinjau melalui tiga Hukum
        Distribusi Statistik yaitu,
        1. Hukum distribusi statistik Maxwell-Boltzmann
        2. Hukum distribusi statistik Bose-Einstein
        3. Hukum distribusi statistik Fermi-Dirac


             Distribusi statistik Maxwell-Boltzmann disebut sebagai statistika klasik karena hukum-hukum
        fisika klasik (hukum Newton) masih berlaku. Distribusi Bose-Einstein dan Fermi-Dirac disebut
sebagai statistika kuantum karena hukum-hukum kuantum berlaku pada statistika tersebut. Ketiga
           hukum distribusi statistik tersebut memberikan penggambaran yang berbeda untuk berbagai materi,
           yang dalam hal ini disebut partikel. Distribusi statistik Maxwell-Boltzmann menggambarkan jenis
           partikel identik tidak dapat dibedakan, kategori partikel adalah partikel klasik contohnya molekul
           gas, ion dan atom.

               Distribusi statistik Bose-Einstein menggambarkan jenis partikel tak terbedakan, identik dan
           tidak memenuhi prinsip eksklusi Pauli yang artinya tidak ada larangan jumlah partikel menempati
           suatu keadaan energi. Partikel yang memenuhi statistik Bose-Einstein disebut partikel-partikel
           boson yang fungsi gelombangnya simetrik terhadap pertukaran sebarang dua partikel, contohnya
           adalah semua partikel dengan spin bulat seperti foton, partikel alpha dan atom helium. Statistika
           Fermi-Dirac menjelaskan jenis partikel identik dan tak terbedakan dan memenuhi asas larangan
           Pauli. Partikel yang termasuk ke dalam statistik Fermi-Dirac disebut partikel fermion yaitu partikel-
           partikel yang fungsi gelombangnya antisimetrik terhadap pertukaran sebarang dua partikel dan
           memiliki spin 1/2n, n=1,2,3,.. misalnya proton, neutron dan elektron.

               Aplikasi fisika statistik banyak ditemukan dalam persoalan-persoalan fisika seperti pada fisika
           zat padat, termodinamika, fisika kuantum dan lain-lain. Peristiwa radiasi benda hitam dan
           perhitungan kapasitas termal zat padat dapat ditinjau dari hukum statistika Bose-Einstein, yang
           akan dibahas dalam makalah ini.

          B.    Rumusan Masalah
          1.    Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan peristiwa radiasi benda hitam?
          2.    Bagaimana penurunan persamaan Stefan-Boltzman?
          3.    Bagaimana kapasitas panas zat padat menurut Einsten dan Debaye?


          C.    Tujuan
          1.    Memahami peristiwa radaiasi benda hitam.
          2.    Menjelaskan penurunan persamaan Stefan Boltzman.
          3.    Memahami kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye.




II. Isi


A. Radiasi Benda Hitam
Tujuan Instruksional Umum (TIU)

   Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peristiwa radiasi benda hitam.

Tujuuan Instruksional Khusus (TIK)

   Setelah mempelajari sub pokok bahasan radiasi benda hitam mahasiswa diharapkan dapat:
   - Memahami dan menjelaskan apa dan bagaimana peristiwa radiasi benda hitam.
   - Memahami dan menjelaskan teori-teori radiasi benda hitam.
   - Memahami dan menjelaskan penurunan persamaan Stefan-Boltzman



Pembahasan Materi Bahan Ajar




   A. Radiasi Benda Hitam

       Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam.Istilah benda hitam pertama kali
diperkenalkan    oleh Gustav   Robert   Kirchhoff pada   tahun    1862.    Dalam   Fisika, benda   hitam
(blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan
baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi
gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang cahaya.

       Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa
spektrum      garis.Meskipun   demikian,   sebenarnya    secara    teori    dalam Fisika   klasik, benda
hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya energi dari benda
tersebut dapat diukur.Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi
elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan
hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang
gelombang cahaya tampak.Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat
dipancarkan        dengan       pancaran      radiasi      dimulai         dari panjang      gelombang
merah, jingga, kuning hingga putih.

       Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam.Sebuah benda
hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda itu
menyerap semua cahaya yang datang padanya.Sedangkan temperatur dari benda hitam itu sendiri
berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya.
Benda hitam merupakan benda ideal yang mampu menyerap atau mengabsorbsi semua radiasi
yang mengenainya, serta tidak bergantung pada frekuensi radiasi tersebut.Bisa dikatakan benda hitam
merupakan penyerap dan juga pemancar yang sempurna.

       Dalam percobaan Fisika sederhana, Benda hitam dimodelkan sebagai suatu rongga berisi foton
dengan celah bukaan yang sangat kecil. Dengan mengabaikan bahan pembuat dinding dan panjang
gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan
diameter lubang, radiasi yang masuk ke dalam rongga melalui lubang, radiasi tersebut akan dipantulkan
berulang-ulang oleh dinding dalam rongga hingga energinya habis terserap. Selanjutnya, dipancarkan
kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga.Lubang pada rongga inilah
yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam.

   1.1.Distribusi molekul gas Bose-Einstein
                Dalam sub bahasanakan dibahas mengenai gas Bose-Einstein yang memenuhi statistik
       Bose-Einstein. Foton dan fonon termasuk di dalamnya. Untuk saat inihanya foton yang akan
       dibahas.
                Bila molekul-molekul dalam suatu gas biasa memiliki momentum angular integral dalam
       satuan h/2π maka, dapat dikatakan dengan sangat, bahwa molekul-molekul tersebut adalah boson
       dan akan mematuhi statistik Bose-Einstein.
                Distribusi molekul-molekul gas meliputi berbagai tingkat energi diberikan oleh
                                                                                  …(a.1)

       dimana
                                                                                  …(a.2)
                Karena setiap keadaan energi yang diperbolehkan membutuhkan suatu volumeh3dalam
       ruang        fasa,     bobot       suatu      tingkat     energi,      atau      keadaan-keadaan
       yangdapatdipertimbangkanmemenuhi suatuvolumedT dalamruangfasaakanmenjadi

                                                                                  …(a.3)

       Dengan menggunakan bahwa elemen ruang fasa enam dimensi bahwa
                                                                                  …(a.4)
       Maka dapat ditulis, apabila momentum dilihat dalam koordinat polar menjadi
                                                                                  …(a.5)
       Dengan hanya memperhitungkan energi kinetic

                                                                                  …(a.6)

       Dapat diperoleh bahwa
                                                                                  …(a.7)
       Substitusi Persamaan (a.7) dan (a.6) ke dalam Persamaan (a.5) akan memberikan
…(a.8)
Dengan demikian Persamaan (a.3), dengan substitusi dari Persamaan (a.8) akan menjadi

                                                                           …(a.9)

yang menyatakan jumlah keadaan energi yang tersedia dalam rentang energi antara ϵ dan ϵ + dϵ
untuk suatu volume V. Di sini g(ϵ ) adalah kerapatakeadaan energi (density of states).
         Jumlah molekul-molekul yang memiliki energi dalam rentang ϵ dan ϵ + dϵ diberikan
oleh Persamaan (a.1) dan (a.10), yaitu

                                                                           …(a.10)

Nilai parameter A atau a untuk distribusi ini dapat ditentukan untuk kondisibahwa
                                                                           …(a.11)
dengan N adalah jumlah total molekul dalam volume V.
         Secara umum bentuk integral dalam Persamaan (a.11) sulit untuk dipecahkan secara
eksak, akan tetapi dapat dilihat, bahwa dalam beberapa kasus praktis, nilai A untuk gas cukup
kecil sehingga menyebabkan suku bernilai 1 padapenyebut dalam Persamaan (a.10) dapat
diabaikan. Bila kondisi ini dipenuhidistribusi akan mendekati distribusi Maxwell-Boltzmann, dan
karena                                          molekul-molekulgasakantersebardiantarakeadaan-
keadaanenergi,gasdikatakantidakterdegenerasi.      DengandemikianintegrasiPersamaan      (a.10)
akanmenghasilkanseperti integrasi dalam distribusi Maxwell-Boltzmann yang memberikan

                                                                   …(a.12)


dan


                                                                           …(a.13)


         Dikarenakan nilai exponen eϵ /kT selalu lebih besar (atau setidaknya sama dengan) satu
untuk semua nilai energi kondisi yang akan didekati oleh Persamaan(a.10) untuk menjadi
distribusi klasik adalah membuat A « 1.

         Bila digunakan nilai-nilai N, V, dan m untuk helium maka akan diperoleh nilaiA untuk
tekanan atmosfer, yaitu

               untuk

                 untuk
Jadi bahkan untuk temperatur 4 K pun, kondisi (1/A)eϵ /kT » 1 tetap terpenuhi dan gas
       helium akan berlaku, untuk suatu aproksimasi yang baik, sebagai suatu gas klasik.

       Radiasi elektromagnetik yang berada dalam suatu ruang tertutup bertemperatur tetap dapat
dipertimbangkan sebagai suatu sistem foton-foton denganberbagai nilai energi. Dan karena foton-foton
memiliki momentum angular integral dalam satuan h/2π maka mereka akan secara alami berkelakuan
sebagaiboson dan dapat diasumsikan bahwa suatu gas foton akan memiliki distribusienergi yang
diberikan oleh statistik Bose-Einstein. Akan tetapi, terdapat duahal yang harus diperhatikan.

       Pertama, foton dapat diserap dan dipancarkan kembali oleh dinding lingkungan tertutup yang
bertemperatur tetap, dengan demikian jumlah foton dalamlingkungan tersebut tidaklah tetap. Dengan
demikian kondisiΣjNj = N atau ΣdNj = 0 dalam persamaan

                                                                           …a.1

tidak dapat terpenuhi. Agar Persamaan (a.1) masih dapat berlaku maka perlu dipilih bahwa a=0 sehingga
A=1.

       Kedua, energi foton berbentuk hv, di mana v adalah frekuensi radiasi.Olehkarena itu lebih
memudahkan apabila distribusi energi diungkapkan dalam frekuensi atau panjang gelombang foton.

       Dengan menggunakan rumusan panjang gelombang de Broglie




maka




Persamaan (a.5) akan menjadi




Selanjutnya karena setiap foton memiliki kemungkinan polarisasi pada dua arah maka jumlah keadaan
energi yang diperbolehkan atau mode, dalam rentang antara λ dan λ + dλ, untuk setiap satuan volume
adalah (dengan mengambil nilai positifnya).
Kemudian dengan menggunakan = hcλ dalam Persamaan (24.1) akan diperoleh bahwa




1.2 Intensitas Radiasi

Hukum Stefan-Boltzman

Pada tahun 1859, Gustav Kirchoff membuktikan suatu teorema yang sama pentingnya dengan teorema
rangkaian listrik tertutupnya ketika ia menunjukkan argumenj berdasarkan pada termodinamika bahwa
setiap benda dalam keadaan kesetimbangan termal dengan radiasi daya yang dipancarkan adalah
sebanding dengan daya yang diserapnya. Untuk benda hitam, teorema kirchoff dinyatakan oleh




Dengan J(f,T) adalah suatu fungsi universal (sama untuk semua benda) yang bergantung hanya pada f ,
frekuensi cahaya, dan T,        suhu mutlak benda. Persaman (8-1) menunjukkan bahwa daya yang
dipancarkan persatuan luas persatuan frekuensi oleh suatu benda hitam bergantung hanya pada suhu dan
frekuensi cahaya dan tidak bergantung pada sifat fisika dan kimia yang menyusun benda hitam, dan ini
sesuai dengan hasil pengamatan.

       Perkembangan selanjutnya untuk memahami karakter universal dari radiasi benda hitam datang
dari ahli fisika Austria, Josef Stefan (1835-1893) pada tahun 1879. Ia mendapatkan secara eksperimen
bahwa daya total persatuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas,
Itotal (intensitas radiasi total), adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Karena itu,
bentuk persamaan empiris hukum Stefan ditulis sebagai




dengan Itotal adalah intensitas (daya persatuan luas) radiasi pada permukaan benda hitam pada esmua
frekuensi, Rf adalah intensitas radiasi persatuan frekuensi yang dipancarkan oleh benda hitam, T adalah
suhu mutalak benda, dan adalah tetapan Stefan-Boltzmann, yaitu        = 5,67 × 10-8 W m-2 K-4 untuk
benda panas yang bukan benda hitam akan memenuhi hukum yang sama hanya diberi tambahan koefisien
emisivitas, e, yang lebih kecil dari 1:
ingat Itotal = P/A, sehingga persamaan (8-3) juga dapat ditulis sebagai




Dengan P adalah daya radiasi (watt = W) dan A adalah luas permukan benda (m2 ). Lima tahun
kemudian konfirmasi mengesankan dari teori gelombang elektromagnetik cahaya diperoleh ketika
Boltzmann menurunkan hukum Stefan dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan
Maxwell. Karena itu persamaandi atas dikenal juga sebagai hukumStefan-Boltzmann.

1.3 Hukum Pergeseran Wien

Pada tahun 1893, Wilhelm Wien mengusulkan suatu bentuk umum untuk hukum distribusi benda hitam
J(f,T) yang memberikan hubungan maks dan T yang sesuai dengan hasil eksperimen. Hubungan ini
disebut sebagai pergeseran Wien dan ditulis sebagai




dengan        maks adalah panjang gelombang (dalam m) yang berhubungan dengan intensitas radiasi
maksimum benda hitam, T adalah suhu mutlak dari permukaan benda yang memancarkan radiasi, dan C
= 2,90 × 10-3 mK adalah tetapan pergeseran Wien.

         Teori Klasik Radiasi Benda Hitam
Hubungan antara J (f, T) dan u(f,T), yang sebanding dinyatakan oleh




Berikut akan dibahas teori klasik radiasi benda hitam, yaitu: hukum eksponensial Wien dan hukum
Raileigh-Jeans. Suatu prakiraan penting terhadap bentuk fungsi universal u(f;T) dinyatakan pertama kali
pada tahun 1893 oleh Wien, yang memiliki bentuk



                                     ………(1)
         Dalam bentuk panjang gelombang



                                 ………(2)

dengan c1 dan c2 adalah tetapan yang ditentukan melalui eksperimen. Dari hasil eksperimen, Wien
mendapatkan bahwa c = 8 hc dan c = ch/k. Persaman (1) atau Persamaan (2) disebut sebagai hukum
radiasi Wien. Setahun kemudian, ahli spektroskopi Jerman, Friedrich Paschen yang bekerja dalam daerah
inframerah denga kisaran panjang gelombang 1 m, sampai dengan 4 m, dan suhu benda hitam dari 400
K sampai 1 600 K, menemukan bahwa perkiraan Wien tepat bersesuaian dengan titik-titik data
eksperimennya.




Tetapi pada tahun 1900, Lummer dan Pringsheim melanjutkan pengukuran Paschen sampai dengan
panjang gelombang 18 m. Rubens dan Kurlbaum bahkan melanjutkan sampai 60 m. Kedua tim ini
kemudian menyimpulkan bahwa hokum Wien gagal dalam daerah ini (lihat gambar ).

Perkiran berikutnya tentang u(f,T) atau u( ,T) dilkukan oleh Lord Rayleigh (1842-1919)danSir James
Jeans (1877-1946) pada Juni 1900. Rayleigh berkonsentrasi secara langsung pada gelombang-gelombang
elektromagnetik dalam rongga. Rayleigh dan Jeans menyatakan bahwa gelombang gelombang
elektromagnetik stasioner dalam rongga dapat dipertimbangkan memiliki suhu T, karena mereka secara
konstan bertukar energi dengan dinding-dinding dan menyebabkan termometer dalam rongga mencapai
suhu yang samadengan dinding. Lebih lanjut, mereka mempertimbangkan gelombang elektromagnetik
terpolarisasi stasioner ekivalen dengan penggetar satu dimensi . Mereka menyatakan kerapatan energi
sebagai hasil kali jumlah gelombang stasioner (1/2, 1, 1 1/2.,2gelombang,….) dan energi rata-rata per
penggetar. Mereka mendapatkan energi penggetar rata-rata tak bergantung pada panjang gelombang λ ,
dan sama dengan kT dari hukum distribusi Maxwell-Boltzmann. Akhirnya mereka memperoleh
kerapatan energi per panjang gelombang , u ( ) T , λ , yang dinyatakian sebagai




dengan k adalah tetapan Boltzmann. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Rayleigh-Jeans.Dalam bulan
September 1900, pengukuran menunjukkan bahwa diantara 12 m µ dan 18 m µ prakiraan Rayleigh-
Jeans tepat. Tetapi seperti ditunjukkan pada gambar 8.7, hukum Rayleigh-Jeans secara total tak layak pad
panjang gelombang pendek atau frekuensi tinggi.Persaman tersebut menunjukkan bahwa ketika                λ
mendekati nol, kerapatan energi diperkirakan tak terbatas ( ) ( ) →≈ T f u , dalam ultraviolet. Keadaan ini
dinamakan bencana ultraviolet (“ultraviolet catastrophe”).

       Teori Planck Radiasi Benda Hitam
Teori Wien cocok dengan spektrum radaisi benda hitam untuk panjang gelombang yang pendek, dan
menyimpang untuk panjang gelombang yang panjang.Teori Rayleigh-Jeans cocokdengan spektrum
radiasi benda hitam untuk panjang gelombnag yang panjang, dan menyimpang untuk panjang gelombang
yang pendek.Jelas bahwa fisika klasik gagal menjelaskan tentang radiasi benda hitam.Inilah dilema fisika
klasik di mana Max Planck mencurahkan seluruh perhatiannya.

Pada tahun 1900, Planck memulai pekerjaannya membuat suatu angapan baru tentang sifat dasra dari
ngetaran molekul dalam-dinding-dinding rongga benda hitam (pada saat itu elektron belum
ditemukan).anggapan baru ini sangat radikal dan bertentangan dengan fisika klasik, yaitu sebagai berikut:

1. Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul tidaklah kontinu tetapi dalam paket-paket
energi diskret, yang disebut kuantum (sekarang disebut foton). Besar energi yang berkaitan denagn foton
adalah E = hf, sehingga untuk n buahb foton maka energinya dinyatakan oleh




dengan n = 1, 2, 3, …..(bilangan asli), dan f adalah frekuensi getaran molekul-molekul. Energi dari
molekul-molekul dikatakann terkuantisasi dan energi yang diperkenankan disebut tingkat energi. Ini
berarti bahwa tingkat energi bisa hf, 2hf, 3hf, ……sedang h disebut tetapan Planck, dengan h = 6,6 x10-
34
     J s (dalam dua angka penting). Molekul-molekul memancarkan ataumenyerap energi dalam satuan
diskret dari energi cahaya, disebut kuantum (sekarang disebut foton).Molekul-molekul melekukan itu
dengan “melompat” dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya. Jika bilangan kuantum n berubah
dengan satu satuan, Persamaan (8-10) menunjukkan bahwa jumlah energi yang dipancarkan atau diserap
oleh molekul-molekul sama dengan hf. Jadi, beda energi antaradua tingkat energi yang berdekatan adalah
hf. Molekul akan memancarklan atau meyerap energi hanya ketika molekul             mengubah       tingkat
energinya. Jika molekul tetap tinggal dalam satu tingkat energi tertentu, maka tidak ada energi yang
diserap atau dipancarkan molekul.Gambar 8.9 menunjukkan tingkat-tingkat energi yang terkuantisasi dan
transisi (perpindahan) yang diusulkan Planck.

Berdasarkan teori kuantum di atas, Planck dapat menyatukan hukum radiasi Wien dan hukum radiasi
Rayleigh-Jeans, dan menyatakan hukum radiasi benda hitamnya yang akan berlaku untuk semua panjang
gelombang. Hukum radiasi Planck adalah




                                        …….(3)
dengan h = 6,6 x 10-34 Js adalah tetapan Planck, c = 3,0 x 108 m/s adalah cepat rambat cahaya, k= 1,38 x
10-34 J/K adalah tetapan Boltzmann, dan Tadalah suhu mutlak benda hitam. Planck mengumumkan
Persamaan (3) inipada seminar fisika di universitas Berlin.




      B. Kapasitas panas zat padat

Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep kapasitas panas zat padat menurut Einstein -
Debaye.

Tujuuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mempelajari sub pokok bahasan kapasitas panas zat padat menurut Einstein- Debaye mahasiswa
diharapkan dapat:

-     Memahami dan menjelaskan kapasitas panas zat padat menurut Einstein - Debaye.

-     Memahami dan menjelaskan teori-teori kapasitas panas zat padat.




Pembahasan Materi Bahan Ajar




      1. Kapasitas Thermal Zat Padat
Terdapat dua jenis energi termal yang tersimpan dalam zat padat yaitu energi vibrasi atom-atom di sekitar
posisi kesetimbangannya dan energi kinetik yang dikandung elektron-elektron bebas. Salah satu sifat termal
zat padat adalah panas spesifik yaitu kapasitas panas per satuan massa per derajat Kelvin.


1.1      Panas Spesifik Menurut Dulong-Petit
         Menurut Dulong-Petit panas spesifik padatan adalah hampir sama untuk semua unsur yaitu sebesar 6
cal/mole oK. Angka yang diperoleh Dulong-Petit kemudian diteliti oleh Boltzmann, yang menyatakan bahwa
hasil tersebut terjadi karena energi dalam padatan tersimpan dalam atom-atomnya yang bervibrasi. Energi atom-
atom tersebut diturunkan dari teori kinetik gas.
         Molekul-molekul gas memiliki tiga derajat kebebasan dengan energi kinetik rata-rata per derajat
kebebasan dalam tiga dimensi adalah            dan energi per mole adalah                         , N adalah
bilangan Avogadro.
Dalam padatan atom-atom saling terikat sehingga selain memiliki energi kinetik atom-atom juga
memiliki energi potensial, sehingga energi rata-rata per derajat kebesan menjadi kBT dan energi per mole
padatan menjadi
        Ek/mole padat = 3RT cal/mol                                                           (14)
Panas spesifik untuk volume konstan




    1.2 Kapasitas Kalor Model Einstein Dan Debaye
        Panas Spesifik Berdasarkan Statistik Bose-Einstein

        Penentuan panas spesifik (cv) zat padat oleh Einstein ditinjau secara kuantum yang didasarkan pada
vibrasi atom zat padat tersebut. Einstein menganggab padatan terdiri dari N atom yang masing-masing
bervibrasi (berosilasi) secara bebas pada arah tiga dimensi, dengan frikuensi fE. Energi tiap osilator adalah

        En = nhfE                                                                             (15)

dimana n adalah bilangan kuantum, n = 0,1,2,3,… Jika jumlah osilator tiap kasus energi adalah En dan E0
adalah jumlah osilator pada status 0, maka sesuai dengan fungsi Boltzmann


                                                                                              (16)

Energi rata-rata osilator adalah

                                                                                              (17)


Dengan N atom yang berosilasi tiga dimensi, diperoleh total energi internal

                                                                                              (18)

sehingga panas spesifik menjadi


                                                                                              (19)


Persamaan (19) adalah panas spesifik berdasarkan teori Einstein.

Berdasarkan persamaan (19), maka panas spesifik adalah

            a. Pada temperatur tinggi, cv = 3R

            b. Pada temperatur rendah,

Apabila T→ nol, maka cv akan mendekati nol secara eksponensial.
Frekuensi fE disebut frekuensi Einstein yang ditentukan dengan mencocokkan kurva dengan data-data
eksperimental. Besarnya frekuensi ini mulai nol sam tak hingga. Hasil yang diperoleh adalah pada temperatur
rendah kurva Einstein menuju nol jauh lebih cepat dari data eksperimen.

       Hasil yang diperoleh teori Einstein menyimpang pada temperatur yang rendah disebabkan oleh
asumsi yang diambil Einstein yaitu atom-atom bervibrasi secara bebas dengan frekuensi sama, fE. Debye
melakukan perbaikan terhadap teori Einstein dengan menganggab vibrasi atom sebagai frekuensi dengan
spektrum kontinu dan menganggab frekuensi setiap atom berbeda dan mempunyai harga maksimum. Dalam
teori ini vibrasi satu atom akan berpengaruh terhadap atom tetangga dan akan berlangsung secara
keseluruhan/kolektif. Vibrasi kolektif ini akan membentuk gelombang berdiri dalam zat padat dengan
spektrum frekuensi yang diskrit tapi sangat kecil spasinya sehingga dianggab kontinu. Vibrasi tersebut
berkaitan dengan sifat elastik bahan, maka gelombangnya dianggab menjalar dengan kecepatan bunyi, yang
menjalar secara transversal dan longitudinal.

       Jika kecepatan transversal vt dan kecepatan longitudinal vl, dan dimisalkan juga g(f)df sebagai jumlah
frekuensi yang diizinkan yang terletak antara f dan f + df (f adalah frekuensi Debye). Untuk gelombang
transversal berlaku

                                                                                          (20)


                                                                                          (21)


Jumlah keseluruhan frekuensi dalam daerah frekuensi antara f dan f + df:


       g                                                                                  (22)


Jika N adalah jumlah atom dalam zat padat, maka frekuensi vibrasi harus digambarkan dalam 3N buah posisi
koordinat atom. Maka jumlah frekuensi vibrasi adalah 3N, sehingga




                                                                                          (23)


dimana f0 disebut frekuensi cut-off.

Jadi jumlah keseluruhan frekuensi dalam daerah frekwensi f dan f + df adalah

                                                                                          (24)
Debye memandang padatan sebagai kumpulan phonon karena perambatan suara dalam zat padat
merupakan gejala gelombang elastis. Energi sebuah fonon adalah hf dimana f (frekuensi Debye) adalah
frekuensi vibrasi elastik. Karena semua fonon identik dan karena jumlahnya dengan energi sama yaitu tidak
terbatas, maka dalam keadaan setimbang suhu fonon memenuhi statistik Bose-Einstein.

       Jika α=0, jumlah fonon berenergi hf dalam daerah frekuensi antara f dan f + df dalam kesetimbangan
suhu pada T adalah




Total energi vibrasi dalam daerah frekuensi tersebut adalah

                                                                                             (25)


Panas spesifik zat padat pada volume tetap adalah


                                                                                             (26)


N, menyatakan jumlah mol dan NA adalah bilangan Avogadro.

Jika didefenisikan θD = hf0/kBadalah suhu Debye, kBNA = R, dan x = hf/kBT maka

maka


                                                                                             (27)

atau   cv = 3R D(θD/T)




D(θD/T) adalah fungsi Debye yang didefenisikan sebagai


                                                                                             (28)


Jika




Dengan nilai-nilai limit ini, pada temperatur tinggi cv mendekati nilai yang diperoleh oleh Einstein

       cv = 3R                                                                               (29)
dan pada temperaturu rendah


                                                                                           (30)

Kurva cv sebagai fungsi T/θD diplot pada gambar berikut




Gambar 1. Kurva cv terhadap perubahan temperatur menurut Debye

Beberapa eksperimen telah dilakukan untuk menguji teori Einstein seperti yang dilakukan oleh Nernst dan
Lindemann. Pada suhu tinggi harga cv teori Einstein benar yaitu 3R, akan tetapi tidak sesuai ketika suhu
rendah. Ketika suhu rendah, harga cv tidak mendekati nol secara eksponensial tetapi cv ~ T3.

Berikut skematik grafik cv terhadap perubahan T berdasarkan eksperimen dan teori Einstein




Gambar 2. Skematik grafik cv terhadap perubahan T

       Model Teori Klasik
Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai osilator harmonik. Osilator
harmonik merupakan suatu konsep/model yang secara makroskopik dapat dibayangkan sebagai sebuah
massa m yang terkait pada sebuah pegas dengan tetapan pegas C.
Untuk osilator harmonik satu-dimensi, energinya dapat dirumuskan :




dengan v laju getaran osilator, x simpangan osilator, ω frekuensi sudut getaran osilator          .

Untuk osilator harmonik satu dimensi yang mempunyai dua derajat bebas mempunyai energi rata-rata :
Selanjutnya,karenaatom-atomdalamkristalmembentuksusunantiga-dimensi,maka untuk satu mol osilator
harmonik tiga-dimensi, energi dalamnya :




Dengan demikian kapasitas kalornya :




darihasil(2.42)initerlihatbahwamenurutmodelfisikaklasik,kapasitaspanaszatpadat
tidakbergantungsuhudanberharga3R.HalinisesuaidenganhukumDulong-Petityang hanya berlaku untuk
suhu tinggi.Sedangkan untuk suhu rendah jelas teori ini tidak berlaku.


       Model Einstein
       Dalammodelini,atom-atomdianggapsebagaiosilator-osilatorbebasyangbergetar
tanpaterpengaruholehosilatorlaindisekitarnya.Energiosilatordirumuskansecarakuantum (berdasarkan teori
kuantum) yang berharga diskrit :




dengan ђ= h/2π ,htetapanPlanck.
                                                                                        0
Padatingkatdasarn=0,energiosilatorє0 =0.
Tingkat berikutnyan=1,2danseterusnya.Perbedaanenergiantartingkatadalahђω;lihatgambar 2.12.




Gambar 2.12.Spektrumenergi osilator satu dimensi menurut teori kuantum.


Pada keseimbangan termal, energi rata-rata osilator dinyatakan oleh :
faktor (bobot) Boltzmann exp(-єn/kT) menyatakan kebolehjadian keadaan berenergiєntertempati.
Persamaan (2.44) dalambentuk deret tersebut ekuivalen dengan ungkapan :




Selanjutnya, untuk satu mol osilator tiga-dimensi memiliki energi dalam:




Sehingga kapasitas kalornya:




DalammodelEinsteinfrekuensiosilator ω biasaditulisωEyangdisebutfrekuensi Einstein.
Untuk menyederhana persamaan (2.46) didefinisikan suhu Einstein (θE )menurut :




dan persamaan (2.46) tereduksi menjadi :




Padasuhutinggi(T>>),makanilai(θE/T)berhargakecil;sehinggaexp(θE/T)dapat
diuraikan ke dalamderet sebagai berikut :
MenuruthasilinijelasbahwamodelEinsteincocokpadasuhutinggi.Bagaimanauntuksuhu
rendah?Padasuhurendah(T<<)nilai(θE/T)besar.Haliniberdampakpadapenyebutdalam persamaan (2.48);
yaitu :




sehingga ungkapan kapasitas panas menjadi :




Dengan




Jadi,padasuhurendahCvsebandingdengane                                    danjelasinitidakcocokdenganhasil

eksperimen,dimanaCvsebandingdenganT3.


          Model Debye
DalammodelEinstein,atom-atomdianggapbergetarsecaraterisolasidariatomdi sekitarnya. Anggapan ini
jelas     tidak   dapat   diterapkan,   karena   gerakan   atom   akan   saling   berinteraksidenganatom-
atomlainnya.Sepertidalamkasuspenjalarangelombangmekanik
dalamzatpadat,olehkarenarambatangelombangtersebutatom-atomakanbergerakkolektif.
Frekuensigetaranatombervariasidariω=0sampaidengan ω =ωD.Batasfrekuensi ωDdisebut frekuensi potong
Debye.
MenurutmodelDebyeini,energitotalgetaranatompadakisidiberikanolehungkapan
є(ω)adalahenergirata-rataosilatorsepertipadamodelEinstein
sedangkang(ω)adalahrapatkeadaan.Dalamselangfrekuensi antara ω= 0 dan ω= ωD,g(ω) memenuhi :




Jumlahgetaransamadenganjumlah1molosilatortiga-dimensi,yangdalam kurvapada
gambar2.13ditunjukkanolehdaerahterarsir.FrekuensipotongωDdapatditentukandengan cara memasukkan
persamaan (2.19.) ke dalampersamaan (2.52.), yang memberikan :




Apabilakitamenggambarkankonturyangberhubungandenganω=ωD                              dalamruang-
qsepertipadagambar2.4.akandiperolehsebuahbolayangdisebutbolaDebaye,denganjejari   qDyang   disebut
jejari Debayedan memenuhi
Tes Formatif


1. Nyatakan rumus radiasi Planck dengan memakai panjang-gelombang.

   Pembahasan :




2. Cari kalor jenis pada volume konstan dari 1 cm3 radiasi termal dalam
   kesetimbangan pada temparatur 1000 K.

Pembahasan :

Dalam contoh soal telah dihitung :

a. Jumlah foton rata-rata dalam volume v ialah :




b. Energi rata-rata tiap foton
3. Hitunglah energi Fermi EF dari Logam Natrium


   Pembahasan :
   Karena setiap atom natrium menyumbang satu elektron valensi maka jumlah
   elektron persatuan volume ,N/V sama dengan jumlah atom natrium
   pervolume
   Nilai ini dapat ditentukan dari kerapatan atom natrium dan massa atom
   natrium.

   N/V = Jumlah atom pervolume =         /M
4. Hitung energi Fermi bahan tembaga dengan pengandaian bahwa masing-
      masing atom tembaga menyumbang sebuah elektron bebas. Rapat massa
      tembaga adalah
                         dan massa atomnya 63, 5 u.


      Pembahasan :

     Rapat elektroin bebas atau cacah elektron per satuan volume N/V sama
     dengan cacah atom tembaga per satuan volume ( satu atom memberikan satu
     elektron bebas)




Energi Fermi




   5. Pada malam yang cerah permukaan bumi melepaskan panas secara radiasi .
      Andaikan suhu tanah adalah 10 derajat celcius dan tanah meradiasikan panas
      seperti benda hitam ,berapa laju hilangnya panas tiap m2.



Pembahasan :



Laju hilangnya panas = energi yang dipancarkan perdetik per m2
6. Para Astronom seringkali menentukan ukuran bintangn dengan metode
      berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann. Tentukan jejari bintang Capella dari data
      berikut :

      Fluks cahaya bintang yang sampai ke bumi adalah 1,2 x 10-8 W/m2. Jarak bintang
      4,3 x 1017 m dan suhu permukaan nya 5200 K. Diandaikan bintang
      meradiasikan energi seperti benda hitam.

      Penyelesaian :

      Energi yang cahaya bintang yang sampai di permukaan bumi per m2 tiap detik
      adalah

      Energi yang dipancarkan oleh seluruh permukaan bintang tiap detik            x Luas
      permukaan bintang.

      Jadi



       Energi cahaya bintang yang sampai di permukaan bumi per m2 tiap detik adalah
1,2 x 10-8 W/m2. . energi total perdetik pada jarak itu ( R’=4,3 x 1017 m) adalah :




Ini harus sama dengan energi total perdetik yang dipancarkan oleh bintang .Jadi,
Daftar Pustaka



Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Pengantar Fisika Statistik untuk Mahasiswa. Bandung:
Penerbit ITB.

Viridi, Sparisoma dkk. 2010. Catatan Kuliah Fisika Statistik. Bandung: ITB-Press.
Arthur Beiser, 1992. Konsep Fisika Modern, Edisi ke-2, terjemahan The How Liong,
Erlangga-Jakarta.

http://atophysics.wordpress.com/radiasi benda hitam.pdf ( diunduh 4 April 2012 )

Kusminarto.2011.Esensi Fisika Modern.Yogyakarta : Andi

Krane.S,Kenneth.1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia
FORMAT PENILAIAN KEGIATAN TATAP MUKA MATA KULIAH FISIKA STATISTIK

      Penilaian Kelompok/Individu :

      Judul materi ajar        :

                                 Skor                            Skor
                              (70,80,90,1   Penyampaian     (70,80,90,100)
No      Pembuatan SAP                                                        Skor
                                  00)          materi

1    Identitas                              Narasi/kalimt
     Tujuan mata kuliah                     Urutan materi
     Standar kompetensi                      Kemampuan
     Kompetensi dasar                       menjelaskan
     Indikator
     Materi pembelajaran                    Kemampuan
     Kegiatan Pembelajaran                  tanya jawab
        - Pembukaan
        - Kegiatan Inti                     Contoh soal
        - Penutup                           Media Power
     Alat/media/sumber                         point
     Penilaian
2    Penilaian Individu        Kognitif        Afektif       Psikomotor      Rata-
     Nama :                                                                  rata
     1.
     2.
     3.



      Hari/tanggal :

      Dosen Penilai       :

More Related Content

What's hot

Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamjayamartha
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantumHana Dango
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Hendra Trisurya
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bMuhammad Ali Subkhan Candra
 
Partikel Elementer Prapti Jazaroh
Partikel Elementer Prapti JazarohPartikel Elementer Prapti Jazaroh
Partikel Elementer Prapti Jazarohkemenag
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCWahyu Pratama
 
Teori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONTeori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONMahesa Bae
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)SMP IT Putra Mataram
 

What's hot (20)

Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitamFisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
Fisika Kuantum (1) radiasi benda hitam
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 
Bahan magnetisasi
Bahan magnetisasiBahan magnetisasi
Bahan magnetisasi
 
Fisika Statistik
Fisika StatistikFisika Statistik
Fisika Statistik
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel bBab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
 
Partikel Elementer Prapti Jazaroh
Partikel Elementer Prapti JazarohPartikel Elementer Prapti Jazaroh
Partikel Elementer Prapti Jazaroh
 
Dinamika relativitas
Dinamika relativitasDinamika relativitas
Dinamika relativitas
 
R3 franck hertz
R3 franck hertzR3 franck hertz
R3 franck hertz
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Spektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom HidrogenSpektrum Garis Atom Hidrogen
Spektrum Garis Atom Hidrogen
 
Rangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RCRangkaian Integral & Diferensial RC
Rangkaian Integral & Diferensial RC
 
Teori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSONTeori Atom JJ THOMSON
Teori Atom JJ THOMSON
 
Gelombang Elektromagnetik rpp
Gelombang Elektromagnetik rppGelombang Elektromagnetik rpp
Gelombang Elektromagnetik rpp
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
Listrik arus searah
Listrik arus searahListrik arus searah
Listrik arus searah
 
Rangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DCRangkaian Arus Searah DC
Rangkaian Arus Searah DC
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi &amp; andi)
 

Similar to Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat

Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamMukhsinah PuDasya
 
rpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XII
rpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XIIrpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XII
rpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XIIYudhi Anantho
 
Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern Muhammad Sudarbi
 
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)eli priyatna laidan
 
Makalah Perkembangan Fisika Modern document word
Makalah Perkembangan Fisika Modern document wordMakalah Perkembangan Fisika Modern document word
Makalah Perkembangan Fisika Modern document wordMuhammad Sudarbi
 
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6   fisika modern dan radioaktivitasBab 6   fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitaseli priyatna laidan
 
Rpp teori relativitas
Rpp teori relativitasRpp teori relativitas
Rpp teori relativitasyudi ananto
 
@ Kd 3.1 kls x hakikat fisika
@ Kd 3.1 kls x hakikat fisika@ Kd 3.1 kls x hakikat fisika
@ Kd 3.1 kls x hakikat fisikaZulyanahZulyanah
 
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik   mikrajuddin abdullahDiktat fisika statistik   mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullahrian507
 
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik   mikrajuddin abdullahDiktat fisika statistik   mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullahPetrus Bahy
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...eli priyatna laidan
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...eli priyatna laidan
 

Similar to Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat (20)

Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda HitamPpt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
Ppt Aplikasi Radiasi Benda Hitam
 
rpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XII
rpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XIIrpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XII
rpp fisika kuantum semester 2 fisika kelas XII
 
Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern
 
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
 
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
 
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
14. sma kelas xii rpp 3.8;4.8 kuantisasi energi (karlina 1308233)
 
Makalah Perkembangan Fisika Modern document word
Makalah Perkembangan Fisika Modern document wordMakalah Perkembangan Fisika Modern document word
Makalah Perkembangan Fisika Modern document word
 
Teori kuantum
Teori kuantumTeori kuantum
Teori kuantum
 
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6   fisika modern dan radioaktivitasBab 6   fisika modern dan radioaktivitas
Bab 6 fisika modern dan radioaktivitas
 
radiasi benda hitam
radiasi benda hitamradiasi benda hitam
radiasi benda hitam
 
Rpp teori relativitas
Rpp teori relativitasRpp teori relativitas
Rpp teori relativitas
 
Rpp fisika sma 3 b
Rpp fisika sma 3 bRpp fisika sma 3 b
Rpp fisika sma 3 b
 
Gelombang materi
Gelombang materiGelombang materi
Gelombang materi
 
@ Kd 3.1 kls x hakikat fisika
@ Kd 3.1 kls x hakikat fisika@ Kd 3.1 kls x hakikat fisika
@ Kd 3.1 kls x hakikat fisika
 
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik   mikrajuddin abdullahDiktat fisika statistik   mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
 
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik   mikrajuddin abdullahDiktat fisika statistik   mikrajuddin abdullah
Diktat fisika statistik mikrajuddin abdullah
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
 
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
17. sma kelas xii rpp kd 3.10;4.10 inti atom dan radioaktivitas (karlina 1308...
 
11001 1-268640359685
11001 1-26864035968511001 1-268640359685
11001 1-268640359685
 
Makalah 111215111604-phpapp01
Makalah 111215111604-phpapp01Makalah 111215111604-phpapp01
Makalah 111215111604-phpapp01
 

More from Mukhsinah PuDasya

More from Mukhsinah PuDasya (8)

Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
LKS ALat Peraga Bandul Fisis
LKS ALat Peraga Bandul FisisLKS ALat Peraga Bandul Fisis
LKS ALat Peraga Bandul Fisis
 
Soal mid gelombang
Soal mid gelombangSoal mid gelombang
Soal mid gelombang
 
Uts gelombang
Uts gelombangUts gelombang
Uts gelombang
 
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gammaLaporan praktikum lanjutan  fisika inti spektroskopi sinar gamma
Laporan praktikum lanjutan fisika inti spektroskopi sinar gamma
 
Efektivitas praktikum
Efektivitas praktikumEfektivitas praktikum
Efektivitas praktikum
 
Makalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligatorMakalah media pembelajaran aligator
Makalah media pembelajaran aligator
 
Modul Interferensi
Modul InterferensiModul Interferensi
Modul Interferensi
 

Recently uploaded

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Aplikasi Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Zat Padat

  • 1. MAKALAH FISIKA STATISTIK “ APLIKASI STATISTIK BOSE-EINSTEIN “ OLEH : KELOMPOK 11 1. Mukhsinah ( NIM : 06091011008 ) 2. Setia Lianawati ( NIM : 06091011019 ) 3. Fika Nurul Hidayati ( NIM : 06091011038 ) Dosen Pengasuh : 1. Drs. Imron Husaini, M.Pd 2. Leni Marlina, S.Pd,M.Si PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
  • 2. Kata Pengantar Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah kami ini tepat pada waktunya. Shalawat teriring salam semoga selalu di curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW Beserta keluarga sahabat dan pengikut- pengikutnya yang insya Allah setia hingga akhir zaman. Alhamdulillah kami bersyukur akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul Aplikasi Statistik Bose-Einstein sebagai bahan untuk dipresentasikan dalam mata kuliah Fisika Statistik.Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan pengetahuan sesuai dengan isi makalah ini yang memaparkan materi mengenai Radiasi Benda Hitam dan Kapasitas Panas Zat padat Menurut Einstein dan Debaye. Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna, untuk itu kami berharap kepada seluruh pembaca agar dapat memberikan kritik dan sarannya untuk menjadi bahan pelajaran kami dalam membuat makalah selanjutnya. Indralaya , Februari 2012 Penyusun
  • 3. Satuan Acara Perkuliahan (SAP) 1. Identitas Mata Kuliah : Fisika Statistik Fak/Jur/Prodi : FKIP / P. MIPA / P. Fisika Semester : VI (lima) Dosen Pengasuh : Drs. Imron Husaini, M.Pd Tim Penyaji : 1. Mukhsinah 2. Setia Lianawati 3. Fika Nurul Hidayati 2. Standar Kompetensi Mahasiswa mampu memahami hubungan antara perilaku sistem partikel penyusun suatu zat secara mikroskopik dengan akibat yang ditimbulkannya pada skala makroskopik, serta memmiliki kemampuan dalam menelaah sifaft-sifat zat tersebut. 3. Kompensi Dasar  Mahasiswa mampu menjelaskan peristiwa radiasi benda hitam  Mahasiswa mapu menjelaskan kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye 4. Pokok Bahasan Aplikasi Statistik Bose-Einstein 5. Sub Pokok Bahasan  Radiasi benda hitam  kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye 6. Indikator
  • 4. Menjelaskan peristiwa radiasi benda hitaam Menurunkan hukum Stefan-Boltzmann Menjelaskan kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye 7. Penilaian Tes Formatif 8. Alokasi waktu 3 x 50 menit 9. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Inti Penutup 10. Media yang digunakan Ms. Word dan Ms. Powerpoint 11. Alat yang digunakan LCD dan Komputer
  • 5. Daftar Isi Kata Pengantar Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Daftar Isi I. Pendahuluan A. Latar Belakang……………………………………………………….......1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………......1 C. Tujuan…………………………………………………………………….1 II. Isi Radiasi Benda Hitam…………………………………………………………2
  • 6. Kapasitas Panas Zat Padat Menurut Einstein dan Debaye..………………9 G.3. Isotop……………………………………………….……………………17 III. Penutup Kesimpulan……………………..……………………………………………21 Tes Formatif………………………………………………………………………...23 Kunci Jawaban………………………….………………………………….............25 Daftar Pustaka I. Pendahuluan A. Latar Belakang Perilaku materi secara makroskopik berhubungan erat dengan sifat mikroskopik, yang dapat diungkapkan melalui fisika statistik atau yang biasa disebut hukum distribusi statistik. Penggambaran secara kwantitaf perilaku materi tersebut dapat ditinjau melalui tiga Hukum Distribusi Statistik yaitu, 1. Hukum distribusi statistik Maxwell-Boltzmann 2. Hukum distribusi statistik Bose-Einstein 3. Hukum distribusi statistik Fermi-Dirac Distribusi statistik Maxwell-Boltzmann disebut sebagai statistika klasik karena hukum-hukum fisika klasik (hukum Newton) masih berlaku. Distribusi Bose-Einstein dan Fermi-Dirac disebut
  • 7. sebagai statistika kuantum karena hukum-hukum kuantum berlaku pada statistika tersebut. Ketiga hukum distribusi statistik tersebut memberikan penggambaran yang berbeda untuk berbagai materi, yang dalam hal ini disebut partikel. Distribusi statistik Maxwell-Boltzmann menggambarkan jenis partikel identik tidak dapat dibedakan, kategori partikel adalah partikel klasik contohnya molekul gas, ion dan atom. Distribusi statistik Bose-Einstein menggambarkan jenis partikel tak terbedakan, identik dan tidak memenuhi prinsip eksklusi Pauli yang artinya tidak ada larangan jumlah partikel menempati suatu keadaan energi. Partikel yang memenuhi statistik Bose-Einstein disebut partikel-partikel boson yang fungsi gelombangnya simetrik terhadap pertukaran sebarang dua partikel, contohnya adalah semua partikel dengan spin bulat seperti foton, partikel alpha dan atom helium. Statistika Fermi-Dirac menjelaskan jenis partikel identik dan tak terbedakan dan memenuhi asas larangan Pauli. Partikel yang termasuk ke dalam statistik Fermi-Dirac disebut partikel fermion yaitu partikel- partikel yang fungsi gelombangnya antisimetrik terhadap pertukaran sebarang dua partikel dan memiliki spin 1/2n, n=1,2,3,.. misalnya proton, neutron dan elektron. Aplikasi fisika statistik banyak ditemukan dalam persoalan-persoalan fisika seperti pada fisika zat padat, termodinamika, fisika kuantum dan lain-lain. Peristiwa radiasi benda hitam dan perhitungan kapasitas termal zat padat dapat ditinjau dari hukum statistika Bose-Einstein, yang akan dibahas dalam makalah ini. B. Rumusan Masalah 1. Apa dan bagaimana yang dimaksud dengan peristiwa radiasi benda hitam? 2. Bagaimana penurunan persamaan Stefan-Boltzman? 3. Bagaimana kapasitas panas zat padat menurut Einsten dan Debaye? C. Tujuan 1. Memahami peristiwa radaiasi benda hitam. 2. Menjelaskan penurunan persamaan Stefan Boltzman. 3. Memahami kapasitas panas zat padat menurut Einstein dan Debaye. II. Isi A. Radiasi Benda Hitam
  • 8. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan peristiwa radiasi benda hitam. Tujuuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mempelajari sub pokok bahasan radiasi benda hitam mahasiswa diharapkan dapat: - Memahami dan menjelaskan apa dan bagaimana peristiwa radiasi benda hitam. - Memahami dan menjelaskan teori-teori radiasi benda hitam. - Memahami dan menjelaskan penurunan persamaan Stefan-Boltzman Pembahasan Materi Bahan Ajar A. Radiasi Benda Hitam Teori kuantum diawali oleh fenomena radiasi benda hitam.Istilah benda hitam pertama kali diperkenalkan oleh Gustav Robert Kirchhoff pada tahun 1862. Dalam Fisika, benda hitam (blackbody) adalah sebutan untuk benda yang mampu menyerap kalor radiasi (radiasi termal) dengan baik. Radiasi termal yang diserap akan dipancarkan kembali oleh benda hitam dalam bentuk radiasi gelombang elektromagnetik, sama seperti gelombang radio ataupun gelombang cahaya. Untuk zat padat dan cair, radiasi gelombangnya berupa spektrum kontinu, dan untuk gas berupa spektrum garis.Meskipun demikian, sebenarnya secara teori dalam Fisika klasik, benda hitam memancarkan setiap panjang gelombang energi yang mungkin agar supaya energi dari benda tersebut dapat diukur.Temperatur benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya. Benda hitam bersuhu di bawah 700 Kelvin dapat memancarkan hampir semua energi termal dalam bentuk gelombang inframerah, sehingga sangat sedikit panjang gelombang cahaya tampak.Jadi, semakin tinggi suhu benda hitam, semakin banyak energi yang dapat dipancarkan dengan pancaran radiasi dimulai dari panjang gelombang merah, jingga, kuning hingga putih. Meskipun namanya benda hitam, objek tersebut tidak harus selalu berwarna hitam.Sebuah benda hitam dapat mempunyai cahayanya sendiri sehingga warnanya bisa lebih terang, walaupun benda itu menyerap semua cahaya yang datang padanya.Sedangkan temperatur dari benda hitam itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi elektromagnetik yang dipancarkannya.
  • 9. Benda hitam merupakan benda ideal yang mampu menyerap atau mengabsorbsi semua radiasi yang mengenainya, serta tidak bergantung pada frekuensi radiasi tersebut.Bisa dikatakan benda hitam merupakan penyerap dan juga pemancar yang sempurna. Dalam percobaan Fisika sederhana, Benda hitam dimodelkan sebagai suatu rongga berisi foton dengan celah bukaan yang sangat kecil. Dengan mengabaikan bahan pembuat dinding dan panjang gelombang radiasi yang masuk, maka selama panjang gelombang datang lebih kecil dibandingkan dengan diameter lubang, radiasi yang masuk ke dalam rongga melalui lubang, radiasi tersebut akan dipantulkan berulang-ulang oleh dinding dalam rongga hingga energinya habis terserap. Selanjutnya, dipancarkan kembali sebagai radiasi gelombang elektromagnetik melalui lubang itu juga.Lubang pada rongga inilah yang merupakan contoh dari sebuah benda hitam. 1.1.Distribusi molekul gas Bose-Einstein Dalam sub bahasanakan dibahas mengenai gas Bose-Einstein yang memenuhi statistik Bose-Einstein. Foton dan fonon termasuk di dalamnya. Untuk saat inihanya foton yang akan dibahas. Bila molekul-molekul dalam suatu gas biasa memiliki momentum angular integral dalam satuan h/2π maka, dapat dikatakan dengan sangat, bahwa molekul-molekul tersebut adalah boson dan akan mematuhi statistik Bose-Einstein. Distribusi molekul-molekul gas meliputi berbagai tingkat energi diberikan oleh …(a.1) dimana …(a.2) Karena setiap keadaan energi yang diperbolehkan membutuhkan suatu volumeh3dalam ruang fasa, bobot suatu tingkat energi, atau keadaan-keadaan yangdapatdipertimbangkanmemenuhi suatuvolumedT dalamruangfasaakanmenjadi …(a.3) Dengan menggunakan bahwa elemen ruang fasa enam dimensi bahwa …(a.4) Maka dapat ditulis, apabila momentum dilihat dalam koordinat polar menjadi …(a.5) Dengan hanya memperhitungkan energi kinetic …(a.6) Dapat diperoleh bahwa …(a.7) Substitusi Persamaan (a.7) dan (a.6) ke dalam Persamaan (a.5) akan memberikan
  • 10. …(a.8) Dengan demikian Persamaan (a.3), dengan substitusi dari Persamaan (a.8) akan menjadi …(a.9) yang menyatakan jumlah keadaan energi yang tersedia dalam rentang energi antara ϵ dan ϵ + dϵ untuk suatu volume V. Di sini g(ϵ ) adalah kerapatakeadaan energi (density of states). Jumlah molekul-molekul yang memiliki energi dalam rentang ϵ dan ϵ + dϵ diberikan oleh Persamaan (a.1) dan (a.10), yaitu …(a.10) Nilai parameter A atau a untuk distribusi ini dapat ditentukan untuk kondisibahwa …(a.11) dengan N adalah jumlah total molekul dalam volume V. Secara umum bentuk integral dalam Persamaan (a.11) sulit untuk dipecahkan secara eksak, akan tetapi dapat dilihat, bahwa dalam beberapa kasus praktis, nilai A untuk gas cukup kecil sehingga menyebabkan suku bernilai 1 padapenyebut dalam Persamaan (a.10) dapat diabaikan. Bila kondisi ini dipenuhidistribusi akan mendekati distribusi Maxwell-Boltzmann, dan karena molekul-molekulgasakantersebardiantarakeadaan- keadaanenergi,gasdikatakantidakterdegenerasi. DengandemikianintegrasiPersamaan (a.10) akanmenghasilkanseperti integrasi dalam distribusi Maxwell-Boltzmann yang memberikan …(a.12) dan …(a.13) Dikarenakan nilai exponen eϵ /kT selalu lebih besar (atau setidaknya sama dengan) satu untuk semua nilai energi kondisi yang akan didekati oleh Persamaan(a.10) untuk menjadi distribusi klasik adalah membuat A « 1. Bila digunakan nilai-nilai N, V, dan m untuk helium maka akan diperoleh nilaiA untuk tekanan atmosfer, yaitu untuk untuk
  • 11. Jadi bahkan untuk temperatur 4 K pun, kondisi (1/A)eϵ /kT » 1 tetap terpenuhi dan gas helium akan berlaku, untuk suatu aproksimasi yang baik, sebagai suatu gas klasik. Radiasi elektromagnetik yang berada dalam suatu ruang tertutup bertemperatur tetap dapat dipertimbangkan sebagai suatu sistem foton-foton denganberbagai nilai energi. Dan karena foton-foton memiliki momentum angular integral dalam satuan h/2π maka mereka akan secara alami berkelakuan sebagaiboson dan dapat diasumsikan bahwa suatu gas foton akan memiliki distribusienergi yang diberikan oleh statistik Bose-Einstein. Akan tetapi, terdapat duahal yang harus diperhatikan. Pertama, foton dapat diserap dan dipancarkan kembali oleh dinding lingkungan tertutup yang bertemperatur tetap, dengan demikian jumlah foton dalamlingkungan tersebut tidaklah tetap. Dengan demikian kondisiΣjNj = N atau ΣdNj = 0 dalam persamaan …a.1 tidak dapat terpenuhi. Agar Persamaan (a.1) masih dapat berlaku maka perlu dipilih bahwa a=0 sehingga A=1. Kedua, energi foton berbentuk hv, di mana v adalah frekuensi radiasi.Olehkarena itu lebih memudahkan apabila distribusi energi diungkapkan dalam frekuensi atau panjang gelombang foton. Dengan menggunakan rumusan panjang gelombang de Broglie maka Persamaan (a.5) akan menjadi Selanjutnya karena setiap foton memiliki kemungkinan polarisasi pada dua arah maka jumlah keadaan energi yang diperbolehkan atau mode, dalam rentang antara λ dan λ + dλ, untuk setiap satuan volume adalah (dengan mengambil nilai positifnya).
  • 12. Kemudian dengan menggunakan = hcλ dalam Persamaan (24.1) akan diperoleh bahwa 1.2 Intensitas Radiasi Hukum Stefan-Boltzman Pada tahun 1859, Gustav Kirchoff membuktikan suatu teorema yang sama pentingnya dengan teorema rangkaian listrik tertutupnya ketika ia menunjukkan argumenj berdasarkan pada termodinamika bahwa setiap benda dalam keadaan kesetimbangan termal dengan radiasi daya yang dipancarkan adalah sebanding dengan daya yang diserapnya. Untuk benda hitam, teorema kirchoff dinyatakan oleh Dengan J(f,T) adalah suatu fungsi universal (sama untuk semua benda) yang bergantung hanya pada f , frekuensi cahaya, dan T, suhu mutlak benda. Persaman (8-1) menunjukkan bahwa daya yang dipancarkan persatuan luas persatuan frekuensi oleh suatu benda hitam bergantung hanya pada suhu dan frekuensi cahaya dan tidak bergantung pada sifat fisika dan kimia yang menyusun benda hitam, dan ini sesuai dengan hasil pengamatan. Perkembangan selanjutnya untuk memahami karakter universal dari radiasi benda hitam datang dari ahli fisika Austria, Josef Stefan (1835-1893) pada tahun 1879. Ia mendapatkan secara eksperimen bahwa daya total persatuan luas yang dipancarkan pada semua frekuensi oleh suatu benda hitam panas, Itotal (intensitas radiasi total), adalah sebanding dengan pangkat empat dari suhu mutlaknya. Karena itu, bentuk persamaan empiris hukum Stefan ditulis sebagai dengan Itotal adalah intensitas (daya persatuan luas) radiasi pada permukaan benda hitam pada esmua frekuensi, Rf adalah intensitas radiasi persatuan frekuensi yang dipancarkan oleh benda hitam, T adalah suhu mutalak benda, dan adalah tetapan Stefan-Boltzmann, yaitu = 5,67 × 10-8 W m-2 K-4 untuk benda panas yang bukan benda hitam akan memenuhi hukum yang sama hanya diberi tambahan koefisien emisivitas, e, yang lebih kecil dari 1:
  • 13. ingat Itotal = P/A, sehingga persamaan (8-3) juga dapat ditulis sebagai Dengan P adalah daya radiasi (watt = W) dan A adalah luas permukan benda (m2 ). Lima tahun kemudian konfirmasi mengesankan dari teori gelombang elektromagnetik cahaya diperoleh ketika Boltzmann menurunkan hukum Stefan dari gabungan termodinamika dan persamaan-persamaan Maxwell. Karena itu persamaandi atas dikenal juga sebagai hukumStefan-Boltzmann. 1.3 Hukum Pergeseran Wien Pada tahun 1893, Wilhelm Wien mengusulkan suatu bentuk umum untuk hukum distribusi benda hitam J(f,T) yang memberikan hubungan maks dan T yang sesuai dengan hasil eksperimen. Hubungan ini disebut sebagai pergeseran Wien dan ditulis sebagai dengan maks adalah panjang gelombang (dalam m) yang berhubungan dengan intensitas radiasi maksimum benda hitam, T adalah suhu mutlak dari permukaan benda yang memancarkan radiasi, dan C = 2,90 × 10-3 mK adalah tetapan pergeseran Wien. Teori Klasik Radiasi Benda Hitam Hubungan antara J (f, T) dan u(f,T), yang sebanding dinyatakan oleh Berikut akan dibahas teori klasik radiasi benda hitam, yaitu: hukum eksponensial Wien dan hukum Raileigh-Jeans. Suatu prakiraan penting terhadap bentuk fungsi universal u(f;T) dinyatakan pertama kali pada tahun 1893 oleh Wien, yang memiliki bentuk ………(1) Dalam bentuk panjang gelombang ………(2) dengan c1 dan c2 adalah tetapan yang ditentukan melalui eksperimen. Dari hasil eksperimen, Wien mendapatkan bahwa c = 8 hc dan c = ch/k. Persaman (1) atau Persamaan (2) disebut sebagai hukum radiasi Wien. Setahun kemudian, ahli spektroskopi Jerman, Friedrich Paschen yang bekerja dalam daerah
  • 14. inframerah denga kisaran panjang gelombang 1 m, sampai dengan 4 m, dan suhu benda hitam dari 400 K sampai 1 600 K, menemukan bahwa perkiraan Wien tepat bersesuaian dengan titik-titik data eksperimennya. Tetapi pada tahun 1900, Lummer dan Pringsheim melanjutkan pengukuran Paschen sampai dengan panjang gelombang 18 m. Rubens dan Kurlbaum bahkan melanjutkan sampai 60 m. Kedua tim ini kemudian menyimpulkan bahwa hokum Wien gagal dalam daerah ini (lihat gambar ). Perkiran berikutnya tentang u(f,T) atau u( ,T) dilkukan oleh Lord Rayleigh (1842-1919)danSir James Jeans (1877-1946) pada Juni 1900. Rayleigh berkonsentrasi secara langsung pada gelombang-gelombang elektromagnetik dalam rongga. Rayleigh dan Jeans menyatakan bahwa gelombang gelombang elektromagnetik stasioner dalam rongga dapat dipertimbangkan memiliki suhu T, karena mereka secara konstan bertukar energi dengan dinding-dinding dan menyebabkan termometer dalam rongga mencapai suhu yang samadengan dinding. Lebih lanjut, mereka mempertimbangkan gelombang elektromagnetik terpolarisasi stasioner ekivalen dengan penggetar satu dimensi . Mereka menyatakan kerapatan energi sebagai hasil kali jumlah gelombang stasioner (1/2, 1, 1 1/2.,2gelombang,….) dan energi rata-rata per penggetar. Mereka mendapatkan energi penggetar rata-rata tak bergantung pada panjang gelombang λ , dan sama dengan kT dari hukum distribusi Maxwell-Boltzmann. Akhirnya mereka memperoleh kerapatan energi per panjang gelombang , u ( ) T , λ , yang dinyatakian sebagai dengan k adalah tetapan Boltzmann. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum Rayleigh-Jeans.Dalam bulan September 1900, pengukuran menunjukkan bahwa diantara 12 m µ dan 18 m µ prakiraan Rayleigh- Jeans tepat. Tetapi seperti ditunjukkan pada gambar 8.7, hukum Rayleigh-Jeans secara total tak layak pad panjang gelombang pendek atau frekuensi tinggi.Persaman tersebut menunjukkan bahwa ketika λ mendekati nol, kerapatan energi diperkirakan tak terbatas ( ) ( ) →≈ T f u , dalam ultraviolet. Keadaan ini dinamakan bencana ultraviolet (“ultraviolet catastrophe”). Teori Planck Radiasi Benda Hitam
  • 15. Teori Wien cocok dengan spektrum radaisi benda hitam untuk panjang gelombang yang pendek, dan menyimpang untuk panjang gelombang yang panjang.Teori Rayleigh-Jeans cocokdengan spektrum radiasi benda hitam untuk panjang gelombnag yang panjang, dan menyimpang untuk panjang gelombang yang pendek.Jelas bahwa fisika klasik gagal menjelaskan tentang radiasi benda hitam.Inilah dilema fisika klasik di mana Max Planck mencurahkan seluruh perhatiannya. Pada tahun 1900, Planck memulai pekerjaannya membuat suatu angapan baru tentang sifat dasra dari ngetaran molekul dalam-dinding-dinding rongga benda hitam (pada saat itu elektron belum ditemukan).anggapan baru ini sangat radikal dan bertentangan dengan fisika klasik, yaitu sebagai berikut: 1. Radiasi yang dipancarkan oleh getaran molekul-molekul tidaklah kontinu tetapi dalam paket-paket energi diskret, yang disebut kuantum (sekarang disebut foton). Besar energi yang berkaitan denagn foton adalah E = hf, sehingga untuk n buahb foton maka energinya dinyatakan oleh dengan n = 1, 2, 3, …..(bilangan asli), dan f adalah frekuensi getaran molekul-molekul. Energi dari molekul-molekul dikatakann terkuantisasi dan energi yang diperkenankan disebut tingkat energi. Ini berarti bahwa tingkat energi bisa hf, 2hf, 3hf, ……sedang h disebut tetapan Planck, dengan h = 6,6 x10- 34 J s (dalam dua angka penting). Molekul-molekul memancarkan ataumenyerap energi dalam satuan diskret dari energi cahaya, disebut kuantum (sekarang disebut foton).Molekul-molekul melekukan itu dengan “melompat” dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya. Jika bilangan kuantum n berubah dengan satu satuan, Persamaan (8-10) menunjukkan bahwa jumlah energi yang dipancarkan atau diserap oleh molekul-molekul sama dengan hf. Jadi, beda energi antaradua tingkat energi yang berdekatan adalah hf. Molekul akan memancarklan atau meyerap energi hanya ketika molekul mengubah tingkat energinya. Jika molekul tetap tinggal dalam satu tingkat energi tertentu, maka tidak ada energi yang diserap atau dipancarkan molekul.Gambar 8.9 menunjukkan tingkat-tingkat energi yang terkuantisasi dan transisi (perpindahan) yang diusulkan Planck. Berdasarkan teori kuantum di atas, Planck dapat menyatukan hukum radiasi Wien dan hukum radiasi Rayleigh-Jeans, dan menyatakan hukum radiasi benda hitamnya yang akan berlaku untuk semua panjang gelombang. Hukum radiasi Planck adalah …….(3)
  • 16. dengan h = 6,6 x 10-34 Js adalah tetapan Planck, c = 3,0 x 108 m/s adalah cepat rambat cahaya, k= 1,38 x 10-34 J/K adalah tetapan Boltzmann, dan Tadalah suhu mutlak benda hitam. Planck mengumumkan Persamaan (3) inipada seminar fisika di universitas Berlin. B. Kapasitas panas zat padat Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep kapasitas panas zat padat menurut Einstein - Debaye. Tujuuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mempelajari sub pokok bahasan kapasitas panas zat padat menurut Einstein- Debaye mahasiswa diharapkan dapat: - Memahami dan menjelaskan kapasitas panas zat padat menurut Einstein - Debaye. - Memahami dan menjelaskan teori-teori kapasitas panas zat padat. Pembahasan Materi Bahan Ajar 1. Kapasitas Thermal Zat Padat Terdapat dua jenis energi termal yang tersimpan dalam zat padat yaitu energi vibrasi atom-atom di sekitar posisi kesetimbangannya dan energi kinetik yang dikandung elektron-elektron bebas. Salah satu sifat termal zat padat adalah panas spesifik yaitu kapasitas panas per satuan massa per derajat Kelvin. 1.1 Panas Spesifik Menurut Dulong-Petit Menurut Dulong-Petit panas spesifik padatan adalah hampir sama untuk semua unsur yaitu sebesar 6 cal/mole oK. Angka yang diperoleh Dulong-Petit kemudian diteliti oleh Boltzmann, yang menyatakan bahwa hasil tersebut terjadi karena energi dalam padatan tersimpan dalam atom-atomnya yang bervibrasi. Energi atom- atom tersebut diturunkan dari teori kinetik gas. Molekul-molekul gas memiliki tiga derajat kebebasan dengan energi kinetik rata-rata per derajat kebebasan dalam tiga dimensi adalah dan energi per mole adalah , N adalah bilangan Avogadro.
  • 17. Dalam padatan atom-atom saling terikat sehingga selain memiliki energi kinetik atom-atom juga memiliki energi potensial, sehingga energi rata-rata per derajat kebesan menjadi kBT dan energi per mole padatan menjadi Ek/mole padat = 3RT cal/mol (14) Panas spesifik untuk volume konstan 1.2 Kapasitas Kalor Model Einstein Dan Debaye Panas Spesifik Berdasarkan Statistik Bose-Einstein Penentuan panas spesifik (cv) zat padat oleh Einstein ditinjau secara kuantum yang didasarkan pada vibrasi atom zat padat tersebut. Einstein menganggab padatan terdiri dari N atom yang masing-masing bervibrasi (berosilasi) secara bebas pada arah tiga dimensi, dengan frikuensi fE. Energi tiap osilator adalah En = nhfE (15) dimana n adalah bilangan kuantum, n = 0,1,2,3,… Jika jumlah osilator tiap kasus energi adalah En dan E0 adalah jumlah osilator pada status 0, maka sesuai dengan fungsi Boltzmann (16) Energi rata-rata osilator adalah (17) Dengan N atom yang berosilasi tiga dimensi, diperoleh total energi internal (18) sehingga panas spesifik menjadi (19) Persamaan (19) adalah panas spesifik berdasarkan teori Einstein. Berdasarkan persamaan (19), maka panas spesifik adalah a. Pada temperatur tinggi, cv = 3R b. Pada temperatur rendah, Apabila T→ nol, maka cv akan mendekati nol secara eksponensial.
  • 18. Frekuensi fE disebut frekuensi Einstein yang ditentukan dengan mencocokkan kurva dengan data-data eksperimental. Besarnya frekuensi ini mulai nol sam tak hingga. Hasil yang diperoleh adalah pada temperatur rendah kurva Einstein menuju nol jauh lebih cepat dari data eksperimen. Hasil yang diperoleh teori Einstein menyimpang pada temperatur yang rendah disebabkan oleh asumsi yang diambil Einstein yaitu atom-atom bervibrasi secara bebas dengan frekuensi sama, fE. Debye melakukan perbaikan terhadap teori Einstein dengan menganggab vibrasi atom sebagai frekuensi dengan spektrum kontinu dan menganggab frekuensi setiap atom berbeda dan mempunyai harga maksimum. Dalam teori ini vibrasi satu atom akan berpengaruh terhadap atom tetangga dan akan berlangsung secara keseluruhan/kolektif. Vibrasi kolektif ini akan membentuk gelombang berdiri dalam zat padat dengan spektrum frekuensi yang diskrit tapi sangat kecil spasinya sehingga dianggab kontinu. Vibrasi tersebut berkaitan dengan sifat elastik bahan, maka gelombangnya dianggab menjalar dengan kecepatan bunyi, yang menjalar secara transversal dan longitudinal. Jika kecepatan transversal vt dan kecepatan longitudinal vl, dan dimisalkan juga g(f)df sebagai jumlah frekuensi yang diizinkan yang terletak antara f dan f + df (f adalah frekuensi Debye). Untuk gelombang transversal berlaku (20) (21) Jumlah keseluruhan frekuensi dalam daerah frekuensi antara f dan f + df: g (22) Jika N adalah jumlah atom dalam zat padat, maka frekuensi vibrasi harus digambarkan dalam 3N buah posisi koordinat atom. Maka jumlah frekuensi vibrasi adalah 3N, sehingga (23) dimana f0 disebut frekuensi cut-off. Jadi jumlah keseluruhan frekuensi dalam daerah frekwensi f dan f + df adalah (24)
  • 19. Debye memandang padatan sebagai kumpulan phonon karena perambatan suara dalam zat padat merupakan gejala gelombang elastis. Energi sebuah fonon adalah hf dimana f (frekuensi Debye) adalah frekuensi vibrasi elastik. Karena semua fonon identik dan karena jumlahnya dengan energi sama yaitu tidak terbatas, maka dalam keadaan setimbang suhu fonon memenuhi statistik Bose-Einstein. Jika α=0, jumlah fonon berenergi hf dalam daerah frekuensi antara f dan f + df dalam kesetimbangan suhu pada T adalah Total energi vibrasi dalam daerah frekuensi tersebut adalah (25) Panas spesifik zat padat pada volume tetap adalah (26) N, menyatakan jumlah mol dan NA adalah bilangan Avogadro. Jika didefenisikan θD = hf0/kBadalah suhu Debye, kBNA = R, dan x = hf/kBT maka maka (27) atau cv = 3R D(θD/T) D(θD/T) adalah fungsi Debye yang didefenisikan sebagai (28) Jika Dengan nilai-nilai limit ini, pada temperatur tinggi cv mendekati nilai yang diperoleh oleh Einstein cv = 3R (29)
  • 20. dan pada temperaturu rendah (30) Kurva cv sebagai fungsi T/θD diplot pada gambar berikut Gambar 1. Kurva cv terhadap perubahan temperatur menurut Debye Beberapa eksperimen telah dilakukan untuk menguji teori Einstein seperti yang dilakukan oleh Nernst dan Lindemann. Pada suhu tinggi harga cv teori Einstein benar yaitu 3R, akan tetapi tidak sesuai ketika suhu rendah. Ketika suhu rendah, harga cv tidak mendekati nol secara eksponensial tetapi cv ~ T3. Berikut skematik grafik cv terhadap perubahan T berdasarkan eksperimen dan teori Einstein Gambar 2. Skematik grafik cv terhadap perubahan T Model Teori Klasik Menurut fisika klasik, getaran atom-atom zat padat dapat dipandang sebagai osilator harmonik. Osilator harmonik merupakan suatu konsep/model yang secara makroskopik dapat dibayangkan sebagai sebuah massa m yang terkait pada sebuah pegas dengan tetapan pegas C. Untuk osilator harmonik satu-dimensi, energinya dapat dirumuskan : dengan v laju getaran osilator, x simpangan osilator, ω frekuensi sudut getaran osilator . Untuk osilator harmonik satu dimensi yang mempunyai dua derajat bebas mempunyai energi rata-rata :
  • 21. Selanjutnya,karenaatom-atomdalamkristalmembentuksusunantiga-dimensi,maka untuk satu mol osilator harmonik tiga-dimensi, energi dalamnya : Dengan demikian kapasitas kalornya : darihasil(2.42)initerlihatbahwamenurutmodelfisikaklasik,kapasitaspanaszatpadat tidakbergantungsuhudanberharga3R.HalinisesuaidenganhukumDulong-Petityang hanya berlaku untuk suhu tinggi.Sedangkan untuk suhu rendah jelas teori ini tidak berlaku. Model Einstein Dalammodelini,atom-atomdianggapsebagaiosilator-osilatorbebasyangbergetar tanpaterpengaruholehosilatorlaindisekitarnya.Energiosilatordirumuskansecarakuantum (berdasarkan teori kuantum) yang berharga diskrit : dengan ђ= h/2π ,htetapanPlanck. 0 Padatingkatdasarn=0,energiosilatorє0 =0. Tingkat berikutnyan=1,2danseterusnya.Perbedaanenergiantartingkatadalahђω;lihatgambar 2.12. Gambar 2.12.Spektrumenergi osilator satu dimensi menurut teori kuantum. Pada keseimbangan termal, energi rata-rata osilator dinyatakan oleh :
  • 22. faktor (bobot) Boltzmann exp(-єn/kT) menyatakan kebolehjadian keadaan berenergiєntertempati. Persamaan (2.44) dalambentuk deret tersebut ekuivalen dengan ungkapan : Selanjutnya, untuk satu mol osilator tiga-dimensi memiliki energi dalam: Sehingga kapasitas kalornya: DalammodelEinsteinfrekuensiosilator ω biasaditulisωEyangdisebutfrekuensi Einstein. Untuk menyederhana persamaan (2.46) didefinisikan suhu Einstein (θE )menurut : dan persamaan (2.46) tereduksi menjadi : Padasuhutinggi(T>>),makanilai(θE/T)berhargakecil;sehinggaexp(θE/T)dapat diuraikan ke dalamderet sebagai berikut :
  • 23. MenuruthasilinijelasbahwamodelEinsteincocokpadasuhutinggi.Bagaimanauntuksuhu rendah?Padasuhurendah(T<<)nilai(θE/T)besar.Haliniberdampakpadapenyebutdalam persamaan (2.48); yaitu : sehingga ungkapan kapasitas panas menjadi : Dengan Jadi,padasuhurendahCvsebandingdengane danjelasinitidakcocokdenganhasil eksperimen,dimanaCvsebandingdenganT3. Model Debye DalammodelEinstein,atom-atomdianggapbergetarsecaraterisolasidariatomdi sekitarnya. Anggapan ini jelas tidak dapat diterapkan, karena gerakan atom akan saling berinteraksidenganatom- atomlainnya.Sepertidalamkasuspenjalarangelombangmekanik dalamzatpadat,olehkarenarambatangelombangtersebutatom-atomakanbergerakkolektif. Frekuensigetaranatombervariasidariω=0sampaidengan ω =ωD.Batasfrekuensi ωDdisebut frekuensi potong Debye. MenurutmodelDebyeini,energitotalgetaranatompadakisidiberikanolehungkapan
  • 24. є(ω)adalahenergirata-rataosilatorsepertipadamodelEinstein sedangkang(ω)adalahrapatkeadaan.Dalamselangfrekuensi antara ω= 0 dan ω= ωD,g(ω) memenuhi : Jumlahgetaransamadenganjumlah1molosilatortiga-dimensi,yangdalam kurvapada gambar2.13ditunjukkanolehdaerahterarsir.FrekuensipotongωDdapatditentukandengan cara memasukkan persamaan (2.19.) ke dalampersamaan (2.52.), yang memberikan : Apabilakitamenggambarkankonturyangberhubungandenganω=ωD dalamruang- qsepertipadagambar2.4.akandiperolehsebuahbolayangdisebutbolaDebaye,denganjejari qDyang disebut jejari Debayedan memenuhi
  • 25. Tes Formatif 1. Nyatakan rumus radiasi Planck dengan memakai panjang-gelombang. Pembahasan : 2. Cari kalor jenis pada volume konstan dari 1 cm3 radiasi termal dalam kesetimbangan pada temparatur 1000 K. Pembahasan : Dalam contoh soal telah dihitung : a. Jumlah foton rata-rata dalam volume v ialah : b. Energi rata-rata tiap foton
  • 26. 3. Hitunglah energi Fermi EF dari Logam Natrium Pembahasan : Karena setiap atom natrium menyumbang satu elektron valensi maka jumlah elektron persatuan volume ,N/V sama dengan jumlah atom natrium pervolume Nilai ini dapat ditentukan dari kerapatan atom natrium dan massa atom natrium. N/V = Jumlah atom pervolume = /M
  • 27. 4. Hitung energi Fermi bahan tembaga dengan pengandaian bahwa masing- masing atom tembaga menyumbang sebuah elektron bebas. Rapat massa tembaga adalah dan massa atomnya 63, 5 u. Pembahasan : Rapat elektroin bebas atau cacah elektron per satuan volume N/V sama dengan cacah atom tembaga per satuan volume ( satu atom memberikan satu elektron bebas) Energi Fermi 5. Pada malam yang cerah permukaan bumi melepaskan panas secara radiasi . Andaikan suhu tanah adalah 10 derajat celcius dan tanah meradiasikan panas seperti benda hitam ,berapa laju hilangnya panas tiap m2. Pembahasan : Laju hilangnya panas = energi yang dipancarkan perdetik per m2
  • 28. 6. Para Astronom seringkali menentukan ukuran bintangn dengan metode berdasarkan hukum Stefan-Boltzmann. Tentukan jejari bintang Capella dari data berikut : Fluks cahaya bintang yang sampai ke bumi adalah 1,2 x 10-8 W/m2. Jarak bintang 4,3 x 1017 m dan suhu permukaan nya 5200 K. Diandaikan bintang meradiasikan energi seperti benda hitam. Penyelesaian : Energi yang cahaya bintang yang sampai di permukaan bumi per m2 tiap detik adalah Energi yang dipancarkan oleh seluruh permukaan bintang tiap detik x Luas permukaan bintang. Jadi Energi cahaya bintang yang sampai di permukaan bumi per m2 tiap detik adalah 1,2 x 10-8 W/m2. . energi total perdetik pada jarak itu ( R’=4,3 x 1017 m) adalah : Ini harus sama dengan energi total perdetik yang dipancarkan oleh bintang .Jadi,
  • 29. Daftar Pustaka Abdullah, Mikrajuddin. 2007. Pengantar Fisika Statistik untuk Mahasiswa. Bandung: Penerbit ITB. Viridi, Sparisoma dkk. 2010. Catatan Kuliah Fisika Statistik. Bandung: ITB-Press. Arthur Beiser, 1992. Konsep Fisika Modern, Edisi ke-2, terjemahan The How Liong, Erlangga-Jakarta. http://atophysics.wordpress.com/radiasi benda hitam.pdf ( diunduh 4 April 2012 ) Kusminarto.2011.Esensi Fisika Modern.Yogyakarta : Andi Krane.S,Kenneth.1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia
  • 30. FORMAT PENILAIAN KEGIATAN TATAP MUKA MATA KULIAH FISIKA STATISTIK Penilaian Kelompok/Individu : Judul materi ajar : Skor Skor (70,80,90,1 Penyampaian (70,80,90,100) No Pembuatan SAP Skor 00) materi 1 Identitas Narasi/kalimt Tujuan mata kuliah Urutan materi Standar kompetensi Kemampuan Kompetensi dasar menjelaskan Indikator Materi pembelajaran Kemampuan Kegiatan Pembelajaran tanya jawab - Pembukaan - Kegiatan Inti Contoh soal - Penutup Media Power Alat/media/sumber point Penilaian 2 Penilaian Individu Kognitif Afektif Psikomotor Rata- Nama : rata 1. 2. 3. Hari/tanggal : Dosen Penilai :