SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
STANDAR DAN BAHAN AJAR
     PAUD FORMAL




      PUSAT KURIKULUM
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
  DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
                2007
ABSTRAK


       Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pusat Kurikulum adalah melaksanakan
    Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi sebagai salah satu bahan masukan bagi
    lembaga yang berwenang mengembangkan Standar Isi. Laporan ini merupakan hasil
    pengembangan Standar dan Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal dan
    NonFormal. Standar di sini dimaksudkan sebagai Standar Kompetensi yang direntang dari
    anak lahir sampai usia 6 tahun. Sedangkan Bahan Ajar di sini merupakan contoh
    pembelajaran yang merupakan jabaran dari Standar Kompetensi tersebut (contoh
    pengembangan silabus).

        Untuk menghasilkan naskah tersebut telah dilakukan serangkaian kegiatan yang meliputi
    penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, kajian dokumen dan
    pengembangan standar, dilanjutkan dengan studi dokumentasi standar, analisis data hasil
    kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan ajar (silabus), presentasi hasil pengembangan
    dan penyusunan laporan. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta, Cisarua, Daerah Istimewa
    Yogyakarta, Bali, dan Jawa Timur.

         Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan Standar Isi sebagai
     masukan bagi lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan standar, serta
     model pelaksanaan Standar Isi tersebut dalam bentuk kurikulum serta silabus pada masing-
     masing aspek perkembangan anak usia dini yang harus dilakukan secara terus-menerus dan
     berkesinambungan. Standar Isi berisi Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini,
     sebagai seperangkat kompetensi yang diharapkan dikuasai anak sesuai dengan tahapan
     usianya. Standar ini dikembangkan berdasarkan: perkembangan moral dan nilai-nilai agama,
     perkembangan sosial, emosional dan kemandirian, perkembangan bahasa, perkembangan
     kognitif, perkembangan fisik/motorik, dan perkembangan seni

       Kegiatan ini menghasilkan Laporan Akhir, Naskah Akademik, Naskah Standar Isi.
    Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD, Naskah Model Silabus PAUD. Selanjutnya
    Naskah ini perlu disampaikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai salah satu
    bahan untuk penyusunan Standar Isi PAUD, dan juga disampaikan kepada para ahli untuk
    mendapatkan masukan secara terus-menerus untuk penyempurnaan naskah-naskah tersebut.




Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                                 i
DAFTAR ISI

                                                                       Hal
     Abstrak …………………………………………..…………………….                               ii
     Daftar Isi ………………………………………………………………..                             iii

        BAB I          PENDAHULUAN ………………………………………                      1
                       A. Latar Belakang ....….………………………………...          1
                       B. Tujuan ...……………..……………………………….                1
                       C. Ruang Lingkup…..……………………………………                1

        BAB II         KERANGKA BERPIKIFR …………………………….                  2
                       A. Landasan Yuridis .……………………………………              2

                       B. Landasan Filosofis .…. ………………………………           3

                       C. Landasan Keilmuan.………………………………….              5
                          1. Aspek Fisik ……………. …………………………              6
                          2. Aspek Emosi …………..…………………………..             6
                          3. Aspek Sosial …..…………………………………..            6
                          4. Aspek Kreatifitas .………………………………….          6
                          5. Aspek Spritual …………………………………….             6
                          6. Aspek Akademik .………………………………….             6


       BAB III         PELAKSANAN KEGIATAN DAN HASIL ………….              7
                       A. Pelaksanaan .......…………………………………….            8
                       B. Hasil ....................….………………………………..    8

      LAMPIRAN
      1. Naskah Akademik
      2. Naskah Standar Isi
      3. Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD
      4. Naskah Model Silabus PAUD Formal




Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                  ii
BAB I
                                              PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

    Salah satu Tugas, Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum adalah melaksanakan
    Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi PAUD Formal dan NonFormal, Standar
    Isi dalam pengembangan kurikulum untuk pendidikan usia dini, pendidikan dasar. Salah satu
    yang menjadi bagian dari pengembangan tersebut adalah melakukan kajian kurikulum dari
    berbagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang dijadikan sebagai dasar untuk
    melakukan pengembangan standar dan bahan ajar Paud Formal dan NonFormal kurikulum
    yang menjadi tanggung jawab Pusat Kurikulum.

    Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu dilakukan serangkaian kegiatan yang utamanya
    adalah standar dan bahan ajar kurikulum mata pelajaran pendidikan dasar. Kegiatan di awali
    dengan penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, selanjutnya melakukan
    kajian dokumen Standar Isi, pengembangan pelaksanaan standar isi, diskusi hasil
    pengembangan dokumen standar isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan stadar isi, Studi
    dokumentasi standar isi, analisis data hasil kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan
    ajar silabus, presentasi hasil pengembangan dan penyusunan laporan

B. Tujuan

     Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap dokumen dan
     pelaksanaan kurikulum untuk pengembangan             kurikulum masing-masing aspek
     perkembangan anak usia dini         yang harus dilakukan secara terus-menerus dan
     berkesinambungan

C. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup kegiatan ini terdiri atas:
    Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini merupakan seperangkat kompetensi yang
    diharapkan dapat dikuasai oleh anak sesuai dengan tahapan usianya. Standar ini
    dikembangkan berdasarkan aspek perkembangan anak, yang meliputi:
    1.Perkembangan moral dan nilai-nilai agama
    2.Perkembangan sosial, emosional dan kemandirian
    3.Perkembangan bahasa
    4.Perkembangan kognitif
    5.Perkembangan fisik/motorik
    6.Perkembangan seni




Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                                 1
BAB II
                                              KERANGKA BERPIKIR


A. Landasan Yuridis

    1. Dalam amandemen Undang-Undang 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa ”setiap
       anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas dari
       kekerasan dan disriminasi”.

    2. UUD No.23 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang perlindungan anak berhak memperoleh
       pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
       kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya.

    3. UUD No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal1, butir 14
       dinyatakan bahwa “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang
       ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
       pemberian rangsangan pendidikan untuk untuk membantu pertumbuhan dan
       perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
       pendidikan lebih lanjut.”

    4. Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
       1) Pasal 36 ayat (3) : Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan
          dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesiadengan memperhatikan:
          a. Peningkatan iman dan taqwa
          b. Peningkatan akhlak mulia
          c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik.
          d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan
          e. Tututan pembangunan daerah dan nasional
          f. Tuntutan dunia kerja
          g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
          h. Agama
          i. Dinamika perkembangan global
          j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

         2) Pasal 37 ayat (1) : Kurikulum pendidikan dasar dan menegah wajib memuat:
           a. Pendidikan agama
           b. Pendidikan kewarganegaraan
           c. Bahasa
           d. Matematika
           e. Ilmu pengetahuan alam
           f. Ilmu Pengetahuan sosial
           g. Seni dan budaya
           h. Pendidikan jasmani dan olah raga
           i. Keterampilan
           j. Muatan lokal


Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                               2
3) Pasal 38 ayat (1)
            Kerangka dasar dan kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh
            pemerintah.

    5. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

B. Landasan Filosofis

    Pendidkan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui proses
    pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia yang “baik”
    berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena berbeda pandangan filsafah yang
    menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa
    perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan.

C. Landasan Keilmuan

     Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia dini didasarkan kepada
     beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak.

    Salah satu penyebab utama dalam kesalahan mendidik adalah banyak para orangtua dan guru
    yang kurang menyadari cara-cara mendidik yang patut. Pada awal tahun 80-an mulai
    bermunculan berbagai kritikan terhadap kurikulum yang dianggap telah mematikan semangat
    dan kecintaan anak untuk belajar. National Association for the Young Children (NAEYC)
    sebuah organisasi yang muncul pada tahun 1980-an di AS merupakan gerakan yang berusaha
    mematut terhadap berbagai miskonsepsi dalam dunia pendidikan anak usia dini. Di sini
    berhimpun para pakar pendidik anak usia dini, dimotori Sue Bredekamp membuat petisi
    melalui “konsep DAP”. Terjemahan bebas konsep DAP (Developmentally Approriate
    Practice) merupakan pendidikan yang patut berorientasi tahap perkembangan anak. Setiap
    anak yang berusia 0-8 tahun memiliki pola perkembangan yang dapat diprediksi sehingga
    memudahkan dalam upaya memberikan pelayanan pendidikannya.

    Penerapan konsep DAP dalam pendidikan anak usia dini memungkinkan para pendidik
    melayani anak sebagai individu yang utuh (The Whole Child), yang melibatkan empat
    komponen dasar yang dimiliki anak, yaitu Pengetahuan, Ketrampilan, Sifat Alamiah, dan
    Perasaan yang bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan. Oleh karena itu jika sistem
    pembelajaran dapat melibatkan semua aspek ini secara bersamaan maka perkembangan
    kepribadian anak akan tumbuh secara berkelanjutan.

    Hasil studi para pendukung DAP, metode ini memberikan lingkungan belajar yang senantiasa
    mendorong anak bereksplorasi, kreatif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar.
    Dampak terhadap perkembangan sosial-emosi menunjukkan bahwa anak usia dini yang
    dilayani dengan metode DAP mempunyai tingkat stress yang rendah dibandingkan anak-anak
    yang dilayani tanpa metode DAP. Sebuah studi lain juga melaporkan bahwa anak-anak usia
    dini yang berada dalam kelas non DAP memiliki tekanan dalam proses pendidikan karena
    mereka senantiasa diminta mengisi lembar kerta kerja yang kurang patut dan kurang
    menyenangkan anak.



Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                                 3
Sementara dampak terhadap perkembangan kognitif juga menunjukkan hal yang
    menggembirakan. Beberapa penelitian melaporkan bahwa anak-anak yang mendapatkan
    kurikulum DAP lebih kreatif, lebih percaya diri, unggul dalam kemampuan berbahasa.
    Uniknya lagi kemampuan membaca dan berhitung mereka juga meningkat. Dampak
    pelaksanaan DAP bagi pelaksanaan pendidikan anak suai dini berpengaruh pada jangka
    panjang. Anak-anak ketika usia dini mendapat pelayanan pendidikan dengan metode DAP
    memiliki kemampuan membaca dan berhitung lebih tinggi saat mereka duduk di SD kelas 1
    dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan dengan metode DAP
    saat di pendidikan usia dini.

     Menghadapi tantangan abad ke 21 ini pendidikan mesti mampu mengubah paradigmanya
    dari yang fragmented menjadi pendekatan holistik yang menempatkan pendidikan dalam
    sebuah konteks lingkungan yang saling terkait (Holistic approach).
    Kata HOLISTIC memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata HOLY and HEALTHY.
    Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
    terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi,
    intelektuan, budaya, estetika, emosi, dan fisik.

    Terjadinya berbagai bencana kerusakan di lingkungan semesta diakibatkan ulah-ulah
    manusia, menyadarkan kita bahwa pendidikan kita kurang mampu mewujudkan
    keseimbangan antara kehidupan manusia di alam semesta. Memberikan kesadaran kepada
    para siswa akan kehidupan di abad ke 21 yang diwarnai oleh kehidupan masyarakat yang
    sangat heterogen dan permasalahan yang luar biasa terkait dengan lingkungan hidup yang
    semakin tercemar, konflik, peperangan, dan kemiskinan merupakan sebuah kemestian.

    Sebuah kesepakatan global yang disebut GATE (Global Alliance for Transforming
    Education) mencanangkan perlunya transformasi pendidikan dari yang terkotak-kotak
    menjadi sebuah konsep yang utuh. Tujuan pendidikan menurut konsep yang utuh ini adalah
    untuk membangun manusia seutuhnya. Hal ini seperti yang juga termaktub dalam tujuan
    pendidikan nasional kita. Seluruh aspek yang dimiliki anak melalui pandangan holistik ini
    (The whole child education) akan berkembang dengan patut termasuk kesadaran bahwa ia
    adalah bagian dari anggota keluarganya, sekolah, lingkungan, masyarakat, dan komunitas
    global.

    Krishnamurti mengatakan bahwa kegagalan sistem pendidikan untuk menjadikan manusia
    berwawasan holistik disebabkan pendidikan modern lebih bertumpu pada dunia sekuler,
    terlepas dari makna spiritual. Bagi Krishnamurti kesatuan integral adalah sakral dan segala
    sesuatu adalah bagian dari kesatuan integral. Oleh sebab itu segala sesuatu mesti memiliki
    makna yang sakral. Manusia perlu diberikan perangkat untuk mencapai pemahaman makna
    spiritual. Masalahnya sistem pendidikan modern
    sangat terspesialisasi dan telah memecahbelah keseluruhan menjadi bagian-bagian yang
    terpisah yang tidak lagi saling bermakna. Dalam kegiatan pendidikan konvensional seluruh
    potensi manusia yang dilibatkan hanya sebatas pada kognitif dan pisik semata, tanpa
    melibatkan aspek emosi dan spiritual.




Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                                  4
Hakikat dari pendidikan menurut Krishnamurti ini dikemas Scott Forbes dalam tujuan
    pendidikan untuk mendidikan seluruh aspek yang dimiliki manusia (All part of the person),
    mendidikan manusia sebagai kesatuan yang utuh (The person as the whole), mendidikan
    manusia sebagai bagian dari keseluruhan (The person within the whole), yaitu sebagai bagian
    dari masyarakat, komunitas manusia, dan alam semesta.

    Carol Flake mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan global di abad 21 ini, maka
    pelayanan pendidikan mesti mampu mengubah paradigma dari yang terkotak-kotak
    (fragmented) menjadi pendekatan ekologis. Melihat anak hanya dalam aspek kognitis semata
    yang diselesaikan dengan tugas-tugas akademik yang steril dan memberikan mereka mata
    pelajaran yang tidak saling berhubungan dengan relevan dalam konteks kehidupan nyata
    tidak akan mampu menumbuhkan transformasi kesadaran (consciousness). Transformasi
    kesadaran ini merupakan bagian dari proses pendidikan yang akan mampu meredam segala
    carut-marut kondisi yang terjadi dalam peradaban modern, seperti kerusakan lingkungan
    semesta, konflik antaretnis, dan sebagainya.

    Fitjrof Capra mengungkapkan bahwa betapa pengetahuan manusia tentang sains, masyarakat,
    dan kebudayaan, telah terkotak-kotak sehingga manusia tidak mampu lagi melihat gambar
    keseluruhan dari sebuah fenomena. Akibatnya banyak solusi dilakukan manusia didekati
    secara terpisah sehingga membuat masalah semakin terpuruk. Inti pemikiran dari Fitjrof
    adalah bagaimana upaya melihat segala sesuatu secara utuh dan menyeluruh yang
    diistilahkannya dengan ”Multidisciplinary, Holistic Approach to reality”. Kondisi ini
    diperkuat dengan pernyataan David Orr bahwa akar permasalahan yang ada saat sekarang
    dikarenakan pemikiran manusia dididik dengan sistem pendidikan yang terkotak-kotak yang
    kemudian membuat manusia berfikir secara parsial.

    Berdasarkan kajian di tas maka jelas bahwa pendidikan bukan semata-mata menyiapkan
    manusia agar dapat berperan dalam salah satu dimensi kehidupan saja, melainkan agar siap
    menjalani seluruh dimensi kehidupan. Untuk itu potensi anak usia dini yang perlu
    dikembangkan dalam proses pendidikannya sesuai dengan prinsip holistik hendaknya terkait
    dengan:

            1. Aspek Fisik
               Terkait dengan perkembangan motorik halus, motorik kasar, termasuk menjaga
               stamina, gizi dan kesehatan.

            2. Aspek Emosi
               Terkait dengan aspek kesehatan jiwa, mampu mengendalikan tekanan/stress, mampu
                mengontrol diri dari perbuatan negatif, memiliki rasa percaya diri,, berani
                mengambil risiko, dan memiliki empati.

            3. Aspek Sosial
               Menumbuhkan rasa senang melakukan pekerjaan, mampu bekerjasama, pintar
               bergaul, peduli dengan masalah sosial, berjiwa sosial dan dermawan, bertanggung
               jawab, menghormati orang lain, mengerti akan perbedaan dan keunikan, mematuhi
               peraturan yang berlaku.



Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                                  5
4. Aspek Kreativitas
               Mendorong anak untuk mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan
               produktif seperti dalam dunia seni, berbahasa, berkomunikasi, dan sebagainya.

            5. Aspek Spritual
               Mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan bersikap taat terhadap ajaran agama
               yang diyakini melalui perbuatan baik yang konsisten.

            6. Aspek Akademik
               Mampu berfikir logis, berbahasa, dan menulis dengan baik. Selain itu dapat
               mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi
               dengan cermat.




Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                               6
BAB III
                                PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL


    A. Pelaksanaan
    Strategi kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut ini.

    1. Penyusunan Desain sebagai kerangka kerja, yang mencakup:
       • Rasional
       • Tujuan
       • Ruang lingkup
       • Hasil yang diharapkan
       • Landasan teori
       • Strategi / langkah kerja
       • Instrumen

    2. Kajian Konsep
       • Pengumpulan bahan
       • Rapat kesepakatan tentang konsep
       • Penyusunan konsep tentang SK dan bahan ajar PAUD
       • Raker menerapkan dan kesepakatan tentang konsep SK dan bahan ajar

    3. Kajian kebutuhan lapangan
       Workshop Praktisi tentang kebut laporan
       • Mengidentifikasi kebutuhan
       • Analisa kebutuhan yang berkaitan dengan SK dan Bahan ajar
       • Kesimpulan tentang kebutuhan lapangan

    4. Raker penyusunan naskah awal SK dan Model bahan ajar
       • Workshop kesepakatan mengenai atribute SK dan Model bahan ajar
       • Penulisan SK dan Model bahan ajar (Individual, kelompok)
       • Pleno
       • Perbaikan

    5. Penyusunan Instrumen
       Penyusunan Instrumen untuk keterbacaan, keterlaksanaan, naskah (individual /
       kelompok) dan panduan uji coba
       • Pleno
       • Perbaikan
       • Penggandaan

    6. Uji coba keterbacaan dengan keterlaksanaan
       • Persiapan administrasi
                  Surat- surat


Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                                      7
Daerah uji coba
                     Kontak person
                     Responden
         •    Coaching
         •    Pelaksanaan
                     Perjalanan
                     Pelaksanaan
                     Pelaporan dan perjalanan pulang

    7. Analis untuk rekomendasi penyempurnaan
       Workshop
       • Identifikasi dan klasifikasi jenis msukan
       • Penyusunan rekomendasi

    8. Perbaikan naskah berdasarkan hasil uji coba
       • Kerja kelompok / individual menyempurnakan naskah
       • Penysunan bahan presentasi

    9. Presentasi hasil
       • Presentasi dari Tim Puskur
       • Unpan balik
       • Perumusan hasil umpan balik

    10. Workshop penyempurnaan naskah
        • Kerja kelompok dan individual menyempurnakan draft
        • Pleno
        • Rumusan hasil pleno

    11. Laporan dan Finaslisasi naskah
        • Laporan Kegiatan
        • Editing Naskah


B. Hasil

1. Naskah Akademik
2. Rancangan Standar Isi PAUD
3. Rancangan Kerangka Dasar Kurikulum PAUD
4. Contoh Silabus PAUD




Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007                    8

More Related Content

What's hot

Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknAbdul Jamil
 
Kurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-strukturKurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-strukturJulak Laraw
 
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...
Permendiknas Nomor 16  Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...Permendiknas Nomor 16  Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...Yani Pieter Pitoy
 
Standar proses- permen-41-2007-
Standar proses- permen-41-2007-Standar proses- permen-41-2007-
Standar proses- permen-41-2007-f' yagami
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiAbdul Jamil
 
MODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENG
MODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENGMODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENG
MODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENGumamimoncer
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniSuraya Atika
 
2.2.b modul psiko edukatif
2.2.b  modul psiko edukatif2.2.b  modul psiko edukatif
2.2.b modul psiko edukatifMJUNAEDI1961
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Junaidi Rembang
 
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013Moezzt Licha
 
610 agribisnis aneka ternak smk
610 agribisnis aneka ternak smk610 agribisnis aneka ternak smk
610 agribisnis aneka ternak smkWinarto Winartoap
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaAbdul Jamil
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)Dunia Pendidikan
 
Pengenalan kepentingan rph
Pengenalan   kepentingan rphPengenalan   kepentingan rph
Pengenalan kepentingan rphLuqmanZaaba
 
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesPermendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesslametwdt
 
RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT
RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT
RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT ILMA NAFIA
 

What's hot (20)

Model Pembelajaran Tematik
Model Pembelajaran TematikModel Pembelajaran Tematik
Model Pembelajaran Tematik
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pknModel Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pkn
 
Kurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-strukturKurikulum depag-2013-struktur
Kurikulum depag-2013-struktur
 
Pengembangan Kurikulum Paud
Pengembangan Kurikulum PaudPengembangan Kurikulum Paud
Pengembangan Kurikulum Paud
 
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...
Permendiknas Nomor 16  Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...Permendiknas Nomor 16  Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007: Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetens...
 
2 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-20132 pai-smp-kurikulum-2013
2 pai-smp-kurikulum-2013
 
Standar proses- permen-41-2007-
Standar proses- permen-41-2007-Standar proses- permen-41-2007-
Standar proses- permen-41-2007-
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel paiModel Pembelajaran Saintifik Mapel pai
Model Pembelajaran Saintifik Mapel pai
 
MODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENG
MODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENGMODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENG
MODEL PEMBELAJARAN PAUD BERBABSIS ALAM by PAUD JATENG
 
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia diniPerencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini
 
2.2.b modul psiko edukatif
2.2.b  modul psiko edukatif2.2.b  modul psiko edukatif
2.2.b modul psiko edukatif
 
Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013Analisis kurikulum pai 2013
Analisis kurikulum pai 2013
 
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
Pengembangan Guru PAI sesuai Kurikulum 2013
 
610 agribisnis aneka ternak smk
610 agribisnis aneka ternak smk610 agribisnis aneka ternak smk
610 agribisnis aneka ternak smk
 
Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakaryaModel Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
Model Pembelajaran Saintifik Mapel prakarya
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
 
Pengenalan kepentingan rph
Pengenalan   kepentingan rphPengenalan   kepentingan rph
Pengenalan kepentingan rph
 
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar prosesPermendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
Permendiknas no. 41 tahun 2007 standar proses
 
RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT
RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT
RPP PAUD KURIKULUM 2013 PPT
 

Viewers also liked

Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...
Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...
Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...undangan pernikahan murah jayapro
 
37a standar dan bahan ajar paud f
37a standar dan bahan ajar paud f37a standar dan bahan ajar paud f
37a standar dan bahan ajar paud fRosmiyanti
 
Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Deaamanda13
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifM Haris Wijaya
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesionaliqbalmayzun
 
07. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-0104
07. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-010407. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-0104
07. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-0104Suaidin -Dompu
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audnuruliman133
 
Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran  Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran abris24
 

Viewers also liked (9)

Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...
Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...
Bahan ajar paud tk kelompok a tahun 2015 untuk paud cempaka kota malang oleh ...
 
37a standar dan bahan ajar paud f
37a standar dan bahan ajar paud f37a standar dan bahan ajar paud f
37a standar dan bahan ajar paud f
 
Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis Presentasi Landasan Yuridis
Presentasi Landasan Yuridis
 
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatifMakalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
Makalah menjadi seorang guru yang ideal dan inovatif
 
Menjadi Guru Profesional
Menjadi Guru ProfesionalMenjadi Guru Profesional
Menjadi Guru Profesional
 
Makalah guru profesional
Makalah guru profesionalMakalah guru profesional
Makalah guru profesional
 
07. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-0104
07. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-010407. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-0104
07. juknis analisis standar sarana dan prasarana (isi revisi)-0104
 
Ppt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn audPpt. media pembelajarn aud
Ppt. media pembelajarn aud
 
Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran  Media dan alat pembelajaran
Media dan alat pembelajaran
 

Similar to Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal

Kajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sdKajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sdarifin
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Kbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islamKbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islamJasmin Jasin
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusLies Tina
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusLies Tina
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniJasmin Jasin
 
Kbk sd e. pendidikan agama buddha
Kbk sd e. pendidikan agama buddhaKbk sd e. pendidikan agama buddha
Kbk sd e. pendidikan agama buddhaJasmin Jasin
 
Kbk sd d. pendidikan agama hindu
Kbk sd d. pendidikan agama hinduKbk sd d. pendidikan agama hindu
Kbk sd d. pendidikan agama hinduJasmin Jasin
 
Pembelajaran motorik tk
Pembelajaran motorik tkPembelajaran motorik tk
Pembelajaran motorik tkDian Permana
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208SMK YZA 2 KOTA BOGOR
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiJasmin Jasin
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208sahrismkn2kld
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208sahrismkn2kld
 
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anakBhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anakDewi Grils
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaJasmin Jasin
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiJasmin Jasin
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikJasmin Jasin
 

Similar to Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal (20)

Kajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sdKajian kebijakan kur sd
Kajian kebijakan kur sd
 
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmaniKbk sma 07. pendidikan jasmani
Kbk sma 07. pendidikan jasmani
 
Kbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islamKbk sd a. pendidikan agama islam
Kbk sd a. pendidikan agama islam
 
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmaniKbk sd 07. pendidikan jasmani
Kbk sd 07. pendidikan jasmani
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabus
 
Panduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabusPanduan pengembangan-silabus
Panduan pengembangan-silabus
 
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmaniKbk smp 08. pendidikan jasmani
Kbk smp 08. pendidikan jasmani
 
Kbk sd e. pendidikan agama buddha
Kbk sd e. pendidikan agama buddhaKbk sd e. pendidikan agama buddha
Kbk sd e. pendidikan agama buddha
 
Kbk sd d. pendidikan agama hindu
Kbk sd d. pendidikan agama hinduKbk sd d. pendidikan agama hindu
Kbk sd d. pendidikan agama hindu
 
Pembelajaran motorik tk
Pembelajaran motorik tkPembelajaran motorik tk
Pembelajaran motorik tk
 
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolikKbk smp b. pendidikan agama katolik
Kbk smp b. pendidikan agama katolik
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
Kbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologiKbk sma 14. biologi
Kbk sma 14. biologi
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,1802081.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
1.permendiknas no. 22 tahun 2006 si,180208
 
Pembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitifPembelajaran kognitif
Pembelajaran kognitif
 
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anakBhs indonesia modul 1 karakteristik  perkembangan bahasa anak
Bhs indonesia modul 1 karakteristik perkembangan bahasa anak
 
Kbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisikaKbk sma 12. fisika
Kbk sma 12. fisika
 
Kbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologiKbk sma 11. sosiologi
Kbk sma 11. sosiologi
 
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolikKbk sma b. pendidikan agama katolik
Kbk sma b. pendidikan agama katolik
 

More from NASuprawoto Sunardjo

PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012NASuprawoto Sunardjo
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012NASuprawoto Sunardjo
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012NASuprawoto Sunardjo
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUNASuprawoto Sunardjo
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANNASuprawoto Sunardjo
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)NASuprawoto Sunardjo
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH NASuprawoto Sunardjo
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHNASuprawoto Sunardjo
 

More from NASuprawoto Sunardjo (20)

Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013Draft Kurikulum 2013
Draft Kurikulum 2013
 
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
JUKNIS SPJ-BOS TAHUN 2012
 
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
PRESENTASI SOSIALISASI SPJ - BOS 2012
 
TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012TANYA JAWAB UN 2012
TANYA JAWAB UN 2012
 
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONALKRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
KRITERIA KELULUSAN UJIAN NASIONAL
 
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
KISI-KISI SOAL UJIAN NASIONAL SD/MI TAHUN 2012
 
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
SOSIALISASI UJIAN NASIONAL 2012
 
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
POS UJIAN NASIONAL TAHUN 2011-2012
 
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURUKTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
KTI dalam PENGEMBANGAN PROFESI GURU
 
PERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURUPERMASALAHAN KTI GURU
PERMASALAHAN KTI GURU
 
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAHPERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
PERHITUNGAN ANGKA KREDIT PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH
 
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAHIMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SEKOLAH
 
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPSLAPORAN PELAKSANAAN PKPS
LAPORAN PELAKSANAAN PKPS
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
 
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASANPKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
PKPS - PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN
 
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH (PKPS)
 
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
GAMBARAN UMUM PENILAIAN KINERJA PENGAWAS SEKOLAH
 
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAHKARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
KARYA TULIS ILMIAH PENGAWAS SEKOLAH
 

Standar Dan Bahan Ajar Paud Formal

  • 1. STANDAR DAN BAHAN AJAR PAUD FORMAL PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007
  • 2. ABSTRAK Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pusat Kurikulum adalah melaksanakan Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi sebagai salah satu bahan masukan bagi lembaga yang berwenang mengembangkan Standar Isi. Laporan ini merupakan hasil pengembangan Standar dan Bahan Ajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal dan NonFormal. Standar di sini dimaksudkan sebagai Standar Kompetensi yang direntang dari anak lahir sampai usia 6 tahun. Sedangkan Bahan Ajar di sini merupakan contoh pembelajaran yang merupakan jabaran dari Standar Kompetensi tersebut (contoh pengembangan silabus). Untuk menghasilkan naskah tersebut telah dilakukan serangkaian kegiatan yang meliputi penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, kajian dokumen dan pengembangan standar, dilanjutkan dengan studi dokumentasi standar, analisis data hasil kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan ajar (silabus), presentasi hasil pengembangan dan penyusunan laporan. Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta, Cisarua, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Jawa Timur. Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan Standar Isi sebagai masukan bagi lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengembangkan standar, serta model pelaksanaan Standar Isi tersebut dalam bentuk kurikulum serta silabus pada masing- masing aspek perkembangan anak usia dini yang harus dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan. Standar Isi berisi Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini, sebagai seperangkat kompetensi yang diharapkan dikuasai anak sesuai dengan tahapan usianya. Standar ini dikembangkan berdasarkan: perkembangan moral dan nilai-nilai agama, perkembangan sosial, emosional dan kemandirian, perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan fisik/motorik, dan perkembangan seni Kegiatan ini menghasilkan Laporan Akhir, Naskah Akademik, Naskah Standar Isi. Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD, Naskah Model Silabus PAUD. Selanjutnya Naskah ini perlu disampaikan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai salah satu bahan untuk penyusunan Standar Isi PAUD, dan juga disampaikan kepada para ahli untuk mendapatkan masukan secara terus-menerus untuk penyempurnaan naskah-naskah tersebut. Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 i
  • 3. DAFTAR ISI Hal Abstrak …………………………………………..……………………. ii Daftar Isi ……………………………………………………………….. iii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………… 1 A. Latar Belakang ....….………………………………... 1 B. Tujuan ...……………..………………………………. 1 C. Ruang Lingkup…..…………………………………… 1 BAB II KERANGKA BERPIKIFR ……………………………. 2 A. Landasan Yuridis .…………………………………… 2 B. Landasan Filosofis .…. ……………………………… 3 C. Landasan Keilmuan.…………………………………. 5 1. Aspek Fisik ……………. ………………………… 6 2. Aspek Emosi …………..………………………….. 6 3. Aspek Sosial …..………………………………….. 6 4. Aspek Kreatifitas .…………………………………. 6 5. Aspek Spritual ……………………………………. 6 6. Aspek Akademik .…………………………………. 6 BAB III PELAKSANAN KEGIATAN DAN HASIL …………. 7 A. Pelaksanaan .......……………………………………. 8 B. Hasil ....................….……………………………….. 8 LAMPIRAN 1. Naskah Akademik 2. Naskah Standar Isi 3. Naskah Kerangka Dasar Kurikulum PAUD 4. Naskah Model Silabus PAUD Formal Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 ii
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu Tugas, Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Pusat Kurikulum adalah melaksanakan Pengembangan bahan ajar dan Standar Kompetensi PAUD Formal dan NonFormal, Standar Isi dalam pengembangan kurikulum untuk pendidikan usia dini, pendidikan dasar. Salah satu yang menjadi bagian dari pengembangan tersebut adalah melakukan kajian kurikulum dari berbagai mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pengembangan standar dan bahan ajar Paud Formal dan NonFormal kurikulum yang menjadi tanggung jawab Pusat Kurikulum. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu dilakukan serangkaian kegiatan yang utamanya adalah standar dan bahan ajar kurikulum mata pelajaran pendidikan dasar. Kegiatan di awali dengan penyusunan desain untuk menetapkan fokus pengembangan, selanjutnya melakukan kajian dokumen Standar Isi, pengembangan pelaksanaan standar isi, diskusi hasil pengembangan dokumen standar isi, diskusi hasil kajian pelaksanaan stadar isi, Studi dokumentasi standar isi, analisis data hasil kajian, penyusunan hasil pengembangan bahan ajar silabus, presentasi hasil pengembangan dan penyusunan laporan B. Tujuan Secara umum kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengembangan terhadap dokumen dan pelaksanaan kurikulum untuk pengembangan kurikulum masing-masing aspek perkembangan anak usia dini yang harus dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan C. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan ini terdiri atas: Standar Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini merupakan seperangkat kompetensi yang diharapkan dapat dikuasai oleh anak sesuai dengan tahapan usianya. Standar ini dikembangkan berdasarkan aspek perkembangan anak, yang meliputi: 1.Perkembangan moral dan nilai-nilai agama 2.Perkembangan sosial, emosional dan kemandirian 3.Perkembangan bahasa 4.Perkembangan kognitif 5.Perkembangan fisik/motorik 6.Perkembangan seni Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 1
  • 5. BAB II KERANGKA BERPIKIR A. Landasan Yuridis 1. Dalam amandemen Undang-Undang 1945 pasal 28 B ayat 2 dinyatakan bahwa ”setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas dari kekerasan dan disriminasi”. 2. UUD No.23 Tahun 2002 pasal 9 ayat 1 tentang perlindungan anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasan sesuai dengan minat dan bakatnya. 3. UUD No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, Pasal1, butir 14 dinyatakan bahwa “ Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.” 4. Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 1) Pasal 36 ayat (3) : Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesiadengan memperhatikan: a. Peningkatan iman dan taqwa b. Peningkatan akhlak mulia c. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik. d. Keragaman potensi daerah dan lingkungan e. Tututan pembangunan daerah dan nasional f. Tuntutan dunia kerja g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni h. Agama i. Dinamika perkembangan global j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan 2) Pasal 37 ayat (1) : Kurikulum pendidikan dasar dan menegah wajib memuat: a. Pendidikan agama b. Pendidikan kewarganegaraan c. Bahasa d. Matematika e. Ilmu pengetahuan alam f. Ilmu Pengetahuan sosial g. Seni dan budaya h. Pendidikan jasmani dan olah raga i. Keterampilan j. Muatan lokal Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 2
  • 6. 3) Pasal 38 ayat (1) Kerangka dasar dan kurikulum pendidikan dasar dan menengah ditetapkan oleh pemerintah. 5. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. B. Landasan Filosofis Pendidkan merupakan suatu upaya untuk memanusiakan manusia. Artinya melalui proses pendidikan diharapkan terlahir manusia-manusia yang baik. Standar manusia yang “baik” berbeda antar masyarakat, bangsa atau negara, karena berbeda pandangan filsafah yang menjadi keyakinannya. Perbedaan filsafat yang dianut dari suatu bangsa akan membawa perbedaan dalam orientasi atau tujuan pendidikan. C. Landasan Keilmuan Landasan keilmuan yang mendasari pentingnya pendidikan anak usia dini didasarkan kepada beberapa penemuan para ahli tentang tumbuh kembang anak. Salah satu penyebab utama dalam kesalahan mendidik adalah banyak para orangtua dan guru yang kurang menyadari cara-cara mendidik yang patut. Pada awal tahun 80-an mulai bermunculan berbagai kritikan terhadap kurikulum yang dianggap telah mematikan semangat dan kecintaan anak untuk belajar. National Association for the Young Children (NAEYC) sebuah organisasi yang muncul pada tahun 1980-an di AS merupakan gerakan yang berusaha mematut terhadap berbagai miskonsepsi dalam dunia pendidikan anak usia dini. Di sini berhimpun para pakar pendidik anak usia dini, dimotori Sue Bredekamp membuat petisi melalui “konsep DAP”. Terjemahan bebas konsep DAP (Developmentally Approriate Practice) merupakan pendidikan yang patut berorientasi tahap perkembangan anak. Setiap anak yang berusia 0-8 tahun memiliki pola perkembangan yang dapat diprediksi sehingga memudahkan dalam upaya memberikan pelayanan pendidikannya. Penerapan konsep DAP dalam pendidikan anak usia dini memungkinkan para pendidik melayani anak sebagai individu yang utuh (The Whole Child), yang melibatkan empat komponen dasar yang dimiliki anak, yaitu Pengetahuan, Ketrampilan, Sifat Alamiah, dan Perasaan yang bekerja secara bersamaan dan saling berhubungan. Oleh karena itu jika sistem pembelajaran dapat melibatkan semua aspek ini secara bersamaan maka perkembangan kepribadian anak akan tumbuh secara berkelanjutan. Hasil studi para pendukung DAP, metode ini memberikan lingkungan belajar yang senantiasa mendorong anak bereksplorasi, kreatif, dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar. Dampak terhadap perkembangan sosial-emosi menunjukkan bahwa anak usia dini yang dilayani dengan metode DAP mempunyai tingkat stress yang rendah dibandingkan anak-anak yang dilayani tanpa metode DAP. Sebuah studi lain juga melaporkan bahwa anak-anak usia dini yang berada dalam kelas non DAP memiliki tekanan dalam proses pendidikan karena mereka senantiasa diminta mengisi lembar kerta kerja yang kurang patut dan kurang menyenangkan anak. Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 3
  • 7. Sementara dampak terhadap perkembangan kognitif juga menunjukkan hal yang menggembirakan. Beberapa penelitian melaporkan bahwa anak-anak yang mendapatkan kurikulum DAP lebih kreatif, lebih percaya diri, unggul dalam kemampuan berbahasa. Uniknya lagi kemampuan membaca dan berhitung mereka juga meningkat. Dampak pelaksanaan DAP bagi pelaksanaan pendidikan anak suai dini berpengaruh pada jangka panjang. Anak-anak ketika usia dini mendapat pelayanan pendidikan dengan metode DAP memiliki kemampuan membaca dan berhitung lebih tinggi saat mereka duduk di SD kelas 1 dibandingkan anak-anak yang tidak mendapatkan pelayanan pendidikan dengan metode DAP saat di pendidikan usia dini. Menghadapi tantangan abad ke 21 ini pendidikan mesti mampu mengubah paradigmanya dari yang fragmented menjadi pendekatan holistik yang menempatkan pendidikan dalam sebuah konteks lingkungan yang saling terkait (Holistic approach). Kata HOLISTIC memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata HOLY and HEALTHY. Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral, imajinasi, intelektuan, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Terjadinya berbagai bencana kerusakan di lingkungan semesta diakibatkan ulah-ulah manusia, menyadarkan kita bahwa pendidikan kita kurang mampu mewujudkan keseimbangan antara kehidupan manusia di alam semesta. Memberikan kesadaran kepada para siswa akan kehidupan di abad ke 21 yang diwarnai oleh kehidupan masyarakat yang sangat heterogen dan permasalahan yang luar biasa terkait dengan lingkungan hidup yang semakin tercemar, konflik, peperangan, dan kemiskinan merupakan sebuah kemestian. Sebuah kesepakatan global yang disebut GATE (Global Alliance for Transforming Education) mencanangkan perlunya transformasi pendidikan dari yang terkotak-kotak menjadi sebuah konsep yang utuh. Tujuan pendidikan menurut konsep yang utuh ini adalah untuk membangun manusia seutuhnya. Hal ini seperti yang juga termaktub dalam tujuan pendidikan nasional kita. Seluruh aspek yang dimiliki anak melalui pandangan holistik ini (The whole child education) akan berkembang dengan patut termasuk kesadaran bahwa ia adalah bagian dari anggota keluarganya, sekolah, lingkungan, masyarakat, dan komunitas global. Krishnamurti mengatakan bahwa kegagalan sistem pendidikan untuk menjadikan manusia berwawasan holistik disebabkan pendidikan modern lebih bertumpu pada dunia sekuler, terlepas dari makna spiritual. Bagi Krishnamurti kesatuan integral adalah sakral dan segala sesuatu adalah bagian dari kesatuan integral. Oleh sebab itu segala sesuatu mesti memiliki makna yang sakral. Manusia perlu diberikan perangkat untuk mencapai pemahaman makna spiritual. Masalahnya sistem pendidikan modern sangat terspesialisasi dan telah memecahbelah keseluruhan menjadi bagian-bagian yang terpisah yang tidak lagi saling bermakna. Dalam kegiatan pendidikan konvensional seluruh potensi manusia yang dilibatkan hanya sebatas pada kognitif dan pisik semata, tanpa melibatkan aspek emosi dan spiritual. Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 4
  • 8. Hakikat dari pendidikan menurut Krishnamurti ini dikemas Scott Forbes dalam tujuan pendidikan untuk mendidikan seluruh aspek yang dimiliki manusia (All part of the person), mendidikan manusia sebagai kesatuan yang utuh (The person as the whole), mendidikan manusia sebagai bagian dari keseluruhan (The person within the whole), yaitu sebagai bagian dari masyarakat, komunitas manusia, dan alam semesta. Carol Flake mengatakan bahwa dalam menghadapi tantangan global di abad 21 ini, maka pelayanan pendidikan mesti mampu mengubah paradigma dari yang terkotak-kotak (fragmented) menjadi pendekatan ekologis. Melihat anak hanya dalam aspek kognitis semata yang diselesaikan dengan tugas-tugas akademik yang steril dan memberikan mereka mata pelajaran yang tidak saling berhubungan dengan relevan dalam konteks kehidupan nyata tidak akan mampu menumbuhkan transformasi kesadaran (consciousness). Transformasi kesadaran ini merupakan bagian dari proses pendidikan yang akan mampu meredam segala carut-marut kondisi yang terjadi dalam peradaban modern, seperti kerusakan lingkungan semesta, konflik antaretnis, dan sebagainya. Fitjrof Capra mengungkapkan bahwa betapa pengetahuan manusia tentang sains, masyarakat, dan kebudayaan, telah terkotak-kotak sehingga manusia tidak mampu lagi melihat gambar keseluruhan dari sebuah fenomena. Akibatnya banyak solusi dilakukan manusia didekati secara terpisah sehingga membuat masalah semakin terpuruk. Inti pemikiran dari Fitjrof adalah bagaimana upaya melihat segala sesuatu secara utuh dan menyeluruh yang diistilahkannya dengan ”Multidisciplinary, Holistic Approach to reality”. Kondisi ini diperkuat dengan pernyataan David Orr bahwa akar permasalahan yang ada saat sekarang dikarenakan pemikiran manusia dididik dengan sistem pendidikan yang terkotak-kotak yang kemudian membuat manusia berfikir secara parsial. Berdasarkan kajian di tas maka jelas bahwa pendidikan bukan semata-mata menyiapkan manusia agar dapat berperan dalam salah satu dimensi kehidupan saja, melainkan agar siap menjalani seluruh dimensi kehidupan. Untuk itu potensi anak usia dini yang perlu dikembangkan dalam proses pendidikannya sesuai dengan prinsip holistik hendaknya terkait dengan: 1. Aspek Fisik Terkait dengan perkembangan motorik halus, motorik kasar, termasuk menjaga stamina, gizi dan kesehatan. 2. Aspek Emosi Terkait dengan aspek kesehatan jiwa, mampu mengendalikan tekanan/stress, mampu mengontrol diri dari perbuatan negatif, memiliki rasa percaya diri,, berani mengambil risiko, dan memiliki empati. 3. Aspek Sosial Menumbuhkan rasa senang melakukan pekerjaan, mampu bekerjasama, pintar bergaul, peduli dengan masalah sosial, berjiwa sosial dan dermawan, bertanggung jawab, menghormati orang lain, mengerti akan perbedaan dan keunikan, mematuhi peraturan yang berlaku. Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 5
  • 9. 4. Aspek Kreativitas Mendorong anak untuk mampu mengekspresikan diri dalam berbagai kegiatan produktif seperti dalam dunia seni, berbahasa, berkomunikasi, dan sebagainya. 5. Aspek Spritual Mampu memaknai arti dan tujuan hidup dan bersikap taat terhadap ajaran agama yang diyakini melalui perbuatan baik yang konsisten. 6. Aspek Akademik Mampu berfikir logis, berbahasa, dan menulis dengan baik. Selain itu dapat mengemukakan pertanyaan kritis dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi dengan cermat. Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 6
  • 10. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL A. Pelaksanaan Strategi kegiatan ini meliputi hal-hal sebagai berikut ini. 1. Penyusunan Desain sebagai kerangka kerja, yang mencakup: • Rasional • Tujuan • Ruang lingkup • Hasil yang diharapkan • Landasan teori • Strategi / langkah kerja • Instrumen 2. Kajian Konsep • Pengumpulan bahan • Rapat kesepakatan tentang konsep • Penyusunan konsep tentang SK dan bahan ajar PAUD • Raker menerapkan dan kesepakatan tentang konsep SK dan bahan ajar 3. Kajian kebutuhan lapangan Workshop Praktisi tentang kebut laporan • Mengidentifikasi kebutuhan • Analisa kebutuhan yang berkaitan dengan SK dan Bahan ajar • Kesimpulan tentang kebutuhan lapangan 4. Raker penyusunan naskah awal SK dan Model bahan ajar • Workshop kesepakatan mengenai atribute SK dan Model bahan ajar • Penulisan SK dan Model bahan ajar (Individual, kelompok) • Pleno • Perbaikan 5. Penyusunan Instrumen Penyusunan Instrumen untuk keterbacaan, keterlaksanaan, naskah (individual / kelompok) dan panduan uji coba • Pleno • Perbaikan • Penggandaan 6. Uji coba keterbacaan dengan keterlaksanaan • Persiapan administrasi Surat- surat Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 7
  • 11. Daerah uji coba Kontak person Responden • Coaching • Pelaksanaan Perjalanan Pelaksanaan Pelaporan dan perjalanan pulang 7. Analis untuk rekomendasi penyempurnaan Workshop • Identifikasi dan klasifikasi jenis msukan • Penyusunan rekomendasi 8. Perbaikan naskah berdasarkan hasil uji coba • Kerja kelompok / individual menyempurnakan naskah • Penysunan bahan presentasi 9. Presentasi hasil • Presentasi dari Tim Puskur • Unpan balik • Perumusan hasil umpan balik 10. Workshop penyempurnaan naskah • Kerja kelompok dan individual menyempurnakan draft • Pleno • Rumusan hasil pleno 11. Laporan dan Finaslisasi naskah • Laporan Kegiatan • Editing Naskah B. Hasil 1. Naskah Akademik 2. Rancangan Standar Isi PAUD 3. Rancangan Kerangka Dasar Kurikulum PAUD 4. Contoh Silabus PAUD Standar dan Bahan Ajar PAUD [Formal] - 2007 8