Ce diaporama a bien été signalé.
Le téléchargement de votre SlideShare est en cours. ×

SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Publicité
Chargement dans…3
×

Consultez-les par la suite

1 sur 19 Publicité

Plus De Contenu Connexe

Diaporamas pour vous (20)

Les utilisateurs ont également aimé (20)

Publicité

Similaire à SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA (20)

Publicité

Plus récents (20)

SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

  1. 1. Oleh: NUR ANISAH MIA-SCI SEJARAH PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
  2. 2. Sepeninggalan Nabi Muhammad SAW, tepatnya pada 632 M silam. Kepemimpinan agama Islam tidak berhenti begitu saja. Kepemimpinan Islam diteruskan oleh para Khalifah dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Hebatnya baru sampai abad ke 8, Islam telah menyebar hingga ke seluruh Afrika, Timur Tengah, dan benua Eropa. Baru pada dinasti Ummayah perkembangan islam masuk ke nusantara. PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
  3. 3. Zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai daerah terkenal akan hasil rempah-rempahnya, sehingga banyak sekali para pedagang dan saudagar dari seluruh dunia datang ke kepulauan Indonesia untuk berdagang. Hal tersebut juga menarik pedagang asal Arab, Gujarat, dan juga Persia. Sambil berdagang para pedagang muslim sembari berdakwah untuk mengenalkan ajaran Islam kepada para penduduk.
  4. 4. 1. Teori Gujarat Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah: a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia. b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa. c. Adanya Batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Sultan Malik Al-Shaleh pada tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat TEORI MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
  5. 5. Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye,W.F. Stutterheim dan Bernard H. M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia. (Italia) yang pernah singgah di Perlak (Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.
  6. 6. 2. Teori Mekkah Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat.Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah: a. Pada abad ke-7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam, dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita dari Cina. b. Kerjaan Samudera Pasai penganut aliran mahzab Syafi’i, dimana pengaruh mahzab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mahzab Hanafi. c. Raja-raja Samudera Pasai menggunakan gelar Al-Malik yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir.
  7. 7. Pendukung Teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan polotik Islam, jadi masuknya ke Inonesia terjadi jauh sebelumnya abad ke-7 dan berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
  8. 8. 3. Teori Persia Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dari teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti: a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein, cucu Nabi Muhammad, yang sangat dijunjung oleh orang Syiah/Islam Iran. DiSumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut.Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro. b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaituAl – Hallaj.Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat.
  9. 9. c. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik. d. Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik. Leren adalah namasalah satu . Pendukungteori ini yaitu Umar Amir Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat. Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dankelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwaIslam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke–7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaranIslam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India).
  10. 10.  Sumber dari luar negeri. 1. Berita dari bangsa Arab yang melakukan perdagangan dengan Indonesia sekitar abad ke-7 pada masa kerajaan Sriwijaya. 2. Berita dari Marco Polo tentang adanya kerajaan Islam yang pertama di Nusantara yaitu Samudera Pasai. 3. Berita dari India bahwa para pedagang India dari Gujarat telah melakukan penyebaran Islam di Nusantara. 4. Catatan Ma-Huan dari Cina, yang menceritakan bahwa kira- kira sekitar tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang tinggal di pesisir pantai utara Pulau Jawa. SUMBER-SUMBER YANG MENERANGKAN MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM KE NUSANTARA.
  11. 11.  Sumber dari dalam negeri. 1. Penemuan batu di Lenan Gresik yang telah menggunakan bahsa Arab dan diduga telah adalah makam dari Fatimah Binti Maimun (1028). 2. Makam Sultan Malik As-Shaleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan Ramadhan 676 H atau1297 M. 3. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang Wafat tahun 1419 M.
  12. 12. a. Perdagangan Islamisasi melalui jalur perdagangan terjadi pada tahap awal, yaitu sejalan dengan ramainya lalu lintas perdagangan laut pada abad ke-7 hingga abad ke-16. Pada saat iti, pedagang muslim yang berdagang ke nusantara semakin banyak sehingga akhirnya membentuk pemukiman yang disebut pekojan. Dari tempat ini, mereka berinteraksi dan berasimilasi dengan masyarakat asli sambil menyebarkan agama Islam. SALURAN DAN PROSES ISLAMISASI DI NUSANTARA
  13. 13. b. Perkawinan Para pedagang yang datang ke nusantara danyak yang menikah dengan wanita pribumi. Sebelum perkawinan berlangsung, wanita-wanita pribumi yang belum beragama Islam diminta mengucapkan syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai agamanya. Dengan proses seperti ini, kelompok mereka semakin besar dan lambat laun berkembang dari komunitas kecil menjadi kerajaan-kerajaan Islam.
  14. 14. c. Tasawuf Saluran penyebaran Islam yang tidak kalah pentingnya adalah melalui tasawuf. Tasawuf adalah ajaran atau cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Ajaran tasawuf ini banyak dijumpai dalam cerita babad dan hikayat masyarakat setempat. Beberapa tokoh penyebar tasawuf yang terkenal adalah Hamzah Fansuri, Syamsudin, Syekh Abdul Shamad dan Nuruddin Ar-Ranirry.
  15. 15. d. Kesenian Saluran penyebaran agama Islam di Nusantara terlihat pula dalam kesenian Islam, seperti peninggalan seni bangunan, seno pahat, seni musik, dan seni sastra. Hasil-hasil tersebut dapat pula dilihat pada masjid-masjid kuno di Demak, Cirebon, Banten, dan Aceh.
  16. 16. e. Dakwah Wali Songo Proses penyebaran Islam di Nusantara khususnya di pulau Jawa tidak lepas dari peranan para wali. Para wali bertindak sebagai juru dakwah, penyebar dan perintis agama Islam. Dengan bekalpengetahuan agama dan keahlian tersebut,para wali mendapat banyak pengikut dan sangat dihormati.
  17. 17. Di Jawa, terdapat sembilan wali yang sangat terkenal. Para wali ini kemudian dikemal dengan sebutan Wali Songo ( wali sembilan, karena jumlah wali ada sembilan orang). Mereka adalah sebagai berikut. 1. Sunan Ampel (Raden Rahmat), di Ampel, Surabaya. 2. Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik. 3. Sunan Giri (Raden Paku), di Bukit Giri, Surabaya. 4. Sunan Drajat, di Drajat, Surabaya. 5. Sunan Bonan (Makdum Ibrahim), di Bonang, Tuban 6. Sunan Muria, yang tinggal di lereng gunung Muria, Kudus. 7. Sunan Kalijaga (Joko Said), di Kalidangu, Demak. 8. Sunan Kudus, yang bertempat tinggal di Kudus. 9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), di Gunung Jati, Cirebon
  18. 18. Ada beberapa faktor yang menyebabkan agama Islam dapat berkembang dengan cepat di Indonesia. Diantaranya sebagai berikut. 1. Syarat masuk agama Islam sangatlah mudah. Seseorang hanya butuh mengucapkan kalimat syahadat untuk bisa secara resmi masuk Islam. 2. Agama Islam tidak mengenal sistem pembagian masyarakat berdasarkan perbedaan kasta. Setiap anggota masyarakat memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba Allah SWT. Kenyataan ini berbeda dengan kondisi sebelumnya dimana masyarakat terbagi dalam kasta-kasta. PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA
  19. 19. 3. Penyebaran agama Islam dilakukan dengan jalan yang relatif damai (tanpa melalui kekerasan) 4. Sifat masyarakat Nusantara yang ramah tamah memberi peluang untuk bergaul lebih erat dengan bangsa lain. Di dalam pergaulan itu, terjadi saling mempengaruhi dan saling pengertian. 5. Upacara-upacara ke agamaan dalam Islam lebih sederhana, dan di padankan dengan upacara-upacara yang telah ada sebelumnya. Faktor-faktor diatas, didikung pula dengan semangat para penganut Islam untuk terus menyebarkan agama yang telah dianutnya. Bagi penganut agama Islam, menyebarkan agama Islam adalah sebuah kewajiban.

×