SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Oleh :
           Nailiamani




PERKEMBANGAN JIWA
KEAGAMAAN DEWASA
Pembuka
   Berikut merupakan pemaparan bagaimana
    perkembangan jiwa keberagamaan pada masa
    dewasa.
   Pemaparan perkembangan ini adalah secara
    umum, bukan untuk agama tertentu saja.
   Jadi pemaparan yang disampaikan pada tulisan ini
    bisa digeneralisasikan pada agama apa saja.
Macam-macam Kebutuhan
 J.P. Guilford mengemukakan pembagian kebutuhan
  manusia sebagai berikut ( Jalaluddin, 2008):
1. Kebutuhan Individual, terdiri dari:
a. Homeostatis, yaitu kebutuhan yang dituntut tubuh
    dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan.
b. Regulasi temperatur adalah penyesuaian tubuh
    dalam usaha mengatasi kebutuhan akan
    perubahan temperatur badan.
c. Tidur merupakan kebutuhan manusia yang perlu
   dipenuhi agar terhindar dari gejala halusinasi.
d. Lapar adalah kebutuhan biologis yang harus
   dipenuhi untuk membangkitkan energi tubuh sebagai
   organis.
e. Seks merupakan kebutuhan seks sebagai salah
   satu kebutuhan yang timbul dari dorongan
   mempertahankan jenis.
f. Melarikan diri yaitu kebutuhan manusia akan
   perlindungan, keselamatan jasmani dan rohani.
g. Pencegahan, yaitu kebutuhan manusia untuk
  mencegah terjadinya reaksi melarikan diri.
  Kebutuhan ini menyalurkan dorongan manusia ke
  arah penerimaan tantangan dari luar kemudian
  menekan, menantang atau menyalurkannya.
h. Ingin tahu (curiosity), yaitu kebutuhan rohani
  manusia untuk ingin selalu mengetahui latar
  belakang kehidupannya. Kebutuhan ini mendorong
  manusia untuk mengembangkan dirinya.
i.   Humor, yaitu kebutuhan manusia untuk
     mengendorkan beban kejiwaan yang dialaminya
     dalam bentuk verbal dan perbuatan.
     Sigmund Freud membagi humor atas:
     1) Agressive Wit, yaitu humor yang menyinggung
     orang lain.
     2) Harmsless Wit, yaitu humor yang tidak
     menyinggung orang lain.
2. Kebutuhan Sosial
  Kebutuhan sosial manusia tidak diisebabkan
  pengaruh yang datang dari luar (stimulus), seperti
  layaknya pada binatang. Kebutuhan sosial pada
  manusia berbentuk nilai. Jadi, kebutuhan itu bukan
  semata-mata kebutuhan biologis melainkan juga
  kebutuhan rohaniah.
Bentuk kebutuhan ini menurut Guilford terdiri dari:
a. Pujian dan Hinaan
    pujian merangsang manusia untuk mengejar
    prestasi dan kedudukan yang terpuji, sedangkan
    hinaan menyadari manusia dari kekeliruan dan
    pelanggaran terhadap etika sosial.
b. Kekuasaan dan Mengalah
    Guilford berpendapat bahwa kebutuhan kekuasaan
    dan mengalah ini tercermin dari adanya
    perjuangan manusia yang tak henti-hentinya dalam
    kehidupan.
c. Pergaulan
d. Imitasi dan simpati
  Kebutuhan manusia dalam pergaulannya yang
  tercermin dalam bentuk meniru dan mengadakan
  respon-emosionil.
e. Perhatian
  Besar kecilnya perhatian masyarakat terhadap
  seseorang akan mempengaruhi sikapnya.
Dr. Zakiah Daradjat dalam bukunya Peranan Agama
  Dalam Kesehatan Mental membagi kebutuhan manusia
  atas dua kebutuhan pokok, yaitu (Jalaluddin, 2008):
a. Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan jasmaniah.
b. Kebutuhan Sekunder atau kebutuhan rohaniah.
    Kebutuhan sekunder yang pokok dibagi menjadi enam
    macam, yaitu:
1. Kebutuhan akan rasa kasih sayang
2. Kebutuhan akan rasa aman
3. Kebutuhan akan rasa harga diri
4. Kebutuhan akan rasa bebas
5. Kebutuhan akan rasa sukses
6. Kebutuhan akan rasa ingin tahu
3. Kebutuhan Manusia akan Agama
 Ahmad Yamani (Jalaluddin, 2008) mengemukakan,
  bahwa tatkala Allah membekali insan itu dengan nikmat
  berpikir dan daya penelitian, diberinya pula rasa bingung
  dan bimbang untuk memahami dan belajar mengenali
  alam sekitarnya sebagai imbangan atas rasa takut
  terhadap kegarangan dan kebengisan alam itu.
 Menurut Robert Nuttin (Jalaluddin, 2008), dorongan
  beragama merupakan salah-satu dorongan yang bekerja
  dalam diri manusia sebagaimana dorongan-dorongan
  lainnya. Selain itu dorongan beragama juga merupakan
  kebutuhan insaniah yang tumbuhnya dari gabungan
  berbagai faktor penyebab yang bersumber dari rasa
  keagamaan.
Sikap Keberagamaan pada Orang Dewasa
   Charlotte Buchler mengungkapkan saat telah
    menginjak usia dewasa terlihat adanya kemantapan
    jiwa mereka: “
    Saya       hidup     dan     saya      tahu   untuk
    apa,”, menggambarkan bahwa di usia dewasa orang
    sudah memiliki tanggung jawab serta sudah
    menyadari makna hidup. Dengan kata lain, orang
    dewasa sudah memahami nilai-nilai yang dipilihnya
    dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai
    yang dipilihnya. Orang dewasa sudah memiliki
    identitas yang jelas dan kepribadian yang mantap.
Masalah-masalah Keberagamaan Pada
Masa Dewasa

    Seorang ahli psikologi Lewis Sherril, membagi masalah-
    masalah keberagamaan pada masa dewasa sebagai
    berikut;
    a.     Masa dewasa awal, masalah yang dihadapi adalah
    memilih arah hidup yang akan diambildengan
    menghadapi godaan berbagai kemungkinan pilihan.
    b.    Masa dewasa tengah, masalah sentaral pada masa
    ini adalah mencapai pandangan hidup yang matang dan
    utuh yang dapat menjadi dasar dalam membuat
    keputusan secara konsisten.
    c.     Masa dewasa akhir, ciri utamanya adalah „pasrah‟.
    Pada masa ini, minat dan kegiatan kurang beragama.
    Hidup menjadi kurang rumit dan lebih berpusat pada hal-
    hal yang sungguh-sungguh berarti. Kesederhanaan lebih
    sangat menonjol pada usia tua.
   Di usia dewasa biasanya seseorang sudah memiliki sifat
    kepribadian yang stabil. Stabilitasi sifat-sifat kepribadian
    ini antara lain terlihat dri cara bertindak dan bertingkah
    laku yang agak bersifat tetap dan selalu berulang
    kembali (Buchori dalam jalaluddin, 2008).
   Sikap keberagamaan seorang di usia dewasa sulit untuk
    diubah. Jika pun terjadi perubahan mungkin proses itu
    terjadi setelah sidasarkan atas pertimbangan yang
    matang.
   Jika seorang dewasa memilih nilai yang bersumber dari
    nilai-nilai nonagama, itu pun akan dipertahankannya
    sebagai padangan hidupnya.
   Kemungkinan ini memberi peluang bagi munculnya
    kecenderungan sikap yang antiagama, bila menurut
    pertimbangan akal sehat, (common sense), terdapat
    kelemahan-kelemahan tertentu dalam ajaran agama
    yang dipahaminya.
   Jika nilai-nilai agama yang mereka pilih dijadikan
    pandangan hidup, maka sikap keberagamaan akan
    terlihat pula dalam pola kehidupan mereka.
   Sikap keberagamaan itu akan dipertahankan
    sebagai identitas dan kepribadian mereka.
   Sikap keberagamaan ini membawa mereka secara
    mantap menjalankan ajaran agama yang mereka
    anut.
   Sikap keberagamaan seorang dewasa cenderung
    didasarkan atas pemilihan terhadap ajaran agama
    yang dapat memberikan kepuasan batin atas dasar
    pertimbangan akal sehat.
   Beragama, bagi orang dewasa sudah merupakan
    sikap hidup dan bukan sekedar ikut-ikutan.
   Sikap keberagamaan pada orang dewasa antara lain
    memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
    1. menerima kebenaran agama berdasarkan
    pertimbangan pemikiran yang matang, bukan
    sekedar ikut-ikutan.
    2. cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma
    agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan
    tingkah laku.
    3. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma
    agama, dan berusaha untuk mempelajari dan
    memperdalam pemahaman keagamaan.
4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas
pertimbangan dan tanggung jawab diri hingga sikap
keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup.
5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas.
6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama
sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas
pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas
pertimbangan hati nurani.
7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada
tipe-tipe kepribadian masing-masing, sehingga terlihat
adanya pengaruh kepribadian dalam menerima,
memahami serta melaksanakan ajaran agama yang
diyakininya.
8. Terlihat adanya hubungan anatara sikap
keberagamaan dengan kehidupan sosial, sehingga
perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial
keagamaan sudah berkembang.
Penutup
   Perkembangan adalah suatu proses yang
    bertahap, begitu juga dengan proses perkembangan jiwa
    keagamaan.
   Sebelum memasuki usia dewasa, individu tentu telah
    melewati masa anak-anak dan remaja.
   Perkembangan merupakan proses yang saling
    berkesinambungan pada tiap tahapannya.
   Perkembangan jiwa keagamaan pada remaja juga
    berkaitan erat dengan bagaimana individu telah melewati
    tahapan jiwa keagamaannya pada masa anak-anak dan
    remaja.
   Apabila pada tahap remaja perkembangan jiwa
    keagamaannya baik atau bagus maka pada tahap
    dewasa kemungkinan besar akan berkembang lebih baik
Kesimpulan
   Perkembangan jiwa keagamaan pada orang dewasa
    tidak terlepas bagaimana perkebangannya pada
    masa anak-anak dan remajanya terdahulu. Agama
    merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia.
    Sikap keberagamaan pada masa dewasa pada
    umumnya sudah memiliki sikap kepribadian yang
    stabil dalam kehidupan. Pemilihan agamapun
    cenderung didasarkan atas pemilihan agama dapat
    memberikan     kepuasan    batin    atas    dasar
    pertimbangan akal sehat.    Agama pada masa
    dewasa seharusnya telah menjadi sikap dalam hidup
    mereka. Agama merupakan suatu identitas dan
    kepribadian hidup yang akan diperlihatkan dalam
    kehidupannya.
Daftar Pustaka
   Jalaluddin. 2008. Psikologi Agama. RajaGrafindo
    Persada. Jakarta.
   Ahmad. Diunduh di:
    http://sidrotul.multiply.com/journal/item/3/Perkemban
    gan_Jiwa_Beragama_Pada_Masa_Dewasa?&show
    _interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem pada 1
    November 2011.

More Related Content

What's hot

Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agamaIndra West
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usiaSukmawijaya15
 
Sejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi AgamaSejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi AgamaBhayu Sulistiawan
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaAlvie Mencarie Cahaya
 
Perkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuPerkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuhaiidar wisam
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Istna Zakia Iriana
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiEndang20
 
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimTauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimAhmad Zaelani
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikLala DrealMinoz
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingIndra Gunawan
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)Nur Arifaizal Basri
 

What's hot (20)

Manusia dan agama
Manusia dan agamaManusia dan agama
Manusia dan agama
 
AKHLAK
AKHLAKAKHLAK
AKHLAK
 
Ppt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islamiPpt dasar konseling islami
Ppt dasar konseling islami
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usiaMAKALAH Perkembangan masa dewasa  dan lanjut usia
MAKALAH Perkembangan masa dewasa dan lanjut usia
 
Sejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi AgamaSejarah Perkembangan Psikologi Agama
Sejarah Perkembangan Psikologi Agama
 
PSIKOLOGI_AGAMA[1].ppt
PSIKOLOGI_AGAMA[1].pptPSIKOLOGI_AGAMA[1].ppt
PSIKOLOGI_AGAMA[1].ppt
 
KONSELING LINTAS BUDAYA
KONSELING LINTAS BUDAYAKONSELING LINTAS BUDAYA
KONSELING LINTAS BUDAYA
 
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPTTujuan Proses Pendidikan Islam PPT
Tujuan Proses Pendidikan Islam PPT
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
 
PENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITAPENDEKATAN TEORI REALITA
PENDEKATAN TEORI REALITA
 
Perkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individuPerkembangan agama pada individu
Perkembangan agama pada individu
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 4- Perkembangan Moral Dan Spiritual Peser...
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang SiswatiPpt psikologi kognitif - Endang Siswati
Ppt psikologi kognitif - Endang Siswati
 
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslimTauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
Tauhid dan urgensinya bagi kehidupan muslim
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didikPerkembangan moral dan spritual peserta didik
Perkembangan moral dan spritual peserta didik
 
Landasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konselingLandasan bimbingan dan konseling
Landasan bimbingan dan konseling
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 

Viewers also liked

Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikanninisnisa
 
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...IAIN SEKH NURJATI CIREBON
 
Post modernisme & post tradisionalisme
Post modernisme & post tradisionalismePost modernisme & post tradisionalisme
Post modernisme & post tradisionalismeujaroneto
 
35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budayaRabian Syahbana
 
Agama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjutAgama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjutAditya Hapsari
 
GERAK DAN TUBUH
GERAK DAN TUBUHGERAK DAN TUBUH
GERAK DAN TUBUHmeldut
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaRidho Ajjah
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyaJati Jakmania
 
29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliranMuhammad Ridwan
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamUmmu Mohamed
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agamaelmakrufi
 
ETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETDiana Eris
 
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINSHUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINSlaode_07
 
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamIlmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamAnin Rodahad
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaMas Amam Udink
 

Viewers also liked (20)

Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensiPengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
Pengaruh kematangan beragama terhadap kompetensi
 
Tugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi PendidikanTugas Psikologi Pendidikan
Tugas Psikologi Pendidikan
 
Ppi
PpiPpi
Ppi
 
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
PENGARUH PERBEDAAN TIPE KEPRIBADIAN TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA S...
 
Psikologi agama
Psikologi agamaPsikologi agama
Psikologi agama
 
Post modernisme & post tradisionalisme
Post modernisme & post tradisionalismePost modernisme & post tradisionalisme
Post modernisme & post tradisionalisme
 
35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya35219183 pengaruh-budaya
35219183 pengaruh-budaya
 
Dewasa dini
Dewasa diniDewasa dini
Dewasa dini
 
Agama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjutAgama pada usia lanjut
Agama pada usia lanjut
 
GERAK DAN TUBUH
GERAK DAN TUBUHGERAK DAN TUBUH
GERAK DAN TUBUH
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannyapembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
pembagian masa dewasa dan tugas perkembangannya
 
29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran29 gejala jiwa dan 4 aliran
29 gejala jiwa dan 4 aliran
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islam
 
Sejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi AgamaSejarah Psikologi Agama
Sejarah Psikologi Agama
 
Psikologi Agama
Psikologi AgamaPsikologi Agama
Psikologi Agama
 
ETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKETETIKA DAN ETIKET
ETIKA DAN ETIKET
 
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINSHUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
HUBUNGAN ISLAM DAN SAINS
 
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islamIlmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
Ilmu pengetahuan & teknologi dalam perspektif islam
 
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusiaFungsi agama bagi kehidupam manusia
Fungsi agama bagi kehidupam manusia
 

Similar to Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa

Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologiHary Ihsan
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxDeskijulianda
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakativansahrulmubaroq
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Erta Erta
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanDIANTO IRAWAN
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary1234567890eri
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryzalheri
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal2
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryherizal1234567890
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasipjj_kemenkes
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiadaffi90
 
ciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptxciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptxjulkiflimuhammad
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganAsrurMualif1
 
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxBangUdinPolman
 
Psikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptx
Psikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptxPsikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptx
Psikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptxAnggrisBelajar
 

Similar to Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa (20)

424-672-1-SM.pdf
424-672-1-SM.pdf424-672-1-SM.pdf
424-672-1-SM.pdf
 
Makalah psikologi
Makalah psikologiMakalah psikologi
Makalah psikologi
 
perkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptxperkembangan kepribadian.pptx
perkembangan kepribadian.pptx
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
 
Psikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawanPsikologi agama BY dianto irawan
Psikologi agama BY dianto irawan
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
dimensi manusia
dimensi manusiadimensi manusia
dimensi manusia
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Perkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx aryPerkembangan moral remaja.docx ary
Perkembangan moral remaja.docx ary
 
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress AdaptasiKonsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
Konsep Manusia dan Kebutuhan Dasarnya, Konsep Sehat Sakit dan Stress Adaptasi
 
Agama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusiaAgama dalam kehidupan manusia
Agama dalam kehidupan manusia
 
Perkembangan dewasa dan lansia
Perkembangan dewasa dan lansiaPerkembangan dewasa dan lansia
Perkembangan dewasa dan lansia
 
ciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptxciri ciri kematangan beragama.pptx
ciri ciri kematangan beragama.pptx
 
Makalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembanganMakalah psikologi perkembangan
Makalah psikologi perkembangan
 
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptxppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
ppt_Psikologi_Perkembangan_Remaja.pptx
 
Psikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptx
Psikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptxPsikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptx
Psikologi-Perkembangan-Masa-Remaja.pptx
 
Psikologi Sosial
Psikologi SosialPsikologi Sosial
Psikologi Sosial
 

More from Nailiamani Aman

Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredNailiamani Aman
 
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaKajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaNailiamani Aman
 
Gender perspektif sosial, budaya dan agama
Gender perspektif sosial, budaya dan agamaGender perspektif sosial, budaya dan agama
Gender perspektif sosial, budaya dan agamaNailiamani Aman
 
Kepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumenKepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumenNailiamani Aman
 

More from Nailiamani Aman (7)

Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
 
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahragaKajian psikologi dalam bidang olahraga
Kajian psikologi dalam bidang olahraga
 
Successful aging
Successful agingSuccessful aging
Successful aging
 
Perkembangan bahasa
Perkembangan bahasaPerkembangan bahasa
Perkembangan bahasa
 
Gender perspektif sosial, budaya dan agama
Gender perspektif sosial, budaya dan agamaGender perspektif sosial, budaya dan agama
Gender perspektif sosial, budaya dan agama
 
Kepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumenKepribadian dan gaya hidup konsumen
Kepribadian dan gaya hidup konsumen
 
Menstruasi (haid)
Menstruasi (haid)Menstruasi (haid)
Menstruasi (haid)
 

Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa

  • 1. Oleh : Nailiamani PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN DEWASA
  • 2. Pembuka  Berikut merupakan pemaparan bagaimana perkembangan jiwa keberagamaan pada masa dewasa.  Pemaparan perkembangan ini adalah secara umum, bukan untuk agama tertentu saja.  Jadi pemaparan yang disampaikan pada tulisan ini bisa digeneralisasikan pada agama apa saja.
  • 3. Macam-macam Kebutuhan  J.P. Guilford mengemukakan pembagian kebutuhan manusia sebagai berikut ( Jalaluddin, 2008): 1. Kebutuhan Individual, terdiri dari: a. Homeostatis, yaitu kebutuhan yang dituntut tubuh dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan. b. Regulasi temperatur adalah penyesuaian tubuh dalam usaha mengatasi kebutuhan akan perubahan temperatur badan.
  • 4. c. Tidur merupakan kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi agar terhindar dari gejala halusinasi. d. Lapar adalah kebutuhan biologis yang harus dipenuhi untuk membangkitkan energi tubuh sebagai organis. e. Seks merupakan kebutuhan seks sebagai salah satu kebutuhan yang timbul dari dorongan mempertahankan jenis. f. Melarikan diri yaitu kebutuhan manusia akan perlindungan, keselamatan jasmani dan rohani.
  • 5. g. Pencegahan, yaitu kebutuhan manusia untuk mencegah terjadinya reaksi melarikan diri. Kebutuhan ini menyalurkan dorongan manusia ke arah penerimaan tantangan dari luar kemudian menekan, menantang atau menyalurkannya. h. Ingin tahu (curiosity), yaitu kebutuhan rohani manusia untuk ingin selalu mengetahui latar belakang kehidupannya. Kebutuhan ini mendorong manusia untuk mengembangkan dirinya.
  • 6. i. Humor, yaitu kebutuhan manusia untuk mengendorkan beban kejiwaan yang dialaminya dalam bentuk verbal dan perbuatan. Sigmund Freud membagi humor atas: 1) Agressive Wit, yaitu humor yang menyinggung orang lain. 2) Harmsless Wit, yaitu humor yang tidak menyinggung orang lain.
  • 7. 2. Kebutuhan Sosial Kebutuhan sosial manusia tidak diisebabkan pengaruh yang datang dari luar (stimulus), seperti layaknya pada binatang. Kebutuhan sosial pada manusia berbentuk nilai. Jadi, kebutuhan itu bukan semata-mata kebutuhan biologis melainkan juga kebutuhan rohaniah.
  • 8. Bentuk kebutuhan ini menurut Guilford terdiri dari: a. Pujian dan Hinaan pujian merangsang manusia untuk mengejar prestasi dan kedudukan yang terpuji, sedangkan hinaan menyadari manusia dari kekeliruan dan pelanggaran terhadap etika sosial. b. Kekuasaan dan Mengalah Guilford berpendapat bahwa kebutuhan kekuasaan dan mengalah ini tercermin dari adanya perjuangan manusia yang tak henti-hentinya dalam kehidupan.
  • 9. c. Pergaulan d. Imitasi dan simpati Kebutuhan manusia dalam pergaulannya yang tercermin dalam bentuk meniru dan mengadakan respon-emosionil. e. Perhatian Besar kecilnya perhatian masyarakat terhadap seseorang akan mempengaruhi sikapnya.
  • 10. Dr. Zakiah Daradjat dalam bukunya Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental membagi kebutuhan manusia atas dua kebutuhan pokok, yaitu (Jalaluddin, 2008): a. Kebutuhan Primer, yaitu kebutuhan jasmaniah. b. Kebutuhan Sekunder atau kebutuhan rohaniah. Kebutuhan sekunder yang pokok dibagi menjadi enam macam, yaitu: 1. Kebutuhan akan rasa kasih sayang 2. Kebutuhan akan rasa aman 3. Kebutuhan akan rasa harga diri 4. Kebutuhan akan rasa bebas 5. Kebutuhan akan rasa sukses 6. Kebutuhan akan rasa ingin tahu
  • 11. 3. Kebutuhan Manusia akan Agama  Ahmad Yamani (Jalaluddin, 2008) mengemukakan, bahwa tatkala Allah membekali insan itu dengan nikmat berpikir dan daya penelitian, diberinya pula rasa bingung dan bimbang untuk memahami dan belajar mengenali alam sekitarnya sebagai imbangan atas rasa takut terhadap kegarangan dan kebengisan alam itu.  Menurut Robert Nuttin (Jalaluddin, 2008), dorongan beragama merupakan salah-satu dorongan yang bekerja dalam diri manusia sebagaimana dorongan-dorongan lainnya. Selain itu dorongan beragama juga merupakan kebutuhan insaniah yang tumbuhnya dari gabungan berbagai faktor penyebab yang bersumber dari rasa keagamaan.
  • 12. Sikap Keberagamaan pada Orang Dewasa  Charlotte Buchler mengungkapkan saat telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kemantapan jiwa mereka: “ Saya hidup dan saya tahu untuk apa,”, menggambarkan bahwa di usia dewasa orang sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup. Dengan kata lain, orang dewasa sudah memahami nilai-nilai yang dipilihnya dan berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang dipilihnya. Orang dewasa sudah memiliki identitas yang jelas dan kepribadian yang mantap.
  • 13. Masalah-masalah Keberagamaan Pada Masa Dewasa  Seorang ahli psikologi Lewis Sherril, membagi masalah- masalah keberagamaan pada masa dewasa sebagai berikut; a. Masa dewasa awal, masalah yang dihadapi adalah memilih arah hidup yang akan diambildengan menghadapi godaan berbagai kemungkinan pilihan. b. Masa dewasa tengah, masalah sentaral pada masa ini adalah mencapai pandangan hidup yang matang dan utuh yang dapat menjadi dasar dalam membuat keputusan secara konsisten. c. Masa dewasa akhir, ciri utamanya adalah „pasrah‟. Pada masa ini, minat dan kegiatan kurang beragama. Hidup menjadi kurang rumit dan lebih berpusat pada hal- hal yang sungguh-sungguh berarti. Kesederhanaan lebih sangat menonjol pada usia tua.
  • 14. Di usia dewasa biasanya seseorang sudah memiliki sifat kepribadian yang stabil. Stabilitasi sifat-sifat kepribadian ini antara lain terlihat dri cara bertindak dan bertingkah laku yang agak bersifat tetap dan selalu berulang kembali (Buchori dalam jalaluddin, 2008).  Sikap keberagamaan seorang di usia dewasa sulit untuk diubah. Jika pun terjadi perubahan mungkin proses itu terjadi setelah sidasarkan atas pertimbangan yang matang.  Jika seorang dewasa memilih nilai yang bersumber dari nilai-nilai nonagama, itu pun akan dipertahankannya sebagai padangan hidupnya.  Kemungkinan ini memberi peluang bagi munculnya kecenderungan sikap yang antiagama, bila menurut pertimbangan akal sehat, (common sense), terdapat kelemahan-kelemahan tertentu dalam ajaran agama yang dipahaminya.
  • 15. Jika nilai-nilai agama yang mereka pilih dijadikan pandangan hidup, maka sikap keberagamaan akan terlihat pula dalam pola kehidupan mereka.  Sikap keberagamaan itu akan dipertahankan sebagai identitas dan kepribadian mereka.  Sikap keberagamaan ini membawa mereka secara mantap menjalankan ajaran agama yang mereka anut.  Sikap keberagamaan seorang dewasa cenderung didasarkan atas pemilihan terhadap ajaran agama yang dapat memberikan kepuasan batin atas dasar pertimbangan akal sehat.
  • 16. Beragama, bagi orang dewasa sudah merupakan sikap hidup dan bukan sekedar ikut-ikutan.  Sikap keberagamaan pada orang dewasa antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan. 2. cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku. 3. Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama, dan berusaha untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan.
  • 17. 4. Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri hingga sikap keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup. 5. Bersikap lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas. 6. Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani. 7. Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya. 8. Terlihat adanya hubungan anatara sikap keberagamaan dengan kehidupan sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial keagamaan sudah berkembang.
  • 18. Penutup  Perkembangan adalah suatu proses yang bertahap, begitu juga dengan proses perkembangan jiwa keagamaan.  Sebelum memasuki usia dewasa, individu tentu telah melewati masa anak-anak dan remaja.  Perkembangan merupakan proses yang saling berkesinambungan pada tiap tahapannya.  Perkembangan jiwa keagamaan pada remaja juga berkaitan erat dengan bagaimana individu telah melewati tahapan jiwa keagamaannya pada masa anak-anak dan remaja.  Apabila pada tahap remaja perkembangan jiwa keagamaannya baik atau bagus maka pada tahap dewasa kemungkinan besar akan berkembang lebih baik
  • 19. Kesimpulan  Perkembangan jiwa keagamaan pada orang dewasa tidak terlepas bagaimana perkebangannya pada masa anak-anak dan remajanya terdahulu. Agama merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia. Sikap keberagamaan pada masa dewasa pada umumnya sudah memiliki sikap kepribadian yang stabil dalam kehidupan. Pemilihan agamapun cenderung didasarkan atas pemilihan agama dapat memberikan kepuasan batin atas dasar pertimbangan akal sehat. Agama pada masa dewasa seharusnya telah menjadi sikap dalam hidup mereka. Agama merupakan suatu identitas dan kepribadian hidup yang akan diperlihatkan dalam kehidupannya.
  • 20. Daftar Pustaka  Jalaluddin. 2008. Psikologi Agama. RajaGrafindo Persada. Jakarta.  Ahmad. Diunduh di: http://sidrotul.multiply.com/journal/item/3/Perkemban gan_Jiwa_Beragama_Pada_Masa_Dewasa?&show _interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem pada 1 November 2011.