SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
MODUL 3
PENGEMBANGAN ASESMEN
ALTERNATIF
OLEH:
NAITA NOVIA SARI, M.Pd.
naitanovia@gmail.com
Mahasiswa mampu mengembangkan alat ukur penilaian dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil
belajar sesuai tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar asesmen alternatif
2. Menjelaskan pentingnya asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa
3. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan asesmen alternatif sebagai cara penilaian hasil belajar siswa
4. Menjelaskan berbagai bentuk asesmen alternatif untuk menilai hasil belajar siswa
5. Mengembangkan berbagai tugas dalam asesmen alternatif
6. Membuat rubrik atau kriteria penilaian dalam asesmen alternatif
7. Memberi contoh penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa
8. Mengembangkan alat ukur afektif
KOMPETENSI UMUM
KOMPETENSI KHUSUS
KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF
Penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil
belajar siswa muncul pada tahun 1980-an. Asesmen
alternatif muncul sebagai akibat banyaknya kritik
terhadap asesmen tradisional yang hanya menggunakan
tes tertulis (paper and pencil test).
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
PROSES BELAJAR MENGAJAR
TES
SKEMA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
ASESMEN TRADISIONAL (TES) ASESMEN ALTERNATIF
1. Penilaian dilakukan untuk menilai kemampuan
siswa dalam memberikan jawaban yang benar
2. Tes yang diberikan tidak berhubungan realitas
kehidupan siswa
3. Tes terpisah dan pembelajaran yang dilakukan
siswa
4. Dapat diskor dengan reliabilitas tinggi
5. Hasil tes diberikan dalam bentuk skor
1. Penilaian dilakukan untuk menilai kualitas
produk dan unjuk kerja siswa
2. Tugas yang diberikan berhubungan dengan
realitas kehidupan siswa
3. Ada integrasi antara pengetahuan dengan
kinerja atau produk yang dihasilkan
4. Sulit diskor dengan reliabilitas tinggi
5. Hasil asesmen alternative diberikan dengan
bukti kinerja
PERBEDAAN ASESMEN TRADISIONAL DAN ASESMEN ALTERNATIF
JENIS-JENIS ASESMEN
ASESMEN
Traditional Assessment
Performance Assessment
Authentic Assessment
Portofolio Assessment
Achievement Assessment
Alternative Assessment
LANDASAN
PSIKOLOGIS
ASESMEN
ALTERNATIF
Teori Belajar
Fleksibilitas
kognitif dari R.
Spiro (1990)
Teori Belajar
Bruner (1966)
Generative
Learning Model
dari Osborne dan
Wittrock (1983)
Experiential
Learning Theory
dari C. Rogers
(1969)
Multiple
Intelligent Theory
dari Howard
Gardner (1983)
Hakikat belajar adalah kompleks dan
tidak terstruktur
Belajar merupakan proses aktif
dengan mengkonstruksi sendiri
konsep baru atau kemampuan yang
telah dimiliki
Belajar denga cognitive learning yang
berhubungan dengan pengetahuan dan
belajar dengan experiential learning
yang berhubungan dengan pengalaman
Intelegensia merupakan kemampuan
untuk memecahkan masalah atau untuk
menunjukkan suatu produk yang
dihargai. Kemampuan ini meliputi,
linguistic, logical mathematic, visual
spatial, bodily kinesthetic, musical,
intrapersonal, interpersonal dan
naturalist
Otak tidak hanya pasif menerima
informasi tetapi aktif membentuk dan
menginterpretasikan informasi serta
menarik kesimpulan dari informasi-
informasi tersebut.
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ASESMEN ALTERNATIF
KEUNGGULAN KELEMAHAN
1. Membutuhkan banyak waktu
2. Adanya unsur subjektivitas
dalam penskoran
3. Ketetapan penskoran rendah
4. Tidak tepat untuk kelasbesar
1. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan
keterampilan-keterampilan yang tidak dapat dinilai dengan
asesmen tradisional
2. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung dan
lengkap
3. Meningkatkan motivasi siswa
4. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata
5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk selfevaluation
6. Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang
telah dilakukan
7. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar
BENTUK ASESMEN KINERJA
TUGAS
(TASK)
KRITERIA
PENSKORAN
(RUBRIC)
Asesmen kinerja adalah asesmen yang meminta siswa untuk melakukan sesuatu atau
menunjukkan kinerjanya sesuai tugas yang diberikan oleh guru. Asesmen kinerja bertujuan
untuk menilai kualitas kinerja siswa baik proses maupun produk.
TUGAS (TASK)
Informasi tentang keberhasilan siswa dalam unjuk kerja dapat diperoleh dari berbagai
jenis tagihan, misalnya:
1. Computer adaptive testing 5. Tugas kelompok
2. Tes pilihan ganda yang diperluas 6. Proyek
3. Tes uraian terbuka (open Ended Question) 7. Interview
4. Tugas individu 8. Pengamatan
Langkah-langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas adalah:
1. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang akan dimiliki siswa setelah mereka mengerjakan tugas
tersebut.
2. Merancang tugas yang memungkinkan siswa dapat menunjukkan kemampuan siswa dalam berpikir dan
keterampilan. Setiap tugas hendaknya memiliki kedalaman dan keluasan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa.
3. Menetapkan kriteria keberhasilan.
Catatan penting yang harus diperhatikan guru pada saat merancang tugas dalam asesmen kinerja:
1. Tugas merupakan bagian dari proses pembelajaran.
2. Tugas berhubungan dengan kehidupan nyata yang dihadapi siswa sehari-hari.
3. Tugas harus diberikan kepada semua siswa dengan adil.
4. Tugas harus memotivasi dan tidak memberi tantangan kepada siswa untuk melakukannya.
KRITERIA PENSKORAN (RUBRIC)
Rubric adalah pedoman pemberian skor yang digunakan untuk
menilai mutu kinerja atau hasil kinerja siswa. Rubrik terdiri
dari daftar kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi
kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai
disertai dengan gradasi mutu untuk setiap kriteria tersebut,
mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan
tingkat yang paling buruk.
Langkah-Langkah Pengembangan Rubric:
1. Menentukan konsep, keterampilan dan kinerja yang akan dinilai
2. Merumuskan atau mendefinisikan serta menentukan urutan konsep dan atau keterampilan
yang akan dinilai ke dalam rumusan yang menggambarkan kinerja siswa
3. Menentukan tugas yang akan dinilai
4. Menentukan skala yang akan digunakan
5. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang tidak
diharapkan
6. Melakukan uji coba
7. Melakukan revisi berdasarkan hasil uji coba
Holistic Rubric
Holistic rubric adalah rubric yang deskripsi dimensi kerjanya dibuat secara umum
dan dapat digunakan untuk menilai berbagai jenis kinerja.
CONTOH
Dimensi Kinerja Skor Deskripsi
1. Kualitas pengerjaan
tugas
4
3
2
1
Tugas dikerjakan dengan sangat baik dan akurat
Tugas dikerjakan dengan baik tetapi kurang akurat
Kualitas pengerjaan tugas kurang baik dan kurang akurat
Kualitas pengerjaan tugas tidak baik dan tidak akurat
2. Kreativitas dalam
pengerjaan tugas
4
3
2
1
Mampu memodifikasi prosedur dalam kondisi yang menantang
Mampu memodifikasi prosedur tetapi atas bantuan instruktur
Mampu memodifikasi prosedur setelah diberi contoh instruktur
Tugas hanya dikerjakan dengan prosedur baku
3. Produk tugas 4
3
2
1
Secara keseluruhan produk tugas sangat bagus
Secara keseluruhan produk tugas bagus
Secara keseluruhan produk tugas sedang
Secara keseluruhan produk tugas tidak bagus
Analytic Rubric
Analytic rubric adalah rubric yang deskripsi dimensi kerjanya dibuat lebih rinci dan
dapat digunakan untuk menilai kinerja tertentu.
CONTOH
Aspek Kinerja Indikator Skor Deskripsi
1. Struktur
karangan
a. Judul
b. Pembukaan
c. Isi
d. Penutup
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Judul berupa frase, penulisannya tepat, judul sesuai isi karangan
Judul bukan frase, penulisannya tepat, judul sesuai isi karangan
Judul bukan frase, penulisannya kurang tepat, judul sesuai isi karangan
Judul bukan frase, penulisannya tidak tepat, judul tidak sesuai isi karangan
Ada dan mengarahke isi karangan
Ada dan kurang mengarah ke isi karangan
Ada tetapi tidak mengarah ke isi karangan
Tidak ada pembukaan
Isi lengkap dan jelas
Isi lengkap tetapi kurang jelas
Isi kurang lengkap tetapi jelas
Isi tidak lengkap dan tidak jelas
Ada dan merupakan kesimpulan isi karangan
Ada tapi kurang sesuai dengan isi karangan
Ada tetapi tidak sesuai isi karangan
Tidak ada penutup
Aspek Kinerja Indikator Skor Deskripsi
2. Penggunaan
bahasa
a. Kosakata
b. Struktur
kalimat
c. Alinea
d. Ejaan
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
Makna dan bentuk tepat
Makna tepat, bentuk kurang tepat
Makna kurang kurang tepat, bentuk tepat
Makna dan bentuk tidak tepat
90% - 100% struktur kalimat benar
80% - 89% struktur kalimat benar
60% - 79% struktur kalimat benar
≤ 60% struktur kalimat benar
Ada satu pokok pikiran dan dikembangkan dengan jelas
Ada satu pokok pikiran dan perkembangannya kurang jelas
Ada lebih dari satu pokok pikiran dan dikembangkan dengan jelas
Ada lebih dari satu pokok pikiran dan pengembangannya tidak jelas
Penulisan ejaan benar 90% - 100%
Penulisan ejaan benar 80% - 89%
Penulisan ejaan benar 70% - 79%
Penulisan ejaan benar paling banyak 69%
CONTOH
ASESMEN PORTOFOLIO
Portfolio is a purposeful collection of student work that
exhibits the student’s efforts, progress and achievements in
one or more areas. The collection must include student
participation in selecting contents, the criteria for selection, the
criteria for judging merit and evidence of student self
reflection.
KARAKTERISTIK PORTOFOLIO
1. Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara
murid dengan guru.
2. Asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa tetapi yang
terpenting adalah adanya proses seleksi yang dilakukan berdasarkan kriteria
tertentu untuk dimasukkan ke dalam kumpulan hasil karya siswa.
3. Hasil karya siswa dikumpulkan dari waktu ke waktu. Kumpulan karya tersebut
digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi sehingga siswa mampu
mengenal kelemahan dan kelebihan karya yang dihasilkan. Kelemahan tersebut
akan digunakan sebagai bahan pembelajaran berikutnya.
4. Kriteria penilaian yang digunakan harus jelas baik bagi guru ataupun bagi siswa
dan diterapkan secara konsisten.
Tujuan Portofolio
menurut Jon
Mueller
Menunjukkan perkembangan
hasil belajar siswa
Menilai secara keseluruhan
pencapaian belajar siswa
Menunjukkan kemampuan
siswa secara langsung
Portofolio Sebagai Hasil Karya
1. Sebagai landasan pengembangan level
berikutnya
2. Untuk mempromosikan pengembangan
berikutnya
3. Sebagai bukti kemampuan yang telah dicapai
4. Untuk memodifikasi pengajaran yang akan
dilakukan
5. Untuk menyesuaikan kurikulum
1. Sebagai representasi keterampilan yang
telah dimiliki
2. Sebagai bukti pengembangan suatu ranah
3. Untuk menunjukkan kemampuan yang
dimiliki
4. Sebagai bahan yang akan dibahas dalam
suatu pertemuan
5. Sebagai bahan pelaporan
Portofolio Sebagai Model Asesmen
Mengapa saya mengumpukan bukti? Bagaimana saya menggunakan bukti?
1. Portofolio hendaknya memiliki kriteria penilaian yang jelas, spesifik dan berorientasi pada
research based criteria.
2. Untuk menilai kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunakan berbagai sumber
informasi yang mengenal dengan baik kemampuan dan keterampilan siswa.
3. Memperhatikan cara untuk mengumpulkan bukti-bukti yang berkontribusi terhadap portofolio.
Bukti dapat berupa bukti tercetak maupun non cetak seperti audio/video, hasil observasi,
anecdotal record, self report dan sebagainya.
4. Portofolio dapat berupa karangan, hasil lukisan, skor tes, foto dan sebagainya.
5. Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
6. Setiap mata pelajaran mempunyai portofolio yang berbeda dengan mata pelajaran lain.
7. Portofolio harus dapat diakses secara langsung oleh guru, sekolah, orang tua, siswa dan
siapapun yang berkepentingan terhadap portofolio tersebut.
Komponen penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan portofolio sebagai asesmen:
PERENCANAAN PORTOFOLIO
1. Menentukan ktirteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen portofolio.
2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan-rumusan hasil belajar yang dapat diamati, harus
tepat untuk umur, kelas dan materi siswa yang akan dinilai.
3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum untuk menentukan perkiraan
waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti-bukti portofolio dan melengkapi penilaian.
4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung (stakeholders) dengan portofolio siswa.
Stakeholders yang penting dalam portofolio siswa adalah guru, siswa itu sendiri, teman sekelas, orang lain yang
mengetahui persis kemampuan siswa dan orangtua siswa.
5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan.
6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan bukti yang dikumpulkan.
7. Menentukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan informasi dan keputusan
asesmen portofolio.
8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasarkan umur, kelas atau isi agar kita dapat membandingkan.
Mendorong dan memotivasi siswa
Memberikan umpan balik
Memonitor pelaksanaan tugas
Memamerkan hasil portofolio siswa
TUGAS GURU
PELAKSANAAN PORTOFOLIO
PENGUMPULAN BUKTI PORTOFOLIO
Hasil karya setiap siswa yang dihasilkan
selama satu semester atau satu tahun
dikumpulkan dalam satu folder.
---
Kumpulan karya siswa dapat dikatakan
sebagai portofolio jika kumpulan karya
tersebut merupakan representasi dari
kumpulan karya terpilih yang menunjukkan
pencapaian dan perkembangan belajar
siswa dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran.
TAHAP PENILAIAN PORTOFOLIO
1. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antara
guru dengan siswa pada awal pembelajaran.
2. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten.
3. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya.
4. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus atau
berkesinambungan. Pada setiap pertemuan guru dapat melakukan penilaian. Penilaian pada
setiap pertemuan merupakan rangkaian penilaian yang saling berhubungan.
PENILAIAN RANAH AFEKTIFRanah afektif adalah ranah
yang berkaitan dengan sikap
dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar
afektif akan tampak pada siswa
dalam berbagai tingkah laku.
Seperti, perhatiannya dan
kedisiplinannya dalam
mengikuti mata pelajaran
disekolah, motivasinya yang
tinggi untuk lebih tahu banyak
mengenai pelajaran yang
diterimanya, penghargaan atau
rasa hormatnya terhadap guru.
Suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan atau
perilaku yang dianggap baik atau tidak baik.
Sekolah perlu membantu siswa untuk menemukan
dan menguatkan nilai yang bermakna agar mampu
mencapai tujuan tertentu.
Penilaian yang dilakukan individu terhadap
kemampuan dan kelemahan diri sendiri. Konsep
diri penting untuk menentukan jenjang karir siswa.
Keinginan seseorang untuk memperoleh objek
khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan
untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Hal
penting pada minat adalah intensitas untuk
memperoleh sesuatu.
Ranah sikap yang perlu dikembangkan meliputi
sikap siswa terhadap guru, mata pelajaran dan
sekolah. Proses pembelajaran dikatakan berhasil
jika pihak sekolah mampu mengubah sikap siswa
dari negatif menjadi positif.
KARAKTERISTIK
RANAH
PENILAIAN
AFEKTIF
SIKAP
MINAT
KONSEP DIRI
NILAI
CARA PENILAIAN RANAH AFEKTIF
• Memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku siswa terhadap sesuatu, kemudian
dicari atribut yang mendasari tingkah laku tersebut
PENGAMATAN
LANGSUNG
• Memberikan pertanyaan terbuka atau tertutupWAWANCARA
• Pertanyaan atau isian yang sudah disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan
pernyataan ataupun pilihan bentuk angka
ANGKET/KUESIONER
• Tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah dikenal siswaTEKNIK PROYEKTIL
• Pengamatan tentang sikap dan tingkah laku seseorang dimana yang diamati tidak tahu
bahwa ia sedang diamati
PENGUKURAN
TERSELUBUNG
LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN AFEKTIF
1. Merumuskan tujuan pengukuran afektif
2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur
3. Menentukan definisi operasional dari setiap afektif yang akan diukur
4. Menjabarkan definisi operasional menjadi sejumlah indikator
5. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pernyataan-pernyataan dalam instrumen
6. Meneliti kembali setiap butir pernyataan
7. Melakukan uji coba
8. Menyempurnakan instrumen
9. Mengadministrasikan instrumen
DAFTAR PUSTAKA
Suryanto, A. 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD Edisi 1. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Gronlund, N., E. dan Linn, R., L. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching. New York,
Macmillan Publishing Company.
Zainul, A. 2001. Alternative Assessment. Jakarta: PAU untuk meningkatkan aktivitas
instruksional Ditjen Dikti Depdiknas.
Shaklee, et.al. 1997. Designing and using Portfolios. Boston, Allyn and Bacon.

More Related Content

What's hot

Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxUlfahWulandari2
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianNaita Novia Sari
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswaAlby Alyubi
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)Pristiadi Utomo
 
Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswaLembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswayohanesagus
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompokREVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxRatnaSarum
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docRawindyAuliiaHapsari
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxMedysaRahmah
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Rudy Restanto
 
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxSDN3IMOGIRI
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanAmbar Fidianingsih
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokwawan_wawan
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]siti nur alifah
 

What's hot (20)

2. UbD.pptx
2. UbD.pptx2. UbD.pptx
2. UbD.pptx
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil PenilaianModul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
Modul 6. Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
 
Lembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswaLembar observasi aktifitas siswa
Lembar observasi aktifitas siswa
 
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
10. lampiran 5 format penilaian presentasi kelompok
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
FORM PENILAIAN PROYEK P5.pdf
FORM PENILAIAN PROYEK P5.pdfFORM PENILAIAN PROYEK P5.pdf
FORM PENILAIAN PROYEK P5.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
 
Kel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdfKel 1 Menjelaskan.pdf
Kel 1 Menjelaskan.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptxAKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
AKSI NYATA TOPIK PROFIL PELAJAR PANCASILA.pptx
 
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh PenerapanModel ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
Model ASSURE: Konsep dan Contoh Penerapan
 
Rubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompokRubrik presentasi kelompok
Rubrik presentasi kelompok
 
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
Keterkaitan p kn dengan ips dan mata pelajaran lainnya (kelompok 3) [autosaved]
 

Similar to Modul 3. pengembangan asesmen alternatif

modul3-190412092336.pptx
modul3-190412092336.pptxmodul3-190412092336.pptx
modul3-190412092336.pptxOlfieJorgen
 
1. Alternative Assessment.pptx
1. Alternative Assessment.pptx1. Alternative Assessment.pptx
1. Alternative Assessment.pptxHarveiHutahaean1
 
konsep dasar asesmen alternatif-P3.pdf
konsep dasar asesmen alternatif-P3.pdfkonsep dasar asesmen alternatif-P3.pdf
konsep dasar asesmen alternatif-P3.pdfsuresmiyatisdn02pj
 
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docxMODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docxSDN5sukosono
 
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptxppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptxMohIsmail8
 
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxINSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxna113
 
Pengantar Materi EP22.pptx
Pengantar Materi EP22.pptxPengantar Materi EP22.pptx
Pengantar Materi EP22.pptxTamsarNaswah
 
10 Aa 2007 Alternative Assesment
10 Aa 2007 Alternative Assesment10 Aa 2007 Alternative Assesment
10 Aa 2007 Alternative Assesmentherdisaksul
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayativinaserevina
 
Pengembangan desain instruksional pai siti khadijah
Pengembangan desain instruksional pai siti khadijahPengembangan desain instruksional pai siti khadijah
Pengembangan desain instruksional pai siti khadijahDrs. HM. Yunus
 
Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Suwandi Sibarani
 
Silabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsdSilabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsdAlan Darmawan
 
Asesmen_Alternatif_doc_1.pdf
Asesmen_Alternatif_doc_1.pdfAsesmen_Alternatif_doc_1.pdf
Asesmen_Alternatif_doc_1.pdfAHMADYUSUP22
 
Asesmen_Alternatif_doc_1.ppt
Asesmen_Alternatif_doc_1.pptAsesmen_Alternatif_doc_1.ppt
Asesmen_Alternatif_doc_1.pptsdnpabuaran
 
8. evaluasi pembelajaran
8. evaluasi pembelajaran8. evaluasi pembelajaran
8. evaluasi pembelajaranAsep Hidayat
 
Langkah 6 developing assessment instruments
Langkah 6  developing assessment instrumentsLangkah 6  developing assessment instruments
Langkah 6 developing assessment instrumentsEDUCATIONAL TECHNOLOGY
 

Similar to Modul 3. pengembangan asesmen alternatif (20)

modul3-190412092336.pptx
modul3-190412092336.pptxmodul3-190412092336.pptx
modul3-190412092336.pptx
 
1. Alternative Assessment.pptx
1. Alternative Assessment.pptx1. Alternative Assessment.pptx
1. Alternative Assessment.pptx
 
konsep dasar asesmen alternatif-P3.pdf
konsep dasar asesmen alternatif-P3.pdfkonsep dasar asesmen alternatif-P3.pdf
konsep dasar asesmen alternatif-P3.pdf
 
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docxMODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
MODUL 3. EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD.docx
 
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptxppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
ppt evaluasi modul 3 klmpk 1 fix.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptxINSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK (tasya).pptx
 
Pengantar Materi EP22.pptx
Pengantar Materi EP22.pptxPengantar Materi EP22.pptx
Pengantar Materi EP22.pptx
 
Modul la malid
Modul la malidModul la malid
Modul la malid
 
Ppp04 unjuk kerja
Ppp04 unjuk kerjaPpp04 unjuk kerja
Ppp04 unjuk kerja
 
Ppp04 unjuk kerja
Ppp04 unjuk kerjaPpp04 unjuk kerja
Ppp04 unjuk kerja
 
10 Aa 2007 Alternative Assesment
10 Aa 2007 Alternative Assesment10 Aa 2007 Alternative Assesment
10 Aa 2007 Alternative Assesment
 
MATERI TUWEB 3.pptx
MATERI TUWEB 3.pptxMATERI TUWEB 3.pptx
MATERI TUWEB 3.pptx
 
16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati16.vina serevina sri hayati
16.vina serevina sri hayati
 
Pengembangan desain instruksional pai siti khadijah
Pengembangan desain instruksional pai siti khadijahPengembangan desain instruksional pai siti khadijah
Pengembangan desain instruksional pai siti khadijah
 
Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013Model penilaian kurikulum 2013
Model penilaian kurikulum 2013
 
Silabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsdSilabus asesmen pgsd
Silabus asesmen pgsd
 
Asesmen_Alternatif_doc_1.pdf
Asesmen_Alternatif_doc_1.pdfAsesmen_Alternatif_doc_1.pdf
Asesmen_Alternatif_doc_1.pdf
 
Asesmen_Alternatif_doc_1.ppt
Asesmen_Alternatif_doc_1.pptAsesmen_Alternatif_doc_1.ppt
Asesmen_Alternatif_doc_1.ppt
 
8. evaluasi pembelajaran
8. evaluasi pembelajaran8. evaluasi pembelajaran
8. evaluasi pembelajaran
 
Langkah 6 developing assessment instruments
Langkah 6  developing assessment instrumentsLangkah 6  developing assessment instruments
Langkah 6 developing assessment instruments
 

More from Naita Novia Sari

KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIAKONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIANaita Novia Sari
 
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDSAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDNaita Novia Sari
 
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDRAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDNaita Novia Sari
 
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSSAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSNaita Novia Sari
 
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSRAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSNaita Novia Sari
 
Perkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran ManusiaPerkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran ManusiaNaita Novia Sari
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranNaita Novia Sari
 

More from Naita Novia Sari (14)

RPS BK.pdf
RPS BK.pdfRPS BK.pdf
RPS BK.pdf
 
HANDOUT.pdf
HANDOUT.pdfHANDOUT.pdf
HANDOUT.pdf
 
Angka Penting
Angka PentingAngka Penting
Angka Penting
 
Pengukuran
PengukuranPengukuran
Pengukuran
 
Contoh dan Latihan
Contoh dan LatihanContoh dan Latihan
Contoh dan Latihan
 
Besaran Fisika
Besaran FisikaBesaran Fisika
Besaran Fisika
 
Pengenalan IPA Terapan
Pengenalan IPA TerapanPengenalan IPA Terapan
Pengenalan IPA Terapan
 
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIAKONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
KONTRAK PERKULIAHAN SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
 
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDSAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
 
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDRAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
 
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSSAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
SAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
 
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINSRAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
RAT DASAR-DASAR MATEMATIKA DAN SAINS
 
Perkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran ManusiaPerkembangan Pikiran Manusia
Perkembangan Pikiran Manusia
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasMuhamadIlham361836
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxDewiUmbar
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxdedyfirgiawan
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugasTeks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
Teks Debat Bahasa Indonesia Yang tegas dan lugas
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Modul 3. pengembangan asesmen alternatif

  • 1. MODUL 3 PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF OLEH: NAITA NOVIA SARI, M.Pd. naitanovia@gmail.com
  • 2. Mahasiswa mampu mengembangkan alat ukur penilaian dan melaksanakan penilaian terhadap proses dan hasil belajar sesuai tujuan pembelajaran Mahasiswa mampu: 1. Menjelaskan konsep dasar asesmen alternatif 2. Menjelaskan pentingnya asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa 3. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan asesmen alternatif sebagai cara penilaian hasil belajar siswa 4. Menjelaskan berbagai bentuk asesmen alternatif untuk menilai hasil belajar siswa 5. Mengembangkan berbagai tugas dalam asesmen alternatif 6. Membuat rubrik atau kriteria penilaian dalam asesmen alternatif 7. Memberi contoh penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa 8. Mengembangkan alat ukur afektif KOMPETENSI UMUM KOMPETENSI KHUSUS
  • 3. KONSEP DASAR ASESMEN ALTERNATIF Penggunaan asesmen alternatif dalam penilaian hasil belajar siswa muncul pada tahun 1980-an. Asesmen alternatif muncul sebagai akibat banyaknya kritik terhadap asesmen tradisional yang hanya menggunakan tes tertulis (paper and pencil test).
  • 4. KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PROSES BELAJAR MENGAJAR TES SKEMA PEMBELAJARAN KONVENSIONAL
  • 5. ASESMEN TRADISIONAL (TES) ASESMEN ALTERNATIF 1. Penilaian dilakukan untuk menilai kemampuan siswa dalam memberikan jawaban yang benar 2. Tes yang diberikan tidak berhubungan realitas kehidupan siswa 3. Tes terpisah dan pembelajaran yang dilakukan siswa 4. Dapat diskor dengan reliabilitas tinggi 5. Hasil tes diberikan dalam bentuk skor 1. Penilaian dilakukan untuk menilai kualitas produk dan unjuk kerja siswa 2. Tugas yang diberikan berhubungan dengan realitas kehidupan siswa 3. Ada integrasi antara pengetahuan dengan kinerja atau produk yang dihasilkan 4. Sulit diskor dengan reliabilitas tinggi 5. Hasil asesmen alternative diberikan dengan bukti kinerja PERBEDAAN ASESMEN TRADISIONAL DAN ASESMEN ALTERNATIF
  • 6. JENIS-JENIS ASESMEN ASESMEN Traditional Assessment Performance Assessment Authentic Assessment Portofolio Assessment Achievement Assessment Alternative Assessment
  • 7. LANDASAN PSIKOLOGIS ASESMEN ALTERNATIF Teori Belajar Fleksibilitas kognitif dari R. Spiro (1990) Teori Belajar Bruner (1966) Generative Learning Model dari Osborne dan Wittrock (1983) Experiential Learning Theory dari C. Rogers (1969) Multiple Intelligent Theory dari Howard Gardner (1983) Hakikat belajar adalah kompleks dan tidak terstruktur Belajar merupakan proses aktif dengan mengkonstruksi sendiri konsep baru atau kemampuan yang telah dimiliki Belajar denga cognitive learning yang berhubungan dengan pengetahuan dan belajar dengan experiential learning yang berhubungan dengan pengalaman Intelegensia merupakan kemampuan untuk memecahkan masalah atau untuk menunjukkan suatu produk yang dihargai. Kemampuan ini meliputi, linguistic, logical mathematic, visual spatial, bodily kinesthetic, musical, intrapersonal, interpersonal dan naturalist Otak tidak hanya pasif menerima informasi tetapi aktif membentuk dan menginterpretasikan informasi serta menarik kesimpulan dari informasi- informasi tersebut.
  • 8. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ASESMEN ALTERNATIF KEUNGGULAN KELEMAHAN 1. Membutuhkan banyak waktu 2. Adanya unsur subjektivitas dalam penskoran 3. Ketetapan penskoran rendah 4. Tidak tepat untuk kelasbesar 1. Dapat menilai hasil belajar yang kompleks dan keterampilan-keterampilan yang tidak dapat dinilai dengan asesmen tradisional 2. Menyajikan hasil penilaian yang lebih hakiki, langsung dan lengkap 3. Meningkatkan motivasi siswa 4. Mendorong pembelajaran dalam situasi yang nyata 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk selfevaluation 6. Membantu guru untuk menilai efektifitas pembelajaran yang telah dilakukan 7. Meningkatkan daya transferabilitas hasil belajar
  • 9. BENTUK ASESMEN KINERJA TUGAS (TASK) KRITERIA PENSKORAN (RUBRIC) Asesmen kinerja adalah asesmen yang meminta siswa untuk melakukan sesuatu atau menunjukkan kinerjanya sesuai tugas yang diberikan oleh guru. Asesmen kinerja bertujuan untuk menilai kualitas kinerja siswa baik proses maupun produk.
  • 10. TUGAS (TASK) Informasi tentang keberhasilan siswa dalam unjuk kerja dapat diperoleh dari berbagai jenis tagihan, misalnya: 1. Computer adaptive testing 5. Tugas kelompok 2. Tes pilihan ganda yang diperluas 6. Proyek 3. Tes uraian terbuka (open Ended Question) 7. Interview 4. Tugas individu 8. Pengamatan
  • 11. Langkah-langkah yang harus diperhatikan guru dalam menyusun tugas adalah: 1. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang akan dimiliki siswa setelah mereka mengerjakan tugas tersebut. 2. Merancang tugas yang memungkinkan siswa dapat menunjukkan kemampuan siswa dalam berpikir dan keterampilan. Setiap tugas hendaknya memiliki kedalaman dan keluasan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. 3. Menetapkan kriteria keberhasilan. Catatan penting yang harus diperhatikan guru pada saat merancang tugas dalam asesmen kinerja: 1. Tugas merupakan bagian dari proses pembelajaran. 2. Tugas berhubungan dengan kehidupan nyata yang dihadapi siswa sehari-hari. 3. Tugas harus diberikan kepada semua siswa dengan adil. 4. Tugas harus memotivasi dan tidak memberi tantangan kepada siswa untuk melakukannya.
  • 12. KRITERIA PENSKORAN (RUBRIC) Rubric adalah pedoman pemberian skor yang digunakan untuk menilai mutu kinerja atau hasil kinerja siswa. Rubrik terdiri dari daftar kriteria yang diwujudkan dengan dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai disertai dengan gradasi mutu untuk setiap kriteria tersebut, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk.
  • 13. Langkah-Langkah Pengembangan Rubric: 1. Menentukan konsep, keterampilan dan kinerja yang akan dinilai 2. Merumuskan atau mendefinisikan serta menentukan urutan konsep dan atau keterampilan yang akan dinilai ke dalam rumusan yang menggambarkan kinerja siswa 3. Menentukan tugas yang akan dinilai 4. Menentukan skala yang akan digunakan 5. Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja yang tidak diharapkan 6. Melakukan uji coba 7. Melakukan revisi berdasarkan hasil uji coba
  • 14. Holistic Rubric Holistic rubric adalah rubric yang deskripsi dimensi kerjanya dibuat secara umum dan dapat digunakan untuk menilai berbagai jenis kinerja. CONTOH Dimensi Kinerja Skor Deskripsi 1. Kualitas pengerjaan tugas 4 3 2 1 Tugas dikerjakan dengan sangat baik dan akurat Tugas dikerjakan dengan baik tetapi kurang akurat Kualitas pengerjaan tugas kurang baik dan kurang akurat Kualitas pengerjaan tugas tidak baik dan tidak akurat 2. Kreativitas dalam pengerjaan tugas 4 3 2 1 Mampu memodifikasi prosedur dalam kondisi yang menantang Mampu memodifikasi prosedur tetapi atas bantuan instruktur Mampu memodifikasi prosedur setelah diberi contoh instruktur Tugas hanya dikerjakan dengan prosedur baku 3. Produk tugas 4 3 2 1 Secara keseluruhan produk tugas sangat bagus Secara keseluruhan produk tugas bagus Secara keseluruhan produk tugas sedang Secara keseluruhan produk tugas tidak bagus
  • 15. Analytic Rubric Analytic rubric adalah rubric yang deskripsi dimensi kerjanya dibuat lebih rinci dan dapat digunakan untuk menilai kinerja tertentu. CONTOH Aspek Kinerja Indikator Skor Deskripsi 1. Struktur karangan a. Judul b. Pembukaan c. Isi d. Penutup 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Judul berupa frase, penulisannya tepat, judul sesuai isi karangan Judul bukan frase, penulisannya tepat, judul sesuai isi karangan Judul bukan frase, penulisannya kurang tepat, judul sesuai isi karangan Judul bukan frase, penulisannya tidak tepat, judul tidak sesuai isi karangan Ada dan mengarahke isi karangan Ada dan kurang mengarah ke isi karangan Ada tetapi tidak mengarah ke isi karangan Tidak ada pembukaan Isi lengkap dan jelas Isi lengkap tetapi kurang jelas Isi kurang lengkap tetapi jelas Isi tidak lengkap dan tidak jelas Ada dan merupakan kesimpulan isi karangan Ada tapi kurang sesuai dengan isi karangan Ada tetapi tidak sesuai isi karangan Tidak ada penutup
  • 16. Aspek Kinerja Indikator Skor Deskripsi 2. Penggunaan bahasa a. Kosakata b. Struktur kalimat c. Alinea d. Ejaan 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Makna dan bentuk tepat Makna tepat, bentuk kurang tepat Makna kurang kurang tepat, bentuk tepat Makna dan bentuk tidak tepat 90% - 100% struktur kalimat benar 80% - 89% struktur kalimat benar 60% - 79% struktur kalimat benar ≤ 60% struktur kalimat benar Ada satu pokok pikiran dan dikembangkan dengan jelas Ada satu pokok pikiran dan perkembangannya kurang jelas Ada lebih dari satu pokok pikiran dan dikembangkan dengan jelas Ada lebih dari satu pokok pikiran dan pengembangannya tidak jelas Penulisan ejaan benar 90% - 100% Penulisan ejaan benar 80% - 89% Penulisan ejaan benar 70% - 79% Penulisan ejaan benar paling banyak 69% CONTOH
  • 17. ASESMEN PORTOFOLIO Portfolio is a purposeful collection of student work that exhibits the student’s efforts, progress and achievements in one or more areas. The collection must include student participation in selecting contents, the criteria for selection, the criteria for judging merit and evidence of student self reflection.
  • 18. KARAKTERISTIK PORTOFOLIO 1. Asesmen portofolio adalah asesmen yang menuntut adanya kerja sama antara murid dengan guru. 2. Asesmen portofolio tidak hanya sekedar kumpulan hasil karya siswa tetapi yang terpenting adalah adanya proses seleksi yang dilakukan berdasarkan kriteria tertentu untuk dimasukkan ke dalam kumpulan hasil karya siswa. 3. Hasil karya siswa dikumpulkan dari waktu ke waktu. Kumpulan karya tersebut digunakan oleh siswa untuk melakukan refleksi sehingga siswa mampu mengenal kelemahan dan kelebihan karya yang dihasilkan. Kelemahan tersebut akan digunakan sebagai bahan pembelajaran berikutnya. 4. Kriteria penilaian yang digunakan harus jelas baik bagi guru ataupun bagi siswa dan diterapkan secara konsisten.
  • 19. Tujuan Portofolio menurut Jon Mueller Menunjukkan perkembangan hasil belajar siswa Menilai secara keseluruhan pencapaian belajar siswa Menunjukkan kemampuan siswa secara langsung
  • 20. Portofolio Sebagai Hasil Karya 1. Sebagai landasan pengembangan level berikutnya 2. Untuk mempromosikan pengembangan berikutnya 3. Sebagai bukti kemampuan yang telah dicapai 4. Untuk memodifikasi pengajaran yang akan dilakukan 5. Untuk menyesuaikan kurikulum 1. Sebagai representasi keterampilan yang telah dimiliki 2. Sebagai bukti pengembangan suatu ranah 3. Untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki 4. Sebagai bahan yang akan dibahas dalam suatu pertemuan 5. Sebagai bahan pelaporan Portofolio Sebagai Model Asesmen Mengapa saya mengumpukan bukti? Bagaimana saya menggunakan bukti?
  • 21. 1. Portofolio hendaknya memiliki kriteria penilaian yang jelas, spesifik dan berorientasi pada research based criteria. 2. Untuk menilai kemampuan dan keterampilan siswa dapat digunakan berbagai sumber informasi yang mengenal dengan baik kemampuan dan keterampilan siswa. 3. Memperhatikan cara untuk mengumpulkan bukti-bukti yang berkontribusi terhadap portofolio. Bukti dapat berupa bukti tercetak maupun non cetak seperti audio/video, hasil observasi, anecdotal record, self report dan sebagainya. 4. Portofolio dapat berupa karangan, hasil lukisan, skor tes, foto dan sebagainya. 5. Kualitas portofolio harus ditingkatkan dari waktu ke waktu. 6. Setiap mata pelajaran mempunyai portofolio yang berbeda dengan mata pelajaran lain. 7. Portofolio harus dapat diakses secara langsung oleh guru, sekolah, orang tua, siswa dan siapapun yang berkepentingan terhadap portofolio tersebut. Komponen penting yang harus diperhatikan dalam menggunakan portofolio sebagai asesmen:
  • 22. PERENCANAAN PORTOFOLIO 1. Menentukan ktirteria atau standar yang akan digunakan sebagai dasar asesmen portofolio. 2. Menerjemahkan kriteria atau standar tersebut ke dalam rumusan-rumusan hasil belajar yang dapat diamati, harus tepat untuk umur, kelas dan materi siswa yang akan dinilai. 3. Menggunakan kriteria, memeriksa ruang lingkup dan urutan materi dalam kurikulum untuk menentukan perkiraan waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan bukti-bukti portofolio dan melengkapi penilaian. 4. Menentukan orang-orang yang berkepentingan secara langsung (stakeholders) dengan portofolio siswa. Stakeholders yang penting dalam portofolio siswa adalah guru, siswa itu sendiri, teman sekelas, orang lain yang mengetahui persis kemampuan siswa dan orangtua siswa. 5. Menentukan jenis-jenis bukti yang harus dikumpulkan. 6. Menentukan cara yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan berdasarkan bukti yang dikumpulkan. 7. Menentukan sistem yang akan digunakan untuk membahas hasil portofolio, pelaporan informasi dan keputusan asesmen portofolio. 8. Mengatur bukti-bukti portofolio berdasarkan umur, kelas atau isi agar kita dapat membandingkan.
  • 23. Mendorong dan memotivasi siswa Memberikan umpan balik Memonitor pelaksanaan tugas Memamerkan hasil portofolio siswa TUGAS GURU PELAKSANAAN PORTOFOLIO
  • 24. PENGUMPULAN BUKTI PORTOFOLIO Hasil karya setiap siswa yang dihasilkan selama satu semester atau satu tahun dikumpulkan dalam satu folder. --- Kumpulan karya siswa dapat dikatakan sebagai portofolio jika kumpulan karya tersebut merupakan representasi dari kumpulan karya terpilih yang menunjukkan pencapaian dan perkembangan belajar siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
  • 25. TAHAP PENILAIAN PORTOFOLIO 1. Penilaian dimulai dengan menetapkan kriteria penilaian yang disepakati bersama antara guru dengan siswa pada awal pembelajaran. 2. Kriteria penilaian yang telah disepakati diterapkan secara konsisten. 3. Hasil penilaian selanjutnya digunakan sebagai penentuan tujuan pembelajaran berikutnya. 4. Penilaian dalam asesmen portofolio pada dasarnya dilakukan secara terus menerus atau berkesinambungan. Pada setiap pertemuan guru dapat melakukan penilaian. Penilaian pada setiap pertemuan merupakan rangkaian penilaian yang saling berhubungan.
  • 26. PENILAIAN RANAH AFEKTIFRanah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku. Seperti, perhatiannya dan kedisiplinannya dalam mengikuti mata pelajaran disekolah, motivasinya yang tinggi untuk lebih tahu banyak mengenai pelajaran yang diterimanya, penghargaan atau rasa hormatnya terhadap guru.
  • 27.
  • 28. Suatu keyakinan tentang perbuatan, tindakan atau perilaku yang dianggap baik atau tidak baik. Sekolah perlu membantu siswa untuk menemukan dan menguatkan nilai yang bermakna agar mampu mencapai tujuan tertentu. Penilaian yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan diri sendiri. Konsep diri penting untuk menentukan jenjang karir siswa. Keinginan seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Hal penting pada minat adalah intensitas untuk memperoleh sesuatu. Ranah sikap yang perlu dikembangkan meliputi sikap siswa terhadap guru, mata pelajaran dan sekolah. Proses pembelajaran dikatakan berhasil jika pihak sekolah mampu mengubah sikap siswa dari negatif menjadi positif. KARAKTERISTIK RANAH PENILAIAN AFEKTIF SIKAP MINAT KONSEP DIRI NILAI
  • 29. CARA PENILAIAN RANAH AFEKTIF • Memperhatikan dan mencatat sikap dan tingkah laku siswa terhadap sesuatu, kemudian dicari atribut yang mendasari tingkah laku tersebut PENGAMATAN LANGSUNG • Memberikan pertanyaan terbuka atau tertutupWAWANCARA • Pertanyaan atau isian yang sudah disediakan pilihan jawaban baik berupa pilihan pernyataan ataupun pilihan bentuk angka ANGKET/KUESIONER • Tugas atau pekerjaan atau objek yang belum pernah dikenal siswaTEKNIK PROYEKTIL • Pengamatan tentang sikap dan tingkah laku seseorang dimana yang diamati tidak tahu bahwa ia sedang diamati PENGUKURAN TERSELUBUNG
  • 30. LANGKAH PENGEMBANGAN INSTRUMEN AFEKTIF 1. Merumuskan tujuan pengukuran afektif 2. Mencari definisi konseptual dari afektif yang akan diukur 3. Menentukan definisi operasional dari setiap afektif yang akan diukur 4. Menjabarkan definisi operasional menjadi sejumlah indikator 5. Menggunakan indikator sebagai acuan menulis pernyataan-pernyataan dalam instrumen 6. Meneliti kembali setiap butir pernyataan 7. Melakukan uji coba 8. Menyempurnakan instrumen 9. Mengadministrasikan instrumen
  • 31. DAFTAR PUSTAKA Suryanto, A. 2014. Evaluasi Pembelajaran di SD Edisi 1. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Gronlund, N., E. dan Linn, R., L. 1990. Measurement and Evaluation in Teaching. New York, Macmillan Publishing Company. Zainul, A. 2001. Alternative Assessment. Jakarta: PAU untuk meningkatkan aktivitas instruksional Ditjen Dikti Depdiknas. Shaklee, et.al. 1997. Designing and using Portfolios. Boston, Allyn and Bacon.