SlideShare une entreprise Scribd logo
1  sur  91
PENGANTAR
EKONOMI
MIKRO
Dosen Pengampu : Dr. sigit Sardjono, M.S.
Disusun Oleh Kelompok 13
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Fakultas Ekonomi dan Bisnis-G
INTRODUCTION
1222100061
Nanda
Karisma Putri
Ahmad Qois
Izzuddin
1222100066
01
03
Herny Ria
Mandag
1222100064
02
PENTINGNYA TEORI
EKONOMI MIKRO
01
1.1 Pengertian Teori Ekonomi Mikro
Suatu teori disusun dengan tujuan untuk dapat
menjelaskan tentang periaku konsumen dan perusahaan.
1.1.1 Struktur
a.. Definisi-definisi
b. Pemisalan – pemisalan ( Asumsi )(Ceterius Paribus)
c. Hipotesis
d. Seperangkat ramalan atau sebuah prediksi untuk
keadaan yang akan datang
1.1.2 Definisi Teori Menurut Para Ahli
a. Prof. DR. J.L Mey JR : Ilmu pengetahuan yang
mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran.
b. Adam Smith : Ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan
sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai
tujuan tertentu.
c. Paul A Samulson : Ilmu ekonomi merupakan ilmu
pilihan
1.2 Perekonomian Terbuka
Suatu sistem ekonomi yang didalamnya terdapat
kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan antara
satu negara dengan negara lainnya atau dengan
pengertian lain disebut perekonomian empat sektor
1.2.1 Penyebab Terjadinya Perdagangan
Internasional atau Sistem Perekonomian
Terbuka
a. Perbedaan kondisi produk
b. Menghemat biaya produksi
c. Perbedaan tingkat selera
d. Adanya prinsip perbandingan keunggulan
(comparative advantage)
TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN
HARGA PASAR
02
2.1 Harga Suatu Barang dan Jasa
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan
dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa
tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu
mempunyai nilai dan guna. ). Terbentuknya harga
dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki
dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang
memerlukan dan bersedia untuk memintanya.
2.1.1 Teori Permintaan
Yang dimaksud dengan “permintaan” ialah keinginan
konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan
jasa.
a. Hukum Permintaan
“Jika harga turun maka permintaan akan barang
tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik
maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”
b. Kurva Demand (Kurva Permintaan)
Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan
antara jumlah barang atau jasa yang diminta.
c. Pengecualian Kurva Demand
Pengecualian ini berupa kasus
klasik yang terkenal dengan
nama “barang Giffen” atau
“keanehan Giffen” (Giiffen
paradox)
d. Menggambar Kurva Demand dengan Matematis
Q = F (P)
Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan
permintaan sebagai berikut:
Q = a – bP
Q : Jumlah barang a : Konstanta
P : Harga
e. Pergeseran Kurva Demand
a. Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran
disepanjang kurva permintaan
b. Perubahan faktor-faktor lain selain berubahnya harga barang
itu sendiri, mengakibatkan kurva permintaan
f. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar
Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas
permintaan individu dan permintaan semua orang
dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dari
penjumlahan kurva permintaan brbagai individu
terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga
2.2 Teori Penawaran
a. Hukum Penawaran
“Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus”.
b. Bentuk Kurva Penawaran
1. Bentuk kurva penawaran yang
tunduk dengan hukum penawaran
2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak
Tunduk kepada Hukum Penawaran
c. Perubahan Penawaran
Faktor terjadinya perubahan penawaran, antara lain:
1) Berubahnya Harga Input Variabel
2) Perubahan Teknologi
3) Perubahan Iklim
4) Harga Komoditas Lain
5) Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi
6) Pajak dan Subsidi
7) Harapan Harga
8) Tujuan Perusahaan
TEORI ELASTISITAS
03
3.1 Elastisitas Permintaan
3.1.1 Konsep Sifat Elastisitas Permintaan
• Perfect elastic : Koefisien elastisitas tak terhingga
(ω )
• Elastis : Koefisien elastisitas > 0
• Unitary elastis : Koefisien elastisitas = 1
• Inelastis : Koefisien elastisitas < 1
• Perfect inelastic : Koefisien elastisitas = 0
3.1.2 Mengukur Tingkat Elastisitas
1) Arc Elasticity (Elastisitas Busur)
Ed=
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑄𝑥
% 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑥
=
𝑂𝑋1 − 𝑂𝑋0
𝑂𝑋𝑜
∶
0𝑃1 − 𝑂𝑃𝑜
𝑂𝑃𝑂
2) Point ElasƟcity
Elastisitas di
E = EK/EP
= LK/OL
= OH/HP
a) Rumus Pendekatan Persamaan Fungsi untuk
Menghitung Tingkat Elastisitas
Rumus Fd =
∆𝑄
∆𝑃
X
𝑃
𝑄
b) Dengan Mengamati Hubungan Elastisitas
dengan Total Revenue (Total Penerimaan)
No Nilai
ElasƟsitas
Jika Harga
Naik
Jika Harga
Turun
1 Ed > 1 TR Turun TR Naik
2 Ed = 1 TR Tetap TR Tetap
3 Ed < 1 TR Naik TR Turun
c) Mengamati Arah
Perubahan Harga dan Total
Revenue
No Harga Revenue Arah Perubahan ElasƟsita
s
1 Naik Naik Sam
a
In Elastis
2 Turun Naik Berlawanan Elastis
3 Naik Turun Berlawanan Elastis
4 Turun Turun Sam
a
In Elastis
5 Naik Tetap - Unitary
6 Turun Tetap - unitary
d) Kurva Permintaan (AR)
dengan MR
Bagian kurva MR yang berada di
atas horizontal menunjukkan
nilai MR yang positif dan bagian
yang di bawah horizontal
menunjukkan nilai MR yang
negative
e) Kecondongan Kurva Permintaan
 D1 disebut perfect inelastic
 D2 disebut perfect elastis.
 D3 disebut elastis
 D4 disebut unitary elastis.
 D5 disebut inelastis
3.2 Elastisitas Penawaran
Rumus untuk pengukuran koofesien juga sama:
Es =
% 𝐷𝑄𝑠
%𝐷𝑃𝑥
(koefisien elastisitas selalu positif)
3.2.1 menentukan sifat penawaran
a. Jika nilai Es tak terhingga (ω ) disebut perfect elastis
Jika nilai Es > 1 disebut elastis.
b. Jika nilai Es < 1 disebut inelastic
c. Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastiS
d. Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis
Atau dapat dilihat kecondongan kurva permintaannya
seperti:
a. S1 sifat penawarannya disebut perfect
inelastis.
b. S2 sifat penawarannya disebut inelastis.
c. S3 sifat penawarannya disebut unitary
elastis.
d. S4 sifat penawarannya disebut elastis
e. S5 sifat penawarannya disebut perfect
elastis.
3.3 ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME
ELASTICITY; Ei ; φ)
Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang
menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah
barang yang diminta dengan perubahan pendapatan
Ei =
% ∆𝑄𝑥
% ∆𝐼
Ei =
𝑄2−𝑄1
𝑄1+𝑄2
∶
𝐼2−𝐼1
𝐼1+𝐼2
Jika berupa fungsi, maka rumusnya
sebagai berikut:
Fi =
𝜕𝑄
𝜕𝑃
𝑥
𝐼
𝑄
a. Perubahan Permintaan
Barang Lux karena Adanya
Kenaikan In- come
b. Perubahan Permintaan
Barang Inferior karena
Adanya Kenaikan Income
3.1.1 Hubungan Elastisitas Income Jenis Produk
No. ElasƟsitas Income Jenis Produk Jika Income Naik Jika Income Turun
1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik
% lebih Besar
Qx Turun
% lebih besar
2. Ei > 0 K ebutuhan
Pokok
Qx Naik
% lebih keci
Qx Turun
% lebih kecil
3. Ei= Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
TEORI BIAYA
PRODUKSI
04
4.1. Biaya Produksi
4.1.1. Pengertian Produksi
Secara sederhana biaya produksi dapat dicerminkan oleh
jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan
sejumlah input, yaitu secara akuntasi sama dengan jumlah
uang keluar yang tercatat.
4.1.2. Periode Waktu Pembebanan Biaya
Dalam analisis biaya terdapat jangka waktu yang dinamakan
“jangka pendek” dan “jangka panjang”. Panjang jangka waktu
yang dinamakan pendek tidak sama antara berbagai industry.
1. Konsep Jangka Pendek
Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah
jangka waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan
tak punya waktu untuk mengubah jumlah sumber-sumber
seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan manajemen
tertinggi
2. Konsep Jangka Panjang
Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan
produsen untuk mengadakan penggantian dan
penyesuaian faktor-faktor produksi yang ia gunakan
menjadi lebih besar. Jangka panjang sebenarnya tidak
ada kaitannya sama sekali dengan waktu.
4.1.3. Biaya Implisit, AlternaƟf, dan Eksplisit
1. Biaya Implisit
Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang
seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan
tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya
2. Biaya Alternatif
Para ekonom mendefinisikan ongkos produksi untuk suatu
output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan (hilang)
dan altematif produksi yang menggunakan input di mana input
tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu di atas.
Prinsip ini dikenal dengan nama alternaƟve cost principle atau
opportunity cost principle..
3. Biaya Eksplisit
Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan/atau yang
umum dibebankan pada produksi.
4. Konsep Biaya Lainnya
Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita oleh pihak
lain sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan.
5. Teori Biaya Tradisional dan Modern
Teori biaya dari teori ekonomi dibagi dua, yaitu teori biaya
tradisional dan teori biaya modern. Teori biaya tradisional
adalah teori biaya yang sampai sekarang ini dianut secara
luas, yaitu teori biaya dengan kurva biaya total, biaya variabel,
dan biaya marginal yang berbentuk U.
4.1.4. Biaya Produk Jangka Pendek dan Jangka Panjang
1. Teori Biaya Tradisional Jangka Pendek dan Jangka
Panjang
Analisis Biaya Jangka Pendek
1. Biaya tetap atau fixed cost (FC).
Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan pada waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung
dengan jumlah produksi.
2. Biaya variabel atau variable cost (VC).
Biaya variable (VC) ialah biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu
tertentu, dan biaya ini besar kecilnya
tergantung pada jumlah produk yang
dihasilkan.
TC = TFC + TVC
TFC = TC – TVC
TVC = TC - TFC
Ciri-ciri dari kedua golongan biaya ini:
1. Fixed cost Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya
tetap per satuan akan bertambah kecil namun begitu tidak
akan menjadi 0 (nol).
2. Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya
variabel per satuan dalam jangka pendek adalah konstan.
Analisis Biaya Jangka Panjang
Dalam analisis cost produksi jangka panjang pendekatan yang
akan dipakai sebaiknya pendekatan cost secara per satuan
(rata-rata) berdasarkan produk yang dihasilkan. Dalam
pendekatan ini maka biaya rata-rata dipisahkan menjadi:
1. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC)
AFC = TFC/Q
2. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost
(AVC)
AVC = TVC/Q
3. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC)
𝐴𝐶 =
𝑇𝐶
𝑄
Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC.
4. Marginal Cost (MC)
𝑀𝐶 =
𝑇𝐶2 − 𝑇𝐶1
𝑄2 − 𝑄1
4.2 Kurva Biaya Rata-rata dan Biaya
Marginal Jangka Pendek dan Panjang
4.2.1. Kurva Rata-Rata Jangka Pendek
kurva biaya marjinal jangka pendek berpotongan dengan kurva
biaya marjinal
jangka panjang.
PERILAKU
PRODUSEN
05
Faktor produksi dalam pembahasan perilaku
produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku,
tenaga kerja, modal, dan keterampilan)
5.1 Konsep Jangka Waktu dalam Proses
Produksi
Hanya satu input yang bervariabel.
1. Jangka Pendek
Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan
proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat
variabel
2. Jangka Panjang
5.2 Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input
(bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau
jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga
Q = F(C,L,B,S)
Di mana:
Q = Output
C = Capital
S = Skill
L = Labor
B = Bahan Baku
5.3 Analisis Proses Produksi Jangka
Pendek
5.3.1 Hukum tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
(The Law of Diminishing Returns)
Adalah suatu kenaikan produksi total jika menambah faktor
produksi variabel secara terus-menerus dan saat produksi
total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang
semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan
mencapai maksimum dan kemudian menurun.
5.3.2 Hubungan antara TP, AP, MP
1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP.
2. Jika AP maximum maka MPP = AP.
3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP
5.3.3 Tahapan dalam Fungsi Produksi
 Tahap I
Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum AP, yaitu pada saat
MP = AP. Jika labor ditambah, maka AP bertambah.
Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor.
Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
• Tahap II
Dari titik pada saat AP mencapai titik maksimal sampai
pada saat TP mencapai maksimal atau pada saat MP=0, AP
dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif.
• Tahap III
AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi
negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus
sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya
pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
Tahap I dan tahap III disebut sebagai tahap yang tidak
rasional dan tahap II disebut sebagai tahap rasional.
5.4 Produksi Jangka Panjang
5.4.1 Isoquant
1. Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukkan
berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input
yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output
tertentu”.
2. Sifat dari Kurva Isoquant
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
c. Semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan
semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut.
d. Tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
3. MRTS (Marginal Rate Technical of SubsƟtuƟon)
Slope MRTS di titik C adalah:
MRTS di C = - Δ K/ Δ L
4. Bentuk Isoquant Lain
a. Bentuk Isoquant yang Linier b. Bentuk Isoquant yang
Input output
5.4.2 Iso-Biaya (Isocost)
1. PengerƟan Isocost
Iso-biaya (Isocost) adalah Kurva yang memperlihatkan
berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh
perusahan dengan harga tertentu dari masing-masing sumber
persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan
oleh perusahaan itu.
2. Gambar Kurva Isocost
=M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M =
Pl/Pk
Sedang Fungsi TC = Pl L + Pk K
3. Perubahan Isocost
Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan:
• Harga faktor produski labor turun atau naik sedang lainnya
tetap.
• Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya
tetap.
• Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah
5.4.3 Ekuilibrium Produsen
Ekuillbrium produsen bisa diartikan sebagai suatu keadaan
seimbang di mana produsen mendapat keuntungan
maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah
tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor
produksinya.
5.4.4 Jalur Ekspansi (Ekspantion Path)
Adalah suatu garis yang
menunjukkan titik-titik least cost
combination (LCC) di berbagai
isoquant. Jika terjadi peningkatan
dalam jumlah anggaran perusahaan,
5.4.5 Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return
to Scale)
Apabila terjadi:
1. b> a disebut dengan increasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output
akan meningkatsebesar 30%.
2. b = a disebut dengan cosntant return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output
meningkat sebesar 20%.
3. b< a disebut dengan decreasing return to scale
Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output
akan meningkat sebesar 10%
5.4.6 Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge
Line)
Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang
mnemungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan
kombinasi dua input di beberapa tingkat isoquant. daerah
daerah di luar relevant range merupakan Daerah yang tidak
relevan bagi produsen untuk melakukan kegiatan
produksinya
5.4.7 Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost
Combination)
Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan
produsen yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost
dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan
yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu
tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources
combinations.
PENENTUAN HARGA
DALAM PASAR
PERSAINGAN
SEMPURNA
06
6.1 Bentuk Pasar Persaingan
6.1.1 Pengertian Pasar
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori
ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Monopolistik
c. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
6.1.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan
6.2 Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang
terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing
penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar.
Pasar persaingan sempurna yang mendapatkan
Laba
6.2.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/ Sempurna
1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
2. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
3. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
4. Informasi terhadap pasar sempurna.
6.2.2 Penentuan Jumlah Produksi dan Harga
Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC
dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan
MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan).
1. Penetuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba
P = OP1 dan Q = OQ1
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
P = OP2 dan Q = OQ2
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
P = OP1 dan Q = OQ1
6.2.3. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang
yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan
Sempurna
1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
sempurna dapat mengalami
tiga hal, yaitu:
a. Mendapat laba super normal.
b. Mendapat laba normal.
c. Menderita kerugian.
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
sempurna dapat mengalami
tiga hal, yaitu:
a. Mendapat laba super normal.
b. Mendapat laba normal.
c. Menderita kerugian.
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam
Periode Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya
mendapatkan normal profit saja (impas/break even). Masuknya
perusahaan baru akan menambah jumlah produksi (supply
meningkat). Bertambahnya jumlah produksi (suply lebih besar
dari demand) akan menyebabkan harga jual turun.
Perusahaan yang hanya menenima
keuntungan normal (normal profit)
dinamakan “Marginal Firm/ Marginalor
Profitability”
6.2.4. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang
Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna
Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen.
Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak.
6.2.5. Contoh Perhitungan Numerik
Contoh:
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC =Q2
– 4Q + 40 dan P= $ 20.
Ditanya:
a. Apakah perusahaan rugi/laba?
b. Jika harga dinaikkan menjadi $ 24 apakah jumlah produksi
berkurang?
c. Hitung berapa labanya.
Jawab:
TR = P x Q = 20 Q MR = TR! = 20
TC = Q2 – 4Q + 40
MC = TC! = 2 Q – 4
Kaidah agar laba maksimal atau rugi minimal: MR = MC
MR = MC
20 = 2Q – 4
Q = 12
TR = $ 240
TC = 144 – 48 + 40 = $ 136
Laba = $ 240 - $ 136 = $ 104
Jika harga naik menjadi $ 25
Maka TR = 24 Q
MR = 24 MR = MC
24 = 2Q - 4
Q = 10
TR = $ 240
TC = 100 – 40 + 40 = 100
Laba = $ 240 - $ 100 = $ 140
BENTUK PASAR
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
07
Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat
memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk.
Cara deferensiasi produk :
1. Advertensi
2. Perbedaan warna kemasan, merek, pelayanan, dll
7.1 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan
monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu:
• Mendapat laba supernormal.
• Mendapat laba normal.
• Menderita kerugian.
7.2 AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA
1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang
Besar
2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan
3. Promosi Penjualan
4. Jenis Produk yang Tersedia
PENENTUAN HARGA
PADA PASAR
MONOPOLI
08
8.1 Arti Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya
ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing.
8.2 Ciri-ciri dan Faktor Penyebab Pasar
Monopoli
8.2.1. Ciri-Ciri Pasar Monopoli
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri
4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
8.2.2. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar
Monopoli
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya
tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati
skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi
yang sangat tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang,
yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
8.3 Hambatan Bagi Perusahaan Yang
Akan Memasuki Pasar
Dengan masuknya perusahaan baru mereka menggerogoti
pasar perusahaan yang sudah ada. Hal tersebut menyebabkan
kurva permintaan dan kurva pendapatan marginal yang
dihadapi oleh masing-masing perusahaan akan bergeser ke
bawah.
Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa
sebab, antara lain:
1. Penguasaan Bahan Mentah
2. Hak Paten
3. Terbatasnya Pasar
4. Pemberian Hak Monopoli Oleh Pemerintah
8.4 Bentuk Besarnya Harga dan Output
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR
dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan
pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya.
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari
fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
8.5. POSISI KESEIMBANGAN
Kurva permintaan pasar menurun dari kiri atas ke kanan bawah,
yang berarti produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar
dengan menjual barang produksinya.
10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR
Perbedaan kurva permintaan monopolis
dengan persaingan lain adalah jika persaingan
sempurna kecondongan kurva permintaannya
horizontal, kurva permintaan persaingan
monopolis kecondongannya bersifat elastis
yang cukup besar dengan kemiringan yang
landai.
8.5.2 Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis
Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya
awal yang besar (set up cost), dan (2) demandnya belum
berkembang karena belum dikenal.
1. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
2. Dalam Jangka pendek
Monopolis Mengalami Impas
3. Monopolis yang
Mendapatkan Kerugian
8.6 Kerugian dan Pengaturan Monopoli
8.6.1. Kerugian Adanya Monopoli
1. Output yang Lebih Kecil
2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk
Pasar
3. Efisiensi Ekonomi
4. Promosi Penjualan
8.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah
1. Pengaturan Harga
2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan
Decrasing Cost
8.7. DISKRIMINASI HARGA
8.7.1. Sifat Dasar Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya
produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi
dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih.
Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a. Diskriminasi harga derajat pertama
b. Diskriminasi Harga Derajat Kedua
c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
8.7.2. Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda
Langkah pertama dalam analisis diskriminasi harga adalah
menentukan cara Sang Monopolis harus membagi penjualannya
atas dua atau lebih pasar.
8.7.3. Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan
Numerik
1. Melihat Penetapan Harga
Diskriminasi secara Grafik
2. Melihat Penetapan Harga
Diskriminasi secara
Numerik
MENENTUKAN
HARGA PADA PASAR
OLIGOPOLI
09
Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari
beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen),
sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut
duopoli.
9.1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
CIRI-CIRI OLIGOPOLI
9.2. DEMAND OLIGOPOLI
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana
wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri
pompa bensin.
9.2.1. Model Oligopoli
1. Model Cournot
2. Model Bertrand
3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil)
4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model)
Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam oligopoli:
a. apabila perusahaan menurunkan harga ke P1 maka permintaan
akan bertambah ke C1, harga ke P2, maka permintaan akan
bertambah ke B1.
b. Apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P1 dan P2
perubahan permintaan akan ke titik B dan C.
c. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena reaksi
perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan menjadi
D1ED2.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang
berbeda
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
3. Promosi masih diperlukan
9.3 MODEL PENETAPAN HARGA PASAR
OLIGOPOLI
1. Pasar kartel.
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
11.3.1. Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked
Demand Curve Model)
Model kurva permintaan kinked
demand ini dikembangkan oleh
Sweezy tahun 1939. Sweezy
membuat pemisalan dalam pasar
hanya ada dua penjual.
9.4 PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP
KESEJAHTERAAN
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang
dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka
panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen
tidak beroperasi pada AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen
maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus
monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya
inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
11.5. KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA
MATEMATIS
Laba Maksimum dari Model Kurva Demand yang Patah
(Kinked Demand)
Q1 = 56 – 4P1 dan Q2 = 20 – P2 dan fungsi biaya perusahaan
tersebut adalah: TC = 4Q + 0.25 Q2 . Hitunglah: jumlah dan harga
yang memaksimumkan laba.
Q1 = 56 – 4P1 atau
P1 = 14 – 0.25 Q1
TR1 = P1 Q1
TR1 = 14 Q1 – 0.25 Q21
MR1 = 14 – 0.5 Q1
Q2 = 20 – P2 atau
P2 = 20 – Q2
TR2 = P2 Q2
TR2 = 20 Q2 – Q22
MR2 = 20 – 2 Q2
TC = 4Q + 0.25 Q2
MC = 4 + 0.5 Q
14 – 0.25 Q = 20 – Q
0.75 Q = 6
Q = 8
P = 12
MR1 = 14 – 0.5 Q1
= 14 – 0.5 (8) = 9
MR2 = 20 – 2 Q2
= 20 – 2 (8) = 4
MC = 4 + 0.5 Q = 8.
Laba = TR – TC
= (P x Q) – (4Q + 0.25 Q2 )
= (12 x 8) – (4. 8 + 0.25 (8) 2
= 96 – ( 32 + 16) = 48
Laba = TR – TC
= (PQ) – TC
= (8 x 10) – (4Q + 0.1Q2 )
= 80 – (40 + 10) = 30
TEORI EKONOMI MIKRO

Contenu connexe

Tendances

Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaQuinta Nursabrina
 
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)pakguruku.site
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranRiva Anggraeni
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranSri Siswaty Tahir
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoliSari Riani
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoliDhanurista
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranAhmad Rudi
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianalexmendrofa
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoliStrategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoliBazari Azhar Azizi
 
Bisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuanganBisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuanganyuniastuti18400700
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatAgustina Hapsari
 
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga PasarPermintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga PasarThufailah Mujahidah
 
Harga keseimbangan pasar
Harga keseimbangan pasarHarga keseimbangan pasar
Harga keseimbangan pasarsman 2 mataram
 

Tendances (20)

Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurnaPerbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
Perbedaan pasar monopoli dan pasar persingan sempurna
 
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
Mekanisme Pasar (Ppt Ekonomi)
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan Penawaran
 
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaranPpt elastisitas permintaan & penawaran
Ppt elastisitas permintaan & penawaran
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaran
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoliStrategi penetapan harga dalam oligopoli
Strategi penetapan harga dalam oligopoli
 
Bisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuanganBisnis Internasional - Kekuatan keuangan
Bisnis Internasional - Kekuatan keuangan
 
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan AgregatPengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
Pengaruh Kebijakan Fiskal dan Moneter Terhadap permintaan Agregat
 
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga PasarPermintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
Permintaan, Penawaran, dan Terbentuknya Harga Pasar
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Jurnal Khusus Penjualan
Jurnal Khusus PenjualanJurnal Khusus Penjualan
Jurnal Khusus Penjualan
 
Harga keseimbangan pasar
Harga keseimbangan pasarHarga keseimbangan pasar
Harga keseimbangan pasar
 

Similaire à TEORI EKONOMI MIKRO

Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikroKelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikroPuri handayani
 
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdfDitaGerryYulianto
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UAstriAyu8
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptxSugihPrakoso
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4SalsabilaAlyaMaharan
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiDwi Anita
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxSukmaAsri
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxHestyTyas1
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxatainaarf
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11Lailyyy
 
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxAnalisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxtommy623617
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumentri yulianto
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfRadhika ayu Maulidia
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7Maurheen Queena Hamada
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)SofinatusSolikhah
 
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5CharismaBayuRamadhan
 
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxTugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxFitriaIntanNovianti
 

Similaire à TEORI EKONOMI MIKRO (20)

Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikroKelompok 15 tugas akhir pe mikro
Kelompok 15 tugas akhir pe mikro
 
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdfTugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
Tugas Akhir Kelompok 12 Pengantar Teori Ekonomi Mikro.pdf
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS UTUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 1 KELAS U
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptxTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kel.9 Kelas U.pptx
 
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
TUGAS MEMBUAT SLIDE PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 4
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomi
 
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptxPENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
PENGANTAR TEORI EKONOMI MIKRO KELOMPOK 5.pptx
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptxKELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO J.pptx
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
TUGAS AKHIR PENGANTAR EKONOMI MIKRO Kelompok 11
 
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptxAnalisis Permintaan Konsumen.pptx
Analisis Permintaan Konsumen.pptx
 
Teori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumenTeori perilaku konsumen
Teori perilaku konsumen
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 7
 
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
KELOMPOK 5 PENGANTAR EKONOMI MIKRO (TUGAS MEMBUAT SLIDE PPT)
 
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
Materi Pengantar Ekonomi Mikro_Kelompok 5
 
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptxTugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
Tugas Akhir Akuntansi U Kel 2.pptx
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Teori permintaan
Teori permintaanTeori permintaan
Teori permintaan
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 

Dernier

Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 

Dernier (20)

Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 

TEORI EKONOMI MIKRO

  • 1. PENGANTAR EKONOMI MIKRO Dosen Pengampu : Dr. sigit Sardjono, M.S. Disusun Oleh Kelompok 13 UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA Fakultas Ekonomi dan Bisnis-G
  • 4. 1.1 Pengertian Teori Ekonomi Mikro Suatu teori disusun dengan tujuan untuk dapat menjelaskan tentang periaku konsumen dan perusahaan. 1.1.1 Struktur a.. Definisi-definisi b. Pemisalan – pemisalan ( Asumsi )(Ceterius Paribus) c. Hipotesis d. Seperangkat ramalan atau sebuah prediksi untuk keadaan yang akan datang
  • 5. 1.1.2 Definisi Teori Menurut Para Ahli a. Prof. DR. J.L Mey JR : Ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran. b. Adam Smith : Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas guna mencapai tujuan tertentu. c. Paul A Samulson : Ilmu ekonomi merupakan ilmu pilihan
  • 6. 1.2 Perekonomian Terbuka Suatu sistem ekonomi yang didalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya atau dengan pengertian lain disebut perekonomian empat sektor
  • 7. 1.2.1 Penyebab Terjadinya Perdagangan Internasional atau Sistem Perekonomian Terbuka a. Perbedaan kondisi produk b. Menghemat biaya produksi c. Perbedaan tingkat selera d. Adanya prinsip perbandingan keunggulan (comparative advantage)
  • 9. 2.1 Harga Suatu Barang dan Jasa Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai harga bila barang dan jasa itu mempunyai nilai dan guna. ). Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya.
  • 10. 2.1.1 Teori Permintaan Yang dimaksud dengan “permintaan” ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa. a. Hukum Permintaan “Jika harga turun maka permintaan akan barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga naik maka jumlah barang yang diminta akan berkurang”
  • 11. b. Kurva Demand (Kurva Permintaan) Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang atau jasa yang diminta. c. Pengecualian Kurva Demand Pengecualian ini berupa kasus klasik yang terkenal dengan nama “barang Giffen” atau “keanehan Giffen” (Giiffen paradox)
  • 12. d. Menggambar Kurva Demand dengan Matematis Q = F (P) Fungsi ini bisa dituliskan dengan fungsi persamaan permintaan sebagai berikut: Q = a – bP Q : Jumlah barang a : Konstanta P : Harga e. Pergeseran Kurva Demand a. Perubahan harga barang sendiri mengakibatkan pergeseran disepanjang kurva permintaan b. Perubahan faktor-faktor lain selain berubahnya harga barang itu sendiri, mengakibatkan kurva permintaan
  • 13. f. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar Permintaan suatu komoditi dapat dibedakan atas permintaan individu dan permintaan semua orang dalam pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dari penjumlahan kurva permintaan brbagai individu terhadap barang tersebut pada setiap tingkat harga
  • 14. 2.2 Teori Penawaran a. Hukum Penawaran “Ada hubungan (positif) langsung antara jumlah barang yang ditawarkan dengan harganya dengan anggapan ceteris paribus”. b. Bentuk Kurva Penawaran 1. Bentuk kurva penawaran yang tunduk dengan hukum penawaran 2. Bentuk Kurva Penawaran yang Tidak Tunduk kepada Hukum Penawaran
  • 15. c. Perubahan Penawaran Faktor terjadinya perubahan penawaran, antara lain: 1) Berubahnya Harga Input Variabel 2) Perubahan Teknologi 3) Perubahan Iklim 4) Harga Komoditas Lain 5) Biaya untuk Memperoleh Faktor Produksi 6) Pajak dan Subsidi 7) Harapan Harga 8) Tujuan Perusahaan
  • 17. 3.1 Elastisitas Permintaan 3.1.1 Konsep Sifat Elastisitas Permintaan • Perfect elastic : Koefisien elastisitas tak terhingga (ω ) • Elastis : Koefisien elastisitas > 0 • Unitary elastis : Koefisien elastisitas = 1 • Inelastis : Koefisien elastisitas < 1 • Perfect inelastic : Koefisien elastisitas = 0
  • 18. 3.1.2 Mengukur Tingkat Elastisitas 1) Arc Elasticity (Elastisitas Busur) Ed= % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑄𝑥 % 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑥 = 𝑂𝑋1 − 𝑂𝑋0 𝑂𝑋𝑜 ∶ 0𝑃1 − 𝑂𝑃𝑜 𝑂𝑃𝑂 2) Point ElasƟcity Elastisitas di E = EK/EP = LK/OL = OH/HP
  • 19. a) Rumus Pendekatan Persamaan Fungsi untuk Menghitung Tingkat Elastisitas Rumus Fd = ∆𝑄 ∆𝑃 X 𝑃 𝑄 b) Dengan Mengamati Hubungan Elastisitas dengan Total Revenue (Total Penerimaan) No Nilai ElasƟsitas Jika Harga Naik Jika Harga Turun 1 Ed > 1 TR Turun TR Naik 2 Ed = 1 TR Tetap TR Tetap 3 Ed < 1 TR Naik TR Turun
  • 20. c) Mengamati Arah Perubahan Harga dan Total Revenue No Harga Revenue Arah Perubahan ElasƟsita s 1 Naik Naik Sam a In Elastis 2 Turun Naik Berlawanan Elastis 3 Naik Turun Berlawanan Elastis 4 Turun Turun Sam a In Elastis 5 Naik Tetap - Unitary 6 Turun Tetap - unitary d) Kurva Permintaan (AR) dengan MR Bagian kurva MR yang berada di atas horizontal menunjukkan nilai MR yang positif dan bagian yang di bawah horizontal menunjukkan nilai MR yang negative
  • 21. e) Kecondongan Kurva Permintaan  D1 disebut perfect inelastic  D2 disebut perfect elastis.  D3 disebut elastis  D4 disebut unitary elastis.  D5 disebut inelastis
  • 22. 3.2 Elastisitas Penawaran Rumus untuk pengukuran koofesien juga sama: Es = % 𝐷𝑄𝑠 %𝐷𝑃𝑥 (koefisien elastisitas selalu positif) 3.2.1 menentukan sifat penawaran a. Jika nilai Es tak terhingga (ω ) disebut perfect elastis Jika nilai Es > 1 disebut elastis. b. Jika nilai Es < 1 disebut inelastic c. Jika nilai Es = 1 disebut unitary elastiS d. Jika nilai Es = 0 disebut perfect elastis
  • 23. Atau dapat dilihat kecondongan kurva permintaannya seperti: a. S1 sifat penawarannya disebut perfect inelastis. b. S2 sifat penawarannya disebut inelastis. c. S3 sifat penawarannya disebut unitary elastis. d. S4 sifat penawarannya disebut elastis e. S5 sifat penawarannya disebut perfect elastis.
  • 24. 3.3 ELASTISITAS PENDAPATAN (INCOME ELASTICITY; Ei ; φ) Elastisitas pendapatan adalah elastisitas yang menunjukkan tingkat kepekaan dari perubahan jumlah barang yang diminta dengan perubahan pendapatan Ei = % ∆𝑄𝑥 % ∆𝐼 Ei = 𝑄2−𝑄1 𝑄1+𝑄2 ∶ 𝐼2−𝐼1 𝐼1+𝐼2 Jika berupa fungsi, maka rumusnya sebagai berikut: Fi = 𝜕𝑄 𝜕𝑃 𝑥 𝐼 𝑄
  • 25. a. Perubahan Permintaan Barang Lux karena Adanya Kenaikan In- come b. Perubahan Permintaan Barang Inferior karena Adanya Kenaikan Income
  • 26. 3.1.1 Hubungan Elastisitas Income Jenis Produk No. ElasƟsitas Income Jenis Produk Jika Income Naik Jika Income Turun 1. Ei > 1 Luxuries Qx Naik % lebih Besar Qx Turun % lebih besar 2. Ei > 0 K ebutuhan Pokok Qx Naik % lebih keci Qx Turun % lebih kecil 3. Ei= Negatif Inferior Qx Turun Qx Naik
  • 28. 4.1. Biaya Produksi 4.1.1. Pengertian Produksi Secara sederhana biaya produksi dapat dicerminkan oleh jumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input, yaitu secara akuntasi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat. 4.1.2. Periode Waktu Pembebanan Biaya Dalam analisis biaya terdapat jangka waktu yang dinamakan “jangka pendek” dan “jangka panjang”. Panjang jangka waktu yang dinamakan pendek tidak sama antara berbagai industry.
  • 29. 1. Konsep Jangka Pendek Konsep jangka pendek yang akan kita gunakan adalah jangka waktu yang demikian pendek sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah jumlah sumber-sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan manajemen tertinggi 2. Konsep Jangka Panjang Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan produsen untuk mengadakan penggantian dan penyesuaian faktor-faktor produksi yang ia gunakan menjadi lebih besar. Jangka panjang sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali dengan waktu.
  • 30. 4.1.3. Biaya Implisit, AlternaƟf, dan Eksplisit 1. Biaya Implisit Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya 2. Biaya Alternatif Para ekonom mendefinisikan ongkos produksi untuk suatu output tertentu sebagai nilai yang harus dikorbankan (hilang) dan altematif produksi yang menggunakan input di mana input tersebut digunakan untuk memproduksi output tertentu di atas. Prinsip ini dikenal dengan nama alternaƟve cost principle atau opportunity cost principle..
  • 31. 3. Biaya Eksplisit Biaya ekplisit adalah biaya nyata diderita dan/atau yang umum dibebankan pada produksi. 4. Konsep Biaya Lainnya Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang diderita oleh pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha perusahaan. 5. Teori Biaya Tradisional dan Modern Teori biaya dari teori ekonomi dibagi dua, yaitu teori biaya tradisional dan teori biaya modern. Teori biaya tradisional adalah teori biaya yang sampai sekarang ini dianut secara luas, yaitu teori biaya dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan biaya marginal yang berbentuk U.
  • 32. 4.1.4. Biaya Produk Jangka Pendek dan Jangka Panjang 1. Teori Biaya Tradisional Jangka Pendek dan Jangka Panjang Analisis Biaya Jangka Pendek 1. Biaya tetap atau fixed cost (FC). Biaya tetap (FC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu tertentu. Biaya ini tidak tergantung dengan jumlah produksi.
  • 33. 2. Biaya variabel atau variable cost (VC). Biaya variable (VC) ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan pada waktu tertentu, dan biaya ini besar kecilnya tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan. TC = TFC + TVC TFC = TC – TVC TVC = TC - TFC Ciri-ciri dari kedua golongan biaya ini: 1. Fixed cost Semakin besar produk yang dihasilkan maka biaya tetap per satuan akan bertambah kecil namun begitu tidak akan menjadi 0 (nol). 2. Biaya variabel secara total adalah variabel, tetapi biaya variabel per satuan dalam jangka pendek adalah konstan.
  • 34. Analisis Biaya Jangka Panjang Dalam analisis cost produksi jangka panjang pendekatan yang akan dipakai sebaiknya pendekatan cost secara per satuan (rata-rata) berdasarkan produk yang dihasilkan. Dalam pendekatan ini maka biaya rata-rata dipisahkan menjadi: 1. Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC) AFC = TFC/Q 2. Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC) AVC = TVC/Q
  • 35. 3. Biaya Rata-Rata atau Average Cost (AC) 𝐴𝐶 = 𝑇𝐶 𝑄 Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC. 4. Marginal Cost (MC) 𝑀𝐶 = 𝑇𝐶2 − 𝑇𝐶1 𝑄2 − 𝑄1
  • 36. 4.2 Kurva Biaya Rata-rata dan Biaya Marginal Jangka Pendek dan Panjang 4.2.1. Kurva Rata-Rata Jangka Pendek kurva biaya marjinal jangka pendek berpotongan dengan kurva biaya marjinal jangka panjang.
  • 38. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga kerja, modal, dan keterampilan) 5.1 Konsep Jangka Waktu dalam Proses Produksi Hanya satu input yang bervariabel. 1. Jangka Pendek Para ekonom mengartikan jangka panjang sebagai keadaan proses produksi di mana semua faktor produksi bersifat variabel 2. Jangka Panjang
  • 39. 5.2 Fungsi Produksi Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) tanpa memperhitungkan harga Q = F(C,L,B,S) Di mana: Q = Output C = Capital S = Skill L = Labor B = Bahan Baku
  • 40. 5.3 Analisis Proses Produksi Jangka Pendek 5.3.1 Hukum tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law of Diminishing Returns) Adalah suatu kenaikan produksi total jika menambah faktor produksi variabel secara terus-menerus dan saat produksi total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan kemudian menurun.
  • 41. 5.3.2 Hubungan antara TP, AP, MP 1. Jika AP semakin bertambah maka MP > AP. 2. Jika AP maximum maka MPP = AP. 3. Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP 5.3.3 Tahapan dalam Fungsi Produksi  Tahap I Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum AP, yaitu pada saat MP = AP. Jika labor ditambah, maka AP bertambah. Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah.
  • 42. • Tahap II Dari titik pada saat AP mencapai titik maksimal sampai pada saat TP mencapai maksimal atau pada saat MP=0, AP dan MP semakin berkurang tetapi MP masih positif. • Tahap III AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus. Tahap I dan tahap III disebut sebagai tahap yang tidak rasional dan tahap II disebut sebagai tahap rasional.
  • 43. 5.4 Produksi Jangka Panjang 5.4.1 Isoquant 1. Pengertian Kurva Isoquant Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu”. 2. Sifat dari Kurva Isoquant a. Cembung ke arah titik origin. b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah. c. Semakin jauh kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat produksi barang tersebut. d. Tidak dapat saling berpotongan atau saling bersinggungan.
  • 44. 3. MRTS (Marginal Rate Technical of SubsƟtuƟon) Slope MRTS di titik C adalah: MRTS di C = - Δ K/ Δ L 4. Bentuk Isoquant Lain a. Bentuk Isoquant yang Linier b. Bentuk Isoquant yang Input output
  • 45. 5.4.2 Iso-Biaya (Isocost) 1. PengerƟan Isocost Iso-biaya (Isocost) adalah Kurva yang memperlihatkan berbagai kombinasi dari sumber-sumber yang dapat dibeli oleh perusahan dengan harga tertentu dari masing-masing sumber persatuan dan pengeluaran ongkos yang tertentu dilakukan oleh perusahaan itu. 2. Gambar Kurva Isocost =M/Pk : M/Pl=M/Pk x Pl/M = Pl/Pk Sedang Fungsi TC = Pl L + Pk K
  • 46. 3. Perubahan Isocost Kurva Iso Cost dapat berubah disebabkan: • Harga faktor produski labor turun atau naik sedang lainnya tetap. • Harga faktor produksi kapital turun atau naik sedang lainnya tetap. • Jumlah modal (dana) berubah berkurang atau bertambah 5.4.3 Ekuilibrium Produsen Ekuillbrium produsen bisa diartikan sebagai suatu keadaan seimbang di mana produsen mendapat keuntungan maksimum dan tidak ada dorongan untuk mengubah-ubah tingkat produksi atau dalam penggunaan faktor-faktor produksinya.
  • 47. 5.4.4 Jalur Ekspansi (Ekspantion Path) Adalah suatu garis yang menunjukkan titik-titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Jika terjadi peningkatan dalam jumlah anggaran perusahaan,
  • 48. 5.4.5 Hasil dari Pengembangan Skala Usaha (Return to Scale) Apabila terjadi: 1. b> a disebut dengan increasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkatsebesar 30%. 2. b = a disebut dengan cosntant return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambah 20% maka output meningkat sebesar 20%. 3. b< a disebut dengan decreasing return to scale Misalkan input labor dan kapital ditambahkan 20% maka output akan meningkat sebesar 10%
  • 49. 5.4.6 Memilih Kombinasi Input yang Efisien (Ridge Line) Relevant range (daerah relevan) yaitu daerah yang mnemungkinkan bagi produsen untuk berproduksi dengan kombinasi dua input di beberapa tingkat isoquant. daerah daerah di luar relevant range merupakan Daerah yang tidak relevan bagi produsen untuk melakukan kegiatan produksinya
  • 50. 5.4.7 Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination) Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Bagi perusahaan yang ingin meminimumkan ongkos produksi untuk suatu tingkat output tertentu disebut dengan least cost resources combinations.
  • 52. 6.1 Bentuk Pasar Persaingan 6.1.1 Pengertian Pasar Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu: a. Pasar Persaingan Sempurna b. Pasar Persaingan Monopolistik c. Pasar Monopoli d. Pasar Oligopoli
  • 53. 6.1.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan
  • 54.
  • 55.
  • 56. 6.2 Pasar Persaingan Sempurna Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Pasar persaingan sempurna yang mendapatkan Laba
  • 57. 6.2.1 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Murni/ Sempurna 1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak. 2. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik. 3. Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah. 4. Informasi terhadap pasar sempurna.
  • 58. 6.2.2 Penentuan Jumlah Produksi dan Harga Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan). 1. Penetuan Harga Dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Laba P = OP1 dan Q = OQ1
  • 59. 2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Kerugian yang Minimum P = OP2 dan Q = OQ2 3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang Memperoleh Normal Profit (Break Even Income) P = OP1 dan Q = OQ1
  • 60. 6.2.3. Periode Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang Dialami Perusahaan dalam Persaingan Sempurna 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Pendek Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: a. Mendapat laba super normal. b. Mendapat laba normal. c. Menderita kerugian.
  • 61. Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu: a. Mendapat laba super normal. b. Mendapat laba normal. c. Menderita kerugian.
  • 62. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even). Masuknya perusahaan baru akan menambah jumlah produksi (supply meningkat). Bertambahnya jumlah produksi (suply lebih besar dari demand) akan menyebabkan harga jual turun. Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit) dinamakan “Marginal Firm/ Marginalor Profitability”
  • 63. 6.2.4. Keburukan dan Kebaikan Perusahaan yang Berada dalam Pasar Persaingan Sempurna Keburukannya Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.
  • 64. 6.2.5. Contoh Perhitungan Numerik Contoh: Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC =Q2 – 4Q + 40 dan P= $ 20. Ditanya: a. Apakah perusahaan rugi/laba? b. Jika harga dinaikkan menjadi $ 24 apakah jumlah produksi berkurang? c. Hitung berapa labanya.
  • 65. Jawab: TR = P x Q = 20 Q MR = TR! = 20 TC = Q2 – 4Q + 40 MC = TC! = 2 Q – 4 Kaidah agar laba maksimal atau rugi minimal: MR = MC MR = MC 20 = 2Q – 4 Q = 12 TR = $ 240 TC = 144 – 48 + 40 = $ 136 Laba = $ 240 - $ 136 = $ 104 Jika harga naik menjadi $ 25 Maka TR = 24 Q MR = 24 MR = MC 24 = 2Q - 4 Q = 10 TR = $ 240 TC = 100 – 40 + 40 = 100 Laba = $ 240 - $ 100 = $ 140
  • 67. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga dengan jalan deferensiasi produk. Cara deferensiasi produk : 1. Advertensi 2. Perbedaan warna kemasan, merek, pelayanan, dll
  • 68. 7.1 TIGA KONDISI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN MONOPOLISTIK Dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan monopoli dapat mengalami tiga hal, yaitu: • Mendapat laba supernormal. • Mendapat laba normal. • Menderita kerugian.
  • 69. 7.2 AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 1. Perubahan Harga Berakibat Perubahan Permintaan yang Besar 2. Efisiensi Masing-Masing Perusahaan 3. Promosi Penjualan 4. Jenis Produk yang Tersedia
  • 71. 8.1 Arti Monopoli Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. 8.2 Ciri-ciri dan Faktor Penyebab Pasar Monopoli 8.2.1. Ciri-Ciri Pasar Monopoli 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip 3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga 5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan
  • 72. 8.2.2. Faktor-Faktor yang Menimbulkan Adanya Pasar Monopoli 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain. 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
  • 73. 8.3 Hambatan Bagi Perusahaan Yang Akan Memasuki Pasar Dengan masuknya perusahaan baru mereka menggerogoti pasar perusahaan yang sudah ada. Hal tersebut menyebabkan kurva permintaan dan kurva pendapatan marginal yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan akan bergeser ke bawah. Suatu perusahaan monopoli bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain: 1. Penguasaan Bahan Mentah 2. Hak Paten 3. Terbatasnya Pasar 4. Pemberian Hak Monopoli Oleh Pemerintah
  • 74. 8.4 Bentuk Besarnya Harga dan Output Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya. Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol.
  • 75. 8.5. POSISI KESEIMBANGAN Kurva permintaan pasar menurun dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti produsen tersebut bisa memengaruhi harga pasar dengan menjual barang produksinya. 10.5.1. Hubungan P, TR, dan MR Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah jika persaingan sempurna kecondongan kurva permintaannya horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya bersifat elastis yang cukup besar dengan kemiringan yang landai.
  • 76. 8.5.2 Laba, Rugi, dan Impas bagi Monopolis Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya awal yang besar (set up cost), dan (2) demandnya belum berkembang karena belum dikenal. 1. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan
  • 77. 2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas 3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
  • 78. 8.6 Kerugian dan Pengaturan Monopoli 8.6.1. Kerugian Adanya Monopoli 1. Output yang Lebih Kecil 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar 3. Efisiensi Ekonomi 4. Promosi Penjualan 8.6.2. Pengaturan Monopoli oleh Pemerintah 1. Pengaturan Harga 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing Cost
  • 79. 8.7. DISKRIMINASI HARGA 8.7.1. Sifat Dasar Diskriminasi Harga Diskriminasi harga bukan menetapkan harga disebabkan biaya produksi yang berbeda, melainkan biaya produksi sama tetapi dijual dengan harga yang berbeda pada dua pasar atau lebih. Diskriminasi harga dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a. Diskriminasi harga derajat pertama b. Diskriminasi Harga Derajat Kedua c. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga
  • 80. 8.7.2. Pembagian Pasar Penjualan yang Berbeda Langkah pertama dalam analisis diskriminasi harga adalah menentukan cara Sang Monopolis harus membagi penjualannya atas dua atau lebih pasar. 8.7.3. Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik dan Numerik 1. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik 2. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Numerik
  • 82. Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen (dua sampai dengan lima produsen), sedangkan apabila terdiri dua perusahaan disebut duopoli. 9.1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
  • 84. 9.2. DEMAND OLIGOPOLI Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. 9.2.1. Model Oligopoli 1. Model Cournot 2. Model Bertrand 3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model)
  • 85. Kurva permintaan terpatah (kinked demand curve) dalam oligopoli: a. apabila perusahaan menurunkan harga ke P1 maka permintaan akan bertambah ke C1, harga ke P2, maka permintaan akan bertambah ke B1. b. Apabila perusahaan juga menurunkan harga ke P1 dan P2 perubahan permintaan akan ke titik B dan C. c. Menaikkan harga ke P3 permintaan ada di titik A1 karena reaksi perusahaan mengubah harga maka kurva permintaan menjadi D1ED2.
  • 86. Ciri-ciri pasar oligopoli: 1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda 2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat 3. Promosi masih diperlukan 9.3 MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI 1. Pasar kartel. 2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership).
  • 87. 11.3.1. Pasar dengan Ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Model) Model kurva permintaan kinked demand ini dikembangkan oleh Sweezy tahun 1939. Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual.
  • 88. 9.4 PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. 2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P > MC; seperti dalam kasus monopoli). 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro.
  • 89. 11.5. KEUNTUNGAN OLIGOPOLI SECARA MATEMATIS Laba Maksimum dari Model Kurva Demand yang Patah (Kinked Demand) Q1 = 56 – 4P1 dan Q2 = 20 – P2 dan fungsi biaya perusahaan tersebut adalah: TC = 4Q + 0.25 Q2 . Hitunglah: jumlah dan harga yang memaksimumkan laba. Q1 = 56 – 4P1 atau P1 = 14 – 0.25 Q1 TR1 = P1 Q1 TR1 = 14 Q1 – 0.25 Q21 MR1 = 14 – 0.5 Q1 Q2 = 20 – P2 atau P2 = 20 – Q2 TR2 = P2 Q2 TR2 = 20 Q2 – Q22 MR2 = 20 – 2 Q2
  • 90. TC = 4Q + 0.25 Q2 MC = 4 + 0.5 Q 14 – 0.25 Q = 20 – Q 0.75 Q = 6 Q = 8 P = 12 MR1 = 14 – 0.5 Q1 = 14 – 0.5 (8) = 9 MR2 = 20 – 2 Q2 = 20 – 2 (8) = 4 MC = 4 + 0.5 Q = 8. Laba = TR – TC = (P x Q) – (4Q + 0.25 Q2 ) = (12 x 8) – (4. 8 + 0.25 (8) 2 = 96 – ( 32 + 16) = 48 Laba = TR – TC = (PQ) – TC = (8 x 10) – (4Q + 0.1Q2 ) = 80 – (40 + 10) = 30