Melakukan Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah
Kegiatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah dengan menggunakan Alat Pelindung Diri.
2. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi bahaya dan resiko kecelakaan kerja, seperti memeriksa pengamanan lokasi ber
1. Menilai Tingkat Pencemaran Air
Limbah
PELATIHAN
Melakukan Tindakan keselamatan dan Kesehatan
kerja (k3) terhadap bahaya dalam pengolahan air
limbah (E.370000.013.01)
Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Air [PPPA]
Dan Penanggung Jawab Operasional Pengolahan Air Limbah [POPA]
4. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
bb.4
1. Pengetahuan:
1. peraturan tentang K3;
2. Material Safety Data Sheet (MSDS);
3. instalasi pengolahan air limbah (IPAL);
4. proses pengolahan air limbah;
5. alat pelindung diri (APD) dan pengaman kerja;
6. penanggulangan kebakaran;
7. Chemicals Safety and Security (Keamanan dan
keselamatan kimia).
2. Keterampilan:
1. memakai alat pelindung diri (APD);
2. memakai alat pengaman kerja (APK);
3. memakai alat pemadam api ringan (APAR);
4. Melakukan P3K.
5. NO KOMPETENSI LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN
1. Mengidentifikasi
bahaya dan resiko
kecelakaan kerja
saat mengolah air
limbah
1. Alat pelindung diri (APD) digunakan sesuai
prosedur.
2. Bahaya saat mengolah air limbah
diidentifikasi sesuai potensi bahaya.
3. Resiko kecelakaan kerja saat mengolah air limbah
diidentifikasi sesuai potensi bahaya.
2. Melakukan tindakan
perbaikan untuk
mengurangi bahaya
dan resiko kecelakaan
kerja saat mengolah
air limbah.
1. Lokasi berbahaya di area IPAL yang harus diberi
pengaman diperiksa sesuai hasil identifikasi bahaya
dan pengendalian resiko
2. Bahan atau barang yang berpotensi menyebabkan
kecelakaan kerja di area IPAL disimpan sesuai
prosedur
3. Personil yang bertugas dalam pengolahan air
limbah diperiksa sesuai prosedur K3
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN
PENANGGUNG JAWAB PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
6. NO KOMPETENSI LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN
3. Mempersiapkan
tanggap darurat
dalam pengolahan
air limbah.
1. Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air
limbah diidentifikai sesuai hasil identifikasi bahaya
dan pengendalian resiko
2. Peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air
limbah digunakan sesuai prosedur K3.
3. Tanggap darurat di area IPAL dilaksanakan sesuai
prosedur.
4. Melaporkan hasil
tindakan K3 dalam
pengolahan air
limbah.
1. Hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam
pengolahan air limbah disusun sesuai
prosedur.
2. Laporan hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam
pengolahan air limbah dikomunikasikan sesuai
prosedur.
7. Melakukan Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah
Kegiatan yang perlu dilakukan adalah:
1. Mengidentifikasi bahaya dan resiko kecelakaan kerja
saat mengolah air limbah:
1. Menggunakan Alat pelindung diri (APD).
2. Melakukan identifikasi bahaya saat mengolah air
limbah sesuai potensi bahaya.
3. Melakukan identifikasi Resiko kecelakaan kerja saat
mengolah air limbah sesuai potensi bahaya.
11. Baju tahan asam, basa dan B3 lainnya
Sumber:
http://www.seton.co.uk/setoneurope/catalog/0/20/100007-
1%20200120-2%20300847-3.html
Jaket waterproof, windproof,
bahan “crethable polyester”
Sumber:
http://www.personal-protective-
safetyequipment.co.uk/safety_clothi
ng/hiviz.htm
Jas Hujan
--CONTOH BAJU PELINDUNG DIRI--
PUSDIKLAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
12. BAJU ANTI API
BAJU TAHAN
PANAS BAJU PENGAMAN
UNTUK ANTI RADIASI
KIMIA DAN VIRUS
MENULAR
--CONTOH BAJU PELINDUNG DIRI--
PUSDIKLAT KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP
13. Identifikasi Bahaya Saat Pengoporesian IPAL
Dan Resiko Kecelakaan Kerja
Bahaya Fisik : al. terjatuh dalam kolam, tertimpa benda keras,
tersengat aliran listrik
Bahaya Kimia : al. tubuh/kulit terkena bahan kimia misal: NaOH
(melepuh), terpapar gas (CH4, H2S)
Bahaya Biologi : al. terpapar bakteri atau virus, pada IPAL yang
menggunakan proses biologis
Kecelakaan yang sering terjadi al. terpapar gas beracun saat
menguras Bak/Kolam yang tertutup
14. Melakukan Tindakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
terhadap Bahaya dalam Pengolahan Air Limbah
Kegiatan yang perlu dilakukan adalah:
2. Melakukan tindakan perbaikan untuk mengurangi bahaya dan resiko
kecelakaan kerja saat mengolah air limbah :
1. Memeriksa kelayakan pengaman pada lokasi berbahaya di area
IPAL yang harus diberi pengaman sesuai hasil identifikasi
bahaya dan pengendalian resiko.
2. Menyimpan bahan atau barang yang berpotensi menyebabkan
kecelakaan kerja di area IPAL sesuai prosedur.
3. Memeriksa Personil yang bertugas dalam pengolahan air
limbah sesuai prosedur K3.
15. 3. Mempersiapkan tanggap darurat dalam
pengolahan air limbah :
1. 1. Melakukan identifikasi peralatan tanggap darurat dalam
pengolahan air limbah sesuai hasil identifikasi bahaya dan
pengendalian resiko.
2. 2. Menggunakan peralatan tanggap darurat dalam pengolahan air
limbah sesuai prosedur K3.
3. 3. Melaksanakan tanggap darurat di area IPAL sesuai prosedur.
Alat Pencuci mata
16. 4. Melaporkan hasil tindakan K3 dalam pengolahan air limbah :
1. Hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam pengolahan air
limbah disusun sesuai prosedur.
2. Laporan hasil pelaksanaan tindakan K3 dalam
pengolahan air limbah dikomunikasikan sesuai prosedur.
17. Hingga saat ini belum ada format baku yang berlaku umum
untuk menyusun laporan Tindakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) terhadap Bahaya dalam Pengolahan
Air Limbah.
Lebih baik gunakan format baku yang sudah ada di
perusahaan, jika sudah ada format bakunya atau SOP nya
contoh laporan untuk penyusunan rencana pemantauan
kualitas air limbah sbb:
I. Latar Belakang
II. Tujuan
III. Kronologis Kejadian Kecelakaan Kerja
IV.tindakan K3 terhadap bahaya dalam pengolahan air limbah
V. Analisis
VI.Kesimpulan
Contoh Format Laporan
19. PRINSIP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Perhatikan rambu-rambu yang ada, antara lain:
-tanda peringatan pengenaan
peralatan pelindung diri tertentu;
-rambu-rambu ketersediaan
fasilitas;
- simbol bahaya dan larangan;
- simbol B3
20. PRINSIP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BAGI PPPA
Pencegahan Kecelakaan Kerja di IPAL:
- pencegahan kecelakaan kerja secara teknis melalui
pemasangan sarana pencegahan,
al. memasang pagar, memasang pengaman
- pencegahan kecelakaan kerja secara administrasi
pengaturan waktu ditempat bahaya, dll.
al. bergantian, tidak di satu tempat saja
- pencegahan kecelakaan secara individu,
al. memakai alat pelindung, waspada terhadap rambu-
rambu, mengenali adanya bahaya.
21. PERALATAN STANDAR PELINDUNG DIRI
a. Jenis-jenis alat pelindung diri
1. baju pelindung diri
2. Pelindung kepala
3. pelindung mata dan wajah
4. pelindung pernapasan
5. Pelindung tangan
6. pelindung kaki
7. pelindung pendengaran
b. Prosedur memakai dan melepaskan Alat Pelindung
Diri
1. Memakai dan melepas sarung tangan
2. Memakai dan Melepas sepatu Boot
3. Memakai dan melepaskan baju pelindung diri